Anda di halaman 1dari 5

Nama :Freni Eka

NIM :2023101664

Kelas :1 B

TUGAS: Resume

1. Pengertian Usaha Kecil adalah setiap usaha yang dilakukan oleh perseorangan atau badan
hukum yang menjalankan kegiatan dalam bidang ekonomi yang dilakukan secara sederhana
dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dengan batasan-batasan tertentu. Atau dengan
kata lain usaha kecil merupakan usaha yang dibangun dalam skala kecil, modal kecil serta
cakupan pasar kecil. Namun melihat kesempatan yang besar membuat usaha kecil dapat
memberikan penghasilan yang cukup lumayan. Usaha kecil merupakan usaha yang pemiliknya
mempunyai jalur komunikasi langsung dengan sebagai besar tenaga kerja yang ada dalam
kegiatan usaha tersebut, dan biasanya hanya memperkerjakan tidak lebih dari 50 orang.

Ciri-ciri Usaha Kecil


 Manajemen tergantung pemilik.
 Modal disediakan oleh pemilik sendiri.
 Skala usaha dan jumlah modal relatif kecil.
 Daerah operasi usaha bersifat local.
 Sumber daya manusia yang terlibat terbatas.
 Biasanya berhubungan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari.
 Karyawan ada hubungan kekerabatan emosional.
 Mayoritas karyawan berasal dari kalangan yang tidak mampu secara ekonomis.

Kelemahan dan Kelebihan Usaha Kecil

Kelemahan Usaha Kecil

 Modal terbatas
 Kreadibilitas
 Permasalahan pegawai
 Tingginya biaya langsung
 Keterbatasan kualitas produk

Kelebihan Usaha Kecil

 Usaha milik pribadi


 Motivasi yang lebih tinggi
 Fleksibelitas yang tinggi
 Melayani pasar local/domestic
 Produk/jasa tidak menarik perhatian
Jenis-jenis Usaha Kecil

Usaha kecil di Indonesia dikelompokan menjadi dua yaitu sektor manufaktur dan sektor jasa.
Terdapat pula penggolongan ke dalam sektor formal dan informal. Ada banyak ragam jenis
usaha kecil yang dimasuki oleh wirausahawan, antara lain.

2. Peranan Usaha Kecil


Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil.
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan
ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan
tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.

3. Kelemahan Manajemen Usaha Kecil


 Sedikitnya Anggaran dan Pembiayaan
Usaha berkala kecil biasanya memiliki anggaran yang lebih kecil dibandingkan dengan
perusahaan besar dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan karena sumber
anggaran modal biasanya hanya bersumber dari pemilik usaha saja. Sumber dana
pemilik usaha sendiri pun bisa beragam seperti pinjaman atau kredit usaha. Oleh karena
itu, para usahawan usaha kecil harus mengatur anggaran se-efisien mungkin demi
kelancaran operasional usaha. Kekurangan pembiayaan operasional yang tidak dicegah
bisa mengakibatkan pailit, sebab kapaslitas usaha kecil untuk membayar hutang hampir
tidak ada.

 Waktu yang Singkat Untuk Melengkapi Kebutuhan


Sebab sedikitnya para pengambil keputusan dalam usaha kecil, para usahawan terpaksa
harus pontang-panting berusaha memenuhi kebutuhan pokok bisnisnya seperti
produksi, sales dan marketing. Hal ini bisa mengakibatkan tekanan yang cukup besar
dan membuat para usahawan menjadi tidak fokus dalam menyelesaikan permasalahan
satu persatu.

 Manajemen Karyawan
Karena memiliki lingkup kerja bisnis yang lebih kecil dibandingkan bisnis besar, usaha
kecil biasanya memiliki kelemahan dalam manajemen karyawan dimana pemilik akan
kesulitan dalam pembagian kerja yang proposional pada karyawan . Hal ini terjadi
karena biasanya bisnis usaha ini memiliki karyawan yang terbatas sehingga mereka
terkadang harus melakukan dua atau lebih pekerjaan sekaligus hingga terkadang
bekerja melewati batasan jam kerja.
Selain itu, terbatasnya pekerja juga bisa menimbulkan masalah, salah satunya adalah
ketika pekerja mengundurkan diri atau berhenti secara tidak langsung akan membuat
pemilik kesulitan dalam mencari pengganti pekerja. Tidak hanya itu, hal ini juga akan
memakan waktu yang mana bisa menyebabkan jalannya produksi bisa terhambat.

 Tekanan Dari Luar


Tidak hanya tekanan dari dalam perusahaannya sendiri, tetapi tekanan yang dialami
oleh usaha kecil dari luar juga banyak menghandang. Biasanya tekanan ini berasal dari
kompetitor-kompetitor bisnis usaha serupa yang dijalankan. Contohnya seperti apabila
bisnisnya menerima order dalam jumblah yang besar tanpa adanya daya produksi yang
mengimbangi atau adanya kemukinan dari perusahaan lebih besar yang melancarkan
serangan yang tidak fair demi menyingirkan pesaing potensialnya.

 Kurangnya Tenaga Ahli


Usaha kecil kebanyakan tidak mampu untuk membayar jasa tenaga ahli untuk
mengerjakan pekerjaan tertentu yang disebabkan karena keterbatasan dana yang
dimiliki. Hal ini merupakan kelemahan terbesar bagi para usaha kecil apabila
dibandingkan dengan lembaga bisnis besar yang mampu memperkerjakan orang yang
sudah ahli dalam bidangnya. Akibatnya, kemampuan bersaing bisnis skala kecil di pasar
yang luas menjadi sangat kecil.

4. Pembinaan Usaha Kecil Indonesia


Pembinaan Usaha Kecil Indonesia adalah unsur pemerintah, unsur badan usaha, dan
masyarakat. Pembinaan perlu dilakukan untuk menumbuhkembangkan usaha kecil di Indonesia
menjadi usaha kecil yang sehat dan tangguh serta tumbuh menjadi usaha menengah.
Pemerintah, dunia usaha, dan unsur masyarakat melaksanakan pembinaan dan pengembangan
dalam bidang produksi, dan pengolahan pada usaha kecil dengan:
 Meningkatkan kemampuan manajemen serta teknik produksi.
 Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan rekayasa.
 Memberikan kemudahan pada pengadaan sarana dan prasarana produksi dan
pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan kemasan.

Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha
kecil pada bidang pemasaran baik didalam maupun diluar negeri dengan:
 Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran.
 Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik pemasaran.
 Menyediakan sarana dan dukungan promosi dan uji coba pasar.
 Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan distribusi.
 Memasarkan produk usaha kecil.

Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha
kecil dalam bidang daya manusia dengan:
 Memasyarakatkan dan membudidayakan kewirausahaan.
 Meningkatkan keterampilan teknik dan manajerial.
 Membentuk dan mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan, pelatihan, dan
konsultasi usaha kecil.
 Menyediakan tenaga penyuluh dan konsultan.

Pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha
kecil dalam bidang teknologi dengan:
 Meningkatkan kemampuan di bidang teknologi produksi dan pengendalian mutu.
 Meningkatkan kemampuan pada bidang penelitian untuk mengembangkan desain,
teknologi baru, dan melestarikan lingkungan hidup.
 Meningkatkan kerjasama dan alih teknologi.
 Menumbuhkan dan mengembangkan lembaga penelitian dan pengembangan di bidang
desain dan teknologi bagi usaha kecil.

Sehubungan dengan pembinaan dan pengembangan usaha kecil ini pemerintah memfasilitasi
program kemitraan. Dalam hal ini usaha menengah dan usaha besar melaksanakan hubungan
kemitraan dengan usaha kecil. Kemitraan diwujutkan baik yang memiliki maupun yang tidak
memiliki keterkaitan usaha. Program kemitraan usaha menengah dan usaha besar dengan usaha
kecil dapat dilaksanakan dengan beberapa cara, yaitu:

Inti plasma
Hubungan kemitraan usaha kecil dengan usaha menengah dan usaha besar yang di dalamnya
usaha menengah dan usaha besar bertindak sebagai inti, dan usaha kecil selaku plasma.
Perusahaan inti melakukan pembinaan mulai dari penyediaan sarana produksi, bimbingan
teknik, sampai pemasaran hasil produksi.

Sub kontrak
Hubungan kemitraan usaha kecil dengan usaha menengah dan usaha besar yang didalamnya
usaha kecil memproduksi komponen yang dibutuhkan oleh usaha menengah atau usaha besar
sebagai bagian dari produksinya.

Dagang umum
Hubungan kemitraan usaha kecil dengan usaha menengah dan usaha besar yang memasarkan
hasil produksi usaha kecil atau usaha kecil memasok kebutuhan yang diperlukan oleh usaha
menengah dan usaha besar mitranya.

Waralaba
Hubungan kemitraan yang didalamnya pemberi waralaba memberikan hak penggunaan lisensi,
merek dagang, dan saluran distribusi perusahaan kepada penerima waralaba dengan disertai
bantuan bimbingan manajemen.

Keagenan
Hubungan kemitraan yang di dalamnya usaha kecil diberi hak khusus untuk memasarkan barang
dan jasa usaha menengah atau usaha besar mitranya.

Program yang paling umum dilakasanakan dalam rangka pembinaan dan pengembangan
sumber daya manusia khususnya yang menyangkut manajemen dan kewirausahaan adalah
melalui pelatihan dan konsultasi bisnis. Program pelatihan dan konsultasi bisnis di Indonesia
banyak menemukan kendala baik pada saat persiapan, pelaksanaan, maupun pada saat evaluasi,
dan tindak lanjutnya.

Pada saat persiapan pembinaan usaha kecil berupa pelatihan dan konsultasi sebaiknya diketahui
terlebih dahulu karateristik usaha kecil yang akan dibina. Karateristik usaha kecil ini pada
umumnya diperoleh pembinanya melalui survei. Tetapi sangat disesalkan survai ini jarang
dilaksanakan karena berbagai alasan.

Kendala yang dihadapi pada saat persiapan pembinaan usaha kecil antara lain:
Lokasi perusahaan sulit ditempuh karena terdapat di daerah terpencil.
Adanya keterbatasan dana untuk melakukan persiapan pembinaan yang memadai.
Keterbatasan waktu saat melakukan persiapan pembinaan usaha kecil.
Faktor pengusaha kecil yang tertutup dan tidak tersedia untuk mengungkapkan kondisi
perusahaan karena perasaan malu atau karena ketakutan dihubungkan dengan pihak
dinas pajak.

5. Kendala saat Pelatihan Usaha Kecil


 Motivasi rendah
Banyak pemilik usaha kecil yang menganggap program pelatihan sebagai acara yang
membuang waktu dan tidak ada gunanya. Karena pola pikirnya demikian, pemilik usaha
kecil tidak mau mengikuti pelatihan tersebut atau hanya mengutus salah seorang
karyawannya saja untuk mengikuti pelatihan tersebut.

 Posisi peserta tidak sesuai


Tidak jarang pelatihan yang diselenggarakan misalnya tentang pembukuan bagi usaha
kecil, tetapi posisi peserta yang mengikuti pelatihan tidak ada kaitannya dengan materi
pelatihan. Utusan dari usaha kecil misalnya satpam, office boy, bagian gudang, bahkan
tidak mustahil yang diutus mengikuti pelatihan justru orang yang tidak lancar membaca
dan menulis.

 Karakterstik peserta beragam


Sehubungan dengan posisi peserta pelatihan beragam maka relatif akan menemukan
kesulitan pada saat menyamakan persepsi saat pelatihan berlansung.

Anda mungkin juga menyukai