Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TENTANG PERUSAHAAN NASIONAL DAN

INTERNASIONAL
(PERUSAHAAN MULTINASIONAL)

Tugas Mata Kuliah


Pengantar Bisnis

Oleh:
LIANA PRASTIKA PUTRI
2023306301062

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2023

1
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1.....................................................................................................................iii
PENDAHULUAN..................................................................................................iii
A. Latar Belakang..........................................................................................iii
B. Tujuan.........................................................................................................v
BAB II.....................................................................................................................vi
ISI............................................................................................................................vi
A. Perkembangan Ekonomi Internasional..................................................vi
B. Pengertian Perusahaan Multinasional..................................................viii
C. Perkembangan Perusahaan Multinasional..............................................x
D. Pengaruh Perusahaan Nasional dan Internasional di Indonesia.......xiii
E. Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia.................................xvii
BAB III..................................................................................................................xx
KESIMPULAN......................................................................................................xx
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xxi

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan internasional merupakan perusahaan yang mempunyai operasi


bisnis pada beberapa pasar di seluruh dunia. Selain itu, mempunyai kantor pusat
pada satu tempat dan bisa juga mempunyai kantor cabang di negara berbeda.
Terdapat banyak alasan kenapa perusahaan lebih memilih melakukan
perdagangan internasional di luar ekspansi pasar sederhana.
Hal itu karena perusahaan internasional bisa mengambil keuntungan dari
celah di dalam UU Pajak Daerah untuk mentransfer profit perusahaan dari satu
negara pada negara yang lain. Dengan demikian, dapat menghindari pajak atau
kena pajak, tetapi dengan rate rendah.
Globalisasi ini memang tidak dapat dipungkiri menghantarkan dunia ke
tatanan kerjasama ekonomi yang lebih kompleks apabila dulu aktor hubungan
internasional di dalam bidang ekonomi itu masih banyak dilakukan hanya oleh
Negara.
Namun, sekarang hal sudah menjadi berbeda yang mana sudah banyak
perusahaan dengan skala internasional yang muncul. Perusahaan-perusahaan ini
memiliki peranan penting bagi hubungan internasional.Hal ini karena perusahaan
internasional dikenal juga dengan sebutan perusahaan multinasional atau MNC.
MNC itu adalah Multinational Corporation, yang memiliki pengertian yang sama.
Bisnis Internasional akan menghadapi masalah Perpajakan Internasional.
Masing – masing negara berhak untuk menentukan pajak dalam batas
kenegaraannya yang mengakibatkan perbedaan perpajakan di tiap – tiap negara,
selain juga disebabkan perbedaan budaya dan pemaksaan pajak (tax
enforcement).Perbedaan tersebut meliputi perbedaan dalam penentuan pajak dan
penentuan biaya.
(Ramdhani, 2004) Bisnis Internasional merupakan seluruh transaksi bisnis
oleh swasta dan pemerintah yang melibatkan dua atau lebih negara. Kegiatan

iii
bisnis ini bagi pihak swasta memiliki tujuan mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya, sedangkan bagi pemerintah kegiatan bisnis ini bukan hanya
untuk keuntungan semata, akan tetapi juga memiliki tujuan untuk kesejahteraan
sosial. Ada beberapa alasan sebuah perusahaan ikut serta dalam kegiatan bisnis
internasional, diantaranya adalah:
a) Untuk memperbesar penjualan. Bisnis internasional memungkinkan sebuah
perusahaan untuk melakukan ekspansi dalam hal penjualan produknya, hal
ini dikarenakan bisnisinternasional memiliki pasar yang sangat luas, tidak
terbatas pada negara dimana perusahaan tersebut berada akan tetapi juga
perusahaan dapat mengembangkan pasarnya ke luar negeri.dengan pasar
yang luas, besar kemungkinan perusahaan dapat meningkatkan jumlah
penjualan barang yang diproduksinya, contoh: Perusahaan provider
telekomunikasi terbesar diIndonesia yaitu PT. Telkomsel dalam rangka
memperluas pasarnya, tidak hanya didalam negeri Indonesia, untuk
mempermudah Jemaah haji dan umroh yang ada di Arab Saudi tanpa
menagnti kartu, maka Telkomsel bahkan tak cuma bekerja sama dengan
operator lokal, tetapi juga memiliki GraPARI di Mekkah, Madinah, dan
Jeddah. Call Center Telkomsel.
b) (Schumpeter & Backhaus, 2006)Untuk mengakuisisi sumber daya. Saat ini,
sebuaha perusahaan yang memiliki akses terhadap sumber daya yang
dibutuhkan atau perusahaan yang memiliki akses lebih baik terhadap faktor-
faktor produksi (man, money, material, method) maka dapat dipastikan
perusahaan tersebut akan memenangkan persaingan. Hal ini terjadi karena
sumber daya produksi yang jumlah terbatas, sedangkan kebutuhan manusia
yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebagai produsen semakin tak terbatas.
Kegiatan bisnis internasional, memungkinkan sebuah perusahaan berada
disebuah negara memiliki akses terhadap sumber daya yang ada dinegara
lainnya. Perusahaan tersebut dapat memiliki akses dengan cara melakukan
investasi baik langsung maupun tidak langsung dinegara yang memiliki
keunggulan dalam hal sumber daya. Sebagai contoh: Saat ini banyak sekali
perusahaan - perusahaan multinasional melakukan investasi besar-besaran
dinegara Vietnam dengan cara membuka pabrik diVietnam. Hal ini terjadi

iv
karena Vietnam dianggap sebagai negara yang dapat menyediakan sumber
daya manusia yang banyak, terampil dan berharga murah.
c) Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber penjualan dan penawaran.
Bisnis internasional dapat membuat perusahaan menjadi lebih kreatif dan
inovatif untuk menambah sumber penjualan dan penawaran yang
dilakukannya. Dengan pangsa pasar yang semakin luas dan jumlah
konsumen yang semakinmeningkat, maka perusahaan dituntut untuk dapat
memenuhi harapan konsumen akan produk yang dijual. Karena keinginan
konsumen yang tidak terbatas, maka perusahaan harus mampu berinovasi
sesering mungkin, dengan tujuan memenangkan persaingan dengan para
pesaingnya.

B. Tujuan

Adapun Tujuan pada pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui


dampak dari adanya perusahaan internasional dan nasional yang sekarang
kita kenal sebagai perusahaan Multinasional.

v
BAB II
ISI

A. Perkembangan Ekonomi Internasional

Ekonomi internasional adalah sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang


mempelajari dan menganalisis mengenai transaksi dan permasalahan ekonomi
internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuangan atau
moneter serta organisasi ekonomi swasta maupun pemerintah dan kerjasama
ekonomi antar negara. Sebagai bagian dari ilmu ekonomi maka ekonomi
internasional menghadapi permasalahan pokok yang dihadapi dalam ekonomi
internasional sama dengan ilmu ekonomi yaitu masalah kelangkaan produk, dan
masalah pilihan 15 produk, yang diartikan produk adalah barang dan jasa serta ide
yang dibutuhkan dan dihasilkan oleh ekonomi.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang dan jasa muncul karena
adanya permintaan dan penawaran akan kebutuhan atau keinginan yang sifatnya
tidak terbatas. Permasalahn ekonomi tersebut bersifat internasional karena adanya
permintaan dan penawaran yang berasal dari dalam negri maupun dari luar
negri.Tujuan dari ekonomi internasional yaitu sebagai usaha untuk mencapai taraf
kemakmuran setinggi - tingginya untuk umat manusia. Tujuan itu diharapkan
dapat tercapai dengan cara melakukan kegiatan - kegiatan perdagangan,
pengangkutan, investasi, perkreditan, diplosiasi, perasuransian, dan lain
sebagainya.
Adanya perdagangan antar dua atau lebih negara, tentunya berpengaruh
terhadap perekonomian internasional dan negara-negara yang terlibat secara
langsung. Hal ini terlihat dari keseimbangan ekonomi yang menjadi dinamis
sebagai pengaruh bias keluar masuknya jaringan internasional dalam domestik
negara. Dapat berdampak baik apabila persaingan di pasar internasional mampu
membawa negara tersebut berpartisipasi sebagai pelaku yang tangguh dalam
perdagangan internasional dengan menyediakan kebutuhan yang mampu bersaing
dalam segala aspek. Namun sebaliknya, jika hanya membawa negara yang terlibat
menjadi bersifat konsumtif tanpa diiringi peningkatan perekonomian dan
pendapatan per kapita masyarakat Negara tersebut, cepat atau lambat akan terjadi

vi
keruntuhan ekonomi yang dimulai dari jatuhnya nilai mata uang Negara tersebut
(Salvatore, 2007). Jika pada dasarnya, suatu negara seperti Indonesia mampu
memproduksi dan menyediakan kebutuhan yang memang dibutuhkan dan secara
tetap bersaing dalam perdagangan internasional, maka dapat terlihat dalam
keseimbangan supply & demand di indonesia.
Jika permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin tinggi maka
titik keseimbangan supply dan demand akan semakin bergeser ke tingkat yang
lebih tinggi dan kemampuan aspek produksi akan meningkat seiring berjalannya
perubahan tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut. Begitu juga sebaliknya,
apabila permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin rendah, maka titik
keseimbangan akan semaki bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh
buruk pada aspek supply & demand negara. Kualitas, tingkat produksi, dan segala
aspek dalam penyediaan kebutuhan tersebut menentukan aka dibawa ke dalam
keadaan seperti apa supply & demand suatu negara. Aspek internasional
khususnya dalam kemampuan persaingan perdagangan internasional akan
berpengaruh ke dalam supply &demand. Hal ini juga tentunya berdampak pada
tingkat pendapatan nasional dimana kesuksesan dalam perdagangan internasional
akan memberikan pengaruh terhadap pendapatan nasional baik itu buruk maupun
baik.
Peningkatan pendapatan nasional akan membantu pembangunan dan
kemajuan negara dan taraf hidup masyarakat. Pendapatan per kapita pun
meningkat dan kesejahteraan bukan lagi hal yang sulit dirasakan. Juga sebaliknya,
penurunan tingkat pendapatan nasional akan membawa negara menjadi
ketergantungan terhadap negara lain dan akan melemahkan perekonomian suatu
negara. Suatu perusahaan memegang peranan penting sebagai pelaku dalam
perdagangan internasional.Hal ini tentunya membawa pengaruh terhadap
perusahaan itu sendiri dikarenakan kualitas dan kuantitas kebutuhan yang
diperdagangkan di pasar internasional tergantung pada perusahaan itu
sendiri.Tingkat produksi, kualitas & kuantitas sumber daya, kemampuan bersaing,
dan keadaan perekonomian serta segala aspek yang telah kita bahas diatas bisa
menentukan semua hal yang berpengaruh pada aspek mikro perusahaan
(Salvatore, 2007). Perdagangan internasional juga bisa membawa suatu

vii
perusahaan yang berada di dalam suatu negara menjadi perusahaan multinasional
yang memiliki jaringan perdagangan yang lebih luas karena adanya akses ke pasar
luar negeri tempat dimana perusahaan itu berada.Adanya campur tangan
pemerintah dan segala bentuk kebijakan perdagangan yang datang dari dalam atau
luar negeri juga mampu membuka bahkan menutup kemampuan perusahaan
dalam berperan serta di perdagangan internasional.
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling
ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan
internasional maupun dari pasar kredit internasional.Misalnya, sumber energi
Amerika Serikat yang bergantung pada produsen luar negeri dan Jepang
mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh
penduduknya.Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan
teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam
jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip
keunggulan komparatif, hal ini sejalan dengan negara Indonesia yang memiliki
pengaruh perdagangaan internasional terhadap perekonomian dalam
negri.Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sangat memperhatikan
kesejahteraan masyarakat maka, dari pada itu perdagangan internasional di bidang
ekspor impor sangat berpengaruh dalam perekonomian. Pajak atau bea cukai
dalam melakukan kegiatan transaksi ekspor impor juga cukup besar dibandingkan
pendapatan negara lainya, hal tersebut dapat menunjang kesejahteran dalam
negeri.

B. Pengertian Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional yaitu suatu perusahaan yang berbasis di satu


negara (negara induk) akan tetapi perusahaan itu memiliki kegiatan produksi
ataupun pemasaran cabang di negara – negara lain (negara cabang). Di beberapa
dekade akhir abad ke-20, transformasi pesat dunia industri mengambil bentuknya
yang baru. Kemajuan mencolok ilmu dan teknologi, sebagai mesin penggerak
suatu masyarakat, dunia mendapatkan pengaruhnya dari berbagai sudut.
Perekonomian adalah salah satu bidang yang mengalami berbagai perubahan

viii
mencolok di masa-masa tersebut. Yang pasti, munculnya berbagai perusahaan
multinasional, hingga batas tertentu, membuka peluang bagi globalisasi ekonomi.
Pengalaman pertumbuhan ekonomi pada abad kesembilan belas di Negara-
negara maju banyak bersumber dari dari pergerakan modal internasional yang
cukup deras pada waktu itu. Mobilitas faktor-faktor produksi yang terjadi antar
Negara mencapai titik puncaknya dengan hadirnya perusahaan-perusahaan
multinasional. Mungkin perkembangan yang terpenting dalam hubungan-
hubungan ekonomi internasional selama dua dasawarsa terakhir ini adalah
lonjakan mengagumkan kekuatan dan pengaruh perusahaan-perusahaan raksasa
multinasional. Merekalah penyalur utama aneka faktor produksi, mulai dari
modal, tenaga kerja dan teknologi produksi, semuanya dalam skala besar-besaran,
dari satu Negara ke Negara lainnya.
Dalam operasinya ke berbagai Negara-negara dunia ketiga, mereka
menjalankan berbagai macam operasi bisnis yang inovatif dan kompleks sehingga
tidak bias lagi kita pahami hanya dengan perangkat teori-teori perdagangan yang
sederhana, apalagi mengenai distribusi keuntungannya. Perusahaan-perusahaan
raksasa, seperti IBM, Ford, Exon, Philips, Hitachi, British Petroleum, Renault,
Volkswagen, dan Coca-Cola, telah sedemikan rupa mendunia dalam operasinya
sehingga kalkulasi atas distribusi keuntungan-keuntungan yang dihasilkan oleh
produksi internasional itu kepada penduduk setempat dan pihak asing menjadi
semakin sulit dilakukan. Arus sumber-sumber keuangan internasional dapat
terwujud dalam dua bentuk.
Yang pertama adalah penanaman modal asing yang dilakukan oleh pihak
swasta (private foreign investment) dan investasi portofolio, terutama berupa
penanaman modal asing “langsung” (PMI). Penanaman modal seperti ini juga
dapat disebut Foreign Direct Investment (FDI). FDI atau investasi langsung luar
negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal.
Ia bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam
jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan
yang ada di negara asal (biasa disebut 'home country') bisa mengendalikan
perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut 'host country') baik
sebagian atau seluruhnya.

ix
Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang
sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana
atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.

C. Perkembangan Perusahaan Multinasional

Perusahaan multinasional terbukti memiliki sejumlah manfaat terutama


dalam perkembangan ekonomi, namun terkadang perusahaan multinasional
menjadi riskan terhadap hak asasi manusia, kerusakan lingkungan, atau bahkan
dapat melakukan tindakan kriminal.Hal tersebut dikarenakan perusahaan
multinasional terkadang melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan cenderung
merusak lingkungan yang diakibatkan produksi yang dilakukan perusahaan
multinasional, karena perusahaan multinasional cenderung mencari keuntungan
yang sebesar-besarnya.Hukum nasional sering tidak mampu mengatur aktivitas
dari perusahaan multinasional dengan efektif sehingga hal ini berpindah menjadi
level hukum internasional.Walaupun begitu perusahaan multinasional
memilikipengaruh besar terhadap perekonomian dunia dan berpengaruh dalam
pembangunan bagi negara-negara berkembang.Sehingga perusahaan
multinasional menikmati hak-hak tertentu di bawah hukum internasional,
terutama di bidang hukum humaniter internasional dan perlindungan investasi.
Permasalahan yang muncul akibat adanya perusahaan multinasional tak
hanya itu melainkan muncul akibat perusahaan multinasional yang berperan
sebagai penanam modal yang seringkali mendapatkan pertentangan dengan negara
penerima modal.Permasalahan tersebut tidak saja terjadi dalam aspek ekonomi,
politik, dan social saja, melainkan muncul permasalahan dalam aspek hukum.
Perusahaan multinasional akan menanamkan modalnya pada negara berkembang
seperti Indonesia. Namun, pada kenyataannya di dalam negara berkembang
hukum yang mengatur mengenai perusahaan multinasional masih kurang
memadai dalam pengaturan terhadap perusahaan multinasional terlebih
permasalahan yang timbul dari adanya perusahaan multinasional sangatlah
kompleks.Maka dari itu dibutuhkannya peran dari hukum internasional dalam
mengatur permasalahan-permasalahan yang timbul akibat adanya kegiatan
perusahaan multinasional. Peraturan yang mengatur mengenai perusahaan

x
multinasional sebenarnya bukan bersumber dari hukum internasional saja,
melainkan peraturan mengenai perusahaan multinasional itu cenderung
berdasarkan peraturan berbentuk formal, sumber wajib peraturan perusahaan
multinasional dapat berupa hukum nasional, peraturan administrasi,
perjanjianinternasional yang mengikat, yang organisasi komersial dalam
perusahaan dan perlindungan investasi itu terlibat.
Permasalahan-permasalahan yang dapat ditimbulkan dengan adanya
perusahaan multinasional yaitu seperti dapat memberikan dampak buruk terhadap
hak asasi manusia, menimbulkan kerusakan lingkungan atau bahkan dapat
menimbulkan adanya tindakan kriminal.4 Seiring berkembangnya zaman, banyak
investasi asing yang menanamkan modalnya di negara berkembang seperti
Indonesia dalam hal ekonomi investasi asing ini sangat memberikan dampak
positif untuk pembangunan ekonomi salah satu contoh dari bentuk investasi asing
ini adalah dengan berdirinya perusahaan multinasional yang mendirikan
perusahaannya di negara berkembang.Namun, seperti yang sudah penulis jelaskan
diatas bahwa ada dampak buruk yang ditimbulkan dengan adanya perusahaan
multinasional ini, antara lain yang paling sering terkena dampaknya adalah
mengenai hak asasi manusia dan lingkungan.Oleh karena itu, dibutuhkannya
peran dari hukum internasional dalam mengatur permasalahanpermasalahan yang
timbul akibat adanya kegiatan perusahaan multinasional.Peraturan nasional yang
ada seringkali tidak dapat menciptakan regulasi yang stabil yang dimana
perusahaan multinasional dapat beroperasi, serta belum dapat mengatur untuk
mengontrol atas tindakan berbahaya dari entitas yang dimana kegiatannya
terpecah secara global namun beroperasi dalam jaringandesentralisasi seperti
struktur, operasi pemindahan, dan profit. Sedangkan dari segi ekonomi negara
berkembang bergantung pada investasi dari perusahaan multinasional dan
pemerintah tidak mau melakukan penegakan yang lebih tegas terhadap hak asasi
manusia dan standar lingkungan dikarenakan pemerintah ingin investor asing
tertarik untuk berinvestasi di negaranya. Dari pernyataan tersebut maka
menjadikan perusahaan multinasional untuk melaksanakan operasinya secara
sewenang-wenang.

xi
Dampak negative yang ditimbulkan akibat perusahaan multinasional
mengakibatkan kegiatan perusahaan multinasional menjadi focus bagi hukum
internasional karena hukum nasional dianggap kurang cukup memadai untuk
membebankan tanggungjawab hukum kepada perusahaan multinasional. Seperti
di Indonesia sendiri bahwa pengaturan HAM yang tertera dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia belum
mengatur bagaimana tanggungjawab perusahaan multinasional dalam menegakan
HAM.Dikarenakan tidak cukup memadai dalam mengatur perusahaan
multinasional maka dibutuhkan pengaturan ditingkat internasional.Supaya
perusahaan multinasional memiliki kepastian hukum mengenai status hukumnya
serta memiliki hak dan kewajiban dalam hukum internasional, maka perlu
ditegaskan kembali apakah perusahaan multinasionnal berperan sebagai subyek
dalam hukum internasional.Kedudukan perusahaan multinasional sebagai subjek
hukum internasional masih menjadi perdebatan bagi para ahli
hukum.Namun,kepastian mengenai status hukum tersebut sangat diperlukan,
supaya hukum internasional dapat membebankan tanggungjawab langsung
terhadap perusahaan multinasional.Untuk dapat menyimpulkan perusahaan
multinasional menjadi subyek maupun bukan subyek dalam hukum internasional,
maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai teori-teori subyek hukum
internasional.
Untuk dapat membebankan tanggungjawab terhadap perusahaan
multinasional, maka dibutuhkan instrument hukum internasional yang diharapkan
dapat menciptakan keadaan yang adil dan damai dan agar terciptanya hubungan
kerja sama yang baik antara perusahaan multinasional dengan negara penerima
modal dan juga agar kegiatan perusahaan multinasional terhindar dari kegiatan
yang melanggar ham maupun lingkungan hidup maka dibutuhkannya suatu
peraturan yang lebih memadahi lagi dengan salah satunya dengan adanya
perjanjian internasional. Muncul adanya tata ekonomi internasional yang baru
dengan terbentuknya Group 77, selain itu munculnya badan-badan internasional
seperti UNECOSOC, UNCTAD, OECD, dan ILO.

xii
D. Pengaruh Perusahaan Nasional dan Internasional di Indonesia

Bagaimana suatu perusahaan dapat dikategorikan sebagai perusahaan


multinasional? Terdapat beberapa karakteristik khusus sebagai penanda
perusahaan multinasional. Berikut ini karakteristik perusahaan multinasional
adalah:
1. Memiliki Anak Perusahaan atau Cabang di Luar Negeri
Karakteristik pertama yang menandakan perusahaan multinasional adalah
adanya anak perusahaan atau cabang yang berdiri di luar negara asalnya.
Umumnya, anak perusahaan yang berdiri di negara lain akan melakukan
produksi yang mengikuti kultur atau budaya negara setempat agar lebih
sesuai dan mudah diterima di masyarakatnya.
2. Menggunakan Teknologi Canggih
Sebagian besar perusahaan multinasional adalah berasal dari negara maju
yang skala perusahaannya pun sudah besar dan memiliki pendapatan serta
budget yang besar.
Dengan begitu, banyak perusahaan multinasional yang telah menggunakan
teknologi termutakhir untuk mendukung proses kegiatan perusahaannya.
Penggunaan teknologi canggih ini juga selain mendukung operasional, juga
turut membantu perusahaan induk dalam melakukan pengawasan berbagai
anak perusahaannya di luar negara asalnya.
3. Kantor Pusat Berperan Sebagai Pengendali
Perusahaan multinasional ini memiliki perusahaan induk atau kantor pusat
sebagai pengendali anak perusahaannya yang berada di berbagai negara.
Perusahaan induk ini biasanya berada di negara asal perusahaan tersebut.
Nantinya, perusahaan induk akan mengkoordinasikan seluruh manajemen,
kebijakan, modal, dan saham anak perusahaannya.
4. Sistem Manajemen dan Distribusi Secara Global
Perusahaan multinasional adalah perusahaan lintas negara, sehingga
perusahaan ini memiliki manajemen dan pendistribusiannya yang sudah
dilakukan secara global atau mendunia.
5. Memiliki Visi dan Misi yang Mendunia

xiii
Karena memiliki anak perusahaan yang berada di berbagai negara membuat
perusahaan multinasional adalah perusahaan yang memiliki visi dan misi
yang mendunia, sehingga mampu mencangkup semua kalangan.
Perusahaan multinasional akan selalu memperhatikan budaya dan kebiasaan
di setiap negara anak perusahaan mereka berdiri. Hal ini dilakukan agar
metode dan cara kerja perusahaan mampu masuk ke negara tertuju dan
karyawannya pun dapat berpikir secara global.
6. Sumber Daya Terbaik
Perusahaan multinasional adalah perusahaan besar, jadi mereka tidak segan
untuk mengeluarkan dana yang besar. Agar dapat memaksimalkan
usahanya, maka perusahaan akan mencari calon pekerja terbaik yang ada di
negara mereka berdiri.

Dampak Positif dan Negatif dari Adanya Perusahaan Multinasional bagi


Negara Adanya perusahaan multinasional di suatu negara pasti akan membawa
dampak negatif dan positif.
Berikut ini beberapa dampak negatif dan positif dari adanya perusahaan
multinasional adalah:
1. Mengurangi Kegiatan Valas (Valuta Asing)
Dampak positif dari adanya perusahaan multinasional adalah mengurangi
kegiatan valuta asing.Jadi, kegiatan persyaratan valuta asing untuk aktivitas
impor dalam sektor industri berkurang.
2. Operasional Lebih Efisien
Dampak positif lainnya dari adanya perusahaan multinasional adalah
operasionalnya lebih efisien.Perusahaan multinasional dinilai sebagai
perusahaan yang mudah menjangkau pasar. Karena, perusahaan
multinasional melakukan proses produksi di negara-negara yang memang
menjadi target pasarnya.
Selain itu, perusahaan multinasional juga dapat memperoleh bahan baku dan
tenaga kerja yang lebih murah, sehingga seluruh kegiatan operasionalnya
dapat berjalan dengan efisien.

xiv
3. Menambah Devisa Negara
Adanya anak-anak perusahaan luar negeri yang berdiri di Indonesia tentu
dapat membantu pemasukan devisa negara. Devisa negara bertambah dari
perusahaan multinasional ini karena adanya penanaman modal, biaya
penambahan pajak, dan lain sebagainya.
Dengan devisa negara yang terus bertambah, maka pertumbuhan ekonomi
Indonesia pun ikut menjadi lebih baik lagi.
4. Mengurangi Devisa Impor di Sektor Industri
Adanya perusahaan multinasional di Indonesia sendiri dapat mengurangi
devisa impor. Karena, perusahaan multinasional akan memproduksi
berbagai kebutuhan masyarakat, mulai dari kebutuhan primer hingga
sekunder.
Jadi, beban impor negara dari negara asing berkurang karena telah
dihasilkan oleh perusahaan multinasional.Juga, pemerintah dapat
memaksimalkan peluang lokal untuk dapat bersaing dengan perusahaan
multinasional dalam menciptakan produk unggulan.
5. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Anak-anak dari perusahaan asing yang berdiri di Indonesia tentu akan
mempekerjakan tenaga kerja dari Indonesia. Hal ini tentunya akan membuka
lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.
Dengan begitu, semakin banyak masyarakat Indonesia yang bekerja dan
mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Juga, pendapatan masyarakat
Indonesia pun meningkat dan roda perekonomian negara pun terus berjalan.

Dampak Negatif dari Adanya Perusahaan Multinasional :


1. Mematikan Industri Lokal
Dampak negatif dari adanya perusahaan multinasional adalah dapat
mematikan industri lokal.Tidak dapat dipungkiri, kehadiran perusahaan
multinasional yang sudah besar dapat mematikan perusahaan-perusahaan
lokal yang sedang berkembang.
Hal ini terjadi, karena perusahaan multinasional adalah perusahaan dengan
modal yang besar dibandingkan dengan perusahaan lokal.Dengan begitu,

xv
perusahaan multinasional dapat mengontrol barang-barang yang ada di
pasaran.
Sehingga jika perusahaan multinasional terus dapat menguasai pasar dalam
jangka panjang, perusahaan lokal pun dapat mati sampai gulung tikar.
2. Tenaga Kerja Lokal Cenderung Memiliki Kedudukan yang Lebih Rendah
Memang, anak-anak perusahaan asing yang berdiri di Indonesia pasti akan
memakai tenaga kerja Indonesia untuk membantu kelancaran
perusahaannya.
Namun, tenaga kerja lokal biasanya akan mendapatkan posisi yang lebih
rendah dari pada tenaga kerja dari negara asal perusahaan multinasional
tersebut yang berada di posisi penting.
3. Keuntungan Dialihkan ke Negara Asal
Banyak anak-anak perusahaan asing yang akan mengalihkan profit yang
mereka peroleh ke negara asal perusahaan tersebut. Sehingga, negara tempat
anak-anak perusahaan asing berdiri memiliki keuntungan yang kecil.
4. Dampak Budaya, Sosial, dan Lingkungan
Kehadiran perusahaan multinasional dapat mempengaruhi budaya, sosial,
dan lingkungan setempat. Jadi, saat perusahaan multinasional memberikan
dampak yang jelek, maka citra budaya dan sosial negara tuan rumah
menjadi rusak.
Perusahaan multinasional yang tidak bisa mentaati peraturan dari negara
setempat juga bisa merusak lingkungan negara tersebut. Contohnya,
perusahaan multinasional yang membuang sampah industinya sembarangan
akan merusak kondisi lingkungan negara setempat.
5. Kualitas Kesehatan dan Keselamatan Pekerja Rendah
Tidak jarang anak-anak perusahaan asing yang berdiri di suatu negara
memiliki regulasi yang longgar dan terkesan tidak ketat.Dengan regulasi
yang tidak ketat, maka keselamatan dan kesehatan karyawan yang bekerja
kurang diperhatikan.

xvi
E. Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia

Di Indonesia sendiri, perusahaan multinasional banyak berdiri, mulai dari anak


perusahaan hingga pabrik-pabrik asing banyak di didirikan di Indonesia. Berikut
ini beberapa contoh perusahaan multinasional di Indonesia adalah:
1. Google
Siapa sih yang tidak tahu perusahaan multinasional terkenal asal Amerika ini?Ya,
Google terkenal sebagai perusahaan yang telah memiliki cabang tersebar di
seluruh dunia.
Sebagai perusahaan multinasional, Google menawarkan berbagai layanan, mulai
dari layanan internet, seperti komputasi web, mesin pencari, iklan, dan perangkat
lunak yang telah digunakan hampir di seluruh dunia.
Perusahaan Google sendiri sudah mendirikan cabangnya di Indonesia, tepatnya di
Jakarta.
2. KFC
Kentucky Fried Chicken atau yang lebih dikenal dengan KFC merupakan
perusahaan fast food asal Negeri Paman Sam yang telah berdiri sejak tahun 1952.
Gerai makanan yang memiliki jargon “Jagonya Ayam” ini pertama kali berdiri di
Indonesia pada tahun 1979 yang bekerja sama dengan keluarga Gelael.
Sebagai perusahaan multinasional, KFC sukses menjadi fast food paling populer
di Indonesia hingga tahun 2022 ini berdasarkan survey yang dilakukan oleh Top
Brand Award. Hingga saat ini, ekspansi KFC bukan hanya di Jakarta saja, tapi
sudah hampir ke seluruh wilayah di Indonesia.
3. MCDonald’s
Selain ada KFC sebagai perusahaan fast food, hadir juga MCDonald’s sebagai
perusahaan multinasional asal Amerika.MCDonald’s pertama kali didirikan di
Indonesia pada tahun 1991, dan Indonesia menjadi negara ke-70 dari MCD di
seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, popularitas MCDonald’s selalu kejar-kejaran dengan posisi
KFC sebagai gerai makanan populer.Di tahun 2022, posisi MCDonald’s sebagai
gerai makanan populer berada persis di bawah posisi dari KFC, yaitu di posisi ke-
2.
4. Nike

xvii
Nike adalah perusahaan sepatu, pakaian, dan alat olahraga asal Amerika.Nike
sendiri merupakan perusahaan pakaian olahraga terbesar di dunia dan memiliki
kepopuleran yang sudah tidak dapat dipertanyakan lagi.
Bahkan, bintang-bintang olahraga dunia seperti Cristiano Ronaldo, Kylian
Mbappe, Michael Jordan dan masih banyak lagi telah disponsori oleh brand Nike.
Di Indonesia sendiri, Nike telah membuka pabriknya yang bekerja sama dengan
PT Adis Dimension Footwear sebagai perusahaan yang memproduksi sepatu
keluaran brand Nike. Nantinya, hasil keluaran produksi Indonesia akan memiliki
label “Made in Indonesia”.
5. Adidas
Adidas merupakan perusahaan pakaian olahraga asal Jerman yang juga
merupakan saingan berat dari Nike.Sebagai perusahaan multinasional, Adida juga
telah mendirikan pabrik di Indonesia yang berlokasikan di Tangerang. Pabrik ini
nantinya akan memproduksi pakaian olahraga keluaran bran Adidas
6. Gojek
Jika sebelumnya merupakan perusahaan-perusahaan multinasional asing, sekarang
kita beralih ke perusahaan multinasional milik putra bangsa, yaitu
Gojek.Perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi ini berhasil
mengembangkan bisnisnya ke layanan transportasi hingga ke berbagai negara di
Asia Tenggara.
Ekspansi bisnis transportasi berbasis kendaraan bermotor ini sukses membuka
anak perusahaannya ke Thailand, Vietnam, Singapura dengan menyesuaikan
kebijakan dari masing-masing negara
7. Ruangguru
Ruangguru merupakan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus
pada layanan berbasis pendidikan.Dengan fokus pada pendidikan, Ruangguru
telah menjadi perusahaan multinasional dengan anak usahanya yang telah berdiri
di Vietnam dan Thailand.
Sama dengan Gojek, Ruangguru pun menyesuaikan kebijakan dari masing-masing
negara tempat anak perusahaan mereka berada.
8. Garudafood

xviii
Perusahaan multinasional asal Indonesia lainnya adalah Garudafood.Garudafood
merupakan perusahaan dengan berbagai produk makanannya yang sukses di
ekspor hingga ke mancanegara, seperti ke negara di Asia Tenggara, India, Korea,
hingga Cina.
Garudafood juga saat ini telah memiliki anak perusahaan bernama Golden Pacific
Trading Pte.Ltd, yang didirikan di Singapura.

xix
BAB III
KESIMPULAN

Perusahaan multinasional merupakan Perusahaan yang telah memainkan


peranan yang sangat penting dalam menjalankan kebijakan dan aturan, baik di
tingkat national maupun internasional. Pada negara-negara berkembang, hampir
setiap aspek dari kehidupan komunitas telah terkena dampak dari operasi
perusahaan multinasional. Hal ini menjadikan perusahaan-perusahaan bersaing
dalam segi produksi, inovasi dan tenaga kerja. Poin terakhir menjadi sorotan di
dalam penelitian ini, bagaimana perusahaan melindungi karyawan mereka dari
perusahaan-perusahaan pesaing yang ingin membajak karyawan mereka. Selain
itu, bagaimana perusahaan menumbuhkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan
mereka. Dengan demikaian, pengambilan keputusan terhadap pemberian
kompensasi karyawan sangat penting untuk menjaga dan mengikat karyawan itu
sendiri.

xx
DAFTAR PUSTAKA

Bhaskaran, S., & Jenkins, H. (2009). Firm distributor firm outsourcing alliance.
Journal of ‐ Manufacturing Technology Management, 20(6).

Cabaleiro-Cervino, G., & Burcharth, A. (2020). Licensing agreements as signals


of innovation: When do they impact market value? Technovation, 98. Chan, S. H.,

Kensinger, J., & Martin, J. (2007). Leveraging corporate strategic advantage using
alliances and joint ventures. Review of Financial Economics, 1-3.

DePamphilis, D. (2019). Domestic and Cross-Border Business Alliances: Joint


Ventures, Partnerships, Strategic Alliances, and Licensing. Mergers, Acquisitions,
and Other Restructuring Activities (Tenth Edition), 415-440.

López-Duarte, C., & Vidal-Suárez, M. M. (2013). Cultural distance and the


choice between wholly owned subsidiaries and joint ventures. Journal of Business
Research, 2252- 2261.

Putra, D. A. (2019, Desember 1). Apa yang dimaksud dengan Multinational


Corporations? Retrieved Desember 20, 2020, from Dictio:
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksuddengan-multinational-corporations/
4535

White, G. O., Joplin, J. W., Hemphill, T. A., & Marsh, L. A. (2014). Wholly
owned foreign subsidiary relation-based strategies in volatile environments.
International Business Review, 303-312.

xxi

Anda mungkin juga menyukai