Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aulia Yuninda Sasmita

NIM : 165020307111074
Kelas : Akuntansi Keuangan Lanjutan CG

RANGKUMAN MATERI KULIAH


AKUNTANSI PERSEKUTUAN
Persekutuan (Partnership) adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan)
atau lebih untuk memiliki bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna
mendapatkan keuntungan atau laba. Pengertian persekutuan (Patnership) menurut Para Ahli
Yaitu : Menurut Suparwoto (1997, hal 1) persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu
gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan
suatu usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba. Persekutuan dapat
didirikan oleh baik oleh dua orang atau lebih yang semuanya mempunyai usaha atau pun
belum memiliki usaha. Firma merupakan salah satu bentuk dari persekutuan dan pendiri-
pendirinya merupakan pemilik dari firma tersebut yang disebut dengan anggota-anggota atau
sekutu-sekutu firma. Tujuan pendirian persekutuan biasanya adalah untuk memperluas usaha
dan menambah modal agar lebih dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain serta
meningkatkan laba.

Salah satu keuntungan utama dari bentuk persekutuan adalah mudah dalam pendirian.
Akta pendirian persekutuan harus mencakup hal-hal berikut:

1. Nama dari persekutuan dan nama dari para sekutu.


2. Jenis usaha yang akan dijalani dan jangka waktu perjanjian persekutuan.
3. Kontribusi modal awal dari masing-masing sekutu dengan metode di mana
kontribusi modal di masa depan diterapkan.
4. Penjelasan lengkap tentang distribusi keuntungan dan kerugian, termasuk gaji,
bunga, atas saldo modal, bonus, batas penarikan dalam mengantisipasi laba, dan
persentase yang digunakan untuk mendistribusikan sisa keuntungan dan kerugian .
5. Prosedur yang digunakan dalam perusahaan persekutuan, seperti penambahan
sekutu baru dan berhentinya sebuah sekutu.
6. Aspek lain dalam operasi yang diputuskan oleh sekutu, seperti hak manjemen dari
masing-masing sekutu, prosedur pemungutan suara dan metode akuntansi.

Karakteristik Persekutuan adalah merupakan sifat utama atau ciri khas persekutuan
yang meliputi:

1. Mutual Agency (perwakilan bersama): masing-masing sekutu menjadi


agen/wakil dari persekutuan untuk tujuan usaha
2. Limited Life (umur terbatas): persekutuan berlangsung selama individu-individu
yang mengadakan persekutuan masih ada dan menghendaki
3. Unlimited Liability (tanggung jawab tak terbatas): tanggung jawab anggota
tidak terbatas pada jumlah investasi dalam persekutuan
4. Ownership of an Interset in a Partnership: kekayaan yang telah disetor ke
dalam persekutuan sudah bukan lagi milik sekutu penyetor, melainkan milik semua
sekutu.
5. Participation on Partnership Profit: masing-masing sekutu mempunyai hak di
dalam pembagian laba atau rugi persekutuan.
6. Right to Dispose of a Partnership Interest: masing-masing sekutu mempunyai
hak untuk menjual atau memindahkan haknya atas modal dan hak atas laba kepada
orang lain, baik kepada anggota sekutu maupun bukan.
7. Mutual Liabiliy: semua sekutu bertanggung jawab terhadap utang persekutuan.
Jadi utang persekutuan adalah juga utang seluruh sekutu.

Laporan keuangan yang disusun pada persekutuan sama dengan bentuk perusahaan
lainnya, yaitu laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas dan laporan perubahan modal. Pada
laporan keuangan, perincian pembagian laba harus diungkap atau disajikan, biasanya
ditambahkan pada laporan laba rugi atau dibuat sebagai lampiran. Laporan perubahan modal
pada persekutuan terdiri dari beberapa sekutu yang modalnya dirinci untuk setiap anggota
sekutu.

Pembagian laba rugi persekutuan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:

1. Pembagian laba rugi berdasarkan uang yang ditetapkan


2. Pembagian laba rugi berdasarkan setoran modal sekutu
3. Pembagian laba rugi berdasarkan setoran modal dan jasa

Perjanjian persekutuan akan berisi ketentuan-ketentuan yang disepakati oleh para


sekutu mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan persekutuan sampai
pembubarannya. Isi perjanjian antara lain:

1. Ketentuan mengenai persekutuan


2. Ketentuan mengenai sekutu
3. Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan
4. Ketentuan mengenai pembagian laba
5. Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran sekutu
6. Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi) terhadap masing-masing sekutu

Akuntan yang bekerja untuk persekutuan harus memahami hukum atau undang-
undang terkai dengan persekutuan karena hukum atau undang-undang tersebut menjelaskan
hak-hak tiap sekutu dan kreditor selama proses pembentukan, operasi dan likuidasi atas
persekutuan. Dalam kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPer) dan Kitab Undang-
undang Hukum Dagang (KUHD) Indonesia tertera definisi hak-hak dan kewajiban-kewajiban
setiap sekutu kesekutu lain dan kreditor dalam persekutuan.

Opersional akuntansi persekutuan. Sebuah persekutuan menyediakan jasa atau


menjual produk untuk mencari keuntungan. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal dan buku
besarnya. Sebagian besar persekutuan menggunakan akuntansi akrual dan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dalam pembukuannya karena prinsip akuntansi yang berlaku umum
menghasilkan pengukuran laba yang lebih baik dibandingkan metode akuntansi alternatif,
seperti basis kas atau pun bisnis kas yang dimodifikasi. Laporan keuangan persekutuan
disusun untuk kepentingan sekutu dan terkadang kreditor.

1. Akun Sekutu
Persekutuan bisa memiliki beberapa akun untuk masing-masing sekutu
dalam pencatatan akuntansinya. Akun sekutu tersebut adalah sebagai
berikut.
2. Akun Modal
Investasi awal para sekutu, setoran modal selanjutnya, distribusi keuntungan
atau kerugian dan penarikan modal oleh sekutu di catat dalam akun modal
para sekutu. Setiap sekutu memiliki satu akun modal, yang biasanya
bersaldo kredit.
3. Akun Prive (Penarikan)
Para sekutu biasanya melakukan penarikan atas aset dari persekutuan
sepanjang tahun sebagai antisipasi atas keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai