Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS PAMULANG

PERTEMUAN KE-1
RUANG LINGKUP
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manajemen keuangan internasional, anda diharapkan
mampu :
1.1. Memahami pengertian manajamen keuangan internasional dan perusahaan
multinasional.
1.2. Memahami tujuan dan manfaat manajemen keuangan internasional.

B. URAIAN MATERI

1. Pengertian Manajemen Keuangan Internasional


Untuk memulai pembahasan mengenai Manajemen Keuangan Internasional, sebaiknya kita
mempelajari definisi dari istilah manajemen, yaitu mengurus, mengawasi, seni melaksanakan,
dan mengatur orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Istilah keuangan adalah semua hal-
hal berkaitan dengan uang, contoh penjualan. Internasional adalah hal-hal yang ada
hubungannya dengan negara lain (lebih dari 1 negara), contoh export dan import. Zaman
sekarang, bisnis di dalam Indonesia semakin hari semakin banyak berkaitan dengan luar negeri,
itulah alasan untuk saya mengapa belajar “Manajemen Keuangan International”.

Manajemen Keuangan Internasional dapat didefinisikan sebagai manajemen keuangan untuk


perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional mempunyai beberapa ciri yang berlainan
dengan perusahaan domestik. Salah satu ciri yang menonjol terletak pada wilayah operasi yang
mencakup beberapa wilayah negara, kondisi perekonomian, politik, sosial, dan budaya yang
berbeda. Pengelolaan keuangan perusahaan multinasional tentunya juga akan berbeda dengan
pengelolaan perusahaan domestik.

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 1


UNIVERSITAS PAMULANG

Seorang manajer keuangan international bertujuan mengelola perusahaan agar mencapai


tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dan meningkatkan nilai saham.
Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer keuangan haruslah memperoleh keuntungan
(profit) yang tinggi. Untuk mencapai tujuan itu, sangat bergantung kepada berbagai kendala,
diantaranya: perbedaan nilai mata uang, perubahan nilai mata uang naik atau turun sangat
berpengaruh terhadap profit. Kondisi ekonomi negara investor sendiri dan negara investor yang
akan investasi harus diperhatikan, kondisi ekonomi akan mempengaruhi nilai mata uang naik
atau turun. Suku bunga di setiap negara berbeda, investor dapat menginvestasikan uangnya ke
bank luar negeri yang mempunyai bunga lebih tinggi, dan juga pengaruh oleh inflasi negara
masing-masing.

2. Perusahaan Multinasional dan Ekonomi Perdagangan

Perusahaan Internasional yang dimaksudkan dalam buku ini identik dengan istilah
Perusahaan Multinasional, (Multinational Coorporation sering disingkat MNC), atau
Transnational Coorporation juga disingkat dengan TNC), adalah merupakan perusahaan yang
beroperasi di dua Negara atau lebih. Perusahaan multinasional biasanya terdiri dari perusahaan
induk yang lokasinya berada di Negara asal, dan lima atau enam perusahaan di luar negeri,
secara khusus mempunyai hubungan strategik di antara unit-unit. Beberapa perusahaan
multinasional mempunyai lebih dari 100 anak perusahaan tersebar di seluruh dunia.

Dalam memahami masalah keuangan internasional, kita tidak dapat lepas dari peran
perusahaan multinasional. Berbagai literatur menyebutnya sebagai Multinational Companny
(MNC). Dilihat dari sejarahnya, istilah Classical theory of MNC pertama kali dikemukakan oleh
Adam Smith dan Ricardo. Teori ini berbicara tentang teori invisible hand, teori mekanisme
pasar, teori supply, dan teori demand. Dari teori ini muncul pembahasan mengenai perdagangan.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan perdagangan inilah dikemukakan Modern Theory of
MNC. Teori ini menerangkan bahwa sumber daya bisa dimobilisasi, kecuali natural resource
dan dari teori ini muncul dominasi ekonomi (imperialisme model baru). Multinational company
(MNC) selalu muncul dari berdagang. Naluri alami perusahaan ini adalah memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya.
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 2
UNIVERSITAS PAMULANG

Umumnya MNC berbentuk perusahaan yang memiliki perusahaan induk di suatu negara
dengan beberapa anak perusahaan di negara lain. Kegiatan MNC umumnya pada bidang
perdagangan dan investasi pabrik. Ciri khas MNC, yaitu membuat keputusan-keputusan
mengenai pendapatan proyek dengan mempertimbangkan berbagai jenis variable ekonomi,
seperti nilai tukar, sukubunga, harga, dan lain sebagainya. Variabel- variable ini akan
mempengaruhi berbagai operasi perusahaan. MNC selalu diwarnai dengan pengambilan
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan strategi memasuki pasar, pemilihan operasional di
luar negeri serta aktivitas produksi, marketing dan keuangan yang paling efisiensi bagi korporasi
secara keseluruhan.

Dalam dua dasawarsa terakhir, dunia menunjukkan perubahan cara berdagang dan
bertransaksi yang begitu pesat. Pasar barang dan uang dunia tengah mengalami proses
globalisasi yang sangat cepat. Perekonomian antar negara menjadi semakin saling terintegrasi
dan berhubungan. Pasar dunia disebut terintegrasi (integrated) bilamana suatu aset yang sama
dijual dengan harga yang relatif sama pula di berbagai negara. Kebalikannya adalah pasar yang
tersegmentasi (segmented), dalam hal ini harga aset yang identik berbeda secara cukup
signifikan. Banyak faktor yang menyebabkan tersegmentasinya pasar dunia, termasuk di
antaranya adalah biaya transaksi, peraturan pemerintah (misalnya bea masuk barang impor,
perbedaan tarif pajak), hambatan informasi dan immobilitas sumber daya manusia. Seiring
dengan semakin berkurangnya hambatan terhadap perdagangan dunia, pasar asing atau pasar
ekspor akan memainkan peran yang semakin penting bagi perekonomian domestik.

3. Integrasi Perdagangan dan Trend Global


Perkembangan ekonomi dan perdagangan saat ini terjadi kecenderungan integrasi
perdagangan di pasar barang dan jasa selain dipicu oleh adanya tren global ke arah
perekonomian pasar bebas, juga sangat dipengaruhi oleh lahirnya kerja sama ekonomi regional
(misalnya APEC–Asia Pasific Economic Cooperation, NAFTA–North American Free Trade
Agreement, EU–European Union) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO–World Trade
Organization). Organisasi ini setiap negara anggotanya untuk melonggarkan atau bahkan
menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan internasional. Pelonggaran ini diperlukan
mengingat praktik hambatan tarif dapat dipakai oleh suatu negara untuk menahan aliran barang

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 3


UNIVERSITAS PAMULANG

dari negara lain, akibatnya terjadi tindakan balasan dari negara lain memproteksi aliran barang.
Praktik ini meningkatkan biaya perdagangan dan menghambat efisiensi. Tindakan
menghilangkan hambatan ini dipandang sebagai langkah politik kelompok negara. Adanya
kepentingan politik atas keputusan tersebut, berarti bahwa globalisasi harus mampu memberi
nilai tambah bagi perekonomian suatu negara. Adanya kerja sama tersebut membuat setiap
negara lebih leluasa menjual barang dan jasa ke negara lain, atau membeli barang dan jasa dari
negara lain yang menawarkan produk yang paling kompetitif. Fenomena ini tentu saja besar
pengaruhnya bagi perekonomian domestik. Perusahaan lokal harus mampu meningkatkan daya
saing produknya baik dari segi kualitas, harga maupun desain agar mampu bersaing dengan
produk impor dan sekaligus memanfaatkan kesempatan yang timbul dari adanya kerjasama
ekonomi tersebut. Jika tidak, mereka harus siap untuk gulung tikar di negeri sendiri.

Keinginan setiap perusahaan untuk selalu memperluas pasar, juga turut mempergencar
proses globalisasi. Tentunya keinginan ini harus diimbangi dengan penelaahan ulang terhadap
formulasi strategi perusahaan. Dengan semakin maraknya fenomena globalisasi, setiap negara
akan semakin membuka perekonomiaanya terhadap perdagangan internasional. Dalam kondisi
seperti ini, sumbangan perdagangan internasional terhadap perekonomian nasional akan semakin
nyata dan penting. Bagi dunia bisnis, fenomena ini tidak hanya memunculkan kesempatan baru,
tetapi juga resiko dan hambatan baru. Untuk itu, pemerintah dan perusahaan-perusahaan lokal
harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan global dan memanfaatkan setiap
kesempatan yang ada, dengan mengubah cara pandang lokal menjadi cara pandang global,
menyesuaikan strategi bersaing serta menyiapkan sumber daya manusia dan teknologi yang
handal.

4. Perkembangan dan Evolusi Perusahaan Internasional

4.1. Perkembangan Perusahaan Internasional

Perkembangan perusahaan multinasional menurut Kuntjoro (2000 : 11) “diwarnai oleh


peristiwa penting dan membentuk arah ekonomi global yakni Krisis sistem moneter
Internasional (Bretton Woods), krisis utang luar negeri, krisis minyak dan komoditas primer
lainnya, munculnya negara-negara industri baru (New IndustrialCountry), terjadinya crash di
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 4
UNIVERSITAS PAMULANG

pasar modal Internasional (Oktober 1987), bubarnyanegara Uni Soviet yang diikuti dengan
kecenderungan menuju free market socialism, dan integrasi Eropa menuju Uni Moneter Eropa”.

Dasar perkembangan perusahaan multinasional dapat dibedakan menjadi tiga atas dasar
motif utama pendirian perusahaan tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Raw materials seekers (pencari bahan mentah) adalah multinasional awal,berperan jahat pada
bisnis internasional. Tujuan perusahaan tersebut adalah untuk mengeruk bahan yang dapat
digunakan untuk membuat suatu produk di luar negeri. Sama seperti cara modern sekarang
pada perusahaan minyak dan pertambangan multinasional, yang pertama membuat investasi
besar di luar negeri, yang memulai sejak tahun-tahun awal abad ke- 20.

2. Market Seekers (pencari pasar) adalah merupakan pola dasar pada perusahaanmultinasional
yang menuju luar negeri untuk menghasilkan dan menjual dalam pasar luar negeri, contohnya
termasuk IBM, Volkswagen, dan Unilever. Walaupun ada beberapa contoh awal pada
perusahaan multinasional pencari pasar (seperti Colt Firearms, Coca-cola, Singer,
N.V.Philips dan ImperialChemicals) bagian terbesar pada investasi langsung luar negeri,
yang manaakuisisi keluar pada asset-asset fisik seperti peralatan dan bangunan, mengambil
tempat setelah Perang Dunia II.

3. Cost Minimizers adalah kategori baru pada perusahaan yang melakukan bisnissecara
internasional. Perusahaan-perusahaan ini mencari dan menginvestasikan dalam Negara yang
biaya produksinya rendah (sebagai contoh Hongkong, Taiwan dan Irlandia) untuk
menyisakan kompetitif biaya antara Negara asal dan Negara luar. Banyak dari perusahaan-
perusahaan ini adalah industry elektronik. Contohnya Texas Intruments, Atari dan Zenith.

Menurut Madura (2003) mengungkap setidaknya ada 3 teori yang mendasari motivasi
perusahaan-perusahaan domestik melakukan ekspansi Bisnis Internasional yakni;

1. Theory of comparative advantage (spesialisasi dari satu negara dapatmeningkatkan


efisiensi produksi)

2. Imperfect markets theory (pasar untuk berbagai sumberdaya yang digunakanuntuk


berproduksi bersifat “imperfect”)

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 5


UNIVERSITAS PAMULANG

3. Product Cycle Theory {perusahaan yang telah memasuki tahapan pasar yangtelah mapan
(maturity cycle), dapat menambah kesempatan diluar negeri}

Teori keuntungan komparasi, yang dikembangkan oleh David Ricardo (1817), dapat
digunakan untuk menunjukkan bahwa dasar untuk melakukan perdagangan hanya akan eksis
pada setiap kasus, jika satu negara memiliki keunggulan Absolut. Misalkan ada dua negara,
yaitu Amerika Serikat dan Rusia, yang masing-masing memproduksi Kedelai dan Vodka,
dengan jumlah yang diproduksi perinput ditunjukkan pada Tabel 1.1, sebagai berikut :

Tabel 1.1. Output Per Unit Input

Output per unit input

Produk US $ Rubel Rusia


Kedelai
(pergantang) 20 10

Vodka (perpeti) 4 5

Berdasarkan Tabel 1.1., di Amerika Serikat, 20 gantang kedelai dan 4 peti vodka dapat
dihasilkan oleh masing-masing 1 unit input. Sedangkan di Rusia, 10 gantang kedelai dan 5
peti vodka dapat dihasilkan oleh masing-masing 1 unit input. Dari tabel tersebut dapat
diketahui bahwa Amerika Serikat memiliki keunggulan absolut pada produk kedelai (20 : 10),
sementara Rusia memiliki keunggulan absolut dalam produk vodka (5 : 4). Hal ini
mengindikasikan adanya efisiensi produksi jika masing-masing negara melakukan
perdagangan internasional dengan cara membandingkan keunggulan kompartifnya masing-
masing.

Jika kita mencoba untuk berpikir secara ekonomis, maka berdasarkan kasus di atas,
sebaiknya Amerika mengambil spesialisasi memproduksi 30 gantang kedelai, di konsumsi
untuk Amerika sebanyak 20 gantang dan diekspor sebanyak 10 gantang untuk Rusia.
Sebaliknya Rusia memproduksi 9 peti vodka yang dikonsumsi sebanyak 5 peti dan
mengekspornya sebannyak 4 peti ke negara Amerika.

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 6


UNIVERSITAS PAMULANG

Hal inilah yang mendorong terjadinya ekspor impor dua negara, baik bahan baku maupun
produk secara efisien, akibatnya adanya keunggulan komparasi

Teori pasar yang bersifat imperfek, jika pasar suatu negara bersifat tertutup dari
perdagangan dengan negara lain, maka tidak ada bisnis internasional. Di lain pihak, jika pasar
bersifat perfect, maka faktor-faktor produksi (seperti tenaga kerja) yang dengan mudah dapat
ditransfer, tenaga kerja dan sumberdaya lainnya dapat mengalir saat ada permintaan terhadap
faktor produksi tersebut.

Faktor mobilitas yang tidak dibatasi, akan menciptakan keseimbangan dalam biaya dan
tingkat kembalian (returns) dan menggerakkan keuntungan komparasi dalam biaya produksi,
yang secara rasional memunculkan perdagangan dan investasi internasional.

Namun demikian dalam kenyataannya kondisi pasar faktor-faktor produksi yang bersifat
perfect tidak lancar, sehingga biaya-biaya produksi seringkali dibatasi dalam hubungannya
dengan transfer tenaga kerja dan sumberdaya lainnya dalam produksi. Oleh karena itu pasar
yang bersifat imperfect menyediakan sebuah insentif bagi perusahaan untuk mencari kesempatan
di luar negeri.

Teori siklus hidup produk salah satu dari penjelasan populer mengapa perusahaan domestik
melibatkan diri menjadi perusahaan multinasional adalah teori siklus hidup produk. Berdasarkan
teori ini, perusahaan menjadi mapan di dalam pasar dalam negerinya sebagai sebuah hasil dari
beberapa persepsi keuntungan melalui pesaing-pesaing dalam negerinya, sebab informasi
mengenai pasar dan persaingan lebih tersedia di dalam negerinya.

Permintaan pasar produk di luar negeri akan diakomodasi melalui ekspor, atau mendirikan
anak perusahaan di negara-negara yang memiliki permintaan pasar dalam rangka mengurangi
biaya transportasi. International product life cycle (siklus hidup produk internasional).

4.2. Evolusi Perusahaan Multinasional

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 7


UNIVERSITAS PAMULANG

Perusahaan multinasional mengalami perkembangan melalui berbagai alternatif dengan


memanfaatkan globalisasi yang sedang terjadi dan masih akan terus terjadi. Proses mengarah
menjadi perusahaan multinasional dilakukan semata-mata ingin selalu menjadi monopolis atau
oligopolis dengan secara terus menerus mencari dan mengembangkan sustainable competitive
advantages. Cara ini dilakukan tidak saja menyangkut desain produk tetapi juga inovasi produk
baru sehingga produk lama menjadi usang, mencari alternatif sumber bahan baku yang lebih
murah, mengembangkan alternatif bahan baku, promosi secara bersar-besaran, pemanfaatan
jaringan pemasaran melalui mega chain store, pengusaha dan pemanfaatan perkembangan
teknologi infornmasi, mengembangkan strategi yang semakin sophisticated serta penguasaan
dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia. Melalui cara-cara semacam itu maka
pesaing yang tidak mampu mengimbangi akan dengan sendirinya keluar dari persaingan atau
hanya akan menjadi market follower saja, sehingga perusahaan multinasional dapat
mempengaruhi pelaku yang lain secara mudah.

Memang tidak selalu bahwa perusahaan multinasional melalui tahap-tahap konvensional


yaitu mulai dengan mengekspor, memberikan lisensi, mendirikan fasilitas produksi, atau
investasi langsung di luar negeri – Foreign Direct Investment. Masing-masing tahap tentu
memiliki kelebihan dan kelemahan dan tidak jarang perusahaan domestik menjadi perusahaan
multinasional dengan cara investasi langsung seperti halnya yang dilakukan Industri Pesawat
Terbang Nasional (IPTN) dari Indonesia yang mendirikan pabrik di luar negeri.

Terlepas dari tahap mana yang akan ditempuh untuk menjadi perusahaan multinasional,
prinsip dasar menjadi sangat penting untuk dikuasai adalah bahwa fasilitas produksi dibeberapa
negara harus fleksibel, adaptif, kecepatan dan ketetapan. Fleksibel dalam arti bahwa fasilitas
produksi dapat digunakan untuk memproduksi berbagai produk sejenis tanpa harus melakukan
penambahan investasi yang berarti.

Faktor lain yang penting adalah bahwa sekalipun menjadi perusahaan multinasional
nampaknya memberikan beberapa manfaat karena dapat mengeksploitasi pasar asing, tetapi
harus disadari bahwa konglomerasi yang jauh dari core businessnya sangat tidak
menguntungkan untuk jangka panjang. Dengan katalain perusahaan multinasional harus tetap

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 8


UNIVERSITAS PAMULANG

fokus pada core businessnya. Fokus berarti tetap mempertahankan bidang dinama perusahaan
dapat melakukan yang terbaik dari berbagai segi dan mampu mengembangkan daya saing yang
berkesinambungan.

Perkembangan aliansi bisnis dan terciptanya kerjasama ekonomi seperti: GATT (General
Agreement on Tarif and Trade), AFTA (Asian Free Trade Aggreement),NAFTA (North America
Free Trade Area), dan APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) tidak dapat diabaikan oleh
manajer global. Terciptanya blok-blokperdagangan tersebut memberikan tekanan tersendiri
dalam strategi persaingan antar negara dan antar blok ekonomi.

Perkembangan lain yang menarik adalah bahwa negara-negara ASEAN yang pada tahun
2015 yang terdiri dari 10 negara ASEAN yakni; Indonesia, Malaysia, Philipina, Brunei
Darussalam, Singapura, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar, telah
memberlakukan 4 cetak biru dari Asean Economic Community (AEC), atau dalam bahasa
Indonesi yakni Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Adapun ke 4 cetak biru MEA antara lain: (a) menuju single market dan productionbase (arus
perdagangan bebas untuk sektor barang, jasa, investasi, pekerja trampil,dan modal, (b) menuju
penciptaan kawasan ekonomi regional Asean yang berdaya saing tinggi (regional competition
policy), action plan, infrastructure development ICT, energy coorporation, taxation, dan
pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM), (c) menuju satu kawasan dengan pengembangan
ekonomi yang merata (region ofequitable economic development) melalui pengembangan UKM
dan program-program Initiative for Asean Integration (IAI), (d) menuju integrasi penuh pada
ekonomi global (pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi eksternal serta mendorong
keikutsertaan dalam global supply network.

Demikian juga sudah mulai memikirkan untuk menggunakan mata uang tunggal seperti
halnya Euro currency. Meskipun proses itu diperkirakan masih memerlukan waktu yang panjang
tetapi dapat saja diperoleh terobosan baru sehinga penggunaan mata uang tunggal dapat
dipercepat. Integrasi pasar dunia sebagai kelanjutan dari proses globalisasi masih akan terus
berlangsung dan bagi manajer global serta pengambil kebijakan tidak ada pilihan lain kecuali

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 9


UNIVERSITAS PAMULANG

menerima integrasi tersebut atau tertinggal oleh integrasi pasar dunia dan menjadi sekedar
penonton saja.

5. Tujuan dan Manfaat Manajemen Keuangan internasional

Tujuan normatif yang ingin dicapai adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham
atau maksimize shareholder wealth. Maksimisasi kemakmuran pemilik atau pemegang saham
perusahaan akan dicapai melalui maksimisasi nilai perusahaan. Sedangkan nilai perusahaan akan
maksimum juga harga saham maksimum. Tentu saja tujuan ini didasarkan pada asumsi bahwa
pasar modal efisien yang berarti alokasi dana dilakukan secara efisien dan harga saham selalu
mencerminkan keuntungan yang diharapkan oleh investor dan risiko investasi.

Pasar modal dikatakan efisien jika harga saham secara instan merefleksikan seluruh
investor/pelaku pasar yang dapat secara konsisten memperoleh keuntungan dengan
memanfaatkan informasi personal.

Perusahaan tidak mungkin memaksimumkan kemakmuran pemegang saham tanpa


memaksimumkan

5.1. Manfaat Mempelajari Keuangan Internasional


Pengetahuan tentang keuangan internasional membantu dalam dua hal penting. Pertama,
membantu manajer keuangan memutuskan bagaimana pengaruh kejadian internasional pada
perusahaan dan langkah apa yang dapat diambil untuk memanfaatkan perkembangan positif dan
mengisolasi perusahaan dari perkembangan yang merugikan. Kedua, membantu manajer
mengantisipasi kejadian dan membuat keputusan yang menguntungkan sebelum kejadian itu
terjadi.

Alasan meningkatnya arti penting Perdagangan Internasional. Ada dua alasan pokok mengapa
perdagangan internasional tumbuh dengan cepat dalam hubungan dengan aktivitas ekonomi
secara keseluruhan

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 10


UNIVERSITAS PAMULANG

a. Liberalisasi perdagangan dan investasi telah terjadi melalui penurunan tarif, kuota,
pengendalian mata uang dan hambatan arus barang dan modal internasional lainya.

b. Penyempitan ”ruang ekonomi” yang belum pernah terbayangkan sebelumbya telah terjadi
melalui perbaikan pada teknologi kumunikasi dan transportasi yang sangat pesat dan
berakibat pada pengurangan biaya.

5.2. Manfaat perdagangan internasional

Manfaat utama perdagangan internasional adalah meningkatkan kemakmuran, yaitu dengan


memberikan kesempatan kepada setiap Negara untuk mengkhususkan diri dalam memproduksi
barang dan jasa yang relative efisien.

6. Bisnis Global

6.1. Bisnis Internasional


Bisnis internasional adalah segala aktivitas bisnis yang melewati batas-batas wilayah suatu
Negara. Pelaku bisnis yang terlibat dalam bisnis internasional dapat perorangan, swasta,
pemerintah, atau campuran. Ada dua macam pengolongan bisnis internasional. Pertama,
berdasarkan jenis aktivitas bisnisnya, bisnis internasional dapat digolongkan dalam empat jenis :

1. Perdagangan luar negeri, yaitu aktivitas ekspor impor barang

2. Perdagangan jasa, seperti jasa asuransi, perbankan, hotel, konsultan, travel dan transportasi

3. Investasi portofolio, pembelian obligasi/saham dalam negeri oleh orang/perusahaan asing,


tanpa kontrol manajemen.

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 11


UNIVERSITAS PAMULANG

4. Investasi langsung, sering disebut Penanaman Modal Asing (PMA) atau ForeignDirect
Investment (FDI). (Khambata dan Ajami, 1992)

Penggolongan bisnis internasional yang kedua berdasarkan tahapan evolusioner


perkembangan perusahaan (Higgins dan Vincze, 1994).

6.2. Berbagai Metode Go Internasional

Suatu perusahaan yang bermaksud melakukan ekspansi usahanya ke luar negeri dapat
menempuh beberapa alternatif metode sebagai berikut:

1. Ekspor
Aktivitas ekspor adalah bentuk keterlibatan perusahaan dalam bisnis internasional yang
paling sederhana. Perusahaan menggunakan kapasitas produksi domestik yang dimilikinya untuk
produksi, distribusi, administrasi dan mengalokasikan sejumlah produksi dalam negeri tertentu
untuk pasar luar negeri.

Mekanisme aktivitas ekspor memerlukan hal-hal berikut ini :


1) izin dari pemerintah dalam negeri (misalnya untuk produk makanan, teknologi dan beberapa
produk yang penting dipandang dari keamanan nasional)

2) jaminan transportasi yang dapat dipercaya dan asuransi transit

3) dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang diminta negara pengimpor, seperti pembayaran


bea cukai, deklarasi, dan pengawasan.

2. Lisensi

Melalui lisensi (licensing), suatu perusahaan pemberi lisensi menghibahkan beberapa hak
(intengibel rights) kepada perusahaan asing, yang meliputi pemberian hak untuk memproses,
hak paten, program, merek, hak cipta, atau keahlian. Intinya, penerima lisensi membeli kekayaan
milik perusahaan lain dalam bentuk pengetahuan (know how) atau riset dan pengembangan.
Pemberi lisensi dapat memberikan lisensi hak-hak khusus ini secara eksklusif kepada suatu
perusahaan atau beberapa perusahaan.

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 12


UNIVERSITAS PAMULANG

3. Franchising

Franchising hampir sama dengan pemberian lisensi. Bedanya, selain menghibahkan izin
penggunaan nama, proses, metode, atau merek, perusahaan membantu penerima franchise dalam
operasi dan atau pasok bahan mentah. Pemberi franchise biasanya lebih memiliki kontrol
terhadap kualitas produk daripada hanyamemberikan lisensi. Sama dengan lisensi, penerima
franchise membayar sejumlah komisi dan sebagian tertentu dari penjualan/penerimaan yang
diperolehnya kepada perusahaan pemberi franchise.

Contoh perusahaan pemberi franchise adalah perusahaan jasa dan restoran, khususnya fast-
food dan minuman ringan, seperti Mc Donald, Kentucky FriedChicken, Pizza Hut, Holiday Inn,
Hilton.

Manfaat utama bagi perusahaan pemberi franchisee adalah meningkatnya penerimaan dan
perluasan nama merek produk, serta perluasan pasar. Kelemahan utama metode ini sama seperti
lisensi, yaitu : bagaimana mengatasi masalah kontrol terhadap kualitas dan standar operasi.
Kesulitan lain adalah perlunya melakukan sedikit adaptasi terhadap produk atau jasa yang sudah
distandardisasi.

4. Kontrak Manajemen

Kontrak manajemen terjadi bila suatu perusahaan menyewakan keahliannya atau


pengetahuannya kepada pemerintah atau perusahaan luar negeri dalam bentuk orang yang
datang kepada pemerintah/perusahaan dan mengelola kepentingan mereka. Metode semacam ini
sering digunakan bila terjadi nasionalisasi oleh pemerintah, atau bila operasi perusahaan berada
dalam kesulitan.

5. Kontrak Manufaktur

Dalam kontrak manufaktur, Trans National Coorporation (TNC), atau perusahaan


multinasional melakukan kontrak dengan mitra lokalnya dalam jasa manufaktur. Boleh dikata,

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 13


UNIVERSITAS PAMULANG

kontrak ini semacam integrasi vertikal. Namun TNC tidak mendirikan lokasi produksi sendiri,
melainkan melakukan subkontrak produksi yang dapat berupa :

a. kontrak produksi penuh, dimana pabrik lokal memproduksi barang untuk dijual dengan nama
sama seperti pabrik asalnya

b. kontrak jasa manufaktur parsial, seperti merakit barang atau memproduksi komponen.

6. Investasi Langsung

Sama seperti metode go international yang lain, investasi asing dapat berupa:
(1) patungan, bila risiko dan keuntungan dibagi dengan mitra lokalnya,

(2) mendirikan cabang yang dimiliki penuh, di mana TNC memiliki kesempatan untuk
meraup keuntungan sekaligus menanggung sendiri seluruh risiko.

Banyak TNC memilih melakukan investasi langsung setidaknya karena tiga alasan. Pertama,
memperoleh akses terhadap pasar yang lebih besar. Kedua, mengambil keuntungan atas
perbedaan biaya di pasar luar negeri. Ketiga, sebagai strategi bertahan untuk menghadapi
gerakan pesaing utamanya atau untuk mengikuti ”pemimpin pasar” (market leader) yang
memasuki pasar baru.

7. Patungan (Joint Ventures)


Patungan adalah kerja sama bisnis di mana satu atau lebih perusahaan bergabung bersama
untuk mendirikan beberapa jenis operasi. Patungan dapat dilakukan antara dua TNC, suatu TNC
dengan pemerintah, atau suatu TNC dengan pelaku bisnis lokal. Bila terdapat lebih dari dua
pemrakarsa dalam perjanjian patungan disebut operasi konsorsium.

Tiap pihak dalam patungan menyumbang modal, ekuitas, atau kekayaan. Pemilik dalam
patngan tidak selalu 50-50, dan dapat bervariasi tergantung dari jumlah yang disumbangkan
masing-masing pihak dalam usaha patungan tersebut.

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 14


UNIVERSITAS PAMULANG

8. Cabang yang Dimiliki Penuh

Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dimiliki penuh, suatu perusahaan dapat
menjaga kontrol menyeluruh terhadap pemasaran, penentuan harga, keputusan produksi, dan
mempertahankan kelebihan teknologi. Akibatnya, perusahaan juga berhak mendapatkan 100%
laba yang ditimbulkan oleh cabangnya di luar negeri. Risiko yang dihadapi perusahaan sama
dengan yang dihadapi bila beroperasi di dalam negeri, namun masih ditambah dengan risiko
khusus sehubungan dengan aktivitas bisnis internasional, seperti kemungkinan dinasionalisasi,
keterbatasan melakukan repatriasi keuntungan, UU dan peraturan lokal termasuk ketentuan
mempekerjakan karyawan dan manajer lokal.

9. Operasi Global
Suatu perusahaan yang melakukan globalisasi operasi akan dapat mengambil peluang bisnis
yang terjadi di seluruh dunia dan tidak terbatas pada sektor tertentu. Banyak perusahaan yang
telah melakukan globalisasi usahanya secara substansial karena percaya bahwa konsumen di
seluruh dunia semakin sama dalam tujuan dan persyaratan terhadap produk berikut atributnya.

10. Investasi Portofolio


Investasi portofolio dapat berupa investasi dalam bentuk surat-surat berharga yang dapat
diperjualbelikan di pasar internasional, seperti uang, obligasi, surat dagang, sertifikat deposito,
dan saham; dapat pula berupa investasi dalam rekening bank di luar negeri ataupun pinjaman
luar negeri. Bedanya dengan investasi langsung, investasi portofolio tidak menghendaki
kehadiran produk atau karyawan perusahaan di luar negeri.

Investor yang memutuskan untuk membeli surat berharga (menginvestasikan uang ke luar
negeri) didorong oleh beberapa alasan, terutama: (1) melakukan diversifikasi portofolionya
diantara berbagai pasar dan lokasi, (2) untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi, (3)
menghindari risiko politik (political risks), (4) berspekulasi di pasar valuta asing.

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 15


UNIVERSITAS PAMULANG

6.3. Risiko Perdagangan Internasional


Risiko yang paling nyata dari perdagangan internasional dibandingkan dengan perdagangan
domestik ditimbulkan oleh adanya ketidakpastian kurs. Perubahan kurs yang tak terduga
memiliki dampak penting pada penjualan, harga, dan laba ekportir dan importer.

Risiko perdagangan internasional yang lain adalah risiko Negara (country risk). Mencakup
risiko tidak terbayarnya ekspor perusahaan sebagai akibat perang, revolusi, atau peristiwa politik
dan sosial lainnya. Risiko Negara, yang berlaku bagi investasi asing dan kredit perdagangan,
timbul karena sulit untuk menggunakan jalur hokum atau menyita asset bila pembeli berada
pada yurisdiksi politik yang berbeda.

C. LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Jelaskan pengertian dari manajemen keuangan internasional !


2. Apa yang anda ketahui tentang Classical Theory of MNC, jelaskan !
3. Menurut Madura (2003) mengungkap setidaknya ada 3 teori yang mendasari motivasi
perusahaan-perusahaan domestik melakukan ekspansi Bisnis Internasional, sebutkan !
4. Metode-metode alternatif apa yang dijalankan oleh suatu perusahaan untuk melakukan
ekspansi usahanya ke luar negeri ?
5. Berdasarkan jenis aktivitas bisnisnya, bisnis internasional dapat digolongkan dalam empat
jenis, sebutkan !

D. DAFTAR PUSTAKA

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL 16

Anda mungkin juga menyukai