Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FITTO DWIVAN ROSSONERI

NIM : 047953767

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UPBJJ-Bogor

1. Bentuk Kepemilikan Suatu Bisnis

Ada beberapa bentuk kepemilikan suatu bisnis di dunia termasuk di Indonesia.

• Sole proprietorship atau kepemilikan tunggal. Bentuk bisnis ini biasa ditemukan di mana-mana.
Dengan adanya kepemilikan tunggal, sang pemilik bisa dengan leluasa mengatur roda bisnisnya tanpa
diganggu oleh para pemegang saham atau siapa pun yang mempunyai hak ke top manajemen.

•Partnership atau kemitraan. Tidak semua orang mampu bergerak sendiri. Kadang ada yang mempunyai
kemampuan bisnis hebat, tapi tidak mempunyai modal. Atau mempunyai modal, tapi masih
membutuhkan orang lain dalam membangun bisnis dari awal. Dengan adanya kemitraan ini, maka
keuntungan pun tak bisa dinikmati sendirian. Begitu pun dengan arah bisnis dan ekspansi yang akan
dilakukan. Ada aturan main yang harus diikuti

Bentuk Badan Usaha Persekutuan

Yang termasuk dalam badan usaha persekutuan yaitu sebagai berikut :

1. Firma

Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk
menjalankan usaha, dimana tanggung jawab masing-masing anggota. Firma tidak terbatas, sedangkan
laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama, demikian pula dengan kerugian
akan ditanggung bersama-sama.

Kebaikan Firma yaitu sebagai berikut:

a). Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja diantara para anggota.

b). Pendirian firma relatif lebih mudah karena tidak memerlukan akte pendirian.

c). Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperolehkredit karena mempunyai
kemampuan finasial yang lebih besar.

Kelemahan Firma yaitu sebagai berikut:


a). Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang perusahaan, kekayaanpribadi
menjadi jaminan bagi hutang-hutang firma.

b). Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota yang lain.

c). Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah satu anggota membatalkan perjanjian
untuk menjalankan usaha bersama, secara otomatis firma menjadi bubar.

2. Persekutuan Komanditer / CV

Perseroan komanditer atau disebut commanditaire vennotschaap (CV) dinyatakan menurut pasal 9
KUHD, ialah persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan
mempercayakan uang mereka untuk dipakai dalam persekutuan.

Perseroan komanditer dapat dianggap sebagai perluasan bentuk badan usaha perseorangan.Para
anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah yang tidak perlu
sama sebagai tanda keikutsertaan didalam persekutuan.

Kebaikan Perseroan Komanditer yaitu sebagai berikut :

a. Pendiriannya relatif mudah

b. Kemampuan manajemennya lebih besar

c. Mudah memperoleh kredit

d. Kesempatan untuk berkembang lebih besar

e. Modal yang di kumpulkan lebih besar

Kelemahan Perseroan Komanditer yaitu sebagai berikut :

a. Tanggung jawab tidak terbatas

b. Kelangsungan hidup tidak terjamin

c. Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan

Perseroan Terbatas

Bentuk lain kepemilikan bisnis adalah perseroan terbatas, yaitu suatu entitasyang tercatat disebuah
negara bagian dan membayarkan pajak serta secara hukum dapat dibedakan dari para pemiliknya.
Untuk mendirikan perseroan terbatas, seseorang atau suatu kelompok harus membuat akta pendirian
perseroan terbatas. Akta pendirian adalah dokumen yang digunakan untuk mendirikan usaha. Akta
pendiriannya mencakup aspek-aspek perseroan.
Orang-orang yang mengorganisasi perseroan juga harus membuat anggaran dasar. Anggaran dasar
adalah kumpulan panduan umum dalam mengelola sebuah perusahaan. Karena pemegang saham
perseroan terbatas secara hukum terpisah dari entitas, maka mereka memiliki kewajiban yang
terbatas,yang artinya mereka tidak dianggap bertanggung jawab secara pribadi atas tindakan-tindakan
oleh perusahaan. Para pemegang saham dari perseroan terbatas memilih para anggota dewan direksi,
yang kemudian bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan-kebijakan umum perusahaan.

Bagaimana Para Pemegang Saham Mendapatkan Penghasilannya

Para pemegang saham memperoleh penghasilan atas investasi mereka pada sebuah perusahaan melalui
dua cara yang berbeda, yaitu :

1. Mereka dapat menerima dividen dari perusahaan, yang merupakan bagian dari keuntungan
perusahaan selama tiga bulan terakhir yang didistribusikan kepada para pemegang saham.

2. Saham yang mereka miliki dapat mengalami peningkatan nilai. Ketika perusahaan menjadi lebih
menguntungkan, nilai sahamnya cenderung mengalami kenaikan, yang artinya nilai saham yang dimiliki
pemiliknya mengalami peningkatan. Jadi, mereka dapat memperoleh keuntungan dengan menjual
saham tersebut pada harga yang jauh lebih tinggi dari pada waktu mereka membelinya.

Anda mungkin juga menyukai