PERTEMUAN KE-1
RUANG LINGKUP
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manajemen keuangan internasional, anda diharapkan
mampu :
1.1. Memahami pengertian manajamen keuangan internasional dan perusahaan
multinasional.
1.2. Memahami tujuan dan manfaat manajemen keuangan internasional.
B. URAIAN MATERI
Perusahaan Internasional yang dimaksudkan dalam buku ini identik dengan istilah
Perusahaan Multinasional, (Multinational Coorporation sering disingkat MNC), atau
Transnational Coorporation juga disingkat dengan TNC), adalah merupakan perusahaan yang
beroperasi di dua Negara atau lebih. Perusahaan multinasional biasanya terdiri dari perusahaan
induk yang lokasinya berada di Negara asal, dan lima atau enam perusahaan di luar negeri,
secara khusus mempunyai hubungan strategik di antara unit-unit. Beberapa perusahaan
multinasional mempunyai lebih dari 100 anak perusahaan tersebar di seluruh dunia.
Dalam memahami masalah keuangan internasional, kita tidak dapat lepas dari peran
perusahaan multinasional. Berbagai literatur menyebutnya sebagai Multinational Companny
(MNC). Dilihat dari sejarahnya, istilah Classical theory of MNC pertama kali dikemukakan oleh
Adam Smith dan Ricardo. Teori ini berbicara tentang teori invisible hand, teori mekanisme
pasar, teori supply, dan teori demand. Dari teori ini muncul pembahasan mengenai perdagangan.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan perdagangan inilah dikemukakan Modern Theory of
MNC. Teori ini menerangkan bahwa sumber daya bisa dimobilisasi, kecuali natural resource
dan dari teori ini muncul dominasi ekonomi (imperialisme model baru). Multinational company
(MNC) selalu muncul dari berdagang. Naluri alami perusahaan ini adalah memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya.
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 2
UNIVERSITAS PAMULANG
Umumnya MNC berbentuk perusahaan yang memiliki perusahaan induk di suatu negara
dengan beberapa anak perusahaan di negara lain. Kegiatan MNC umumnya pada bidang
perdagangan dan investasi pabrik. Ciri khas MNC, yaitu membuat keputusan-keputusan
mengenai pendapatan proyek dengan mempertimbangkan berbagai jenis variable ekonomi,
seperti nilai tukar, sukubunga, harga, dan lain sebagainya. Variabel- variable ini akan
mempengaruhi berbagai operasi perusahaan. MNC selalu diwarnai dengan pengambilan
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan strategi memasuki pasar, pemilihan operasional di
luar negeri serta aktivitas produksi, marketing dan keuangan yang paling efisiensi bagi korporasi
secara keseluruhan.
Dalam dua dasawarsa terakhir, dunia menunjukkan perubahan cara berdagang dan
bertransaksi yang begitu pesat. Pasar barang dan uang dunia tengah mengalami proses
globalisasi yang sangat cepat. Perekonomian antar negara menjadi semakin saling terintegrasi
dan berhubungan. Pasar dunia disebut terintegrasi (integrated) bilamana suatu aset yang sama
dijual dengan harga yang relatif sama pula di berbagai negara. Kebalikannya adalah pasar yang
tersegmentasi (segmented), dalam hal ini harga aset yang identik berbeda secara cukup
signifikan. Banyak faktor yang menyebabkan tersegmentasinya pasar dunia, termasuk di
antaranya adalah biaya transaksi, peraturan pemerintah (misalnya bea masuk barang impor,
perbedaan tarif pajak), hambatan informasi dan immobilitas sumber daya manusia. Seiring
dengan semakin berkurangnya hambatan terhadap perdagangan dunia, pasar asing atau pasar
ekspor akan memainkan peran yang semakin penting bagi perekonomian domestik.
dari negara lain, akibatnya terjadi tindakan balasan dari negara lain memproteksi aliran barang.
Praktik ini meningkatkan biaya perdagangan dan menghambat efisiensi. Tindakan
menghilangkan hambatan ini dipandang sebagai langkah politik kelompok negara. Adanya
kepentingan politik atas keputusan tersebut, berarti bahwa globalisasi harus mampu memberi
nilai tambah bagi perekonomian suatu negara. Adanya kerja sama tersebut membuat setiap
negara lebih leluasa menjual barang dan jasa ke negara lain, atau membeli barang dan jasa dari
negara lain yang menawarkan produk yang paling kompetitif. Fenomena ini tentu saja besar
pengaruhnya bagi perekonomian domestik. Perusahaan lokal harus mampu meningkatkan daya
saing produknya baik dari segi kualitas, harga maupun desain agar mampu bersaing dengan
produk impor dan sekaligus memanfaatkan kesempatan yang timbul dari adanya kerjasama
ekonomi tersebut. Jika tidak, mereka harus siap untuk gulung tikar di negeri sendiri.
Keinginan setiap perusahaan untuk selalu memperluas pasar, juga turut mempergencar
proses globalisasi. Tentunya keinginan ini harus diimbangi dengan penelaahan ulang terhadap
formulasi strategi perusahaan. Dengan semakin maraknya fenomena globalisasi, setiap negara
akan semakin membuka perekonomiaanya terhadap perdagangan internasional. Dalam kondisi
seperti ini, sumbangan perdagangan internasional terhadap perekonomian nasional akan semakin
nyata dan penting. Bagi dunia bisnis, fenomena ini tidak hanya memunculkan kesempatan baru,
tetapi juga resiko dan hambatan baru. Untuk itu, pemerintah dan perusahaan-perusahaan lokal
harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan global dan memanfaatkan setiap
kesempatan yang ada, dengan mengubah cara pandang lokal menjadi cara pandang global,
menyesuaikan strategi bersaing serta menyiapkan sumber daya manusia dan teknologi yang
handal.
pasar modal Internasional (Oktober 1987), bubarnyanegara Uni Soviet yang diikuti dengan
kecenderungan menuju free market socialism, dan integrasi Eropa menuju Uni Moneter Eropa”.
Dasar perkembangan perusahaan multinasional dapat dibedakan menjadi tiga atas dasar
motif utama pendirian perusahaan tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Raw materials seekers (pencari bahan mentah) adalah multinasional awal,berperan jahat pada
bisnis internasional. Tujuan perusahaan tersebut adalah untuk mengeruk bahan yang dapat
digunakan untuk membuat suatu produk di luar negeri. Sama seperti cara modern sekarang
pada perusahaan minyak dan pertambangan multinasional, yang pertama membuat investasi
besar di luar negeri, yang memulai sejak tahun-tahun awal abad ke- 20.
2. Market Seekers (pencari pasar) adalah merupakan pola dasar pada perusahaanmultinasional
yang menuju luar negeri untuk menghasilkan dan menjual dalam pasar luar negeri, contohnya
termasuk IBM, Volkswagen, dan Unilever. Walaupun ada beberapa contoh awal pada
perusahaan multinasional pencari pasar (seperti Colt Firearms, Coca-cola, Singer,
N.V.Philips dan ImperialChemicals) bagian terbesar pada investasi langsung luar negeri,
yang manaakuisisi keluar pada asset-asset fisik seperti peralatan dan bangunan, mengambil
tempat setelah Perang Dunia II.
3. Cost Minimizers adalah kategori baru pada perusahaan yang melakukan bisnissecara
internasional. Perusahaan-perusahaan ini mencari dan menginvestasikan dalam Negara yang
biaya produksinya rendah (sebagai contoh Hongkong, Taiwan dan Irlandia) untuk
menyisakan kompetitif biaya antara Negara asal dan Negara luar. Banyak dari perusahaan-
perusahaan ini adalah industry elektronik. Contohnya Texas Intruments, Atari dan Zenith.
Menurut Madura (2003) mengungkap setidaknya ada 3 teori yang mendasari motivasi
perusahaan-perusahaan domestik melakukan ekspansi Bisnis Internasional yakni;
3. Product Cycle Theory {perusahaan yang telah memasuki tahapan pasar yangtelah mapan
(maturity cycle), dapat menambah kesempatan diluar negeri}
Teori keuntungan komparasi, yang dikembangkan oleh David Ricardo (1817), dapat
digunakan untuk menunjukkan bahwa dasar untuk melakukan perdagangan hanya akan eksis
pada setiap kasus, jika satu negara memiliki keunggulan Absolut. Misalkan ada dua negara,
yaitu Amerika Serikat dan Rusia, yang masing-masing memproduksi Kedelai dan Vodka,
dengan jumlah yang diproduksi perinput ditunjukkan pada Tabel 1.1, sebagai berikut :
Vodka (perpeti) 4 5
Berdasarkan Tabel 1.1., di Amerika Serikat, 20 gantang kedelai dan 4 peti vodka dapat
dihasilkan oleh masing-masing 1 unit input. Sedangkan di Rusia, 10 gantang kedelai dan 5
peti vodka dapat dihasilkan oleh masing-masing 1 unit input. Dari tabel tersebut dapat
diketahui bahwa Amerika Serikat memiliki keunggulan absolut pada produk kedelai (20 : 10),
sementara Rusia memiliki keunggulan absolut dalam produk vodka (5 : 4). Hal ini
mengindikasikan adanya efisiensi produksi jika masing-masing negara melakukan
perdagangan internasional dengan cara membandingkan keunggulan kompartifnya masing-
masing.
Jika kita mencoba untuk berpikir secara ekonomis, maka berdasarkan kasus di atas,
sebaiknya Amerika mengambil spesialisasi memproduksi 30 gantang kedelai, di konsumsi
untuk Amerika sebanyak 20 gantang dan diekspor sebanyak 10 gantang untuk Rusia.
Sebaliknya Rusia memproduksi 9 peti vodka yang dikonsumsi sebanyak 5 peti dan
mengekspornya sebannyak 4 peti ke negara Amerika.
Hal inilah yang mendorong terjadinya ekspor impor dua negara, baik bahan baku maupun
produk secara efisien, akibatnya adanya keunggulan komparasi
Teori pasar yang bersifat imperfek, jika pasar suatu negara bersifat tertutup dari
perdagangan dengan negara lain, maka tidak ada bisnis internasional. Di lain pihak, jika pasar
bersifat perfect, maka faktor-faktor produksi (seperti tenaga kerja) yang dengan mudah dapat
ditransfer, tenaga kerja dan sumberdaya lainnya dapat mengalir saat ada permintaan terhadap
faktor produksi tersebut.
Faktor mobilitas yang tidak dibatasi, akan menciptakan keseimbangan dalam biaya dan
tingkat kembalian (returns) dan menggerakkan keuntungan komparasi dalam biaya produksi,
yang secara rasional memunculkan perdagangan dan investasi internasional.
Namun demikian dalam kenyataannya kondisi pasar faktor-faktor produksi yang bersifat
perfect tidak lancar, sehingga biaya-biaya produksi seringkali dibatasi dalam hubungannya
dengan transfer tenaga kerja dan sumberdaya lainnya dalam produksi. Oleh karena itu pasar
yang bersifat imperfect menyediakan sebuah insentif bagi perusahaan untuk mencari kesempatan
di luar negeri.
Teori siklus hidup produk salah satu dari penjelasan populer mengapa perusahaan domestik
melibatkan diri menjadi perusahaan multinasional adalah teori siklus hidup produk. Berdasarkan
teori ini, perusahaan menjadi mapan di dalam pasar dalam negerinya sebagai sebuah hasil dari
beberapa persepsi keuntungan melalui pesaing-pesaing dalam negerinya, sebab informasi
mengenai pasar dan persaingan lebih tersedia di dalam negerinya.
Permintaan pasar produk di luar negeri akan diakomodasi melalui ekspor, atau mendirikan
anak perusahaan di negara-negara yang memiliki permintaan pasar dalam rangka mengurangi
biaya transportasi. International product life cycle (siklus hidup produk internasional).
Terlepas dari tahap mana yang akan ditempuh untuk menjadi perusahaan multinasional,
prinsip dasar menjadi sangat penting untuk dikuasai adalah bahwa fasilitas produksi dibeberapa
negara harus fleksibel, adaptif, kecepatan dan ketetapan. Fleksibel dalam arti bahwa fasilitas
produksi dapat digunakan untuk memproduksi berbagai produk sejenis tanpa harus melakukan
penambahan investasi yang berarti.
Faktor lain yang penting adalah bahwa sekalipun menjadi perusahaan multinasional
nampaknya memberikan beberapa manfaat karena dapat mengeksploitasi pasar asing, tetapi
harus disadari bahwa konglomerasi yang jauh dari core businessnya sangat tidak
menguntungkan untuk jangka panjang. Dengan katalain perusahaan multinasional harus tetap
fokus pada core businessnya. Fokus berarti tetap mempertahankan bidang dinama perusahaan
dapat melakukan yang terbaik dari berbagai segi dan mampu mengembangkan daya saing yang
berkesinambungan.
Perkembangan aliansi bisnis dan terciptanya kerjasama ekonomi seperti: GATT (General
Agreement on Tarif and Trade), AFTA (Asian Free Trade Aggreement),NAFTA (North America
Free Trade Area), dan APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) tidak dapat diabaikan oleh
manajer global. Terciptanya blok-blokperdagangan tersebut memberikan tekanan tersendiri
dalam strategi persaingan antar negara dan antar blok ekonomi.
Perkembangan lain yang menarik adalah bahwa negara-negara ASEAN yang pada tahun
2015 yang terdiri dari 10 negara ASEAN yakni; Indonesia, Malaysia, Philipina, Brunei
Darussalam, Singapura, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar, telah
memberlakukan 4 cetak biru dari Asean Economic Community (AEC), atau dalam bahasa
Indonesi yakni Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Adapun ke 4 cetak biru MEA antara lain: (a) menuju single market dan productionbase (arus
perdagangan bebas untuk sektor barang, jasa, investasi, pekerja trampil,dan modal, (b) menuju
penciptaan kawasan ekonomi regional Asean yang berdaya saing tinggi (regional competition
policy), action plan, infrastructure development ICT, energy coorporation, taxation, dan
pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM), (c) menuju satu kawasan dengan pengembangan
ekonomi yang merata (region ofequitable economic development) melalui pengembangan UKM
dan program-program Initiative for Asean Integration (IAI), (d) menuju integrasi penuh pada
ekonomi global (pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi eksternal serta mendorong
keikutsertaan dalam global supply network.
Demikian juga sudah mulai memikirkan untuk menggunakan mata uang tunggal seperti
halnya Euro currency. Meskipun proses itu diperkirakan masih memerlukan waktu yang panjang
tetapi dapat saja diperoleh terobosan baru sehinga penggunaan mata uang tunggal dapat
dipercepat. Integrasi pasar dunia sebagai kelanjutan dari proses globalisasi masih akan terus
berlangsung dan bagi manajer global serta pengambil kebijakan tidak ada pilihan lain kecuali
menerima integrasi tersebut atau tertinggal oleh integrasi pasar dunia dan menjadi sekedar
penonton saja.
Tujuan normatif yang ingin dicapai adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham
atau maksimize shareholder wealth. Maksimisasi kemakmuran pemilik atau pemegang saham
perusahaan akan dicapai melalui maksimisasi nilai perusahaan. Sedangkan nilai perusahaan akan
maksimum juga harga saham maksimum. Tentu saja tujuan ini didasarkan pada asumsi bahwa
pasar modal efisien yang berarti alokasi dana dilakukan secara efisien dan harga saham selalu
mencerminkan keuntungan yang diharapkan oleh investor dan risiko investasi.
Pasar modal dikatakan efisien jika harga saham secara instan merefleksikan seluruh
investor/pelaku pasar yang dapat secara konsisten memperoleh keuntungan dengan
memanfaatkan informasi personal.
Alasan meningkatnya arti penting Perdagangan Internasional. Ada dua alasan pokok mengapa
perdagangan internasional tumbuh dengan cepat dalam hubungan dengan aktivitas ekonomi
secara keseluruhan
a. Liberalisasi perdagangan dan investasi telah terjadi melalui penurunan tarif, kuota,
pengendalian mata uang dan hambatan arus barang dan modal internasional lainya.
b. Penyempitan ”ruang ekonomi” yang belum pernah terbayangkan sebelumbya telah terjadi
melalui perbaikan pada teknologi kumunikasi dan transportasi yang sangat pesat dan
berakibat pada pengurangan biaya.
6. Bisnis Global
2. Perdagangan jasa, seperti jasa asuransi, perbankan, hotel, konsultan, travel dan transportasi
4. Investasi langsung, sering disebut Penanaman Modal Asing (PMA) atau ForeignDirect
Investment (FDI). (Khambata dan Ajami, 1992)
Suatu perusahaan yang bermaksud melakukan ekspansi usahanya ke luar negeri dapat
menempuh beberapa alternatif metode sebagai berikut:
1. Ekspor
Aktivitas ekspor adalah bentuk keterlibatan perusahaan dalam bisnis internasional yang
paling sederhana. Perusahaan menggunakan kapasitas produksi domestik yang dimilikinya untuk
produksi, distribusi, administrasi dan mengalokasikan sejumlah produksi dalam negeri tertentu
untuk pasar luar negeri.
2. Lisensi
Melalui lisensi (licensing), suatu perusahaan pemberi lisensi menghibahkan beberapa hak
(intengibel rights) kepada perusahaan asing, yang meliputi pemberian hak untuk memproses,
hak paten, program, merek, hak cipta, atau keahlian. Intinya, penerima lisensi membeli kekayaan
milik perusahaan lain dalam bentuk pengetahuan (know how) atau riset dan pengembangan.
Pemberi lisensi dapat memberikan lisensi hak-hak khusus ini secara eksklusif kepada suatu
perusahaan atau beberapa perusahaan.
3. Franchising
Franchising hampir sama dengan pemberian lisensi. Bedanya, selain menghibahkan izin
penggunaan nama, proses, metode, atau merek, perusahaan membantu penerima franchise dalam
operasi dan atau pasok bahan mentah. Pemberi franchise biasanya lebih memiliki kontrol
terhadap kualitas produk daripada hanyamemberikan lisensi. Sama dengan lisensi, penerima
franchise membayar sejumlah komisi dan sebagian tertentu dari penjualan/penerimaan yang
diperolehnya kepada perusahaan pemberi franchise.
Contoh perusahaan pemberi franchise adalah perusahaan jasa dan restoran, khususnya fast-
food dan minuman ringan, seperti Mc Donald, Kentucky FriedChicken, Pizza Hut, Holiday Inn,
Hilton.
Manfaat utama bagi perusahaan pemberi franchisee adalah meningkatnya penerimaan dan
perluasan nama merek produk, serta perluasan pasar. Kelemahan utama metode ini sama seperti
lisensi, yaitu : bagaimana mengatasi masalah kontrol terhadap kualitas dan standar operasi.
Kesulitan lain adalah perlunya melakukan sedikit adaptasi terhadap produk atau jasa yang sudah
distandardisasi.
4. Kontrak Manajemen
5. Kontrak Manufaktur
kontrak ini semacam integrasi vertikal. Namun TNC tidak mendirikan lokasi produksi sendiri,
melainkan melakukan subkontrak produksi yang dapat berupa :
a. kontrak produksi penuh, dimana pabrik lokal memproduksi barang untuk dijual dengan nama
sama seperti pabrik asalnya
b. kontrak jasa manufaktur parsial, seperti merakit barang atau memproduksi komponen.
6. Investasi Langsung
Sama seperti metode go international yang lain, investasi asing dapat berupa:
(1) patungan, bila risiko dan keuntungan dibagi dengan mitra lokalnya,
(2) mendirikan cabang yang dimiliki penuh, di mana TNC memiliki kesempatan untuk
meraup keuntungan sekaligus menanggung sendiri seluruh risiko.
Banyak TNC memilih melakukan investasi langsung setidaknya karena tiga alasan. Pertama,
memperoleh akses terhadap pasar yang lebih besar. Kedua, mengambil keuntungan atas
perbedaan biaya di pasar luar negeri. Ketiga, sebagai strategi bertahan untuk menghadapi
gerakan pesaing utamanya atau untuk mengikuti ”pemimpin pasar” (market leader) yang
memasuki pasar baru.
Tiap pihak dalam patungan menyumbang modal, ekuitas, atau kekayaan. Pemilik dalam
patngan tidak selalu 50-50, dan dapat bervariasi tergantung dari jumlah yang disumbangkan
masing-masing pihak dalam usaha patungan tersebut.
Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dimiliki penuh, suatu perusahaan dapat
menjaga kontrol menyeluruh terhadap pemasaran, penentuan harga, keputusan produksi, dan
mempertahankan kelebihan teknologi. Akibatnya, perusahaan juga berhak mendapatkan 100%
laba yang ditimbulkan oleh cabangnya di luar negeri. Risiko yang dihadapi perusahaan sama
dengan yang dihadapi bila beroperasi di dalam negeri, namun masih ditambah dengan risiko
khusus sehubungan dengan aktivitas bisnis internasional, seperti kemungkinan dinasionalisasi,
keterbatasan melakukan repatriasi keuntungan, UU dan peraturan lokal termasuk ketentuan
mempekerjakan karyawan dan manajer lokal.
9. Operasi Global
Suatu perusahaan yang melakukan globalisasi operasi akan dapat mengambil peluang bisnis
yang terjadi di seluruh dunia dan tidak terbatas pada sektor tertentu. Banyak perusahaan yang
telah melakukan globalisasi usahanya secara substansial karena percaya bahwa konsumen di
seluruh dunia semakin sama dalam tujuan dan persyaratan terhadap produk berikut atributnya.
Investor yang memutuskan untuk membeli surat berharga (menginvestasikan uang ke luar
negeri) didorong oleh beberapa alasan, terutama: (1) melakukan diversifikasi portofolionya
diantara berbagai pasar dan lokasi, (2) untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi, (3)
menghindari risiko politik (political risks), (4) berspekulasi di pasar valuta asing.
Risiko perdagangan internasional yang lain adalah risiko Negara (country risk). Mencakup
risiko tidak terbayarnya ekspor perusahaan sebagai akibat perang, revolusi, atau peristiwa politik
dan sosial lainnya. Risiko Negara, yang berlaku bagi investasi asing dan kredit perdagangan,
timbul karena sulit untuk menggunakan jalur hokum atau menyita asset bila pembeli berada
pada yurisdiksi politik yang berbeda.
C. LATIHAN SOAL/TUGAS
D. DAFTAR PUSTAKA