Anda di halaman 1dari 24

Kelompok

  4 kelas 5I
SHOVIATUSZAINIAH
(201713130)
“HARGA POKOK PROSES”
GALANG DINIL ISLAM
(201713129)
 
Definisi
Perhitungan harga pokok proses adalah metode umum untuk menghitung
harga produksi per unit. Penentuan biaya proses adalah suatu metode dimana
bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik dibebankan kepusat biaya atau
departemen setiap satuan waktu tertentu. Biaya yang dibebankan kesetiap unit
produk hasilnya ditentukan dengan membagi total biaya yang dibebankan
kepusat biaya atau departemen tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi
pada pusat biaya yang bersangkutan.
Karakteristik

Karakteristik metode harga pokok proses adalah sebagai berikut:


– Proses produksi bersifat kontinyu
– Produksi bersifat massal
– Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya bersifat
homogen
– Biaya dibebankan ke setiap unit dengan membagi total biaya yang dibebankan
ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi
– Akumulasi dilakukan berdasarkan periode tertentu
Persamaan antara Perhitungan Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok
Proses.

– Kedua sistem memiliki tujuan utama yang sama untuk membebankan


biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik ke suatu produk
dan untuk menyediakan mekanisme perhitungan biaya per unit.
– Kedua sistem menggunakan akun manufaktur dasar yang sama,
termasuk Overhead Pabrik, Bahan Baku, Barang dalam Proses, dan
Barang Jadi.
– Aliran biaya melalui akun-akun manufaktur pada dasarnya sama untuk
kedua sistem tersebut.
Perbedaan antara Perhitungan Harga Pokok Pesanan dengan Harga Pokok
Proses.

TAMPILAN 4-1 Perhitungan Harga Pokok Pesanan Perhitungan Harga Pokok Proses
Perbedaan antara perhitungan Harga 1. Pesanan yang berbeda 1. Hanya satu jenis barang yang
Pokok Pesanan dan Harga Pokok dikerjakan pada periode yang diproduksi secara terus menerus
Proses. berbeda, dan memiliki atau jangka panjang. Semua unit
persyaratan produksi yang produksi adalah identik.
berbeda pula. 2. Biaya diakumulasikan per
2. Biaya diakumulasikan per departemen.
pesanan 3. Biaya per unit dihitung per
3. Biaya per unit di hitung per departemen.
pesanan pada kartu biaya
Aliran Biaya dalam Perhitungan Harga Pokok
Proses

Departemen Pemrosesan
Aliran Biaya dalam Perhitungan Harga Pokok
Proses

Aliran Biaya Bahan, Tenaga Kerja, dan Overhead


Jurnal Biaya Bahan, Tenaga Kerja, dan Overhead

Biaya Bahan Baku


Barang dalam Proses – Formulasi...................... Xxx  
Bahan Baku............................................ Xxx

Barang dalam Proses – Pembotolan................... xxx  


Bahan Baku............................................ Xxx
Jurnal Biaya Bahan, Tenaga Kerja, dan Overhead

Biaya Tenaga Kerja


Barang dalam Proses – Formulasi...................... Xxx  
Utang Gaji dan Upah.............................. xxx

Barang dalam Proses – Pembotolan................... Xxx  


Utang Gaji dan Upah.............................. xxx
Biaya Overhead

Barang dalam Proses – Formulasi...................... Xxx  


Overhead Pabrik..................................... xxx
Jurnal Biaya Bahan, Tenaga Kerja, dan Overhead

Biaya Overhead
Barang dalam Proses – Pembotolan................... Xxx  
Overhead Pabrik..................................... xxx

Penyelesaian Aliran Biaya

Barang dalam Proses – Pembotolan................... Xxx  


Barang dalam Proses – Formulasi.......... xxx
Jurnal Biaya Bahan, Tenaga Kerja, dan Overhead

Penyelesaian Aliran Biaya


Barang Jadi......................................................... Xxx  
Barang dalam Proses – Pembotolan......... xxx

Harga Pokok Penjualan...................................... Xxx  


Barang Jadi............................................. xxx
Unit Ekiuvalen Produksi

– Unit ekuivalen (equivalent unit) didefinisikan sebagai hasil dari jumlah unit
setengah jadi dan persentase unit yang telah diselesaikan. Secara kasar, unit
ekuivalen adalah jumlah unit selesai yang seharusnya diperoleh dari bahan-
bahan dan usaha yang digunakan untuk menghasilkan barang setengah jadi.
– RUMUS :

Unit ekuivalen = Jumlah unit setengah jadi x Persentase penyelesaian


Unit Ekiuvalen Produksi

– Proses produksi perusahaan Double Diamond Skis


Unit Ekiuvalen Produksi

Sebagai contoh, Departemen Pencetakan di Double Diamond


memiliki 500 unit persediaan akhir barang dalam proses dengan tingkat
penyelesaian 60%. Sejumlah 500 unit barang setengah jadi tersebut
ekuivalen dengan 300 unit selesai (500 x 60% =300). Oleh sebab itu
persediaan akhir barang dalam proses dapat dikatakan berisi 300 unit
ekuivalen. Unit ekuivalen ini ditambahkan ke unit mana pun yang telah
selesai selama suatu periode untuk menentukan output departemen
untuk periode tersebut-disebut unit ekuivalen produksi (equivalent
units of production).
Metode Rata-Rata Tertimbang

Berdasarkan metode rata-rata tertimbang, unit ekuivalen departemen


dihitung dengan cara berikut.
Metode Rata-Rata Tertimbang

Contoh Departemen Pemotongan dan Penggilingan di Double Diamond. Departemen


tersebut menggunakan mesin gerinda terkomputerisasi untuk membentuk inti kayu dan
lembaran logam secara tepat yang akan digunakan sebagai kerangka sepatu ski. (Lihat
Tampilan 4-4 untuk gambaran proses produksi di Double Diamond.) Aktivitas berikut ini
terjadi di Departemen Pemotongan dan Penggilingan pada bulan Mei.
Metode Rata-Rata Tertimbang

Persediaan awal barang dalam proses telah selesai sebanyak 55% atas biaya bahan dan
30% atas biaya konversi. Hal ini berarti bahwa sebanyak 55% dari biaya bahan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu unit telah terjadi, begitu pula dengan 30% biaya
konversi. Perhitungan dua unit ekuivalen harus dilakukan-satu untuk bahan dan satu lagi
untuk konversi. Perhitungan tersebut disajikan pada Tampilan 4-5.
Metode Rata-Rata Tertimbang

Tampilan 4-6 menyediakan cara lain untuk menghitung unit ekuivalen produksi.
Perhitungan unit ekuivalen untuk biaya konversi.
Biaya Per Unit Ekuivalen- Metode Rata-Rata Tertimbang

Dalam metode rata-rata tertimbang, biaya per unit ekuivalen dihitung sebagai berikut.
Biaya Per Unit Ekuivalen- Metode Rata-Rata Tertimbang

Biaya per unit ekuivalen untuk bahan dan konversi atas Departemen Pemotongan dan
Penggilingan di bulan Mei dihitung sebagai berikut.

Departemen Pemotongan dan Penggilingan


Biaya per Unit Ekuivalen
  Bahan Konversi
Biaya persediaan awal barang dalam proses $9.600 $5.575
Biaya yang ditambahkan selama periode 368.600 350.900
Total biaya (a) $378.200 $356.475
Unit ekuivalen produksi (dilihat dari perhitungan sebelumnya) 4.960 4.900
(b)    
Biaya per unit ekuivalen (a) + (b) $76,25 $72,75
Biaya Per Unit Ekuivalen- Metode Rata-Rata Tertimbang

Tampilan 4-7 menampilkan semua data yang berhubungan dengan proses di


Departemen Pemotongan dan Penggilingan pada peusahaan Double Diamond selama bulan
Mei yang akan digunakan untuk menyelesaikan perhitungan tersebut.
Pembebanan Biaya- Metode Rata-Rata Tertimbang

Perhitungan akuntansi untuk biaya persediaan akhir barang dalam proses dan
unit yang ditransfer keluar adalah sebagai berikut.
Laporan Rekonsiliasi Biaya

Biaya yang dibebankan ke persediaan akhir barang dalam proses dan unit yang
ditransfer keluar direkonsiliasi dengan biaya yang telah ditunjukan pada Tampilan 4-7.
Perhitungan Biaya Operasi

Perhitungan biaya operasi digunakan oleh perusahaan yang menghasilkan


barang dengan beberapa karakteristik dan juga karakteristik khusus. Sebagai
contoh, sepatu memiliki karakteristik umum bahwa semua jenis sepatu diproduksi
melalui proses pemotongan dan penjahitan yang dapat dilakukan dengan
peralatan dan prosedur pelaksanaan yang sama. Sepatu juga memiliki karakteristik
khusus ada yang terbuat dari kulit yang mahal, tetapi ada juga sepatu yang terbuat
dari bahan sintetis yang murah. dalam Situasi seperti ini, di mana produk harus
diproses secara masing-masing meskipun memiliki karakteristik umum., sistem
perhitungan biaya dapat digunakan untuk menentukan biaya produk.

Anda mungkin juga menyukai