Anda di halaman 1dari 4

13.

3 isu-isu dalam Pengamatan Lingkungan dan Perumusan Strategis

Pengamatan lingkungan dalam bisnis kecil lebih sederhana dibandingkan perusahaan besar. Bisnis biasanya
terlalu kecil untuk menarik seseorang untuk hanya sekedar menjalankan aktivitas pengamatan lingkungan
atau perencanaan strtegis. Manajer puncak, terlebih jika sekaligus sebagai pemilik, cenderung yakin bahwa
mereka mengetahui bisnisnya dengan lebih baik.

Alasan mendasar perbdeaan perumusan strategs antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil terleetak
pada hubungan antara manajer dengan CEO perusahaan besar biasanya harus mempertimbangkan berbagai
kepentingan yang beragam dari semua stakeholder. CEO perusahaan kecil yang juga bertindak sebgai
pemilik menjadi stakeholder utama perusahaan. Kebutuhan prbadi dan keluarga mungkin secara domnan
mempengaruhi misi dan tujuan perusahaan kecil, dan mungkin tumpang tindih dengan kepentingan lain.
Sebagai contoh, perusahaan besar sering memilih strategi pertumbuhan untuk kepentingan pemegang
saham. Namun demikian, perusahaan kecil mungkin memilih strategi stabilitas karena kepentingan utaa
pemilik adalah memberikan kesempatan kerja kepada anggota keluarga, memberikan kehidupan yang
pantas bagi keluarga, dan menjadi bos diatas bisnisnya.

Analisis SWOT relevan bagi perusahaan keil maupun perusahaan besar. Kekuatan dan kelemhan terbesar
dari perusahaan kecil, khusunya pada tahap awal, ada pada pemilik-manajer perusahaan tersebut.
Wirausahawan adalah seorang manajer, manajer strategi produk/pasar, dan penggerak perusahaan karena
itu, 13.1 berfokus pada aspek personal pendiri-aset, keahlian, kemampuan, dan pengalaman.

Sumber inovasi

Dalam bukunya “innovation and Enterpreneurship” Peter Drucker menyatakan bahwa siapapun yang
beminat memulai bisnis kewirausahaan – apakh dalam perusahaan yang sudah mapan atau sebagai
perusahaan kecil independen – seharusnya memonitor tujuh sumber peluanng inovasi. Empat yang pertama
berada dalam industry, sedangkan tiga lainya ada pada lingkungan social.

 Hal yang tidak diharpkan. Sukses yang tidak diharpakan, kegagalan yang tidak diharapkan, atau
kejadian di luar perusahaan yang tidak diharapkn dapat menjadi gejala kesempatan unik.
 Sesuatu yang bertentangan. Adanya perbedaan antara realita dan apa yang diasumsikan
seseorang, atau apa yang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi, mungkin menciptakan
kesempatan inovasi
 Inovasi berdasarkan kebutuhan proses. Ketika ada hubungan operasional yang lemah dintara
proses tertentu, tetapi orang-orang tetap bekerja didalamnya, mungkin ada kesempatan bagi mereka
atau perusahaan untuk memperkuat hubungan tersebut.
 Perusahan dalam industry atau stukstur pasar. Produk, jasa, atau pendekatan inovatif yang
dilkukan mungkin merupakn konsekuensi dari perubahan-perubahan dasar yang terjadi dalam
industry atau pasar.
 Demografis. Perubahan dalam besaran populasi, strukturusia, komposisi tenaga kerja, tingkat
pendidikan, dan pendapatan, dapat menciptakan kesempatan inovasi. Sebagai contoh, Pam
Handerson memulai sebuaah perusahaan yang dikenal sebagai Kids Kab untuk anak-anak dan
remaja yang menawarkan program antar jemput ke sekolah, pelayanan dokter dan dokter gigi, les
dan aktivitas ekstrakulikuleer.
 Perubahan persepsi, suasana hati, dan arti hidup. Kesempatan untuk inovasi yang berkembang
ketika system kepercayan, ikapa, dan asumsi masyarakat mulai berubah.
 Pengetahuan baru. Perkembangan pengetahuan ilmiah dan non-ilmiah telah menciptakan produk
dan pasar baru. Perkembngan dalam bidang yang berbeda tersebut dapat diintegrasi unutk
mengembangkan produk baru.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan perusahaan baru

Menurut C,W. Hofer dan W.R. Sandberg, da tiga faktor yang bepengruh terhadap kinerja perusahan
baru. Sesuai dengan tingkat pengaruhnya, faktor-faktor tersebut adalah: (1) struktur ndustri, (2) strategi
bisnis perusahaan baru (3) karakteristik perilaku dari wirausahawan bersangkutan.

Struktur industry

Penelitian menunjukan bahwa kesempatan untuk sukses bagi perusahaan wirausaha lebih besar
daripaada mereka yang memasuki industry yang cepat berubah daripada yang memasuki industry yang
stabil.disamping itu, kesempatan akan lebih baik pada industry yang memulai memasuki tahap awal
dan berkembang karena tingkat persaingan yang relative kurang kuat. Pertumbuhan pasar yang cepat
juga memungkinkan sebuah perusahaan melakukan kesalahan-kesalahan tanpa harus menghdapi risiko
berarti.

Data PIMS juga menunjukan bahw perusahaaan baru akan lebih sukse ketika memasuki industry
dimana satu pemimpin pasarnya menguasai 50 persen atau lebih pangsa pasar dripada ketika memasuki
industry dimana persaingan paling dominan hnya menguasai 25 persen atau kurang dari pangsa pasar.

Karakteristik produk industry juga mempunyai pengaruh langsung terhadap suksesnya perusahaan
baru. Pertama, perusahaan baru akan lebih sukses ketika memasuki industry dengan produk yang
heterogen daripada yang homogeny. Pada industry yang produknya heterogen, perusahaan baru dapat
mendiferensiasi produknya dari produk pesaing dengan produk yang unik dan dengan memfokuskan
pada segmen pasar yang mempuyai kebutuhan unik. Kedua, menurut data hasil studi, perusahaan baru
akan lebih sukses jika produknya merupakan produk yang relative tidk penting terhadap kebutuhan
total pembelian konsumen daripada jika produknya penting.

Strategi bisnis

Kunci sukses bagi kebanyakan perusahaan baru adalah (1) mendiferensiasi produk dari produk pesaing
dalam hal kualitas dan layanan, dan (2) memfokuskan produk pada kebutuhan konsumen dalam segmen
pasar yang dimasuki untuk mendapatkan ceruk pasar ( strategi kompetetif diferensiasi focus dari poter).
Dengan mengadopsi taktik perang gerilya, perusahaan-perusahaan itu mengambil kesempatan pada
ceruk pasar untuk meghindari tekanan langsung dari pemimpin pasar.

Karakteristik wirausahawan
Ada empat faktor prilaku yang berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan baru:

1. Wirausahawan sukses lebih baik dibandingkan orng lain dalam mengidentifikasi kesempatan bisnis
potensial. Mereka memfouskn pada aspek kesemptan, bukan pada masalah, dan mencoba belajar
dari kegagalan
2. Wirausahawan sukses biasanya memiliki sense of ourgency yang membuat mereka berorientasi
pada tindakan
3. Wirausahawan sukses mempunyai pengetahuan terperinci atas faktor-faktor kunci yang
diperlakukan untuk sukses dalam industry dan stamina fisik yang diperlakukan untuk pekerjaanya.
4. Wirausahawan suksesmencari batuan dari pihak luar untuk melengkapi keahlian, pengetahuan, dan
kemampuannya. Mereka juga mengembangkan hubungan relasional dengan pihak-pihak yang
teridiri atas orang-orang yang memiliki keahlian dan pengetahuan kunci di mana I dapat meminta
dukungan.

Beberapa petunjuk untuk kesuksesan peruahaan baru.

 Focus pada industry yang sedang mengalami perubahan peraturan dan teknologi secara berarti,
khususnya industry yang sedang dikuasai pesaing yang suddah mapan.
 Mencari industry dimana perusahaan yang lebih kecil mempnyai posisi pesaing yang lemah
 Mencari industry dimana perusahaan memungkinkan untuk menciptakan halangan masuk yang
tinggi bgi pesaing potensial
 Mencari industry dengan heterogenetis produk dimanaproduk tersebut relaitf tidak penting bagi
kesuksesan konsumen.

13.4 isu isu dalam Implementasi Strategi

Implementasi strategis dalam perusahaan kecil melibatkan banyak isu yang sama dengan yang terjadi pada
perusahaan besar. Perbedaan utama yang ada adalah siapa yang harus menerapkan trategi. Pada perusahaan
besar, pelaksaanan seringkali merupakan kelompok orang yang berbeda dengan orng yang merumuskan
strategi.

Tahap pemgembangan perusahaan kecil

Maslah-masalah implementasi pada perusahaan kecil beerubahsejalan dengan pertumbuhan perusahaan.


Karena proses pembuatan keputusan pada perusahaan kecil berbeda dengan proses yang terjadi pada
perusahaan besar. System manajerial pun juga berbeda.perbedaan-perbedaan tersebut sudah dijelaskan pada
tahap pertumbuhan dan perkembangan.

Tahap A: Eksistensi
Pertama kaliperusahaan wirausaha menghadapi masalah dalam mendapatkan pelanggan dan menyediakan
produk dan jasa yang ditawarkan. Struktru organisasi yang masih sederhana. Wirausahaan mengerjakan
semuanya dan mensupervisi bawahan secara langsung. System iini berlaku adalah minimal dan pemiliknya
adalah bisnis itu sendiri.

Tahap B: Kelangsungan Hidup

Perusahaan mulai dapat memuaskan kebutuhan pelanggan agar trus hidup. Keselurhan bisnis akan tutup
bila pemilik kehabisan modal awal. Struktur organisasi masi sederhana, sementara perusahaan mulai
memiliki manajer penjualan dan supervisor umum yang dapat tugas spesifik dari pemilik.

Tahap C: Sukses

Pada tahap ini, penjualan perusahaan telah mencapai tingkatan diamana perusahaan tidak hnya
mendapatkan untung, tetapi juga menghasilkan aliran kas yang cukup untuk diinvestasikan kembali. Isu
kunci pada tahap ini adalah menentukan apakah perusahaan akan tetap mendukung pemilik, apakah akan
melepaskan diri sebagian atau seluruhnya atau mendukung pertumbuhan perusahaan.

C(1) melepaskan. Peerusahan dapat mengikuti strategi stabilitas dengan baik dan tetap nyaman dalam
posisinya sekarang, dimana perubahan lingkungan tidak akan menggangu posisi perusahaan atau
mengurangi kemampuan baersaing perusahaan.

C (2) pertumbuhan. Seorang wirausahawan akan menanggung risiko semua kas dan pinjaman perusahaan
untuk tumbuh. Perencanaan strategis dan operasional dikembangkan dengan baik dan melibatkan pemilik.
Manajer-manajer yang mempunyai perspektif ke depan ditarik. Penekanan diberikan pada aspek kerjasama
tin daripada energy dan tindakan peribadi pemilik.

Kebanyakan dari budaya kooporasi maytag corporation berasal dari filosofi pribadi pendirinya,
F,L.MAYTAG. dan dari pelajaran yang didapatkan ketika memulai bisnis tersebut pada awal abad 20.
Wirasahawan itu berpengaruh langsung terhadap pengembangan maytag company dan secara tidak
langsung pada filosofi manajemen maytag corporation.

 Komitmen terhadap kualitas. Pada tahap awal operasi perusahan (penjualan perlatan mesin)
hamper setengah produk yang dijual rusak. Keptusan F.L Maytag untuk mengambil atau membeli
pengambilan produk yang rusak langsung mergikan perusahaan. Tetapi menunjukan citra
perusahaan yang peduli terhadap kualitas.
 Perhatian pada karyawan. Upah yang diberlakukan perusahaan merupakan yang tinggi pada
industrynya. Filosofi F.L Maytag adalah “perusahaan yang baik akan membayar karyawan dengan
lebih baik”

Anda mungkin juga menyukai