Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Pengantar Akuntansi
Diskusi 4

Perusahaan Persekutuan (Partnership) adalah perusahaan yang didirikan oleh


dua orang atau lebih yang sepakat untuk mendirikan usaha bersama.

Kelebihan perusahaan persekutuan antara lain:


1) Pendirian dilakukan dengan mudah
Pendirian dapat dilakukan secara lisan, tidak harus dalam bentuk
tertulis. Jika lebih formal, dibuat perjanjian secara tertulis yaitu
Perjanjian Persekutuan (Partnership Agreement). Perjanjian
persekutuan biasanya berisi tentang jumlah investasi anggota,
pembagian laba, penerimaan dan pengunduran anggota, dll. Untuk
mendirikan persekutuan, modal yang diperlukan tidak terlalu besar
dibandingkan dengan perusahaan perseroan.
2) Keterampilan yang dapat saling melengkapi keterbatasan anggota dalam
mengerjakan sesuatu di dalam menjalankan suatu bisnis.
Persekutuan yang terdiri dari dua atau lebih anggota, akan memiliki
keterampilan, ide, pengetahuan, dan networking yang lebih dalam
mengelola usaha, dibandingkan dengan perusahaan perseorangan yang
hanya terdiri dari satu anggota. Tanggung jawab pengelolaan juga dibagi
bersama sehingga tidak terlalu memberatkan.
3) Dibandingkan dengan Perusahaan Perseorangan (Proprietorship),
persekutuan dapat mengumpulkan modal lebih banyak karena terdiri dari
lebih dari satu anggota.
4) Dibandingkan dengan perseroan, kerahasiaan (privacy) perusahaan
dapat lebih terjaga karena tidak diwajibkan untuk melaporkan hasil
usahanya pada masyarakat.
5) Tidak dikenai pajak
Laba dari perusahaan persekutuan tidak dikenakan pajak oleh
pemerintah sehingga laba dapat langsung dibagi kepada para anggota.
Selain itu, peraturan pemerintah mengenai persekutuan tidak terlalu
banyak jika dibandingkan dengan perseroan.
Kekurangan perusahaan persekutuan antara lain:
1) Jangka waktu yang terbatas
Persekutuan memiliki usia yang terbatas, karena bila salah seorang
anggota sekutu mengundurkan diri atau meninggal dunia, atau bila
sekutu baru masuk, maka bentuk perjanjian persekutuan akan bubar.
Yang bubar adalah bentuk perjanjiannya, bukan kegiatan operasional
perusahaan. Bila perjanjian bubar, maka harus dibuat perjanjian baru
kembali.
2) Tanggung jawab yang tidak terbatas (Unlimited Liability)
Setiap anggota sekutu bertanggung jawab penuh terhadap penuh
terhadap utang yang dilakukan oleh persekutuan. Bila persekutuan
mengalami kebangkrutan, dan aktiva yang ada tidak dapat digunakan
untuk melunasi utang, maka anggota sekutu wajib melunasinya
menggunakan uang pribadinya. Dan bila salah seorang anggota tidak
bisa melunasi bagian utangnya maka anggota lain wajib untuk
membayarnya. Hal ini disebut tanggung jawab renteng.
3) Dibandingkan dengan perusahaan perseroan, persekutuan akan lebih
sulit untuk mengumpulkan modal atau mendapatkan pendanaan.
Persekutuan tidak dapat mengeluarkan saham atau sekuritas lainnya
seperti perseroan. Kurangnya tambahan modal dapat menghambat
pertumbuhan atau ekspansi perusahaan.
4) Kemungkinan adanya konflik antar anggota
Berbeda dengan perusahaan perseorangan, persekutuan dimiliki oleh
lebih dari satu orang sehingga dimungkinkan munculnya konflik antar
anggota persekutuan dalam menjalankan perusahaan. Proses
pengambilan keputusan juga lebih lama karena membutuhkan diskusi
para anggota.
5) Laba yang didapatkan harus dibagi untuk setiap anggota
Berbeda dengan perusahaan perseorangan dimana laba menjadi milik
satu orang, laba dalam persekutuan harus dibagi di antara anggota
sesuai dengan perjanjian yang ada.

Perusahaan Perseroan adalah suatu bentuk badan usaha yang berbentuk badan
hukum, yang modalnya terdiri dari saham-saham.

Kelebihan perusahaan perseroan adalah:


1) Badan hukum tersendiri
Sebagai sebuah badan hukum tersendiri, perseroan dapat melakukan
pembelian, pemilikan, dan penjualan harta kekayaan atas namanya
sendiri. Perusahaan dianggap sebagai kesatuan yang terpisah dari para
pemiliknya.
2) Tanggung jawab yang terbatas (Limited Liabilities)
Para pemilik saham hanya bertanggung jawab sebesar saham yang
dimilikinya. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan dan aset yang ada
tidak cukup untuk melunasi hutang perusahaan, maka pemilik saham
hanya bertanggung jawab sebesar modal yang telah disetorkan, tidak
lebih.
3) Jangka waktu tidak terbatas
Perseroan merupakan badan hukum, sehingga kelangsungan hidupnya
terjamin, walaupun terjadi pergantian kepemilikan.
4) Hak pemilikan dapat dipindahtangankan
Saham atau sero dapat dengan mudah diperjual belikan tanpa
mengganggu kegiatan atau perubahan modal perusahaan. Pemilik dapat
menjual saham miliknya kepada orang lain tanpa harus mendapatkan ijin
dari pemilik lainnya. Saham perseroan terbuka diperjualbelikan di pasar
modal (bursa efek).
5) Mudah mendapatkan tambahan modal
Perusahaan perseroan akan lebih mudah mendapatkan tambahan modal
jika dibandingkan dengan persekutuan. Perseroan dapat mengeluarkan
saham dan obligasi. Dengan adanya tambahan modal, perseroan dapat
mengembangkan perusahaannya.

Kekurangan perusahaan perseroan adalah:


1) Pendirian lebih sulit
Pendirian perseroan lebih sulit jika dibandingkan dengan bentuk badan
usaha lainnya. Perseroan memerlukan akta notaris dan ijin khusus untuk
usaha tertentu. Selain itu, modal dan biaya yang diperlukan untuk
mendirikan perseroan juga cukup besar.
2) Pengenaan pajak ganda atas laba
Pajak penghasilan yang dikenakan kepada perseroan dapat mencapai
30%. Pajak dikenakan dua kali yaitu laba perseroan dikenakan pajak
karena merupakan subjek pajak, dan saat laba dibagikan kepada para
pemegang saham dalam bentuk dividen, dividen ini juga dikenakan pajak
penghasilan atas nama pemegang saham.
3) Peraturan pemerintah
Perusahaan perseroan banyak sekali diatur oleh peraturan pemerintah
atau undang-undang. Peraturan-peraturan tersebut antara lain mengatur
tentang tata cara penjualan saham, jenis modal yang dapat dikeluarkan,
jumlah minimum modal, dll.
4) Pemilik terpisah dari manajemen
Pemilik saham (stockholders) mengontrol manajemen lewat Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris seharusnya selalu memperhatikan
kepentingan pemilik saham. Namun, karena Dewan Komisaris lebih
besar hubungannya dengan manajemen, dapat terjadi manajemen dan
Dewan Komisaris tidak menjalankan perusahaan sesuai dengan
keinginan pemilik saham. Selain itu, karena dijalankan oleh orang yang
berbeda, dapat terjadi konflik kepentingan antara pemilik saham dan
manajemen.

Referensi:

Ardiansyah, Gumelar. 2020. "Pengertian PT (Perseroan Terbatas)". diakses 21


Oktober 2020. https://guruakuntansi.co.id/pt-persoran-terbatas/
Korchak, Jonathan. 2017. "Advantages and Disadvantages of a Partnership
Business".
diakses 21 Oktober 2020, https://www.informdirect.co.uk/business-manage
ment/partnership-business-advantages-and-disadvantages/
Maulina, Rishna. 2019. "Partnership: Apa Kelebihan dan Kekurangannya?".
diakses 21
Oktober 2020, https://www.jurnal.id/id/blog/partnership-kelebihan-
kekurangannya/
Sugiarto. 2020. Pengantar Akuntansi. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Warren, C.S., J.M. Reeve, dan J.E. Duchac. 2018. Accounting. 27 edition.
Boston:
Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai