Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK BISNIS/USAHA BERSKALA BESAR

Hasnawati Mahmuri

Mata Kuliah KEWIRAUSAHAAN

BISNIS BERSKALA BESAR

Bisnis besar (large business) adalah kategori bisnis dengan ukuran bisnis di atas rata-rata, memiliki operasi
besar, dan skala ekonomi tinggi. Mereka mempekerjakan banyak tenaga kerja dan menghasilkan banyak
pendapatan. Mereka mungkin menargetkan pasar nasional atau bahkan internasional.
Dengan sumber daya yang besar, perusahaan besar memiliki daya saing yang lebih tinggi dibandingkan
dengan usaha kecil. Mereka mungkin mengoperasikan beberapa fasilitas produksi dan mengandalkan
teknologi dan teknik produksi yang maju. Mereka juga memiliki lebih banyak akses permodalan dan
mudah untuk menarik spesialis atau profesional.
Setiap negara atau institusi memiliki pendekatan yang berbeda untuk mengkategorikan perusahaan.
Namun, usaha biasanya dibagi menjadi usaha mikro, kecil, menengah, dan besar dalam klasifikasi umum.
Tapi, berdasarkan kriteria apa mereka mengkategorikan bisnis/usaha  itu bisa bervariasi. Misalnya, dapat
didasarkan pada jumlah pekerja dan pendapatan. Atau bisa juga berdasarkan volume produksi, total aset,
dan modal. Kapitalisasi pasar adalah kriteria lain yang digunakan untuk perusahaan publik, di mana
sahamnya tercatat di bursa dan diperdagangkan secara publik.

Karakteristik bisnis/Usaha besar


Selain ukuran operasi yang lebih tinggi dari rata-rata, bisnis besar juga memiliki karakteristik berikut:

1. Mempekerjakan lebih banyak pekerja untuk mendukung operasi dengan tenaga kerja yang lebih
profesional daripada bisnis kecil.
2. Lebih mengandalkan teknologi, dan bagi perusahaan manufaktur, lebih padat modal dan
mengandalkan otomatisasi atau robot dalam fasilitas produksinya.
3. Memiliki sumber daya dan modal yang besar untuk mendukung ekspansi dan daya saing di pasar.
4. Akses pembiayaan yang lebih baik dibandingkan usaha kecil dan dapat menghimpun dana dari
pasar modal (dengan menerbitkan saham atau obligasi), tidak hanya mengandalkan pinjaman bank.
5. Biaya dana lebih rendah daripada perusahaan kecil karena dianggap memiliki kapasitas pinjaman
yang tinggi dan risiko gagal bayar yang lebih rendah.
6. Menghasilkan pendapatan yang substansial, yang dapat berasal dari berbagai segmen produk.
7. Memiliki legalitas formal dengan terdaftar sebagai perseroan terbatas swasta atau perseroan
terbatas publik.
8. Organisasi terstruktur dengan pembagian fungsi bisnis yang jelas, masing-masing didukung oleh
sumber daya manusia yang terspesialisasi.
9. Menargetkan pasar yang luas, bisa nasional atau internasional, bahkan ada yang memiliki fasilitas
produksi atau anak perusahaan di beberapa negara.

Ciri-ciri apa saja yang dimiliki oleh usaha besar, berikut adalah ciri-ciri
tersebut:

1. Besarnya Modal
Modal adalah salah satu hal utama yang membedakan usaha yang satu dengan usaha yang lain. Semakin
besar modal yang dimiliki akan semakin besar juga ukuran usaha tersebut. Karena seperti kita tahu, modal
adalah pondasi utama sebuah usaha sehingga segala aktifitas usaha berjalan dengan baik. Besarnya modal
ini tentu juga berpengaruh kepada besar dan banyaknya aset yang dimiliki usaha besar yang dapat
digunakan untuk mendukung seluruh aktifitas usaha.

2. Jumlah Karyawan
Semakin besar ukuran sebuah usaha sudah dipastikan tenaga kerja yang dibutuhkan juga banyak. Berbeda
dengan usaha skala kecil dan menengah yang hampir semua pekerjaannya bisa ditangani seorang diri oleh
pemiliknya. Banyaknya jumlah karyawan ini karena usaha besar memiliki sistem yang kompleks sehingga
memerlukan banyak tenaga ahli untuk mendukung berjalannya sistem tersebut.

3. Besarnya Omzet
Besarnya modal dan banyaknya karyawan yang dipekerjakan tentu saja diperlukan oleh usaha besar untuk
mendapatkan pendapatan yang besar atau omzet. Omzet inilah yang membedakan usaha besar dan usaha
kecil. Sama seperti yang telah disinggung di awal, besarnya modal tentu saja sangat mempengaruhi
besarnya omzet yang akan didapat. Karena dengan modal yang banyak, segala sarana dan prasarana dalam
mengembangkan usaha dapat terpenuhi sehingga pasar lebih mudah untuk dijangkau dan penjualan bisa
terjadi.

4. Luasnya jangkauan pasar


Untuk mendapatkan omzet yang diinginkan, usaha besar biasanya memperluas jaringannya agar produk
mereka dapat di konsumsi oleh masyarakat yang terletak jauh dari mereka. Inilah salah satu hal yang
membedakan usaha besar dan usaha kecil. Usaha kecil karena memiliki banyak keterbatasan dibanding
usaha besar menjadikan jangkauan pasarnya terbatas hanya disekitar tempat mereka berada. Perbedaan luas
jangkauan pasar inilah yang menjadikan omzet kedua usaha ini berbeda.

5. Jumlah Produksi
Ciri-ciri usaha besar yang lainnya adalah jumlah produksi yang cukup banyak jumlahnya. Banyaknya
jumlah produksi ini tentunya sangat dipengaruhi oleh besarnya modal yang dimiliki dan luasnya jangkauan
pasar yang harus dijangkau. Jumlah produksi yang banyak ini tentu saja adalah salah satu cara usaha besar
untuk meningkatkan pendapatan mereka. Karena ketika kebutuhan pasar terpenuhi dan permintaan sudah
banyak, disaat itulah usaha besar akan memperbanyak jumlah produksinya untuk mendapatkan omzet yang
lebih besar lagi.

6. Target Pasar
Usaha besar adalah usaha yang memiliki target pasar sendiri dalam artian mereka tidak menjual produknya
secara membabi buta di pasar. Target pasar adalah salah satu hal yang sudah dimiliki usaha besar sebelum
perusahaan mereka berjalan. Jadi sebelum mereka menjalankan aktifitas usahanya, usaha besar terlebih
dahulu sudah melakukan penelitian dan riset yang mendalam mengenai target pasarnya sehingga produk
mereka ‘tepat sasaran’ sejak pertama launching di pasaran.

7. Dipimpin Oleh Seorang Manajer


Perbedaan lain antara usaha besar dan usaha kecil adalah dalam sisi pengelolaannya. Usaha kecil biasanya
hanya dikelola oleh satu orang. Orang yang membangun usaha dilain hari bisa berubah menjadi orang yang
mengelola usahanya juga. Hal ini berbeda dengan usaha besar yang mana pengelolaannya dilakukan oleh
orang khusus yang biasa disebut manajer.

Manajer adalah orang yang memiliki spesifikasi khusus dalam menjalankan tugasnya. Manajer inilah yang
memastikan segala aktifitas produksi serta administrasi berjalan dengan baik sehingga ketika pemilik usaha
ingin menanyakan perkembangan usahanya, manajer inilah yang akan menjawabnya. Selain itu, jika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan, manajer adalah orang yang harus mempertanggung jawabkan kinerja usaha.

8. Memiliki Struktur Yang Kompleks


Untuk menunjang segala aktifitas usahanya, usaha besar biasanya memiliki struktur yang kompleks. Salah
satu ciri-ciri struktur yang kompleks ini adalah banyaknya karyawan yang dimiliki seperti yang sudah
disinggung di awal. Struktur yang kompleks memiliki arti banyaknya bidang yang dimiliki usaha besar
untuk mendukung aktifitas usaha mereka. Bidang-bidang yang dibentuk mengurusi satu masalah yang
dihadapi oleh usaha besar. Seperti misalnya masalah promosi, masalah izin, masalah HRD, ataupun yang
lainnya.

9. Memiliki Surat Izin


Agar dapat berjalan, usaha besar membutuhkan surat izin khusus dari pemerintahan setempat yang terkait.
Seperti misalnya surat izin untuk melakukan kegiatan produksi ataupun surat izin untuk berpromosi melalui
media reklame. Surat izin ini adalah hal yang harus dimiliki oleh usaha besar karena dengan begitu mereka
akan mendapatkan jaminan terhadap segala aktifitas yang mereka laksanakan.

Berbeda dengan usaha kecil menengah, surat izin terkadang merupakan hal yang tidak terlalu penting untuk
didapatkan. Lebih sering mereka hanya perlu memberikan informasi atau pemberitahuan atas usaha yang
mereka jalankan kepada pemerintah atau instansi setempat seperti RT atau RW.

10. Presentase Kegagalan Lebih Kecil


Walaupun dimulai dengan modal yang cukup besar, usaha besar justeru memiliki persentase kegagalan
usaha yang lebih kecil dibandingkan usaha kecil. Hal ini karena mereka memiliki sumber daya dengan
berkualitas. Baik itu sumber daya keuangan ataupun sumber daya manusia.

Seperti misalnya sumber daya manusia yang merupakan hal penting lain yang harus dimiliki oleh usaha
besar. Ditangani oleh sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadikan usaha besar berjalan sesuai
rencana. Hal ini karena karyawan yang mereka miliki memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat
memberikan sumbangsih yang besar bagi perkembangan usaha besar.

Ciri-ciri usaha besar yang satu ini jelas berbeda dengan usaha kecil dimana usaha kecil memiliki presentase
kegagalan yang lebih besar. Hal ini karena usaha kecil memiliki sumber daya yang terbatas sehingga segala
aktifitasnya lebih sering berdasarkan pengalaman pengelola atau berdasarkan Trial and Error.

11. Modal Jangka Panjang Mudah Didapatkan


Sumber daya yang lebih besar dibandingkan usaha kecil menjadikan usaha besar memiliki prospek yang
lebih besar untuk berkembang dan menghasilkan. Kedua hal inilah yang kemudian hari akan memudahkan
mereka mendapatkan investor yang siap memberikan ‘suntikan’ dana kepada mereka untuk
mengembangkan lagi usahanya.

12. Pembukuan Dan Pelaporan Yang Rumit


Banyaknya karyawan yang dipekerjakan serta besarnya modal dan asset yang dimiliki menjadikan usaha
besar membutuhkan pelaporan administrasi yang cukup rumit dan tidak bisa dikerjakan oleh sembarang
karyawan. Untuk mengerjakannya, diperlukan karyawan khusus yang memiliki pengetahuan cukup tentang
dunia akuntansi.

Selain pengerjaannya yang rumit serta jenisnya yang banyak, pelaporan administrasi usaha besar hanya
bisa dilihat dan dimengerti oleh beberapa orang saja. Seperti misalnya oleh manajer ataupun direksi. Hal ini
dilakukan karena hanya manajer dan direksi saja yang dapat memutuskan apa yang harus dilakukan saat
penghasilan perusahaan menurun.

13. Memiliki Perencanaan Yang Matang


Ciri-ciri usaha besar lainnya adalah memiliki perencanaan yang matang. Pada dasarnya hal ini tidak hanya
dimiliki oleh usaha besar karena usaha kecil menengah pun memiliki hal yang sama. Yang membedakan
hanya target yang ingin mereka capai.

Usaha besar yang memiliki sumber daya yang lebih besar dapat dipastikan juga memiliki target yang lebih
besar jika dibandingkan target yang ingin dicapai usaha kecil menengah. Karena itulah mereka juga
membuat rencana yang realistis dan matang dimana dalam aktualisasi dilapangan, mereka bisa mendaya
gunakan karyawan yang mereka miliki agar target yang ditetapkan diawal dapat tercapai.

14. Memiliki Tempat Khusus Untuk Beraktifitas


Usaha besar memiliki tempat khusus untuk beraktifitas. Sama seperti poin sebelumnya, usaha kecil
menengah juga sebenarnya memiliki tempat khusus untuk beraktifitas. Namum perbedaannya, sekali lagi,
pada besarnya tempat yang digunakan. Usaha besar yang memiliki karyawan yang lebih banyak dibanding
usaha kecil menengah sudah pasti memiliki atau menempati tempat yang lebih luas untuk beraktifitas.
Seperti misalnya gedung-gedung administrasi yang ada dipusat kota ataupun gudang-gudang besar untuk
aktifitas produksi mereka.

15. Memiliki Sistem Yang Kuat


Ciri-ciri usaha besar yang terakhir adalah memiliki sistem yang kuat. Sistem adalah dasar dari usaha yang
harus dimiliki usaha besar. Tanpa sistem yang kuat sudah pasti usaha tidak akan berjalan dengan baik.
Sistem biasanya dijadikan indikator agar segala aktifitas yang terjadi di usaha besar dapat berjalan dengan
semestinya.

Daftar 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia


1. PT Pertamina (Persero):
Pada peringkat pertama, perusahaan terbesar di Indonesia diraih oleh Pertamina. PT. Pertamina
merupakan perusahaan BUMN yang telah berdiri sejak tahun 1957. Pertamina bergerak pada
bidang eksplorasi, transmisi serta produksi minyak dan gas. PT Pertamina memiliki misi dan visi
yang dipanggul oleh perusahaan. Visi dari perusahaan ini adalah menjadi perusahaan energi
nasional yang meraih kelas dunia. Sedangkan misi yang dibawa adalah untuk menjalankan usaha
gas, minyak maupun energi baru serta terbarukan secara terintegrasi, sesuai dengan prinsip
komersial yang dibawa dengan kuat.
2. PT PLN (Persero);
PT Perusahaan Listrik Negara atau biasa disingkat menjadi PLN, adalah sebuah badan usaha milik
negara Indonesia yang bergerak di bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik.
3. PT Astra International Tbk (ASII);
PT Astra Internasional merupakan perusahaan yang disebut sebagai konglomerat multinasional. PT
Astra Internasional berdiri pada tahun 1957 yang awalnya bernama PT Astra International
Incorporated kemudian menjadi PT Astra Internasional Tbk. Perusahaan ini bergerak di bidang
otomotif dan merupakan perusahaan terbesar di Asia Tenggara yang bergerak di sektor tersebut.
Selain bergerak di sektor otomotif, PT. Astra Internasional juga memiliki berbagai ruang lingkup
kegiatan lainnya. Contohnya seperti perdagangan, perindustrian, pengangkutan, jasa pertambangan,
pembangunan, pertanian hingga jasa konsultasi. Kemudian pada tahun 2016, PT Astra
Internasional kemudian meluncurkan lini bisnisnya yaitu bisnis properti
4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI);
Setelah bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia atau BRI meraih posisi ketiga sebagai perusahaan
terbesar di Indonesia. Seperti halnya PT Pertamina, PT Bank Mandiri, BRI juga merupakan
perusahaan BUMN. Walaupun peringkatnya berada di bawah bank Mandiri, namun BRI
merupakan bank tertua yang ada di Indonesia dan telah berdiri sejak tahun 1896. BRI
mengkhususkan banknya dalam pembiayaan dengan skala kecil serta mikro finansial melalui
pinjaman kepada kurang lebihnya 30 juta klien ritel yang dimiliki oleh BRI. Seperti halnya bank
Mandiri, BRI pun memiliki anak perusahaan yang ia bawahi.
5. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM);
PT Telekomunikasi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Telkom Indonesia berhasil mencapai
penjualan sebesar Rp 130,78 triliun, Dengan jumlah penjualan yang besar, Telkom Indonesia
mampu memeroleh laba bersih sebesar Rp 18,7 triliun per tahun 2019. Seperti yang diketahui,
bahwa Telkom Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang telah melepas kepemilikan saham
sebesar 49,17 persen ke publik. Namun, pemerintah Indonesia masih memiliki saham mayoritas
lebih dari 52,09 persen. Perusahaan Telkom Indonesia, bergerak di bidang informasi dan
komunikasi dengan menyediakan jasa serta jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Indonesia.
Telkom Indonesia merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan pelanggan
telepon selulernya mencapai 104 juta dan pelanggan telepon tetanya mencapai 15 juta.
6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI):
Bank Mandiri merupakan perusahaan BUMN yang meraih reputasi sebagai bank terbaik di
Indonesia. Selain itu, apabila dilihat melalui aset, pinjaman maupun deposit yang dimiliki bank
Mandiri merupakan salah satu bank terbesar yang ada di Indonesia. Bank Mandiri berdiri pada 2
Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan dan dilaksanakan oleh
pemerintah Indonesia. Sebelumnya bank Mandiri tidak memiliki anak perusahaan lain, namun pada
31 Juli 1999 pemerintah kemudian menggabungkan empat bank lainnya yaitu Bank Bumi Daya
(BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) serta Bank
Pembangunan Indonesia (Bapindo).
7. PT Gudang Garam Tbk (GGRM);
PT Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam Tbk adalah sebuah merek/perusahaan produsen rokok
di Indonesia. Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Surya Wonowidjojo, perusahaan rokok ini
merupakan salah satu pemimpin pasar dan yang terbesar dalam produksi rokok kretek dalam negeri
8. PT Indofood Sukses Makmur Tbk:
PT Indofood Sukses Makmur Tbk atau lebih dikenal dengan nama Indofood merupakan produsen
berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma yang pada
tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur.

13 Perusahaan Terbesar di Dunia

Perusahaan-perusahaan yang termasuk terkuat di dunia ini tidak hanya berada di salah satu sektor industri
saja, tetapi beragam. Mulai dari migas, teknologi, hingga hiburan. Berikut penjelasanny
1. Walmart
Perusahaan retail dari Amerika Serikat, Walmart, menduduki peringkat pertama menurut Fortune Global
500 sejak 2014. Penghasilan yang berhasil diraup Walmart sejumlah USD$514 miliar atau setara Rp7,6
triliun lebih pada 2018 saja. Walmart didirikan oleh Sam Walton. Saat ini jumlah pegawainya 2,2 juta.
Keuntungan hariannya mencapai Rp1,3 triliun. Walton kini menjadi salah satu orang terkaya secara global.
Bagaimana tidak, omzetnya mencapai Rp1 miliar per menit.
2. Sinopec Group
Sinopec Group adalah perusahaan migas asal Tiongkok. Pada 2018 saja, pendapatan mereka saja sudah
senilai USD$414 miliar atau setara Rp6,1 triliun lebih. Sinopec memiliki 600 ribu lebih pegawai. Kantor
pusatnya berada di Beijing, Tiongkok. Perusahaan migas raksasa dari Tiongkok ini sudah masuk Fortune
Global 500.
3. Royal Dutch Shell
Perusahaan Royal Dutch Shell bergerak di sektor minyak. Perusahaan ini tercatat mendapat penghasilan
USD$396 miliar atau setara Rp5,8 triliun. CEO perusahaan ini adalah Ben van Beurden. Mereka berkantor
pusat di The Hague. Misi perusahaan dengan 81 ribu karyawan ini adalah memproduksi bahan bakar
minyak dengan emisi karbon rendah.
4. China National Petroleum
Perusahaan asal Tiongkok kembali dapat masuk dalam daftar lima besar Fortune Global 500. Perusahaan
yang berada di sektor migas ini memiliki pendapatan USD$393 miliar atau setara Rp5,8 triliun. China
National Petroleum mempunyai 1,3 juta lebih pegawai. Total aset yang dimiliki lebih dari USD$601 miliar.
5. State Grid
State Grid adalah perusahaan listrik asal Tiongkok yang dipimpin Xin Baoan. Pendapatan tahunannya
sejumlah USD$387 miliar atau sekitar Rp5,7 triliun lebih. Perusahaan ini menyediakan listrik untuk 1,1
miliar orang di Tiongkok. State Grid mampu memasok listrik ke 88 persen wilayah di negara Asia Timur
tersebut. Pada 2018 saja, jumlah karyawan State Grid sebanyak lebih dari 917 ribu orang. Kini mereka
berupaya melakukan investasi energi bersih.
6. Apple
Salah satu perusahaan peranti komputer terbesar di dunia ini dibesarkan oleh Steve Jobs. Perusahaan
Apple memproduksi gawai yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Mulai dari ponsel, smartwatch,
tablet, hingga laptop. Apple mampu menghasilkan profit tahunan Rp8,44 triliun dengan total penjualan
produk Rp3,7 triliun lebih. Apple memiliki lebih dari 132 ribu karyawan.
7. Toyota Motor
Perusahaan otomotif asal Jepang ini ternyata termasuk salah satu yang terbesar di dunia. Mereka berhasil
mencatatkan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp2,5 triliun lebih dengan jumlah aset Rp6,6 triliun lebih.
Toyota Motor pertama kali dibuat oleh Kichiiro Toyoda pada 1937. Sejak saat itu, kini Toyota Motor
memiliki lebih dari 369 ribu karyawan. Perusahaan yang dikenal dengan produk otomotifnya ini awalnya
dikenal sebagai produsen mesin jahit.
8. Amazon
Bagi Anda yang suka berbelanja online tentu sudah akrab dengan yang namanya Amazon. Perusahaan e-
Commerce ini mampu memperoleh profit sebanyak Rp143 triliun dari hasil penjualan produknya. Dari
transaksi yang tercatat, Amazon berhasil meraup keuntungan Rp3,3 triliun. Nilai saham Amazon yaitu
USD$796 miliar atau sekitar Rp16,6 triliun pada 2019 saja. Jumlah tersebut kian bertambah tiap tahunnya.
Perusahaan besutan Jeff Bezos ini memiliki pegawai 647 ribu lebih.
9. Microsoft
Microsoft yaitu perusahaan yang memproduksi peranti lunak dan pemrograman. Setelah berdiri puluhan
tahun sejak 1975, Microsoft berhasil meraup untung Rp475 triliun dengan aset Rp3,6 triliun lebih.
Microsoft dibuat oleh Bill Gates dan Paul Allen di Redmond, Washington, Amerika Serikat. Nama
Microsoft berasal dari kata microcomputer dan software, sehingga mudah diingat penggunanya. Microsoft
kini memiliki lebih dari 131 ribu karyawan. Perusahaan tersebut menjadi salah satu perusahaan publik
terbesar yang bernilai lebih dari USD$1 triliun.
10. Alphabet, Inc
Namanya mungkin tidak terlalu akrab di telinga Anda. Namun Anda sudah pasti mengenal produknya,
yakni Google dan YouTube. Alphabet adalah perusahaan induk Google. Alphabet mampu menyentuh
kapitalisasi pasar saham sebesar USD$1 triliun atau lebih dari Rp13 triliun. Angka ini cukup fantastis,
mengingat Alphabet baru berdiri pada 2015. Lebih dari 98 ribu pegawai berkantor pusat di Mountain View,
Amerika Serikat. Selain Google, Alphabet juga menaungi Jigsaw, Waymo, Calico, Sidewalk Labs, dan X.
CEO perusahaan ini adalah Larry Page dan Sergey Brin. Perusahaan ini memiliki nilai saham Rp17 juta
tiap lembarnya, atau berkisar USD$1.202.
11. Chevron Group
Perusahaan yang bergerak di sektor migas ini termasuk salah satu perusahaan terkuat di dunia. Chevron
Group pertama kali didirikan pada 1906. Sejak saat itu, Chevron Group mendominasi perusahaan migas di
Amerika Serikat. Nilai kapitalisasi pasar perusahaan yang dipimpin Michael Wirth ini mencapai Rp3,2
triliun dengan aset Rp3,6 triliun. Perusahaan ini memiliki total karyawan 48.600 orang. Kantor pusatnya
berada di San Ramon, California, Amerika Serikat.
12. Citi Group
Citi Group identik dengan industri perbankan dan finansial. Perusahaan ini menaungi Citibank. Kantor
pusatnya berada di New York, Amerika Serikat. Perusahaan multinasional ini memiliki nilai kapitalisasi
pasar Rp1,2 triliun dengan keuntungan Rp2,53 triliun. Total pegawainya mencapai 204 ribu orang
13. Samsung
Perusahaan ponsel asal Korea ini dikenal sebagai kompetitor terbesar Apple. Namun tidak hanya ponsel,
Samsung juga memproduksi alat elektronik lainnya seperti AC, televisi, hingga kulkas. Samsung mampu
meraih kapitalisasi pasar rp3,8 triliun dengan nilai penjualan Rp3,1 triliun. Perusahaan elektronik ini
berkantor pusat di Seoul, Korea Selatan. Jumlah karyawannya mencapai 308 ribu lebih.

Anda mungkin juga menyukai