Hak Istimewa untuk melindungi seorang pemegang saham dari kehilangan kepentingan
kepemilikan di luar kemauannya. Tanpa hak ini, pemegang saham yang memiliki persentase
kepentingan tertentu akan merasa dirugikan akibat penerbitan saham tambahan tanpa
sepengetahuannya pada tingkat harga yang tidak menguntungkan mereka. Namun banyak
perseroan yang menghapus hak istimewa ini. Mengapa ? karena hak istimewa ini melekat
pada saham yang akan membuat perusahaan tidak dapat menerbitkan lebih banyak saham
tambahan, seperti yang sering dilakukan ketika mengakuisisi perusahaan lain.
Berbagai Kepentingan Kepemilikan
Dalam setiap perseroan ada kelompok saham yang mewakili kepemilikan dasar, yaitu
saham biasa dan saham preferen. Saham Biasa adalah hak residu perseroan yang
menanggung ririko besar bila terjadi kerugian dan menerima manfaat bila terjadi keuntungan.
Pegeang saham ini tidak dijamin akan menerima dividen tetapi mereka ikut dalam
manajemen perusahaan. Sedangkan shama preferen adalah sebagai pengganti atas setiap
preferensi khusus, pemegang saham preferen menjadi prioritas untuk mengklaim laba.
Mereka dijaminkan untuk memperoleh laba dan biasanya pada tingkat yang telah ditetapkan
dan didahuukan pembayarannya daripada pemegang saham biasa, namun mereka tidak
memilik hak suara dalam manajemen perusahaan.
MODAL PERSEROAN
Tiga kategori ini biasanya muncul sebagai bagian dari ekuitas pemegang saham :
1. Modal Saham
2. Tambahan Modal Disetor
3. Laba Ditahan
PENERBITAN SAHAM
Masalah akuntansi yang ada pada penerbitan saham akan dibahas dalam topic berikut :
1. Akuntansi untuk saham dengan nilai pari
2. Akuntansi untuk saham tanpa nilai pari
3. Akuntansi untuk penerbitan saham yang digabungkan dengan sekuritas lainnya (penjualan
lump sum)
4. Akuntansi untuk saham yang diterbitkan dalam transaksi non kas
5. Akuntansi untuk biaya penerbitan saham
REAKUISISI SAHAM
Alasan perusahaan membeli kembali sahamnya yang beredar cukup bervariasi.
Beberapa alasan utamanya adalah :
1. Untuk memenuhi distribusi pajak yang efisien dari kelebihan kas kepada pemegang saham.
Tingkat keuntungan modal kas atas penjualan saham kepada perusahaan oleh pemegang
saham diperkirakan sekitar setengah tarif pajak biasa. Keuntungan ini agak terkurangi karena
baru-baru ini terjadi perubahan mengenai hukum pajak yang berkenaan dengan dividen
2. Untuk meningkatkan laba per saham dan pegembalian atas ekuitas (ROE). Dengan
mengurangi jumlah saham yang beredar dan mengurangi ekuitas pemegang saham, rasio
kinerja tertentu sering kali meningkat.
3. Untuk memenuhi saham dalam kontrak kompensasi saham karyawan atau memenuhi
kebutuhan merger yang potensial. Honeywell Inc. melaporkan bahwa sebagian dari
pembeliannya atas satu juta lembar saham biasa igunakan untuk kontrak opsi saham
karyawan
4. Untuk mengurangi upaya pengambilalihan atau mengurangi jumlah pemegang
saham. Dengan mengurangi jumlah saham yang dipegang public, pemilik sekarang dan
manajemen dapat menghindari pihak luar untuk mengendalikan perusahaan atau pengaruh
yang signifikan.
5. Membentuk pasar bagi saham. Dengan membeli saham di pasar modal, diciptakan suatu
permintaan yang dapat menstabilan harga saham atau dalam kenyataannya meningkatkan
harga saham itu.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan
laba ditahan yang tersedia secara legal. Alasan utamanya adalah Sebagai berikut :
1. Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau sebagian
laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap kemungkinan
kerugian
2. Beberapa hukum perseroan Negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen dengan
biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen
3. Kerugian untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna membiayai
pertumbuhan atau ekspansi
4. Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan
mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan
akumulasi itu sebagai dasar untuk membayar dividen tahun-tahun yang buruk
5. Keinginan untuk membentuk perlindungan atau penyangga terhadap kemungkinan kerugian
atau kesalahan dalam kalkulasi laba.
Jenis-Jenis Dividen
1. Dividen Tunai
Pengumuman dividen tunai merupakan kewajiban dan karena pembayaran biasanya harus
harus dilakukan dengan segera dan biasanya disebut sebagai kewajiban lancar
2. Dividen Properti
Hutang dividen dalam bentuk aktiva perusahaan selain kas, dapat berupa barang dagang, real
estate, atau investasi yang dirancang oleh dewan direksi. Ketika dividen property
diumumkan, maka perusahaan harus menetapkan kembali nilai wajar property yang akan
dibagikan dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian sebagai perbedaan nilai wajar
dengan nilai buku pada tanggal pengumuman.
3. Dividen Likuidasi
Dividen yang tidak didasarkan pada laba ditahan, yang menyiratkan bahwa dividen ini
merupakan pengembalian dari investasi pemegang saham dan bukan dari laba. Dengan kata
lain, setiap dividen yang tidak didasarkan pada laba merupakan pengurangan modal disetor
prusahaan dan sejauh itu merupakan dividen likuidasi
4. Dividen Saham
Penerbitan oleh suatu perseroan atas saham miliknya sendiri kepada pemegang saham atas
dasar prorata.
Pemecahan Saham
Manajemen dari banyak perusahaan merasa yakin bahwa untuk menjalin hubungan
dengan masyarakat yang lebih baik, kepemilikan yang lebih luas sangat diperlukan. Karena
itu, mereka ingin memiliki harga pasar yang cukup rendah sehingga berada dalam batas
kemampuan mayoritas calon investor. Untuk mengurangi nilai pasar saham, cara yang biasa
dilakukan adalah dengan melakukan pemecahan saham.
Dari sudu pandang akuntansi, tidak ada ayat jurnal untuk mencatat pemecahan saham.
Namun suatu catatn memorandum dibuat untuk menunjukkan bahwa nilai pari saham telah
berubah, dan jumlah saham telah bertambah.
ANALISIS
Tiga rasio yang digunakan yaitu :
1. Tingkat Pengembalian atas ekuitas saham biasa
2. Rasio pembayaran
3. Nilai buku per saham
Dividen Tunai
Rasio Pembayaran =
Laba Bersih-Dividen Preferen