Anda di halaman 1dari 10

Pengantar Bisnis

RANGKUMAN MATA KULIAH


PERENCANAAN BISNIS, PEMILIKAN BISNIS DAN ETIKA BISNIS

OLIVIA CLEVERLY
A031191159

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
A. Perencanaan Bisnis
Perencanaan Bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun
pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Tujuan perencanaan bisnis adalah agar
kegiatan bisnis yang akan dijalankan maupun yang sedang berjalan tetap berada dalam
jalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan bisnis juaga
merupakan pedoman untuk mempertajam rencana rencana yang diharapkan, karena
didalam perencanaan bisnis kita dapat mengetahui posisi perusahaan kita saat ini, arah
tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin kita capai. Perencanaan bisnis
yang baik harus memuat tahap-tahap yang harus dilakukan untuk memaksimalkan
peluang keberhasilan.

Empat hal penting yang harus ada dalam perencanaan bisnis adalah:
1. Penjelasan mengenai bisnis yang sedang digeluti dan rencana yang bersifat strategi
2. Rencana pemasaran
3. Rencana manajemen mengenai keuangan, dan
4. Rencana manajemen secara operasional

Rencana yang bersifat strategis merupakan prasyarat yang sangat penting untuk memenangkan
persaingan (Lewis, 1982). Faktor yang menentukan persaingan dipengaruhi oleh :
1. Faktor sensitivitas harga
2. Faktor product mystique, yakni persepsi yang berbeda terhadap produk-produk yang
ditawarkan oleh pesaing.

Hubungan antara dua faktor tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagaram seperti
dibawah ini:

 Strategi Komoditi artinya tetap berfokus pada volume atau market share yang ingin
dipertahankan dengan cara menurunkan biaya.
 Strategi transisional artinya tetap berfokus pada kualitas produk sehingga konsumen
menjadi kurang sensistif terhadap harga. Usahakan peningkatan secara terus menerus
kualitas produk yang dihasilkan untuk menciptakan keunggulan bersaing.
 Strategi Hybrid artinya hindari perang harga-kita bicara mengenai kelebihan-kelebihan
produk yang ditawarkan sesuai dengan kemampuan pembiayaan perusahaan.
 Strategi specialty artinya tetap berfokus pada persepsi dan nilai yang diberikan kepada
produk tersebut.

Di dalam membuat perencanaan bisnis, kita perlu mengetahui posisi nilai produk yang kita
hasilkan. Posisi nilai disini adalah rasio relatif terhadap kualitas dan harga. Artinya adanya
peningkatan terhadap nilai suatu produk dapat meningkatkan prospek dan peluang bisnis kita
dalam merebut peluang pasar. Hubungan relatif antara kualitas dan harga secara mendetail
dapat dilihat dalam diagram berikut:

Selain faktor kualitas dan harga (Walker, 1982), faktor-faktor yang mempengaruhi suskes
bisnis kita dipengaruhi oleh strategi yang kita jalankan: apakah kita ingin menjadi pionir atau
pengekor. Perusahaan pioneer memiliki kesempatan sukses jangka panjang untuk merebut
kepemimpinan pangsa pasar sehingga ia dapat memperoleh profitabilitas tinggi. Sebaliknya,
pengekor juga dapat meraih sukses jika tidak ada hambatan dibidang peraturan, teknologi, dan
keuangan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan pengambilan keputusan tersebut menjadi sulit, yaitu:
1. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan keuntungan untuk
pemegang saham.
2. Pasar modal sudah berperan sangat efisien., Dengan kata lain, investor memiliki akses
yang sangat besar dan bebas ke dalam pasar dengan seperangkat pengetahuan yang
memadai. Biaya transaksi menjadi nol dan setiap orang tidak dapat memengaruhi
terbentuknya harga. Pasar modal yang sangat efisien memungkinkan setiap orang
meminjam atau meminjamkan uang. Hal ini menyebabkan setiap orang bebas untuk
menentukan apakah ia ingin menarik modal atau menanam modal.
Pengambilan keputusan bisnis tidak hanya ditentukan oleh pemegang saham, tetapi juga
banyak dipengaruhi oleh pemberi pinjaman dana (landers), pekerja, pemasok, pesaing,
pemerintah, dan masyarakat, sehingga tujuan dan strategi yang konsisten dengan semua
kepentingan tersebut sangat diperlukan. Pemasok, pesaing, dan pelanggan secara bersama-
sama menentukan produk dan pasar yang akan dihasilkan. Perusahaan dengan demikian
harus memiliki kemampuan untuk tetap bertahan, sehingga ia memerlukan pengelolaan
bisnis, seperti segmentasi, targeting, dan positioning suatu produk. Semuanya memainkan
peran sangat penting bagi perusahaan

B. Pemilikan Bisnis
Terdapat beberapa bentuk perusahaan atau badan usaha, yaitu :
1) Perusahaan Perseorangan
Usaha ini dimiliki, dikelola dan dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab
penuh terhadap semua resiko dan aktivitas perusahaan. Dalam hal ini izin usaha secara
relatif dapat dikatakan lebih ringan dan lebih sederhana persyaratannya dibandingkan
dengan jenis perusahaan lainnya. Pemisahan modal dari kekayaan pribadi pada
perusahaan perseorangan dalam likuidasi tidak ada artinya, sebab semua harta
kekayaan menjadi jaminan dari semua hutang perusahaan.
Kebaikan Perusahaan Perseorangan
 Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat secara cepat
dilaksanakan.
 Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan sepenuhnya.
 Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam
masalah proses produksi.
 Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan
yang menjadi miliknya.

Kelemahan Perusahaan Perseorangan


 Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Disini seluruh harta milik pribadi
menjadi jaminan terhadap hutang perusahaan.
 Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk memperoleh sumber
dana sangat tergantung pada kemampuan pemilik perusahaan saja.
 Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika seandainya pemilik
meninggal atau terkena ganjaran hukuman penjara, maka perusahaan akan berhenti
aktivitasnya.
 Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua aktivitas manajemen
dilakukan oleh pemilik perusahaan sendiri.

2) Firma (Fa)
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk
menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas,
sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian
pula dengan kerugian akan ditanggung bersama-sama.
Kebaikan Firma (Fa)
– Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagain kerja diantara para anggota.
– Pendirian firma relatif lebih mudah karena tidak memerlukan akte pendirian.
– Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh kredit karena
mempunyai kemampuan finasial yang lebih besar.

Kelemahan Firma (Fa)


– Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan, kekayaan
pribadi menjadi jaminan bagi hutang-hutan firma.
– Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota
yang lain.
– Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah satu anggota membatalkan
perjanjian untuk menjalankan usaha bersama, secara otomatis firma menjadi bubar.

3) Perseroan Komanditer (CV)


Perseroan komanditer atau disebut commanditaire vennotschaap (CV) dinyatakan menurut
pasal 9 KUHD, ialah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang
menyerahkan dan mempercayakan uang mereka untuk dipakai dalam persekutuan. Perseroan
komanditer dapat dianggap sebagai perluasan bentuk badan usaha perseorangan.

Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah yang
tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan didalam persekutuan.
Kebaikan Perseroan Komanditer
– Pendiriannya relatif mudah
– Kemampuan manajemennya lebih besar
– Mudah memperoleh kredit
– Kesempatan untuk berkembang lebih besar
– Modal yang dikumpulkan lebih besar

Kelemahan Perseroan Komanditer


– Tanggung jawab tidak terbatas
– Kelangsungan hidup tidak terjamin
– Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan

4) Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas atau sering pula disebut dengan Naamloze Vennootschaap (NV), adalah
suatu badan usaha yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, yang terpisah dari
kekayaan, hak, serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik. Perseroan Terbatas
mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham, dimana tiap sekutu turut
mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham. Para pemegang saham bertanggung jawab
terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkan.
Kebaikan Perseroan Terbatas
– Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
– Terbatasnya tanggung jawab sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi
maupun kekayaan keluarga pemilik
– Saham dapat diperjualbelikan dengan relatif mudah
– Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan-
perluasan usaha
– Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan dengan lebih efisien

Kelemahan Perseroan Terbatas


– Biaya pendiriannya relatif mahal
– Rahasia tidak terjamin
– Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham

5) Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)


PERSERO ini sebelumnya dikenal sebagai Perusahaan Negara (PN). Terjadinya karena PN
mengadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta. Tujuan PERSERO
adalah mencari laba atau keuntungan maksimum dengan menggunakan faktor-faktor produksi
secara efisien.
Ciri Pokok PERSERO
– Tujuan usaha adalah mencari keuntungan.
– Berstatus Hukum Perdata, termasuk Perseroan Terbatas.
– Modal seluruhnya atau sebagian milik negara dan kekayaan negara yang dipisahkan seperti
ini memungkinkan diadakannya usaha bersama dengan pihak swasta. Juga dimungkinkannya
adanya penjualan saham perusahaan milik negara.
– Tidak memiliki fasilitas negara.
– Karyawannya berstatus karyawan perusahaan swasta biasa.
– Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham. Hak suara didasarkan pada banyaknya
saham yang dimiliki atau menurut perjanjian yang telah ditentukan.

Syarat-syarat berdirinya PERSERO


– Telah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan antara faktor-
faktor produksi menunjukkan perbandingan yang rasional.
– Telah menyusun neraca dan perkiraan rugi/laba sampai saat dijadikan PERSERO dengan
ketentuan bahwa neraca likuidasinya diperiksa oleh direktorat akuntan negara dan disahkan
oleh menteri yang bersangkutan.

6) Perusahaan Negara Umum (PERUM)


Tujuan dari PERUM juga mencari keuntungan, tetapi kesejahteraan masyarakat tidak
diabaikan. PERUM diatur dalam Instruksi Presiden RI No. 17 tanggal 28 Desember 1967, yang
menyatakan bahwa kegiatan usaha dari PERUM terutama ditujukan untuk melayani
kepentingan umum; bidang usahanya biasanya jasa-jasa vital bagi masyarakat.
Pihak swasta diperbolehkan menanam modalnya meskipun seluruh modal PERUM dimiliki
oleh negara. PERUM dipimpin oleh suatu direksi yan bertanggung jawab atas segala hubungan
hukum dengan pihak lain dan diatur menurut hukum perdata.

7) Perusahaan Negara Jawatan (PERJAN)


Kegiatan usaha PERJAN ditujukan terutama untuk pelayanan kepada masyarakat atau untuk
kesejahteraan umum (public service) dengan memperhatikan segi efisiensinya. PERJAN dapat
memiliki fasilitas-fasilitas negara, sebab merupakan bagian dari Departemen/Direktorat
Jenderal.
Seluruh karyawan PERJAN berstatus pegawai negeri. PERJAN mempunyai hubungan hukum
publik, yang apabila terjadi persengketaan maka PERJAN berkedudukan sebagai pemerintah

8) Perusahaan Daerah (PD)


Perusahaan Daerah asalah perusahaan yang modal atau sahamnya dimiliki oleh pemerintah
daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara. Tujuan Perusahaan
Daerah adalah mencari keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk membangun daerah
itu sendiri. Kepengurusan Perusahaan Daerah diserahkan kepada Kepala Daerah setempat, hal
ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 18 tahun 1969.
9) Koperasi
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan
yang memberikan kebebasan masuk dan keluar bagi anggotanya, dengan bekerjasama secara
kekeluargaan, menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para
anggotanya.

Prinsip Koperasi
– Keanggotaan bersifat sukarela
– Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
– Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa masing-
masing anggota
– Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
– Kemandirian

Ciri Koperasi
– Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat persamaan
– Anggota-anggotanya bebas keluar masuk
– Koperasi merupakan badan hukum yang menjalankan usaha untuk kesejahteraan anggota
– Koperasi didirikan secara tertulis dengan akte pendirian dari notaris
– Tanggung jawab kelancaran usaha koperasi berada ditangan pengurus

Pengelompokan Koperasi
Menurut bidang usahanya Koperasi dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
– Koperasi Produksi
Koperasi Produksi adalah koperasi yang para anggotanya terdiri dari produsen (penghasil)
barang atau jasa.

– Koperasi Konsumsi
Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan bahan kebutuhan pokok
bagi para anggotanya.

– Koperasi Simpan Pinjam


Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam penghimpunan dana dari para
anggota, dan menyalurkannya kepada anggota yang membutuhkannya.

– Koperasi Serba Usaha


Koperasi Serba Usaha adalah koperasi yang mempunyai bidang usaha rangkap atau beraneka
ragam, sesuai dengan kebutuhan para anggotanya.

Bentuk – bentuk perusahaan yang lain :


– Joint venture (patungan)
Bentuk ini merupakan suatu kerjasama antara beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa
negara, menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan ekonomi yang lebih
padat.

– Trust
Trust adalah gabungan beberapa perusahaan menjadi satu dan masing-masing perusahaan yang
bergabung telah meleburkan diri, sehingga gabungan dari perusahaan tersebut merupakan
sebuah perusahaan yang besar.

– Holding Company
Holding Company terjadi apabila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang kuat finansialnya
kemudian membeli saham-saham dari suatu perusahaan lain. Atau dengan kata lain terjadi
pengambil alihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan ke Holding Company.

– Sindikat
Sindikat adalah suatu kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan proyek khusus
dibawah satu perjanjian. Dalam sindikat, masing-masing anggota dapat menjual barang hasil
produksinya kepada para anggota lainnya.

– Kartel
Kartel merupakan suatu bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis dibawah suatu
perjanjian tertentu. Masing-masing perusahaan tetap berdiri sendiri, mempunyai kedudukan
sama dan setiap saat dapat membatalkan perjanjian yang telah dibuat.

– Yayasan
Pada umumnya tujuan yayasan adalah tidak mencari keuntungan, melainkan untuk usaha-
usaha yang bersifat sosial. Kekayaan yayasan terpisah dari kekayaan masing-masing anggota.

– Perusahaan Asuransi
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung
mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk
memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak
tertentu.

– Leasing
Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan barang-barang modal yang digunakan oleh
penyewa usaha(Lessee) selama jangka waktu tertentu yang memungkinkan pihak Lessee untuk
membayar imbalan atas penggunaan barang modal dengan menggunakan dana yang berasal
dari pendapatan barang modal yang bersangkutan.

C. Etika Bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan untuk mencapai
tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya
ketimpangan dan mengandung etika normal sebagai standar kerja atau operasi perusahaan.
Muslich (1998: 31-33) mengemukakan prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:

 Prinsip otonomi
Prinsip otonomi mengandung bahwa perusahaan secar bebas memiliki wewenang
sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang
dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan
visi dan misi perusahaan ynag berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan
karyawan dan komunitasnya.
 Prinsip Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung keberhasilan
perusahaan. Kejujuran harus diarahkan pada semua pihak, baik internal maupun
eksternal perusahaan. Jika prinsip kejujuran ini dapat dipegang teguh oleh perusahaan,
maka akan dapat meningkatkan kepercayaan dari lingkungan perusahaan tersebut.

 Kesatuan (Unity)
Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang memadukan
keseluruhan aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik,sosial menjadi
keseluruhan yang homogen,serta mementingkan konsep konsistensi dan keteraturan
yang menyeluruh.

 KehendakKehendak Bebas (Free Will)


Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis,tetapi kebebasan itu tidak
merugikan kepentingan kolektif.Kepentingan individu dibuka lebar.Tidak adanya
batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan
bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.

 Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)


Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis.
Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama
kepada konsumen, dan lain-lain.

 Prinsip hormat pada diri sendiri


Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat
jahat dan prinsip keadilan.

 Tanggung jawab (Responsibility)


Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena
tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas. untuk memenuhi
tuntunan keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan
tindakannya. secara logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia
menetapkan batasan mengenai apa yang bebas dilakukan oleh manusia dengan
bertanggungjawab atas semua yang dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai