Anda di halaman 1dari 4

Akuntansi Persekutuan (Partnership)

Pengertian persekutuan
dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata pasal 1618 yaitu:
“Suatu perjanjian dengan mana dua orang atau lebih, mengikatkan diri untuk memasukkan
sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau manfaat yang
diperoleh karenanya”. Dalam Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia (Wikipedia Indonesia,
Jenis & Macam Badan Usaha) mengenai Persekutuan dan Firma dinyatakan bahwa
perusahaan Persekutuan/Badan Usaha Persekutuan/Partnership yaitu Badan usaha yang
dimiliki oleh dua orang atau lebih yang secara bersama-sama bekerja sama untuk mencapai
tujuan bisnis. Persekutuan secara umum memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Umurnya terbatas (limited life)
Persekutuan memiliki umur yang terbatas, maksudnya bahwa sebuah persekutuan
akan berakhir atau bubar ketika tercapainya jangka waktu dibentuknya persekutuan,
atau karena terjadi perubahan atas kesepakatan sebelumnya, atau ketika terjadi
pengunduran salah satu anggota sekutu, penambahan sekutu baru, atau meninggalnya
anggota sekutu. Pembubaran tersebut dapat dibentuk persekutuan yang baru sepanjang
disepakati dengan perjanjian baru.
b. Berusaha bersama-sama (mutual agency)
Dalam persekutuan, sekutu (partner) merupakan agen atau wakil dari persekutuan,
artinya masing-masing anggota sekutu bertindak atas nama persekutuan untuk
transaksi yang dilakukan dengan pihak lain, kecuali ditentukan lain. Jika persekutuan
menentukan hanya sekutu tertentu yang memiliki wewenang untuk bertindak atas
nama persekutuan, maka hal ini harus ada pemberitahuan dari persekutuan kepada
pihak ketiga yang terkait transaksi atau kegiatan dengan persekutuan dimaksud.
c. Tanggung jawab tak terbatas (unlimited liability)
Anggota sekutu memiliki kewajiban bersama. Seluruh anggota sekutu dapat
dikarenakan tanggung jawab atas kewajiban sekutu pada pihak ketiga, kecuali
dinyatakan lain berdasarkan ketentuan hukum.
Dalam suatu kondisi persekutuan tidak memiliki aset yang cukup dalam memenuhi
kewajibannya pada pihak ketiga, maka seluruh anggota sekutu berkewajiban untuk
bersama-sama menanggung kewajiban persekutuan tersebut sesuai proposal
pembagian laba dan rugi yang telah disepakati sebelumnya, penyelesaian kewajiban
persekutuan kepada pihak ketiga sampai sekutu (partner) menyelesaikan dengan
kekayaan pribadi.1
d. Memiliki suatu bagian/hak di dalam persekutuan (co-ownership of partnership
property)
Aset yang diinvestasikan ke persekutuan oleh setiap sekutu menjadi kekayaan semua
anggota persekutuan secara bersama-sama. Pada saat pembubaran persekutuan dan
pembagian asetnya, klaim setiap sekutu terhadap aset diukur berdasarkan saldo modal
masing-masing atau sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akte pendirian.
Firma dan persekutuan komanditer (CV) merupakan bagian dari perusahaan
persekutuan. Firma yaitu suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua orang atau
lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap
pemiliknya. Untuk mendirikan sebuah firma diperlukan sebuah akte resmi atau akte di bawah
tangan yang memuat nama perusahaan, besarnya modal masing-masing peserta, serta hal-hal
lain yang sudah disetujui bersama. Tiap-tiap orang yang menjadi anggota firma
73
bertanggungjawab sepenuhnya terhadap seluruh utang kepada pihak ketiga. Firma bukan
merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena:
1. Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi sekutu-sekutu,
setiap sekutu bertanggungjawab secara pribadi untuk keseluruhan.
2. Tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Kehakiman dan
HAM
3. Firma berakhir apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah
berakhir. Menurut Pasal 26 dan Pasal 31 KUHD Firma juga dapat bubar sebelum
berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar akibat
pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.
Persekutuan termasuk di dalamnya Firma maupun CV memiliki kelebihan
dibandingkan dengan bentuk usaha lain, misalnya perseroan terbatas. Kelebihan persekutuan
antara lain:
1. Prosedur pendirian relatif mudah
2. Kebutuhan modal dapat dipenuhi secara lebih mudah dibandingkan dengan
perusahaan perseorangan
3. Setiap tindakan dapat dipertimbangkan dengan lebih baik.
4. Masing-masing sekutu bertanggungjawab penuh terhadap perusahaan
1
Anton Indra Budiman, SE.,M.Si.,Ak.,CA.CPA.CSRA.dkk,Pengantar Akuntansi dan Soal
Pembahasan(Palembang: CV.Amanah:2021) hal.78
Kelemahan persekutuan secara umum, yaitu:
1. Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma
2. Tanggungjawab dalam persekutuan dengan firma juga tidak terbatas
3. Pada persekutuan ini mungkin timbul perselisihan antar anggota
4. Berakhirnya persekutuan firma dapat terjadi karena berbagai alasan, yaitu:
a. Kematian diantara anggota sekutu
b. Di antara sekutu menarik diri
c. Dibubarkan oleh pihak berwenang
d. Jangka waktu persekutuan didirikan telah habis

Keunggulan persekutuan (partnership)


a. Biaya pendiriannya relatif tidak mahal
Karena pada dasarnya jika dalam persekutuan terdapat banyak sumber dana yang masuk
b. Mampu memaduka lebih banyak modal
lebih banyak keahlian manajerial daripada perusahaan perseorangan.
c. Pajak yang dibayarkan lebih rendah
Pajak lebih rendah daripada pajak penghasilan yang dibayarkan oleh perseroan.
Kelemahan persekutuan (partnership)
a. Persekutuan memiliki umur terbatas
Masa hidup dari persekutuan dibatasi oleh masa kebersamaan dari para sekutu tersebut.
Bila seorang sekutu keluar, maka persekutuan tersebut juga akan berakhir. Seorang
sekutu baru dapat saja muncul untuk melanjutkan usaha yang sama, tetapi persekutuan
yang lama telah dibubarkan. Pembubaran merupakan akhir dari suatu persekutuan. Begitu
pula penambahan sekutu baru, akan membubarkan persekutuan yang lama dan akan
menciptakan persekutuan yang baru.
b. Setiap sekutu mempunyai kewajiban yang tak terbatas
Kewajiban tidak terbatas dan kewajiban bersama berkaitan erat. Seorang sekutu yang
tidak jujur ataupun seorang sekutu yang tidak kompeten dapat membuat persekutuan
tersebut menerima kontrak yang merugikan. Hal ini dapat menyebabkan para kreditor
memaksa semua sekutu untuk membayar hutang persekutuan dengan menggunakan harta
pribadi dari masing-masing sekutu. Karena itu, sekutu usaha harus dipilih secara berhati-
hati
c. Pembagian pengendalian
Pengambilan keputusan dalam suatu persekutuan harus dibagi. Jika para sekutu tidak
mencapai kata sepakat mengenai cara bagaimana bisnis tersebut dijalankan, maka
hubungan bisnis dan pribadi dapat terganggu. Pengambilan keputusan harus melalui
pembagian kewenangan yang ada di antara para sekutu di persekutuan tersebut2

Daftar Pustaka :

Budiman,Anton.(2021).Pengantar Akuntansi 2 dan Soal


Pembahasan.Palembang:CV. Amanah

Wibowo.(2003).Pengantar Akuntansi II (Ikhtisar Teori dan Soal-Soal).Jakarta:PT.


Grasindo

2
Wibowo,S.E.,M.M.dkk,Pengantar Akuntansi II (Ikhtisar Teori dan Soal-Soal),(Jakarta: PT. Grasindo:2003)hal.24

Anda mungkin juga menyukai