Anda di halaman 1dari 10

ADE ROFIKA DEVI

201713081
ASPEK LINGKUNGAN PADA FUNGSI
MANAJEMEN

D W I P E RW I TA S A R I W I RYA N I N G T YA S , S . E . , M . M .
Pengertian Manajemen Lingkungan menurut para ahli.

Manajemen Lingkungan adalah aspek-aspek dari


keseluruhan fungsi manajemen (termasuk perencanaan)
yang menentukan dan membawa pada implementasi
kebijakan lingkungan (BBS 7750, dalam ISO 14001 oleh
Strum, 1998). Pengertian lainnya yaitu Manajemen
Lingkungan adalah suatu kerangka kerja yang dapat
diintegrasikan ke dalam proses-proses bisnis yang ada
untuk mengenal, mengukur , megelola dan mengontrol
dampak-dampak lingkungan secara efektif dan oleh
karenanya merupakan risiko-risiko lingkungan.
Cakupan Manajemen Lingkungan

Menurut Purwanto (2004),terdapat pendapat yang


membagi manajemen lingkungan ke dalam dua
cakupan, yaitu:
1.Lingkungan internal.
2.Lingkungan eksternal.
Fungsi Manajemen Lingkungan

Fungsi manajemen yang disingkat POAC, yaitu


1) Planning,
2) Organizing,
3) Actuating dan
4) Controlling.
Manajemen lingkungan yang baik akan memberikan
manfaat bagi perusahan dan masyarakat luas, antara lain:

1) Konsisten dengan nilai mulia perusahaan yakni kepahlawanan,


kreatif, dan bersahaja dengan lingkungan,
2) Memperbaiki lingkungan dan pengelolaan resiko reputasi,
3) Penghematan biaya,
4) Menghemat konsumsi energi dan bahan,
5) Mengurangi biaya distribusi,
6) Memenuhi harapan pemangku kepentingan, usaha yang
bertanggungjawab,
7) Memastikan kepatuhan terhadap hukum, peraturan, dan kaidah
terkait,
8) Memperbaiki kesan (image) perusahaan, dan
9) Refleksi komitmen perusahaan terhadap prinsip global yakni baku
pekerja, hak manusia dan pemberantasan korupsi.
Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan adalah elemen dari aktifitas


organisasi, produk dan jasa yang dapat berinteraksi
dengan lingkungan. Contoh : konsumsi air,
pengeluaran zat beracun ke udara.
Eleman dari aktifitas, produk atau jasa perusahaan
yang mengakibatkan atau dapat mengakibatkan
dampak lingkungan.
Orientasi Kebijakan Manajemen Lingkungan

Menurut Purwanto (2004),kebijakan manajemen lingkungan


berorientasi pemenuhan merupakan awal pemikiran manajemen
lingkungan di perusahaan. Kebijakan ini berasal dari pemikiran
bahwa akibat yang ditimbulkan aktifitas perusahaan tidak boleh
sampai merugikan keberlangsungan bisnis perusahaan, caranya
dengan menaati peraturan pemerintah semaksimal mungkin
untuk menghindari penalti/denda lingkungan, klaim dari
masyarakat sekitar dan lain-lain, contohnya dengan memakai
metode reaktif. Sedangkan kebijakan manajemen lingkungan
berorientasi setelah pemenuhan berangkat dari pemikiran bahwa
cara tradisional menangani isu lingkungan –dalam cara reaktif.
Perangkat Manajemen Lingkungan

Menurut Purwanto (2005), selain manajemen lingkungan


sebagai sistem (EMS), perangkat lain yang disarankan
pakar manajemen lingkungan untuk sebaiknya
dipergunakan perusahaan dalam rangka meningkatkan
kinerja pengelolaan lingkungannya secara garis besar
terbagi tiga yaitu:
1.Pencegahan Polusi (Pollution Prevention)
2.Cleaner Production
3.Eko-efisiensi
Faktor-faktor Dorongan Manajemen Lingkungan

Berry dan Rondinelly (1998)mensinyalir ada beberapa kekuatan yang


mendorong perusahaan untuk melakukan tindakan manajemen
lingkungan. Faktor-faktor tersebut adalah:
1.Regulatory demand.
2.Cost factors.
3.Stakeholder forces.
4.Competitive requirements.
Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Menurut
Ja’far dan Arifah (2006), tanggung jawab perusahaan terhadap
lingkungan muncul sejak 30 tahun terakhir ini, setelah masyarakat
meningkatkan tekanannya kepada pemerintah untuk menetapkan
peraturan pemerintah sebagai dampak meluasnya polusi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai