Anda di halaman 1dari 18

Perkembangan bisnis global

MAKALAH
PERKEMBANGAN BISNIS GLOBAL

KELOMPOK GEMILANG:
1. ISMI HILMIYATI OKTAVIANA
2. RIDWAN
3. TAUFIQURROSYAJIDIN

KELAS : A

UNIVERSITAS MATARAM
2012/2013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apakah bisnis global mempengaruhi perkembangan bisnis nasional?serta adakah permasalahan
nilai tukar uang Negara?,dan apakah pengaruhnya terhadap perkembangan bisnis global?

Dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi semenjak beberapa abad yang lalu dan dalam kasus-kasus
mengenai faktor pertumbuhan ekonomi di berbagai Negara di dunia, telah di tunjukan bahwa
hubungan perdagangan dan hubungan ekonomi dengan dunia luar sangat penting peranannya
dalam menunjang pembangunan ekonomi suatu Negara.Dalam sejarah pemikiran ekonomi
terdapat golongan ekonomi yang di namakan Mazhab Merkantilis(dari abad ke-15 ke
18).Golongan ini menekankan kepada perlunya peran pemerintah suatu Negara mendorong
kegiatan perdagangan luar negeri. Ahli-ahli ekonomi Merkantilis berkeyakinan kedudukan suatu
Negara akan bertambah kukuh dan kaya apabila dapat mengembangkan perdagangan luar
negerinya. Melalui ekspor yang lebih banyak Negara dapat mengumpulkan lebih banyak uang
emas hasil dari perdagangan tersebut.
Golongan ahli sesudahnya, yang dalam sejarah pemikiran ekonomi di namakan golongan
Klasik, juga melihat tentang peranan perdagangan luar negri dalam mengembangkan suatu
perekonomian. Adam Smith dan Ricardo menunjukkan bahwa spesialisasi dan perdagangan akan
menaikkan efisiensi penggunanaan faktor-faktor produksi, sedangkan John Stuart Mill
menunjukkan pula peranan perdagangan luar negeri dalam mengembangkan teknologi.
Berdasarkan argumentasi ini ahli-ahli ekonomi klasik sangat menekankan kepada kegiatan
perdagangan bebas(market capitalism) yaitu perdagangan luar negeri antara berbagai Negara yang
tidak dibatasi oleh hambatan pajak impor dan halangan perdagangan yang lain. Sistem
perdagangan seperti ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
kemakmuran dengan lebih pesat.
Di abad ke-20 yang lalu timbul beberapa kritik terhadap pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik,
terutama tentang “kebaikan dari perdagangan bebas”. Analisis makro ekonomi yang
dikembangkan oleh John Maynard Keynes dan penyokongnya menunjukkan tentang efek buruk
yang mungkin timbul dari perdagangan bebas. Hal tersebut dapat memperburuk keseimbangan
antara ekspor dan impor dan menurunkan nilai mata uang. Pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan kesempatan kerja juga dapat di pengaruhinya. Apabila hal-hal ini timbul,
pemerintah perlu menjalankan kebijakan proteksi perdagangan dan perlu meningkatkan pajak
impor.
Akan tetapi pandangan yang ingin membatasi perdagangan bebas dan meningkatkan proteksi
tidak lama kepopulerannya. Dalam tiga dekade belakangan ini berlaku perombakan yang nyata
dalam pemikiran ahli ekonomi dan para politisi dari Negara-negara maju. Pertama-tama mereka
kembali berkeyakinan bahwa sistem pasar bebas dengan campur tangan pemerintah yang
minimum akan dapat menciptakan tingkat kegiatan ekonomi dan efisien. Selanjutnya sebagai
implikasi dari pandangan ini, mereka menekankan tentang perlunya menjalankan perdagangan
bebas dalam kegiatan ekonomi global. Perdagangan bebas menurut keyakinan mereka, dapat
menunjang perkembangan ekonomi di berbagai Negara.
1.2 Pengertian Bisnis Internasional(Global)
1. Menurut Ball ,McCulloch,Frantz,Geringer,Minor(2006)
Bisnis internasional adalah Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara. Definisi tersebut
mencakup perdagangan internasional. Pemanufakturan diluar negeri juga industri jasa diberbagai
bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran,
perdagangan besar dan komunikasi massa.
2. Menurut Charles WH Hill (2008)
Bisnis internasional adalah perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi
internasional.
3. Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004)
Bisnis internasional adalah Semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah
diantara 2 negara atau lebih.

Jadi, bisnis internasional itu sendiri adalah suatu aktivitas, berupa transaksi bisnis di antara
lebih dari dua negara, yang melibatkan pihak individu perorangan, individu perusahaan, kelompok
perusahaan & atau agen internasional & juga diartikan sebagai studi yang mempelajari aktivitas
tersebut.
1.3 Karakteristik Bisnis Internasional
1. Transaksi lebih dari dua negara, yang tidak terbatas pada perusahaan multinasional, umumnya
dipimpin oleh Multinational Enterprise (MNEs).
2. Aktivitas inti yang diselenggarakan: Export, Import, FDI, Franchising, Licencing, Joint Ventures.
3. Sistem legal di antara negara berbeda, memaksa satu negara atau lebih untuk menyesuaikan
perilaku mereka dengan hukum yang berlaku.
4. Menggunakan mata uang berbeda-beda.
5. Budaya negara-negara berbeda, memaksa setiap pihak untuk menyesuaikannya.
6. Ketersediaan sumber-sumber yang berbeda ditiap negara, suatu negara mungkin hanya memiliki
sumber daya alam yang lebih, tetapi hanya sedikit memiliki tenaga ahli.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lingkungan Bisnis Internasional
Para Manajer diseluruh dunia pada abad ke-21 ini sedang menghadapi tantangan yang sangat
berat , yaitu untuk mengoperasikan lingkungan bisnis yang terus berkembang , saling
ketergantungan dan kompetitif. Siapa saja baik perusahaan nasional dan perusahaan multinasional
yang ikut terjun dalam bisnis global harus menyesuaikan bisnis strateginya dan gaya
manajemennya dengan tepat sesuai dengan tujuan negara dimana mereka akan melakukan
operasinya, apakah itu merubah secara langsung semua kebijakan dan gaya bekerja perusahaan
atau melalui semacam bentuk aliansi.
Bergabungnya perusahaan-perusahaan dengan tidak memandang batas benua, timbul masalah
baru yaitu dibutuhkannya Manajemen Global yaitu sebuah proses merencanakan dan
mengembangkan strategi-strategi perusahaan, merancang dan mendesain sistem operasi dan
bekerja dengan orang disekeliling dunia untuk memastikan persaingan yang kompetitif dan
menghasilkan keuntungan bersama. Kompetisi bisnis global pada saat ini telah berkembang
ketingkat yang lebih sulit karena persaingan yang sangat ketat secara global. Kompetisi global
dapat berkembang dengan pesat disebabkan oleh jaringan-jaringan yang mengikat Negara-negara,
institusi , dan orang-orang yang sangat bergantung kepada perkembangan ekonomi bisnis global.
Peranan kompetisi bisnis global terdorong karena fenomena dunia bisnis yang semakin tidak
terbatas.
2.1.1 Regional Blok Perdagangan yang disebut The TRIAD ( Eropa Barat , Asia dan Amerika Utara).
1. The European Union (EU)
Dengan jumlah 12 sampai 15 negara yang bergabung dikomunitas perdagangan Eropa. Secara
sepakat mereka megadopsi mata uang dan kebijakan moneter yang umum. EU sebagai sebuah
kesatuan yang tidak memiliki batas dibagian Eropa barat telah menjadi kenyataan. Dan
berdasarkan negosiasi antar negara-negara Eropa barat pada tahun 2001, 13 member baru yang
bergabung dengan EU. Dengan Euro sebagai mata uang yang umum dan dapat digunakan secara
legal untuk perdagangan, bisnis didunia Eropa telah berubah. Manajer global menghadapi dua
tantangan penting yang pertama adalah Strategi, yaitu bagaimana perusahaan yang berada diluar
Negara Eropa dapat bekerja sama dengan kebijakan yang ditetapkan oleh EU. Tantangan yang
kedua adalah budaya, yaitu bagaimana manajer perusahaan melakukan kerja sama dengan budaya
dan tradisi yang beragam yang ada di pasar Eropa, contohnya seperti sifat-sifat karyawan yang
berbeda dan berapa lama waktu yang digunakan dalam aktivitas bekerja berhubungan dengan
kenyamanan bekerja.
2. Asia
Jepang dan 4 negara macan – Singapore, Hong Kong, Taiwan , dan Korea Selatan, dimana
setiap Negara tersebut memiliki sumber daya yang sangat melimpah begitu juga dengan sumber
daya manusianya. Pada tahun 1980an dan permulaan 1990 kekuatan dari ekonomi asia yang sangat
bersaing dengan dunia global berasal dari Japan’s Kairetsu dan Korea’s Chaebol. Keduanya adalah
konglomerat besar dalam keuangan yang terhubung secara grup dari beberapa perusahaan besar,
yang memainkan peran penting diperekonomian Negara mereka. Japanese Kairetsus – Mitsubishi
dan Toyota adalah kedua nama perusahaan besar yang sangat kuat yang mempengaruhi
perekonomian diregional benua Asia. Namun seiring berkembangnya waktu, kesengsaraan atau
krisis ekonomi yang dialami asia tenggara berangsur-angsur membaik karena efek dari angin segar
perkembangan ekonomi yang disebabkan oleh negara-negara maju yang ada di Asia. Dan pada
tahun 2001 Washington dan Tokyo memperbaharui kerja sama mereka dengan membuka pasar
bisnis yang lebih terbuka bagi investor-investor asing.
3. NAFTA
Tujuan dari NAFTA antara Amerika, Canada, dan Mexico adalah untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, lebih banyak tersedianya lapangan kerja, kondisi kerja
yang lebih baik, dan lingkungan perdangangan yang lebih menguntungkan. Dengan hasil
berkembangnya export dan perdagangan, blok ini memiliki 360 juta konsumen dan mempunyai
potensi untuk memperluas perdagangan hingga ke daerah Amerika Selatan, dan menjanjikan untuk
meningkatkan perekonomian diregional negara Amerika Utara.

2.1.2 Regional Lain di Dunia


1. Central dan Eropa Timur
Central dan Eropa Timur adalah area yang benar–benar merasakan efek dari perkembangan
ekonomi di dunia bisnis global, di mana sistem komunisme lama telah terbukti tidak lagi efektif
untuk digunakan sebagai sistem ekonomi. Perhatian dunia kini tertuju kepada sebuah pasar baru
yang terdapat 430 juta orang yang dapat dikategorikan sebagai orang yang berpenghasilan kecil.
2. China
September 2001, China telah memenuhi tujuannya untuk menjadi salah satu member dari WTO
(World Trade Organization). Tujuan China menjadi salah satu member tersebut adalah untuk
mendominasi kegiatan ekonomi seperti import dan meningkatkan export mereka. Tarif masuk
yang lebih murah akan membuat produk asing lebih terjangkau harganya bagi masyarakat Chinese.
3. Negara yang kurang berkembang
Perubahan di Negara yang dapat dikategorikan (Less Developed Countries) LDCs secara perlahan-
lahan membaik. Sebagaimana mereka berjuang dengan tingkat GNP yang rendah pendapatan
perkapita yang rendah, dan beban besar, dan populasi yang kurang memiliki keahlian khusus dan
jumlah hutang luar negeri yang besar. Keadaan ekonomi mereka yang kurang kondusif dan
seringkali tidak dapat menerima keterlibatan pemerintah sehingga mengecilkan investasi asing
yang sebenarnya diperlukan oleh mereka.
2.2 Faktor dan Aspek yang Mendorong Hubungan Bisnis Internasional
2.2.1 Faktor-faktor yang mendorong bisnis luar negeri
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi sendiri
2. Memperluas pasar produksi dalam negeri
3. Mengimpor teknologi dan meningkatkan produktivitas
4. Spesialisasi sebagai faktor pendorong perdagangan
5. Keunggulan absolute(absolute advantage)
6. Keunggulan komperatif(comparative adventage)

2.2.2 Aspek Dari Hubungan Bisnis Internasional


Bentuk-bentuk hubungan ekonomi di antara berbagai Negara, hubungannya yang utama
dapat dibedakan menjadi 3 aspek yaitu perdagangan, penanaman modal asing, dan investasi
portfolio. Di samping ketiga bentuk hubungan ini masih terdapat berbagai bentuk hubungan lain,
seperti pinjaman(jangka pendek dan jangka panjang) di antara pemerintah dengan pemerintah,
pinjaman antara swasta dengan swasta, dan kegiatan parawisata.
1. Perdagangan Barang dan Jasa
Perdagangan luar negeri diartikan sebagai kegiatan mengekspor barang seperti karet,
minyak dan pakaian, dan kegiatan mengimpor barang seperti mesin alat pengangkutan berbagai
jenis barang kosmetik dan barang perantara (barang setengah jadi) kegiatan industry pengolahan.
Di samping itu perdagangan dapat pula dilakukan dalam bentuk ekspor dan impor jasa. Dengan
demikian dalam pengertian yang lebih luas perdagangan barang antar Negara bukan saja meliputi
ekspor-impor barang tetapi juga ekspor-impor jasa.
2. Kegiatan Ekspor-Impor Barang
a. Kegiatan ekspor
Dalam usahanya untuk menambah produksi dan menambah keuntungan,sebagian perusahaan akan
mencoba meluaskan pasarannya ke luar negeri.Maka kegiatan ekspor pada dasarnya merupakan
usaha untuk menjual barang yang di produksikan ke pasar internasional.Penjualan ini biasanya di
lakukan kepada perusahaan lain di luar negeri. Perusahaan yang mengekspor barang di bedakan
menjadi 2 golongan yaitu perusahaan yang khusus dikembangkan dengan tujuan untuk
mengekspor barang yang diproduksikannya dan perusahaan yang lebih mengutamakan pasaran
dalam negeri tetapi mengekspor kelebihan produksinya. Dalam perusahaan golongan pertama
termasuk perusahaan garmen untuk ekspor dan perusahaan perkebunan karet dan kelapa sawit.
Kegiatan ekspor merupakan usaha untuk mempercepat perkembangan perusahaan dan menambah
keuntungan. Salah satu unsur yang penting yang dapat menjamin kesuksesan usaha mengekspor
barang adalah kegiatan pemasaran, usaha untuk memasarkan barang ke luar negeri harus dilakukan
dengan sungguh-sungguh.
b. Kegiatan Impor
Impor merupakan kegiatan perusahaan yang membel barang-barang yang di produksikan Negara
lain. Kegiatan mengimpor ini dapat dilakukan oleh perusahaan yang khusus memperdagangkan
barang yang di impornya. Kegiatan mengimpor memberikan efek pengaruh yang sebaliknya dari
kegiatan mengekspor. Aliaran ke luar mata uang asing akan berlaku dan menurunkan devisa yang
tersedia. Impor barang konsumsi dapat menyaingi perusahaan dalam negeri dan menurnkan
produksi mereka. Apabila hal ini terjadi maka produksi, penjualan, dan keuntungan perusahaan-
perusahaan yang di pengaruhi oleh keberadaan barang impor akan menurun. Dari segi gambaran
secara makro hal tersebut dapat menyebabkan deficit dalam keseimbangan aliran keluar-masuk
devisa,menurunkan mata uang domestik dan mengurangi kesempatan kerja.
c. Pelaksanaan Kegiatan Ekspor-Impor
Ekspor dan impor dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dalam ekspor secara
langsung pengekspor mengirim langsung barangnya kepada pembeli ke luar negeri. Impor yang
secara langsung berarti pembeli di dalam negeri membeli langsung barang yang di inginkan. Salah
satu tujuan utama untuk mengekspor atau mengimpor barang secara langsung adalah untuk
menurunkan biaya kegiatan mengekspor atau mengimpor .
Yang di maksud dengan ekspor dan impor secara tidak langsung adalah kegiatan perdagangan luar
negeri yang menggunakan institusi perantara. Ekspor tidak langsung berarti barang ekspor tidak
langsung dijual ke luar negeri tetapi dijual kepada agen di dalam negeri.
3. Kegiatan Ekspor-Impor Jasa
Jasa merupakan jenis barang yang tidak dapat dilihat dan dimiliki, tetapi seperti produk lain jasa
juga memberikan kepuasan kepada penggunanya. Jenis jasa yang utama adalah pengangkutan,
perjalanan dan wisata, jasa konsultan, dan ekspor jasa pekerja.

a. Pengangkutan
Kegiatan pengangkutan keluar negeri dapat dibedakan menjadi pengangkutan barang dan
pengangkutan orang. Pengangkutan barang merupakan bagian dari kegiatan ekspor dan impor.
Oleh sebab itu, biasanya semakin besar volume (dan nilai) ekspor dan impor suatu Negara,
semakin besar pula nilai jasa pengangkutan yang harus dibelanjakan. Biasanya hal ini
menimbulkan efek yang buruk kepada Negara-negara berkembang karena ekspor dan impornya
terutama diangkut oleh alat pengangkutan yang dimiliki perusahaan-perusahaan di Negara maju.
b. Perjalanan dan Pariwisata
Jasa pengangkutan keluar negeri, yang pada masa ini dilakukan oleh pesawat terbang, merupakan
kegiatan perdagangan jasa yang sangat berkembang dalam beberapa dekade belakangan ini.
Bersamaan dengan perkembangan jasa pengangkutan ini berkembang pula kegiatan pariwisata
yaitu melakukan kunjungan keluar Negara untuk beristirahat dan melihat keadaan dinegara lain.
Kegiatan melancong kenegara lain bukan saja memberikan pendapatan kepada kegiatan
menyediakan jasa pengangkutan, tetapi juga beberapa kegiatan lain, akan berpartisispasi untuk
mewujudkan ekspor jasa.
Kegiatan seperti ini sering kali menimbulkan efek yang sangat signifikan kepada perkembangan
suatu daerah.
c. Ekspor – Impor jasa yang lain
Tiga jenis jasa lain yang pada waktu itu banyak digunakan berbagai Negara adalah jasa keuangan,
jasa konsultan dan jasa tenaga kerja yang tidak berpendidikan.
 Jasa Keuangan
Disediakan oleh perusahaan multinasional yang menyediakan jasa member pinjaman atau fasiltitas
perbankan kepada penduduk suatu Negara. Contoh yang ada di Indonesia adalah CITIBANK,
STANDARD CHARTERD dan HSBC.
 Kegiatan Konsultan
Kegiatan konsultan asing disuatu Negara dapat juga dipandang sebagai ekspor jasa. Apabila
dinegara berkembang akan didirikan perusahaan yang sama, tenaga ahlinya perlu didatangkan.
Mereka dipekerjakan sebagai pelaksana proyek dan konsultan dan dibayar dengan biaya konsultasi
yang tinggi.
 Jasa tenaga kerja yang tidak berpendidikan
Beberapa Negara menghadapi kekurangan tenaga kerja atau menghadapi masalah untuk
mendapatkan tenaga kerja di bidang-bidang tertentu. Sebagai jalan keluar mereka mendatangkan
tenaga yang kurang terdidik dari Negara-negara yang banyak penduduknya. Contoh beratus ribu
penduduk Indonesia bekerja diluar negeri seperti Malaysia, Korea, Hongkong dan Timur Tengah.
Jasa mereka merupakan ekspor jasa dari Indonesia dan pendapatan mereka digolongkan sebagai
ekspor jasa
2.3 Perbedaan Budaya Yang Mempengaruhi Bisnis Internasional
Budaya adalah jumlah total dari seluruh aturan, teknik, institusi dan artifak (peninggalan
sejarah) yang merupakan ciri dari suatu populasi. Budaya itu bersipat umum.
Budaya itu bukan tentang benar atau salah sebab budaya itu relative, budaya juga bukan
sikap atau tindakan individu sebab budaya itu menyangkut grup bukan perorangan.
2.3.1 Budaya Asing
Enosentis (pusat etnik) adalah berkeyakinan bahwa budayanya sendiri yang lebih unggul
disbanding dengan yang lain.
Dua Cara pembisnis internasional memahami kebudayaan yang berbeda. Pertama, sadar
bahwa banyak budaya yang berbeda dengan budaya kita. Kedua, mempelajari karakterristik
budaya tersebut, agar beradaptasi dengan budaya tersebut.
Memahami bahasa adalah kunci dari budaya. Semakin kita kuasai bahasa tersebut maka kita akan
semakin dapat memahami perasaan dan sikap orang itu.
2.3.2 Pengaruh Budaya terhadap fungsi-fungsi bisnis.
1. Pemasaran
P&G (produsen sabun) membuat iklan sabun Camay di Jepang yang menggambarkan seorang
wanita membandingkan kulitnya dengan boneka berkulit putih bak pualam kepada seorang pria.
Di Jepang, prilaku wanita di iklan ini dianggap kasar.
2. Sumber Daya Manusia
Di Inggris, seorang manajer asal Amerika protes karena kenaikan jabatan seseorang tergantung
dari latar belakang sekolah dan keluarganya, bukan keberhasilannya.
3. Produksi
Budaya Latin America menganggap seorang manajer itu sebagai seorang yang selalu dapat
mengambil keputusan untuk kesejahteraan pegawainya. Hal ini sangat berbeda dengan budaya
kerja AS yang selalu ingin masukkan dari pegawainya.
2.4 Sistem Kebijakan Bisnis Internasional
Kebijakan perdangangan internasional adalah rangkaian tindakan yang akan diambil untuk
mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna melindungi
kepentingan nasional.
2.4.1 Tujuan kebijakan Bisnis internasional adalah :
 Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari pengaruh buruk atau negative dari situasi
perdagangan internasional yang tidak baik.
 Melindungi kepentingan industry di dalam negeri.
 Melindungi lapangan kerja.
 Menjaga keseimbangan BOP.
 Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
 Menjaga stabilitas nilai tukar
2.4.2 Macam-macam kebijakan Bisnis Internasional yang biasa dilakukan pemerintah:
1. Tarif atau bea masuk
Pemerintah menetapkan kebijakan bahwa setiap barang yang diimpor harus membayar pajak,
yang dikenal sebagai tarif atau bea masuk.
Tujuan penerapan tarif atau bea masuk adalah sebagai berikut :
 Menghambat mpor barang-barang/ jasa luar negeri.
 Melindungi barang / jasa produksi dalam negeri.
Pajak atau bea masuk akan menambah harga jual suatu barang/ jasa impor, sehingga
diharapkan harga barang produksi dalam negeri akan lebih murah dari harga barang produksi luar
negeri yang diimpor tersebut. Hal ini dapat melindungi barang/ jasa produksi dalam negeri karena
lebih murah dan lebih bisa bersaing untuk memperebutkan pelanggan.
 Menambah pendapatan pemerintah dari pajak.
2. Kuota
Adalah suatu kebijaksanaan untuk membatasi jumlah maksimum yang dapat diimpor suatu
negara.Akibatnya:
 Naiknya harga barang impor dalam negri
 Mempertinggi daya saing produksi dalam negri dipasar dalam negri
 Produksi dalam negri meningkat
3. Larangan ekspor
Melarang ekspor ke luar negri untuk jenis barang tertentu .
4. Larangan impor
Larangan produksi luar negri masuk ke dalam suatu negri.Akibatnya:
 Melindungi perusahan dalam negri dari kebangkrutan
 Menghindari/mengurai defisit neraca pembayaran
5. Subsidi
Agar produksi di dalam negeri dapat ditingkatkan maka pemerintah memberikan subsidi
kepada produsen dalam negeri. Subsidi yang diberikan dapat berupa mesin-mesin, peralatan,
tenaga ahli, keringanan pajak, fasilitas kredit, dll.Akibatnya:
 Harga produksi dalam negri menjadi murah
 Mempertinggi daya saing produksi dalam negri di pasar dalam negri
6. Politik dumping
Dumping adalah salah satu kebijakan perdangan internasional dengan cara menjual suatu
komoditi di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga yang dijual di dalam
negeri. Namun pelaksanaan politik dumping dalam praktik perdagangan internasional dianggap
sebagai tindakan yang tidak terpuji (unfair trade) karena dapat merugikan orang lain.

7. Premi
Pengertian premi adalah “bonus” yang berbentuk sejumlah uang yang disediakan pemerintah
untuk para produsen yang berprestasi atau mencapai target produksi yang ditetapkan oleh
pemerintah.Akibatnya: Produksi dalam negri dapat bersaing di luar negri.
8. Dumping
Menjual produksi dalam negri di luar negri lebih murah daripada dalam negri.Akibatnya:
 Pemasaran lebih luas
 Menghabiskan stok barang
9. Politik dagang bebas
Pemerintah memberi kebebasan ekspor dan impor.Akibatnya:
 Mutu barang tinggi
 Harga relative murah
2.5 Pengaruh Kekuatan Politik Dan Hukum Terhadap Bisnis Internasional
Elemen lingkungan politik yang relevan adalah peranan pemerintah dalam perekonomian
, ideologi ekonomi dan politik, hubungan internasional, dan hubungan antara pemerintah dan
bisnis pada umumnya. Lingkungan politik telah diakui sebagai faktor penting dalam banyak
keputusan bisnis internasional. Studi menunjukkan bahawa nasionalisme dan perundangan dengan
pemerintah dianggap sebagai masalah pokok bagi manajemen internasional.
2.5.1 Peranan pemerintah dalam Perekonomian
Dewasa ini semua pemerintah memainkan peranan penting dalam perekonomian negara. Pada
dasarnya peranan itu terdiri dari dua jenis yaitu sebagai pemeran serta sebagai pengatur
(regulator).sebagian besar pemerintah memainkan kedua peranan itu dengan kadar yang berbeda-
beda. Di negara industri barat peran serta pemerintah dalam perekonomian tidak begitu menonjol
walaupun cukup penting.
1. Pemeran serta
Ada beberapa alasan mengapa peran serta pemerintah dalam kegiatan ekonomi perlu
diperhatikan oleh pemasar internasional. Pertama, pemilikan pemerintah mungkin menutup
kemungkinan operasi perusahaan di beberapa pasar, seperti di India. Alasan lainnya adalah bahwa
pemilikan pemerintah dapat berarti satu-satunya pelanggan perusahaan di suatu negara adalah
pemerintah negara itu (monopoli power).
2. Pengatur (Regulator)
Pemasar memahami peranann pemerintah sebagai pengatur lingkungan ekonomi. Pemerintah
merencanakan dan mengarahkan, mengenakan pajak dan mengatur perekonomian. Kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal mempengaruhi penggunaan peralatan penetapan harga dan peralatan
kredit oleh pemasar.
3. Kekuatan Ideologi
1) Komunisme Dalam doktin komunis, pemerintah menekankan agar semua faktor produksi utama
dimiliki pemerintah. Dengan pengecualian, semua produksi dilakukan oleh pabri-pabrik dan
pertanian milik pemerintah. Komunis yang dicetuskan oleh Kari Mark adalah teori perubahan
sosial yang diarahkan kepada cita cita masyarakat tanpa kelas.
2) Kompensasi Kekayaan Ekspatriat
3) Penghapusan dan penyitaan
4) Kehancuran Komunisme
5) Kapitalisme
6) Peraturan dan Birokrasi
7) Sosialisme
8) Sosiallisme Eropa
9) Sosialis di Negara Berkembang
10) Konservatif atau Liberal
4. Kestabilan Politik
Tidak ada definisi yang tepat untuk ketidakstabilan politik, tetapi ada beberapa indikatornya.
Pertama adalah seringnya pergantian rezim yang berkuasa, yang biasanya berarti pergantian
lingkungan politik dunia usaha. Kedua adalah timbulnya kekuasaan, pertikaian dan demontrasi di
suatu negara. Ketiga adalah perbedaan budaya.

5. Badan Usah Milik Negara


Mengapa perusahaan dinasionalisasi Alasannya adalah
a. menarik uang lebih banyak karena perusahaan dimaksud diperkirakan memiliki laba yang tinggi
b. kelanjutan dari alasan pertama, pemerintah yakin mampu menjalankan perusahaan dimaksud
dengan lebih efisien dan menghasilkan uang lebih banyak
c. untuk tujuan ideology
d. untuk memperoleh dukungan suara karena para politisi beranggapan dapat menyelamatkan PHK
tenaga kerja, dengan membantu perusahaan yang hampir runtuh untuk tetap dapat bertahan hidup
dan bantuan tersebut dihentikan setelah pemilihan.
2.6 Dampak Bisnis Internasional
Dalam perdagangan internasional yang dilakukan adalah kegiatan ekspor dan impor.
Barang-barang impor itu akan dibayar dengan devisa. Devisa itu merupakan alat pembayaran luar
negeri. Setiap negara dalam melakukan perdagangan internasional akan mengalami dampak positif
dan dampak negatif terhadap perekonomian negara itu sendiri. Sejauh mana pengaruh
perekonomian negara tiap negara berbeda-beda.
2.6.1 Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain :
 Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.

 Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas


ekonomi nasional.

 Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.

 Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang
sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang
lebih banyak dengan waktu yang singkat.

 Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.

 Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.

 Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.

2.6.2 Dampak negatif dari perdagangan internasional antara lain :


 Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih
murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.

 Munculnya ketergantungan dengan negara maju.

 Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.

 Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan
bertambahnya pengangguran dalam negeri.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis Global/Internasional dalam perkembangannya sangat berpengaruh terhadap bisnis-
bisnis berskala nasional, namun disadari walau bisnis global banyak mempengaruhi keadaan
keuangan ataupun perekonomian Negara itu sendiri, perlu diketahui keuangan atau perekonomian
suatu Negara sangatlah tergantung kepada produktifitas suatu negara.
Jika dalam suatu Negara dapat berproduksi secara optimal maka penukaran mata uang
dapat ditekan atau dengan lain kata mata uang suatu Negara akan tinggi nilai tukarnya terhadap
Negara-negara lain yang kurang produktif yang secara langsung akan meningkatkan pasar uang
suatu Negara.
Jadi yang sangat berperan dalam perkembangan bisnis global ialah bisnis nasional itu
sendiri, apakah bisnis dalam Negara tersebut berproduktif secara maksimal atau sebaliknya,
tergantung kepada produktifitas Negara tersebut.

3.2 Saran
Untuk mahasiswa/mahasiswi yang ingin menjadikan makalah ini sebagai literature
makalah-makalah berikutnya dianjurkan untuk menggunakan daftar-daftar pustaka yang telah
dicantumkan, agar materi yang diperoleh lebih mendalam sehingga menuju kepada makalah yang
sempurna.

DAFTAR PUSTAKA
Firman Ribery.2008. ”Definisi Bisnis
Internasional”.http://ffirmann.wordpress.com/2008/11/15/definisi-bisnis-internasional/. 19
September 2012
Nur Fadilah.2011.”Perbedaan Budaya Dalam Bisnis Internasional”.
http://chikalku.blogspot.com/2011/11/perbedaan-budaya-dalam-bisnis.html. 19 September 2012
Anonym.2009.”Lingkungan Bisnis Global”. http://jon87.wordpress.com/2009/11/09/lingkungan-
bisnis-global-malibu/. 19 September 2012
Laila Mardianti.2011.”Sistem Kebijakan Perdagangan
Internasional”.http://laillamardianti.wordpress.com/2011/04/17/sistem-kebijakan-perdagangan-
internasional/. 20 September 2012

Muzamil Misbach .2012.” Pengaruh Kekuatan Politik Dan Hukum Terhadap Bisnis
Internasional”

http://economicsjurnal.blogspot.com/2010/09/pengaruh-kekuatan-politik-dan-hukum.html. 20
September 2012
dellyherdiana. 2011. “Dampak Perdagangan International”
http://dellyherdiana.blogspot.com/2011/04/dampak-perdagangan-internasional.html. 20
September 2012
Sukino, Sadoso. 2004. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama. Jakarta. RENADA MEDIA

Anda mungkin juga menyukai