Anda di halaman 1dari 19

Mendesain Model Bisnis kompetitif dengan Rencana

Strategis dan Analisis Kelayakan Usaha

Kelompok
191010350045Muhamad Hakiki
191010350053 Rizal alip Fadhilah

Program Studi Kewirausahaan


Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Mesin Universitas Pamulang
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa kegiatan dalam kehidupan perusahaan sama pentingnya atau sama diabaikannya
dengan kegiatan membangun sebuah strategi untuk mencapai sukses. Sangat sering terjadi,
wirausahawan yang sangat optimis dan antusias dalam meluncurkan perusaahaan ditakdirkan
gagal karena mereka tidak pernah meluangkan waktu untuk menetapkan strategi yang dapat
membedakan mereka dari pesaingnya. Oleh karena cenderung menjadi orang-orang yang suka
mengambil tindakan, wirausahawan sering sering merasa bahwa proses penyusunan strategi
menjadi hal yang membosankan dan tak berguna. Kecenderungan mereka adalah langsung
memulai bisnis, mencoba beberapa pendekatan, dan melihat mana yang berhasil. Akan  tetapi,
tanpa rencana tindakan yang terpadu, kesempatan untuk mencapai sukses bagi wirausahawan ini
bisa diibaratkan sebagai kontraktor yang ingin membangun pesawat jet tanpa cetak biru.
Perusahaan yang tidak singkat, tetapi bila persaingan meningkat atau bila timbul ancaman yang
tidak terduga, biasanya perusahaan itu akan “membentur dinding” dan bangkrut. Tanpa memiliki
dasar untuk membedakan diri sendiri dari sekumpulan pesaing serupa, perusahaan tersebut hanya
bisa diharapkan menjadi perusahaan yang sedang-sedang saja di dalam pasarnya. Oleha karena
itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang “Mendesain Model Bisnis yang
Kompetitif dan Menyusun Rencana Strategi yang Solid”.

1.2 Topik Bahasan

a. Membangun Keunggulan Kompetitif


b. Manajemen Strategi
c. Analisis Kelayakan Elemen Rencana Bisnis
d. Format Perencanaan Bisnis

1.3 Tujuan

 Dapat memahami pengertian keunggulan kompetitif


 Dapat memahami langkah-langkah dalam manajemen strategi
 Dapat menganalisis kelayakan elemen rencana bisnis
 Dapat mengetahui format perencanaan bisnis

2
BAB II

PEMBAHASAN

Perubahan besar yang dihadapi oleh wirausahaan saat ini mulai terbentang: pergeseran
perekonomian dunia dari model berbasis finansial ke model berbasis intelektual. Pengetahuan
tidak lagi semata-mata menjadi faktor produksi yang menentukan kesuksesan. Saat ini, modal
intelektual perusahaan semakin menjadi sumber keunggulan kompetitif di pasar. Modal
intelektual (intellectual capital) terdiri dari tiga komponen :

1. Modal manusia (human capital): bakat, kreativitas, ketrampilan dan kemampuan tenaga kerja
perusahaan, yang terlihat pada strategi, rencana dan proses inovatif yang dikembangkan dan
dengan semangat berusaha dicapai oleh orang-orang dalam perusahaan.

2. Model struktual (structual capital): akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh
perusahaan. Bentuk modal ini bisa mencakup pemrosesan, peranti lunak, hak paten, hak cipta
dan mungkin yang terpenting, pengetahuan dan pengalaman orang-orang dalam perusahaan.

3. Modal pelanggan (customer capital): basis pelanggan yang mapan, reputasi positif, hubungan
yang terus-menerus dan goodwill yang dibangun oleh perusahaan sepanjang waktu dengan
pelanggannya.

Semakin lama para wirausahawan semakin menyadari bahwa modal yang tersimpan
dalam tiga bidang ini menjadi landasan bagi kemampuan mereka untuk bersaing secara efektif
dan bahwa mereka harus mengelola modala tak berwujud ini secara hati-hati. Pergeseran
pengethauan ini akan menciptakan perbuahan sistem bisnis dunia seperti Revolusi Industri
mengubah perekonomian berbasis pertanian pada tahun 1800-an. Revolusi Pengetahuan ini akan
menimbulkan peluang yang besar bagi para wirausahawan yang memiliki strategi
mengeksploitasi peluang ini.

Aturan main dalam persaingan bisnis terus berubah. Agar dapat sukses, wirausahawan
tidak lagi dapat bertindak dalam cara-cara yang dulu biasa mereka lakukan. Untungnya,
wirausahawan yang sukses memiliki senjata andal untuk mengatasi lingkungan yang tidak ramah
dan selalu berubah: proses manajemen startegis. Manajemen strategis (strategis management)
meliputi pengembangan rencana bisnis sebagai penuntun perusahaan sewaktu berjuang mencapai
visi, misi, sasaran dan tujuan serta untuk mempertahankan arah tujuan yang diinginkan. Ide inti
manajemen strategis adalah memebrikan setak biru kepada pemilik perusahaan agar perusahaan
bisa menyesuaikan kekuatan dan kelemahannya dengan peluang dan ancaman di lingkungannya.

2.1 Membangun Keunggulan Kompetitif

Tujuan pengembangan rencana strategis adalah untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang
merupakan sekumpulan faktor yang membedakan perusahaan kecil dari para pesaingnya dan

3
memberikannya posisi unik di pasar sehingga lebih unggul dari para pesaingnya. Dari perspektif
strategis, kunci bagi kesuksesan bisnis adalah pengembangan keunggulan kompetitif yang unik,
yaitu keunggulan yang menciptakan nilai bagi para pelanggan dan sukar ditiru oleh para pesaing.
Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif akan menjadi pemimpin dalam pasarnya serta
dapat mencapai laba-laba di atas rata-rata.

Untuk menjadi sukses, kuncinya adalah membangun keunggulan yang kompetitif yang
berkelanjutan (sustainable). Dalam jangka panjang, perusahaan memperoleh keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan melalui kemampuannya mengembangkan seperangkat kompetensi
inti sehingga perusahaan tersebut mampu emlayani pelanggan sasarannya dengan lebih baik
dibandingkan dengan pesaingnya. Kompetensi inti adalah serangkaian kemampuan unik yang
dikembangkan oleh perusahaan dalam bidang-bidang operasional utama, yang
memungkinkannya untuk melebihi pesaingnya. Agar efektif, kompetensi inti haruslah sukar
ditiru oleh pesaing, dan harus menyediakan manfaat yang dirasa penting bagi pelanggan.
Kompetensi inti perusahaan kecil sering kali berkaitan dengan keunggulan di bidang ukuran
perusahaan, misalnya kelincahan, kecepatan, kedekatan dengan pelanggan, pelayanan yang lebih
baik dan kemampuan berinovasi.

Wirausahawan biasanya mempertahankan hubungan dekat dengan pasar mereka, sehingga


mereka memiliki perngetahuan  yang berharga mengenai cara terbaik untuk melayani kebutuhan
dan keinginan pelanggan mereka. Oleh karena kesederhanaan struktur organisasinya, pemilik
perusahaan kecil berdekatan dengan karyawan setiap hari, sering bekerja bersebelahan dengan
mereka, sehingga mereka dapat mengkomunikasikan tindakan strategis secara langsung. Oleh
sebab itu, perusahaan kecil menyadari bahwa perencanaan strategis seharusnya lebih alamiah
bagi mereka.

Manajemen strategis dapat meingkatkan efektivitas perusahaan kecil, tetapi lebih dulu
wirausahawan harus memiliki prosedur yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan mereka dan
sifat khusus bisnis mereka. Karena ukuran dan ciri khusus mereka, sumber daya kecil, gaya
manajemen yang fleksibel, struktur organisasi yang informal dan  kemampuan beradaptasi
terhadap perubahan, perusahaan kecil memerlukan pendekatan berbeda terhadap proses
manajemen strategisnya.

2.2 Proses Manajemen Strategis

Manajemen strategis adalah proses berkelanjutan yang terdiri dari atas sembilan langkah, yaitu:

Visi adalah hasil dari impian wirausahawan atas sesuatu yang belum terwujud dan kemampuan
melukiskan impian yang menarik tersebut agar bisa dilihat orang lain. Visi yang didefinisikan
secara jelas membantu perusahaan dalam tiga cara:

1. Visi memberikan arah. Wirausahawan yang menetapkan visi perusahaan mereka


memfokuskan perhatian setiap orang ke masa depan dan menentukan jalan yang akan diambil
perusahaan tersebut untuk meraihnya.

4
2. Visi menentukan keputusan. Visi memengaruhi keputusan, tak peduli masalah besar atau
masalah kecil, yang dibuat oleh para pemilik, manajer dan karyawan setiap harinya dalam
perusahaan. Pengaruh ini dapat menjadi positif atau negatif, bergantung pada seberapa jelas visi
itu ditetapkan.

3. Visi memotivasi orang-orang. Visi yang jelas menyenangkan dan memberi semangat pada
orang-orang untuk segera bertindak. Orang ingin bekerja pada perusahaan yang menetapkan
pandangannya setinggi mungkin.

Cara terbaik untuk menerapkan nilai visi ke dalam tindakan adalah membuat pernyataan misi
yang mengomunikasikan nilai-nilai tersebut kepada semua orang yang terkait dengan
perusahaan. Pernyataan misi (mission statement) adalah menjawab pertanyaan mendasar
lainnya untuk setiap perusahaan. Tanpa pernyataan misi yang ringkas dan bermakna, perusahaan
kecil menghadapi risiko berjalan ke sana kemari di pasar, tanpa arah yang jelas ataupun cara
mencapainya. Pernyataan misi menentukan arah bagi keseluruhan perusahaan dan memfokuskan
perhatiannya pada arah yang tepat.

Langkah 2. Menilai Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan

Setelah menetapkan visi dan pernyataan misi yang bermakna, wirausahawan dapat mengalihkan
perhatiannya untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan adalah faktor-faktor
internal positif yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mencapai misi, sasaran dan
tujuannya yang mencakup ketrampilan atau pengetahuan, citra publik yang positif, dll.
Kelemahan adalah faktor-faktor internal negatif yang menghalangi kemampuan perusahaan
untuk mencapai misi, sasaran dan tujuannya seperti kekurangan modal, kekurangan pkerja
terampil dll. Mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan perusahaan membantu pemilik
memahami perusahaannya sebagai perusahaan yang telah ada atau yang baru ada. Kunci dalam
menyusun strategi yang sukses adalah menggunakan kekuatan perusahaan sebagai landasan dan
menggunakan kekuatan tersebut untuk menghadapi kelemahan pesaing.

Langkah 3. Mengamati Lingkungan Sekitar untuk Mengetahui Peluang dan Ancaman


Penting yang Dihadapi Perusahaan

Peluang adalah opsi-opsi eksternal positif yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
mencapai misi, sasaran dan tujuannya. Ketika mengidentifikasi peluang, pemilik harus dengan
cermat memperhatikan potensi pasar yang baru seperti “apakah pesaing mengabaikan ceruk
pasar ini?”. Kuncinya adalah berfokus pada peluang yang paling menjanjikan, yang paling sesuai
dengan kekuatan dan kompetensi inti perusahaan.

Ancaman adalah kekuatan eksternal negatif yang menghalangi kemampuan perusahaan untuk
mencapai misi, sasaran dan tujuan. Ancaman dapat berupa masuknya pesaing baru ke dalam
pasar yang ada, peraturan pemerintah terhadap kegiatan bisnis dll. Untuk itu wirausahawan perlu
mengamati lingkungan sekitar terhadap peluang maupun ancaman yang menghadang perusahaan
mereka.

5
Langkah 4. Mengidentifikasi Faktor-faktor Kesuksesan Utama Perusahaan

Faktor-faktor kesuksesan utama muncul dalam berbagai bentuk yang berbeda, bergantung pada
industrinya. Sederhananya, faktor-faktor ini merupakan merupakan faktor-faktor yang
menentukan kemampuan perusahaan untuk memenangkan persaingan dalam suatu industri.
Setiap perusahaan dalam suatu industri harus memahami KSF (key success factors) yang
menggerakan industri, jika tidak mereka cenderung menjadi industri yang tertinggal. Dengan
mengetahui KSF dalam suatu industri, para wirausahawan bisa menentukan dimana mereka
harus memfokuskan sumber-sumber daya perusahaan secara strategis.

Langkah 5. Menganalisis Persaingan

Memperkirakan tingkat persaingan akan membuat para pemilik perusahaan akan lebih realistis
dalam memandang pasar dan posisi mereka di dalamnya. Para pesaing langsung menawarkan
produk dan jasa yang sama, dan pelanggan sering membandingkan harga, fitur dan perlakuan
dari para pesaing ini ketika mereka berbelanja. Sedangkan para pesaing tak langsung
menawarkan hanya sedikit produk atau jasa yang sama, tetapi pelanggan sasaran mereka jarang
bersinggungan. Oleh karena itu, kita perlu menganalisis persaingan di dalam pasar agar kita
dapat menghadapi pesaing-pesaing kita.

Langkah 6. Menyusun Sasaran dan Tujuan Perusahaan

Sasaran adalah atribut-atribut jangka panjang dan luas yang berusaha dicapai oleh perusahaan
yang cenderung bersifat umum dan kadang-kadang bahkan abstrak. Sasaran sebagai dasar
bertindak manajer tidak perlu terlalu spesifik, melainkan sekedar menyatakan tingkat pencapaian
umum yang ingin diraih seperti “apakah anda ingin meningkatkan pangsa pasar?” peneliti Jim
Collins dan Jerry Porras mempelajari berbagai perusahaan dan menemukan bahwa salah satu
faktor yang membedakan perusahaan yang sukses dari perusahaan yang tidak sukses adalah
perumusan sasaran jangka panjang yang sangat ambisius, jelas dan membangkitkan semangat.

Tujuan adalah target kinerja yang lebih spesifik. Tujuan umumnya menyangkut produktivitas,
pertumbuhan, efisiensi, pasar dll. Oleh karena tujuan yang satu dengan yang lain mungkin
berbenturan, manajer harus menetapkan prioritas. Tujuan yang ditulis dengan baik memiliki
karakteristik sebagai berikut:

 Spesifik : tujuan harus terukur dan tepat


 Dapat diukur :hal ini memerlukan titik acuan yang dijelaskan dengan
baik
 Dapat didelegasikan :wirausahawan harus mendelegasikan tanggung jawab
suatu tujuan kepada seseorang
 Realistis namun menantang : semakin menantang tujuan, semakin tinggi kinerjanya
 Tepat waktu : waktu tujuan harus ditetapkan
 Dibuat tertulis : tidak hanya dengan lisan

6
Langkah 7. Merumuskan Opsi-opsi Strategis dan Memilih Strategis yang Tepat

Langkah selanjutnya adalah menilai opsi-opsi strategis dan kemudian mempersiapkan rencana
permainan yang dirancang untuk mencapai misi, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Strategi adalah peta jalan tindakan-tindakan yang disusun oleh wirausahawan untuk mencapai
misi, sasaran dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, misi, sasaran dan tujuan menyatakan
tujuan yang hendak dicapai, sedangkan strategi menjelaskan proses untuk mencapai tujuan
tersebut. Wirausahawan harus menyusun strategi yang kuat berdasarkan langkah sebelumnya
yang menggunakan kompetensi inti dan kekuatan perusahaan sebagai batu loncatan menuju
kesuksesan.

Strategi yang sukses bersifat komprehensif dan terintegrasi dengan baik. Strategi harus berfokus
pada penetapan Faktor-faktor Kesuksesan Utama seperti diidentifikasi oleh manajer pada
langkah ke-4. Ada 3 opsi strategis dasar dalam buku kalsiknya Competitive Strategy, Michael
Porter yaitu :

KEPEMIMPINAN BIAYA

Perusahaan yang menerapkan strategi kepemimpinan biaya berjuang untuk menjadi produsen
dengan biaya paling rendah dibandingkan dengan pesaingnya dalam industri itu. Strategi ini
berhasil dengan baik ketika pembeli sangat peka terhadap perubahan harga, ketika perusahaan-
perusahaan yang bersaing tersebut menjual produk dari komoditi yang sama dan ketika
perusahaan dapat memanfaatkan keuntungan dari skala ekonomis.

Terdapat banyak cara untuk membangun strategi biaya rendah, tetapi pemimpin biaya yang
berhasil mengetahui letak keunggulan biaya atas pesaingnya dan menggunakan informasi ini
sebagai dasar strategi mereka. Tentu saja, menerapkan strategi kepemimpinan biaya mengandung
bahaya. Kadang-kadang perusahaan begitu memusatkan perhatian pada usaha menekan biaya
manufaktur, tanpa memperhitungkan dampak biaya pembelian, distribusi dan biaya overhead.
Ketika berusaha menekan biayanya, perusahaan itu meniadakan berbagai fitur produk atau jasa,
padahal fitur produk atau jasa itu dianggap sangat penting oleh pelanggan. Di bawah kondisi
yang tepat, strategi kepimpinan biaya yang dilaksanakan dengan benar dapat menjadi senjata
strategis yang sangat hebat.

DIFERENSIASI

Perusahaan yang mengikuti strategi ini akan berusaha membangun loyalitas pelanggan melalui
penempatan produk atau jasanya secara unik atau berbeda. Konsep utamanya adalah menjadi
istimewa pada sesuatu yang penting bagi pelanggan. Dengan kata lain, perusahaan berjuang agar
menjadi lebih baik daripada pesaingnya pada faktor tertentu yang dianggap bernilai oleh
pelanggan. Agar sukses, perusahaan harus membuat produk atau jasanya sama sekali berbeda,
paling tidak di mata pelanggannya.

7
Pelanggan tidak akan membeli produk atau jasa yang dianggap tidak bernilai baginya, tidak
masalah betapa tinggi nilainya yang sebenarnya. Seorang konsultan bisnis menyarankan,
“pastikan anda memberi tahu pelanggan dan calon pelanggan anda mengenai keseluruhan
perusahaan Anda yang menjadikannya berbeda. Pastikan bahwa diferensiasi tersebut sepenuhnya
bermanfaaat bagi pelanggan.”

Salah satu resiko dalam menerapkan strategi ini adalah berusaha melakukan diferensiasi terhadap
produk atau jasa yang tidak meningkatkan kinerja atau menurunkan biaya bagi pembeli. Pemilik
perusahaan juga harus mempertimbangkan berapa lama mereka daoat mempertahankan
diferensiasi produk atau jasanya; mengubah selera pelanggan membuat basis diferensiasi yang
terbaik. Penjipalakan dan “salinan murahan” dari para pesaing juga merupakan ancaman bagi
kesuksesan strategi diferensiasi.

Bahaya lainnya adalah diferensiasi yang berlebihan karena menyedot biaya terlalu tinggi hingga
perusahaan membuat harga produknya tidak terjangkau oleh pasar. Risiko yang terakhir adalah
hanya berfokus pada karakteristik fisik suatu produk atau jasa dan mengabaikan berbagai faktor
psikologis seperti status, prestise dan citra yang dapat merupakan sumber yang sangat berguna
untuk diferensiasi.

FOKUS

Ide utama dari strategi ini adalah memilih satu atau beberapa segmen pasar, mengidentifikasi
kebutuhan, keinginan dan minat pelanggan dan mendekatinya dengan barang atau jasa yang
didesain untuk bisa memenuhi kebutuhan, keinginan dan minat ini dengan baik.
Kesuksesan strategi fokus akan bergantung pada kemampuan perusahaan kecil yang
bersangkutan untuk mengidentifikasi berbagai perubahan kebutuhan kelompok pelanggan
sasarannya dan untuk mengembangkan berbagai keahlian yang dibutuhkan untuk melayani
mereka. Strategi fokus sangat ideal untuk digunakan di berbagai usaha kecil, yang sering kali
kekurangan sumber daya untuk mencapai pasar secara keseluruhan. Tujuan usaha-usaha kecil ini
adalah melayani targer pasar mereka yang terbatas secara lebih efektif dan efisien daripada yang
dilakukan oleh para pesaing yang mengejar pasar yang lebih luas.

Walaupun strategi ini dapat menjadi strategi yang sangat menguntungkan, mengejar strategi
fokus bukannya tanpa risiko. Para wirausahawan yang mengikuti strategi ini sering kali harus
terus berjuang untuk menjaga agar biaya perusahaan tetap rendah, volume bisnis yang kecil
dalam beberapa ceruk akan meningkatkan biaya produksi, hingga membuat perusahaan rentan
terhadap perusahaan pesaing yang biayanya lebih rendah, ketika harga mereka perlahan-lahan
naik.

Langkah 8. Menerjemahkan Rencana Strategis ke Dalam Rencana Aksi

Tidak ada rencana strategis yang dapat dikatakan selesai sampai rencana itu dilaksanakan.
Merencanakan strategi perusahaan dan mengimplementasikannya merupakan dua hal yang  harus
dilaksanakan berdampingan. Para wirausahawan harus telah mengubah rencana strategis menjadi
rencana operasional yang dapat membimbing usaha mereka setiap harinya dan menjadikannya

8
sebagai bagian yang nyata serta aktif dalam perusahaan. Sehingga strategi yang bagus sekalipun,
jika tidak diimplementasikan dengan baik, tidak akan sukses.

Agar suatu strategi berhasil diimplementasikan, dibutuhkan suatu proses yang sesuai dengan
budaya perusahaan serta orang-orang yang tepat dan berkomitmen untuk membuat proses
tersebut terlaksana. Para wirausahawan harus membagi rencana strategi dalam beberapa proyek
dan dengan hati-hati menentukan tiap hal berikut

 Tujuan : Apa yang ingin dicapai dengan merancang proyek ini


 Cakupan : Dibidang apakah prusahaan akan dilibatkan
 Konstribusi :Bagaimana proyek berhubungan yang satu dengan yang
lain
 Persyaratan Sumber Daya : Sumber daya manusia dan keuangan apa yang diperlukan
 Waktu : Memastikan waktu penyelesaian proyek

Ketika para wirausahawan telah menetapkan prioritas atas berbagai proyek, mereka dapat mulai
mengimplementasikan rencana strategis. Melibatkan para karyawan dan mendelegasikan
kewenangan yang memadai kepada mereka merupakan hal yang penting karena berbagai proyek
ini hampir secara langsung memengaruhi mereka. Jika karyawan dalam suatu perusahaan telah
dilibatkan dalam proses manajemen strategis hingga tahap ini, mereka akan lebih memahami
berbagai langkah yang harus mereka lakukan untuk dapat mecapai tujuan perusahaan serta tujuan
profesional mereka. Komitmen untuk mencapai tujuan perusahaan meruapakan dorongan yang
besar, tetapi keterlibatan merupakan faktor utama untuk mencapai komitmen total para
karyawan. Tanpa tim yang berkomitmen dan karyawan yang berdedikasi, strategi perusahaan,
bagaimanapun bagusnya direncanakan, biasanya akan gagal.

Langkah 9. Menentukan Pengendalian yang Tepat

Wirausahawan menyadari perlunya mengendalikan hasil yang menyimpang dari rencana semula.
Perencanaan tanpa pengendalian memiliki milai operasional yang kecil. Oleh karena itu,
pelaksanaan program perencanaan yang baik membutuhkan proses pengendalian. Rencana yang
disusun dalam proses perencanaan strategis ini menjadi standar yang akan mengukur kinerja
yang sesungguhnya. Semua orang dalam organisasai perlu memahami dan terlibat dalam proses
perencanaan dan pengendalian.

Indikator-indikator yang paling banyak digunakan untuk kinerja perusahaan adalah ukuran
keuangan, akan tetapi menilai kinerja suatu perusahaan hanya dari ukuran keuangannya dapat
mengarah pada distorsi strategis. Untuk menilai efektivitas strategi, banyak perusahaan
mengembangkan sebuah balanced scorecard yang merupakan serangkaian ukuran
multidimensional yang unik untuk suatu perusahaan dan yang menggabungkan berbagai ukuran
keuangan dengan operasional untuk memberikan gambaran yang ringkas, tetapi komprehensif
atas kinerja keseluruhan perusahaan kepada para manajer.

9
Akan tetapi, walaupun balanced scorecard adalah alat yang sangat penting untuk membantu para
manajer menjaga perusahaan tetap pada jalurnya, mengubah perilaku dalam perusahaan dan
menjaga agar semua orang tetap fokus pada hal-hal yang benar-benar penting juga merupakan
hal yang tidak boleh diabaikan.

Balanced scorecard melihat suatu usaha dari empat perspektif penting

Perspektif Pelanggan : Bagaimana cara pelanggan menilai perusahaan? Para pelanggan menilai
perusahaan paling tidak dari empat standar : waktu (seberapa lamanya waktu yang dibutuhkan
perusahaan untuk memberikan barang atau jasa), kualitas (seberapa bagus produk atau jasa diberikan
perusahaan dari segi keandalannya, ketahanan, dan akurasinya), kinerja (sejauh mana suatu barang atau
jasa berfungsi seperti yang diharapkan), dan layanan (seberapa bagus suatu perusahaan memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan atas nilai produk atau jasanya. Oleh karena itu karena sasaran yang berkaitan
dengan pelanggan bersifat eksternal, para manajer harus mengubahnya ke dalam berbagai ukuran yang
haru dikerjakan perusahaan untuk dapat memenuhi harapan para pelanggan.

Perspektif Bisnis Internal : Dalam hal apa saja perusahaan harus lebih baik? Berbagai faktor
internal yang harus menjadi fokus para manajer adalah faktor-faktor yang memiliki dampak terbesar
padakepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan serta pada efektivitas dan efisiensi perusahaan.
Mengembangkan sasaran dan ukuran untuk faktor-faktor seperti kualitas, waktu siklus,
produktivitas ,biaya, dan faktor lainnya yang dapat dipengaruhi secara langsung oleh karyawan, adalah
hal yang sangat penting.

Perspektif Inovasi dan Pembelajaran : Dapatkah perusahaan terus meningkatkan dan


menciptakan nilai? Pandangan atas sebuah perusahaan ini menyadari bahwa berbagai target yang
dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan tidak pernah bersifat statis ; target-target itu berubah terus-
menerus. Jika suatu perusahaan ingin meneruskan pola kesuksesannnya, perusahaan itu tidak dapat
berdiam diri; perusahaan itu harus terus meningkatkan diri. Kemampuan suatu perusahaan untuk
berinovasi, belajar, dan meningkatkan diri akan menentukan masa depan perusahaan. Berbagai sasaran
dan ukuran itu menekankan pada pentingnya perbaikan terus-menerus dalam hal kepuasan pelanggan
serta berbagai operasi internal perusahaan.

Perspektif Keuangan : Bagaimana para pemegang saham memandang perusahaan? Sebagai ukuran
kinerja yang paling tradisional, standar-standar keuangan akan menunjukkan seberapa banyak strategi
umum dan pelaksanaannya berkontribusi pada laba. Ukuran-ukuran ini berfokus pada faktor probabilitas,
pertumbuhan, dan nilai bagi pemegang saham. Dalam balanced scorecard, perusahaan sering kali
membagi sasaran keuangan ke dalam tiga kategori : bertahan hidup, sukses dan berkembang.

10
2.3 Melakukan Analisis Kelayakan

Analisis kelayakan (feasibilty analysis) adalah proses menentukan apakah ide seorag wirausahawan
merupakan dasar yang bisa bertahan untuk membentuk sebuah usaha yang sukses. Tujuannya adalah
untuk menentukan apakah suatu idebisnis layak diwujudkan.
Analisis kelayakan terdiri dari 3 komponen yang saling berkaitan : analisis kelayakan industri dan pasar,
analisis kelayakan produk atau jasa, dan analisis kelayakan keuangan.
Analisis Kelayakan Industri dan Pasar
Fokus dari tahap ini adalah dua hal yaitu menentukan seberapa menarik suatu industri secara keseluruhan
dan mengidentifikasi berbagai potensi ceruk yang dapat ditempati suatu usaha kecil secara
menguntungkan. Salah satu alat yang berguna untuk menganalsis daya tarik suatu industri adalah model
lima kekuatan. Model lima kekuatan adalah sebuah model yang mengakui adanya kekuatan lima tekanan
persaingan diantara perusahaan yang sama, daya tawar para pemasok, daya tawar para pembeli, ancaman
masuknya pemain baru, dan ancaman subsitusi produk atau jasa atas suatu industri.
Persaingan diantara perusahaan yang sama, persaingan yang ada diantara perusahaan yang bersaing
dalam sebuah pasar tertentu. Umumnya, suatu indutri akan lebih menarik jika terdapat kondisi-kondisi
berikut ini:
 Jumlah pesaing besar atau kecil
 Para pesaing memiliki ukuran dan kemampuan yang berbeda
 Industri terkait tumbuh dengan sangat cepat
 Ada peluang untuk menjual suatu produk atau jasa yang terdiferensiasi.
Daya tawar pemasok industri, semakin besar daya tawar yang dimiliki para pemasok bahan mentah
penting, makin rendah daya tarik industri tersebut. Umumnya, suatu indutri akan lebih menarik jika
terdapat kondisi-kondisi berikut ini :
 Ada banyak pemasok yang menjual suatu komoditas produk ke berbagai perusahaan di dalam
industri tersebut
 Ada produk subsitusi yang tersedia utnuk berbagai barang yang disediakan oleh pemasok
 Perusahaan dalam industri tersebut merasa mudah untuk berpindah dari satu pemasok ke
pemasok lain
 Bahan yang disediakan pemasok industri tersebut menekan porsi biaya yang relatif kecil dari
seluruh biaya barang jadi dalam industri tersebut
Daya tawar pembeli, jika jumlah pelanggan kecil dan biaya peralihan ke produk pesaing rendah,
pengaruh para pembeli atas perusahaan akan tinggi. Umumnya, suatu indutri akan lebih menarik jika
terdapat kondisi-kondisi berikut ini :
 “ Biaya peralihan” para pelanggan industri tersebut ke produk pesaing atau produk subtitusi
relatif tinggi.
 Jumlah pembeli dalam industri tersebut besar.
 Para pelanggan menginginkan berbagai produk terdiferensiasi.
 Para pelanggan sulit mengumpulkan informasi biaya, harga dan berbagai fitur produk pemasok.
 Berbagai barang yang dijual oleh perusahaan dalam industri tersebut merupakan bagian yang
relatif kecil dari biaya total barang jadi para pelanggan mereka.
Ancaman masuknya pemain baru ke dalam Industri yang sama. Semakin besar kumpulan calon
pemain baru dalam suatu industri, semakin besar pula ancamannya bagi perusahaan yang telah ada di
dalam industri tersebut. Kondisi ini akan berlaku dalam industri di mana hambatan untuk masuk, seperti

11
persyaratan permodalan, pengetahuan khusus, akses jalur ke ditribusi, dan lain-lainnya, rendah.
Umumnya, suatu indutri akan lebih menarik jika terdapat kondisi-kondisi berikut ini :
 Keuntungan dari skala ekonomis tidak ada
 Persyaratan permodalan untuk memasuki industri tersebut rendah
 Keuntungan biaya tidak berhubungan dengan ukuran perusahaan
 Para pembeli tidak terlalu setia dengan suatu merek, hingga mempermudah pemain baru untuk
menarik para pelanggan dari perusahaan yang telah ada.
 Pemerintah, melalui kebijakan perdagangan internasional dan peraturan dagangnya, tidak
membatasi perusahaan baru memasuki industri tersebut.
Ancaman produk atau jasa subsitusi, produk atau jasa subsitusi dapat mengubah keseluruhan industri.
Umumnya, suatu indutri akan lebih menarik jika terdapat kondisi-kondisi berikut ini :
 Produk-produk subsitusi yang berkualitas tidak lansung tersedia
 Harga pokok subsitusi tidak terlalu murah dibandingkan produk industri itu sendiri
 Biaya peralihan para pembeli ke produk subsitusi tinggi
Salah satu teknik untuk memperkirakan kualitas suatu model bisnis perusahaan mencakup proses
pembuatan prototipe bisnis, di mana para wirausahawan menguji model bisnis mereka dalam skala kecil
sebelum mengerahkan berbagai sumber daya untuk meluncurkan suatu usaha yang mungkin tidak akan
sukses. Membuat prototipe bisnis berarti menyadari bahwa setiap ide bisnis merupakan hipotesis yang
harus diuji sebelum seorang wirausahawan membawanya dalam skala utuh. Jika uji tersebut mendukung
hipotesis dan berbagai asumsi yang menyertainya, itulah waktu untuk meluncurkan suatu perusahaan.

Analisis Kelayakan Produk atau Jasa


Merupakan analisis yang menentukan daya tarik ide suatu produk atau jasa baggi para calon
pelanggan dan yang mengidentifikasi berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk atau jasa tersebut.
Terbagi oleh 2 bentuk penelitian:
1. Penelitian primer merupakan informasi yang dikumpulkan para wirausahaan secara
langsung dan untuk dianalisis lebih lanjut.
Diliputi oleh berbagai hal yang mempengaruhinya:
 survei dan quesioner pelanggan
 kelompok fokus
2. Penelitian sekunder merupakan informasi yang dikumpulkan oleh pihak lain dan yang
tersedia untuk digunakan, dengan membayar biaya yang sangat besar, atau tanpa adanya
biaya.
Diliputi oleh berbagai hal yang mempengaruhinya:
 asosiasi dagang dan direktori bisnis
 daftar alamat korespodensi
 data demografis
 data sensus
 prediksi
 riset pasar
 artikel

12
 data local dan www
Prototipe, merupakan model asli suatu produk baru yang fungsional dan yang dapat diberikan
oleh para wirausahawan kepada para calon pelanggannya agar mereka dapat melihatnya,
mengujinya, dan menggunakannya.
Percobaan di rumah, suatu teknik penelitian yang meliputi kegiatan mengirim para peneliti ke
beberapa rumah pelanggan untuk mengamati cara mereka menggunakan produk atau jasa
perusahaan.
 
Analisis Kelayakan Keuangan
Berbagai elemen utama yang harus dimasukkan dalam analisis kelayakan keuangan meliputi :
1. Kebutuhan Modal
Beberapa usaha membutuhkan modal besar, tetapi usaha lainnya tidak. Biasanya
modal untuk bisnis jasa lebih kecil daripada modal untuk mendirikan bisnis
manufaktur atau ritel. Perusahaan yang baru berdiri seringkali membutuhkan modal
untuk membeli berbagai perlengkapan, gedung, teknologi, dan berbagai aktiva
berwujud lainnya serta harus mempekerjakan dan melatih para karyawan.
2. Perkiraan Pendapatan
Selain harus memiliki kebutuhan perkiraan modal awal perusahaan, seorang
wirausahawan juga harus memprediksi perkiraan pendapatan dari usaha yang akan
didirikan.
3. Pengembalian atas Investasi
Aspek terakhir dari analisis keuangan adalah menggabungkan perkiraan pendapatan
dan kebutuhan modal utnuk menentukan tingkat pengembalian yang akan dihasilkan
usaha tersebut. Salah satu ukurannya adalah tingkat pengembalian atas modal yang
diinvestasikan, yang dihitung dengan membagi perkiraan pendapatan yang dihasilkan
usaha tersebut dengan jumlah modal yang diinvestasikan dalam usaha tersebut.
Para wirausahawan yang bijak akan meluangkan waktunya untuk melakukan analisis kelayakan
atas berbagai ide mereka, apa pun hasil dari analisis tersebut.

2.4 Alasan Mengembangkan Rencana Bisnis

Rencana bisnis adalah ringkasan tertulis mengenai usulan pendirian perusahaan oleh wirausahawan yang
berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran serta keterampilan
dan kemampuan manajer.
Rencana bisnis memiliki tiga fungsi pokok. Pertama dan yang paling penting, adalah memberi panduan
operasi perusahaan dengan membuat rencana untuk masa yang akan dating dan menyusun strategi untuk
mencapai kesuksesannya. Fungsi kedua adalah menarik pemberi pinjaman dan investor. Sedangkan
fungsi ketiga adalah rencana bisnis harus mampu membuktikan kepada calon pemberi pinjaman dan
investor bahwa perusahaan akan mampu membayar kembali pinjamannya dan menghasilkan tingkat
pengembalian yang menarik.
Tiga Ujian Rencana Bisnis Wirausahawan antara lain:

13
 Uji Realitas, yang memusatkan pada daya tarik industri, ceruk pasar, calon pelanggan, ukuran pasar,
tingkat persaingan, dan factor-faktor sejenis.
 Uji Kompetitif, berpusat pada kemampuan manajemen umtuk menciptakan keunggulan perusahaan
dibandingkan dengan pesaing utama.
 Uji Nilai, untuk meyakinkan agar pemberi pinjaman dan investor bersedia memberikan dananya
kepada perusahaan, rencana bisnis perusahaan harus membuktikan kepada mereka bahwa perusahaan
tersebut mampu membayar kembali pinjamannya dan menghasilkan tingkat pengembalian yang
menarik.
 
2.5 Elemen-elemen Dalam Rencana Bisnis
Elemen-elemennya antara lain:
 Halaman judul dan daftar isi. Rencana bisnis adalah dokumen profesional dan harus berisi
satu halaman judul yang menampilkan nama, logo dan alamat perusahaan serta berbagai
informasi nama dan kontakpara pendiri perusahaan.
 Ringkasan eksekutif, secara singkat menjelaskan mengenai berbagai hal seperti, model usaha
dan dasar daya saingnya, target pasar perusahaan dan berbagai prosuk atau jasanya yang akan
diberikan kepada para calon pelanggan, kualifikasi para pendiri dan karyawan utamanya, sorotan
mengenai aspek keuangan yang penting.
 Pernyataan visi dan misi, pernyataan visi mengungkapkan dalam kata-kata visi wirausahawan
tentang seperti apa dan menjadi apa perusahaannya. Pernyataan visi melabuhkan perusahaan
dalam realitas dan berfungsi sebagai pernyataan tesis untuk keseluruhan rencana bisnis.
Pernyataan misi adalah tempat yang ideal untuk menekspresikannya.
 Sejarah perusahaan, pemilik dari bisnis kecil yang sedang membuat rencana bisnis harus
menyiapkan sejarah singkat dari operasi, yang menekankan pada peristiwa keuangan dan
operasional yang signifikan dalam kehidupan perusahaan.
 Profil usaha dan industry, sasaran pernyataan umum dan jangka panjang dari apa yang ingin
dicapai perusahaan di masa yang akan dating yang akan menjadi petunjuk arah perusahaan
secara keseluruhan. Sedangkan tujuannya adalah target kinerja spesifik jangka pendek yang
dapat dicapai, diukur, dan dikendalikan. Agar bermanfaat tujuan harus memiliki kerangka waktu
pencapaian.
 Strategi bisnis, bagian dari rencana bisnis ini harus memberikan garis besar metode uang bias
digunakan perusahaan untuk memenuhi factor-faktor kesuksesan utama agar perusahaan bias
berkembang di dalam industri tersebut. Bagian yang jauh lebih penting dalam rencana bisnis
adalah pandangan pemilik terhadap strategi yang akan diambil utnuk menghadapi dan
memenangkan persaingan.
 Deskripsi prosuk atau jasa perusahaan, penekanan bagian ini adalah menguraikan
karakteristik unik produk atau jasa perusahaan dan manfaat yang diperoleh pelanggan , dengan
membeli produk atau barang dan jasa tersebut , bukan sekedar deskripsi umum mengenai ciri
produk atau jsa tersebut. Manfaatnya adalah apa yang diperoleh pelanggan dari ciri-ciri yang
dimiliki produk dan jasa.
 Strategi pemasaran, menentukan target pasar danpotensinya adalah salah satu bagian dari
penyusunan rencana bisnis yang paling penting dan paling menantang. Salah satu teknik untuk
mengidentifikasi potensi pasar sasaran adalah dengan mendaftar semua fitur produk atau jasa
perusahaan anda dan kemudian mengubah berbagai fitur tersebut menjadi daftar manfaat.
Langkah berikutnya adalah mengembangkan daftar berbagai tipe orang yang membutuhkan atau
dapat menggunakan berbagai manfaat tersebut.

14
 Analisis penting, wirausahawan harus membahas persaingan perusahaan yang baru. Analisis
atas masing-masing pesaing penting harus ditunjukkan. Jika ada yang yakin bahwa mereka tidak
memiliki pesaing , sebenarnya mereka sedang membodohi diri dan dengan demikian tidak akan
mendapatkan modal dari pemberi pinjaman atau investor potensial.
 Rencana kerja, untuk melengkapi deskripsi perusahaan, pemilik harus menyusun struktur
organisasi yang mengidentifikasi posisi kunci dan kualifikasi personel yang menjabatnya.
Menyusun tim manajemen dengan orang yang tepat tidak mudah dan menjaganya harus selalu
bersatu sampai perusahaan berdiri lebih berat lagi.
 Proyeksi atau proformat laporan keuangan, salah satu bagian yang paling penting dalam
rencana bisnis adalah garis besar laporan keuangan perusahaan-uang perusahaan yang diusulkan.
Ketika menyusun rencana bisnis untuk perusahaan yang sudah berdiri atau baru, wirausahawan
harus berhati hati dalam menyiapkan proyeksi laporan keuangan bulanan untuk kegiatan operasi
kegiatan tahun berikutnya dengan menggunakan data operasi, statistic yang dipublikasikan, dan
penelitian untuk menghasilkan 3 perkiraan laporan, yaitu laba rugi, neraca, anggaran kas, dan
jadwal rencana penggunaan modal.
 Proposal pinjaman atau investasi, elemen penting lain dari proposal pinjaman atau investasi
adalah jadwal pembayaran kembali atau strategi keluar. Pertimbangan untama pemberi pinjaman
dalam mengabulkan pinjaman adalah jaminan bahwa peminjam akan mengembalikan pinjaman
tersebut, sedangkan pertimbangan uatama investor adalah memperoleh tingkat pengembalian
yang memuaskan. Untuk memastikan bahwa kesan tersebut cukup memuaskan, wirausahawan
harus mengikuti kiat-kiat sebagai berikut:
1. Sadari bahwa kesan pertama sangat penting. Pastika rencana tersebut memiliki sampul
yang menarik atau tidk harus mahal.
2. Pastikan bahwa rencana bebas dari kesalahan ejaan dan tata bahasa serta “kesalahan
ketik”. Rencana bisnis merupakan dokumen professional, karenanya harus tanpa
professional.
3. Buatlah tampilan menarik. Gunakan grafik, gambar, dan diagram berwarna untuk
menggambarkan bagian-bagian yang penting. Akan tetapi, jangan terlalu berlebihan.
4. Sertakan daftar isi agar pembaca dapat melihat rencana tersebut dengan mudah.
5. Buatlah semenarik mungkin. Rencana yang menjemukan jarang dibaca.
6. Rencana harus membuktikan bahwa bisnis akan menghasilkan uang. Dalam survey
terhadap pemberi pinjaman, investor, dan penasihat, 81% mengatakan bahwa, pertama-
tama dan yang paling utama, suatu rencana harus membuktikan bahwa perusahaan akan
menghasilkan laba. Perusahaan yang baru berdiri tidak harus segera menghasilkan laba,
tetapi cepat atau lambat (cepat lebih disukai), perusahaan itu harus menghasilkan uang.
7. Gunakan program akuntansi computer utnuk membuat perkiraan keuangan. Program ini
memungkinkan wirausahawan membuat analisis “ bagaimana jika” (sensitivitas) yang
berharga hanya dalam waktu beberapa detik.
8. Selalu cantumkan proyeksi arus kas.wirausahawan kadang kala terlalu memusatkan
perhatian pada perkiraan laba perusahaan dan mengabaikan proyeksi arus kas. Meskipun
profitstabilitas itu penting, pemberi pinjaman dan investor jauh lebih tertarik pada arus
kas karena mereka dapat mngetahui asal uang untuk membayar mereka kembali atau
asal uang kas yang dipergunakan.
9. Rencana yang ideal adalah “yang renyah”, cukup panjang untuk menguraikan rencana
yang harus dijalanakan, tetapi tidak perlu panjang untuk dibaca.
10. Beritahu kebenaran. Kejujuran mutlak selau menjadi hal penting ketika menyusun
rencana bisnis.

15
Rencana bisnis itu memuat rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi
pemasaran serta keterampilan dan kemampuan manajer. Peranannya adalah sebagai peta yang
menunjukkan bahwa entrepreneur telah melakukan berbagai kajian dari berbagai aspek sehingga telah
siap untuk melaksanakan dengan sebuah model bisnis.
Rencana bisnis memberikan benefit sebagai berikut :
Bagi entrepreneur :
1) Menguraikan waktu, usaha, riset dan disiplin yang dibutuhkan untuk bisnis tersebut.
2) Berbagai analisis menempatkan entrepreneur untuk teliti dan berhati-hati.
3) Membantu mengembangkan dan menentukan strategi operasi dan hasil yang diharapkan.
4) Menyediakan benchmark.
5) Sebagai alat komunikasi untuk investor.
Bagi pemilik dana :
1) Menguraikan potensi pasar dan rencana untuk mengamankan pasar.
2) Mengilustrasikan kemampuan untuk memenuhi kewajiban.
3) Mengidentifikasi resiko kritis dan peristiwa krusial serta rencana kontingensi.
4) Menyediakan informasi untuk evaluasi bisnis dan keuangan.
5) Panduan untuk menilai kemampuan perencanaan dan manajerial entrepreneur.
 
Kesalahan Rencana Bisnis
Kesalahan sering terjadi dalam penyusunan rencana bisnis, yang terdiri dari :
1. Tujuan yang tidak realistis.
2. Kegagalan mengantisipasi jalan buntu.
3. Tidak ada komitmen dan dedikasi.
4. Kekurangan pengalaman (bisnis dan teknis)
5. Tidak terdapat ceruk pasar (segmen)
Rencana bisnis yang disusun, disamping bermanfaat bagi entrepreneur, juga memberikan gambaran
menyeluruh bagi pemilik dana. Pemilik dana akan mencari bukti bahwa entrepreneur akan
memperlakukan properti dan investasi yang dimiliki dengan hati-hati.
Lima unsur penting untuk diperhatikan dalam menyusun rencana bisnis :
1. Tampilan fisik luar dari rencana bisnis
2. Panjang rencana bisnis
3. Sampul dan halaman judul
4. Ringkasan eksekutif
5. Tabel
Komponen Rencana Bisnis Yang Unggul
Tidak ada pedoman mutlak mengenai komponen apa saja yang harus ada dalam rencana bisnis
yang unggul. Tetapi rencana bisnis yang baik akan memberikan manfaat bagi entrepreneur yang akan
menjalankan bisnis dan pemilik dana sebagai pihak yang bersedia meminjamkan dana.
Rencana bisnis yang unggul harus berisi tentang informasi yang dibutuhkan investor. Rencana bisnis
hendaknya mempertimbangkan empat faktor yang saling terkait pada suatu bisnis baru. Keempat faktor
ini adalah :
1. Manusia
2. Peluang

16
3. Konteks
4. Resiko dan penghargaan

2.6 Yang Dicari Oleh Pemberi Pinjaman & Investor dalam Rencana Bisnis

Pemberi pinjaman dan investor mengacu pada apa yang dikkenal dengan 5C (five Cs of credit).
 Capital (modal)
Perusaaan kecil harus memiliki modal tetap sebelum pemberi pinjaman bersedia memberikan
pinjaman. Pihak bank berharap agar perusahaan kecil memiliki dasar ekuitas investasi yang
dimiliki oleh pemilik perusahaan untuk mendukung perusahaan ketika mengalami kesulitan
keuangan, yang umum terjadi selama fase awasl dan pertumbuhan perusahaan. Pemberi pinjaman
dan investor menganggap modal sebagai strategi membagi resiko dengan wirausahawan.
 Capacity (kapasitas)
Kapasitas sama dengan arus kas. Pemberi pinjaman atau investor harus yakin bahwa perusahaan
mampu membayar kewajiban keuangan reguler dan membayar angsuran pinjaman, dan itu
menggunakan kas. Pemberi pinjaman mengaharapkan perusahaan kecil lolos uji likuiditas,
terutama pinjaman jangka pendek .
 Collateral (Agunan)
Agunan meliputi aset yang dijanjikan wirausahawan sebagai jaminan untuk pembayaran kembali
pinjaman. Bila perusahaan gagal mengembalikan pinjaman, pemberi pinjaman memiliki hak
untuk menjual agunan tersebut dan menggunakannya untuk menutupi pinjaman. bank
memandang kesediaan wirausahawan memberikan agunan (aset pribadi atau aset perusahaan)
sebagai indikasi bahwa wirausahawan tersebut memiliki pengabdian untuk membuat perusahaan
ini sukses.
 Character (karakter)
Sebelum memberikan pinjaman atau melakukan investasi ke dalam perusahaan kecil , pemberi
pinjaman dan investor harus yakin dengan karakter wirausahawan. Penilaian karakter didasarkan
pada faktor yang tidak berwujud seperti kejujuran, integritas, kompetensi, sopansantun, tekad,
kecerdasan, dan kemampuan.
 Condition ( kondisi )
Kondisi yang meliputi permohonan pinjaman juga memperngaruhi peluang wirausahawan untuk
menerima pembayaran. Pemberi pinjaman dan investor mempertimbangkan faktor faktor yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan, seperti potensi pertumbuhan pasar, persaingan , lokasi,
kekuatan , kelemahan, peluang, dan ancaman. Semakin tinggi penilaian bank atas lima faktor di
atas semakin besar peluang wirausahawan menerima pinjaman .
 
Beberapa petunjuk penting dalam membuat rencana presentasi kepada calon pemberi pinjaman dan
investor meliputi:
 Tunjukkan antusiasme tentang perusahaan, tetapi jangan terlalu emosional
 Kenalilah pendengar anda secara menyeluruh dan usahakan menjalin hubungan dengan mereka.
 Pikat penanam modal dengan cepat dengan memberikan penjelasan awal mengenai perusahaan
baru , peluang, dan manfaatnya bagi mereka.

17
 Jelaskan garis besar, pertanyaan spesifik akan dibahas secara rinci kemudian. Jangan
menguraikan terlalu rinci di awal pertemuan dengan pemberi pinjaman dan investor.
 Pertahankan presentasi anda tetap sederhana dengan membatasinya menjadi dua atau tiga (tidak
lebih) poin utama yang harus anda sampaikan kepada pendengar anda.
 Gunakan alat bantu visual, hanya mendukung dan memperkuat pesan anda.
 Tutup dengan memantapkan peluang. Yakinlah bahwa anda telah menjual manfaat yang akan
disadari Investor ketika perusahaan ini sukes.
 Bersiaplah terhadap pertanyaan. Dalam banyak kasus, jarang ada cukup waktu utnuk tanya jawab.
Tetapi penanam modal yang tertarik mungkin ingin bertemu ansa untuk mendiskusikan rencana
bisnus lebih detil.
 Tindak lanjuti penanam modal yang ikut dalam presentasi. Jangan duduk dan menunggu;
bersikaplah proaktif. Mereka memiliki apa yang anda perlukan – yaitu modal investasi.
 Hindari pengunaan isitilah teknisi yang sukar dipahami oleh sebagian besar pendengar.
Berlatihlah paling tidak sekali dihadapan seseorang yang belum pernah mengikuti pelatihan
teknis khusus. Mintalah ia menghentikan anda setiap kali ia tidak memahami apa yang anda
katakan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Meskipun tidak ada jaminan kesuksesan ketika meluncurkan perusahaan, cara yang terbaik untuk
melawan kegagalan adalah menyusun rencana bisnis sebagai pedoman strategis wirausaha dan rencana
yang kokoh hal terpenting untuk mendapatkan modal investor. Selain itu, Para wirausahawan yang bijak
akan meluangkan waktunya untuk melakukan analisis kelayakan atas berbagai ide mereka, apa pun hasil
dari analisis tersebut.
Jika analisis kelayakan tersebut menunjukkan bahwa sebuah ide bisnis tidak mungkin dijalankan,
wirausahawan dapat berpindh ke ide lainnya, dengan keyakinan bahwa dia tidak membuang berbagai
sumber daya yang berharga untuk meluncurkan suatu usaha yang sudah ditakdirkan gagal. Jika analisis
menunjukkan bahwa ide tersebut berpotensi nyata menjadi bisnsis yang menguntungkan, wirausahawan
dapat mengejarnya dengan menggunakan informasi yang dikumpulkan selama analisis kelayakan sebagai
dasar untuk membangun sebuah rencana bisnis yang bagus.

18
DAFTAR PUSTAKA

W. Zimmerer, Thomas dan Norman M. S. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil.
Jakarta: Salemba Empat

19

Anda mungkin juga menyukai