Anda di halaman 1dari 19

PENGANTAR BISNIS

Pertemuan 5

MEMILIH
BENTUK
KEPEMILIKAN
BISNIS
EKO FIKRIANDO, SE, MM
PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN BENTUK
KEPEMILIKAN BISNIS

Akses Bisnis
Ke Pendanaan

Keputusan Bentuk Kendali Atas Nilai


Kepemilikan Bisnis Bisnis Perusahaan

Pajak yang
dibayarkan

Source : Jeff Madura (2007)


BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

1. Kepemilikan Perseorangan (Sole Propietorship)


2. Kepemilikan Persekutuan (Partnership)
3. Perseroan Terbatas (Corporation)
1. KEPEMILIKAN PERSEORANGAN (SOLE PROPIETORSHIP)

Bisnis ini dimiliki oleh seorang pemilik. Kepemilikan perseorangan disebut pemilik
tunggal (sole proprietor).

Keuntungan yang didapatkan akan dianggap sebagai laba pribadi pemiliknya dan
yang menjadi subyek pajak adalah penghasilan pribadi.

Beberapa contoh bisnis kepemilikan perseorangan adalah rumah makan,


perusahaan konstruksi lokal, tukang cukur, toko pakaian, kelontong, dll.
KARATERISTIK KEPEMILIKAN PERSEORANGAN
1. Pemilik harus bersedia menerima tanggung jawab atas kinerja perusahaan secara penuh.
2. Pemilik harus bersedia bekerja dengan waktu yang fleksibel.
3. Karena besarnya tanggung jawab, pemilik harus selalu memonitor secara langsung setiap perkembangan
perusahaannya.
4. Banyak pemilik perseorangan yang telah berhasil karena latar belakang pernah bekerja pada bidangnya.
Pengalaman banyak dijadikan acuan penting dalam manajerial, mamahami persaingan, dan perilaku
konsumen.
KEUNTUNGAN KEPEMILIKAN PERSEORANGAN
1. Seluruh keuntungan akan diterima oleh pemilik tunggal. Bagian keuntungan yang diambil ditentukan
sendiri oleh pemilik.
2. Organisasi mudah. tidak perlu persyaratan khusus atau membuat entitas hukum secara terpisah, Ijin
Gangguan (HO), TDP, Amdal (bila perlu), dll.
3. Pengendalian penuh. Dengan seorang pemilik yang mengendalikan penuh maka potensi konflik
pengambilan keputusan dapat dihilangkan.
4. Pajak yang lebih rendah (bebas dari implikasi pemajakan ganda).
KELEMAHAN KEPEMILIKAN PERSEORANGAN
1. Pemilik tunggal menanggung seluruh kerugian. Konsekuensi dari penerima keuntungan tunggal, maka
kerugian pun harus ditanggung sendiri.
2. Subjek kewajiban yang tidak terbatas (unlimited liability). Tidak ada batasan hutang yang menjadi
tanggung jawab pemiliknya. Jika menghadapi tuntutan hukum maka ia bertanggung jawab penuh atas
semua keputusan perusahaan.
3. Dana cenderung terbatas. Biasanya kesulitan untuk investasi pada perusahaan skala besar.
4. Keahlian terbatas. Karena keahlian terbatas biasanya sulit mengendalikan/memaksimalkan potensi aspek
bisnisnya.
2. KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN (PARTNERSHIP)

Bisnis ini dimiliki oleh dua orang atau lebih. Para pemilik disebut sekutu (partner). Para
pemilik harus melegalkan Anggaran Dasar perusahaannya dengan Akta Notaris dan melengkapi
persyaratan sesuai aturan pemerintah berkaitan bidang bisnis yang dikelola.

Contoh bisnis ini di Indonesia bisa berbentuk :


• Firma/Kongsi atau Persekutuan/Perserikatan
• Persekutuan Komanditer / Comanditair Venootschaap (CV)
BEBERAPA BENTUK KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN
• Persekutuan umum (general partnership), seluruh sekutu akan memiliki kewajiban yang tidak terbatas,
sehingga semua sekutu akan bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban perusahaan.
Contoh di Indonesia : beberapa pengusaha membuat kesepakatan kongsi untuk dalam bentuk Firma untuk
memperluas usahanya.

• Persekutuan terbatas (limited partnership), perusahaan memiliki sekutu umum (general partners) yang
mempunyai tanggung jawab tidak terbatas dan sekutu terbatas (limited partners) yaitu investor yang
tidak berperan dalam manajemen dan kewajibannya hanya dibatasi oleh dana yang diinvestasikan ke
perusahaan.
Contoh di Indonesia : Persekutuan Komanditer / Comanditair Venootschaap (CV) yang didalamnya ada
komanditer aktif dan komanditer pasif.
KEUNTUNGAN KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN
1. Tambahan pendanaan dari para sekutu akan sangat bermanfaat bagi pengembangan operasi bisnis.
2. Pembagian kerugian. Setiap kerugian bisnis yang di alami oleh persekutuan akan ditanggung oleh seluruh
sekutu sesuai dengan masing-masing perannya.
3. Memungkinkan lebih banyak spesialisasi. Dengan banyak sekutu, para sekutu dapat memusatkan
perhatian pada masing-masing spesialisasi yang dimilikinya sehingga dapat melayani berbagai macam
customer.
KELEMAHAN KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN
1. Pembagian Pengendalian. Pengambilan keputusan dalam sekutu harus dibagi, dampaknya apabila tidak
sepakat akan mengganggu hubungan bisnis dan pribadi. Misalnya ada anggota sekutu yang tidak
mempunyai keahlian dalam bisnis.
2. Kewajiban tidak terbatas. Para sekutu umum menjadi subjek dari kewajiban tidak terbatas sama seperti
perusahaan perseorangan.
3. Pembagian Keuntungan. Setiap keuntungan harus dibagikan diantara semua sekutu. Semakin banyak
sekutu, semakin kecil tingkat laba yang dibagikan.
3. PERSEROAN TERBATAS (CORPORATION)
Suatu badan hukum tersendiri yang berhak melakukan tindakan-tindakan bisnis maupun tindakan hukum
terlepas dari para pemegang sahamnya.
Pemilik perusahaannya adalah para pemegang sahamnya. Karena pemegang saham terlepas dari entitas
hukumnya maka kewajibannya terbatas, artinya tidak dianggap bertanggung jawab secara pribadi atas
tindakan-tindakan perusahan. Kerugian yang ditanggung juga maksimal sebesar modal yang disetorkannya.
Untuk mendirikan PT seorang atau kelompok harus membuat akta pendirian (charter) yang disahkan oleh
Notaris dan dicatatkan dalam lembaran berita negara melalui Kementrian Hukum dan HAM.
Akta pendirian harus mencantumkan aspek-aspek penting perusahaan. Seperti : Nama perusahaan,
tempat kedudukan, saham yang diterbitkan, operasi perusahaan dll. Kemudian secara organisasi harus
membuat Anggaran Dasar (bylaws) yaitu panduan umum dalam mengelola perusahaan.
Para pemegang saham memilih dewan direksi yang bertanggungjawab membuat kebijakan umum
perusahaan dan memlih para pejabat penting yang ditugaskan mengelola perusahaan sehari-hari. Misal
Direktur Utama (CEO-Chief Executive Officer).
Para pemegang saham memperoleh penghasilan melalui Dividen yaitu bagian keuntungan perusahaan
yang didistribusikan kepada pemegang saham selama periode tertentu dan Peningkatan nilai saham yaitu
ketika perusahaan menguntungkan, nilai sahamnya cenderung meningkat lebih tinggi dari pada waktu
membeli. Pada perusahaan terbuka peningkatan nilai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan
eksternal.
PERSEROAN TERTUTUP VS PERSEROAN TERBUKA

Perseroan Tertutup Perseroan Terbuka


(Privately Held) (publicly held)

 Kepemilikan dibatasi hanya  Kepemilikan terbuka bagi


sekelompok kecil investor masyarakat, saham dapat
saja. dengan mudah dijual atau
 Pemilik saham dibeli oleh para
memperoleh keuntungan investornya melalui Pasar
riil dari dividen. Modal.
 Bisnis yang dikelola  Pemlilik saham
kebanyakan masih dalam memperoleh keuntungan
skala kecil-menengah. dari dividen dan capital
 Sebagian besar perseroan gain.
terbatas di Indonesia masih  Bisnis yang dikelola
berupa perseroan tertutup. berskala besar dan
membutuhkan investasi
pendanaan relatif besar.
KEUNTUNGAN PERSEROAN TERBATAS
1. Kewajiban terbatas. Resiko yang ditanggung oleh pemilik terbatas pada modal yang diinvestasikan.
2. Akses pendanaan. Perseroan dapat dengan mudah memperoleh pendanaan dengan menerbitkan saham
baru, sehingga memberikan fleksibilitas untuk mengembangkan usaha baru dalam skala besar.
3. Perpindahan kepemilikan dengan mudah. Investor akan dengan mudah membeli atau menjual saham
dengan cepat melalui Pasar Modal dengan dibantu pialang secara online.
KELEMAHAN PERSEROAN TERBATAS
1. Biaya organisasi yang tinggi. Konsekuensi bentuk organisasi yang lebih kompleks adalah biaya organisasi
yang lebih besar, mulai awal pembentukan sampai mekanisme pelaksanaannya.
2. Pengungkapan Keuangan. Ketika perseroan menjadi terbuka, masyarakat yang investasi mempunyai hak
dalam batasan tertentu untuk melihat data-data keuangan perusahaan. Untuk perseroan tertutup tidak
diharuskan menyampaikan kepada publik.
3. Masalah perwakilan (agency problem). Para manajer kadang-kadang bertindak tidak sesuai dengan
keinginan para pemegang saham, misal manajemen biaya tinggi.
4. Pajak yang Tinggi. Konsekuensi dari sebuah entitas hukum yang terpisah dari pemiliknya adalah
pengenaan pajak yang terpisah pula. Pajak menjadi variabel signifikan dalam analisis cost-benefit. Sebuah
perseroan terbatas akan dikenakan konsekuensi pajak ganda yaitu Pajak tahunan perseroan (berdasarkan
laba tahunan perusahaan) dan Pajak penghasilan atas dividen pagi pemegang saham.
PERUBAHAN BENTUK KEPEMILIKAN

Perusahaan dapat berubah bentuk kepemilikannya sesuai perkembangannya.

Contoh perubahan bentuk kepemilikan perusahaan :

Perusahaan
Perseorangan Persekutuan
Perseroan
Terbatas
Sekutu terbatas
BENTUK LAIN BADAN USAHA
• BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah badan usaha yang didirikan oleh negara dan kepemilikannya
dipegang oleh pemerintah. Bentuk organisasi : Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Negara (PN),
Perusahan Umum (PERUM), Perseroan Terbatas (PT).
• KOPERASI : Bentuk kerjasama dari para anggota untuk memenuhi kebutuhan bersama secara lebih
ekonomis. Para anggota mendapatkan keuntungan SHU berdasarkan kontribusi mereka dalam
memberikan keuntungan dalam koperasi.
• YAYASAN : Bentuk organisasi swasta yang bertujuan untuk kepentingan sosial dan kemasyarakatan.
Misal : Panti Asuhan, Rumah Sakit, Pendidikan, dll
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai