Anda di halaman 1dari 21

BENTUK BADAN USAHA

BERDASARKAN HUKUM

SMK
KEPANJEN
Bentuk Badan Usaha berdasarkan Hukum
1. Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan
yang dikelola oleh satu orang, memperoleh
semua keuntungan perusahaan, dan
menanggung risiko yang timbul dalam
kegiatan perusahaan.
Perusahaan perseorangan dibagi menjadi 2
yaitu:
a. Perusahaan perseorangan berizin, yaitu
perusahaan perseorangan yang memiliki
izin operasional dari departemen teknis.
b.Perusahaan perseorangan yang tidak
memiliki izin, yaitu perusahaan
perseorangan yang dilakukan oleh
pedagang kaki lima, toko barang kelontong
dan sebagainya.
Ciri-ciri:
a. Modal berasal dari satu orang sebagai
pemilik modal.
b. Bentuk usaha tidak terlalu besar.
c. Pengelolaan dan pengendalian bergantung
kepada pemimpin.
d. Semua keuntungan dan kerugian
ditanggung sendiri.
Kelebihan:
a. Mudah didirikan, sederhana, dan
aktivitasnya relatif sedikit sehingga relatif
mudah dalam mengorganisasikannya.
b.Mudah dibubarkan dan tidak banyak
peraturan yang memberatkan.
c. Keuntungan usaha dinikmati oleh satu
orang yaitu pendiri usaha
d.Pembuatan dan pengendalian hanya
dilakukan oleh satu orang
Kekurangan:
a. Tanggung jawab utang yang tidak terbatas,
artinya apabila terjadi kewajiban
pembayaran maka kewajiban itu harus
dipenuhi dengan menyerahkan seluruh
harta perusahaan dan harta pribadi
b.Keberlangsungan perusahaan tidak
terjamin, sangat bergantung pemilik.
Apabila pemilik meninggal dunia dan tidak
ada anggota keluarga yang melangsungkan
usahanya, perusahaan terpaksa ditutup.
c. Sulit memperoleh pinjaman, karena
kepercayaan pihak perbankan terhadap
prospek bisnis kecil masih rendah.
d.Relatif bergantung pada pola pikir satu
orang saja. Apabila orang ini tidak
berpengalaman dalam bisnis, risiko
kegagalan akan sangat besar.

2. Firma
Persekutuan firma adalah setiap perusahaan
yang didirikan untuk menjalankan suatu
perusahaan dibawah nama bersama.
Ciri-ciri:
a. Anggotanya sudah saling mengenal dan
memercayai.
b. Perjanjian firma dapat dilakukan di
hadapan notaris atau di bawah tangan.
c. Memakai nama bersama dalam kegiatan
usaha.
d. Adanya tanggung jawab dan risiko
kerugian tidak terbatas.
e. Tiap anggota memiliki kewenangan dalam
menjalankan usaha ataupun mengadakan
perjanjian dengan pihak lain tanpa harus
ada persetujuan dari pihak lain.
Kelebihan:
a. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi
dibandingkan perusahaan perseorangan.
b.Risiko ditanggung bersama.
c. Dapat diadakan pembagian kerja
antarsekutu berdasarkan keahliannya.
d.Perhatian sekutu terhadap firma cukup
besar karena tindakan satu sekutu juga
menjadi tanggung jawab sekutu lainnya.
Kekurangan:
a. Kontinuitas kelangsungan hidup firma
tidak terjamin. Jika salah seorang sekutu
meninggal atau menarik diri, yang berarti
firma bubar.
b.Jika salah satu sekutu tidak mematuhi
perjanjian sehingga menyebabkan
kerugian, sekutu yang lain ikut
menanggung risiko tersebut.
c. Tanggung jawab tiap sekutu tidak terbatas.
d.Pimpinan dipegang lebih dari satu orang
sehingga rentan terjadi perselisihan.

3. Perseketuan Komanditer (CV)


Perseketuan Komanditer (CV) adalah
persekutuan yang didirikan oleh beberapa
orang yang menyerahkan dan
mempercayakan uangnya untuk dipakai
dalam persekutuan.
Ciri-ciri:
a. Terdapat dua jenis keanggotaan dalam CV,
yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif.
b.Sekutu aktif, yaitu sekutu yang
menjalankan perusahaan, memimpin
perusahaan, berhak melakukan perjanjian
dengan pihak ketiga dan menyusun semua
kebijakan perusahaan. Sekutu aktif disebut
juga sekutu komplementer, yaitu sekutu
yang menjalankan perusahaan.
c. Sekutu pasif, yaitu sekutu yang hanya
menyertakan modal dalam perusahaan
tanpa terlibat langsung dalam kegiatan
perusahaan. Sekutu pasif hanya
bertanggung jawab sebatas modal yang
ditanamkan.
Kelebihan:
a. Kebutuhan modal lebih mudah dipenuhi
dengan cara menambah sekutu pasif tanpa
merombak manajemen.
b.Pimpinan perusahaan dapat terdiri atas
satu/ beberapa orang.
c. Keahlian sekutu aktif dapat saling
melengkapi.
d.Tanggung jawab sekutu pasif terbatas.
Kekurangan:
a. Kelangsungan kehidupan perusahaan
bergantung pada sekutu aktif
(komplementer).
b.Sulit menarik modal terutama pada
komplementer (aktif).
c. Sebagaian sekutu mempunyai tanggung
jawab tidak terbatas.
d.Para sekutu tidak mudah menarik modal
yang telah disetorkan.

4. Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas (PT) adalah perusahaan
yang terbagi atas saham-saham dan tanggung
jawab pemegang saham terbatas pada jumlah
saham yang dimilikinya.
PT dibagi menjadi 2, yaitu perseroan terbuka
dan tertutup:
a. PT Tertutup, yaitu perseroan yang
didirikan dengan tidak menjual sahamnya
kepada masyarakat luas, yang berarti tidak
semua orang bisa ikut menanamkan
modalnya.
b. PT Terbuka, adalah perseroan dimana
masyarakat dapat menanamkan sahamnya
di perusahaan, saham dari PT terbuka dijual
di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan
ini mudah dikenali karena menggunakan
kata “terbuka”/Tbk diakhiran nama PT.
Perusahaan yang ingin menjadi PT terbuka
biasanya disebut dengan Go Public.
Ciri-ciri:
a. Kewajiban terbatas pada modal tanpa
melibatkan harta pribadi.
b. Modal dan ukuran perusahaan besar.
c. Kelangsungan hidup perusahaan ada
ditangan pemilik saham.
d. Dapat dipimpin oleh orang yang tidak
memiliki bagian saham.
e. Kepemilikan mudah berpindah tangan.
f. Mudah mencari tenaga kerja untuk
karyawan atau pegawai.
g. Keuntungan dibagikan kepada pemilik
modal atau saham dalam bentuk dividen.
h. Kekuatan dewan direksi lebih besar
daripada kekuatan pemegang saham.
i. Sulit untuk membubarkan PT.
j. Pajak berganda pada pajak penghasilan
dan pajak dividen.
Kelebihan:
a. Adanya pemisahan antara pemilik dan
pengurus sehingga dapat ditempatkan
orang yang profesional untuk menguru
perusahaan.
b.Adanya tanggung jawab utang yang
terbatas, yaitu terbatas jumlah saham yang
dimiliki.
c. Relatif lebih mudah untuk memperoleh
pinjaman dengan nilai nominal yang besar
untuk jangka waktu panjang serta dengan
tingkat bunga yang rendah.
d.Adanya kemungkinan untuk alih teknologi
dan ilmu dimana para pemegang saham
dapat dengan mudah menyewa tenaga
manajemen profesional untuk menjalankan
perusahaan.
Kekurangan:
a. Rahasia perusahaan kurang terjamin karena
semua kegiatan perusahaan harus, terutama
yang menyangkur laba perusahaan.
b.Adanya keterbatasan dalam jenis-jenis
bidang usaha yang akan dijalankan,
umumnya bidang usaha yang dijalankan
PT ditentukan oleh izin yang dikeluarkan
serta peraturan yang berlaku.
c. Adanya perbedaan kepentingan dalam
menjalankan PT, terkadang pemilik saham
minoritas dikalahkan oleh kepentingan
pemilik saham mayoritas.
d.Adanya sistem pajak yang menyebabkan
pajak yang menyebabkan sesorang
pemegang saham membayar pajak ganda,
yaitu pajak atas PT itu sendiri, dividen
yang diterima, serta pajak individu.

5.Koperasi
Koperasi sebagai sistem ekonomi
mempunyai kedudukan politik yang cukup
kuat karena memiliki landasan konstitusional
yaitu berpegang pada Pasal 33 UUD 1945,
khususnya Ayat 1 yang menyebutkan
Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Berdasarkan Pasal 41 Undang-Undang No.
25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, modal
koperasi berasal dari modal sendiri dan
modal pinjaman.
a. Modal sendiri
1) Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang
yang sama banyaknya yang wajib
dibayarkan oleh anggota kepada Koperasi
pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan pokok tidak bisa diambil
kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota.
2) Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah jumlah simpanan
tertentu yang tidak harus sama, yang wajib
dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan
kesempatan tertentu. Seperti simpanan
pokok, simpanan wajib juga tidak bisa
diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota.
3) Dana cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang
diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha,
yang dimaksudkan untuk memupuk modal
sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan. Sisa Hasil Usaha
Koperasi merupakan pendapatan Koperasi
yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan
kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan.
4) Hibah
Hibah atau sumbangan adalah sejumlah
uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain
yang bersifat hibah (pemberian dengan
sukarela) dan tidak mengikat.
b. Modal pinjaman
1) Anggota
Pinjaman dapat diperoleh dari anggota
bahkan calon anggota yang memenuhi
syarat.
2) Koperasi lainnya dan/atau anggotanya
Antarkoperasi dan/atau anggotanya bisa
saling melakukan pinjaman dengan
melakukan perjanjian kerjasama
antarkoperasi.
3) Bank dan lembaga keuangan lainnya
Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan
lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
4)Penerbitan obligasi dan surat hutang
lainnya
Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya
dilakukan berdasarkan ketentuan
berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5)Sumber lain yang sah
Modal yang telah diperoleh baik yang
bersumber dari modal sendiri maupun dari
pinjaman selanjutnya dikelola dan
dipergunakan untuk melayani anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Ciri-ciri:
a. Memiliki sifat sukarela terhadap
anggotanya
b. Rapat atau musyawarah merupakan
kekuasaan tertinggi dalam koperasi
c. Kegiatan koperasi harus bersifat swadaya
(usaha sendiri), swakerta (buatan sendiri),
swasembada (kemampuan sendiri).
d. Memiliki modal tidak tetap tergantung
jumlah simpanan setiap anggota
e. Pengurus adalah orang-orang yang
bertanggung jawab pada keberlangsungan
koperasi
f. Kerugian yang ditanggung Koperasi
ditanggung oleh setiap anggota.
g. Anggota koperasi tidak bersifat permanen
atau tetap sehingga menyebabkan modal
koperasi juga tidak pasti.
Kelebihan:
a. Koperasi bersifat terbuka dan sukarela.
b. Besarnya simpanan pokok dan simpanan
wajib tidak memberatkan anggota.
c. Setiap anggota memiliki hak suara yang
sama, bukan berdasarkan besarnya modal.
d. Tujuan koperasi untuk meningkatkan
kesejahteraan anggota dan bukan hanya
mencari keuntungan.
Kekurangan:
a. Koperasi sulit berkembang karena modal
sangat terbatas, yaitu hanya dari simpanan
wajib, simpanan pokok, hibah, dan dana
cadangan.
b.Ketidakcakapan pengelola dalam
mengurus koperasi menyebabkan sistem
dalam koperasi kurang baik.
c. Karena tidak ada pengawasan, pengurus
koperasi sering tidak jujur.
6. Yayasan
Yayasan menurut undang undang no. 16
tahun 2001 pasal 1 ayat 1 memiliki
pengertian sebagai badan hukum yang terdiri
atas kekayaan yang di pisahkan dan dibentuk
dengantujuan tertentu dalam bidang sosial,
kemanusiaan dan agama.
Ciri-ciri:
a. Eksistensi yayasan sebagai entitas hukum
di Indonesia belum didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Pengakuan yayasan sebagai badan hukum
belum ada dasar yuridis yang tegas,
berbeda halnya dengan PT, Koperasi, dan
badan hukum yang lain.
c. Yayasan dibentuk dengan memisahkan
kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan
nirlaba, tujuan religius, sosial keagamaan,
kemanusiaan, dan tujuan ideal yang lain.
d.Yayasan didirikan dengan akta notaris atau
dengan surat keputusan pejabat yang
bersangkutan dengan pendirian yayasan.
e. Yayasan tidak memiliki anggota dan tidak
dimiliki oleh siapa pun, namun
mempunyai pengurus atau organ untuk
merealisasikan tujuan yayasan.
f. Yayasan mempunyai kedudukan yang
mandiri sebagai akibat adanya kekayaan
yang terpisah dari kekayaan pribadi
pendiri atau pengurusnya, dan mempunyai
tujuan sendiri yang berbeda atau lepas dari
tujuan pribadi pendiri atau pengurus.
g.Yayasan diakui sebagai badan hukum
seperti halnya orang, sebagai subjek
hukum mandiri yang dapat menyandang
hak dan kewajiban mandiri, didirikan
dengan akta, dan didaftarkan di kantor
kepaniteraan Pengadilan Negeri setempat.
h.Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan
dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan
dengan hukum, likuidasi, dan pailit
Kelebihan:
Membantu masyarakat sosial dengan tidak
mencari keuntungan melalui 3 bidang seperti
dibawah ini:
1) Bidang sosial, yayasan yang
bergerak pada bidang ini biasanya
berfokus pada basis kegiatan sosial.
Seperti mendirikan lembaga formal
maupun informal, misal pantiasuhan,
panti jompo, rumah sakit, poliklinik,
laboratorium yang bergerak
dalambidang penelitian ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
berbagai lembaga yangtugasnya
membantu masyarakat dalam
mengatasi permasalahan sosial yang
ada.
2) Bidang kemanusiaan, yayasan ini
memiliki tujuan untuk meringankan
beban masyarakat yang mencakup
permasalahan tentang kemanusiaan.
Yayasan dengan bidang kemanusiaan
banyak membantu masyarakat pada
lokasi bencana alam,pengungsi,
tunawisma, gelandangan dan fakur
miskin. Bantuan yang diberikan
selaindalam bentuk materiil juga
yayasan ini memberikan bantuan
pelatihan skiil.
3) Bidang keagamaan, yayasan yang
bergerak dalam bidang ini
memfokuskan kegiatannya pada
kegiatan yang berbasis religius. Seperti
mendirikan pondok pesantren,
madrasah, pengelolaan sarana
beribadah, ZIS (Zakat, Infaq
danShodaqoh), serta kegiatan yang
bersifat syiar agama.
Kekurangan:
Terbatasnya dana-dana yang diperlukan.

Sumber:
-Harti, Dwi. 2018. Akuntansi Dasar.
Semarang: Erlangga
-https://blog.ruangguru.com/
-https://www.academia.edu
-https://brainly.co.id

Anda mungkin juga menyukai