Anda di halaman 1dari 26

TUGAS RESUME

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

“PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN


INTERNASIONAL”

Dosen Pengampu:
Dwi Perwitasari Wiryaningtyas, SE, MM

Oleh:
Widya Tri Mauliyana
201713104

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO
2020

i
DAFTAR ISIHalaman Sampul.......................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
PEMBAHASAN..............................................................................................1
A. Pendahuluan.................................................................................................1
B. Pengertian Manajemen Keuangan Internasional..........................................1
C. Perusahaan Internasional..............................................................................2
1. Perusahaan Multinasional dan Ekonomi Perdagangan.......................4
2. Integrasi Perdagangan dan Trend Global............................................5
D.Transaksi Dalam Perusahaan Multinasional.................................................6
1. Hedging...............................................................................................7
2. Spekulasi.............................................................................................8
E.Perkembangan dan Evolusi Perusahaan Multinasional.................................10
1. Perkembangan Perusahaan Internasional............................................10
2. Evolusi Perusahaan Multinasional......................................................13
F.Perbedaan Antara MK dan MKI....................................................................16
G.Tujuan dan Manfaat MKI.............................................................................17
1. Manfaat Mempelajari MKI.................................................................18
2. Manfaat Perdagangan Internasional....................................................19
H.Bisnis Global.................................................................................................19
1. Bisnis Internasional.............................................................................19
2. Berbagai Metode Go Internasional.....................................................19
PENUTUP.......................................................................................................26

ii
BAB I
PEMBAHASAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL

A.Pendahuluan
Krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia 1998 membawa pelajaran
yang sangat penting bagi manajer perusahaan multinasional, pengambil kebijakan
di sector pemerintah maupun akademisi di perguruan tinggi. Krisis itu sendiri
dimulai oleh jatuhnya mata uang Bath-Thailand yang disusul oleh jatuhnya mata
uang Peso-Philiphina, Ringgit-Malaysia dan Rupiah Indonesia.
Pengambil kebijakan di negara-negara Asia tidak menyangka bahwa
jatuhnya satu mata uang akan berdampak pada mata uang negara lain. Pada saat
yang bersamaan ketidakhati-hatian manajer keuangan perusahaan multinasional
khususnya dalam pengelolaan dana asing telah mengakibatkan semakin
terpuruknya mata uang negara yang bersangkutan.
Kondisi tersebut diperberat oleh oleh kebijakan pendanaan yang tidak
memperhatikan kesesuaian antara durasi pinjaman dan investasi yang dibiayai
dengan pinjaman tersebut.Selain itu tidak dilakukannya hedging secara tepat
untuk meminimumkan risiko perubahan nilai tukar atau foreign exchange risk.
Krisis ekonomi juga menunjukkan betapa eratnya hubungan antara faktor-
faktorekonomi dan politik. Keduanya bagaikan dua sisi dari satu koin mata uang.
Kestabilanpolitik dan demokrasi sangat berpengaruh terhadap country risk suatu
negara. Semakin tinggi risiko suatu negara akibat ketidakstabilan dan demokrasi
yang tidak berkembang akan sangat berpengaruh terhadap kestabilan nilai mata
uang suatunegara. Mempertimbangkan faktor tersebut di atas, pemahaman
manajemenkeuangan internasional menjadi semakin diperlukan terutama bagi
para manajerkeuangan perusahaan multinasional.

B. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL


Untuk memulai pembahasan mengenai manajemen keuangan
internasional, sebaiknya kita mempelajari definisi dari istilah manajemen, yaitu

1
mengurus, mengawasi, seni melaksanakan, dan mengatur orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi. Istilah keuangan adalah semua hal-hal berkaitan
dengan uang, contoh penjualan.
Internasional adalah hal-hal yang ada hubungannya dengan negara lain
(lebih dari 1 negara), contoh export dan import. Zaman sekarang, bisnis di dalam
Indonesia semakin hari semakin banyak berkaitan dengan luar negeri, itulah
alasan untuk saya mengapa belajar “Manajemen Keuangan International”.
Manajemen Keuangan Internasional dapat didefinisikan sebagai
manajemen keuangan untuk perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional
mempunyai beberapa ciri yang berlainan dengan perusahaan domestik. Salah satu
ciri yang menonjol terletak pada wilayah operasi yang mencakup beberapa
wilayah negara, kondisi perekonomian, politik, sosial, dan budaya yang berbeda.
Pengelolaan keuangan perusahaan multinasional tentunya juga akan berbeda
dengan pengelolaan perusahaan domestik.
Seorang manajer keuangan international bertujuan mengelola perusahaan
agar mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dan
meningkatkan nilai saham. Untuk mencapai tujuan tersebut, manajer
keuangan haruslah memperoleh keuntungan (profit) yang tinggi. Untuk mencapai
tujuan itu, sangat bergantung kepada berbagai kendala, diantaranya:
perbedaan nilai mata uang, perubahan nilai mata uang naik atau turun sangat
berpengaruh terhadap profit.
Kondisi ekonomi negara investor sendiri dan negara investor yang akan
investasi harus diperhatikan, kondisi ekonomi akan mempengaruhi nilai mata
uang naik atau turun. Suku bunga di setiap negara berbeda, investor dapat
menginvestasikan uangnya ke bank luar negeri yang mempunyai bunga lebih
tinggi, dan juga pengaruh oleh inflasi negara masing - masing.

C. PERUSAHAAN INTERNASIONAL
Perusahaan Internasional yang dimaksudkan dalam buku ini identik
dengan istilah Perusahaan Multinasional, (Multinational Coorporation sering
disingkat MNC), atau Transnational Coorporation juga disingkat dengan TNC),

2
adalah merupakan perusahaan yang beroperasi di dua Negara atau lebih.
Perusahaan multinasional biasanya terdiri dari perusahaan induk yang lokasinya
berada di Negara asal,dan lima atau enam perusahaan di luar negeri, secara khusus
mempunyai hubungan strategik di antara unit-unit.
Beberapa perusahaan multinasional mempunyai lebih dari 100 anak
perusahaan tersebar di seluruh dunia. Untuk selanjutnya istilah perusahaan
internasional dan perusahaan multinasional, serta TNC silih berganti akan
digunakan dalam buku ini dengan pemahaman yang sama. Eiteman et al (2010)
mendefinisikan Multinational Enterprise (MNE) adalah Perusahaan multinasional,
sebagai perusahaan yang memiliki anak-anak perusahaan, cabang-cabang, dan
afiliasi yang berlokasi di negara-negara lain.
MNE juga mencakup berbagai perusahaan yang bergerak dalam aktivitas-
aktivitas jasa, seperti konsultasi, akuntansi, konstruksi, hukum, periklanan,
hiburan, perbankan, telekomunikasi. dan penginapan.MNE memiliki kantor pusat
di seluruh dunia dan banyak diantaranya dimiliki olehgabungan pemegang saham
dalam negeri dan asing.
Kepemilikan sejumlah perusahaan ini begitu tersebar secara internasional
sehingga dikenal sebagai perusahaan transnasional. Perusahaan transnasional
biasanya dikelola dari perspektif global dan bukan dari perspektif negara tunggal.
Menurut Sartono, (2001: 2-4) Perusahaan multinasional atau
multinational Coorporation adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual
produknya di dua atau lebih negara; sehingga dalam aktivitas utamanya
melibatkan lebih dari dua mata uang yang berbeda. Pada umumnya perusahaan
multinasional memiliki kantor pusat di suatu Negara dan didukung oleh beberapa
anak perusahaan di beberapa Negara. Diantara anak perusahaan dan kantor
pusatnya dihubungkan dengan sarana telekomunikasi yang canggih guna
menjamin integrasi operasi secara efektif danefisien. Pengalokasian sumber daya
yang terkoordinasi secara global dalam suatu manajemen terpusat tunggal (single
centralized management) membedakan perusahaan multinasional dengan
perusahaan lain yang terkait dengan bisnis internasional. Perusahaan
multinasional membuat keputusan tentang strategi memasuki pasar, kepemilikan

3
operasi luar negeri; dan produksi, pemasaran dan aktivitas keuangan dengan
melihat apa yang terbaik untuk perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan
multinasional lebih menekankan kekuatan group daripada kekuatan individu-
individu dalam group. Perusahaan domestik murni juga sering melakukan
berbagai aktivitas internasional yang signifikan. Aktivitas tersebut mencakup
impor dan ekspor berbagai produk, komponen, dan jasa. Perusahaan domestik
juga dapat memberikan izin kepada perusahaan asing untuk melakukan bisnis
mereka. Perusahaan itu juga menghadapi persaingan asing dalam pasar domestik
mereka. Mereka juga secara tidak langsung berhadapan dengan berbagai risiko
internasional melalui hubungan mereka dengan para pelanggan dan pemasok.
Oleh karena itu, para manajer perusahaan domestik perlu memahami risiko
keuangan internasional, khususnya yang terkait dengan kurs/nilai tukar valuta
asing dan risiko kredit yang terkait dengan pembayaran perdagangan.

1. Perusahaan Multinasional dan Ekonomi Perdagangan


Dalam memahami masalah keuangan internasional, kita tidak dapat lepas
dari peran perusahaan multinasional. Berbagai literatur menyebutnya sebagai
Multinational Companny (MNC). Dilihat dari sejarahnya, istilah Classical theory
of MNC pertama kali dikemukakan oleh Adam Smith dan Ricardo. Teori ini
berbicara tentang teori invisible hand, teori mekanisme pasar, teori supply, dan
teori demand. Dari teori ini muncul pembahasan mengenai perdagangan. Sejalan
dengan perkembangan ekonomi dan perdagangan inilah dikemukakan Modern
Theory of MNC. Teori ini menerangkan bahwa sumber daya bisa dimobilisasi,
kecuali natural resource dan dari teori ini muncul dominasi ekonomi
(imperialisme model baru). Multinational company (MNC) selalu muncul dari
berdagang. Naluri alami perusahaan ini adalah memaksimumkan keuntungan dan
meminimumkan biaya.
Umumnya MNC berbentuk perusahaan yang memiliki perusahaan induk
di suatu negara dengan beberapa anak perusahaan di negara lain. Kegiatan MNC
umumnya pada bidang perdagangan dan investasi pabrik. Ciri khas MNC, yaitu
membuat keputusan-keputusan mengenai pendapatan proyek dengan

4
mempertimbangkan berbagai jenis variable ekonomi, seperti nilai tukar, suku
bunga, harga, dan lain sebagainya. Variabel-variable ini akan mempengaruhi
berbagai operasi perusahaan. MNC selalu diwarnai dengan pengambilan
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan strategi memasuki pasar, pemilihan
operasional di luar negeri serta aktivitas produksi, marketing dan keuangan yang
paling efisiensi bagi korporasi secara keseluruhan.
Dalam dua dasa warsa terakhir, dunia menunjukkan perubahan cara
berdagang dan bertransaksi yang begitu pesat. Pasar barang dan uang dunia
tengah mengalami proses globalisasi yang sangat cepat. Perekonomian antar
negara menjadi semakin saling terintegrasi dan berhubungan. Pasar dunia disebut
terintegrasi (integrated) bilamana suatu aset yang sama dijual dengan harga yang
relatif sama pula di berbagai negara. Kebalikannya adalah pasar yang
tersegmentasi (segmented), dalam hal ini harga aset yang identik berbeda
secara cukup signifikan. Banyak faktor yang menyebabkan tersegmentasinya
pasar dunia, termasuk di antaranya adalah biaya transaksi, peraturan pemerintah
(misalnya bea masuk barang impor, perbedaan tarif pajak), hambatan informasi
dan immobilitas sumber daya manusia. Seiring dengan semakin berkurangnya
hambatan terhadap perdagangan dunia, pasar asing atau pasar ekspor akan
memainkan peran yang semakin penting bagi perekonomian domestik.

2. Integrasi Perdagangan dan Trend Global


Perkembangan ekonomi dan perdagangan saat ini terjadi kecenderungan
integrasi perdagangan di pasar barang dan jasa selain dipicu oleh adanya tren
global ke arah perekonomian pasar bebas, juga sangat dipengaruhi oleh
lahirnya kerja sama ekonomi regional (misalnya APEC–Asia Pasific Economic
Cooperation, NAFTA–North American Free Trade Agreement, EU–European
Union) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO–World Trade Organization).
Organisasi ini setiap negara anggotanya untuk melonggarkan atau bahkan
menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan internasional. Pelonggaran ini
diperlukan mengingat praktik hambatan tarif dapat dipakai oleh suatu negara
untuk menahan aliran barang dari negara lain, akibatnya terjadi tindakan balasan

5
dari negara lain memproteksi aliran barang. Praktik ini meningkatkan biaya
perdagangan dan menghambat efisiensi. Tindakan menghilangkan hambatan ini
dipandang sebagai langkah politik kelompok negara. Adanya kepentingan politik
atas keputusan tersebut, berarti bahwa globalisasi harus mampu memberi nilai
tambah bagi perekonomian suatu negara.
Adanya kerja sama tersebut membuat setiap negara lebih leluasa menjual
barang dan jasa ke negara lain, atau membeli barang dan jasa dari negara lain
yang menawarkan produk yang paling kompetitif. Fenomena ini tentu saja besar
pengaruhnya bagi perekonomian domestik. Perusahaan lokal harus mampu
meningkatkan daya saing produknya baik dari segi kualitas, harga maupun
desain agar mampu bersaing dengan produk impor dan sekaligus memanfaatkan
kesempatan yang timbul dari adanya kerjasama ekonomi tersebut. Jika tidak,
mereka harus siap untuk gulung tikar di negeri sendiri.
Keinginan setiap perusahaan untuk selalu memperluas pasar, juga turut
mempergencar proses globalisasi. Tentunya keinginan ini harus diimbangi dengan
penelaahan ulang terhadap formulasi strategi perusahaan. Dengan semakin
maraknya fenomena globalisasi, setiap negara akan semakin membuka
perekonomiaanya terhadap perdagangan internasional. Dalam kondisi seperti
ini, sumbangan perdagangan internasional terhadap perekonomian nasional
akan semakin nyata dan penting. Bagi dunia bisnis, fenomena ini tidak hanya
memunculkan kesempatan baru, tetapi juga resiko dan hambatan baru. Untuk itu,
pemerintah dan perusahaan-perusahaan lokal harus mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungan global dan memanfaatkan setiap kesempatan yang ada,
dengan mengubah cara pandang lokal menjadi cara pandang global,
menyesuaikan strategi bersaing serta menyiapkan sumber daya manusia dan
teknologi yang handal.

D. TRANSAKSI DALAM PERUSAHAAN MULTINASIONAL


Secara khusus, kegiatan dan transaksi MNC diwarnai dengan berbagai
tindakan spekulasi dan pengambilan keputusan dalam kondisi yang tidak pasti.
Manajer perusahaan melakukan transaksi di dalam pasar keuangan menghadapi

6
berbagai ketidakpastian akibat perubahan berbagai nilai uang di masa yang akan
dating. Berkembangnya jenis instrumen yang dipasarkan dalam pasar uang juga
mengalami perkembangan. Manajer keuangan menghadapi motivasi yang
melandasi kegiatan manajer keuangan. Untuk memulai pembahasan lebih lanjut,
modul ini akan memulai penjelasan mengenai dua motivasi. Terdapat dua
motivasi di dalam pasar forward (pasar transaksi untuk masa datang).

1. Hedging
Hedging adalah istilah jika seorang manajer keuangan international
bermaksud menekan risiko melalui cara melindungi nilai transaksi atau asset yang
dimilikinya. Hedging dipandang pula sebagai lindung nilai. Lindung nilai adalah
sebuah posisi yang didirikan di satu pasar dalam upaya untuk mengimbangi
eksposur terhadap fluktuasi harga di beberapa posisi yang berlawanan di
pasar lain dengan tujuan untuk meminimalkan paparan satu untuk yang tidak
diinginkan risiko. Berikut ini contoh sederhana tindakan hedging.
Seorang Hedger yang khas mungkin seorang petani komersial. Jika
harga pasar gandum dan tanaman lainnya berfluktuasi terus-menerus sebagai
perubahan penawaran dan permintaan untuk mereka, dengan gerakan yang besar
kadang-kadang ke arah baik. Berdasarkan harga berlaku dan tingkat penyediaan
pada saat panen, petani dapat memutuskan untuk menanam jagung adalah ide
yang baik dalam satu musim, tetapi harga ramalan hanya itu: harapan. Setelah
gandum petani tanaman, berkomitmen untuk itu untuk seluruh musim tanam. Jika
harga riil gandum naik signifikan antara menabur dan panen, petani membuat
banyak uang tak terduga, tetapi jika harga yang sebenarnya jatuh pada saat panen,
ia bisa hancur. Jika petani menjual sejumlah kontrak berjangka gandum setara
dengan ukuran tanaman pada musim tanam, efektif mengunci harga gandum pada
saat itu, kontrak adalah perjanjian untuk menyediakan sejumlah gantang
gandum tempat tertentu pada tanggal tertentu di masa depan untuk harga tetap
tertentu. Petani itu telah mencakup eksposur harga gandum, tidak lagi peduli jika
harga saat ini naik atau turun karena jaminan harga untuk kontrak. Anda tidak lagi
harus khawatir akan dirusak oleh harga rendah gandum di waktu panen, tetapi

7
juga memberikan kesempatan untuk membuat uang ekstra dari harga gandum
yang tinggi pada saat panen.
Risiko bisa muncul dengan memiliki preferensi yang berbeda-beda di
setiap agent ekonomi. (agent ekonomi dari ekonomi keuangan international adalah
negara). Dengan kondisi risiko berbeda-beda, manajer dapat putuskan kondisi
sekarang mau hedging atau not hedging:
a. Hedging : preferensi terhadap risk tinggi
b. Not hedging : preferensi terhadap risk rendah
Jika dengan kondisi risiko tinggi (hedging), how to hedging the risk is a
challenge for the manager. Risiko dapat terjadi di dalam nilai tukar uang, dan gap
antara kenyataan dan harapan. Sering kali perusahaan forecast sesuatu beda
dengan kenyataannya.

2. Spekulasi
Spekulasi memiliki motivasi ketika pelaku ekonomi mendapatkan profit
sebesar-besar nya. Ada 2 macam bisnis market, yaitu Rill Market dan Money
Market. Rill market adalah ketika kita dapat profit dari menjual barang- barang,
contoh berjualan kain, dan lain-lain. Money market adalah ketika kita dapat profit
dari uang kita sendiri, contoh deposito uang ke bank. Exchange rate sangat
mempengaruhi profit.
Oleh karena nilai tukar uang sangat berflutuasi, setiap saat berbeda, dan
itu sangat beresiko karena jika kita menjual sesuatu atau depositor di luar
negeri, ketika nilai mata uang negara itu sedang turun, investor akan rugi. Tentang
exchange rate, berflutuasi untuk beda posisi bahwa mereka akan dapat kondisi
berbeda. Jika nilai tukar tetap stabil, investor tidak usah melakukan apa-apa. Jika
nilai mata uang naik buat exporter atau turun buat importer, mereka akan dapat
profit lebih banyak, berarti no hedging. Jika tidak stabil maka investor harus
hedging resikonya.
Hedging dilakukan oleh dua pasar yang berbeda, spekulasi dilakukan oleh
1 pasar di dalam waktu berbeda melakukan transasi di dalam waktu yang sama.
Contoh buat spekulasi, seorang exporter export barang ke luar negeri, jika

8
pembayarannya 2 bulan ke depan, tentunya ada masalah karena kurs 2 bulan ke
depan berbeda dengan kurs sekarang. Jadi, bagaimana untuk mendapatkan profit
maximum adalah tugas manajer keuangan internasional harus menghitung
prediksi (forecast) kurs 2 bulan kedepan, jika akan naik, tidak masalah (no
problem), jika mungkin turun, dapat beli forward contact untuk melindungi profit.
Berikut ini contoh sederhana tindakan spekulasi.
Spekulasi biasanya dilaksanakan pada instrumen yang memiliki tingkat
volatilitas tinggi. Pada kondisi ini, harga saham naik turun dengan cepat.
Keuntungan (gain) dan kerugian (loss) dapat terjadi begitu cepat. Sesuai dengan
sifat spekulan yang risk taker, kondisi naik turunnya saham sebagai peluang untuk
segera mendapatkan keuntungan yang tinggi. Saham-saham yang harganya relatif
stabil menyulitkan investor yang bertransaksi aktif dalam beli jual saham
memperoleh keuntungan dengan cepat. Berlawanan dengan kelompok pertama,
kelompok kedua ini umumnya tidak diverifikasi, tetapi menerapkan strategi fokus
untuk memaksimalkan keuntungan. Tidak jarang mereka menggunakan fasilitas
margin dan short sale. Saham-saham pilihannya acap bukan saham berkapitalisasi
besar.
Data empiris di bursa kita menunjukkan saham emiten kecil
mendominasi 10 top gainers dengan return ratusan persen setiap tahunnya. Hanya
sekitar 5% saham berkapitalisasi besar yang masuk daftar itu 6 tahun terakhir.
Mereka percaya dan optimistis kombinasi strategi di atas, yaitu fokus di saham-
saham lapis kedua dan ketiga dengan volatilitas tinggi di luar LQ-45 dengan
menggunakan fasilitas margin dan short sale akan memberikan return
paling optimal, jauh di atas return pasar. Meskipun demikian, mereka juga
tidak mau dipanggil penjudi karena mengaku sudah menghitung risiko
investasinya dengan cermat. Adapun, penjudi tidak pernah mengalkulasi risikonya
sehingga return realisasi hampir pasti negatif. Jadi, berdasarkan risk return trade
off, urutan investor adalah hedger, spekulan takut risiko, spekulan pencari risiko
dan penjudi. Semakin kecil risiko dan return investasi, semakin dekat ke hedger.
Semakin tinggi risiko dan return, semakin pas dijuluki spekulan atau bahkan
penjudi.

9
E. PERKEMBANGAN DAN EVOLUSI PERUSAHAAN INTERNASIONAL
1. Perkembangan Perusahaan Internasional
Perkembangan perusahaan multinasional menurut Kuntjoro (2000 : 11)
“diwarnai oleh peristiwa penting dan membentukarah ekonomi global yakni
Krisis system moneter Internasional (Bretton Woods ), krisis utang luar negeri,
krisis minyakdan komoditas primer lainnya, munculnya negara-negara industri
baru (New Industrial Country), terjadinya crash di pasar modal Internasional
(Oktober 1987), bubarnyanegara Uni Soviet yang diikuti dengan kecenderungan
menuju free market socialisme, dan integrasi Eropa menuju Uni Moneter Eropa”.
Dasar perkembangan perusahaan multinasional dapat dibedakan menjadi
tiga atas dasar motif utama pendirian perusahaan tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Raw materials seekers (pencari bahan mentah) adalah multinasional
awal,berperan jahat pada bisnis internasional. Tujuan perusahaan tersebut
adalah untuk mengeruk bahan yang dapat digunakan untuk membuat suatu
produk diluar negeri. Sama seperti cara modern sekarang pada perusahaan
minyak dan pertambangan multinasional, yang pertama membuat investasi
besar diluarnegeri, yang memulai sejak tahun-tahun awal abad ke-20.
b. Market Seekers (pencari pasar) adalah merupakan pola dasar pada
perusahaan multinasional yang menuju luar negeri untuk menghasilkan
dan menjual dalam pasar luar negeri, contohnya termasuk
IBM,Volkswagen, dan Unilever.Walaupun ada beberapa contoh awal pada
perusahaan multinasional pencaripasar (seperti Colt Firearms, Coca-cola,
Singer, N.V.Philips dan Imperial Chemicals) bagian terbesar pada
investasi langsung luar negeri, yang mana akuisisi keluar pada asset-asset
fisik seperti peralatan dan bangunan, mengambil tempat setelah Perang
Dunia II.
c. Cost Minimizers adalah kategori baru pada perusahaan yang melakukan
bisnis secara internasional. Perusahaan-perusahaan ini mencari dan
menginvestasikan dalam Negara yang biaya produksinya rendah (sebagai
contoh Hongkong,Taiwan dan Irlandia) untuk menyisakan kompetitif

10
biaya antara Negara asal danNegara luar. Banyak dari perusahaan-
perusahaan ini adalah industry elektronik. Contohnya Texas
Intruments,Atari dan Zenith.

Menurut Madura (2003) mengungkap setidaknya ada 3 teori yang mendasari


motivasi perusahaan-perusahaan domestik melakukan ekspansi Bisnis
Internasional yakni;
1.Theory of comparative advantage (spesialisasi dari satu negara dapat
meningkatkan efisiensi produksi)
2.Imperfect markets theory (pasar untuk berbagai sumberdaya yang
digunakan untuk berproduksi bersifat “imperfect”)
3.Product Cycle Theory {perusahaan yang telah memasuki tahapan pasar
yang telah mapan (maturity cycle), dapat menambah kesempatan diluar negeri}
Teori keuntungan komparasi, yang dikembangkan oleh David Ricardo
(1817),dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa dasar untuk melakukan
perdagangan hanya akan eksis pada setiap kasus, jika satu negara memiliki
keunggulan Absolut. Misalkan ada dua negara, yaitu Amerika Serikat dan Rusia,
yang masing-masing memproduksi Kedelai dan Vodka, dengan jumlah yang
diproduksi perinput ditunjukkan pada Tabel 1.1, sebagai berikut :
Tabel 1.1. Output Perunit input

Berdasarkan Tabel 1.1., di Amerika Serikat, 20 gantang kedelai dan 4 peti


vodka dapat dihasilkan oleh masing-masing 1 unit input. Sedangkan di Rusia, 10
gantang kedelai dan 5 peti vodka dapat dihasilkan oleh masing-masing 1 unit
input. Dari table tersebut dapat diketahui bahwa Amerika Serikat memiliki
keunggulan absolut pada produk kedelai (20 : 10), sementara Rusia memiliki
keunggulan absolut dalam produk vodka (5 : 4). Hal ini mengindikasikan adanya
efisiensi produksi jika masing-masing negara melakukan perdagangan

11
internasional dengan cara membandingkan keunggulan kompartifnya masing-
masing.
Jika kita mencoba untuk berpikir secara ekonomis, maka berdasarkan
kasus diatas, sebaiknya Amerika mengambil spesialisasi memproduksi 30 gantang
kedelai, dikonsumsi untuk Amerika sebanyak 20 gantang dan diekspor sebanyak
10 gantang untuk Rusia. Sebaliknya Rusia memproduksi 9 peti vodka yang
dikonsumsi sebanyak 5 peti dan mengekspornya sebannyak 4 peti ke negara
Amerika.
Hal inilah yang mendorong terjadinya ekspor impor dua negara, baik
bahan baku maupun produk secara efisien, akibatnya adanya keunggulan
komparasi.
Teori pasar yang bersifat imperfek, jika pasar suatu negara bersifat
tertutup dari perdagangan dengan negara lain, maka tidak ada bisnis
internasional. Di lain pihak, jika pasar bersifat perfect, maka faktor-faktor
produksi (seperti tenaga kerja) yang dengan mudah dapat ditransfer, tenaga kerja
dan sumberdaya lainnya dapat mengalir saat ada permintaan terhadap faktor
produksi tersebut.
Faktor mobilitas yang tidak dibatasi, akan menciptakan keseimbangan
dalam biaya dan tingkat kembalian (returns) dan menggerakkan keuntungan
komparasi dalam biaya produksi, yang secara rasional memunculkan perdagangan
dan investasi internasional.
Namun demikian dalam kenyataannya kondisi pasar faktor-faktor produksi
yang bersifat perfect tidak lancar, sehingga biaya-biaya produksi seringkali
dibatasi dalam hubungannya dengan transfer tenaga kerja dan sumberdaya lainnya
dalam produksi.Oleh karena itu pasar yang bersifat imperfect menyediakan
sebuah insentif bagi perusahaan untuk mencari kesempatan di luar negeri.
Teori siklus hidup produk salah satu dari penjelasan populer mengapa
perusahaan domestik melibatkan diri menjadi perusahaan multinasional adalah
teorisiklus hidup produk. Berdasarkan teori ini, perusahaan menjadi mapan di
dalam pasardalam negerinya sebagai sebuah hasil dari beberapa persepsi

12
keuntungan melalui pesaing-pesaing dalam negerinya, sebab informasi mengenai
pasar dan persainganlebih tersedia di dalam negerinya.
Permintaan pasar produk di luar negeri akan diakomodasi melalui ekspor,
atau mendirikan anak perusahaan di negara-negara yang memiliki permintaan
pasar dalam rangka mengurangi biaya transportasi. International product life
cycle (siklus hidupproduk internasional) dikemukakan pada Gambar 1.1., sebagai
berikut:

Gambar 1.1. Siklus Hidup Produk Internasional


(Sumber : Madura, 2003)

2.Evolusi Perusahaan Multinasional


Perusahaan multinasional mengalami perkembangan melalui berbagai
alternative dengan memanfaatkan globalisasi yang sedang terjadi dan masih akan
terus terjadi. Proses mengarah menjadi perusahaan multinasional dilakukan
semata-mata ingin selalu menjadi monopolis atau oligopolis dengan secara terus
menerus mencari dan mengembangkan sustainable competitive advantages. Cara
ini dilakukan tidak saja menyangkut desain produk tetapi juga inovasi produk
baru sehingga produk lama menjadi usang, mencari alternatif sumber bahan baku
yang lebih murah,mengembangkan alternatif bahan baku, promosi secara bersar-
besaran,pemanfaatan jaringan pemasaran melalui mega chain store, pengusaha
dan pemanfaatan perkembangan teknologi infornmasi, mengembangkan strategi

13
yang semakin sophisticated serta penguasaan dan pengembangan kompetensi
sumberdaya manusia. Melalui cara-cara semacam itu maka pesaing yang tidak
mampu mengimbangi akan dengan sendirinya keluar dari persaingan atau hanya
akan menjadi market follower saja, sehingga perusahaan multinasional dapat
mempengaruhi pelaku yang lain secara mudah.
Memang tidak selalu bahwa perusahaan multinasional melalui tahap-tahap
konvensional yaitu mulai dengan mengekspor, memberikan lisensi, mendirikan
fasilitas produksi, atau investasi langsung di luar negeri– Foreign Direct
Investment. Masing-masing tahap tentu memiliki kelebihan dan kelemahan dan
tidak jarang perusahaan domestik menjadi perusahaan multinasional dengan cara
investasi langsung seperti halnya yang dilakukan Industri Pesawat Terbang
Nasional (IPTN) dari Indonesia yang mendirikan pabrik di luar negeri.
Terlepas dari tahap mana yangakan ditempuh untuk menjadi perusahaan
multinasional, prinsip dasar menjadi sangat penting untuk dikuasai adalah bahwa
fasilitas produksi dibeberapa negara harus fleksibel, adaptif, kecepatan dan
ketetapan. Fleksibel dalam arti bahwa fasilitas produksi dapat digunakan untuk
memproduksi berbagai produk sejenis tanpa harus melakukan penambahan
investasi yang berarti.
Faktor lain yang penting adalah bahwa sekalipun menjadi perusahaan
multinasional nampaknya memberikan beberapa manfaat karena dapat
mengeksploitasi pasar asing, tetapi harus disadari bahwa konglomerasi yang jauh
dari core businessnya sangat tidak menguntungkan untuk jangka panjang. Dengan
kata lain perusahaan multinasional harus tetap fokus pada core businessnya.
Fokus berarti tetap mempertahankan bidang di nama perusahaan dapat melakukan
yang terbaik dari berbagai segi dan mampu mengembangkan daya saing yang
berkesinambungan.
Perkembangan aliansi bisnis dan terciptanya kerjasama ekonomi seperti:
GATT(General Agreement on Tarif and Trade), AFTA(Asian Free Trade
Aggreement),NAFTA(North America Free Trade Area),danAPEC(Asia Pacific
Economic Cooperation) tidak dapat diabaikan oleh manajer global. Terciptanya

14
blok-blok perdagangan tersebut memberikan tekanan tersendiri dalam strategi
persaingan antar negara dan antar blok ekonomi.
Perkembangan lain yang menarik adalah bahwa negara-negara ASEAN
yang pada tahun 2015 yang terdiri dari 10 negara ASEAN yakni; Indonesia,
Malaysia,Philipina, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Vietnam, Laos,
Kamboja, danMyanmar, telah memberlakukan 4 cetak biru dari Asean Economic
Community (AEC),atau dalam bahasa Indonesi yakni Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA).
Adapun ke 4 cetak biru MEA antara lain: (a) menujusingle market dan
production base (arus perdagangan bebas untuk sektor barang, jasa, investasi,
pekerja trampil,dan modal, (b) menuju penciptaan kawasan ekonomi regional
Asean yang berdaya saing tinggi (regional competition policy), action plan,
infrastructure development ICT, energy coorporation, taxation, dan
pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM), (c) menuju satu kawasan dengan
pengembangan ekonomi yang merata (region of equitable economic development)
melalui pengembangan UKM dan program-program Initiative for Asean
Integration (IAI), (d) menuju integrasi penuh pada ekonomi global (pendekatan
yang koheren dalam hubungan ekonomi eksternal serta mendorong keikutsertaan
dalam global supply network.
Demikian juga sudah mulai memikirkan untuk menggunakan mata uang
tunggal seperti halnya Euro currency. Meskipun proses itu diperkirakan masih
memerlukan waktu yang panjang tetapi dapat saja diperoleh terobosan baru
sehinga penggunaan mata uang tunggal dapat dipercepat. Integrasi pasar dunia
sebagai kelanjutan dari proses globalisasi masih akan terus berlangsung dan bagi
manajer global serta pengambil kebijakan tidak ada pilihan lain kecuali menerima
integrasi tersebut atau tertinggal oleh integrasi pasar dunia dan menjadi sekedar
penonton saja.

15
F.PERBEDAAN ANTARA MANAJEMEN KEUANGAN DAN
MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Pada prinsipnya manajemen keuangan internasional memiliki dan
menggunakan prinsip dasar yang sama dengan manajemen keuangan atau
corporate finance. Tiga bidang utama dalam corporate finance lebih ditekankan
untuk perusahaan domestic yang tidak menghadapi risiko perubahan nilai tukar
atau foreign exhange risk dalam kegiatan.
Disamping itu karena perusahaan domestik hanya melibatkan satu mata
uang dan meskipun memiliki anak perusahaan tetapi masih berada dalam satu
negara maka tidak terjadi masalah perpajakan dan akuntansi khususnya dalam
pembuatan laporan keuangan rekonsiliasi. Namun demikian baik manajemen
keuangan maupun manajemen keuangan internasional keduanya memiliki tujuan
nirmatif yang sama yaitu memaksimumkan kemakmuran pemegang saham
melalui maksimisasi nilai perusahaan. Maksimisasi nilai perusahaan dapat dicapai
dengan memaksimumkan harga saham perusahaan.
Secara garis besar ruang lingkup bahasan dalam manajemen keuangan
internasional adalah:
o lingkungan Manajemen Keuangan Internasional
o Pasar Valuta Asing
o Mengukur dan Manajemen Eskposur Mata Uang Asing
o Analisis Investasi Langsung
o Manajemen Operasi Multinasional
o Perbankan Internasional dan Topik Khusus.

Eiteman et al (2010) mengutarakan tentang perbedaan utama antara


manajemen keuangan domestik dan internasional. Perbedaan tersebut mencakup
institusi, nilai tukar mata uang/valuta asing, dan risiko politik, serta modifikasi
yang diperlukan terhadap teori dan instrumen keuangan. Manajemen Keuangan
internasional memerlukan pemahaman tentang perbedaan budaya, sejarah,
daninstitusional dengan pengaruh potensialnya terhadap tata kelola perusahaan

16
(corporate governance). Meskipun baik perusahaan domestik maupun perusahaan
mutlinasional pasti menghadapi risiko nilai tukar valuta asing, perusahaan
multinasional sendiri menghadapi risiko unik tertentu yang biasanya tidak
mengancam operasi domestik, seperti risiko politik. Perusahaan multinasional
juga menghadapitugas lain yang dapat diklasifikasikan sebagai perpanjangan dari
teori keuangan domestik.
Sebagai contoh, pendekatan domestik biasa terhadap biaya modal, sumber
utang dan ekuitas. penganggaran modal, manajemen modal kerja, perpajakan, dan
analisis kredit perlu dimodifikasi untuk mengakomodasi kompleksitas asing.
Selanjutnya, sejumlah instrumen keuangan yang digunakan dalam manajemen
keuangan domestik telah dimodiflkasi untuk digunakan dalam manajemen
keuangan internasional. Contohnya adalah opsi (options) dan future valuta asing,
swap tingkatbunga dan valuta asing interest rate and currency swaps), serta letters
of credit.
Perbedaan Keuangan Multinasional dengan Keuangan Domestik dapat
diilustrasikan pada Tabel 1.2, sebagai berikut :
Tabel 1.2 Perbedaan Keuangan Multinasional dan Domestik

G. TUJUAN DAN MANFAAT MANAJEMEN KEUANGAN


INTERNASIONAL

17
Tujuan normatif yang ingin dicapai adalah memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham atau maksimize shareholder wealth. Maksimisasi kemakmuran
pemilik atau pemegang saham perusahaan akan dicapai melalui maksimisasi nilai
perusahaan. Sedangkan nilai perusahaan akan maksimum juga harga saham
maksimum. Tentu saja tujuan ini didasarkan pada asumsi bahwa pasar modal
efisien yang berarti alokasi dana dilakukan secara efisien dan harga saham selalu
mencerminkan keuntungan yang diharapkan oleh investor dan risiko investasi.
Pasar modal dikatakan efisien jika harga saham secara instan merefleksikan
seluruh investor/pelaku pasar yang dapat secara konsisten memperoleh
keuntungan dengan memanfaatkan informasi personal. Perusahaan tidak mungkin
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham tanpa memaksimumkan

1.Manfaat Mempelajari Keuangan Internasional


Pengetahuan tentang keuangan internasional membantu dalam dua hal
penting. Pertama, membantu manajer keuangan memutuskan bagaimana pengaruh
kejadian internasional pada perusahaan dan langkah apa yang dapat diambil untuk
memanfaatkan perkembangan positif dan mengisolasi perusahaan dari
perkembangan yang merugikan. Kedua, membantu manajer mengantisipasi
kejadian dan membuat keputusan yang menguntungkan sebelum kejadian itu
terjadi.
Alasan meningkatnya arti penting Perdagangan Internasional. Ada dua
alasan pokok mengapa perdagangan internasional tumbuh dengan cepat dalam
hubungan dengan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
a. Liberalisasi perdagangan dan investasi telah terjadi melalui penurunan
tarif, kuota, pengendalian mata uang dan hambatan arus barang dan modal
internasional lainya.
b. Penyempitan ”ruang ekonomi” yang belum pernah terbayangkan
sebelumbyatelah terjadi melalui perbaikan pada teknologi kumunikasi dan
transportasi yangsangat pesat dan berakibat pada pengurangan biaya.

18
2.Manfaat perdagangan internasional
Manfaat utama perdagangan internasional adalah meningkatkan
kemakmuran, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada setiap Negara untuk
mengkhususkan diri dalam memproduksi barang dan jasa yang relative efisien.

H. BISNIS GLOBAL
1.Bisnis Internasional
Bisnis internasional adalah segala aktivitas bisnis yang melewati batas-batas
wilayah suatu Negara. Pelaku bisnis yang terlibat dalam bisnis internasional dapat
perorangan, swasta, pemerintah, atau campuran. Ada dua macam pengolongan
bisnis internasional. Pertama, berdasarkan jenis aktivitas bisnisnya, bisnis
internasional dapat digolongkan dalam empat jenis :
a. perdagangan luar negeri, yaitu aktivitas ekspor impor barang
b. perdagangan jasa, seperti jasa asuransi, perbankan, hotel,
konsultan,travel dantransportasi
c. Investasi portofolio, pembelian obligasi/saham dalam negeri oleh
orang/perusahaan asing, tanpa kontrol manajemen
d. Investasi langsung, sering disebut Penanaman ModalAsing (PMA)
atau Foreign Direct Investment (FDI). (Khambata dan Ajami, 1992)

Penggolongan bisnis internasional yang kedua berdasarkan tahapan


evolusioner perkembangan perusahaan (Higgins dan Vincze, 1994).

2. Berbagai Metode Go Internasional


Suatu perusahaan yang bermaksud melakukan ekspansi usahanya ke luar negeri
dapat menempuh beberapa alternatif metode sebagai berikut:
a. Ekspor
Aktivitas ekspor adalah bentuk keterlibatan perusahaan dalam bisnis
internasional yang paling sederhana. Perusahaan menggunakan kapasitas produksi

19
domestik yang dimilikinya untuk produksi, distribusi, administrasi dan
mengalokasikan sejumlah produksi dalam negeri tertentu untuk pasar luar negeri.
Mekanisme aktivitas ekspor memerlukan hal-hal berikut ini :
1. izin dari pemerintah dalam negeri (misalnya untuk produk makanan,
teknologi dan beberapa produk yang penting dipandang dari keamanan
nasional)
2. jaminan transportasi yang dapat dipercaya dan asuransi transit
3. dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang diminta negara pengimpor,
seperti pembayaran bea cukai, deklarasi,dan pengawasan.

b. Lisensi
Melalui lisensi (licensing), suatu perusahaan pemberi lisensi menghibahkan
beberapa hak (intengibel rights) kepada perusahaan asing, yang meliputi
pemberian hak untuk memproses, hak paten, program, merek, hak cipta, atau
keahlian. Intinya, penerima lisensi membeli kekayaan milik perusahaan lain dalam
bentuk pengetahuan (know how) atau riset dan pengembangan. Pemberi lisensi
dapat memberikan lisensi hak-hak khusus ini secara eksklusif kepada suatu
perusahaan atau beberapa perusahaan.

c. Franchising
Franchising hampir sama dengan pemberian lisensi. Bedanya, selain
menghibahkan izin penggunaan nama, proses, metode, atau merek, perusahaan
membantu penerima franchise dalam operasi dan atau pasok bahan mentah.
Pemberi franchise biasanya lebih memiliki kontrol terhadap kualitas produk
daripada hanya memberikan lisensi. Sama dengan lisensi, penerima franchise
membayar sejumlah komisi dan sebagian tertentu dari penjualan/penerimaan yang
diperolehnya kepada perusahaan pemberi franchise.
Contoh perusahaan pemberi franchise adalah perusahaan jasa dan restoran,
khususnya fast-food dan minuman ringan, seperti Mc Donald, Kentucky Fried
Chicken, Pizza Hut, Holiday Inn, Hilton.

20
Manfaat utama bagi perusahaan pemberi franchisee adalah meningkatnya
penerimaan dan perluasan nama merek produk, serta perluasan pasar. Kelemahan
utama metode ini sama seperti lisensi, yaitu : bagaimana mengatasi masalah
kontrolterhadap kualitas dan standar operasi. Kesulitan lain adalah perlunya
melakukan sedikit adaptasi terhadap produk atau jasa yang sudah distandardisasi.

d. Kontrak Manajemen
Kontrak manajemen terjadi bila suatu perusahaan menyewakan keahliannya
atau pengetahuannya kepada pemerintah atau perusahaan luar negeri dalam
bentuk orang yang datang kepada pemerintah/perusahaan dan mengelola
kepentingan mereka. Metode semacam ini sering digunakan bila terjadi
nasionalisasi oleh pemerintah, atau bila operasi perusahaan berada dalam
kesulitan.

e. Kontrak Manufaktur
Dalam kontrak manufaktur, Trans National Coorporation (TNC), atau perusahaan
multinasional melakukan kontrak dengan mitra lokalnya dalam jasa manufaktur.
Boleh dikata, kontrak ini semacam integrasi vertikal. Namun TNC tidak
mendirikan lokasi produksi sendiri, melainkan melakukan subkontrak produksi
yangdapat berupa :
o kontrak produksi penuh, dimana pabrik lokal memproduksi barang untuk
dijual dengan nama sama seperti pabrik asalnya
o kontrak jasa manufaktur parsial, seperti merakit barang atau memproduksi
komponen.

f. Investasi Langsung
Sama seperti metode go international yang lain, investasi asing dapat
berupa:(1) patungan, bila risiko dan keuntungan dibagi dengan mitra lokalnya, (2)
mendirikan cabang yang dimiliki penuh, di mana TNC memiliki kesempatan
untuk meraup keuntungan sekaligus menanggung sendiri seluruh risiko.

21
Banyak TNC memilih melakukan investasi langsung setidaknya karena
tigaalasan. Pertama, memperoleh akses terhadap pasar yang lebih besar. Kedua,
mengambil keuntungan atas perbedaan biaya di pasar luar negeri. Ketiga, sebagai
strategi bertahan untuk menghadapi gerakan pesaing utamanya atau untuk
mengikuti ”pemimpin pasar” (market leader) yang memasuki pasar baru.

g. Patungan (Joint Ventures)


Patungan adalah kerja sama bisnis di mana satu atau lebih perusahaan
bergabung bersama untuk mendirikan beberapa jenis operasi. Patungan dapat
dilakukan antara dua TNC, suatu TNC dengan pemerintah, atau suatu TNC
dengan pelaku bisnis lokal. Bila terdapat lebih dari dua pemrakarsa dalam
perjanjian patungan disebut operasi konsorsium.
Tiap pihak dalam patungan menyumbang modal, ekuitas, atau kekayaan.
Pemilik dalam patngan tidak selalu 50-50, dan dapat bervariasi tergantung dari
jumlah yang disumbangkan masing-masing pihak dalam usaha patungan tersebut.

h. Cabang yang Dimiliki Penuh


Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dimiliki penuh, suatu
perusahaan dapat menjaga kontrol menyeluruh terhadap pemasaran,
penentuanharga, keputusan produksi, dan mempertahankan kelebihan teknologi.
Akibatnya, perusahaan juga berhak mendapatkan 100% laba yang ditimbulkan
oleh cabangnyadi luar negeri. Risiko yang dihadapi perusahaan sama dengan yang
dihadapi bila beroperasi di dalam negeri, namun masih ditambah dengan risiko
khusus sehubungandengan aktivitas bisnis internasional, seperti kemungkinan
dinasionalisasi, keterbatasan melakukan repatriasi keuntungan, UU dan peraturan
lokal termasuk ketentuan mempekerjakan karyawan dan manajer lokal.

i. Operasi Global
Suatu perusahaan yang melakukan globalisasi operasi akan dapat mengambil
peluang bisnis yang terjadi di seluruh dunia dan tidak terbatas pada sektor
tertentu. Banyak perusahaan yang telah melakukan globalisasi usahanya secara

22
substansial karena percaya bahwa konsumen di seluruh dunia semakin sama
dalam tujuan dan persyaratan terhadap produk berikut atributnya.

j. Investasi Portofolio
Investasi portofolio dapat berupa investasi dalam bentuk surat-surat
berharga yang dapat diperjualbelikan di pasar internasional, seperti uang, obligasi,
surat dagang, sertifkat deposito, dan saham; dapat pula berupa investasi dalam
rekening bank di luar negeri ataupun pinjaman luar negeri. Bedanya dengan
investasi langsung, investasi portofolio tidak menghendaki kehadiran produk atau
karyawan perusahaan di luar negeri.
Investor yang memutuskan untuk membeli surat berharga
(menginvestasikan uang ke luar negeri) didorong oleh beberapa alasan, terutama:
(1) melakukan diversifikasi portofolionya diantara berbagai pasar dan lokasi, (2)
untuk memperoleh keuntungan yang lebih tinggi, (3) menghindari risiko politik (
political risks), (4)berspekulasi di pasar valuta asing.

3.Risiko Perdagangan Internasional


Risiko yang paling nyata dari perdagangan internasional dibandingkan
dengan perdagangan domestic ditimbulkan oleh adanya ketidakpastian kurs.
Perubahan kurs yang tak terduga memiliki dampak penting pada penjualan, harga,
dan laba ekportir dan importer.
Risiko perdagangan internasional yang lain adalah risiko Negara (country
risk). Mencakup risiko tidak terbayarnya ekspor perusahaan sebagai akibat
perang, revolusi, atau peristiwa politik dan sosial lainnya. Risiko Negara, yang
berlaku bagi investasi asing dan kredit perdagangan, timbul karena sulit untuk
menggunakan jalur hukum atau menyita asset bila pembeli berada pada yurisdiksi
politik yang berbeda.

23
DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin, Dedy Takdir, Buyung Sarita, dan Sri Wiyati


Mahrani.2015.Manajemen Keuangan Internasional (Suatu
Pengantar).Yogyakarta :Kurnia Global Diagnostika.

Amalia, Lia. 2007. Ekonomi Internasional, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta

Brigham, Eugene; Joel F. Houston. 1998. Financial Management. 8th ed.Forth


Worth: Dryden Press.

Hamdy, Hady.1997. Manajemen Keuangan Internasional. Ghalia Indonesia.


Jakarta.

Madura, Jeff. 2006. Corporate Finance International. Edisi kedelapan jilid 1.


Jakarta: Salemba Empat.

Riyanto, Bambang. 1996. Pembelanjaan. BPFE. Sartono, Agus. 1996. Manajemen


Keuangan. BPFE.

24

Anda mungkin juga menyukai