KELOMPOK 7:
Jenis barang / komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang
berubah
Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah
Sudah membuat neraca usaha
Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana
Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP
Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwirausaha
Karakteristik Usaha Kecil
(Menurut Pandji (2002: 225))
Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti
kaidah administrasi pembukuan standar
Margin usaha yang cenderung tipis, mengingat persaingan yang sangat tinggi
Modal terbatas
Pengalaman manajerial dan mengelola perusahaan masih sangat terbatas
Skala ekonomi terlalu kecil
Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diverifikasi pasar sangat terbatas
kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah,
meningat keterbatasan dalam sistem administasinya
KELEBIHAN USAHA KECIL
1. Pemilik dari usaha kecil bisa dengan leluasa mengelola usaha tersebut
secara mandiri kapan saja tanpa batasan waktu.
2. Pemilik akan langsung menerima keseluruhan lana yang di hasilkan oleh
usaha tersebut.
3. Perusahaan kecil pada umumnya bisa bertahan dan survive karena
perusahaan besar yang terkena dampak inflasi maka harus mem-PHK
sebagian karyawan dimana usaha kecil tidak akan terjadi hal yang sama.
4. Cocok untuk dijadikan sebagai pengelola dari usaha atau ide kreatif usaha
baru yang masih fresh dan belum memiliki banyak pesaing.
5. Bisa memberikan kemudahan dan juga peluang dalam pemerintahan sistim
di Indonesia.
6. Usaha yang dikembangkan selalu berkembang dan berinovasi sesuai dengan
adanya keratifitas dari para pengelola usaha tersebut.
7. Karena memiliki skala yang kecil maka usaha kecil ini tidak memerlukan
investasi dan membutuhkan modal yang besar.Karena biaya investasi termasuk
minim mengingat peralatan yang di gunakan masih dalam taraf sederhana.
8. Para pekerja bisa di rekrut dari background pendidikan biasa asal mau bekerja
dan bertanggung jawab atas pekerjaan mereka
KEKURANGAN USAHA KECIL
• Perencanaan dan juga program dari sebuah pengendalian usaha belum di jabarkan dan
dirumuskan
• Resiko pinjaman atau hutang dari usaha kecil ini akan otomatis menjadi tanggungan si
pemilik.
• Karena hanya berpatokan kepada ambisi dan intuisi sang pemilik atau pengelola maka usaha
kecil seringkali kehabisan dan kekurangan informasi.
• Memiliki SDM yang terbatas dimana semua pekerjaan akan semakin rentan terhadap masalah
ddimana peara pengganti pekerja akan sulit di temukan dan memakan waktu jika pekerja
lama mengundurkan diri atau berhenti secara tidak langsung.
• Karena tidak ada bagian khusus untuk pemasaran maka usaha kecil akan lebih sulit untuk
memasarkan hasil produksi mereka.
• Usaha kecil tentunya tidak akan pernah melakukan studi kelayakan maupun studi pasar.
Undang-Undang & Peraturan UKM
Beberapa UU dan peraturan tentang UKM:
1. UU No. 9 Tahun 1995 tentang usaha kecil
2. PP No. 44 Tahun 1997 tentang kemitraan
3. PP No. 32 Tahun 1998 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kecil
4. Inpres No. 10 Tahun 1999 tentang pemberdayaan usaha menengah
5. Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang bidang/jenis usaha docadangkan. Untuk usaha kecil dan
bidang /jenis usaha yang terbuka untuk usaha menegah atau besar dengan syarat kemitraan.
6. Kepprees No.56 tahun 2002 tentang restrukturisasi j=kredit usaha kecil dan menengah
7. Permenneg BUMN per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milik negara dengan
usaha kecil dan program bina lingkungan
8. Permenneg BUMN Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan badan usaha milik negara
9. Undang-undang No. 20 tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah.
Peranan UKM
Peranan UKM menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan
yang dikelola oleh dua departemen:
1. Departemen perindustrian dan perdagangan
2. Departemen koperasi dan UKM