DISUSUN OLEH :
MUFIDAH AMALIAH
200901501011
KELAS B
PRODI AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
RANGKUMAN KEOMPOK 1
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN
B. Perjanjian Persekutuan
Isi persekutuan antara lain:
1. Ketentuan mengenai persekutuan, antara lain meliputi:
Nama persekutuan dan/atau perusahaan.
Lokasi atau kedudukan persekutuab dan/atau perusahaan
Tanggal pembentukan persekutuan.
Tanggal mulai berlakunya perjanjian persekutuan.
Sifat atau kegiatan perusahaan persekutuan.
Jangka waktu persekutuan
2. Ketentuan mengenai sekutu, antara lain meliputi:
Nama dan alamat para sekutu.
Hak para sekutu.
Kewajiban para sekutu.
3. Ketentuan yang berhubungan dengan persekutuan, antara lain meliputi:
Jumlah dan bentuk setoran modal awal mula-mula para sekutu.
Waktu penyetoran modal mula-mula.
Jumlah dan waktu penyetoran tambahan modal.
Jumlah dan waktu penarikan kembali atas modal yang telah disetor.
Batasan dan perbedaan antara penarikan kembali atas modal dan pengembalian
prive.
4. Ketentuan mengenai pembagian laba, yang meliputi antara lain:
Metode dan pembagian laba.
Diperhitungkan bunga
C. Penggolongan Persekutuan
Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Persekutuan Firma ( Fa )
Persekutuan firma atau sering disingkat Fa adalah persekutuan yangdidirikan atau diadakan
untuk menjalankan perusahaan dengan menggunakan nama bersama dimana semua sekutu
bertanggung jawab penuh dan biasanyaikut aktif mengelola perusahaan.
2. Persekutuan Komanditer ( cv )
Persekutuan komanditer atau comanditair vennotscap (CV) adalah suatu bentuk perjanjian
kerja sama untuk berusaha bersama di mana salah satuatau lebih dari anggotanya
bertanggungjawab terbatas. Dengan demikian parasekutu di dalam persekutuan komanditer
terdiri dari 2 kelompok, yaitu:
a) Sekutu Aktif Sekutu aktif atau sekutu kerja atau sekutu komplementer adalah
sekutuyang ikut aktif mengelola perusahaan dan bertanggung jawab penuh dengan
seluruh harta pribadinya.
b) Sekutu Pasif (Silent Partner) Sekutu pasif atau sekutu komanditer atau sekutu diam
atau sekuturahasia adalah sekutu yang hanya menyetor modal saja tanpa ikut
mengelola perusahaan.
3. Joint Stock Company
Joint Stock Company adalah persekutuan yang struktur modalnya terbagi atas saham-
saham yang dapat dipindah-tangankan. Pemilikan saham ini biasanya dibuktikan dengan
surat sertifikat saham, yang memberikan hak dan kewajiban kepada pemilikanya
D. Pembentukan Persekutuan
Pembentukan persekutuan sangatlah mudah dan merupakan suatu keuntungan utama.
Pendiriannya dapat disepkati dengan cara informal dan formal, informal seperti kesepakatan
hanya dengan berjabat tangan atau formal dengan membuat akta pendirian persekutuan
sebagai keterikatan diatas kertas 8 antara kedua belah pihak.
RANGKUMAN KELOMPPOK 3
PERSOALAN ATAU MASALAH AKUNTANSI DALAM PEMBUBARAN
PERSEKUTUAN KARENA PERUBAHAN MILIK
A. Pembubaran Karena Perubahan Pemilik
Suatu persekutuan dinyatakan dibubarkan apabila perjanjian bersama yang semula
diadakan untuk menjalankan usaha bersama-sama telah berakhir. Misalnya, kematian
seorang anggota berakibat dengan sendirinya perjanjian kerjasama berakhir dan dengan
demikian persekutuan dinyatakan dibubarkan. Adanya persengketaan di antara para anggota,
pengadilan dapat memutuskan pembubaran atas permintaan seorang atau lebih dari anggota.
Demikian pula pengunduran diri seorang anggota dengan menjual haknya juga
membubarkan persekutuan yang semula.
Pembubaran persekutuan
1. Pembubaran atas dasar perjanjian persekutuan (act of the parties), karena :
a. Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian
atau tercapainya tujuan.
b. Persetujuan bersama.
c. Pengunduran diri seorang anggota persekutuan.
2. Pembubaran atas dasar bekerjanya undang-undang antara lain, karena :
a. Kematian seorang atau beberapa anggota persekutuan.
b. Bangkrutnya seorang atau lebih anggota atau persekutuan.
c. Kejadian-kejadian tertentu yang mengakibatkan tidak dapat bertindaknya
perusahaan yang disebabkan oleh perbuatan individu anggota yang membawa nama
persekutuan.
d. Ada perang di dalam suatu negara dari salah seorang anggota (persekutuan)
penduduk negara yang bersangkutan.
3. Pembubaran atas dasar keputusan pengadilan, antara lain dalam keadaan sebagai berikut :
a. Ketidak mampuan seorang anggota (ada beberapa hal) untuk memenuhi
kewajibannya terhadap perjanjian persekutuan.
b. Tindakan seorang anggota yang mengakibatkan tidak ada keserasian dalam usaha
yang sedang berjalan.
c. Perselisihan intern di antara anggota.
d. Tidak mungkin lagi untuk mendapatkan keuntungan secara kontinyu dari usaha
perusahaan.
e. Alasan lainnya yang mengakibatkan pembubaran misalnya :
Kecurangan atau penyajian yang keliru di dalam pembentukan
Formasi persekutuan.
Persoalan akuntansi dalam pembubaran persekutuan
Masalah masuknya seorang atau lebih anggota baru.
Pengunduran diri seorang anggota.
Kematian seorang anggota atau lebih.
Penyatuan dan atau perubahan bentuk badan usaha
Apabila seorang atau lebih anggota baru diperbolehkan masuk kedalam persekutuan,
berarti satu persekutuan yang baru telah dibentuk. Pembentukan sebuah persekutuan yang baru
otomatis membubarkan dirubah atau dibuatkan suatu perjanjian persekutuan yang baru. Satu hal
persekutuan yang lama. Oleh karena itu perjanjian persekutuan harus yang baru, karena dengan
dibubarkannya persekutuan yang lama berarti yang penting dalam hal ini adalah ditentukannya
pembagian laba (rugi) membatalkan ketentuan pembagian laba (rugi) yang telah diatur.
Apabila tidak ada persetujuan yang baru, maka ketentuan undang-undang tentang
persekutuan akan dilaksanakan, di mana pembagian keuntungan di antara para anggota adalah
sama. Masuknya anggota baru di dalam persekutuan dalam keadaan bagaimanapun juga harus
mendapatkan persetujuan anggota yang ada. Seseorang yang akan masuk ke dalam persekutuan
dapat memasukkan modal dengan cara :
a. Membeli sebagian atau seluruhnya dari bagian modal (penyertaan) seorang atau
lebih anggota lama (tidak ada kekayaan baru yang diterima oleh persekutuan);
b. Menanamkan kekayaan pada persekutuan, sehingga kekayaan persekutuan
bertambah.
Apabila salah satu anggota persekutuan menjual hak penyertaan modal dan pembagian laba
(rugi) kepada pihak lain, maka pembukuan didalam persekutuan terbatas pada pemindahan saldo
rekening modal pihak penjual ke rekening modal pihak pembeli.
RANGKUMAN KELOMPOK 4
A. Pengertian Likuidasi
Likuidasi adalah suatu keadaan di mana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya
dibubarkan semua. Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu:
1. Proses mengubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai(cash), yang disebut
proses realisasi.
2. Proses pembayaran kembali hutang-hutang kepada para kreditur dan pembayaran
kembali sisa modal kepada para anggota, yang disebutjuga proses likuidasi.
B. Proses Likuidasi
Likuidasi terdiri dari 3 yaitu :
1. Likuidasi secara langsung/sekaligus:
Likuidasi secara langsung yaitu likuidasi yang dilakukan setelah seluruh aktiva
direalisasi. Syarat perlu menyusun skedul pembayaran kas bila memenuhiminimal
satu syarat sebagai berikut:
- Bila ada sekutu yang deficit
- Bila ada kas yang ditahan
- Bila masih ada saldo aktiva non kas
2. Likuidasi secara bertahap periodik
Likuidasi secara bertahap periodik yaitu proses likuidasi dilakukan secara
periodik setelahterjadinya realisasi aktiva nonkas dan mengikuti prosedur likuidasi
secara berulang-ulangsampai akhirnya semua perkiraan tidak bersaldo
3. Likuidasi secara bertahap dengan program kas
Likuidasi secara bertahap dengan program kas yaitu proses likuidasi dilakukan
secara periodikdimana daftar likuidasi yang disusun akan sama dengan likuidasi
secara bertahap periodiktetapi perlu membuat suatu program kas terlebih dahulu
sebelum daftar likuidasi disusun, yangmenunjukkan bagaimana kas dibagikan kepada
para sekutu dikemudian hari. Disamping ituskedul pembayaran kas pada cara ini juga
agak berbeda dengan likuidasi secara bertahap periodic.
D. Penyebab Likuidasi
1. salah seorang sekutu menghendaki pembubaran.
2. Salah seorang sekutu meninggal dunia, dan ahli warisnya tidak menyetujui untuk
melanjutkan persekutuan.
3. Perselisihan Interen diantara sekutu.
4. Atas keputusan pemerintah atau kehendak hukum.
RANGKUMAN KELOMPOK 5
PEMBAYARAN KEMBALI HAK PENYERTAAN ANGGOTA APABILA LIKUIDASI
BERANGSUR TERJADI DALAM PERSEKUTUAN
A. Pengertian Likuidasi
Likuidasi yaitu proses penjualan aktiva non-kas dari persekutuan karena perusahaan
persekutuan sudah tidak memungkinkan untuk melunasi kewajiban jangka pendek maupun
jangka panjangnya dan operasional perusahaan juga sudah tidak menguntungkan.
Likuidasi terjadi apabila seluruh sekutu mengundurkan diri dan persekutuan dibubarkan dan
asset non kas dijual. Proses likuidasi melalui 3 tahapan sebagai berikut :
a) Tahap pertama adalah proses penutupan seluruh laporan keuangan dengan telah
melakukan perhitungan dan pembagian sisa laba saat likuidasi (disesuaikan dengan
rasio pembagian laba yang telah disepakati).
b) Tahap kedua adalah penjualan seluruh asset. Jika penjualan tersebut mengalami
kerugian, maka kerugian akan dibebankan oleh seluruh sekutu dengan melakukan
pengurangan terhadap modal, dimana kerugian bisa terjadi jika realisasi asset non kas
lebih kecil dibandingkan dengan nilai bukunya. Sebaliknya, jika penjualan asset non
kas mengalami keuntungan maka akan menambah modal seluruh sekutu yang
disesuaikan dengan rasio yang telah disepakati. Laba rugi tersebut diakui sebagai laba
rugi realisasi asset
c) Tahap ketiga adalah melakukan pelunasan atas seluruh hutang persekutuan. Dana
yang digunakan untuk pelunasan bisa berasal dari penambahan kas yang terjadi
setelah ada penjualan asset non kas (realisasi).
Adapun langkah langkah likuidasi secara bertahap agar penerimaan para anggota sesuai
dengan haknya, maka besarnya pembayaran ditentukan setiap kali assets persekutuan dijual
dengan langkah-langkahnya sebagai berikut :
Adapun hal – hal yang perlu diperhatikan dalam proses likuidasi adalah:
Pertama kali yang harus dibayar adalah para kreditur luar, jika ada sisa baru dibayarkan
kepada anggota sekutu.
Anggota yang mempunyai saldo modal defisit tidak mendaptkan hak pembayaran lebih
dulu.
Jika saldo akhir modal masing-masing anggota sesaat sebelum dilakukan pembayaran
rasionya tidak sama dengan rasio pembagian laba rugi semula, maka dalam setiap
melakukan pembayaran kepada para anggota harus dibuatkan daftar pendukung
pembayaran kepada anggota.
Jika saldo akhir modal masing-masing anggota sesaat sebelum dilakukan pembayaran
rasionya sama dengan rasio pembagian laba rugi semula, maka pembuatan daftar
pendukung pembayaran kepada anggota tidak diperlukan lagi dan kas yang ada langsung
dibagikan kepada para anggota sesuai dengan rasio pembagian laba rugi semula.
B. Likuidasi Sederhana
Likuidasi sederhana sering disebut sebagai likuidasi serentak karena pembagian kasnya
dilakukan serentak untuk semua sekutunya. Disamping itu sering disebut juga sebagai
likuidasi tunggal karena realisasi non aktivanya hanya sekali saja dan menyeluruh. Pembagian
kas dilakukan hanya seklai saja yaitu setelah semua aktiva non-kasnya terjual dan hutang
kepada pihak ketiga maupun kepada sekutu telah dilunasi.
Terjadi apabila proses likuidasi relatif cepat. Likuidasi yg proses pembagian kasnya hanya
sekali saja, yaitu setelah semua aktiva non kas terealisasi menjadi kas dan setelah utang
kepada pikah ketiga lunas.Modal bersih sekutu adl modal sekutu setelah diperhitungkan
dengan utang piutang kepada persekutuan.
C. Tujuan Likuidasi
Adapun tujuan likuidasi yaitu :
Mengkonversi aktiva perusahaan menjadi uang tunai dengan kerugian minimum dari
realisasi aktiva.
Untuk menyelesaikan kewajiban yang sah dari persekutuan.
Untuk membagikan uang tunai dan tunai dan aktiva lain yang tidak dapat dicairkan
kepada masing-masing sekutu dengan cara yang adil.
Tujuan fungsi akuntansi yang terkait dengan likuidasi adalah untuk menyajikan informasi
yang memadai agar aktiva dapat dibagikan secara adil kepada kreditor dan sekutu dengan
memperhatikan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian terjadi pergeseran dari
pengukuran rugi laba periodic menjadi penentuan realisasi keuntungan dan kerugian.
Dikurangi:
- Saldo debit rekening prive xxxx
- Saldo piutang kepada sekutu xxxx +
xxxx –
Modal Bersih xxxx
2) Menghitung kemampuan masing-masing sekutu untuk menanggung rugi persekutuan,
besarnya rugi maksimal sebesar modal bersih dikalikaprosentase rasio pembagian laba
sekutu yang bersangkutan.
3) Menyusun urutan (ranking) kemampuan masing-masing sekutu di dalam menanggung
rugi dan menghitung selisih antar ranking tersebut.
4) Menyusun urutan prioritas pembagian kas dan besarnya bagian kas untuk masing-
masing sekutu:
Prioritas pertama, yaitu sekutu yang berada di ranking Satu.
Besarnya bagian kas prioritas pertama = rasio rugi-laba X selisih antara ranking 1
dengan ranking 2.
Prioritas kedua, yaitu sekutu yang berada di ranking satu dan dua.
Besarnya bagian kas prioritas kedua = rasio rugi-laba X selisih antara ranking 2
dengan ranking 3.
Prioritas terakhir, yaitu semua sekutu yang berada di ranking 1 sampai ranking
terakhir.
Besarnya bagian kas prioritas terakhir = rasio rugi-laba X kemampuan ranking
terakhir.