Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Kontribusi Perusahaan Multinasional terhadap Perekonomian


Indonesia
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Internasional

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh Kelompok 2:


Agus Riyanto
Ajeng Widyastuti
Faulina Sinaga
Gilang Ramadhan
Sarma Gurning
Syapina Alifia Rosdiana 181010551403

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah swt. Tuhan semesta alam atas segala
berkah,taufik, rahmat dan hidayah-Nya yang begitu besar, shalawat serta salam
semogatercurah limpah kepada teladan umat manusia, Muhammad saw., dengan
mengucapkan Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah manajemen
strategi.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Maka,


penulismengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan ini dapat
lebih baiklagi. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca
semogamemberikan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca.

Tangerang Selatan,30 Maret 2022

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional adalah perusahaan besar yang biasanya
berada di negara maju dan memiliki anak perusahaan di berbagai negara lain,
biasanya id Negara berkembang. Karena perusahaan ini menjalankan bisnisnya
di berbagai Negara maka sifat usahanya mendunia sehingga dapat memiliki
pengaruh yang kuat terhadap kondisi politik global. MNC atau Multinational
Corporation ini sering dikenal sebagai Perusahaan Multi Nasional (PMN).
PMN sendiri kadang rancu dan diidentikkan juga dengan TNC atau
Transnational Corporation (TNC).
B. Bentuk-Bentuk Perusahaan Multinasional
1. Multinational Producting Enterprise (MTE)
Fokus yang dilakukan perusahaan multinasional ini adalah di bidang
produksi. Jadi, MNC ini memiliki dan mengontrol berbagai fasilitas
produksi di lebih dari suatu negara.
2. Multinational Trade Enterprise (MTE)
Fokus dari MTE ialah pada bidang perdagangan. Jadi, perusahaan ini
bergerak dengan menjual barang yang diproduksi di dalam negeri secara
langsung kepada badan usaha atau orang di negeri lain.
3. Multinational Internationally Owned Enterprise (MOE)
Perusahaan ini lebih mengarah pada kepemilikan usaha dari satu induk
perusahaan, yang menyebarluaskan cabang-cabang produksi.
4. Multinational (Financial) Controlled Enterprise (MCE)
Fokus dari perusahaan ini lebih pada pemodalan atau pembiayaan.
Pada MOE dan MCE, kegiatan perusahaannya diawasi oleh lebih dari satu
negara.
C. Kegiatan perusahaan multinasional di indonesia
Menurut analisa LEKNAS terhadap Undang-undang Penanaman Modal
Asing No.1 Tahun 1967 dan No.11 Tahun 1970 , dan perbandingannya
dengan perundang-undangan di negara tetangga , maka nampak bahwa
investasi langsung dari perusahaan multinasional dianggap sebagai strategi
yang paling tepat untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dari pada

4
pinjaman luar negeri atau pembelian lisensi , kontrak management dan
sebagainya yang harus dicari sendiri oleh perusahaan dalam negeri.
Perusahaan multinasional tersebut membawa secara lengkap sekaligus
modal , teknologi , ketrampilan management-organisasi-teknis, serta
menguasai jaringan pasaran dunia . Ke semuanya itu akan dengan relatip
mudah mengubah kekuatan ekonomi potensiil yang banyak di Indonesia
menjadi kekuatan ekonomi riil untuk mempercepat pembangunan ekonomi ,
dan memperlancar pemindahan ke trampilan-ketrampilan ketangan
Indonesia .

D. Dampak perusahaan multinasional


1. Dampak Positif
- Sebagai sumber devisa dan pajak
- Menyediakan lowongan pekerjaan
- Transfer teknologi
-Pilihan produk yang meningkat
- Meningkatkan reputasi nasional
2. Dampak Negatif
- Kerusakan Lingkungan
- Meningkatnya persaingan bagi perusahaan lokal
- Pekerjaan yang disediakan keterampilan rendah
- Kualitas kesehatan dan keselamatan kerja yang rendah
- Ekspor keuntungan
- Dampak budaya dan sosial
E. Manfaat dan tantangan perusahaan multinasional
Perusahaan multinasional (MNC’S) merupakan keuntungan bagi
pemerintah, perekonomian, masyarakat, bahkan diri mereka sendiri. Cole
(1996) menyatakan bahwa ukuran organisasi-organisasi internasional sangat
besar.  Banyak dari mereka memiliki total penjualan yang jauh melebihi
banyak negara di dunia. Cole juga membandingkan negara dengan perusahaan
multinasional, menurut statistik Bank Dunia, misalnya, perusahaan minyak
besar seperti Exxon dan Shell memiliki negara yang jauh lebih besar seperti

5
Afrika Selatan, Australia dan Argentina dari pada negara-negara seperti
Yunani, Bulgaria, Mesir.

Keuntungan Menjadi Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional besar lainnya termasuk General Motors,


British Petroleum, Ford dan International Business Machine (IBM).
Beberapa keuntungan dari perusahaan multinasional adalah:

1. Kegiatan ekonomi utama biasanya memiliki investasi modal yang


besar.
2. Negara menikmati berbagai produk, layanan dan fasilitas umum.
3. Memiliki lebih banyak penciptaan lapangan kerja untuk masyarakat.
4. Kumpulan keterampilan nasional dimanfaatkan secara efektif dan
efisien.
5. Teknologi semakin maju karena perusahaan-perusahaan ini
memperkenalkan teknologi mutakhir ke dalam bisnis mereka.
6. Tuntutan akan pelatihan, pelatihan ulang dan kemajuan dalam
pendidikan rakyat mutlak diperlukan. Hal ini pada gilirannya membantu
memperkuat perekonomian negara.
7. Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
8. Memperkuat persahabatan antar negara dalam perdagangan, yaitu
hubungan internasional
9. Neraca pembayaran negara dalam perdagangan akan membaik.

Masalah/Tantangan yang Dihadapi Perusahaan Multinasional


Tidak ada perusahaan yang bebas dari masalah yang dihadapinya. Baik
organisasi itu besar atau kecil, pasti ada beberapa masalah atau
faktor/dampak negatif yang mengganggu kelangsungan organisasi.
Weihrich dan Koontz (1994) menyatakan bahwa operasi perusahaan
multinasional perlu dipertimbangkan terhadap masalah lingkungan, dan
sebagian besar tantangan yang dihadapi perusahaan multinasional adalah:
1. Biasanya kekurangan tenaga kerja yang parah, orang yang tidak
memiliki keterampilan manajemen dan teknis.
2. Menantang lingkungan bisnis yang tidak ramah.
3. Biasanya terdapat konflik kepentingan antara pemerintah,
perusahaan multinasional dan masyarakat umum.

6
4. Mempekerjakan manajer ekspatriat, setidaknya dari negara sendiri
atau di tempat lain, dapat mengakibatkan biaya tenaga kerja yang
sangat besar di negara tuan rumah.

F. Pemecahan masalah pemerintah untuk perusahaan multinasional


terhadap perkembangan indonesia.
Dari akar masalah di atas paling tidak bisa dirumuskan 3 pendekatan dalam
menanggulangimasalah di atas sebagai berikut:
1. Pendekatan hukum
Dilema perusahaan akan profit oriented dapat dicegah melalui
legislasi,dimana peraturan perundang-undangan yang mengikat semua pihak
akan menempatkan perusahaan pada standar yang sama.makalah
adedidikirawan Perusahaan yang berbisnis denganstandar tinggi pasti akan
menyambut baik hal ini. Perusahaan yang berbisnis dengan standar tinggi,
dalam menjalankan praktiknya akan memperhatikan etika berbisnis (code of
conduct).Peraturan dan legislasi akan melindungi perusahaan tersebut terhadap
kompetisi yang tidak fair dari perusahaan yang tidak memenuhi standar yang
sama.
2. Pendekatan sosial dan etika.
Pendekatan lainnya untuk menjamin Pertanggungjawaban publik
perusahaan multinasional ialah melalui berbagai macam tekanan sosial dan etik
masyarakat.Paling tidak ada 4 kelompok yang dapat mengadakan presure
antara lain, konsumen, investor, pekerja dan LSM. Menurut Wegner-
Tsukamoto, kelompok ini dapat menciptakan apa yang disebut “ethical capital”
yang artinya nilai yang merasuki empat kelompok tadi untuk
melakukangerakan moral secara aktif. Contoh nyatanya adalah boikot yang
dilakukan Gandhi, tentu sajadiikuti pengikutnya, atas perusahaan kapas
kolonialis Inggris di India, kemudian boikot partaisolidaritas buruh di Glasgow
atas perusahaan galangan kapal.
3. pendekatan melalui transformasi konflik.
Rahmad Paul, master pada Conflict Transformation di Center for Justice
and Peacebuilding Eastern Mennonite University, US menyarankan Konflik itu
seperti pedang bermata dua, di satu sisi bisa menghambat tetapi jika dikelola
dengan baik dapat menjadikannya sesuatu yang konstruktif. Kalau dinamika
konflik dikelola secara tepatakan berdampak pada perubahan sosial yang
transformative dan significant bagi kepentinganrakyat banyak. Negosiasi dan
mediasi konflik merupakan cara pendekatan yang berprinsipmakalah

7
adedidikirawan pada nonkekerasan dan dialog untuk
mengakomodasikepentingan semua pihak yang bertikai. Para pihak yang
berkonflikperlu duduk bersama dansetara di meja perundingan negosiasi guna
mencari titik temu dan menjembatani perbedaan persepsi dan kepentingan dan
secara bersama-sama membangun consensus yang membangundan
mengakomodasi semua pihak.

8
KESIMPULAN
Perusahaan multinasional merupakan Perusahaan yang telah memainkan
peranan yang sangat penting dalam menjalankan kebijakan dan aturan, baik di
tingkat national maupun internasional. Pada negara-negara berkembang,
hampir setiap aspek dari kehidupan komunitas telah terkena dampak dari
operasi perusahaan multinasional. Hal ini menjadikan perusahaan-perusahaan
bersaing dalam segi produksi, inovasi dan tenaga kerja. Poin terakhir menjadi
sorotan di dalam penelitian ini, bagaimana perusahaan melindungi karyawan
mereka dari perusahaan-perusahaan pesaing yang ingin membajak karyawan
mereka. Selain itu, bagaimana perusahaan menumbuhkan loyalitas karyawan
terhadap perusahaan mereka. Dengan demikaian, pengambilan keputusan
terhadap pemberian kompensasi karyawan sangat penting untuk menjaga dan
mengikat karyawan itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai