Anda di halaman 1dari 14

Modul 4

BENTUK ORGANISASI BISNIS



PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya organisasi bisnis dalam berbagai bentuk.
Dari segi unit usaha yang ada disekeliling kita, dapat diamati bahwa masing-masing unit usaha
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi skala usaha, kepemilikan, permodalan,
pembagian laba sampai tanggung jawab. Berdasarkan karakteristik yang berbeda tersebut maka tiap
unit usaha memerlukan pengelolaan yang berbeda pula. Setiap organisasi bisnis yang didirikan dapat
berbentuk perusahaan perseorangan, firma (partnership), dan perseroan terbatas.
Berbagai organisasi bisnis memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Apabila kita ingin
mendirikan suatu unit bisnis, maka kita akan memilih bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan yang dimiliki. Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan organisasi
bisnis adalah:
* Kebutuhan modal : jumlah dana yang diperlukan untuk mendirikan usaha.
* Risiko : Kepemilikan pribadi yang mungkin digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis.
* Pengawasan : kemampuan pemilik dalam melakukan pengawasan.
* Kemampuan manajerial : keahlian yang harus dimiliki untuk merencanakan, mengendalikan, dan
mengawasi usaha.
* Kebutuhan waktu : memiliki cukup waktu untuk mengoperasikan usaha dan mengarahkan karyawan.
* Pajak : jumlah pajak yang harus dipenuhi oleh suatu unit bisnis.

Untuk mendirikan suatu unit bisnis perlu dipersiarkan berbagai sumber daya, modal, lokasi, serta
teknologi yang akan digunakan sesuai dengan bentuk usaha yang dipilih. Semakin besar unit usaha akan
semakin kompleks pengelolaannya. Hal itu disebabkan oleh :
* Kebutuhan modal yang lebih besar sehingga sulit dipenuhi oleh satu orang, maka perlu bantuan dari
pemodal yang lain atau lembaga keungan.
* Pengelolaan tenaga kerja harus dilakukan lebih professional, tidak hanya perintah dan instruksi tetapi
juga perlu perjanjian kontrak kerja yang jelas tentang hak dan kewajiban tenaga kerja yang harus diatur
dalam sistem manajemen yang baik.
* Administrasi yang dilakukan secara sistematis, teratur, dan informatif dengan penggunaan sistem
informasi manajemen dan melibatkan teknologi komputer.
* Harus dapat memperhitungkan dan memenuhi kebutuhan stakeholders yang bermacam-macam.
* Pihak manajemen harus memperhatikan masalah perijinan, pembayaran pajak, status hukum, dan
sebagainya.

Keragaman bentuk unit bisnis yang ada dapat dibedakan secara jelas ketika kita
membandingkan toko kelontong, supermarket, konsultan hukum, atau perusahaan otomotif. Masing-
masing unit bisnis tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

BENTUK-BENTUK ORGANISASI BISNIS
Badan Usaha Perseorangan

Salah satu bentuk organisasi bisnis adalah badan usaha perseorangan yang kepemilikan dan
pengelolaannya ditangani oleh satu orang. Jenis badan usaha ini memiliki karakteristik seperti modal
yang kecil, jumlah tenaga kerja yang sedikit, terbatas keanekaragaman produk dan jasa yang dihasilkan,
dan penggunaan teknologi yang masih sederhana. Umumnya badan usaha ini merupakan sektor usaha
mandiri yang mempekerjakan sedikit tenaga kerja dari lingkungan yang terdekat.

Kelebihan
Bentuk ini banyak dipilih oleh sebagianbesar masyarakat didesa maupun kota karena memiliki beberapa
kelebihan yaitu :
1. Mudah mendirikan dan membubarkannya. Untuk mendirikan perusahaan ini tidak perlu mengurus
perijinan yang rumit, dan untuk membubarkan atau mengganti dengan jenis usaha lain dapat dilakukan
dengan mudah sesuai keinginan pemilik.
2. Kebanggaan dan kepuasan atas kepemilikan serta dapat memimpin perusahaan sendiri. Kendali
perusahaan ada ditangan sendiri karena dipimpin dan dikelola sendiri secara keseluruhan, sehingga
maju mundurnya perusahaan sangat tergantung oleh satu orang pemimpin.
3. Keuntungan yang diperoleh adalah milik sendiri. Jika mampu mampu menghasilkan keuntungan yang
besar maka keuntungan itu akan menjadi hak pemilik sepenuhnya tanpa membagi-bagikan dengan
pihak lain.
4. Tidak dikenakan pajak berganda. Apabila keuntungan usaha melebihi PTKP (Penghasilan Tidak Kena
Pajak) maka diwajibkan membayar pajak penghasilan. Pada badan usaha ini tidak ada pajak usaha,
tetapi pungutan dan berbagai retribusi.

Kekurangan
Usaha perseorangan relatif lebih mudah digeluti dan dikelola. Namun tidak setiap orang memiliki cukup
sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Keterlampilan kewirausahaan (entrepreneurship
skill) dan keahlian pengelolaan merupakan faktor penting yang menentukan maju mundurnya usaha.
Beberapa kekurangan yang mungkin timbul dari badan usaha ini adalah :
1. Tanggung jawab yang tidak terbatas atas risiko kerugian. Dalam badan usaha ini pemilik harus siap
menanggung segala kemungkinan jika perusahaan mengalami kerugian. Kewajiban dan utang
perusahaan harus dipenuhi bagaimanapun caranya termasuk penggunaan harta pribadi.
2. Keterbatassan sumber dana. Modal yang disediakan sangat terbatas karena jumlahnya tergantung
dari kemampuan pemilik. Kesulitan dana ini merupakan satu faktor yang menyebabkan terbatasnya
pertumbuhan badan usaha perseorangan. Keterbatasan itu akan dapat diatasi jika bentuk usaha berupa
partnership atau korporasi.
3. Kesulitan dalam pengelolaan. Pemilik harus menelola seluruh aktivitas usaha yang meliputi
pembelian, produksi, pemasaran, keuangan, administrasi, dan sebagainya. Kemampuan dan
keterlampilan satu orang tertentu sangat terbatas untuk mengelola usaha dengan baik. Keterbatasan
keterlampilan pemilik mungkin akan mendorong mereka untuk mencari rekan atau menubah badan
usaha ini menjadi korporasi.
4. Kesulitan dalam membagi waktu. Seorang pemilik bisnis harus mengelola bisnisnya, melatih tenaga
kerja, melakukan transaksi, melakukan pembukuan dan pengaturan keuangan, membeli bahan baku dan
melakukan proses produksi, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat pribadi maupun bisnis. Ini berarti
pemilik harus bekerja keras dalam sehari yang menyebabkan kelelahan fisik sehingga pekerjaan tidak
dapat dilakukan dengan optimal.
5. Benefit yang kecil. Jika seseorang menelola usaha sendiri maka ia akan kehilangan keuntungan lain
yang mungkin didapat dengan bekerja diperusahaan lain. Orang tersebut tentu tidak akan dapat
asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, uang cuti, dan lain sebagainya yang semua itu akan didapat jika
ia bekerja untuk orang lain.
6. Pertumbuhan terbatas. Jika pemilik kemudian tidak memiliki kapasitas yang memadai lagi maka bisnis
kemungkinan akan macet dan tentu akan memperlambat kemungkinan ekspansi usaha.
7. Tenggang waktu usaha yang terbatas. Jika pemilik meninggal atau pensiun maka bisnis akan macet
atau mati kecuali jika dijual pada pihak lain yang kemudian akan meneruskan usaha tersebut.

PERSEKUTUAN (PARTNERSHIP)
Persekutuan adalah bentuk legal suatu bisnis yang dimiliki dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan bisnis. Pembentukan persekutuan ini bisa berdasarkan kontrak tertulis atau kesepakatan yang
legal. Untuk membentuk persekutuan yang baik, perlu kesepakatan untuk menyamakan visi dan tujuan
pembentukan unit bisnis. Karena itu pengusaha perseorangan hendaknya memilih partner yang dapat
memenuhi komitmen bersama.
Kelebihan
1. Kemudahan dalam pembentukan. Ketika terjadi kesepakatan tentang profit, tanggung jawab,
keuangan dan berbagai prosedur, maka partnership dapat segera beroperasi.
2. Penyatuan pengetahuan dan keterlampilan. Partnership terdiri atas dua orang atau lebih yang
masing-masing memiliki kelebihan baik dalam pengetahuan dan keterampilan. Ini merupakan asset
berharga yang dapat menunjang keefektifan operasi perusahaan dibanding jika perusahaan itu hanya
dijalankan oleh satu orang saja.
3. Sumberdaya lebih besar. Pembentukan persekutuan memungkinkan terkumpulnya sumberdaya yang
lebih besar. Modal dari masing-masing anggota dikumpulkan menjadi satu untuk menambah skala usaha
atau meningkatakan kemampuan financial.
4. Kemampuan untuk menarik dan mempertahankan karyawan
5. Keuntungan dari sisi pajak. Semua jenis pemasukan dijadikan sebagai pendapatan pribadi tanpa
dikenai pajak.

Kekurangan
1. Tanggung jawab tidak terbatas. Setiap partner umum (general partner) memiliki tanggung jawab yang
tidak terbatas atas semua konsekuensi diopersikannya usaha. Utang usaha harus dibayar, bahkan jika
tidak dapat dicukupi dengan kekayaan perusahaan, harta pribadi harus digunakan.
2. Tenggang waktu operasi yang terbatas. Jika ada perubahan dalam partnership maka secara formal
bisnis ini harus dihentikan. Misalnya jika salah seorang anggota meninggal atau cacat, atau jika salah
satu mengundurkan diri.
3. Perselisihan diantara partner. Selain uang banyak faktor lain yang dapat memicu konflik antar partner,
misalnya siapa yang bertanggung jawab memegang keuangan dan siapa yang mengawasi karyawan.
4. Ada halangan untuk membubarkan. Jika telah ada komitmen untuk berpartner, maka tidak mudah
untuk membubarkannya.

Kategori Persekutuan
Kategori umum :
1. Persekutuan umum (General Partnership), Yaitu pihak yang terlibat aktif dalam pengelolaan usaha
sehingga memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas kewajiban usaha dan juga partner umum
mempunyai hak untuk bertindak dan membuat keputusan sebagai pemilik.
2. Persekutuan Terbatas (Limited Partnership), Yaitu pihak yang tidak terlibat secara aktif dalam
pengelolaan usaha. Partner terbatas memiliki tanggung jawab atas kewajiban usaha hanya sebesar
investasi yang ditanamkan.
Kategori Spesifik :
a. Silent Partner, yaitu partner yang dikenal umum tetapi tidak terlibat secara aktif dalam pengelolaan
usaha.
b. Secret Partner, yaitu partner yang terlibat secara nyata dalam pengelolaan usaha tetapi namanya
tidak dikenal umum.
c. Nominal Partner, yaitu partner yang meminjamkan namanya untuk kepentingan hubungan
masyarakat (publik relations) namun tidak terlibat secara nyata dalam pengelolaan usaha.
d. Dormat Partner, yaitu partner yang tidak aktif dalam pengelolaan usaha dan namanya tidak dikenal.
e. Senior Partner, yaitu partner yang memiliki tanggung jawab lebih besar.
f. Junior Partner, yaitu partner yang memiliki tanggung jawab terbatas, biasanya melaksanakan tugas-
tugas yang tidak strategis.

BENTUK PERSEKUTUAN

Firma
Firma dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan satu bisnis.
Pembentukan firma mengakibatkan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas. Meski
terdapat pemisahan antara harta usaha dan harta pribadi, namun angota firma mempunyai keharusan
melunasi kewajiban usaha sampai pada harta pribadinya.
Firma mempunyai ketentuan yaitu :
* Setiap anggota berhak menjadi pemimpin.
* Seorang anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan dari
anggota lain.
* Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada orang lain selama anggota tersebut masih
hidup.
* Apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup kewajiban usaha, maka kekayaan pribadi
anggota menjadi jaminan.

Kelebihan Firma :
1. Terdapat pembagian kerja diantara para anggota sehingga kemampuan manajemennya lebih baik.
2. Pendiriannya relatif lebih mudah karena tanpa akte pendirian.
3. Kebutuhan modal dapat tercukupi karena menghimpun dana dari beberapa orang. Ada kemudahan
memperoleh kredit karena mempunyai kemampuan finansial yang besar.
Kekurangan Firma :
1. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan kepemilikan pribadi menjadi jaminan bagi kewajiban
perusahaan.
2. Kerugian yang disebabkan seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota lain.
3. Kelangsungan perusahaan tidak menentu. Jika salah seorang anggota membatalkan perjanjian, maka
Firma menjadi bubar.

Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap/CV)
CV yaitu persekutuan antara dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan
usaha.
Keanggotaannya dibagi menjadi dua pihak yang memiliki tanggung jawab berbeda karena tingkat
keterlibatan dalam pengelolaan berbeda. Sebagian pihak memiliki keterlibatan yang tinggi dalam
memimpin dan mengelola usaha, serta bertanggung jawab penuh atas kewajiban usaha sampai pada
harta pribadi, atau disebut partner umum. Sedang pihak yang lain hanya bertanggung jawab sebatas
modal yang diikut sertakan dalam usaha, atau disebut partner terbatas.
Kelebihan CV :
1. Pendiriannya relatif lebih mudah
2. Kemampuan manajeman lebih baik dibanding badan usaha perseorangan
3. Memiliki modal yang lebih besar dan mudah memperoleh kredit.
Kekurangan CV :
1. Kelangsungan hidup tidak menentu
2. Sulit untuk menarik kembali modal yang sudah ditanamkan, terutama bagi partner umum.
3. Sebagian anggota mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas.

BENTUK KERJASAMA BISNIS YANG LAIN

Joint Venture
Joint Venture merupakan suatu kerjasama antar beberapa perusahaan untuk mencapai konsentrasi
kekuatan ekonomi yang lebih padat. Ciri utamanya adalah kegiatan yang dilakukan oleh salah seorang
partner masih tetap mengikat partner yang lain. Selanjutnya, kewajiban semua pihak dalam joint
venture sama seperti kewajiban dalam partnership. Oleh karena itu joint venture dapat dimasukkan
dalam jenis partnership.
Joint venture bisa disebut sebagai aliansi strategis (strtegic aliances) dan mungkin dilakukan oleh
perusahaan besar serta dapat menjadi strategi yang efektif dengan memanfaatkan kelebihan yang
dimiliki partner.

Syndicate
Adalah kerjasama antara dua unit usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang spesifik.
Pembentukan sindikat biasanya dilakukan pada perusahaan penjamin (underwriter). Misalnya suatu
sindikat kelompok perusahaan investasi dibentuk dengan tujuan menjual sejumlah besar saham
perusahaan. Keputusan manajerialnya ada ditangan kelompok pada sindikat tersebut.

Trust
Trust merupakan organisasi yang sengaja dibentuk untuk menghindari kerugian-kerugian dan
meningkatkan keuntungan. Trust adalah penggabungan dua unit usaha menjadi satu dan masing-masing
unit usaha kehilangan identitasnya. Beberapa perusahaan yang telah melebur akan melahirkan
perusahaan baru yang lebih besar. Seluruh kekayaan perusahaan lama dipindahkan keperusahaan baru.
Trust dapat mengeluarkan saham atau obligasi. Tanggung jawab pemilik saham hanya sebatas modal
yang ditanamkan. Karena itu trust merupakan salah satu jenis perseroan.

Kartel
Adalah persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjanjian untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam kartel identitas masing-masing perusahaan masih utuh dan tetap berdiri sendiri.
Bentuk-bentuk kartel adalah kartel daerah (pembagian daerah pemasaran), kartel produksi (penentuan
luas produksi), kartel kondisi (pengaturan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, pemberian
diskon, dan sebagainya), kartel pembagian laba (penentuan cara pembagian dan besarnya laba), dan
kartel harga (penentuan harga minimal).

Holding Company
Holding Company terjadi bila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang baik secara finansial
kemudian membeli saham-saham dari perusahaan lain. Atau terjadi pengambilalihan kekuasaan dan
kekayaan dari suatu perusahaan ke holding company. Holding Company sendiri adalah perusahaan
induk yang memiliki saham pada beberapa anak perusahaan. Umumnya menyerahkan pengelolaan
bisnis yang dimilikinya pada manajemen yang terpisah. Contoh holding company misalnya Bakerie &
Brothers.

KORPORASI (PERSEROAN TERBATAS/PT)
Korporasi adalah organisasi bisnis yang berbentuk badan hukum, dimana tanggung jawab dan
kewajiban usaha terpisah dari pemilik modalnya. Bentuk badan usaha ini berbeda dengan badan usaha
perseorangan maupun persekutuan karena pemilik tidak harus memimpin dan mengelola perusahaan.
Pengelolaannya diserahkan kepada orang lain yang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya.
Kelebihan
1. Memiliki sumber dana yang lebih besar. Perkembangan usaha mutlak membutuhkan dana yang lebih
besar. Kebutuhan dana ini akan mudah diperoleh melalui penjualan saham-saham perusahaan.
Perusahaan dapat menjual sahamnya kepada pihak yang berminat melalui pasar modal dengan cara
melakukan penawaran umum (public offering).
2. Kewajiban terbatas. Investor yang menanamkan modalnya pada perseroan akan mendapatkan saham
sebagai tanda bukti kepemilikian. Dalam suatu PT, tanggung jawab kepemilikan hanya sebatas pada nilai
saham yang ditanamkan. Apabila PT mengalami kebangkrutan, kerugian pemilik hanya sebatas modal
yang diinvestasikan dan tidak melibatkan harta pribadi sebagai jaminan.
3. Ukuran yang besar. Perseroan terbatas memiliki kekuatan permodalan, sehingga memungkinkan
untuk berkembang lebih besar. Dengan dan ayang mencukupi PT dapat membangun fasilitas produksi
yang lengkap, merekrut ahli, konsultan, dan tenaga kerja yan banyak, dan memungkinkan untuk
membeli perusahaan yang lain.
4. Jangka waktu hidup lebih lama. Umur PT tidak tergantung dari hidup matinya pemilik, karena
pergantian pemilik tidak akan menggangu jalannya usaha.Kekuatan permodalan yang dimiliki
memungkinkan PT beroperasi lebih lama.
5. Kepemilikan mudah berpindah. Perusahaan yang telah menjual sahamnya dipasar modal (go public)
maka perusahaan dimiliki oleh orang lain. Dengan adanya transaksi saham maka kepemilikannya juga
mudah berpindah. Namun hal ini tidak mengganggu kegiatan operasional perusahaan.
6. Manajeman profesional. Pengelolaan manajemennya tidak ditangani secara langsung tetapi dikelola
oleh orang?orang yang profesional dibidangnya dan mereka dibayar sesuai prestasi kerja.
7. Kemudahan untuk menarik karyawan yang berpotensi dan memiliki keterlampilan yang dibutuhkan
perusahaan, terutama karena perusahaan menawarkan berbagai benefit kepada karyawan tersebut.
Kekurangan
1. Biaya pendirian mahal. Untuk memndirikan PT memerlukan tanah, perawatan gedung, dan fasilitas
pendukung lainnya. Pendiriannya juga harus mengikuti yang berlaku, misalnya izin usaha. Biaya-biaya
untuk keperluan tersebut dapat mencapai miliaran rupiah.
2. Kesulitan kontrol. Pemilik PT akan memilih wakilnya dalam perusahaan yaitu dewan komisaris.
Komisaris ini berfungsi membawa dan menyalurkan aspirasi para pemilik.
3. Administrasi yan rumit. Semakin besar PT maka semakin kompleks permasalahan administrasinya,
pengelolaan organisasi, ccatatan keuangan, dan sebagainya. Misalnya catatan pengeluaran dan
pendapatan untuk perhitungan pajak.
4. Pengenaan pajak berganda. Keuntungan yang diperoleh dari hasil usaha suatu PT akan dikenai pajak
penghasilan. Sebagian keuntungan dibagikan kepada pemilik dalam bentuk dividen. Pemilik yang berada
pada kelompok pendapatan melebihi PTKP maka dividen yang dibagikan juga akan dikenai pajak.
5. Ukuran yang besar. Ukuran yang besar akan menjadi bumerang bagi sebuah PT yang terlalu besar
akan terjebak pada inefisensi kerja, tidak fleksibel, dan tidak kompetitif. PT hendaknya mempunyai
struktur organisasi yang ramping agar lincah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal yang
cepat berubah.
6. Lesulitan untuk membubuarkan. Sekali perusahaan dengan bentuk ini didirikan, maka akan sulit bagi
pemilik untuk membubarkannya.
7. Kemungkinan unuk munculnya konflik pendapat antara pemilik dan dewan direksi.

BENTUK-BENTUK PERSEROAN TERBATAS
1. PT perseroan : PT yang saham-sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh individu tertentu (single-individual)
yang bertujuan untuk menghindari pengenaan pajak penghasilan pribadi yang tinggi.
2. PT pribadi : PT yang saham-sahamnya dimiliki oleh sekelompok kecil pemegang saham atau
manajemen untuk kepentingan sendiri.
3. PT publik atau pemerintah : PT yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah. PT ini juga berarti sebuah
korporasi yang telah melakukan go public dan saham-sahamnya dimiliki oleh publik.
4. PT tertutup : PT yang dimiliki oleh beberapa orang dan sahamnya tidak diperjual belikan di pasar
modal.
5. PT terbuka : PT yang dimiliki oleh banyak orang dan sahamnya diperjualbelikan dipasar modal.
6. Pt domestik : PT yang bebadan hukum disuatu negara dan melakukan bisnis didalam wilayah negara
tersebut.
7. PT asing : PT yang berbadan hukum di negara tertentu dan melakukan bisnis di negara lain.
8. Alien corporation : PT yang berbadan hukum disuatu negara namun menjalankan operasinya dinegara
lain.
9. Organisasi nonprofit : Organisasi yang berbentuk korporasi guna memisahkan tanggung jawab dan
untuk memberikan pelayanan masyarakat.

Corporate Bylaws
Adalah suatu bentuk kebijakan internal perusahaan yang dimaksudkan untuk memudahkan
pengelolaan organisasi, yang dipandang dari segi hukum maupun manajerial.
Hal-hal yang termasuk corporate bylaws antara lain :
* Proses pemilihan direktur, ketentuan masa jabatan direktur, tugas, kewajiban, dan wewenang direktur
serta aturan penggajian.
* Prosedur menjual saham, pembagian dividen, dan hak suara atas pemegang saham.
* Ketentuan waktu dan tempat untuk pertemuan pemimpin dan syarat kuorum yang harus dipenuhi.

EKSPANSI BISNIS
Perluasan dapat dilakukan untuk mencapai efisiensi, keuntungan yang lebih tinggi dan lebih
kompetitif. Setelah membentuk suatu perseroan maka pengembangan usaha dapat dilakukan melalui
berbagai cara, misalnya penggabungan (merger), akusisi, dan pengambilalihan secara paksa (hostile take
over).

Penggabungan (Merger)
Adalah penggabungan dua atau beberapa perusahaan menjadi satu perusahaan yang terpadu.
Perusahaan yang dominana akan tetap mempertahankan identitasnya dan akan mengaburkan identitas
perusahaan lain yang digabung.
Ada tiga jenis merger, yaitu vertikal, horizontal, dan konglomerasi. Merjer vertikal terjadi jika
dua perusahaan yang berada pada tingkat kemampuan operasional yang berbada, namun masih dalam
industri yang berkaitan bergabung menjadi satu. Misalnya perusahaan minyak goreng yang membeli
perkebunan kelapa sawit. Tujuan penggabungan ini untuk menjaga stabilitas pasokan bahan baku atau
distribusi produk.
Merger horizontal terjadi jika dua atau beberapa perusahaan yang berada pada tingkat
kemampuan operasional yang sama, dan berada dalam satu industri, bergabung menjadi satu.
Penggabungan ini bertujuan untuk meningkatkan skala usaha dan penjualan, diversifikasi, menekan
biaya produksi dan mengurangi risiko bisnis. Misalnya, perusahaan Johnson & Jhonson membeli 17
perusahaan lain yang membuat produk farmasi, peralatan medis, sistem monitoring glukosa darah, dan
lensa kontak.
Konglomerasi terjadi jika dua atau beberapa perusahaan yang berada pada industri berbeda
bergabung menjadi satu. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan keuntungan bagi perusahaan
induk dari sumber-sumber yang lain. Tujuan lainnya untuk diversifikasi usaha dan diversifikasi investasi.
Misalnya suatu perusahaan perakitan mobil yang membeli perusahaan argobisnis.
Akuisisi
Perusahaan yang menginginkan tersedianya pasokan bahan baku atau terjamin produknya akan
diserap pasar, sering menggunakan taktik akuisisi. Akuisisi terjadi bila suatu perusahaan membeli
perusahaan lain yang tertarik dan bersedia untuk dibeli, tetapi kedua perusahaan masih memiliki
identitas masing-masing.
Pengambilalihan secara paksa (hostile take over)
Adalah akuisisi secara paksa yang dilakukan dengan cara membuka paenawaran atas saham
perusahaan yang diinginkan dipasar modal dengan harga diatas harga pasar.
Hal ini dilakukan karena perusahaan yang menjadi target merupakan perusahaan yang
mengalami undervalued, yaitu perusahaan yang harga sahamnya dibawah harga normal dipasar. Pihak
yang mengambilalih secara paksa berharap akan meningkatkan efisiensi operasi perusahan target. Cara
yang ditempuh umumnya memecat karyawan dan manager lalu menggantinya dengan orang lain. Hal ini
yang menyebabkan manajemen perusahan target menolak diakuisisi.
Perusahaan yang akan diakuisisi dapat menerapkan berbagai strategi untuk menghindari hostile
take over :
1. Green mail : strategi ini dilakukan oleh manajemen perusahaan target dengan cara membeli saham-
saham perusahaannya dipasar bebas dengan harga diatas harga pasar.
2. Shark repellent : strategi untuk menghindari ancaman akuisisi melalui kebijakan manajemen atau
corporate bylaws. Misalnya dengan menerapkan peraturan untuk mempebanyak jumlah pemegang
saham yang harus hadir pada pertemuan untuk membicarakan akuisisi.
3. Poison pills : Strategi yang dilaksanakan dengan cara membuat perusahaan menjadi tidak menarik lagi
untuk diakuisis. Misalnya dengan cara memprbanyak utang.
4. Golden parachutes : Strategi ini dilakukan oleh manajemen perusahaan target dengan cara meminta
kompensasi yang besar atas rencana akuisisi.
5. White knights : strategi untuk menghindari pengmbilalihan secara paksa yang dilaksanakan dengan
mencari pihak lain yang bersedia membeli saham perusahaan target diatas harga penawaran pihak
pertama yang ingin mengakuisisi. Dengan cara ini perusahaan target bisa mendapat dana yang lebih
besar, serta pengelolaan usaha dan karyawan dpat dinegosiasikan dengan pemilik baru.
Laverage Buyout
Adalah usaha yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk membeli perusahaan lain
dengan menggunakan dana pinjaman. Jika beruntung maka akan dapat memiliki perusahaan tanpa
harus mempunyai modal yang besar terlebih dahulu.

BENTUK-BENTUK PERSEROAN YANG LAIN

BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)
Adalah organisasi bisnis yang dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan untuk menyejahterakan dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Setelah tujuan utama yang berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat tercapai, BUMN dapat memperluas usaha untuk mendapatkan keuntungan.
Jenis-jenis BUMN yaitu, Perjan (Perusahaan Negara Jawatan) merupakan BUMN yang ditujukan
terutama untuk pelayanan masyarakat atau kesejahteraan umum (public service) dengan
mempertimbangkan segi efisiensi. Perum (Perusahaan Negara Umum), tujuannya adalah untuk mencari
keuntungan namun kegiatan usahanya tetap ditujukan untuk melayani kepentingana umum, misalnya
Perum Pegadaian, Perumka. PT (Perseroan Terbatas) adalah BUMN yang bertujuan untuk mencari
keuntungan sebanyak mungkin dengan menggunakan faktor produksi secara efisien. Saham-sahamnya
sebagian dimiliki oleh pemerintah dan sebagian lagi oleh masyarakat umum, misalnya PT Aneka
Tambang, PT PELNI.

KOPERASI
Adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan
hukum, sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan. Tujuannya
untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Para anggota diwajibkan untuk membayar simpanan
pokok maupun simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasr (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART).
Koperasi bukan organisasi kumpulan modal. Keuangan koperasi diperoleh dari simpanan
anggota , pinjaman/kredit, sisa hasil usaha, atau modal ventura. Menurut jenis usahanya koperasi dapat
berupa koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit. Berdasarkan tingkatannya, koperasi
dibedakan menjadi kopersi primer, koperasi pusat, gabungan koperasi, dan induk koperasi.



Organisasi Nonprofit (Yayasan)
Adalah organisasi yang berbentuk korporasi untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Tujuannya untuk melakukan usaha-usaha yang bersifat sosial, bukan untuk mencari keuntungan.
Kekayaan yayasan terpisah dari kekayaan anggotanya dan kegiatan usahanya jauh dari pessaing bisnis.
Dana operasi diperoleh dari sumbangan para donatur.






1

Anda mungkin juga menyukai