Anda di halaman 1dari 34

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

Akses bisnis ke
pendanaan

Keputusan bentuk Kendali atas bisnis Nilai Perusahaan


kepemilikan

Pajak yang dibayarkan

Pertimbangan beberapa aspek dalam memutuskan kepemilikan bisnis


1.KEPEMILIKAN PERSEORANGAN
( SOLE PROPRIETORSHIP )
 Bisnis dimiliki oleh seorang pemilik. Pemilik dari
suatu kepemilikan perseorangan disebut pemilik tunggal
( sole proprietor )
 Keuntungan yang didapatkan akan dianggap sebagai laba
pribadi pemiliknya dan menjadi subyek pajak
penghasilan pribadi.
Beberapa contoh umum : rumah makan, perusahaan
konstruksi lokal, tukang cukur, toko pakaian, kelontong,
dll
KARAKTERISTIK ( SOLE PROPRIETORSHIP ) 
 Pemilik harus bersedia menerima tanggungjawab atas
kinerja perusahaan secara penuh
 Pemilik harus bersedia bekerja dengan waktu yang
fleksibel
 Karena besarnya tanggungjawab, pemilik harus selalu
memonitor secara langsung setiap perkembangan
perusahaannya
 Banyak pemilik perseorangan yang telah berhasil karena
latar belakang pernah bekerja pada bidangnya.
Pengalaman banyak dijadikan acuan penting dalam
manajerial, mamahami persaingan, dan perilaku
konsumen.
KEUNTUNGAN ( SOLE PROPRIETORSHIP )
 Seluruh keuntungan akan diterima oleh pemilik
tunggal , bagian keuntungan yang diambil ditentukan
sendiri oleh pemilik.
 Organisasi mudah , tidak perlu persyaratan khusus atau
membuat entitas hukum secara terpisah
 Pengendalian penuh , dengan seorang pemilik yang
mengendalikan penuh maka potensi konflik pengambilan
keputusan dapat dihilangkan
 Pajak yang lebih rendah (bebas dari implikasi pemajakan
ganda)
 KERUGIAN ( SOLE PROPRIETORSHIP )
 Pemilik tunggal menanggung seluruh kerugian
Konsekuensi dari penerima keuntungan tunggal, maka
kerugianpun harus ditanggung sendiri.
 Subjek kewajiban yang tidak terbatas (unlimited liability
) . Tidak ada batasan hutang yang menjadi tanggungjawab
pemiliknya. Jika menghadapi tuntutan hukum maka ia
bertanggungjawab penuh atas semua keputusan perusahaan.
 Dana cenderung terbatas . Biasanya kesulitan untuk
investasi pada perusahaan skala besar.
 Keahlian terbatas . Karena keahlian terbatas biasanya sulit
mengendalikan/memaksimalkan potensi aspek bisnisnya.
2.KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN
( PARTNERSHIP)
 Bisnis dimiliki oleh dua orang atau lebih. Para pemilik
disebut sekutu ( partner ).
 Para pemilik harus melegalkan Anggaran Dasar
perusahaannya dengan Akta Notaris dan melengkapi
persyaratan sesuai aturan pemerintah berkaitan bidang
bisnis yang dikelola.
Contoh di Indonesia bisa berbentuk :
 Firma/Kongsi atau Persekutuan/Perserikatan

 Persekutuan Komanditer / Comanditair Venootschaap


(CV)
BEBERAPA JENIS ( PARTNERSHIP)
 Persekutuan umum ( general partnership ) seluruh
sekutu akan memiliki kewajiban yang tidak terbatas,
sehingga semua sekutu akan bertanggungjawab secara
pribadi atas seluruh kewajiban perusahaan .
 Contoh di Indonesia : beberapa pengusaha membuat
kesepakatan kongsi dalam bentuk Firma untuk
memperluas usahanya.
BEBERAPA JENIS ( PARTNERSHIP)
 Persekutuan terbatas ( limited partnership ) perusahaan
memiliki sekutu umum ( general partners ) yang
mempunyai tanggungjawab tidak terbatas dan sekutu
terbatas ( limited partners ) yaitu investor yang tidak
berperan dalam manajemen dan kewajibannya hanya
dibatasi oleh dana yang diinvestasikan ke perusahaan.
 Contoh di Indonesia : Persekutuan Komanditer /
Comanditair Venootschaap (CV) yang didalamnya ada
komanditer aktif dan komanditer pasif.
KEUNTUNGAN ( PARTNERSHIP )
 Tambahan pendanaan dari para sekutu akan sangat
bermanfaat bagi pengembangan operasi bisnis.
 Pembagian kerugian , setiap kerugian bisnis yang di
alami oleh persekutuan akan ditanggung oleh seluruh
sekutu sesuai dengan masing-masing perannya.
 Memungkinkan lebih banyak spesialisasi, Dengan
banyak sekutu, para sekutu dapat memusatkan perhatian
pada masing-masing spesialisasi yang dimilikinya shg
dapat melayani berbagai macam customer .
KERUGIAN ( PARTNERSHIP )
 Pembagian Pengendalian . Pengambilan keputusan
dalam sekutu harus dibagi, dampaknya apabila tidak
sepakat akan mengganggu hubungan bisnis dan pribadi.
Misalnya ada anggota sekutu yang tidak mempunyai
keahlian dalam bisnis.
 Kewajiban tidak terbatas . Para sekutu umum menjadi
subjek dari kewajiban tidak terbatas sama seperti
perusahaan perseorangan
 Pembagian Keuntungan. Setiap keuntungan harus
dibagikan diantara semua sekutu. Semakin banyak
sekutu, semakin kecil tingkat laba yang dibagikan.
3. PERSEROAN TERBATAS
( CORPORATION)
 Suatu badan hukum tersendiri yang berhak melakukan
tindakan-tindakan bisnis maupun hukum terlepas dari para
pemegang sahamnya.
 Pemilik perusahaannya adalah para pemegang sahamnya,
karena pemegang saham terlepas dari entitas hukumnya
maka kewajibannyannya terbatas artinya tidak dianggap
bertanggungjawab secara pribadi atas tindakan-tindakan
perusahan. Kerugian yang ditanggung juga maksimal
sebesar modal yang disetorkannya.
 Untuk mendirikan PT seorang atau kelompok harus
membuat akta pendirian ( charter ) yang disahkan oleh
Notaris dan dicatatkan dalam lembaran berita negara
melalui Departemen Hukum dan HAM.
CORPORATION
 Akta pendirian harus mencantumkan aspek-aspek
penting perusahaan.
Seperti : Nama perusahaan, tempat kedudukan, saham
yang diterbitkan, operasi perusahaan dll . Kemudian
secara organisasi harus membuat Anggaran Dasar ( by
laws ) yaitu panduan umum dalam mengelola
perusahaan.
 Para pemegang saham memilih dewan direksi yang
bertanggungjawab membuat kebijakan umum
perusahaan dan memilih para pejabat penting yang
ditugaskan mengelola perusahaan sehari-hari. Misal
Direktur Utama ( CEO-Chief Executive Officer )
CORPORATION
 Para pemegang saham memperoleh penghasilan
melalui :
 Dividen, yaitu bagian keuntungan perusahaan yang
didistribusikan kepada pemegang saham selama periode
tertentu.
 Peningkatan nilai saham. Ketika perusahaan
menguntungkan, nilai sahamnya cenderung meningkat
lebih tinggi dari pada waktu membeli. Pada perusahaan
terbuka peningkatan nilai dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor internal dan eksternal.
PERSEROAN TERTUTUP VERSUS
PERSEROAN TERBUKA
Perseroan Tertutup Perseroan Terbuka
( privately held ). ( publicly held )
 Kepemilikan dibatasi hanya  Kepemilikan terbuka bagi
sekelompok kecil investor masyarakat, saham dapat
saja. dengan mudah dijual atau
 Pemilik saham memperoleh
dibeli oleh para investornya
melalui Pasar Modal
keuntungan riil dari dividen
 Pemlilik saham memperoleh
 Bisnis yang dikelola
keuntungan dari dividen dan
kebanyakan masih dalam capital gain.
skala kecil-menengah.  Bisnis yang dikelola berskala
 Sebagian besar perseroan
besar dan membutuhkan
terbatas di Indonesia masih investasi pendanaan relatif
berupa perseroan tertutup besar
KELEBIHAN ( CORPORATION )
 Kewajiban terbatas .Resiko yang ditanggung oleh
pemilik terbatas pada modal yang diinvestasikan.
 Akses pendanaan , Perseroan dapat dengan mudah
memperoleh pendanaan dengan menerbitkan saham
baru, sehingga memberikan fleksibilitas untuk
mengembangkan usaha baru dalam skala besar.
 Perpindahan kepemilikan dengan mudah, Investor
akan dengan mudah membeli atau menjual saham
dengan cepat melalui Pasar Modal dengan dibantu
pialang secara online .
KELEMAHAN ( CORPORATIONS)
 Biaya organisasi yang tinggi . Konsekuensi bentuk
organisasi yang lebih kompleks adalah biaya organisasi
yang lebih besar, mulai awal pembentukan sampai
dengan mekanisme pelaksanaannya.
 Pengungkapan Keuangan . Ketika perseroan menjadi
terbuka, masyarakat investasi mempunyai hak dalam
batasan tertentu untuk melihat data-data keuangan
perusahaan. Untuk perseroan tertutup tidak diharuskan
menyampaikan kepada publik.
 Masalah perwakilan ( agency problem ). Para manajer
kadang-kadang bertindak tidak sesuai dengan keinginan
para pemegang saham, misal manajemen biaya tinggi.
KELEMAHAN ( CORPORATIONS )
 Pajak yang Tinggi . Konsekuensi dari sebuah entitas
hukum yang terpisah dari pemiliknya adalah pengenaan
pajak yang terpisah pula. Pajak menjadi variabel
signifikan dalam analisis cost-benefit. Sebuah perseroan
terbatas akan dikenakan konsekuensi pajak ganda sbb :
Pajak tahunan perseroan (berdasarkan laba tahunan
perusahaan) Pajak penghasilan atas dividen pagi
pemegang saham.
PEMAJAKAN GANDA

Investasi pd
perusahaan 1
OPERASI BISNIS
PERUSAHAAN

Laba ditahan 2

LABA
PEMILIK PERUSAHAAN
dividen
3 Pajak
4 PEMERINTAH

5 LABA SETELAH
PAJAK
6

Pajak Penghasilan Pribadi


PERBANDINGAN DAMPAK PAJAK - PERUSAHAAN TERBATAS &
PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Dampak Pajak pd Perseroan Terbatas

Laba Perusahaan

Pemerintah
Pajak Penghasilan PT

Laba Setelah Pajak

dividen

Pemilik
Pemegang Saham
Pajak Penghasilan Pribadi
Dampak Pajak Pada Kepemilikan Perseorangan

Laba Kepemilikan
Perseorangan

Penghasilan Pribadi

Pemilik Pemerintah
Pajak Penghasilan
Pribadi
PERUBAHAN BENTUK KEPEMILIKAN
Perusahaan dapat berubah bentuk kepemilikannya sesuai perkembangannya.

PERUSAHAAN PERSEROAN
PERSEKUTUAN
PERSEORANGAN TERBATAS
Sekutu
Terbatas
BENTUK LAIN BADAN USAHA
 BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah badan usaha
yang didirikan oleh negara dan kepemilikannya dipegang
oleh pemerintah. Bentuk organisasi : Perusahaan Jawatan
(Perjan), Perusahaan Negara (PN), Perusahan Umum
(PERUM), Perseroan Terbatas (PT)
 KOPERASI : Bentuk kerjasama dari para anggota untuk
memenuhi kebutuhan bersama secara lebih ekonomis. Para
anggota mendapatkan keuntungan SHU berdasarkan
kontribusi mereka dalam memberikan keuntungan dalam
koperasi.
 YAYASAN : Bentuk organisasi swasta yang bertujuan
untuk kepentingan sosial dan kemasyarakatan. Misal :
panti Asuhan, Rumah Sakit, Pendidikan, dll
METODE UNTUK MEMILIKI BISNIS
YANG TELAH ADA
 mengambil kepemilikan bisnis keluarga,
 membeli bisnis yang telah ada

 waralaba
Kepemilikan Bisnis Keluarga

Perusahaan kecil di Indonesia jumlahnya sangat


banyak dan umumnya perusahaan tersebut terdiri
dari perusahaan keluarga. Sebagai bentuk
keberlanjutan bisnis keluarga tersebut, mereka
melakukan regenerasi dengan menyerahkan
kepemilikan perusahaan kepada anggota keluarga
Membeli Bisnis yang Telah
Ada

Calon pembeli bisnis harus memiliki keahlian menjalankan bisnis dan


memonitor kinerja para manajernya, kemudian membandingkan
keuntungan yang diharapkan dengan modal pembeliannya.
Volume penjualan yang lalu dapat dipakai untuk memperkirakan volume
penjualan yang akan datang.
Untuk tipe bisnis yang hubungan pribadinya kurang, misalnya toserba
(bukan seperti salon), penggantian pemilik bisnis tidak mempengaruhi
pilihan pelanggan atau volume penjualan untuk lari ke pesaingnya.
Waralaba
( Franchise )

Adalah suatu pengaturan perjanjian dimana seorang


pemilik bisnis (franchisor ) memperbolehkan pemilik bisnis
lain (franchise) memakai merek dagangnya,nama
dagangnya atau hak ciptanya dalam kondisi tertentu.
 KEUNTUNGAN WARALABA
 Management Supporting
Gaya pengelolaannya telah terbukti berhasil dan berisiko
lebih sedikit daripada bisnis yang sama sekali baru.
 Brand Supporting

Namanya telah dikenal luas sehingga dapat


meningkatkan permintaan dan produk tanpa perlu
mengeluarkan uang untuk iklan.
 Fund Supporting

Menerima dukungan dana dari pemberi izin dengan


keyakinan bahwa penerima izin memiliki cukup modal
untuk menilai bisnis waralabanya.
 KERUGIAN WARALABA:
 Profit Sharing
Berbagi keuntungan dengan pemberi izin waralaba
sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada penerima
izin waralaba.

 Controlling
Kinerja penerima izin waralaba sangat tergantung pada
petunjuk produksi, penentuan harga, dan petunjuk lain
serta tidak diperbolehkan mengubah peraturan.
MENGUKUR KINERJA BISNIS
Pemilik yang menanamkan modalnya ke dalam
perusahaan ingin mengetahui
 Imbalan atas penanaman modal

 Resiko
IMBALAN ATAS PENANAMAN MODAL

Pendapatan perusahaan bersumber dari keuntungan (laba)


Dan Pemilik yang menanamkan modal memperoleh imbalan dari laba
tersebut setelah dikurangi pajak

Laba setelah Pajak


Laba Perusahaan (ROE) =
equity
RESIKO

Adalah tingkat ketidakpastian tentang laba perusahaan yad dan juga


menggambarkan ketidakpastian imbalan bagi pemiliknya.
Hubungan antara resiko dan imbalan adalah untuk perusahaan yang
memilki resiko tinggi, pemilik meminta imbalan yg jg tinggi –high risk
high return

Sumber resiko dalam fungsi bisnis adalah akibat kinerja


buruk dari fungsi-fungsi bisnis spt fs SDM, Pemasaran,
Keuangan
Penyebab Pengeluaran Berlebihan & Resiko Tinggi

• SDM berlebih
• SDM kurang
SDM • SDM tidak terampil
• Over investasi

• Over Cost
Pemasaran • Tidak Efektif

• Over borrow
Keuangan • Over lending
• Bad Receivable
JELASKAN FENOMENA KEPEMILIKAN
BISNIS SAAT INI
1. Waralaba
2. Merger
3. Akuisisi
4. Joint Venture
5. Nasionalisasi
6. Privatisasi
7. konsolidasi

Anda mungkin juga menyukai