id/agus_dh/
1. Pendahuluan
Dewasa
ini
peranan
perusahaan
multinasional
dalam
menciptakan
dan
mengembangkan pola struktur perekonomian modern dan mekanisme pasar yang luas di
berbagai negara makin meningkat. Hal tersebut membuahkan keuntungan-keuntungan yang
tidak hanya dirasakan oleh negara induknya tetapi juga oleh negara-negara dimana
perusahaan multinasional tersebut berada. Secara global dapat dikatakan bahwa adanya
economic trend yang maju akhir-akhir ini tidak dapat dipisahkan dari sumbangan saham yang
diberikan oleh perusahaan-perusahaan multinasional tersebut.
Namun dari keuntungan-keuntungan finansial yang bisa dipetik dari perusahaan
multinasional tersebut juga menimbulkan efek samping yang negatif yang tidak dapat
didiamkan begitu saja. Sifat ambivalen perusahaan multinasional tersebut salah satunya dapat
dilihat dari timbulnya masalah pencemaran lingkungan baik lokal, regional, maupun global.
Kasus masalah pencemaran lingkungan oleh perusahaan multinasional yang menimbulkan
kerugian materi dan korban jiwa sudah banyak terjadi. Contoh menggemparkan yang mewakili
kasus-kasus ini adalah kasus Bhopal di India.
Adanya masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan
multinasional dapat dikaitkan dengan produksi-produksi yang menjadi lahan perusahaan
multinasional tersebut. Produk dari perusahaan multinasional tersebut sebagian besar bersifat
hard material industry seperti industri kimia, industri logam, industri baja dan lain-lain. Seperti
kita ketahui produk-produk semacam itu cenderung menghasilkan limbah yang sangat
potensial dalam pencemaran lingkungan.
Dari data-data yang ada, diketahui bahwa pencemaran lingkungan yang disebabkan
perusahaan multinasional terjadi di hampir seluruh negara-negara berkembang atau negaranegara dunia ke tiga. Hal ini menimbulkan masalah yang pelik bagi negara bersangkutan
disamping
harus
mengusahakan
pertumbuhan
ekonomi
negaranya,
mereka
itu
sendiri.
Untuk
mengetahui
gambaran
umum
tentang
perusahaan
multinasional maka harus diperhatikan beberapa hal yaitu tentang pengertian perusahaan
multinasional, sejarah timbulnya , ruang lingkup usaha, dan perkembangannya dewasa ini.
Kata multinasional secara harfiah menurut makna kamus berarti berbagai bangsa.
Bila ditelusuri menurut terminologi ekonomi
pengertian yang lebih tepat dan lengkap mengenai makna perusahaan multinasional. Secara
umum dapat dikatakan bahwa perusahaan multinasional adalah perusahaaan yang wilayah
beroperasinya meliputi sejumlah negara dan memiliki fasilitas-fasilitas produksi dan servis di
luar negaranya sendiri (Winardi, 1977). Menurut Dunning (1993) perusahaan multinasional
merupakan perusahaan yang berhubungan dengan investasi langsung atau FDI (foreign direct
investment) dan mengorganisasi produksi barang dan jasa dalam lebih dari satu negara.
Menurut Prof. Bermutter, sebuah perusahaan dapat dikatakan sebagai perusahaan
multinasional jika memiliki tiga persyaratan. Persyaratan tersebut adalah terdiri dari
sekelompok perusahaan, mempunyai kendali operasi langsung di berbagai negara yang
berbeda dan mempunyai kecenderungan yang mengarah pada pandangan global, serta
penguasaan perusahaan secara geosentris.
Sebenarnya banyak istilah yang identik dengan istilah multinasional tersebut,
diantaranya adalah Transnasional, International Companies, Multinational Corporation, dan
sebagainya. Karena di banyak literatur masalah ekonomi lebih banyak dipakai istilah
perusahaan multinasional, maka untuk menyeragamkan penulis memakai istilah perusahaan
multinasional.
berkembang
disebabkan
karena
negara-negara
berkembang
itu
sendiri
juga
lebih
banyak
mendapatkan
kemudahan-kemudahan,
termasuk
dengan
perusahaan-perusahaan
nasional
dari
negara-negara
tempat
beroperasinya.
Dari perkembangan perusahaan multinasional dalam menjalankan roda ekonomi dunia
dan gampangnya mendapatkan fasilitas-fasilitas di negara berkembang, mendorong beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri untuk kemudian bergabung dalam bentuk perusahaan
multinasional
yang
serupa
yang
sudah
ada
sebelumnya.
Adanya
kecenderungan
multinasional yang bernama Union Carbide mengalami kebocoran gas beracun Methyl
Isocyanate (MIC). Gas tersebut kemudian mencemari manusia dan lingkungan di
sekelilingnya sehingga akhirnya menelan korban manusia sebanyak 2.500 orang
meninggal.
Lebih dari 50.000 orang harus dirawat karena menderita kerusakan paru-paru yang cukup
parah dan terancam menjadi buta. Selain itu sekitar 10.000 orang harus diungsikan ke
wilayah lain yang lebih aman (Kumar, 1986).
b. Kasus Managua, Nicaragua
Sebuah perusahaan multinasional Amerika Serikat dengan nama perusahaan Electro
Quimica Penwalt Inc., yang memproduksi bahan kimia berupa Chloralkali, melakukan
pencemaran mercury di danau Managua. Pencemaran tersebut menyebabkan 370 orang
pekerjanya mengalami keracunan mercury dan sepertiga pekerja lainnya mengalami
kerusakan sistem saraf pusat.
memaklumi bersama masalah ini secara seksama. Karena itu dalam pembentukkan peraturan
nasional diusahakan seluruh unsur yang terkait dengan negara-negara berkembang tersebut.
Pengalaman-pengalaman yang lalu menunjukan bahwa biasanya dalam pembentukkan
hukum yang lebih banyak berperan justru negara-negara yang tidak terlibat langsung pada
masalah yang sebenarnya
8. P e n u t u p
Untuk menanggulangi masalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
perusahaan multinasional memang dibutuhkan kerjasama dengan semua pihak yang
menginginkan terciptanya lingkungan yang seimbang dan serasi dengan kehidupan manusia.
Dalam memecahkan masalah tersebut, kurang bijaksana apabila saling menyalahkan satu
dengan lainnya sebab meskipun perdebatan itu telah sampai pada penemuan siapa yang
salah dan siapa yang benar, tetapi lingkungan yang telah tercemar tetap saja telah tercemar
dan tidak bisa lagi dipakai oleh manusia.
Oleh karena itu yang perlu kita lakukan sekarang adalah bagaimana mencegah dan
mengamankan agar lingkungan tidak tercemar lagi. Untuk menciptakan hal tersebut,
disamping dibutuhkan tanggungjawab moral dari perusahaan-perusahaan multinasional
secara keseluruhan juga diperlukan kesadaran mendasar bagi seluruh rakyat terutama di
negara-negara berkembang tentang pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup
dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Peranan perusahaan multinasional dewasa ini semakin meningkat yang dalam hal ini
menimbulkan masalah-masalah pencemaran lingkungan yang perlu diantisipasi sedini
mungkin oleh pihak-pihak yang terkait.
b.
c.
d.
Ada beberapa masalah yang perlu diinventarisasi oleh hukum internasional untuk
membuat aturan-aturan yang lebih baik dari aturan-aturan yang telah ada sebelumnya.
Saran-saran dari penulis dalam rangka menjawab masalah pencemaran yang
Perlu dibuat peraturan yang berskala internasional yang bersifat mengkhususkan diri pada
persoalan pencemaran oleh prusahaan multinasional.
b.
Daftar Pustaka
10
11