Anda di halaman 1dari 2

Bentuk kepemilikan adalah bentuk kegiatan bisnis dilihat dari siapa pemilik atau pendirinya,

sumber modalnya , apa tujuan didirikannya, sehingga terdapat bermacam-macam


kepemilikan bisnis. Ada banyak jenis-jenis bisnis , berbagai macam tipe, dan dapat
dikelompokan dengan cara yang berbeda-beda. Berdasarkan kegiatannya ,bisnis dapat
dikelompokan menjadi : manufaktur, bisnis jasa, pengecer dan distributor, bisnis pertanian
dan pertambangan , bisnis finansial, bisnis informasi, utilitas, bisnis real estate, bisnis
transportasi.

Bentuk-bentuk kepemilikan bisnis :


a) Perusahaan perseorangan yaitu bisnis yang pada umumnya dimiliki atau didirikan
perseorangan. Karena dimiliki perseorangan atau secara individu maka tanggung jawab
pemilik tidak terbatas dan keberlanjutannya juga hanya ditentukan oleh seorang pemilik
tersebut.
b) Persekutuan atau partnership merupakan bentuk legal kepemilikan bisnis kedua, yaitu
sering disebut dengan persekutuan .Ada beberapa jenis persekutuan yaitu :
- Persekutuan umum (general partnership) merupakan persekutuan dimana semua pemilik
berbagi dalam kegiatan operasional bisnis dan dalam mengasumsikan tanggung jawab atas
hutang perusahaan.
- Persekutuan terbatas (limited partnership) merupakan pemilik yang menginvestasikan dana
atau uangnya kedalam bisnis tetapi tidak memiliki tanggung jawab meneglola hutangnya
atau kerugiannya dalam investasi.
c) Korporasi merupakan pemisahan entitas bisnis yang dimiliki oleh para pemegang saham.
Korporasi juga merupakan entitas legal berizin negara dengan otoritas untuk bertindak dan
mempunyai kewajiban terpisah dari para pemiliknya. Tanggung jawab yang dimiliki adalah
sebesar modal yang diinvestasikan ke dalamnya. Ada enam bentuk korporasi yaitu, private
corporation, public corporation, S corporation, limited liability corporation, professional
corporation, multinational or transnational corporation.
d) Koperasi adalah organisasi yang dimili dan dikendalikan oleh orang-orang yang
menggunakannya produsen ,konsumen, atau pekerja dengan kebutuhan yang sama yang
menggabungkan sumber daya mereka untuk keuntungan bersama.

Bisnis kecil atau pebisnis kecil merupakan individu yang memulai bisnisnya dari binis kecil
yang semakin lama akan menjadi semakin berkembang. Kepemilikan bisnis yang kecil
tersebut disebut dengan pebinis kecil (micropreneur). Banyak pebisnis kecil yang memulai
usahanya dengan bisnis rumah tangga, baik bisnis makanan atau kuliner, kerajinan
tangan ,atau konsultan.

Hal yang dapat membuat bisnis kecil berhasil , misalnya pelanggan membutuhkan perhatian
yang lebih besar, produk mudah dihasilkan denga teknik produksi masal, pemilik mau
memperhatikan para pesaing, bisnis yang dilakukan berada pada industri yang sedang
tumbuh, ada perusahaan bersar yang menjual operasi waralabanya, dan sebagainya.
Ada juga faktor yang menyebabkan kegagalan bisnis kecil, seperti modal yang terlalu kecil,
kurang hati-hati dalam menggunakan modalnya, tidak memahami siklus bisnis, menetapkan
harga terlalu tinggi atau terlalu rendah, berhutang terlalu besar, dan masih banyak lagi.

Contoh bisnis kecil adalah bisnis rumah tangga makanan atau kuliner misalnya , bisnis
dessert box. Di zaman serba internet seperti sekarang ini, meskipun disebut usaha kecil
namun potensi untuk mendapatkan keuntungan bisa saja menjadi besar, berbanding terbalik
dengan sebutannya. Cukup dengan bermodalkan smartphone yang terkoneksi dengan
internet, apa saja bisa anda tawarkan tanpa malu-malu. Banyak masyarakat mulai dari
pelajar, karyawan swasta dan ibu rumah tangga memilih menekuni bisnis kecil kecilan
adalah karena keuntungan yang didapat yaitu modal relatif kecil dan waktu fleksibel juga
akan mendapatkan penambahan penghasilan.

Perkembangan UMKM di Indonesia

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM di Indonesia mengalami
pertumbuhan setiap tahunnya. Pada tahun 2010, jumlah UMKM ada sekitar 52,8 juta dan
pada tahun 2018 bertambah menjadi 64,2 juta usaha. Kenaikan jumlah ini membawa UMKM
sebagai kontributor terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) yaitu 60,3 persen.
Menariknya lagi, melansir katadata, UMKM telah menyerap 97% dari total tenaga kerja dan
99% dari total lapangan pekerjaan. Sayangnya pandemi Corona yang terjadi di tahun 2020,
membuat sejumlah UMKM kesulitan dan nyaris gulung tikar. Salah satu faktornya karena
turunnya permintaan pasar juga modal usaha yang kian menipis.

Sumber referensi : BMP Pengantar Bisnis EKMA4111/Modul 4


https://blog.amartha.com/umkm-pengertian-jenis-dan-perkembangannya-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai