INTERNASIONAL
(PERUSAHAAN MULTINASIONAL)
Oleh:
LIANA PRASTIKA PUTRI
2023306301062
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2023
1
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1.....................................................................................................................iii
PENDAHULUAN..................................................................................................iii
A. Latar Belakang..........................................................................................iii
B. Tujuan.........................................................................................................v
BAB II.....................................................................................................................vi
ISI............................................................................................................................vi
A. Perkembangan Ekonomi Internasional..................................................vi
B. Pengertian Perusahaan Multinasional..................................................viii
C. Perkembangan Perusahaan Multinasional..............................................x
D. Pengaruh Perusahaan Nasional dan Internasional di Indonesia.......xiii
E. Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia.................................xvii
BAB III..................................................................................................................xx
KESIMPULAN......................................................................................................xx
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xxi
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iii
bisnis ini bagi pihak swasta memiliki tujuan mendapatkan keuntungan yang
sebesar-besarnya, sedangkan bagi pemerintah kegiatan bisnis ini bukan hanya
untuk keuntungan semata, akan tetapi juga memiliki tujuan untuk kesejahteraan
sosial. Ada beberapa alasan sebuah perusahaan ikut serta dalam kegiatan bisnis
internasional, diantaranya adalah:
a) Untuk memperbesar penjualan. Bisnis internasional memungkinkan sebuah
perusahaan untuk melakukan ekspansi dalam hal penjualan produknya, hal
ini dikarenakan bisnisinternasional memiliki pasar yang sangat luas, tidak
terbatas pada negara dimana perusahaan tersebut berada akan tetapi juga
perusahaan dapat mengembangkan pasarnya ke luar negeri.dengan pasar
yang luas, besar kemungkinan perusahaan dapat meningkatkan jumlah
penjualan barang yang diproduksinya, contoh: Perusahaan provider
telekomunikasi terbesar diIndonesia yaitu PT. Telkomsel dalam rangka
memperluas pasarnya, tidak hanya didalam negeri Indonesia, untuk
mempermudah Jemaah haji dan umroh yang ada di Arab Saudi tanpa
menagnti kartu, maka Telkomsel bahkan tak cuma bekerja sama dengan
operator lokal, tetapi juga memiliki GraPARI di Mekkah, Madinah, dan
Jeddah. Call Center Telkomsel.
b) (Schumpeter & Backhaus, 2006)Untuk mengakuisisi sumber daya. Saat ini,
sebuaha perusahaan yang memiliki akses terhadap sumber daya yang
dibutuhkan atau perusahaan yang memiliki akses lebih baik terhadap faktor-
faktor produksi (man, money, material, method) maka dapat dipastikan
perusahaan tersebut akan memenangkan persaingan. Hal ini terjadi karena
sumber daya produksi yang jumlah terbatas, sedangkan kebutuhan manusia
yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebagai produsen semakin tak terbatas.
Kegiatan bisnis internasional, memungkinkan sebuah perusahaan berada
disebuah negara memiliki akses terhadap sumber daya yang ada dinegara
lainnya. Perusahaan tersebut dapat memiliki akses dengan cara melakukan
investasi baik langsung maupun tidak langsung dinegara yang memiliki
keunggulan dalam hal sumber daya. Sebagai contoh: Saat ini banyak sekali
perusahaan - perusahaan multinasional melakukan investasi besar-besaran
dinegara Vietnam dengan cara membuka pabrik diVietnam. Hal ini terjadi
iv
karena Vietnam dianggap sebagai negara yang dapat menyediakan sumber
daya manusia yang banyak, terampil dan berharga murah.
c) Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber penjualan dan penawaran.
Bisnis internasional dapat membuat perusahaan menjadi lebih kreatif dan
inovatif untuk menambah sumber penjualan dan penawaran yang
dilakukannya. Dengan pangsa pasar yang semakin luas dan jumlah
konsumen yang semakinmeningkat, maka perusahaan dituntut untuk dapat
memenuhi harapan konsumen akan produk yang dijual. Karena keinginan
konsumen yang tidak terbatas, maka perusahaan harus mampu berinovasi
sesering mungkin, dengan tujuan memenangkan persaingan dengan para
pesaingnya.
B. Tujuan
v
BAB II
ISI
vi
keruntuhan ekonomi yang dimulai dari jatuhnya nilai mata uang Negara tersebut
(Salvatore, 2007). Jika pada dasarnya, suatu negara seperti Indonesia mampu
memproduksi dan menyediakan kebutuhan yang memang dibutuhkan dan secara
tetap bersaing dalam perdagangan internasional, maka dapat terlihat dalam
keseimbangan supply & demand di indonesia.
Jika permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin tinggi maka
titik keseimbangan supply dan demand akan semakin bergeser ke tingkat yang
lebih tinggi dan kemampuan aspek produksi akan meningkat seiring berjalannya
perubahan tingkat permintaan akan kebutuhan tersebut. Begitu juga sebaliknya,
apabila permintaan akan kebutuhan yang kita produksi semakin rendah, maka titik
keseimbangan akan semaki bergeser ke tingkat yang rendah dan berpengaruh
buruk pada aspek supply & demand negara. Kualitas, tingkat produksi, dan segala
aspek dalam penyediaan kebutuhan tersebut menentukan aka dibawa ke dalam
keadaan seperti apa supply & demand suatu negara. Aspek internasional
khususnya dalam kemampuan persaingan perdagangan internasional akan
berpengaruh ke dalam supply &demand. Hal ini juga tentunya berdampak pada
tingkat pendapatan nasional dimana kesuksesan dalam perdagangan internasional
akan memberikan pengaruh terhadap pendapatan nasional baik itu buruk maupun
baik.
Peningkatan pendapatan nasional akan membantu pembangunan dan
kemajuan negara dan taraf hidup masyarakat. Pendapatan per kapita pun
meningkat dan kesejahteraan bukan lagi hal yang sulit dirasakan. Juga sebaliknya,
penurunan tingkat pendapatan nasional akan membawa negara menjadi
ketergantungan terhadap negara lain dan akan melemahkan perekonomian suatu
negara. Suatu perusahaan memegang peranan penting sebagai pelaku dalam
perdagangan internasional.Hal ini tentunya membawa pengaruh terhadap
perusahaan itu sendiri dikarenakan kualitas dan kuantitas kebutuhan yang
diperdagangkan di pasar internasional tergantung pada perusahaan itu
sendiri.Tingkat produksi, kualitas & kuantitas sumber daya, kemampuan bersaing,
dan keadaan perekonomian serta segala aspek yang telah kita bahas diatas bisa
menentukan semua hal yang berpengaruh pada aspek mikro perusahaan
(Salvatore, 2007). Perdagangan internasional juga bisa membawa suatu
vii
perusahaan yang berada di dalam suatu negara menjadi perusahaan multinasional
yang memiliki jaringan perdagangan yang lebih luas karena adanya akses ke pasar
luar negeri tempat dimana perusahaan itu berada.Adanya campur tangan
pemerintah dan segala bentuk kebijakan perdagangan yang datang dari dalam atau
luar negeri juga mampu membuka bahkan menutup kemampuan perusahaan
dalam berperan serta di perdagangan internasional.
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling
ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan
internasional maupun dari pasar kredit internasional.Misalnya, sumber energi
Amerika Serikat yang bergantung pada produsen luar negeri dan Jepang
mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh
penduduknya.Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan
teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam
jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip
keunggulan komparatif, hal ini sejalan dengan negara Indonesia yang memiliki
pengaruh perdagangaan internasional terhadap perekonomian dalam
negri.Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang sangat memperhatikan
kesejahteraan masyarakat maka, dari pada itu perdagangan internasional di bidang
ekspor impor sangat berpengaruh dalam perekonomian. Pajak atau bea cukai
dalam melakukan kegiatan transaksi ekspor impor juga cukup besar dibandingkan
pendapatan negara lainya, hal tersebut dapat menunjang kesejahteran dalam
negeri.
viii
mencolok di masa-masa tersebut. Yang pasti, munculnya berbagai perusahaan
multinasional, hingga batas tertentu, membuka peluang bagi globalisasi ekonomi.
Pengalaman pertumbuhan ekonomi pada abad kesembilan belas di Negara-
negara maju banyak bersumber dari dari pergerakan modal internasional yang
cukup deras pada waktu itu. Mobilitas faktor-faktor produksi yang terjadi antar
Negara mencapai titik puncaknya dengan hadirnya perusahaan-perusahaan
multinasional. Mungkin perkembangan yang terpenting dalam hubungan-
hubungan ekonomi internasional selama dua dasawarsa terakhir ini adalah
lonjakan mengagumkan kekuatan dan pengaruh perusahaan-perusahaan raksasa
multinasional. Merekalah penyalur utama aneka faktor produksi, mulai dari
modal, tenaga kerja dan teknologi produksi, semuanya dalam skala besar-besaran,
dari satu Negara ke Negara lainnya.
Dalam operasinya ke berbagai Negara-negara dunia ketiga, mereka
menjalankan berbagai macam operasi bisnis yang inovatif dan kompleks sehingga
tidak bias lagi kita pahami hanya dengan perangkat teori-teori perdagangan yang
sederhana, apalagi mengenai distribusi keuntungannya. Perusahaan-perusahaan
raksasa, seperti IBM, Ford, Exon, Philips, Hitachi, British Petroleum, Renault,
Volkswagen, dan Coca-Cola, telah sedemikan rupa mendunia dalam operasinya
sehingga kalkulasi atas distribusi keuntungan-keuntungan yang dihasilkan oleh
produksi internasional itu kepada penduduk setempat dan pihak asing menjadi
semakin sulit dilakukan. Arus sumber-sumber keuangan internasional dapat
terwujud dalam dua bentuk.
Yang pertama adalah penanaman modal asing yang dilakukan oleh pihak
swasta (private foreign investment) dan investasi portofolio, terutama berupa
penanaman modal asing “langsung” (PMI). Penanaman modal seperti ini juga
dapat disebut Foreign Direct Investment (FDI). FDI atau investasi langsung luar
negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal.
Ia bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam
jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan
yang ada di negara asal (biasa disebut 'home country') bisa mengendalikan
perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut 'host country') baik
sebagian atau seluruhnya.
ix
Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang
sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana
atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.
x
multinasional sebenarnya bukan bersumber dari hukum internasional saja,
melainkan peraturan mengenai perusahaan multinasional itu cenderung
berdasarkan peraturan berbentuk formal, sumber wajib peraturan perusahaan
multinasional dapat berupa hukum nasional, peraturan administrasi,
perjanjianinternasional yang mengikat, yang organisasi komersial dalam
perusahaan dan perlindungan investasi itu terlibat.
Permasalahan-permasalahan yang dapat ditimbulkan dengan adanya
perusahaan multinasional yaitu seperti dapat memberikan dampak buruk terhadap
hak asasi manusia, menimbulkan kerusakan lingkungan atau bahkan dapat
menimbulkan adanya tindakan kriminal.4 Seiring berkembangnya zaman, banyak
investasi asing yang menanamkan modalnya di negara berkembang seperti
Indonesia dalam hal ekonomi investasi asing ini sangat memberikan dampak
positif untuk pembangunan ekonomi salah satu contoh dari bentuk investasi asing
ini adalah dengan berdirinya perusahaan multinasional yang mendirikan
perusahaannya di negara berkembang.Namun, seperti yang sudah penulis jelaskan
diatas bahwa ada dampak buruk yang ditimbulkan dengan adanya perusahaan
multinasional ini, antara lain yang paling sering terkena dampaknya adalah
mengenai hak asasi manusia dan lingkungan.Oleh karena itu, dibutuhkannya
peran dari hukum internasional dalam mengatur permasalahanpermasalahan yang
timbul akibat adanya kegiatan perusahaan multinasional.Peraturan nasional yang
ada seringkali tidak dapat menciptakan regulasi yang stabil yang dimana
perusahaan multinasional dapat beroperasi, serta belum dapat mengatur untuk
mengontrol atas tindakan berbahaya dari entitas yang dimana kegiatannya
terpecah secara global namun beroperasi dalam jaringandesentralisasi seperti
struktur, operasi pemindahan, dan profit. Sedangkan dari segi ekonomi negara
berkembang bergantung pada investasi dari perusahaan multinasional dan
pemerintah tidak mau melakukan penegakan yang lebih tegas terhadap hak asasi
manusia dan standar lingkungan dikarenakan pemerintah ingin investor asing
tertarik untuk berinvestasi di negaranya. Dari pernyataan tersebut maka
menjadikan perusahaan multinasional untuk melaksanakan operasinya secara
sewenang-wenang.
xi
Dampak negative yang ditimbulkan akibat perusahaan multinasional
mengakibatkan kegiatan perusahaan multinasional menjadi focus bagi hukum
internasional karena hukum nasional dianggap kurang cukup memadai untuk
membebankan tanggungjawab hukum kepada perusahaan multinasional. Seperti
di Indonesia sendiri bahwa pengaturan HAM yang tertera dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia belum
mengatur bagaimana tanggungjawab perusahaan multinasional dalam menegakan
HAM.Dikarenakan tidak cukup memadai dalam mengatur perusahaan
multinasional maka dibutuhkan pengaturan ditingkat internasional.Supaya
perusahaan multinasional memiliki kepastian hukum mengenai status hukumnya
serta memiliki hak dan kewajiban dalam hukum internasional, maka perlu
ditegaskan kembali apakah perusahaan multinasionnal berperan sebagai subyek
dalam hukum internasional.Kedudukan perusahaan multinasional sebagai subjek
hukum internasional masih menjadi perdebatan bagi para ahli
hukum.Namun,kepastian mengenai status hukum tersebut sangat diperlukan,
supaya hukum internasional dapat membebankan tanggungjawab langsung
terhadap perusahaan multinasional.Untuk dapat menyimpulkan perusahaan
multinasional menjadi subyek maupun bukan subyek dalam hukum internasional,
maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai teori-teori subyek hukum
internasional.
Untuk dapat membebankan tanggungjawab terhadap perusahaan
multinasional, maka dibutuhkan instrument hukum internasional yang diharapkan
dapat menciptakan keadaan yang adil dan damai dan agar terciptanya hubungan
kerja sama yang baik antara perusahaan multinasional dengan negara penerima
modal dan juga agar kegiatan perusahaan multinasional terhindar dari kegiatan
yang melanggar ham maupun lingkungan hidup maka dibutuhkannya suatu
peraturan yang lebih memadahi lagi dengan salah satunya dengan adanya
perjanjian internasional. Muncul adanya tata ekonomi internasional yang baru
dengan terbentuknya Group 77, selain itu munculnya badan-badan internasional
seperti UNECOSOC, UNCTAD, OECD, dan ILO.
xii
D. Pengaruh Perusahaan Nasional dan Internasional di Indonesia
xiii
Karena memiliki anak perusahaan yang berada di berbagai negara membuat
perusahaan multinasional adalah perusahaan yang memiliki visi dan misi
yang mendunia, sehingga mampu mencangkup semua kalangan.
Perusahaan multinasional akan selalu memperhatikan budaya dan kebiasaan
di setiap negara anak perusahaan mereka berdiri. Hal ini dilakukan agar
metode dan cara kerja perusahaan mampu masuk ke negara tertuju dan
karyawannya pun dapat berpikir secara global.
6. Sumber Daya Terbaik
Perusahaan multinasional adalah perusahaan besar, jadi mereka tidak segan
untuk mengeluarkan dana yang besar. Agar dapat memaksimalkan
usahanya, maka perusahaan akan mencari calon pekerja terbaik yang ada di
negara mereka berdiri.
xiv
3. Menambah Devisa Negara
Adanya anak-anak perusahaan luar negeri yang berdiri di Indonesia tentu
dapat membantu pemasukan devisa negara. Devisa negara bertambah dari
perusahaan multinasional ini karena adanya penanaman modal, biaya
penambahan pajak, dan lain sebagainya.
Dengan devisa negara yang terus bertambah, maka pertumbuhan ekonomi
Indonesia pun ikut menjadi lebih baik lagi.
4. Mengurangi Devisa Impor di Sektor Industri
Adanya perusahaan multinasional di Indonesia sendiri dapat mengurangi
devisa impor. Karena, perusahaan multinasional akan memproduksi
berbagai kebutuhan masyarakat, mulai dari kebutuhan primer hingga
sekunder.
Jadi, beban impor negara dari negara asing berkurang karena telah
dihasilkan oleh perusahaan multinasional.Juga, pemerintah dapat
memaksimalkan peluang lokal untuk dapat bersaing dengan perusahaan
multinasional dalam menciptakan produk unggulan.
5. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Anak-anak dari perusahaan asing yang berdiri di Indonesia tentu akan
mempekerjakan tenaga kerja dari Indonesia. Hal ini tentunya akan membuka
lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia.
Dengan begitu, semakin banyak masyarakat Indonesia yang bekerja dan
mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Juga, pendapatan masyarakat
Indonesia pun meningkat dan roda perekonomian negara pun terus berjalan.
xv
perusahaan multinasional dapat mengontrol barang-barang yang ada di
pasaran.
Sehingga jika perusahaan multinasional terus dapat menguasai pasar dalam
jangka panjang, perusahaan lokal pun dapat mati sampai gulung tikar.
2. Tenaga Kerja Lokal Cenderung Memiliki Kedudukan yang Lebih Rendah
Memang, anak-anak perusahaan asing yang berdiri di Indonesia pasti akan
memakai tenaga kerja Indonesia untuk membantu kelancaran
perusahaannya.
Namun, tenaga kerja lokal biasanya akan mendapatkan posisi yang lebih
rendah dari pada tenaga kerja dari negara asal perusahaan multinasional
tersebut yang berada di posisi penting.
3. Keuntungan Dialihkan ke Negara Asal
Banyak anak-anak perusahaan asing yang akan mengalihkan profit yang
mereka peroleh ke negara asal perusahaan tersebut. Sehingga, negara tempat
anak-anak perusahaan asing berdiri memiliki keuntungan yang kecil.
4. Dampak Budaya, Sosial, dan Lingkungan
Kehadiran perusahaan multinasional dapat mempengaruhi budaya, sosial,
dan lingkungan setempat. Jadi, saat perusahaan multinasional memberikan
dampak yang jelek, maka citra budaya dan sosial negara tuan rumah
menjadi rusak.
Perusahaan multinasional yang tidak bisa mentaati peraturan dari negara
setempat juga bisa merusak lingkungan negara tersebut. Contohnya,
perusahaan multinasional yang membuang sampah industinya sembarangan
akan merusak kondisi lingkungan negara setempat.
5. Kualitas Kesehatan dan Keselamatan Pekerja Rendah
Tidak jarang anak-anak perusahaan asing yang berdiri di suatu negara
memiliki regulasi yang longgar dan terkesan tidak ketat.Dengan regulasi
yang tidak ketat, maka keselamatan dan kesehatan karyawan yang bekerja
kurang diperhatikan.
xvi
E. Contoh Perusahaan Multinasional di Indonesia
xvii
Nike adalah perusahaan sepatu, pakaian, dan alat olahraga asal Amerika.Nike
sendiri merupakan perusahaan pakaian olahraga terbesar di dunia dan memiliki
kepopuleran yang sudah tidak dapat dipertanyakan lagi.
Bahkan, bintang-bintang olahraga dunia seperti Cristiano Ronaldo, Kylian
Mbappe, Michael Jordan dan masih banyak lagi telah disponsori oleh brand Nike.
Di Indonesia sendiri, Nike telah membuka pabriknya yang bekerja sama dengan
PT Adis Dimension Footwear sebagai perusahaan yang memproduksi sepatu
keluaran brand Nike. Nantinya, hasil keluaran produksi Indonesia akan memiliki
label “Made in Indonesia”.
5. Adidas
Adidas merupakan perusahaan pakaian olahraga asal Jerman yang juga
merupakan saingan berat dari Nike.Sebagai perusahaan multinasional, Adida juga
telah mendirikan pabrik di Indonesia yang berlokasikan di Tangerang. Pabrik ini
nantinya akan memproduksi pakaian olahraga keluaran bran Adidas
6. Gojek
Jika sebelumnya merupakan perusahaan-perusahaan multinasional asing, sekarang
kita beralih ke perusahaan multinasional milik putra bangsa, yaitu
Gojek.Perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi ini berhasil
mengembangkan bisnisnya ke layanan transportasi hingga ke berbagai negara di
Asia Tenggara.
Ekspansi bisnis transportasi berbasis kendaraan bermotor ini sukses membuka
anak perusahaannya ke Thailand, Vietnam, Singapura dengan menyesuaikan
kebijakan dari masing-masing negara
7. Ruangguru
Ruangguru merupakan perusahaan teknologi terbesar di Indonesia yang berfokus
pada layanan berbasis pendidikan.Dengan fokus pada pendidikan, Ruangguru
telah menjadi perusahaan multinasional dengan anak usahanya yang telah berdiri
di Vietnam dan Thailand.
Sama dengan Gojek, Ruangguru pun menyesuaikan kebijakan dari masing-masing
negara tempat anak perusahaan mereka berada.
8. Garudafood
xviii
Perusahaan multinasional asal Indonesia lainnya adalah Garudafood.Garudafood
merupakan perusahaan dengan berbagai produk makanannya yang sukses di
ekspor hingga ke mancanegara, seperti ke negara di Asia Tenggara, India, Korea,
hingga Cina.
Garudafood juga saat ini telah memiliki anak perusahaan bernama Golden Pacific
Trading Pte.Ltd, yang didirikan di Singapura.
xix
BAB III
KESIMPULAN
xx
DAFTAR PUSTAKA
Bhaskaran, S., & Jenkins, H. (2009). Firm distributor firm outsourcing alliance.
Journal of ‐ Manufacturing Technology Management, 20(6).
Kensinger, J., & Martin, J. (2007). Leveraging corporate strategic advantage using
alliances and joint ventures. Review of Financial Economics, 1-3.
White, G. O., Joplin, J. W., Hemphill, T. A., & Marsh, L. A. (2014). Wholly
owned foreign subsidiary relation-based strategies in volatile environments.
International Business Review, 303-312.
xxi