Anda di halaman 1dari 7

Rabu, 18 Oktober 2023.

Tugas Pengantar Bisnis 2

Nama: Sandi Aditama

Nim: 230203041

Dosen: Bapak L. M Hasriadi S. S. T. M.

Latihan & Diskusi!

1. Jelaskan karakteristik usaha kecil di Indonesia?

Jawab :

Karakteristik Usaha Kecil di Indonesia:

1. Skala Usaha: Usaha kecil umumnya memiliki skala yang relatif kecil dalam hal jumlah
karyawan, omset, dan aset. Mereka cenderung memiliki operasi yang lebih terbatas dan
terlokalisasi.

2. Modal Terbatas: Perusahaan kecil sering menghadapi keterbatasan akses terhadap modal
dan pembiayaan. Ini membuat sulit bagi mereka untuk mengembangkan atau memperluas
usaha mereka.

3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia: Usaha kecil biasanya memiliki karyawan yang terbatas,
baik dalam jumlah maupun kualifikasi. Keterbatasan ini dapat mempengaruhi kemampuan
mereka dalam menjalankan operasional bisnis dengan efisien.

4. Ketergantungan pada Pemilik Usaha: Dalam usaha kecil, pemilik sering memiliki peran yang
sangat penting dan bertanggung jawab atas banyak aspek operasional. Mereka mungkin
harus mengurus produksi, pemasaran, keuangan, dan manajemen secara simultan.

5. Tantangan Pemasaran: Usaha kecil sering menghadapi tantangan dalam memasarkan produk
atau layanan mereka dengan efektif karena keterbatasan anggaran pemasaran dan
kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran.

6. Keterbatasan Teknologi: Beberapa usaha kecil mungkin tidak memiliki akses atau
kemampuan untuk mengadopsi teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi
operasional dan daya saing.
7. Risiko yang Lebih Tinggi: Usaha kecil umumnya memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi
dibandingkan dengan perusahaan besar. Mereka mungkin lebih rentan terhadap fluktuasi
pasar, perubahan kebijakan, dan ketidakpastian ekonomi.

8. Kontribusi terhadap Perekonomian: Meskipun memiliki keterbatasan, usaha kecil berperan


penting dalam perekonomian Indonesia. Mereka menciptakan lapangan kerja, berkontribusi
pada pertumbuhan PDB, dan membantu mengurangi kesenjangan ekonomi.

Meskipun usaha kecil menghadapi tantangan dan keterbatasan, mereka juga memiliki kelebihan
seperti fleksibilitas dalam pengambilan keputusan, kemampuan beradaptasi dengan cepat, dan
potensi untuk memberikan inovasi dan pelayanan yang lebih personal kepada pelanggan. Dukungan
yang tepat dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya dapat
membantu meningkatkan kesuksesan dan pertumbuhan usaha kecil di Indonesia.

2. Apakah persoalan-persoalan yang dihadapi perusahaan kecil di Indonesia?

Jawab:

Perusahaan kecil di Indonesia menghadapi berbagai persoalan yang dapat mempengaruhi


pertumbuhan dan keberlanjutan mereka. Beberapa persoalan yang umum dihadapi oleh perusahaan
kecil di Indonesia antara lain:

1. Keterbatasan Akses Modal dan Pembiayaan: Salah satu persoalan utama yang dihadapi oleh
perusahaan kecil adalah keterbatasan akses terhadap modal dan pembiayaan. Bank umum
seringkali enggan memberikan pinjaman kepada perusahaan kecil yang dianggap memiliki
risiko yang lebih tinggi. Hal ini membuat perusahaan kecil kesulitan untuk memperluas
operasional mereka, menginvestasikan dalam teknologi baru, atau melakukan riset dan
pengembangan.

2. Persaingan yang Ketat: Perusahaan kecil harus bersaing dengan perusahaan besar yang
memiliki lebih banyak sumber daya dan kemampuan untuk menawarkan harga yang lebih
kompetitif. Persaingan yang ketat ini dapat membuat sulit bagi perusahaan kecil untuk
mendapatkan pangsa pasar dan pertumbuhan yang signifikan.
3. Regulasi dan Birokrasi: Perusahaan kecil sering menghadapi tantangan dalam hal birokrasi
dan peraturan yang kompleks. Prosedur yang rumit dan birokrasi yang memakan waktu
dapat menghambat pertumbuhan dan efisiensi operasional perusahaan kecil.

4. Keterbatasan Sumber Daya Manusia: Perusahaan kecil mungkin menghadapi kesulitan dalam
menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas. Keterbatasan sumber daya
manusia dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan kecil dalam meningkatkan
produktivitas dan inovasi.

5. Akses Terbatas ke Pasar dan Distribusi: Perusahaan kecil mungkin menghadapi kesulitan
dalam menjangkau pasar yang lebih luas dan mendapatkan akses ke saluran distribusi yang
efektif. Hal ini dapat membatasi kemampuan mereka untuk memperluas jangkauan geografis
dan meningkatkan penjualan.

6. Perubahan Kebijakan Pemerintah: Perusahaan kecil dapat terkena dampak perubahan


kebijakan pemerintah yang dapat mempengaruhi operasional bisnis mereka. Perubahan
regulasi perpajakan, aturan lingkungan, atau kebijakan perdagangan dapat menyebabkan
ketidakpastian dan biaya tambahan bagi perusahaan kecil.

7. Rendahnya Kapabilitas Teknologi: Beberapa perusahaan kecil mungkin tidak memiliki akses
atau kemampuan untuk mengadopsi teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi
operasional dan daya saing. Hal ini dapat membuat mereka ketinggalan dibandingkan
dengan perusahaan yang lebih besar dan lebih maju teknologi.

8. Risiko Keuangan dan Kehilangan Keuntungan: Perusahaan kecil seringkali beroperasi dengan
margin keuntungan yang tipis. Mereka lebih rentan terhadap perubahan kondisi pasar,
fluktuasi harga bahan baku, dan risiko keuangan lainnya yang dapat mengancam
keberlanjutan dan profitabilitas mereka.

Perusahaan kecil di Indonesia perlu mendapatkan dukungan yang tepat dari pemerintah, pemangku
kepentingan, dan lembaga keuangan untuk mengatasi persoalan-persoalan ini. Dukungan tersebut
dapat berupa penyediaan akses keuangan yang lebih baik, penyederhanaan regulasi, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia, serta promosi dan dukungan dalam pemasaran dan ekspansi
pasar.
3. Jelaskan mengapa perusahaan kecil mempunyai peranan penting terhadap ekonomi di
Indonesia?

Jawab:

Perusahaan kecil memainkan peran penting dalam ekonomi Indonesia dengan memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan
pengurangan kesenjangan ekonomi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa perusahaan kecil
memiliki peran yang penting:

1. Penciptaan Lapangan Kerja: Perusahaan kecil merupakan sumber utama dalam menciptakan
lapangan kerja di Indonesia. Mereka sering kali menjadi penggerak utama dalam
menyediakan pekerjaan bagi masyarakat lokal, khususnya di daerah pedesaan dan perkotaan
yang mungkin memiliki akses terbatas ke lapangan kerja formal. Dengan menciptakan
lapangan kerja, perusahaan kecil membantu mengurangi tingkat pengangguran dan
kemiskinan.

2. Pertumbuhan Ekonomi: Perusahaan kecil memberikan kontribusi yang signifikan terhadap


pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun secara individu, perusahaan kecil mungkin
memiliki skala yang lebih kecil dibandingkan perusahaan besar, namun jumlahnya yang
banyak menyebabkan total kontribusinya dalam menciptakan pendapatan nasional menjadi
signifikan. Perusahaan kecil juga dapat merangsang pertumbuhan sektor-sektor terkait dan
memicu aktivitas ekonomi lokal.

3. Inovasi dan Kreativitas: Perusahaan kecil seringkali menjadi tempat bagi inovasi dan
kreativitas. Keterbatasan sumber daya dan fleksibilitas yang dimiliki oleh perusahaan kecil
memungkinkan mereka untuk lebih responsif terhadap perubahan pasar dan mengadopsi
teknologi baru. Inovasi dan kreativitas yang dihasilkan oleh perusahaan kecil dapat
membantu memperbaiki efisiensi, kualitas, dan daya saing ekonomi secara keseluruhan.

4. Pemberdayaan Lokal: Perusahaan kecil seringkali didirikan oleh warga lokal dan memiliki akar
yang kuat dalam masyarakat setempat. Dengan beroperasi secara lokal, perusahaan kecil
dapat memberdayakan komunitas lokal, mempromosikan kemandirian ekonomi, dan
membantu mengurangi ketimpangan regional. Mereka dapat memperkuat ekonomi lokal
dengan membeli bahan baku dari produsen lokal, menggunakan tenaga kerja lokal, dan
mendukung usaha mikro dan kecil lainnya dalam rantai pasokan.
5. Peluang Usaha dan Kewirausahaan: Perusahaan kecil memberikan peluang bagi individu
untuk memulai usaha mereka sendiri dan menjadi pengusaha. Mereka menciptakan
lingkungan yang mendukung kewirausahaan, memotivasi orang-orang untuk
mengembangkan ide-ide kreatif mereka, dan mengambil risiko dalam memulai bisnis.
Inisiatif kewirausahaan ini penting untuk menggerakkan inovasi, menciptakan nilai tambah,
dan meningkatkan daya saing ekonomi secara keseluruhan.

Perusahaan kecil memiliki peran yang penting dalam ekonomi Indonesia dengan kontribusi mereka
terhadap pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, inovasi, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan
dukungan dan fasilitas yang diperlukan untuk memajukan perusahaan kecil di Indonesia.

4. Jelaskan kelebihan dan kelemahan usaha waralaba (franchising)?

Jawab:

Usaha waralaba (franchising) memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan
sebelum memutuskan untuk terlibat dalam model bisnis ini. Berikut adalah beberapa kelebihan dan
kelemahan usaha waralaba:

Kelebihan Usaha Waralaba (Franchising):

1. Merek yang Terbukti: Salah satu kelebihan besar dari waralaba adalah memperoleh hak
untuk menggunakan merek yang sudah terkenal dan memiliki reputasi yang baik. Ini dapat
mengurangi risiko bisnis karena konsumen sudah mengenal merek tersebut dan memiliki
kepercayaan terhadap produk atau layanan yang ditawarkan.

2. Dukungan dan Bimbingan: Pemilik waralaba biasanya memberikan dukungan dan bimbingan
kepada mitra waralaba dalam berbagai aspek bisnis, seperti operasional, pemasaran,
pelatihan, dan manajemen. Dukungan ini dapat membantu mitra waralaba dalam
menjalankan bisnis mereka dengan lebih efektif dan efisien.

3. Model Bisnis Terbukti: Usaha waralaba didasarkan pada model bisnis yang sudah teruji dan
terbukti berhasil. Prosedur operasional, sistem manajemen, dan strategi pemasaran telah
dikembangkan dan diuji sebelumnya, sehingga mitra waralaba tidak perlu memulai dari nol.
Ini dapat mengurangi risiko dan mempercepat waktu untuk menghasilkan keuntungan.

4. Penyediaan Sumber Daya: Waralaba seringkali memberikan akses ke sumber daya yang
mungkin sulit diakses oleh bisnis mandiri, seperti penelitian pasar, distribusi, dan negosiasi
harga dengan pemasok. Ini dapat membantu mitra waralaba dalam memperoleh keuntungan
dari skala ekonomi dan meningkatkan daya saing mereka.

Kelemahan Usaha Waralaba (Franchising):

1. Biaya Awal yang Tinggi: Terlibat dalam usaha waralaba biasanya membutuhkan biaya awal
yang signifikan. Biaya ini mencakup biaya hak waralaba, royalti, dan biaya pelatihan. Biaya
awal ini dapat menjadi hambatan bagi mereka yang memiliki keterbatasan keuangan.

2. Keterbatasan Kreativitas dan Kontrol: Sebagai mitra waralaba, Anda harus mengikuti sistem
dan prosedur yang ditetapkan oleh pemilik waralaba. Ini dapat membatasi kreativitas dan
fleksibilitas dalam mengelola bisnis Anda sendiri. Anda juga harus mematuhi standar kualitas
dan merek dagang yang ditetapkan oleh pemilik waralaba.

3. Ketergantungan pada Merek dan Reputasi: Meskipun memiliki merek yang sudah terkenal
dapat menjadi kelebihan, namun mitra waralaba juga memiliki ketergantungan pada merek
dan reputasi tersebut. Jika ada isu atau masalah yang muncul terkait merek, hal ini dapat
berdampak negatif pada bisnis mitra waralaba.

4. Pembagian Keuntungan: Sebagai mitra waralaba, Anda biasanya harus membayar royalti
atau pembagian keuntungan kepada pemilik waralaba. Hal ini dapat mengurangi keuntungan
yang Anda peroleh dari bisnis Anda sendiri.

5. Keterbatasan Ekspansi: Dalam beberapa kasus, pemilik waralaba dapat memberlakukan


keterbatasan terhadap ekspansi geografis atau diversifikasi produk atau layanan. Ini dapat
membatasi kemampuan mitra waralaba untuk mengembangkan bisnis mereka sesuai dengan
keinginan mereka.
5. Berikan satu contoh franchising yang kalian ketahui, dan ceritakan asal mereka terbentuk sampai
eksis hingga kini?

Jawab:

Salah satu contoh usaha waralaba yang terkenal adalah McDonald’s. McDonald’s didirikan pada
tahun 1940 oleh Richard dan Maurice McDonald di San Bernardino, California, Amerika Serikat.
Awalnya, mereka menjalankan restoran drive-in yang menyajikan berbagai menu makanan cepat saji.

Pada tahun 1954, Ray Kroc, seorang penjual mesin milkshake, tertarik dengan inovasi dan efisiensi
operasional yang diterapkan oleh McDonald’s. Kroc memutuskan untuk bergabung dengan
perusahaan dan membantu dalam pengembangan waralaba McDonald’s.

Pada tahun 1955, Kroc membuka restoran McDonald’s pertama yang menggunakan model waralaba
di Des Plaines, Illinois. Selanjutnya, McDonald’s mulai mengembangkan jaringan waralaba di berbagai
wilayah Amerika Serikat dan kemudian di seluruh dunia.

Keberhasilan McDonald’s sangat dipengaruhi oleh fokus mereka pada konsistensi produk, pelayanan
cepat, dan kepuasan pelanggan. Mereka mengembangkan sistem operasional yang efisien, termasuk
metode persiapan makanan yang standar dan pelatihan karyawan yang intensif.

Dalam beberapa tahun, McDonald’s menjadi salah satu merek waralaba paling terkenal dan sukses di
dunia. Mereka terus mengembangkan menu mereka untuk mencakup berbagai produk makanan
cepat saji yang disesuaikan dengan selera lokal di berbagai negara. McDonald’s juga aktif dalam
kampanye pemasaran global dan berinovasi dalam menyediakan pengalaman pelanggan yang lebih
baik melalui teknologi dan aplikasi pemesanan online.

Kini, McDonald’s memiliki ribuan lokasi di seluruh dunia dan terus berkembang dengan menawarkan
peluang waralaba kepada individu yang tertarik untuk menjadi mitra mereka. Merek McDonald’s
telah menjadi simbol global dari makanan cepat saji yang terjangkau dan kualitas yang konsisten.

Anda mungkin juga menyukai