Anda di halaman 1dari 3

Nama: Zahra Ariani

Kelas: X OTKP 1

Ekonomi Bisnis Kd 3.9

1.Terangkan klasifikasi usaha kecil dan menengah yang anda ketahui !

Jawaban :

DiIndonesia sudah dikenal 4 klasifikasi usaha kecil menengah diantaranya yaitu :

1. Livelihood Activities

Yang merupakan salah satu bentuk UKM yang biasa dimanfaatkan untuk membuka kesempatan kerja untuk
keperluan mencari nafkah. Istilah yang lebih umum dan mudah dipahami untuk salah satu klasifikasi UKM ini
adalah usaha sektor informal. Contoh dari livelihood activities ini seperti pedagang kaki lima, warung kecil,
dan sebagainya.

2. Micro Enterprise

Salah satu klasifikasi usaha kecil menengah (UKM) yang dilakukan dengan cara menjadi pengrajin sesuatu.
Namun belum taraf menjadi kewirausahaan. Masih skala kecil istilah mudahnya.

3. Small Dynamic Enterprise

Yaitu merupakan salah satu bentuk klasifikasi usaha kecil menengah yang pelakunya sudah mempunyai jiwa
entrepreneur atau kewirausahaan. Jelas saja tingkatnya sudah lebih tinggi dari 2 klasifikasi UKM sebelumnya.
Pelaku dari small dynamic enterprise ini sudah bisa melakukan dan menerima pekerjaan level sub kontrak
bahkan melakukan ekspor.

4. Fast Moving Enterprise

Merupakan salah satu kriteria usaha kecil menengah yang sudah benar-benar memiliki jiwa kewirausahaan
atau entrepreneur sejati. Bahkan dalam waktu dekat dapat langsung berubah bertransformasi menjadi usaha
besar atau UB. Sehingga berpeluang bukan lagi menjadi UKM melainkan UB.

2.Menurut anda,masalah apa saja yang dihadapi UMKM di indonesia ?

Jawaban :

1.Kurangnya modal usaha. Modal jadi salah satu masalah UMKM yang paling sering dialami.

2.Kurangnya pengetahuan tentang cara mengembangkan usaha.

3.Tidak ada inovasi produk.

4.Kurang memahami pemasaran digital.

5.Pembukuan yang masih manual.


3.Uraikan sifat-sifat dari sebuah rencana bisnis !

Jawaban :

1.Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta tujuan yang jelas.

2.Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik,
berorientasi masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.

3.Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang
berkelanjutan serta perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang.

4.Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk
tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis yang
dihadapi.

5.Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.
Beberapa manfaat perencanaan usaha adalah pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan
dengan tujuan yang jelas, menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta penggunaan
sumberdaya yang lebih efisien, menyediakan alat evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha, serta
menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan. Artinya, perencanaan usaha digunakan
untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan tercapai.

6.Melakukan studi kelayakan usaha.

7.Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studi adalah cara yang ditempuh untuk menentukan layak
tidaknya suatu gagasan usaha dilaksanakan.

8.Membuat proposal usaha.

9.Langkah terakhir dalam proses perencanaan usaha adalah membuat proposal usaha. Proposal usaha adalah
dokumen tertulis dari perencanaan usaha. Cara membuat proposal usaha atau proposal bisnis adalah sebagai
berikut. Yang harus tercantum di sebuah proposal usaha atau proposal bisnis adalah:

-Hasil Studi Kelayakan Usaha yang membahas tentang potensi pasar targeting dan segmenting

-Kebutuhan investasi atau modal

-Biaya operasional

-Neraca awa yang berisi estimasi pendapatan,margin, biaya operasi dan keuntungan

-Strategi bisnis

4. Menurut anda, upaya apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengembangkan UMKM

di Indonesia agar lebih maju dan dapat bersaing dengan usaha yang lebih besar ?

Jawaban :
•Menentukan harga sesuai dengan kualitas yang maksimal

•Memilih jenis produk yang tepat

•Pilihlah sumber daya manusia yang terbaik

•Lakukan sistem promosi

•Memilih dimana lokasi paling strategis

5. UMKM terbagi menjadi dua kategori yaitu usaha kecil dan usaha menengah menurut

UU No. 20 tahun 2008. Apa yang dimaksud dengan usaha kecil dan usaha

menengah tersebut ?

Jawaban :

Usaha mikro yaitu usaha yang kepemilikannya oleh perseorangan atau badan usaha tunggal yang omsetnya
maksimal 300 juta.

Usaha kecil merupakan usaha produktif, berdiri serta dikelola sendiri oleh perseorangan atau sebuah badan
usaha. Namun kepemilikannya tidak dikuasai oleh perusahaan menengah atau besar. Dapat dikatakan usaha
kecil jika omsetnya 300 juta hingga 2,5 milyar rupiah.

Usaha menengah adalah usaha yang dimiliki perseorangan dan tidak ada hubungan kepemilikan oleh
perusahaan maupun anaknya. Usaha menengah ini omsetnya mulai dari 2,5 milyar hingga 50 milyar rupiah.

Anda mungkin juga menyukai