Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS SUBANG

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI


Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803

LEMBAR JAWABAN
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

NAMA : Deden Sutisna


NPM : A1B.18.0025
PROGRAM STUDI : Administrasi Bisnis
MATA KULIAH : Manajemen UMKM
DOSEN : Dr. Hj. Silvy Sondari. G. S.Psi.,MM
Jelly Pusparini. S.Sos.,MM
HARI/TANGGAL : Senin, 05 April 2021

1. Faktor-faktor penyebab rendahnya daya saing pada sektor UMKM


1. Kualitas produk yang dihasilkan umkm lebih rendah dari barang impor
Karena biasanya produk UMKM itu hanya sifatnya untuk lokal, semisal saja
makanan seblak, dari segi penjualan hanya terbatas pada daerahnya saja. Berbeda
dengan barang impor yang sudah diketahui banyak orang dan dari segi kualitas
sangat berkualitas.
2. Manajemen yang tidak terstruktur
Karena memiliki lingkup kerja bisnis yang lebih kecil dibandingkan bisnis
besar, usaha UKM biasanya memiliki kelemahan dalam manajemen karyawan
dimana pemilik akan kesulitan dalam pembagian kerja yang proposional pada
karyawan. Hal ini terjadi karena biasanya bisnis usaha ini memiliki karyawan yang
terbatas sehingga mereka terkadang harus melakukan dua atau lebih pekerjaan
sekaligus hingga terkadang bekerja melewati batasan jam kerja.
Selain itu, terbatasnya pekerja juga bisa menimbulkan masalah, salah satunya
adalah ketika pekerja mengundurkan diri atau berhenti secara tidak langsung akan
membuat pemiliki kesulitan dalam mencari pengganti pekerja. Tidak hanya itu, hal
ini juga akan memakan waktu yang mana bisa menyebabkan jalannya produksi bisa
terhambat.
3. Sistem pemasaran
Sistem pemasaran yang tidak teratur, para pelaku UMKM tidak pernah
menggunakan Marketing Mix dalam menjalankan usahanya, juga mereka para
pelaku UMKM tidak mengetahui bagaimana cara menghadapi pesaing.
2. Penyebab kebangkrutan pada sektor UMKM
a. Sifat Individu (UKM)
Sifat di sini maskudnya sifat dari pelaku UMKM yang tidak mampu melihat
peluang, dan memasarkan produknya dengan baik.
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803

b. Percaya Pada Auto Selling ( UKM )


Bahwa pelaku UMKM ini terlalu percaya pada produknya yng sudah dikenal,
dan tidak mau berinovasi sehingga mudah terkalahkan oleh bisnis lainnya yang
lebih inovatif.
c. Management Laporan Yang Tidak Sesuai Aturan ( UKM )
Di UMKM tidak terlau mementingkan soal pemnukuan ataupun laporan laporan
laba rugi, padahal laporan keungan itu penting sebagai bahan evaluasi untuk
penjualan kedepannya, walaupun laporannya sederhana.
d. Tidak Pandai Membaca Peluang ( UKM )
Para UMKM terlalu fokus pada satu usaha, tanpa membaca peluang yang ada,
padahal usaha itu tidak hanya satu saja tapi bisa beberapa usaha adar UMKMnya
maju dan berinovasi sehingga tidak mudah dikalahkan oleh pesaing. Misalnya
usahga apa yang sedang trend, jadi umkm itu harus pandai membaca peluang.
e. Kurang Totalitas Dalam Menjalankan Bisnis ( UKM )
Biasanya UMKM itu masyarakat menengah kebawah, dan biasanya sambil
kerja, jadi kurang totalitas dalam menjalankan usahanya, karena mungkin banyak
kebutuhan.
f. Tidak Adanya Jaminan Asuransi Yang Mensupport Usaha ( UKM )
Ya karena biasanya Asuransi itu untuk usaha yang besar, jadi umkm jarang bisa
mengakses jaminan asuransi, dan umkm itu dari segi modal relative kecil.
3. Kekuatan dan kelemahan UMKM
 Kekuatan UMKM
1. Fleksibilitas Operasional
Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-
masing anggotanya memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal
ini membuat UKM lebih fleksibel dalam operasional kesehariannya.
Kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala perubahan (misalnya: pergeseran
selera konsumen, trend produk, dll.) cukup tinggi, sehingga bisnis skala kecil
ini lebih kompetitif
2. Kecepatan Inovasi
Dengan tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol dalam UKM,
produk-produk dan ide-ide baru dapat dirancang, digarap, dan diluncurkan
dengan segera. Meski ide cemerlang itu berasal dari pemikiran karyawan –
bukan pemilik – kedekatan diantara mereka membuat gagasan tersebut
cenderung lebih mudah didengar, diterima, dan dieksekusi.
3. Struktur Biaya Rendah
 Kebanyakan usaha kecil menengah tidak punya ruang kerja khusus di
komplekskompleks perkantoran dan sebagian dijalankan di rumah dengan
anggota keluarga sendiri sebagai pekerjanya
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803

 Mengurangi biaya ekstra (overhead) dalam operasinya


 Usaha menengah kecil juga menerima sokongan dari pemerintah,
organisasi non-pemerintah, dan bank dalam bentuk kemudahan pajak,
donasi, maupun hibah
4. Kemampuan Fokus di Sektor yang Spesifik
 UKM tidak wajib untuk memperoleh kuantitas penjualan dalam jumlah
besar untuk mencapai titik balik (break even point – BEP) modal mereka
 Faktor ini memampukan usaha kecil menengah untuk fokus di sektor
produk atau pasar yang spesifik. Contohnya: bisnis kerajinan rumahan
bisa fokus menggarap satu jenis dan model kerajinan tertentu dan cukup
melayani permintaan konsumen tertentu untuk bisa mencapai laba
 Berbeda dengan industri kerajinan skala besar yang diharuskan membayar
biaya sewa gedung dan gaji sejumlah besar karyawan sehingga harus
selalu mampu menjual sekian kontainer kerajinan untuk menutup biaya
operasional bulanannya saja.
 Kelemahan UMKM
1. Sempitnya Waktu untuk Melengkapi Kebutuhan
 Jumlah pengambil keputusan yg sedikit dalam usaha kecil menengah,
mereka kerap terpaksa harus pontang-panting berusaha memenuhi
kebutuhan pokok bisnisnya, yakni: produksi, sales, dan marketing
 Bisa mengakibatkan tekanan jadwal yang besar, membuat mereka tidak
bisa fokus menyelesaikan permasalahan satu persatu
 Tekanan semacam ini bisa muncul tiba-tiba ketika bisnis mereka
memperoleh order dalam jumlah yang besar, atau beberapa order yang
masuk dalam waktu hampir bersamaan
 Mungkin jika suatu ketika ada lembaga bisnis besar yang merasa
terancam dan mulai melancarkan serangan yang tidak fair demi
menyingkirkan pesaing potensialnya
2. Kontrol Ketat atas Anggaran dan Pembiayaan
 Usaha skala kecil umumnya memiliki anggaran yang kecil
 kerap kali dipaksakan membagi-bagi dana untuk membiayai berbagai
kebutuhan seefisien mungkin
 Ketidakmampuan untuk mengumpulkan modal yang lebih besar juga
memaksa usaha kecil menengah menjalankan kebijakan penghematan
yang ketat, terutama untuk mencegah kekurangan pembiayaan
operasional sekecil apapun
 Kekurangan pembiayaan operasional yang tidak dicegah bisa
mengakibatkan kebangkrutan, sebab kapasitas UKM untuk membayar
hutang biasanya hampir tidak ada
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803

3. Kurangnya Tenaga Ahli


 Usaha kecil menengah biasanya tidak mampu membayar jasa tenaga ahli
untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini merupakan kelemahan
usaha kecil menengah yang sangat serius. Apalagi jika dibandingkan
dengan lembaga bisnis besar yang mampu mempekerjakan banyak tenaga
ahli
 Kualitas produk barang atau jasa yang bisa dihasilkan tanpa tenaga ahli
sangat mungkin berada di bawah standar tertentu. Akibatnya, kemampuan
persaingan bisnis skala kecil ini di pasar yang luas bisa sangat kecil.

4. Strategi yang sebaiknya dilakukan oleh UMKM untuk mempertahankan Competitive


Advantage (Keunggulan Bersaing) dimasa pandemi seperti sekarang
1. Ciptakan Produk yang Unik
Sebelum melakukan promosi, terlebih dahulu harus menyiapkan produk yang
unik dibanding produk yang dimiliki kompetitor.
Menciptakan produk yang unik akan membantu kamu dalam memenangi
persaingan pasar dan membuat konsumen loyal menggunakan produk kamu. Bukan
hanya itu, produk yang unik juga akan membuat iklan semakin menarik.
2. Buat Tujuan Iklan yang Jelas
Setelah membuat produk yang unik, langkah selanjutnya yaitu membuat tujuan
iklan yang jelas. Dengan tujuan yang jelas, akan mempermudah untuk mencapai
tujuan iklan.
Misalnya UMKM kuliner, tujuan iklan yang ingin kamu capai yaitu
memperkenalkan produk (varian rasa) terbaru kepada konsumen. Sehingga saat
membuat iklan, hanya terfokus pada satu tujuan tersebut.
3. Lakukan Online Marketing
Mempunyai UMKM yang sukses dan dikenal oleh banyak orang, menjadi
impian setiap pemilik UMKM. Pemasaran secara online atau biasa dikenal dengan
“Online Marketing” merupakan salah satu strategi pemasaran yang tepat untuk
mempromosikan UMKM.
Online marketing akan membantu untuk mendapatkan pelanggan yang
potensial, menjadi nomor 1 di Google, dan dikenal banyak orang.
Indonesia memiliki banyak pengguna sosial media seperti Twitter, Instagram,
Facebook, WA, Line dan sebagainya. Karena itu social media dapat dijadikan alat
dalam strategi bisnis. Social media dapat diterapkan langsung melalui strategi
pemasaran usaha. Selain murah, cara penggunaannya pun mudah. kita tidak perlu
memiliki keahlian khusus untuk menggunakan social media tetapi cukup dengan
memasarkan produk atau jasa saja.
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Program studi : Ilmu Administrasi Negara (Terakreditasi “B”)
Administrasi Bisnis (Terakreditasi “B”), Administrasi Keuangan (Terakreditasi “B”)
Jalan RA Kartini KM.3 Telp. 0260-417508 Fax. 0260-417508
Website : www.unsub.ac.id Email : tatusahafiaunsub@gmail.com- sms center :085759727803

4. Buat Promo Menarik


Membuat promo menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian calon
pelanggan untuk membeli produk atau jasa yang kamu tawarkan. Mereka akan
mudah tertarik ketika mendengar istilah “promo”
Promo dapat berupa potongan harga, kupon hadiah, cashback, atau promo
lainnya. Kita dapat membuat promo di hari-hari atau momen penting, seperti libur
akhir/awal tahun, lebaran idul fitri, hari raya natal, atau hari raya imlek.
5. Konsisten
Konsisten dalam menjalankan strategi pemasaran yang kamu gunakan, dimana
tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap UMKM yang
sedang dijalankan.
Misalnya ketika menggunakan strategi “content marketing” untuk
mempromosikan UMKM yang dijlankan, maka tetap konsisten untuk membuat
berbagai konten dan terus lakukan evaluasi untuk menghasilkan konten yang
berkualitas.

5. Jadi Karena memiliki lingkup kerja bisnis yang lebih kecil dibandingkan bisnis besar,
usaha UKM biasanya memiliki kelemahan dalam manajemen karyawan dimana
pemilik akan kesulitan dalam pembagian kerja yang proposional pada karyawan. Hal
ini terjadi karena biasanya bisnis usaha ini memiliki karyawan yang terbatas sehingga
mereka terkadang harus melakukan dua atau lebih pekerjaan sekaligus hingga
terkadang bekerja melewati batasan jam kerja.
Selain itu, terbatasnya pekerja juga bisa menimbulkan masalah, salah satunya
adalah ketika pekerja mengundurkan diri atau berhenti secara tidak langsung akan
membuat pemiliki kesulitan dalam mencari pengganti pekerja. Tidak hanya itu, hal ini
juga akan memakan waktu yang mana bisa menyebabkan jalannya produksi bisa
terhambat. Dari situlah bagi UMKM sangat sulit mempekerjakan tenaga ahli.
Solusinya adalah dengan memiliki mentor bisnis yang bisa membimbing agar
lebih baik lagi dalam menjalankan bisnis UMKM ini, memiliki mentor tidak harus
untuk bersekolah bisnis atau bergabung dengan pelatihan eksklusif khusus pembisnis.
Yang terpenting harus tetap aktif belajar keilmuan bisnis dari ahlinya. Bisa belajar dari
buku, internet, media sosial para ahli bisnis. Anggaplah mereka sebagai mentor dan
aktiflah belajar dari mereka, sehingga bisnis yang dijalankan bisa bersaing walaupun
tanpa tenaga ahli.

Anda mungkin juga menyukai