Anda di halaman 1dari 21

PENGANTAR MANAJEMEN

Perencanaan Strategik

OLIVIA CLEVERLY

A031191159

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2019
A. Latar Belakang
Suatu organisasi memerlukan perencanaan untuk melakukan
setiap kegiatan dalam organisasinya. Perencanaan merupakan
proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran, menentukan
strategi dan menetapkan bagaimana cara mencapainya.
Perencanaan pula termasuk tahapan paling penting dari suatu
fungsi manajemen terutama dalam menghadapi lingkungan global
yang terus menerus berubah dan perencanaan harus lebih
mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan
hanya pada intuisi dan firasat (dugaan).
Mengembangkan strategi organisasi pula adalah bagian
penting dari perencanaan yang dilakukan manajer. Setiap organisasi
mempunyai strategi untuk melakukan apa yang harus dilakukan dan
manajer harus mengelola strategi tersebut secara efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan dan mengapa
manajer melakukan perencanaan?
2. Apa hubungan antara perencaan dan kinerja?
3. Apa saja jenis-jenis tujuan dan rencana?
4. Bagaimana menetapkan tujuan dan mengembangkan
rencana?
5. Apa saja masalah kontemporer dalam perencanaan?
6. Apa yang dimaksud dengan manajemen strategik dan
mengapa manajemen strategik itu penting?
7. Bagaimanakah proses manajemen strategik?
8. Apa yang dimaksud dengan strategi korporasi?
9. Apa saja jenis strategi korporasi dan bagaimana strategi
korporasi dikelola?
10. Apa saja peran keunggulan kompetitif dalam pengembangan
strategi kompetitif?
11. Bagaimana cara memilih strategi kompetitif?
12. Apa saja masalah manajemen strategik saat ini?
C. Pembahasan
 Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
Perencanaan merupakan proses dasar bagi organisasi untuk
memilih sasaran, menentukan strategi dan menetapkan bagaimana
cara mencapainya.

 Mengapa manajer melakukan perencanaan?


1. Perencanaan memberikan arah kepada para manajer dan
para karyawan untuk mengetahui apa yang berusaha dicapai
oleh organisasi dan apa yang harus mereka kontribusikan
untuk mencapai tujuan tersebut.

2. Perencanaan mengurangi ketidakpastian dengan mendorong


para manajer untuk memandang ke depan, mengantisipasi
perubahan, mempertimbangkan dampak perubahan dan
mengembangkan respon yang tepat.

3. Perencanaan meminimalkan pemborosan dan kekosongan.


Apabila aktivitas kerja dikoordinasikan sesuai rencana,
ketidakefisienan akan menjadi jelas dan dapat diperbaiki atau
dihilangkan.

4. Perencanaan menetapkan tujuan atau standar yang


digunakan dalam pengendalian. Tanpa perencanaan, tidak
akan ada tujuan yang dapat digunakan untuk mengukur atau
mengevaluasi usaha kerja.
 Hubungan antara perencanaan dan kinerja
Apakah perencanaan layak dilakukan? Meskipun sebagian besar
telah memperlihatkan hubungan positif secara umum antara
perencanaan dan kinerja, bukan berarti bahwa organisasi yang
melakukan perencanaan lebih baik dari organisasi yang tidak
melakukan perencanaan.
Dapat disimpulkan bahwa :
1. Perencanaan resmi diasosiasikan dengan hasil keuangan yang
positif, laba yang lebih tinggi dan seterusnya.
2. Tampaknya melakukan perencanaan kerja yang baik
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi.
3. Dalam studi dimana perencanaan resmi tidak menghasilkan
kinerja yang lebih tinggi, lingkungan eksternal menjadi alasan.
Sebagai contoh yaitu peraturan pemerintah yang membatasi
pilihan manajer dan mengurangi dampak perencanaan terhadap
kinerja organisasi.
4. Hubungan perencanaan dan kinerja dipengaruhi oleh kerangka
waktu perencanaan. Jadi, setidaknya diperlukan 4 tahun
perencanaan resmi sebelum perencanaan itu mulai
mempengaruhi kinerja.

Tujuan dan Rencana

 Tujuan adalah hasil yang diinginkan atau target yang memandu


keputusan manajemen dan membentuk kriteria terhadap hasil kerja.
Jenis-jenis tujuan yaitu :
1. Tujuan yang dinyatakan (stated goals)
Pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi dan
apa yang diyakini oleh para pemangku kepentingan.
Meskipun demikian, tujuan yang dinyatakan yang dibuat oleh
manajer dipengaruhi oleh apa yang dianggap para pemangku
kepentingan harus dilakukan organisasi. Sebagai contoh tujuan
Deutsche Bank adalah “menjadi penyedia solusi keuangan global
terkemuka bagi klien yang meminta dan menciptakan nilai tinggi
bagi pemegang saham serta masyarakat”. Pernyataan seperti itu
tidak jelas dan mungkin merepresentasikan keterampilan
hubungan masyarakat yang lebih baik dibandingkan pedoman
yang bermanfaat terhadap apa yang benar-benar ingin dicapai
oleh perusahaan.

2. Tujuan sebenarnya (tujuan rill)


Tujuan yang secara aktual dikejar oleh organisasi. Sebagai
manajer harus mengamati apa yang dikerjakan oleh anggota
organisasi dan mendefinisikan tindakan prioritas. Mengetahui
tujuan sebenarnya dan yang dinyatakan dapat membedakan
pentingnya mengenali apa yang menurut manajer tidak
konsisten.

 Rencana adalah dokumen yang menentukan kerangka bagaimana


tujuan itu akan terpenuhi. Jenis-jenis rencana yaitu :
1. Berdasarkan Jangkauan
- Rencana strategik adalah rencana yang diterapkan pada
organisasi dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi
yang bersifat luas
- Rencana operasional adalah rencana yang meliputi area
operasional tertentu yang bersifat lebih sempit.

2. Berdasarkan Kerangka Waktu


- Rencana jangka panjang : jangka waktu lebih dari 3 tahun
- Rencana jangka pendek : jangka waktu kurang dari 1 tahun
3. Berdasarkan Spesifisitas
- Rencana spesifik adalah rencana yang didefinisikan secara
jelas sehingga tidak ada ambiguitas dan tidak ada masalah
dengan kesalahpahaman.
- Rencana arahan adalah rencana fleksibel yang menentukan
panduan umum bila ketidakpastian begitu tingsa dan manajer
harus merespon perubahan yang tak terduga.

4. Berdasarkan Frekuensi Penggunaan


- Rencana sekali pakai adalah rencana yang digunakan satu
kali untuk tunuan khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam
situasi yang unik.
- Rencana siaga adalah rencana yang terus berjalan yang
memandu aktivitas yang dilakukan berulang kali.

Menentukan Tujuan dan Mengembangkan Rencana

 Pendekatan Penetapan Tujuan


Tujuan dapat ditetapkan melalui proses penetapan tujuan tradisional
atau dengan menggunakan manajemen menurut tujuan.
 Penetapan Tujuan Tradisional
Perspektif tradisional ini mengasumsikan bahwa manajer
puncak mengetahui apa yang terbaik dan tujuan ini diteruskan
ke bawah ke masing-masing tingkat untuk memandu setiap
karyawan ketika bekerja guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Masalah dalam penetapan tujuan tradisional adalah ketika
manajer pada setiap tjngkat mendefinisikan tujuan dan
mengaplikasikan interpretasi serta biasnya sendiri. Namun
yang sering terjadi adalah hilangnya kejernihan pada saat
tujuan bergerak dari bagian atas organisasi ke tingkat bawah.
Apabila hierarki tujuan organisasi didefinisikan dengan
jelas maka akan membentuk jaringan tujuan yang terintegrasi
atau means-ends chain. Tujuan tingkat tinggi dihubungkan
dengan tujuan tingkat yang lebih rendah yang berfungsi
sebagai sarana untuk mencapainya.

 Manajemen Menurut Tujuan (management by objective=


MBO)
Proses penetapan tujuan yang disetujui bersama dan
menggunakan tujuan tersebut untuk mengevaluasi kinerja
karyawan. Program MBO mempunyai empat unsur yaitu
spesifikasi tujuan, pembuatan keputusan partisipatif, jangka
waktu eksplisit dan umpan balik kinerja. MBO menggunakan
tujuan untuk memotivasi karyawan, meningkatkan kinerja
karyawan dan produktivitas organisasi. Langkah-langkah
dalam MBO :
1. Tujuan dan strategi organisasi secara keseluruhan
diformulasikan.
2. Tujuan utama dialokasikan diantara unit dan divisi dan
departemental.
3. Manajer unit berkolaborasi menentukan tujuan spesifik
bagi unitnya dengan manajernya.
4. Tujuan spesifik ditetapkan dengan seluruh anggota
departemen.
5. Rencana tindakan diimplementasikan.
6. Rencana tindakan, mendefinisikan bagaimana tujuan
dicapai, dan disetujui oleh manajer serta karyawan.
7. Kemajuan mencapai tujuan direview secara periodik dan
umpan balik diberikan.
8. Keberhasilan pencapaian tujuan diperkuat dengan
penghargaan berbasis kinerja.
 Langkah-langkah dalam Penetapan Tujuan
1. Mereview misi atau tujuan organisasi. Misi adalah pernyataan
yang memberi panduan atas apa yang dianggap anggota
organisasi penting.
2. Mengevaluasi sumber daya yang tersedia. Jika sumber daya
tidak memungkinkan maka manajer tidak boleh menetapkan
tujuan tersebut
3. Menentukan tujuan secara individu atau dengan masukan dari
pihak lain. Tujuannya merefleksikan hasil yang diinginkan dan
harus sejalan dengan misi organisasi.
4. Menulis tujuan dan mengomunikasikannya kepada semua orang
yang perlu tahu. Menulis dan mengomunikasikan tujuan
memaksa orang untuk memikirkannya secara mendalam.
5. Mereview hasil dan apakah tujuan telah tercapai.
6. Jika tujuan belum tercapai, gantilah bila diperlukan.

 Mengembangkan Rencana
Proses pengembangan rencana dipengaruhi oleh tiga faktor
kontinjensi dan pendekatan perencanaan yang mengikutinya.
 Faktor Kontinjensi dalam Perencanaan
Tiga faktor kontinjensi yaitu :
1. Tingkatan organisasi
Bagi hampir semua bagian, manajer tingkat yang lebih
rendah melakukan perencanaan operasional sementara
manajer tingkat atas melakukan perencanaan strategis.

2. Ketidakpastian lingkungan.
Ketika ketidakpastian tinggi, rencana harus spesifik tapi
fleksibel. Manajer harus mempersiapkan untuk mengubah
atau mengganti rencana setelah diimplementasikan.

3. Konsep komitmen
Rencana harus ditarik sejauh mungkin untuk memenuhi
komitmen yang dibuat pada saat rencana dikembangkan.
Perencanaan yang terlalu lama atau terlalu singkat tidak
akan efektif dan efisien.

 Pendekatan Terhadap Perencanaan


Dalam pendekatan tradisional perencanaan dilakukan oleh
manajer puncak yang dibantu oleh Departemen perencanaan formal
sebuah grup spesialis perencanaan yang bertanggung jawab
membantu menulis rencana organisasi.
Menurut pendekatan ini rencana dikembangkan oleh manajer
puncak yang kemudian diturunkan melalui tingkatan organisasi yang
lain seperti penetapan tujuan tradisional. Ketika diturunkan rencana
tersebut juga disesuaikan dengan kebutuhan tertentu dari setiap
tingkatan.
Pendekatan lain bagi perencanaan adalah melibatkan lebih
banyak anggota organisasi dalam proses. Dalam pendekatan ini
rencana tidak diberikan ke bawah dari tingkat pertama ke tingkat
berikutnya melainkan dikembangkan oleh anggota organisasi pada
berbagai tingkat dan unit kerja yang beragam untuk memenuhi
kebutuhan khususnya.
Masalah Kontemporer Dalam Perencanaan
 Kritik dalam Perencanaan
1. Perencanaan dapat menyebabkan kekakuan.
Perencanaan formal dapat mengunci organisasi ke tujuan
spesifik yang akan dicapai dalam jangka waktu tertentu
2. Rencana tidak dapat dikembangkan untuk lingkungan
yang dinamis
3. Rencana formal tidak dapat mengganti intuisi dan
kreativitas
4. Perencanaan memfokuskan perhatian manajer pada
persaingan dewasa ini, bukan kemampuan bertahan hidup
esok.
5. Perencanaan formal memperkuat kesuksesan yang dapat
menimbulkan kesalahan
6. Hanya perencanaan belumlah cukup

Perencanaan Yang Efektif Dalam Lingkungan Dinamis


Lingkungan yang tidak pasti sebagai satu faktor kontinjensi
yang mempengaruhi jenis rencana yang dikembangkan manajer.
Dalam lingkungan yang tidak pasti manajer harus
mengembangkan rencana yang spesifik tapi fleksibel. Agar
berguna rencana membutuhkan beberapa spesifikasi. Manajer
harus mengetahui bahwa perencanaan adalah proses berjalan
rencana berfungsi sebagai peta jalan walaupun tujuannya dapat
berubah karena kondisi pasar yang dinamis.
Lalu membuat hierarki organisasi menjadi lebih datar akan
membantu perencanaan lebih efektif dalam lingkungan yang
dinamis hal ini berarti memungkinkan tingkat organisasi dibawa
untuk menetapkan tujuan dan mengembangkan rencana karena
ada sedikit waktu untuk tujuan dan rencana turun dari atas.
 Apa yang dimaksud dengan manajemen strategik?
Manajemen Strategik adalah apa yang dilakukan manajer untuk
mengembangkan strategi organisasi ini merupakan tugas penting
yang melibatkan semua fungsi manajemen dasar.

 Apakah strategi organisasi?


Strategi adalah rencana mengenai bagaimana sebuah organisasi
akan melakukan sesuatu yang harus dikerjakan dalam bisnis,
bagaimana organisasi akan menang bersaing dan bagaimana
menarik serta memuaskan para pelanggannya Agar dapat mencapai
tujuannya.

Mengapa Manajemen Strategik Itu Penting?

1. Manajemen strategik dapat membedakan seberapa baik kinerja


perusahaan. Mengapa beberapa perusahaan berhasil sementara
yang lainnya gagal meskipun menghadapi kondisi lingkungan yang
sama? Organisasi yang menggunakan manajemen strategik
memiliki tingkat kinerja yang lebih tinggi.
2. Manajemen strategik berhubungan dengan fakta bahwa manajer di
organisasi terus menghadapi situasi yang berubah. Mereka
menghadapi ketidakpastian dengan menggunakan proses
manajemen strategi untuk memeriksa faktor-faktor yang relevan dan
memutuskan tindakan apa yang akan diambil.
3. manajemen strategik merupakan hal yang penting karena organisasi
bersifat kompleks dan beragam setiap bagian harus bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi manajemen strategi akan membantu
melakukan hal ini.
Proses Manajemen Strategik

Langkah 1 : Mengidentifikasi misi, tujuan dan strategi organisasi saat ini


Setiap organisasi membutuhkan misi. Mendefinisikan sebuah misi akan
memaksa manajer untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan
organisasi dalam menjalankan bisnis.

Langkah 2 : Melakukan analisis eksternal

Menganalisa lingkungan tersebut merupakan langkah kritis dalam proses


manajemen strategis. Dalam analisis eksternal manajer harus memeriksa
lingkungan khusus dan umum untuk melihat tren serta perubahan. Setelah
menganalisis lingkungan manajer harus menunjukkan peluang apa yang
dapat dieksploitasi perusahaan dan ancaman yang harus diatasi

Langkah 3 : Melakukan analisis internal

Analisis internal yang memberikan informasi mengenai sumber daya dan


kapabilitas. Setelah menyelesaikan analisis internal manajer harus mampu
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi. Analisis eksternal
dan internal gabungan disebut analisis SWOT yaitu analisis atas kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman organisasi. Setelah menyelesaikan
analisis SWOT manajer telah siap memformulasikan strategi yang tepat
yaitu strategi yang (1) menggali kekuatan organisasi dan peluang eksternal,
(2) menyangga atau melindungi organisasi dari ancaman eksternal , atau
(3) memperbaiki kelemahan yang kritis.
Langkah 4 : Memformulasikan Strategi

Manajer harus mempertimbangkan realitas lingkungan eksternal dan


sumber daya yang tersedia serta kapabilitas dan mendesain strategi yang
akan membantu organisasi mencapai tujuannya. Ada tiga jenis utama
strategi yang diformulasikan manajer yaitu korporasi bisnis dan fungsional

Langkah 5 : Mengimplementasikan Strategi

Setelah diformulasikan strategi harus diimplementasikan. Tidak peduli


seberapa efektif sebuah organisasi telah merencanakan strateginya kinerja
tetap saya akan buruk jika strategi tidak diimplementasikan dengan benar.

Langkah 6 : Mengevaluasi Hasil

Mengevaluasi seberapa efektif strategi telah membantu organisasi


mencapai tujuannya dan penyesuaian apa saja yang dibutuhkan.

Strategi Korporasi

 Apa yang dimaksud dengan strategi korporasi?


Strategi korporasi adalah yang mana spesifikasi apa yang akan
dimasuki atau yang ingin dimasuki dan apa yang ingin dikerjakan
oleh perusahaan dengan bisnis tersebut.

 Apa saja jenis strategi korporasi?


1. Strategi Pertumbuhan
Dengan strategi pertumbuhan sebuah organisasi memperluas
jumlah pasar yang dilayani atau produk yang ditawarkan baik
melalui bisnis yang sudah ada saat ini maupun bisnis yang baru.
Organisasi dapat tumbuh dengan menggunakan :
 Konsentrasi
Organisasi yang tumbuh dengan menggunakan konsentrasi
berfokus pada Lini bisnis utamanya dan meningkatkan jumlah
produk yang ditawarkan atau pasar yang dilayani.

 Integrasi Vertikal
Perusahaan yang tumbuh dengan menggunakan integrasi
vertikal baik backward, forward maupun keduanya. Dalam
integrasi vertikal backward sebuah organisasi akan menjadi
pemasok bagi dirinya sendiri sehingga dapat mengendalikan
inputnya.

 Integrasi Horizontal
Penggabungan beberapa perusahaan atau beberapa bagian
dalam perusahaan yang memproduksi dan/atau
melakukan pemasaran barang yang sama.

 Diversifikasi
Dengan diversifikasi yang berhubungan sebuah perusahaan
bergabung dengan perusahaan lain dalam industri yang
berbeda tetapi berhubungan.

2. Strategi Stabilitas
Strategi stabilitas adalah strategi korporasi dimana organisasi
tetap melakukan apa yang sedang dilakukan saat ini. Dengan
jenis strategi ini organisasi tidak bertumbuh tetapi juga tidak
tertinggal di belakang.
3. Strategi Pembaharuan
Strategi pembaharuan dilakukan untuk mengatasi kinerja yang
menurun. Ada dua jenis utama strategi pembaharuan yaitu
• strategi pengurangan biaya : srategi pembaharuan jangka
pendek yang digunakan untuk masalah kerja minor.
• strategi pemutarbalikan : manajer akan memangkas biaya dan
restrukturisasi operasi organisasi.

Bagaimana Strategi Korporasi Dikelola?

Matriks portofolio yang pertama adalah matriks BCG yang dikembangkan


oleh Boston Consulting Group dan memperkenalkan ide bahwa berbagai
bisnis yang dijalani sebuah organisasi dapat dievaluasi dengan
menggunakan matriks 2×2 untuk mengidentifikasi mana yang menawarkan
potensi yang tinggi dan mana yang menghabiskan sumber daya. Organisasi
sumbu horizontal menggambarkan pangsa pasar (rendah atau tinggi) dan
sumbu vertikal mengindikasikan pertumbuhan pasar yang diantisipasi
(rendah atau tinggi). Sebuah perusahaan di evaluasi dengan menggunakan
analisis SWOT dan ditempatkan pada salah satu dari empat kategori.

Strategi Kompetitif

Strategi kompetitif adalah strategi tentang bagaimana organisasi akan


bersaing dalam bisnisnya. Bagi organisasi kecil yang berkecimpung dalam
satu lini bisnis dalam berbagai produk strategi kompetitif menggambarkan
bagaimana organisasi tersebut akan bersaing di pasar primer. Apabila
organisasi bergerak dalam beberapa bisnis yang berbeda, bisnis tunggal
tersebut yang bersifat independen dan memformulasikan strategi kompetitif
nya sendiri disebut unit bisnis strategik.
Peran Keunggulan Kompetitif

Pengembangan strategi kompetitif yang efektif memerlukan pemahaman


atas keunggulan kompetitif yang membedakan organisasi yaitu keunggulan
uniknya. Keunggulan unit tersebut berasal dari kompetensi inti organisasi
karena organisasi melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan
organisasi lain.

 Kualitas sebagai keunggulan kompetitif


Jika sebuah perusahaan mampu meningkatkan kualitas dan
keandalan produknya secara berkelanjutan perusahaan itu
mempunyai keunggulan kompetitif yang tidak dapat diambil.
 Mempertahankan keungulan kompetitif
Tidak semua organisasi mampu mengeksploitasi sumber daya
secara efektif dan mengembangkan kompetensi inti yang dapat
memberikan keunggulan kompetitif. Organisasi harus
mempertahankan keunggulan tersebut yaitu mampu
mempertahankan sisi pembedaannya meskipun ada tindakan
pesaing dalam industri yang digelutinya. Bagaimana manajer
menciptakan keunggulan kompetitif yang tahan lama? Bagian
penting dari pelaksanaan hal ini dengan analisis industri yang
dilakukan menggunakan 5 model kekuatan yaitu :
1. Ancaman pendatang baru - Seberapa mungkin masuknya
pesaing baru dalam industri?
2. Ancaman pengganti - Seberapa mungkin produk industri lain
bisa menggantikan produk industri kita?
3. Daya tawar pembeli - Seberapa besar daya tawar yang dimiliki
pembeli atau pelanggan?
4. Daya tawar pemasok - Seberapa besar daya tawar yang dimiliki
pemasok?
5. Persaingan saat ini - Seberapa sengit persaingan antar pesaing
dalam industri saat ini?
 Memilih Strategi Kompetitif
1. Apabila bersaing berdasarkan biaya terendah dalam industrinya
organisasi mengikuti strategi kepemimpinan biaya. Pemimpin
biaya rendah sangat efisien biaya overhead dijaga tetap
minimum dan perusahaan menjalankan segala hal yang dapat
dilakukannya untuk memangkas biaya.

2. Perusahaan yang bersaing dengan menawarkan produk yang


unik yang dinilai secara luas oleh pelanggan mengikuti strategi
diferensiasi. Perbedaan produk bisa berasal dari kualitas yang
tinggi, layanan yang baik, desain yang inovatif, kapabilitas
teknologi dan citra merek yang tidak biasa.

3. Strategi fungsional yaitu strategi yang digunakan oleh berbagai


Departemen fungsional organisasi untuk mendukung strategi
kompetitif.

Masalah Manajemen Strategik Saat Ini

 Kebutuhan akan Fleksibilitas Strategik


Manajer memerlukan fleksibilitas strategik yaitu kemampuan untuk
menyadari perubahan eksternal utama untuk mengalokasikan
sumber daya secara cepat dan menyadari kapan keputusan
strategik tidak berhasil.

 Arahan Baru dalam Strategi Organisasi


Ada tiga strategi yang penting dalam dunia hiburan dewasa ini yaitu
 E-business
Manajer dapat menggunakan strategi e-business untuk
mengurangi biaya dan mendiferensiasikan produk dan jasa
perusahaannya.
Strategi e-business yang penting lainnya adalah strategi klik
dan bata (clicks and bricks) yang menggabungkan lokasi
online dan toko tradisional. Manajer strategik dapat
mengambil strategi yang lebih berorientasi pada pelanggan
termasuk memberikan apa yang diinginkan pelanggan dan
berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan.

 Strategi Layanan Pelanggan


Strategi ini mengharuskan perusahaan untuk memberikan
apa yang diinginkan oleh pelanggan, memiliki sistem
komunikasi pelanggan yang efektif, dan memberikan
pelatihan layanan pelanggan kepada karyawan.

 Strategi Inovasi
Manajer strategi dapat menerapkan strategi yang lebih
inovatif termasuk memutuskan penekanan inovasi
organisasinya (riset ilmiah dasar, pengembangan produk,
atau pengembangan proses). Dengan berfokus pada
pengembangan proses, organisasi mencari cara untuk
memperbaiki dan memperkuat proses kerjanya. Strategi
inovasi ini menghasilkan penurunan biaya yang tentu saja
dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang signifikan.
Dan yang terakhir penetapan waktu inovasi. Organisasi yang
pertama kali membawa inovasi produk ke pasar atau
menggunakan inovasi proses yang baru disebut penggerak
utama.
D. Kesimpulan
Dalam melakukan perencanaan, manajer harus
mempertimbangkan banyak hal dengan baik agar rencana yang
dibuat mencapai sasaran atau target yang ingin dicapai.
Perencanaan perlu dilakukan untuk memberikan arah kepada para
manajer dan para karyawan dan meminimalkan pemborosan
Manajemen strategik pula diperlukan dalam melakukan
perencanaan karena Manajemen strategik dapat membedakan
seberapa baik kinerja perusahaan dan manajemen strategik
berhubungan dengan fakta bahwa manajer di organisasi terus
menghadapi situasi yang berubah.
Adapun proses dalam manajemen strategik yaitu
mengidentifikasi strategi organisai, melakukan analisi eksternal dan
internal, memformulasikan dan mengimplementasikan strategi dan
mengevaluasi hasil.
Apapun perencanaan dan strategi yang dilakukan oleh para
manajer yang pasti dilakukan untuk kemajuan organisasi atau
perusahaan mereka. Setiap masalah yang dihadapi tentu saja
menjadi tantangan bagi para manajer untuk menyelesaikan nya
melalui perencanaan yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Edisi ke


dhsh10. Diterjemahkan oleh: Bob Sabran dan Devri Barnadi
eeeePutera. Jakarta: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai