Bisnis kecil atau pebisnis kecil merupakan individu yang memulai bisnisnya dari binis kecil
yang semakin lama akan menjadi semakin berkembang. Kepemilikan bisnis yang kecil
tersebut disebut dengan pebinis kecil (micropreneur). Banyak pebisnis kecil yang memulai
usahanya dengan bisnis rumah tangga, baik bisnis makanan atau kuliner, kerajinan
tangan ,atau konsultan.
Hal yang dapat membuat bisnis kecil berhasil , misalnya pelanggan membutuhkan perhatian
yang lebih besar, produk mudah dihasilkan denga teknik produksi masal, pemilik mau
memperhatikan para pesaing, bisnis yang dilakukan berada pada industri yang sedang
tumbuh, ada perusahaan bersar yang menjual operasi waralabanya, dan sebagainya.
Ada juga faktor yang menyebabkan kegagalan bisnis kecil, seperti modal yang terlalu kecil,
kurang hati-hati dalam menggunakan modalnya, tidak memahami siklus bisnis, menetapkan
harga terlalu tinggi atau terlalu rendah, berhutang terlalu besar, dan masih banyak lagi.
Contoh bisnis kecil adalah bisnis rumah tangga makanan atau kuliner misalnya , bisnis
dessert box. Di zaman serba internet seperti sekarang ini, meskipun disebut usaha kecil
namun potensi untuk mendapatkan keuntungan bisa saja menjadi besar, berbanding terbalik
dengan sebutannya. Cukup dengan bermodalkan smartphone yang terkoneksi dengan
internet, apa saja bisa anda tawarkan tanpa malu-malu. Banyak masyarakat mulai dari
pelajar, karyawan swasta dan ibu rumah tangga memilih menekuni bisnis kecil kecilan
adalah karena keuntungan yang didapat yaitu modal relatif kecil dan waktu fleksibel juga
akan mendapatkan penambahan penghasilan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM di Indonesia mengalami
pertumbuhan setiap tahunnya. Pada tahun 2010, jumlah UMKM ada sekitar 52,8 juta dan
pada tahun 2018 bertambah menjadi 64,2 juta usaha. Kenaikan jumlah ini membawa UMKM
sebagai kontributor terbesar dalam produk domestik bruto (PDB) yaitu 60,3 persen.
Menariknya lagi, melansir katadata, UMKM telah menyerap 97% dari total tenaga kerja dan
99% dari total lapangan pekerjaan. Sayangnya pandemi Corona yang terjadi di tahun 2020,
membuat sejumlah UMKM kesulitan dan nyaris gulung tikar. Salah satu faktornya karena
turunnya permintaan pasar juga modal usaha yang kian menipis.