D W I P E RW I TA S A R I W I RYA N I N G T YA S , S . E . , M . M . Pengertian Manajemen Lingkungan menurut para ahli.
Manajemen Lingkungan adalah aspek-aspek dari
keseluruhan fungsi manajemen (termasuk perencanaan) yang menentukan dan membawa pada implementasi kebijakan lingkungan (BBS 7750, dalam ISO 14001 oleh Strum, 1998). Pengertian lainnya yaitu Manajemen Lingkungan adalah suatu kerangka kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam proses-proses bisnis yang ada untuk mengenal, mengukur , megelola dan mengontrol dampak-dampak lingkungan secara efektif dan oleh karenanya merupakan risiko-risiko lingkungan. Cakupan Manajemen Lingkungan
Menurut Purwanto (2004),terdapat pendapat yang
membagi manajemen lingkungan ke dalam dua cakupan, yaitu: 1.Lingkungan internal. 2.Lingkungan eksternal. Fungsi Manajemen Lingkungan
Fungsi manajemen yang disingkat POAC, yaitu
1) Planning, 2) Organizing, 3) Actuating dan 4) Controlling. Manajemen lingkungan yang baik akan memberikan manfaat bagi perusahan dan masyarakat luas, antara lain:
1) Konsisten dengan nilai mulia perusahaan yakni kepahlawanan,
kreatif, dan bersahaja dengan lingkungan, 2) Memperbaiki lingkungan dan pengelolaan resiko reputasi, 3) Penghematan biaya, 4) Menghemat konsumsi energi dan bahan, 5) Mengurangi biaya distribusi, 6) Memenuhi harapan pemangku kepentingan, usaha yang bertanggungjawab, 7) Memastikan kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan kaidah terkait, 8) Memperbaiki kesan (image) perusahaan, dan 9) Refleksi komitmen perusahaan terhadap prinsip global yakni baku pekerja, hak manusia dan pemberantasan korupsi. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan adalah elemen dari aktifitas
organisasi, produk dan jasa yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. Contoh : konsumsi air, pengeluaran zat beracun ke udara. Eleman dari aktifitas, produk atau jasa perusahaan yang mengakibatkan atau dapat mengakibatkan dampak lingkungan. Orientasi Kebijakan Manajemen Lingkungan
Menurut Purwanto (2004),kebijakan manajemen lingkungan
berorientasi pemenuhan merupakan awal pemikiran manajemen lingkungan di perusahaan. Kebijakan ini berasal dari pemikiran bahwa akibat yang ditimbulkan aktifitas perusahaan tidak boleh sampai merugikan keberlangsungan bisnis perusahaan, caranya dengan menaati peraturan pemerintah semaksimal mungkin untuk menghindari penalti/denda lingkungan, klaim dari masyarakat sekitar dan lain-lain, contohnya dengan memakai metode reaktif. Sedangkan kebijakan manajemen lingkungan berorientasi setelah pemenuhan berangkat dari pemikiran bahwa cara tradisional menangani isu lingkungan –dalam cara reaktif. Perangkat Manajemen Lingkungan
Menurut Purwanto (2005), selain manajemen lingkungan
sebagai sistem (EMS), perangkat lain yang disarankan pakar manajemen lingkungan untuk sebaiknya dipergunakan perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungannya secara garis besar terbagi tiga yaitu: 1.Pencegahan Polusi (Pollution Prevention) 2.Cleaner Production 3.Eko-efisiensi Faktor-faktor Dorongan Manajemen Lingkungan
Berry dan Rondinelly (1998)mensinyalir ada beberapa kekuatan yang
mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan manajemen lingkungan. Faktor-faktor tersebut adalah: 1.Regulatory demand. 2.Cost factors. 3.Stakeholder forces. 4.Competitive requirements. Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Menurut Ja’far dan Arifah (2006), tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan muncul sejak 30 tahun terakhir ini, setelah masyarakat meningkatkan tekanannya kepada pemerintah untuk menetapkan peraturan pemerintah sebagai dampak meluasnya polusi. TERIMAKASIH