KEUANGAN INTERNASIONAL
OLEH :
KELOMPOK 1A
Kelompok 1A
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Krisis ekonomi yang melanda kawasan Asia 1998 membawa pelajaran
yang sangat penting bagi manajer perusahaan multinasional, pengambil
kebijakan di sektor pemerintah maupun akademisi di perguruan tinggi. Krisis
itu sendiri dimulai oleh jatuhnya mata uang Bath-Thailand yang disusul oleh
jatuhnya mata uang Peso- Philiphina, Ringgit-Malaysia dan Rupiah Indonesia.
Pengambil kebijakan di negara-negara Asia tidak menyangka bahwa
jatuhnya satu mata uang akan berdampak pada mata uang negara lain. Pada
saat yang bersamaan ketidakhati-hatian manajer keuangan perusahaan
multinasional khususnya dalam pengelolaan dana asing telah mengakibatkan
semakin terpuruknya mata uang negara yang bersangkutan.
Kondisi tersebut diperberat oleh oleh kebijakan pendanaan yang tidak
memperhatikan kesesuaian antara durasi pinjaman dan investasi yang dibiayai
dengan pinjaman tersebut. Selain itu tidak dilakukannya hedging secara tepat
untuk meminimumkan risiko perubahan nilai tukar atau foreign exchange risk.
Krisis ekonomi juga menunjukkan betapa eratnya hubungan antara
faktor-faktor ekonomi dan politik. Keduanya bagaikan dua sisi dari satu koin
mata uang. Kestabilan politik dan demokrasi sangat berpengaruh terhadap
country risk suatu negara. Semakin tinggi risiko suatu negara akibat
ketidakstabilan dan demokrasi yang tidak berkembang akan sangat
berpengaruh terhadap kestabilan nilai mata uang suatu negara.
Mempertimbangkan faktor tersebut di atas, pemahaman manajemen keuangan
internasional menjadi semakin diperlukan terutama bagi para manajer
keuangan perusahaan multinasional.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu, sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari perusahaan internasional
2. Mengetahui perkembangan dan evolusi perusahaan internasional
3. Mengetahui perbedaan manajemen keuangan dan manajemen keuangan
internasional
4. Mengetahui tujuan dan manfaat manajemen keuangan inetrnasional
5. Mengetahui bisnis apa saja yang termasuk dalam bisnis global
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perusahaan Internasional
Perusahaan Internasional yang dimaksudkan dalam buku ini identik dengan
istilah Perusahaan Multinasional, (Multinational Coorporation sering disingkat
MNC), atau Transnational Coorporation juga disingkat dengan TNC), adalah
merupakan perusahaan yang beroperasi di dua Negara atau lebih. Perusahaan
multinasional biasanya terdiri dari perusahaan induk yang lokasinya berada di
Negara asal, dan lima atau enam perusahaan di luar negeri, secara khusus
mempunyai hubungan strategik di antara unit-unit. Beberapa perusahaan
multinasional mempunyai lebih dari 100 anak perusahaan tersebar di seluruh
dunia.
Untuk selanjutnya istilah perusahaan internasional dan perusahaan
multinasional, serta TNC silih berganti akan digunakan dalam buku ini dengan
pemahaman yang sama.
Eiteman et al (2010) mendefinisikan Multinational Enterprise (MNE)
adalah Perusahaan multinasional, sebagai perusahaan yang memiliki anak-anak
perusahaan, cabang-cabang, dan afiliasi yang berlokasi di negara-negara lain.
MNE juga mencakup berbagai perusahaan yang bergerak dalam aktivitas-
aktivitas jasa, seperli konsultasi, akuntansi, konstruksi, hukum, periklanan,
hiburan, perbankan, telekomunikasi. dan penginapan.
MNE memiliki kantor pusat di seluruh dunia dan banyak diantaranya
dimiliki oleh gabungan pemegang saham dalam negeri dan asing. Kepemilikan
sejumlah perusahaan ini begitu tersebar secara internasional sehingga dikenal
sebagai perusahaan transnasional. Perusahaan transnasional biasanya dikelola
dari perspektif global dan bukan dari perspektif negara tunggal.
3
menjual produknya didua atau lebih negara; sehingga dalam aktivitas utamanya
melibatkan lebih dari dua mata uang yang berbeda. Pada umumnya perusahaan
multinasional memiliki kantor pusat di suatu Negara dan didukung oleh
beberapa anak perusahaan di beberapa Negara. Diantara anak perusahaan dan
kantor pusatnya dihubungkan dengan sarana telekomunikasi yang canggih
guna menjamin integrasi operasi secara efektif dan efisien.
Pengalokasian sumber daya yang terkoordinasi secara global dalam suatu
manajemen terpusat tunggal (single centralized management) membedakan
perusahaan multinasional dengan perusahaan lain yang terkait dengan bisnis
internasional. Perusahaan multinasional membuat keputusan tentang strategi
memasuki pasar, kepemilikan operasi luar negeri; dan produksi, pemasaran dan
aktivitas keuangan dengan melihat apa yang terbaik untuk perusahaan secara
keseluruhan. Perusahaan multinasional lebih menekankan kekuatan group
daripada kekuatan individu-individu dalam group.
4
Krisis sistem moneter Internasional (Bretton Woods), krisis utang luar negeri,
krisis minyak dan komoditas primer lainnya, munculnya negara-negara industri
baru (New Industrial Country), terjadinya crash di pasar modal Internasional
(Oktober 1987), bubarnya negara Uni Soviet yang diikuti dengan
kecenderungan menuju free market socialism, dan integrasi Eropa menuju Uni
Moneter Eropa”.
Dasar perkembangan perusahaan multinasional dapat dibedakan
menjadi tiga atas dasar motif utama pendirian perusahaan tersebut yaitu
sebagai berikut:
1. Raw materials seekers (pencari bahan mentah) adalah multinasional awal,
berperan jahat pada bisnis internasional. Tujuan perusahaan tersebut
adalah untuk mengeruk bahan yang dapat digunakan untuk membuat suatu
produk di luar negeri. Sama seperti cara modern sekarang pada perusahaan
minyak dan pertambangan multinasional, yang pertama membuat investasi
besar di luar negeri, yang memulai sejak tahun-tahun awal abad ke- 20.
2. Market Seekers (pencari pasar) adalah merupakan pola dasar pada
perusahaan multinasional yang menuju luar negeri untuk menghasilkan
dan menjual dalam pasar luar negeri, contohnya termasuk IBM,
Volkswagen, dan Unilever. Walaupun ada beberapa contoh awal pada
perusahaan multinasional pencari pasar (seperti Colt Firearms, Coca-cola,
Singer, N.V.Philips dan Imperial Chemicals) bagian terbesar pada
investasi langsung luar negeri, yang mana akuisisi keluar pada asset-asset
fisik seperti peralatan dan bangunan, mengambil tempat setelah Perang
Dunia II.
5
contoh Hongkong, Taiwan dan Irlandia) untuk menyisakan kompetitif
biaya antara Negara asal dan Negara luar. Banyak dari perusahaan-
perusahaan ini adalah industry elektronik. Contohnya Texas Intruments,
Atari dan Zenith.
6
Melalui cara-cara semacam itu maka pesaing yang tidak mampu mengimbangi
akan dengan sendirinya keluar dari persaingan atau hanya akan menjadi market
follower saja, sehingga perusahaan multinasional dapat mempengaruhi pelaku
yang lain secara mudah.
7
dapat diabaikan oleh manajer global. Terciptanya blok-blok perdagangan
tersebut memberikan tekanan tersendiri dalam strategi persaingan antar negara
dan antar blok ekonomi.
(a) menuju single market dan production base (arus perdagangan bebas
untuk sektor barang, jasa, investasi, pekerja trampil, dan modal,
(b) menuju penciptaan kawasan ekonomi regional Asean yang berdaya
saing tinggi (regional competition policy), action plan, infrastructure
development ICT, energy coorporation, taxation, dan pengembang UKM,
8
bagi manajer global serta pengambil kebijakan tidak ada pilihan lain kecuali
menerima integrasi tersebut atau tertinggal oleh integrasi pasar dunia dan
menjadi sekedar penonton saja.
9
- Perbankan Internasional dan Topik Khusus
10
2 Tata kelola perusahaan Peraturan dan praktek institusi negara asing Peraturan dan institusi diketahui
semuanya berbeda secara unik dengan baik
3 Risiko nilai tukar Perusahaan multinasional Risiko nilai tukar dari ekspor/impor dan
menghadapi risiko nilai tukar, karena persaingan luar negeri (tidak ada anak
anak perusahaannya dari perusahaan)
ekspor/impor serta para pesaing asing
4 Risiko politik Perusahaan multinasional Risiko politik hampir tidak ada
menghadapi risiko politik, karena anak
perusahaan asing mereka dan sifat
perusahaan multinasional yang
terkenal
5 Modifikasi teori keuangan Perusahaan multinasional harus Teori keuangan tradisional berlaku
domestik memodifikasi teori keuangan seperti;
Capital Budgeting dan Cost of Capital,
karena kompleksitas asing
6 Modifikasi keuangan instrumen Perusahaan multinasional Penggunaan terbatas instrumen dan
domestik menggunakan instrumen keuangan derivatif keuangan, karena risiko nilai tukar
yang dimodifikasi seperti; opsi, futures, valas dan politik yang lebih kecil
swap dan letter of credit
(Sumber : Eiteman et al, 2010)
11
diambil untuk memanfaatkan perkembangan positif dan mengisolasi
perusahaan dari perkembangan yang merugikan. Kedua, membantu manajer
mengantisipasi kejadian dan membuat keputusan yang menguntungkan
sebelum kejadian itu terjadi.
Alasan meningkatnya arti penting Perdagangan Internasional. Ada dua
alasan pokok mengapa perdagangan internasional tumbuh dengan cepat dalam
hubungan dengan aktivitas ekonomi secara keseluruhan :
E. Bisnis Global
a. Bisnis Internasional
Bisnis internasional adalah segala aktivitas bisnis yang melewati batas-
batas wilayah suatu Negara. Pelaku bisnis yang terlibat dalam bisnis
internasional dapat perorangan, swasta, pemerintah, atau campuran. Ada dua
12
macam pengolongan bisnis internasional. Pertama, berdasarkan jenis aktivitas
bisnisnya, bisnis internasional dapat digolongkan dalam empat jenis :
1. perdagangan luar negeri, yaitu aktivitas ekspor impor barang
2. perdagangan jasa, seperti jasa asuransi, perbankan, hotel, konsultan, travel
dan transportasi
3. Investasi portofolio, pembelian obligasi/saham dalam negeri oleh
orang/perusahaan asing, tanpa kontrol manajemen.
4. Investasi langsung, sering disebut Penanaman Modal Asing (PMA) atau
Foreign Direct Investment (FDI). (Khambata dan Ajami, 1992)
1. Ekspor
Aktivitas ekspor adalah bentuk keterlibatan perusahaan dalam bisnis
internasional yang paling sederhana. Perusahaan menggunakan kapasitas
produksi domestik yang dimilikinya untuk produksi, distribusi, administrasi dan
mengalokasikan sejumlah produksi dalam negeri tertentu untuk pasar luar
negeri.
Mekanisme aktivitas ekspor memerlukan hal-hal berikut ini :
1) izin dari pemerintah dalam negeri (misalnya untuk produk makanan,
teknologi dan beberapa produk yang penting dipandang dari keamanan
nasional).
2) jaminan transportasi yang dapat dipercaya dan asuransi transit.
3) dipenuhinya persyaratan-persyaratan yang diminta negara pengimpor,
13
seperti pembayaran bea cukai, deklarasi, dan pengawasan.
2. Lisensi
Melalui lisensi (licensing), suatu perusahaan pemberi lisensi
menghibahkan beberapa hak (intengibel rights) kepada perusahaan asing, yang
meliputi pemberian hak untuk memproses, hak paten, program, merek, hak
cipta, atau keahlian. Intinya, penerima lisensi membeli kekayaan milik
perusahaan lain dalam bentuk pengetahuan (know how) atau riset dan
pengembangan. Pemberi lisensi dapat memberikan lisensi hak-hak khusus ini
secara eksklusif kepada suatu perusahaan atau beberapa perusahaan.
c. Franchising
Franchising hampir sama dengan pemberian lisensi. Bedanya, selain
menghibahkan izin penggunaan nama, proses, metode, atau merek, perusahaan
membantu penerima franchise dalam operasi dan atau pasok bahan mentah.
Pemberi franchise biasanya lebih memiliki kontrol terhadap kualitas produk
daripada hanya memberikan lisensi. Sama dengan lisensi, penerima franchise
membayar sejumlah komisi dan sebagian tertentu dari penjualan/penerimaan
yang diperolehnya kepada perusahaan pemberi franchise.
14
4. Kontrak Manajemen
Kontrak manajemen terjadi bila suatu perusahaan menyewakan
keahliannya atau pengetahuannya kepada pemerintah atau perusahaan luar
negeri dalam bentuk orang yang datang kepada pemerintah/perusahaan dan
mengelola kepentingan mereka. Metode semacam ini sering digunakan bila
terjadi nasionalisasi oleh pemerintah, atau bila operasi perusahaan berada
dalam kesulitan.
5. Kontrak Manufaktur
Dalam kontrak manufaktur, Trans National Coorporation (TNC), atau
perusahaan multinasional melakukan kontrak dengan mitra lokalnya dalam
jasa manufaktur. Boleh dikata, kontrak ini semacam integrasi vertikal. Namun
TNC tidak mendirikan lokasi produksi sendiri, melainkan melakukan
subkontrak produksi yang dapat berupa :
a. kontrak produksi penuh, dimana pabrik lokal memproduksi barang untuk
dijual dengan nama sama seperti pabrik asalnya
b. kontrak jasa manufaktur parsial, seperti merakit barang atau memproduksi
komponen.
6. Investasi Langsung
Sama seperti metode go international yang lain, investasi asing dapat berupa:
(1) patungan, bila risiko dan keuntungan dibagi dengan mitra lokalnya, (2)
mendirikan cabang yang dimiliki penuh, di mana TNC memiliki
kesempatan untuk meraup keuntungan sekaligus menanggung sendiri
seluruh risiko.
15
utamanya atau untuk mengikuti ”pemimpin pasar” (market leader) yang
memasuki pasar baru.
9. Operasi Global
16
Suatu perusahaan yang melakukan globalisasi operasi akan dapat
mengambil peluang bisnis yang terjadi di seluruh dunia dan tidak terbatas pada
sektor tertentu. Banyak perusahaan yang telah melakukan globalisasi usahanya
secara substansial karena percaya bahwa konsumen di seluruh dunia semakin
sama dalam tujuan dan persyaratan terhadap produk berikut atributnya.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahaan Internasional yang dimaksudkan dalam buku ini identik
dengan istilah Perusahaan Multinasional, (Multinational Coorporation
sering disingkat MNC), atau Transnational Coorporation juga disingkat
dengan TNC), adalah merupakan perusahaan yang beroperasi di dua Negara
atau lebih. Perusahaan multinasional biasanya terdiri dari perusahaan induk
yang lokasinya berada di Negara asal, dan lima atau enam perusahaan di luar
negeri, secara khusus mempunyai hubungan strategik di antara unit-unit.
Beberapa perusahaan multinasional mempunyai lebih dari 100 anak
perusahaan tersebar di seluruh dunia.
18
DAFTAR PUSTAKA
19