Anda di halaman 1dari 7

P05 Tugas Quiz

Nama : Deden Sutisna


NPM : A1B.18.0025
Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi
Hari/Tanggal : Jumat, 19 Maret 2021

Pertanyaan dan Jawaban


1. Silahkan uraikan minimal 3 Psikologi Industri dan Organisasi, kemudian jelaskan
maksud dari uraian tersebut !
Jawab :
a. Psikologi Industri dan Organisasi adalah suatu studi ilmiah tentang perilaku dan proses
mental manusia dalam industri/organisasi dengan berorientasi pada sistem kegiatan
yang terkoordinasi dari suatu kelompok orang yang bekerja secara kooperatif untuk
mencapai tujuan yang sama di bawah otoritas dan kepemimpinan tertentu. Jadi
perilaku manusia dimaksudkan sebagai segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia,
baik secara langsung dapat diamati, seperti berjalan, melompat, menulis, duduk,
berbicara dan sebagainya, maupun yang tidak diamati secara langsung, seperti
berpikir, perasaan motivasi, dan sebagainya. Dari situ kita bisa mengetahui perilaku
yang dikerjakan manusia dalam organisasi yang nantinya supaya bisa menunjang
pekerjaan yang dilakukan dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi.
b. Psikologi Industri dan Organisasi sebagai keilmuan yang mempelajari tingkah laku
dari manusia yang dikaitkan dengan perannya sebagai tenaga kerja dan konsumen baik
secara perorangan atau sebagai kelompok. Jadi Psikologi industri dan organisasi
mempelajari manusia dalam dunia kerja dengan dua peran yaitu sebagai konsumen dan
sebagai tenaga kerja. Psikologi indutri dan organisasi mempelajari manusia dalam
dunia kerja dan interaksinya dengan pekerjaan, organisasi, lingkungan fisik serta
lingkungan psiko-sosial di tempat kerja. Sebagai konsumen individu menjadi pembeli
dan pengguna produk dan jasa organisasi.
c. Psikologi Industri dan Organisasi mempelajari perilaku manusia secara perorangan
dan kelompok. Jadi Organisasi memiliki unit kerja yang terdiri dari sub bagian yang
lebih kecil. Bagian tersebut akan semakin kecil hingga pada peran masing-masing
individu. Psikologi industri dan organisasi mempelajari bagaimana hubungan dan
dampak kelompok terhadap perilaku individu dan sebaliknya bagaimana individu
mempengaruhi kelompok. Psikologi industri dan organisasi juga membahas mengenai
pola, struktur serta jenis organisasi yang dapat mempengaruhi tenaga kerja.
d. Psikologi Industri dan Organisasi terdiri dari dua pendekatan. Pendekatan tersebut
adalah industri dan organisasi. Pendekatan industri berfokus pada penentuan
kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan
organisasi kepegawaian. Industri juga dimaksudkan pada kompetensi yang dimiliki
karyawan dan bagaimana kompetensi karyawan dapat ditingkatkan melalui training.
Pendekatan organisasi menciptakan struktur organisasi dan budaya yang memotivasi
karyawan untuk melakukan pekerjaan. Organisasi juga memberi informasi yang
diperlukan karyawan untuk untuk melakukan pekerjaan mereka. Organisasi juga
memberikan situasi kerja yang aman.

2. Mengapa Psikologi Industri dan Organisasi harus dipelajari, Khususnya di sektor bisnis ?
Jelaskan !
Jawab :
Dalam sektor bisnis atau perusahaan, Psikologi Industri dan Organisasi sangat
penting untuk dipelajari. Karena Psikologi industri dan organisasi memiliki peran yang
penting dalam mengembangkan sumber daya manusia dan organisasi seperti
1. Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen merupakan suatu upaya untuk mengajak orang yang sesuai kualifikasi
untuk melamar suatu pekerjaan. Kunci keberhasilan rekrutmen ditentukan oleh
metode yang digunakan dan pemenuhan target pelamar. Banyak tantangan dalam
proses rekrutmen yang meliputi jenis pekerjaan, reputasi organisasi, kondisi ekonomi
serta urgensi pemenuhan posisi. Seleksi adalah proses pemilihan pelamar. Proses ini
melibatkan suatu standar tertentu untuk pekerjaan. Individu selanjutnya akan
ditempatkan sesuai kualifikasinya jika telah lolos dari proses seleksi.
2. Sikap Kerja
Psikologi industri dan organisasi juga membahas mengenai sikap kerja dari tenaga
kerja dalam suatu organisasi. Sikap kerja meliputi:
 Kepuasan Kerja. Kepuasan kerja adalah perasaan individu yang positif mengenai
organisasi dan pekerjaan yang dihadapi. Hal ini termasuk sikap positif individu
pada tugas dari pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
 Komitmen. Komitmen adalah rasa setia dari tenaga kerja terhadap atasan,
organisasi atau pekerjaannya.
 Organizational Citizenship Behavior. Organizational Citizenship Behavior
merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan kontribusi dari tenaga
kerja dimana kontribusi tersbeut melebihi tugasnya.
 Antisocial behavior in workplace. Antisocial behavior terkait dengan perilaku
yang membahayakan baik bagi organisasi atau bagi rekan kerja yang terjadi
dalam setting kerja.
3. Training dan Pengembangan
Psikologi industri dan organisasi membahas mengenai training dan
pengembangan individu dalam setting kerja. Training merupakan suatu proses dimana
individu mendapatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan untuk mencapai
tujuan organisasi.
4. Penilaian Kinerja
Psikologi industri dan organisasi juga meliputi penilaian kinerja. Penilaian
dilakukan untuk melihat perkembangan kinerja individu dalam periode tertentu,
apakah semakin baik atau semakin buruk. Penilaian kinerja menjadi dasar bagi
organisasi untuk melakukan tindakan tertentu bagi individu.
Psikologi Industri dan Organisasi sangat penting untuk dipelajari karena
Psikologi industri dan organisasi memiliki peran positif dan penting bagi organisasi.
Psikologi industri dan organisasi bermanfaat untuk:
1. Membantu organisasi dan perusahaan dalam mencapai tujuan,
Jadi dengan mengatahui perilaku karyawan, sikap kerja dan dengan
menilai kinerja karyawan, dengan mempelajari Psikologi Industri dan
Organisasi dapat membantu arah organisasi/perusahaan dalam mencapai
tujuan.
2. Menjembatani kebutuhan individu dan kebutuhan organisasi
Dengan mempelajari PIO juga bisa mengatahui hal-hal apa saja yang
dibutuhkan oleh individu sebagai karyawan dan kebutuhan apa saja yang
dibutuhkan oleh organisasi/perusahaan.
3. Meningkatkan kemampuan individu dalam setting kerja sehingga bukan saja
meningkatkan kompetensi individu tapi juga mengembangkan perusahaan.
Dalam Psikologi Industri dan Organisasi dipelajari mengenai pelatihan
dan pengembangan, maka dari situlah perusahaan bisa membina karyawan
supaya kemampuan bekerjanya bisa meningkat dan berkompetensi sehingga
perusahaan bisa berkembang.
4. Menjamin kesejahteraan tenaga kerja dengan memperhatikan kepuasan kerja
Kepuasan kerja adalah perasaan individu yang positif mengenai organisasi
dan pekerjaan yang dihadapi. Hal ini termasuk sikap positif individu pada
tugas dari pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Jadi dengan mempelajari
psikologi dan organisasi perusahaan bisa menjamin segala hal yang
dibutuhkan karyawan dinataranya mengenai kesejahteraan karyawan dan
kepuasan kerja karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya dengan ditunjang
kompensasi yang sesuai.

3. Bagaimana pendapat Saudara tentang hubungan Psikologi Industri dan Organisasi dengan
Kepuasan Kerja ? Jelaskan !
Jawab :
Dalam hubungan Psikologi Industri dan Organisasi dengan kepuasan kerja,
Karena Psikologi Industri dan Organisasi itu mempelajari perilaku manusia atau
karyawan yang salah satunya adalah Kepuasan kerja. Karyawan dan perusahaan
merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam
menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan
motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya
akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain,
bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, kalau karyawannya bekerja tidak
produktif, artinya karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam
bekerja dan memiliki moril yang rendah.
Hal semacam itu pada akhirnya berdampak pada Kepuasan kerja yang
menyangkut sikap seseorang mengenai pekerjaannya. Karena menyangkut sikap,
pengertian kepuasan kerja mencakup berbagai hal seperti kondisi dan kecenderungan
perilaku seseorang. Kepuasan-kepuasan itu tidak tampak serta nyata, tetapi dapat
diwujudkan dalam suatu hasil pekerjaan. Salah satu masalah yang sangat penting dalam
bidang Psikologi Indusri dan Organisasi adalah mendorong karyawan untuk bekerja
dengan lebih produktif yaitu dengan memberikan Kepuasan Kerja.
Untuk itu, perlu diperhatikan agar karyawan sebagai penunjang terciptanya
produktivitas kerja dalam bekerja senantiasa disertai dengan perasaan senang dan tidak
terpaksa sehingga akan tercipta kepuasan kerja para karyawan. Kepuasan kerja akan
berbeda pada masing-masing individu. Sangat sulit untuk mengetahui ciri-ciri kepuasan
dari masing-masing individu. Namun demikian, cerminan dari kepuasan kerja itu dapat
diketahui.
Lima faktor yang menimbulkan kepuasan (dalam As'ad, 2003:112-113) yaitu:
pertama, kedudukan (posisi), umumnya ada anggapan bahwa orang yang bekerja pada
pekerjaan yang lebih tinggi akan lebih puas daripada bekerja pada pekerjaan yang lebih
rendah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu benar,
perubahan tingkat pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan kerja. Kedua, pangkat
(golongan), pada pekerjaan yang mendasarkan perbedaan tingkat (golongan) sehingga
pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orang yang melakukannya.
Apabila ada kenaikan upah, maka sedikit banyaknya akan dianggap sebagai kenaikan
pangkat dan kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu akan merubah perilaku dan
perasaan. Ketiga, umur dinyatakan bahwa ada hubungan antara kepuasan kerja dengan
umur karyawan. Umur antara 25 sampai 34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah
merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaan.
Keempat, jaminan finansial dan jaminan sosial. Masalah finansial dan jaminan sosial
kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Kelima, mutu pengawasan, hubungan
antara karyawan dengan pihak pimpinan sangat penting dalam arti menaikkan
produktivitas kerja.
Dengan demikian dalam meningkatkan produktifitas kerja perlu adanya
dorongan-dorongan yang dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan baik finansial maupun
nonfinansial supaya perusahaan yang bersangkutan tidak seterusnya berpandangan bahwa
hanya finansial yang dapat memuaskan pekerjaan karyawannya, maka diperluakan
kepekaan tersendiri dari perusahaan tersebut untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan
karyawannya serta faktor-faktor yang mendorong tercapainya kepuasaan kerja, semua itu
demi tercapainya produktifitas kerja dan profesionalisme dalam bekerja.
Jadi Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh individu merupakan
hasil dari perbandingan atau kesenjangan yang dilakukan oleh diri sendiri terhadap
berbagai macam hal yang sudah diperolehnya dari pekerjaan dan yang menjadi
harapannya. Kepuasan kerja mempunyai korelasi positif terhadap produktifitas kerja.
Kepuasan kerja juga mempengaruhi produktifitas kerja individu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah atasan, teman, gaji,
pekerjaan itu sendiri dan promosi. Cara meningkatkan kepuasan kerja adalah
menciptakan tantangan baru, berfikir positif, dan mengalahkan kebosanan.
Jadi antara Psikologi Industri dan Organisasi dengan Kepuasan Kerja sangat
berhubungan, karena salah satu cara untuk mendorong karyawan untuk bekerja dengan
lebih produktif yaitu dengan memberikan Kepuasan Kerja.
4. Apa yang dimaksud dengan peralatan kerja ergonomis ?
Berikan penjelasan dan contohnya !
Jawab :
Ergonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia
dengan sistem, profesi, prinsip, data dan metode dalam merancang sistem agar dapat
optimal sesuai dengan keperluan, kekurangan, dan keterampilan manusia. Ergonomi
berasal dari bahasa Yunani ergon dan nomos. Ergon artinya kerja, dan nomos berarti
aturan. secara terminologi, pengertian ergonomi merupakan suatu peraturan mengenai
bagaimana melakukan kerja, termasuk sikap kerja.
Peralatan Kerja Ergonomis adalah peralatan yang digunakan dalam proses
mendesain dan mengatur tempat kerja, sistem, dan produk agar sesuai dengan
penggunanya dan memastikan kenyamanan serta keamanan saat digunakan. Tujuannya
adalah perbaikan ruang atau tempat kerja dan lingkungan untuk meminimalkan risiko
kecelakaan. Peralatan Kerja Ergonomis juga yaitu interaksi antara mesin dan manusia di
tempat kerja dan bagaimana menciptakan kenyamanan dan kemanan kerja.
Contoh :
Contoh dari peralatan kerja ergonomis ini seperti kursi kerja. Bagi yang bekerja
khusus diperkantoran kursi kerja merupakan salah satu hal penting yang wajib
diperhatikan. Kursi yang nyaman akan dapat membuat bekerja dengan nyaman. Begitu
juga dengan desain atau suasana ruangan yang juga akan mempengaruhi mood pada saat
bekerja. Oleh sebab itu, ciptakanlah suasana kerja yang nyaman serta juga wangi supaya
betah dan giat dalam bekerja.
Masalah terbesar yang dihadapi para pekerja setelah melakukan pekerjaannya
adalah kelelahan, dan itu bagian dari keadaan yang tidak ergonomis. Menurut Tarwaka
(2004) kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari
kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemuliham setelah istirahat.
Upaya kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahan, meskipun seseorang
mempunyai batas ketahanan, akan tetapi beberapa hal dibawah ini akan mengurangi
kelelahan yang tidak seharusnya terjadi :
1. Lingkungan harus bersih dari zat-zat kimia. Pencahayaan dan ventilasi harus
memadai dan tidak ada gangguan bising,
2. Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat sejenak dan istirahat yang cukup saat
makan siang.,
3. Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor,
4. Tempo kegiatan tidak harus terus menerus,
5. Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat mungkin, kalau
memungkinkan,
6. Secara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalam peningkatan semangat kerja,
7. Fasilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja,
8. Waktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerja,
9. Kelompok pekerja yang rentan harus lebih diawasi misalnya:
 Pekerja remaja dan usia tua
 Wanita hamil dan menyusui
 Pekerja shift
 Para pekerja yang mempunyai kebiasaan pada alkohol dan zat stimulan atau zat
addiktif lainnya perlu diawasi
Mengapa Ergonomis di Tempat Kerja Perlu Diprioritaskan?
a. Menurunkan biaya
Dilansir dari Antea Group, penerapan ergonomi yang baik penting untuk
menurunkan risiko penyakit yang berhubungan dengan penyakit muskuloskeletal,
yaitu anggota tubuh meliputi badan, leher, dan punggung.
Jika risiko ini bisa diturunkan, perusahaan bisa menghemat biaya yang harus
dikeluarkan untuk kompensasi pekerja yang mengalami penyakit akibat ergonomi
yang tidak baik. Dengan ini, perusahaan bisa menghemat dengan cukup signifikan.
Menurut Ergo Plus, ergonomi yang baik mampu menurunkan 59% penyakit
muskuloskeletal, 56% angka insiden, 68% biaya kompensasi, dan 43% biaya tenaga
kerja.
b. Meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja
Penerapan ergonomi di tempat kerja penting untuk meningkatkan produktivitas.
Ergonomi juga meliputi posisi meja, kursi, monitor komputer, keyboard, bahkan
pencahayaan. Seluruh elemen dalam ruang kerja ini dapat memengaruhi produktivitas
pekerja secara positif dan negatif.
Postur kerja yang baik serta penataan ruang kerja yang tepat akan menurunkan
energi yang harus dikeluarkan dalam melakukan sesuatu. Selain itu, hal ini juga
menghemat kebutuhan gerak untuk menggapai hal-hal di sekitar tempat kerja.
Dengan begitu, proses bekerja akan lebih efektif dan nyaman. Sebagai gambaran,
penerapan ergonomi yang tepat akan mampu meningkatkan produktivitas hingga
25%.
c. Memperbaiki fokus kerja
Banyak pekerja yang mengalami kesulitan untuk tetap fokus pada pekerjaan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fokus karyawan adalah
dengan memastikan ergonomi di tempat kerja sudah baik. Hal ini penting, karena
dengan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, karyawan akan merasa bahwa
kesehatan dan keamanan mereka menjadi prioritas. Dengan begitu, moral bekerja
akan meningkat dan etos kerja pun menjadi lebih baik.Tanpa ergonomi di kantor yang
nyaman, karyawan akan lebih cepat lelah, sakit, bahkan resign. Oleh karena itu,
ergonomi di perusahaan tidak boleh dianggap tidak penting.
d. Menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang aman
Budaya perusahaan merupakan hal yang penting bagi keberlangsungan
perusahaan. Apabila sebuah perusahaan mampu mengintegrasi nilai-nilai ergonomi
yang baik dan benar, akan tercipta sebuah budaya yang aman dan nyaman.Sebanyak
75% karyawan perusahaan dalam sebuah riset menyatakan bahwa mereka merasa
lebih aman di tempat kerja dengan ergonomi yang baik. Meskipun suatu pekerjaan
terlihat memiliki risiko rendah, ergonomi tetaplah harus menjadi bagian penting dari
keseharian semua karyawan.

Anda mungkin juga menyukai