Anda di halaman 1dari 3

USAHA KECIL

1. PENGERTIAN
Bisnis kecil adalah bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri yang tidak
mendominasi pasar. Departemen Perdagangan Amerika Serikat menganggap suatu
bisnis “kecil” apabila karyawannya kurang dari 500 orang. Sedangkan Small Business
Administration (SBA) menganggap perusahaan dengan jumlah karyawan sebanyak
1500 orang adalah perusahaan “kecil”. Definisi SBA didasarkan pada dua faktor,
yaitu jumlah karyawan dan penjualan tahunan total.
2. BENTUK DAN JENIS USAHA KECIL
a) Bentuk Usaha Kecil
Berdasarkan bentuk usahanya usaha kecil yang terdapat di Indonesia digolongkan
menjadi dua yaitu:
1) Usaha perseorangan
Usaha perseorangan bertanggung jawab kepada pihak ketiga atau
konsumen dengan dukungan dari harta kekayaan perusahaan yang merupakan milik
pribadi dari pengusaha yang bersangkutan. Pada umumnya lebih mudah untuk
didirikan , karena tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan bertahap seperti
bentuk usaha yang lain. Jumlahnya cukup besar di Indonesia.
2) Usaha persekutuan
Usaha terebut berusaha untuk memperoleh laba. Merupakan kerjasama
antara beberapa orang. Bertanggung jawab kepada pribadi atas usaha
persekutuannya. Bentuk dan pola kepemimpinannya berbed-beda dari usaha
persekutuan lainnya.

b) Jenis Usaha Kecil


Jenis usaha kecil dikategorikan berdasarkan jenis produk arau jasa yang dihasilkan,
maupun aktivitas yang dilakukan oleh suatu usaha kecil, serta mengacu pada kriteria
usaha kecil menurut KADIN serta Himpunan Pengusaha Kecil, juga kriteria dari bank
Indonesia yaitu:
1) Usaha perdagangan
Terdiri dari keagenan yaitu ; agen koran dan majalah, sepatu, pakaian dan
lain-lain. Pengecer yaitu ; minyak, sembako, buah-buahan. Ekspor/impor ; berbagai
produk lokal dan internasional. Sektor informal ; pengumpulan barang bekas, kaki
lima dsb.
2) Usaha pertanian
Terdiri dari pertanian pangan maupun perkebunan ; bibit dan peralatan
pertanian, buah-buahan dsb. Perikanan darat/laut ; tambak udang, pembuatan
krupuk ikan dan produk hasil laut lainnya.
3) Usaha Industri
Terdiri dari industri logam/kimia ; pengrajin logam, kulit, keramik, fiberglass,
marmer dsb. Industri makanan minuman ; makanan tradisional, catering.
Pertambangan dan galian, serta aneka industri kecil pengarajin patung, ukiran batu
dan kayu juga industri konveksi. 50
4) Usaha Jasa
Bisnis jasa merupakan segmen yang paling cepat berkembang di antara
semua usaha bisnis kecil. Terdiri dari konsultan ; hukum, pajak, manajemen,
skripsi. Perencana ; perencana teknis, perencana sistem. Perbengkelan ; mobil,
motor, elektronik, jam. Transportasi pengangkutan ; bus, travel, taksi. Jasa Restoran
atau rumah makan.
5) Usaha Jasa konstruksi
Terdiri dari kontraktor bangunan, jalan, kelistrikan, jembatan, pengairan dan
usaha-usaha lain yang berkaitan dengan teknis konstruksi bangunan

3. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BISNIS KECIL


a) Kelebihan Usaha Kecil
1) Pemilik merangkap manajer perusahaan dan merangkap semua fungsi manajerial
seperti marketing, finance, dan administrasi. Hal ini dapat dijadikan kelebihan karena
dapat memperkecil biaya yang dikeluarkan untuk menggaji karyawan yang ada.
2) Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi, sumber daya baru serta
barang dan jasa-jasa baru. Usaha kecil yang semakin banyak dapat kita jumpai akhir-
akhir ini juga dapat membantu pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan
baru. Selain itu usaha kecil yang bermunculan memiliki ide-ide baru yang menarik.
3) Bebas menentukan harga produksi atas barang dan jasa. Dalam usaha kecil ini
pemilik dibebaskan untuk menentukan berapa harga produksi atas barang atau
jasanya.
4) Prosedur hukumnya sederhana. Usaha kecil memiliki kelebihan dibidang hukum
yaitu mudah mendirikannya, berbeda dengan usaha yang besar atau industri besar
yang harus berlandaskan hukum serta notaris.
5) Pajak relatif ringan, hal ini juga termasuk kelebihan usaha / industri kecil dibanding
industri besar karena yang dikenakan pajak adalah pribadi/pengusaha, bukan
perusahaannya.
6) Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki. Pemilik perusahaan kecil memiliki
wewenang bebas membubarkan usahanya kapan saja, sesuai yang diinginkan oleh
sang pemilik.
7) Pemilik mengelola secara mandiri dan bebas waktu. Pemilik bebas ingin
menggunakan waktunya kapan saja untuk mengelola perusahaannya.
8) Pemilik menerima seluruh laba. Karena perusahaan kecil hanya dimiliki oleh
pemiliknya sendiri maka laba yang didapat akan dinikmati sendiri pula.
9) Memberikan peluang dan kemudahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah
demi berkembangnya usaha kecil.
10) Relatif tidak membutuhkan investasi terlalu besar, tenaga kerja tidak berpendidikan
tinggi, dan sarana produksi lainnya relatif tidak terlalu mahal. Industri kecil tidak
membutuhkan terlalu banyak biaya jadi investasi yang besarpun tidak selalu
dibutuhkan. Tenaga pada industri kecilpun tidak banyak yang menggunakan orang-
orang yang berpendidikan tinggi melainkan skill yang dapat dilatih atau di beri
pelatihan sebelum direkrut menjadi karyawan.
b) Kelemahan Usaha Kecil
1) Pembagian kerja yang tidak proporsional, dan karyawan sering bekerja di luar batas
jam kerja standar. Hal ini disebabkan karena fungsi seorang pemilik yang merangkap
menjadi manajer dan posisi lainnya, sehingga banyak karyawan yang melakukan
produksi hingga diluar bata jam kerja.
2) Tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja karena tidak adanya
perencanaan kas.
3) Persediaan barang terlalu banyak sehingga beberapa jenis barang ada yang kadang
kurang laku.
4) Sering terjadi mist-manajemen dan ketidakpedulian pengelolaan terhadap prinsip-
prinsip manajerial. Hal ini dikarenakan seorang pemilik yang merangkap posisi
manajerial diperusahaannya.
5) Keterbatasan Financial. Sumber modal yang terbatas pada kemampuan pemilik
perusahaan saja. Sulit bagi perusahaan kecil untuk meminjam dana yang banyak di
bank maupun perseorangan.
6) Risiko dan utang-utang kepada pihak luar ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik
perusahaan karena memiliki tanggung jawab tak terbatas.
7) Sering kekurangan informasi bisnis, hanya mengacu pada intuisi dan ambisi
pengelola, serta lemah dalam promosi. Kebanyakan karyawan di usaha kecil hanya
melakukan apa yang pemiliknya minta.
8) Kesulitan dalam hal pemasaran karena tidak adanya manajemen khusus bagian
pemasaran yang dapat membantu memasarkan, jadi produk hanyak dipasarkan
sebatas sepengetahuan sang pemilik perusahaan.
9) Keterbatasan SDM. Hal ini dapat berlaku bagi usaha kecil yang dalam proses
produksinya membutuhkan keahlihan khusus yang tiap karyawannya harus bisa
melakukannya, jika tidak diberikan pelatihan sebelum kerja maka akan semakin sulit
mencari pengganti tenaga yang lama jika saja usia mereka sudah tidak muda lagi.

Anda mungkin juga menyukai