Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL

INVESTASI LUAR NEGERI DAN INTEGRASI REGIONAL

Dosen Pengampu : Dr. Marsudi, M.M

Disusun oleh :
Kelompok 9

Anisa Senja Ramadhania 201410160311239


Sahrul Gautama Sari 201510160311280
Rima Muktianis 201510160311245
Surahman Dwi Adi Saputra 201510160311280

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sebagai penyusun ucapkan atas kehadirat Allah swt,
karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
:Investasi Langsung Luar Negeri dan Integrasi Ekonomi Manajerial. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah : Bisnis Internasional
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Malang, 25 September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

Latar Belakang .................................................................................... 1


Rumusan Makalah .............................................................................. 2
Tujuan Makalah .................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 4

Investasi Langsung Luar Negeri .......................................................... 4


Teori-teori dalam investasi langsung luar negeri ................................. 4
Ideologi politik dan investasi langsung luar negeri ............................. 7
Keuntungan dan kerugian FDI ............................................................. 9
Perdagangan Internasional dan Penanaman Modal Asing (Foreign
Investment) .......................................................................................... 10
Restriksi Perdagangan.......................................................................... 11
Alasan diberlakukan retriksi perdagangan ........................................... 11
FDI di Indonesia .................................................................................. 13
Gaya Amerika dalam Membatasi Investasi Asing .............................. 13
Jenis-Jenis FDI..................................................................................... 14
Pengertian integrasi ekonomi regional ................................................ 18
Bentuk integrasi ekonomi .................................................................... 18
Alasan melakukan integrasi ................................................................. 21
Integrasi Ekonomi Regional di Seluruh Dunia .................................... 22

BAB III PENUTUP ................................................................................... 30

Kesimpulan ......................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 31

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pada abad 21 ini selain diwarnai dengan perkembangan sangat pesat dari
berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, telekomunikasi, teknologi informasi,
jaringan transportasi dan sector-sektor lainnya yang menyebabkan menjadi semakin
mudah dan lancarnya arus informasi juga diwarnai dengan globalisasi dan
liberalisasi perdagangan. Dalam konteks globalisasi, intensitas dan lingkup
kompetisi sangat kompetitif dan luas. Dunia sudah terasa ibarat sebuah dusun
global (global village). Batas-batas geografis maupun negara sudah tidak lagi
signifikan. Pesaing yang dihadapi sebuah perusahaan tidak lagi berasal dari
kawasan atau geografis setempat melainkan dari mancanegara yang hadir untuk
saling berebut pasar. Untuk itu banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan
investasi di luar negeri agar bisa merambah ke pasar global.

Investasi asing/luar negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem
ekonomi yang kian mengglobal. Bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara
menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain.
Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut 'home country')
bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut
'host country') baik sebagian atau seluruhnya. Investasi luar negeri kini memainkan
peran penting dalam proses internasionalisasi bisnis. Perubahan yang sangat besar
telah terjadi baik dari segi ukuran, cakupan, dan metode Investasi asing dalam
dekade terakhir. Perubahan-perubahan ini terjadi karena perkembangan teknologi,
pengurangan pembatasan bagi investasi asing dan akuisisi di banyak negara, serta
deregulasi dan privatisasi di berbagai industri. Berkembangnya sistem teknologi
informasi serta komunikasi global yang makin murah memungkinkan manajemen
investasi asing dilakukan dengan jauh lebih mudah.

1
Peran dari pemerintah masing-masing negara juga penting untuk membantu
perusahaan-perusahaan memasuki pasar internasional. Saat ini pemerintah dari
setiap negara juga ikut membantu agar perusahaan-perusahaan dari negaranya bisa
memasuki pasar internasional dengan cara mengikutsertakan negaranya ke dalam
intergrasi regional. . Intergrasi regional merupakan integrasi ekonomi beberapa
negara untuk mengurangi hambatan perdagangan, kebijakan tariff dan mengatur
pergerakan sumber daya diantara negara – negara anggota integrasi tersebut.
Melalui integrasi regional ini yang terlibat dalam perdagangtan internasional, suatu
negara dapat menentukan apa yang harus dilakukan untuk negaranya dalam
menghadapi berbagai bentuk dampak , rintangan maupun keuntungan dalam
perdagangan internasional. Selain ekspor – impor , hasil lain yang diperoleh dari
integrasi regional ekonomi ini adalah cara untuk mengatasi permasalahan bidang
eknomi maupun politik suatu negara. Integrasi regional terdiri atas kerja sama
bilateral dan multilateral. Kerja sama bilateral merupakan kerja sama negara –
negara dalam satu kawasan , seperti negara - negara ASEAN. Dan kerja sama
multilateral merupakan kerjsa sama negara – negara luar wilayah territorial seperti
kerja sama dengan Negara Eropa – Amerika , Asean – Eropa dan lain –lain. Yang
mana masing – masing bentuk kerja sama ini di bentuk untuk mengatur kegiatan
ekonomi dan kestabilan neraca perdagangan negara – negara anggota. Selain itu ,
tujuan lain dari kerja sama ini adalah negara maju membantu negara berkembang
maupun negara miskin terbelakang dalam menagatasi krisis dan pemasalahan lain
yang berkaitan dengan ekonomi. Oleh sebab itu , keikutsertaan suatu negara ke
dalam bentuk integarsi reional ini sangatlah penting karena akan sangat
mempengaruhi perekonomian suatu negara khusunya negara – negara anggota yang
tergabung dalam integrasi regional tersebut.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa itu investasi luar negeri?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari investasi luar negeri?
3. Bagaimana cara melakukan investasi luar negeri?
4. Apa itu integrasi ekonomi regional?

2
5. Bagaimana bentuk-bentuk dan tingkatan-tingkatan dari integrasi ekonomi
regional?

1.3.Tujuan Makalah
1. Memberikan gambaran serta menjelaskan kepada pembaca mengenai
investasi luar negeri dan integrasi ekonomi regional.
2. Menginformasikan kepada pembaca mengenai keuntungan yang diperoleh
apabila melakukan investasi luar negeri.
3. Mengetahui apa saja tingkatan integrasi ekonomi regional.
4. Memahami alasan untuk integrasi regional.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Investasi Langsung Luar Negeri


Investasi langsung luar negeri (Foreign Direct Investment/ FDI) terjadi
ketika sebuah perusahaan secara langsung berinvestasi dengan memfasilitasi proses
produksi ataupun dalam memasarkan produk di negara lain. Investasi langsung luar
negeri adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari suatu negara
mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain. Biasanya, FDI terkait
dengan investasi aset-aset produktif, misalnya pembelian atau konstruksi sebuah
pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan; atau konstruksi peralatan atau
bangunan yang baru yang dilakukan oleh perusahaan asing. Penanaman kembali
modal (reinvestment) dari pendapatan perusahaan dan penyediaan pinjaman jangka
pendek dan panjang antara perusahaan induk dan perusahaan anak atau afiliasinya
juga dikategorikan sebagai investasi langsung. Oleh karena itu tidak hanya terjadi
pemindahan sumber daya, tetapi juga terjadi pemberlakuan control terhadap
perusahaan di luar negeri. Investasi asing langsung atau FDI menjadi salah satu
sumber pembiayaan (modal) yang penting bagi negara berkembang, dan mampu
memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan melalui transfer asset
dan manajemen, serta transfer teknologi guna mendorong perekonomian negara.
1. Teori-teori dalam investasi langsung luar negeri
Dalam menghadapi fenomena investasi langsung luar negeri terdapat tiga
sudut pandang. Sudut pandang yang pertama adalah mengapa harus
melakukan investasi langsung luar negeri, lalu sudut pandang yang kedua
adalah untuk menjelaskan tentang pola investasi langsung luar negeri, dan
sudut pandang yang terakhir adalah paradigma elektik. Setiap teori yang
berusaha menjelaskan FDI harus menjelaskan mengapa perusahaan bersusah
payah memperoleh dan mendirikan operasi di luar negeri, ketika alternatif
kegiatan ekspor dan pemberian lisensi tersedia untuk mereka.

4
a. Alasan mengapa sebuah negara harus melakukan investasi langsung luar
negeri, dipengaruhi oleh dua faktor yaitu keterbatasan ekspor dan
keterbatasan pemberian lisensi. Investasi luar negeri dimungkinkan lebih
mahal dan berisiko dibandingkan mengekspor dan pemberian lisensi. Hal ini
di karenakan perusahaan harus menanggung semua biaya dalam mendirikan
fasilitas-fasilitas produksi di negara asing atau dengan mengambil
perusahaan di negara asing tersebut.
b. Pola investasi langsung luar negeri, menurut hasil penelitian beberapa
perusahaan pada industri yang sama dalam waktu innvestasi langsung luar
negeri secara bersamaan. Terdapat dua teori yang berhubungan dengan pola
investasi FDI. Teori yang pertama adalah perilaku strategis. Teori perilaku
strategis disebut juga sebagai Teori Knickerbocker, yang melihat hubungan
antara FDI dan persaingan pada oligopolistis. Menurut teori knickerbocker,
ketika sebuah perusahaan memiliki pengaruh pada perusahaan besar, maka
perlawanan erupakan bentuk responnya. Oleh karena itu kebergantugan
antar perusahaan oligopoli menghasilkan perilaku meniru, pesaing sering
kali dengan cepat meniru apa yang sebuah perusahaan lakukan di industri
oligopoli.
c. Teori yang kedua adalah teori daur hidup produk,teori ini dikemukaka oleh
Raymond Vernon. Vernon berpendapat sering kali perusahaan yang sama
sering kali perusahaan yang sama yang menjadi pelopor produk di negara
asal melaksanakan FDI untuk memproduksi produk serupa di pasar asing.
Menurut teeori ini, sebuah perusahaan memutuskan melaksanakan FDI di
suatu titik pada daur hidup produk nya yang telah menjadi pelopor. Namun
teori vernon tidak dapat menunjukkan apakah FDI efisien dilakukan
daripada kegiatan ekpor maupun pemberian lisensi untuk ekspansi ke luar
negeri.
d. Teori ketiga adalah paradigma elektik, teori ini dikembangkan oleh ekonom
asal inggris yaitu John Dunning. Dunning berpendapat bahwa
menggabungkan aset-lokasi tertentu atau dukungan sumber daya dan unik,
aset perusahaan sering membutuhkan FDI, melainkan kebutuhan perusahaan
untuk membangun fasilitas produksi. Teori ini menggabungkan unsur-unsur

5
dari beberapa teori yang telah kita bahas. Dunning menyatakan apabila
sebuah perusahaan bermaksud melakukan investasi dalam sarana produksi
di luar negeri, ia harus memiliki tiga jenis keunggulan.
1. Kepemilikan yang khas (ownership specific) yaitu sejauh mana
sebuah perusahaan memiliki atau dapat memperoleh asset-aset yang
kelihatan (tangible) dan tidak kelihatan (intangible) yang tidak dapat
diperoleh perusahaan-peruisahaan lain.
2. Internalisasi (internalization), adalah dalam kepentingan terbaik
perusahaan untuk menggunakan keunggulan kepemilikan khas
(menginternalisasi) ketimbang melisensikannya kepada pemilik asing
(mengeksternalisasi).
3. Kekhasan lokasi (locations specific) perusahaan akan memperoleh
keuntungan dengan menempatkan sebagian fasilitas produksinya di
luar negeri.

d. Teori Investasi Internasional

• Teori keunggulan monopolitistik (Stephen Hymer 1960) investasi langsung


LN dilakukan oleh perusahaan dalam industri oligopolistik memiliki keunggulan
teknis dan keunggulan lain atas perusahaan pribumi

• Ketidaksempurnaan pasar produk dan faktor produksi (Caves): pengetahuan


unggul memungkinkan perusahaan yang melakukan Investasi memproduksi suatu
produk yang disukai konsumen sama dgn buatan local; dgn demikian perusahaan
dapat mengendalikan harga jual dan keunggulan atas perusahaan pribumi

• Investasi silang ; investasi langsung luar negeri oleh perusahaan oligopoly di


negara asal masing-masing sebagai tindakan pertahanan.

• IPLC The follow-the-leader-theory(Knickerboxer):Jika suatu perusahaan


yang memimpin/memulai masuk pasar dalam pasar oligopolistik,maka perusahaan
lain akan mengikuti

• Teori Internalisasi ; perluasan teori pasar tidak sempurna: untuk memperoleh


laba yang lebih tinggi atas investasinya, sebuah perusahaan akan mentransfer

6
pengetahuan unggulnya kecabang diluar negeri daripada menjualnya di pasar
terbuka

• Teori eklektik produksi (Dunning) : bagi perusahaan yang akan berinvestasi di


luar negeri harus mempunyai tiga jenis keunggulan: kekhasan pemilikan,
internalisasi dan kekhasan lokasi.

1. Ideologi politik dan investasi langsung luar negeri


a. Pandangan radikal
Pandangan radikal berakar pada teori ekonomi dan politik marxisme.
Penganut radikal berpendapat bahwa perusahaan multinasional sebagai
alat para imperialis untuk menguasai ekonomi.
b. Pandangan pasar bebas
Pasar bebas adalah sebuah bentuk pasar persaingan sempurna dimana
penjual dan pembeli berjumlah banyak dan keduanya mengetahui
informasi dengan baik, free exit dan free entry. Pada pasar sempurna,
akan didapatkan harga pasar atau market price secara alami,
sebagaimana yang disebut oleh Adam Smith sebagai invisible hand.
Adam Smith berpendapat bahwa sistem pasar bebas adalah sistem
ekonomi yang mewujudkan kegiatan ekonomi yang paling efisien dan
kemakmuran masyarakat yang paling optimum. Pandangannya ini
termaktub dalam bukunya “ An iquiry into the Nature and Causes of
Wealth Nations tahun 1776( Sadono,1996)”. Pasar bebas memberikan
ruang kepada setiap individu untuk melakukan kegiatan ekonomi
seperti yang mereka inginkan dan dengan sendirinya akan mewujudkan
efisiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi Negara dan dalam jangka
panjang akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tangguh.
c. Nasionalisme pragmatis
Sebagai sebuah konsep sosial, nasionalisme bukan benda yang turun
begitu saja dari langit. Ia lahir dari kebudayaan Eropa era Pencerahan
ketika rezim-rezim patrimonialisme runtuh dan digantikan sistem
kekuasaan publik yang egaliterian. Dalam perkembangannya, gagasan
nasionalisme mengalir ke masyarakat kolonial dan menjadi pemicu

7
gerakan antikolonialisme bangsa Eropa. Indonesia tidak lepas dari
aliran sejarah itu (Sulfikar Amir, 2005).
Gagasan nasionalisme Indonesia sendiri, menurut hasil penulusuran
Sulfikar Amir (2004), berasal dari dua sumber. Pertama, gerakan kaum
Islam modernis yang diilhami gerakan Pan-Islamisme yang meluas di
Timur Tengah pada abad ke-18. Sumber kedua adalah kaum elite
terdidik yang terbentuk melalui Kebijakan Etis pemerintah Belanda.
Walaupun dididik untuk kepentingan ekonomi dan birokrasi pemerintah
Hindia Belanda, belakangan para elite terdidik tersebut menjadi pelopor
gagasan suatu bangsa berdaulat yang bernama Indonesia.
Istilah Pragmatisme berasal dari kata Yunani "pragma" yang berarti
perbuatan (action) atau tindakan (practice). Isme di sini sama artinya
dengan isme-isme lainnya, yaitu berarti aliran atau ajaran atau paham.
Jadi, pragmatisme adalah aliran pemikiran yang memandang bahwa
benar tidaknya suatu ucapan, dalil, atau teori, semata-mata bergantung
kepada berfaedah atau tidaknya ucapan, dalil, atau teori tersebut bagi
manusia untuk bertindak dalam kehidupannya. Dengan demikian
Pragmatisme itu berarti ajaran yang menekankan bahwa pemikiran itu
menuruti tindakan. Pragmatisme memandang bahwa kriteria kebenaran
adalah "faedah" atau "manfaat". Suatu teori atau hipotesis dianggap oleh
Pragmatisme benar apabila membawa suatu hasil (Muhammad Shiddiq
al-Jawi, 2004).
Pragmatisme, setelah lahir di tanah Amerika, tersebar luas bersamaan
dengan menyebarnya ideologi kapitalisme ke seluruh pelosok dunia.
Munculnya pragmatisme, menurut almarhum Kuntowijoyo (2004),
dimaksudkan supaya kemanusiaan dapat menghadapi masalah besar,
yaitu industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi. Karena itu,
pragmatisme sering dikritik sebagai filsafat yang mendukung bisnis dan
politik Amerika.

2. Keuntungan dan kerugian FDI


a. Keuntungan FDI

8
Penerapan Investasi Asing Langsung tentu memiliki keunggulan dan
kelemahan bagi setiap negara yang menerapkannya, baik sebagai home
country ataupun host country. Dengan menerapkan Investasi Asing
Langsung, maka
1) integrasi pasar dalam skala global akan semakin meningkat dan kuat,
2) adanya kesamaan pada model pasar nasional di setiap negara,
3) dapat memperbaiki komunikasi dan teknologi dalam perekonomian
internasional,
4) terciptanya kesetaraan dalam kapabilitas teknologi. Pada dasarnya,
negara – negara yang menerapkan FDI semuanya tentu akan
mendapatkan keuntungan.
Keuntungan lain dari FDI bagi host country ialah adanya kemajuan
perekonomian pada negara – negara yang notabene-nya merupakan
negara – negara berkembang dan least developed country yang ditandai
dengan meningkatnya pendapatan negara, adanya modal asing yang
besar, kesempatan kerja yang banyak, dan arus modernisasi dari negara
– negara maju. Keuntungan lainnya ialah adanya transfer teknologi,
peningkatan sumber daya manusia dengan standar pekerja yang tinggi,
dan pasar domestik yang semakin kompetitif.

b. Kerugian FDI
Dengan kehadiran Foreign Direct Investment yang lebih
dikonsentrasikan pada teknologi industry, Research and Development
kadang banyak menimbulkan lemahnya tingkat Research and
development karena ilmuwan di negeri host country banyak bergantung
pada fasilitas asing yang belum memahami betul cara kerja dari teknologi
yang diterapkan tersebut sehingga melemahnya inovasi teknologi
terbarukan oleh ilmuwan dalam negeri. Disisi yang lain, arus modal
masuk atau capital inflows dari FDI kadang sering lebih tinggi, sehingga
akan menimbulkan arus kas keluar atau capital outflows dalam jangka
panjang akan merugikan pihak Host Government. Contohnya, ketika
MNC membangun sebuah pabrik di wilayah Negara host country yang

9
supply dari sumber produksi yang digunakan tetap berasal dari Negara
home country investor, artinya tidak mau memakai sumber produksi
yang tersedia di daerah tempat pabrik akan dibangun, sehingga akan
menimbulkan kegiatan impor barang/jasa produksi dari luar negeri.

Perusahaan Multinasional (MNC), secara langsung atau tidak


langsung akan mempengaruhi gaya hidup masyarakat di host country.
Misalnya, sekarang di Indonesia dengan banyak hadirnya restaurant
cepat saji,sebut saja KFC, Mc Donald’s, Starbucks, dan sebagainya. Hal
ini akan berpengaruh pada pola makan masyarakat Indonesia, yang
sekarang bisa dilihat hampir disetiap kota – kota besar di Indonesia, store
restaurant maupun kafe dapat ditemukan. Sehingga dapat mematikan
pengusaha restaurant local.

Dan hal yang mungkin lebih mengancam adalah dengan banyaknya


pengaruh FDI di host country bisa menjadi kekuatan ekonomi politik
Negara home country untuk menguasai host country, sehingga akan
menimbulkan kekhwatiran Negara host country dengan pengaruh kuat
dari investor Negara home country akan mengontrol kekuatan
perekonomian suatu Negara.

3. Perdagangan Internasional dan Penanaman Modal Asing (Foreign Investment)

 Perdagangan Internasional( Expor-Impor)

 Penanaman Modal Asing adalah ikatan atau komitmen modal yang


diinvestasikan di luar negeri dengan mengharapkan keuntungan.

4. Restriksi Perdagangan

a. Tariff : pajak barang impor dengan tujuan menaikkan harganya untuk


mengurang persaingan bagi produsen lokal atau merangsang produksi local

10
1. bea advalorem pajak impor yang dikenakan sebagai suatu persentase dari
nilai faktur barang-barang yang diimpor

2. bea spesifik (specific duties) jumlah tetap yang dikenakan atas unit fisik
barang diimpor

3. bea kombinasi (compound duties) : kombinasi pajak spesifik dan ad


valorem

4. pajak variable :pajak impor yang ditetapkan dengan perbedaan antara


harga pasar dunia dan harga yang didukung pemerintah lokal

b. Hambatan non tariff: semua bentuk diskriminasi terhadap impor selain bea
impor

1. kuota: batas angka yang diletakkan atas jenis impor tertentu

2. hambatan ekspor sukarela kuota ekspor yang dikenakan oleh negara


pengexpor

a. persetujuan tertib pemasaran persetujuan resmi antara negara pengexpor


dan pengimpor yang mencantumkan kuota impor atau expor yang akan
diperoleh tiap negara untuk suatu barang

b. hambatan non kuantitatif ; a.partisipasi pemerintah langsung dari


pemerintah b. prosedur pabean dan administrasi lainnya; c standar
(kesehatan, keselamatan, dan mutu produk)

5. Alasan diberlakukan retriksi perdagangan

a. Pertahanan Nasional

b. Sanksi yang dikenakan pada negara suatu negara agar bertindak sesuai yang
diinginkan

c. Melindungi industri yang baru tumbuh (infant industri)

d. Melindungi tenaga kerja domestik dari tenaga kerja murah dari luar negeri

11
e. Tarif ilmiah/ persaingan yang adil

f. Tindakan balasan (karena f,g,h)

Alasan Restriksi Perdagangan

• Dumping : menjual suatu produk diluar negeri dengan harga yang kurang dari
biaya produksi, harga pasar dalam negeri atau harga untuk negara ketiga

• Subsidi : Sumbangan keuangan diberikan secara langsung atau tidak langsung


oleh pemerintah tanpa imbalan keuntungan, Termasuk hibah , perlakuan pajak
istimewa dan asumsi pemerintah mengenai pengeluaran bisnis yang normal

• Countervailing duties: pajak impor tambahan yang dikenakan atas impor yang
telah memperoleh keuntungan dari subsidi ekspor

Jenis lain dumping

• Dumping Sosial: Kompetisi yang tidak adil krn tenaga buruh yang lebih murah
dan kondisi kerja yang lebih buruk

• Dumping Lingkungan: Kompetisi yang tidak adil krn peraturan lingkungan


setempat tidak seketat negara lainnya

• Dumping jasa keuangan: kompetisi tidak adil krn rendahnya tingkat penetapan
jaminan aset bank

• Dumping budaya: Kompetisi tdk adil krn lebih membantu perusahaan lokal

• Dumping pajak: perbedaan pajak korporasi

6. FDI di indonesia
UU Penanaman Modal Asing (UU No. 1/1967) dikeluarkan untuk menarik
investasi asing guna membangun ekonomi nasional. Di Indonesia adalah wewenang

12
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memberikan persetujuan dan
ijin atas investasi langsung luar negeri. Dalam dekade terakhir ini pemodal asing
enggan menanamkan modalnya di Indonesia karena tidak stabilnya kondisi
ekonomi dan politik. Kini muncul tanda-tanda bahwa situasi ini berubah: ada
sekitar 70% kenaikan FDI di paruh pertama tahun 2005, bersamaan dengan
tumbuhnya ekonomi sebesar 5-6% sejak akhir 2004. Pada awal 2005, Inggris,
Jepang, Cina, Hong Kong, Singapura, Australia, dan Malaysia adalah sumber-
sumber FDI yang dianggap penting. Menurut data statistik UNCTAD, jumlah total
arus masuk FDI di Indonesia adalah US$1.023 milyar pada tahun 2004 (data
terakhir yang tersedia); sebelumnya US$0.145 milyar pada tahun 2002, $4.678
milyar pada tahun 1997 dan $6.194 milyar pada tahun 1996 [tahun puncak].

7. Gaya Amerika dalam Membatasi Investasi Asing


Amerika Serikat adalah investor asing langsung terbesar di dunia dan
jugapenerima terbesar dari investasi asing langsung (Foreign Direct Investment,
FDI). Tapi seperti setiap negara berdaulat, tetap berusaha untuk meredam penetrasi
pasar terbuka dengan dalih perlindungan kepentingan keamanan nasional. Untuk
mencapai keseimbangan ini sama artinya dengan menempatkan batasan tertentu
pada investasi luar negeri di sektor-sektor strategis sensitif ekonomi AS.
Kekhawatiran terhadap transaksi asing biasanya terkait dengan merger,
akuisisi, dan pengambil alihan perusahaan domestik, yang disebut greenfield
investment. Anggota parlemen AS, telah mengeluarkan undang-undang yang
membatasi atau mencegahtransaksi asing yang dapat menyebabkan hilangnya
teknologi sensitif, outsourcing pekerjaan, atau merusak berbagai sektorstrategis.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara telah meninjau ulang undang-
undang mereka karena kekhawatiran terhadap terorisme internasional dan investasi
global dengan BUMN asing sehubungan dengan masalah transparansi dan
akuntabilitas.
Pengawasan federal terhadap investasi asing telah berkembang dari waktu
ke waktu guna dalam menanggapi perubahan kondisi ekonomi dan keamanan.
Pemerintahan Gerald Ford (1974-1977) membentuk Komite Investasi Asing di
Amerika Serikat pada tahun 1975 di tengah kegelisahan Kongres atas

13
meningkatnya investasi negara OPEC di AS, yang bagi banyak pembuat kebijakan
melihat dianggap mencurigakan.Komite melakukan koordinasi kebijakan AS atas
investasi asing dan meninjau transaksi yang dapat memiliki konsekuensi yang
signifikan bagi kepentingan AS. Obyek wewenang Komite adalah pengkajian
rahasia mengenai merger, akuisisi, atau pengambilalihan yang mengakibatkan
kontrol asing dalam perdagangan antarnegara di Amerika Serikat. Transaksi yang
tidak menjadi obyek pengawasan adalah transaksi yang dilakukan semata-mata
untuk tujuan investasi atau dimana investor asing tidak berniat menentukan atau
mengarahkan keputusan bisnis.

8. Jenis-Jenis FDI

 Brownfield Investment

Investasi lapangan coklat, yang juga disebut sebagai "brownfield"


adalah ketika sebuah perusahaan atau badan pemerintah membeli atau
menyewa fasilitas produksi yang ada untuk meluncurkan kegiatan produksi
baru. Inilah salah satu strategi yang digunakan dalam investasi asing langsung.
Alternatif untuk ini adalah investasi lapangan hijau, di mana pabrik baru
dibangun. Brownfield investment mencakup pembelian dan penyewaan
fasilitas yang ada. Kadang, pendekatan ini mungkin lebih baik, karena
strukturnya sudah berdiri. Tidak hanya dapat menghemat biaya untuk bisnis
investasi, juga dapat menghindari langkah-langkah tertentu yang diperlukan
untuk membangun fasilitas baru di tempat kosong, seperti izin mendirikan
bangunan dan utilitas penghubung.

 Greenfield Investment

Investasi green field investment adalah bentuk investasi langsung asing


dimana perusahaan induk membangun operasinya di negara asing dari awal ke

14
atas. Selain pembangunan fasilitas produksi baru, proyek-proyek ini juga dapat
mencakup pembangunan pusat distribusi baru, perkantoran dan tempat tinggal.
Dalam proyek ini konstruksi pabrik perusahaan dilakukan sesuai spesifikasi
sendiri, karyawan dilatih untuk standar perusahaan dan proses fabrikasi dapat
dikontro dengan ketat. Jenis keterlibatan ini benar-benar berbeda dari investasi
tidak langsung di mana perusahaan mungkin memiliki sedikit atau tidak
memiliki kontrol dalam operasi, kontrol kualitas, penjualan dan pelatihan.

 Aliansi

Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih


kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun
memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi
secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu
tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung,
namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target
yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah
menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan
dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan
sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manufaktur,
pendanaan proyek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual.
Dengan aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan
muncul sinergi. Perusahaan yang telah melakukan aliansi antara lain
GE/SNECMA; Fuji Xerox Co., Ltd.; AIZA-Cibe Geigy; NUMMI; Dell dan
EMC; Aliansi Dexa Medica dengan GlaxoSmithKline dan dengan Alpharma
dan Indofarma; PT Kalbe Farma Tbk dengan PT Enseval dan PT Dankos
Laboratories Tbk,; Bank Muamalat dengan PT Pos dan BCA; Mitsubishi
dengan DaimlerCrysler; Renault dan Nissan; Star Alliance; dan lain-lain.

 Marger

Marger adalah suatu penggabungan antara dua atau lebih perusahaan


yang setuju menyatukan kegiatan operasionalnya dengan basis yang relatif

15
seimbang, karena mereka memiliki sumber daya dan kapabilitas yang secara
bersama-sama dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih kuat.
Pemegang saham atau pemilik dari kedua perusahaan sebelum merger menjadi
pemilik dari saham perusahaan hasil merger, dan top manajemen dari kedua
perusahaan tetap menduduki posisi senior dalam perusahaan setelah merger.
Contohnya adalah seperti yang dilakukanpada industri pertelevisian, yakni PT
Televisi Transformasi Indonesia (TransTV) dan PT Duta Visual Nusantara
Tivi Tujuh (Trans7), yang menginduk pada PT Trans Corporation. Kemudian
pada perusahaan angkutan taxi, yakni perusahaan PT Taxi Gamya yang
melakukan marger dengan PT Bluebird.

 Franchise

Franchise ini merupakan suatu metode untuk melakukan bisnis,


yaitu suatu metode untuk memasarkan produk atau jasa ke masyarakat.
Selanjutnya disebutkan pula bahwa franchise dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem pemasaran atau distribusi barang dan jasa, di mana sebuah perusahaan
induk (franchisor) memberikan kepada individu atau perusahaan lain yang
berskala kecil dan menengah (franchisee), hak-hak istimewa untuk
melaksanakan suatu sistem usaha tertentu dengan cara yang sudah ditentukan,
selama waktu tertentu, di suatu tempat tertentu.

 Lisensi

Lisensi adalah suatu bentuk pemberian izin untuk memanfaatkan suatu


HAKI (Hak atas Kekayaan Intelektual), yang dimana dapat diberikan oleh
pemberi lisensi kepada penerima lisensi agar penerima lisensi dapat melakukan
suatu bentuk kegiatan usaha, baik itu dalam bentuk teknologi atau pengetahuan
yang dapat dipergunakan untuk memproduksi, menghasilkan, menjual maupun
memasarkan barang (berwujud) tertentu, juga yang akan dipergunakan untuk
melaksanakan kegiatan jasa tertentu, dengan menggunakan hak atas kekayaan
intelektual yang dilisensikan tersebut. Untuk keperluan tersebut pengerima
lisensi diwajibkan untuk memberikan kontra prestasi dalam bentuk
pembayaran royalti yang dikenal juga dengan license fee.

16
Pihak yang menjual atau memberikan lisensi biasa disebut
dengan Licensor (pemberi lisensi) dan pihak yang menerima lisensi disebut
dengan Licensee (penerima lisensi). Makna lisensi secara tidak langsung
sudah bergeser ke arah "penjualan" izin untuk mempergunakan paten, hak atas
merek (khususnya merek dagang) atau teknologi (di luar perlindungan paten =
rahasia dagang) kepada pihak lain.

17
2.2 Integrasi Ekonomi Regional
1. Pengertian Integrasi ekonomi regional
Integrasi ekonomi regional merupakan kerja sama negara-negara
yang saling berdektatan secara geografis dalam hal ekonomi. Perdagangan,
ketenagakerjaan, investasi asing umumnya merupakan hal-hal yang
dibebaskan dari hambatan untuk dilakukan antar negara-negara anggota.
Aliansi regioanal untuk medorong kebebasan perdagangan
internasioal adalah fitur penting landasan internasioanal pasca- Perang
Dunia II. Terdapat lebih dari 200 persetujuan sejenis, walaupun tidak
semuanya memiliki begitu banyak dampak praktis. Mereka memberikan
bisnis internasionaldenagan banayak peluang dan tantangan. Satu dekade
terakhir khususnya telah terlihat munculnyasejumlah blog perdagangan,
ketika negara-negara berusaha untuk mengintegrasikan ekonomi mereka
lebih dekat untuk membuka pasar baru bagi perusahaan mereka dan
menurunkan harga untuk konsumen mereka.
2. Bentuk Integrasi Ekonomi
a. Area perdagangan bebas
Sebuah area perdagangan bebas membuat (free trade area) mendorong
perdagangan diantara anggota dengan menghapus hambatan
perdagangan (tarif,kuota,dan NTB lainnya ) diantara mereka sendiri.
Satu contoh pengaturan tersebut adalah NAFTA, yang mengurangi tarif
dan NTB untuk perdagngan antara Kanada, Meksiko, dan Amerika
Serikat.
b. Serikat pabean (Inggris: Customs union) adalah persetujuan antara dua
negara atau lebih untuk menghilangkan hambatan perdagangan yang
berupa pengurangan atau peniadaan bea masuk. Serikat pabean berbeda
dengan perdagangan bebas. Hal ini karena negara di luar anggota
serikat pabean akan dikenakan tarif umum.
c. Pasar Bersama yaitu Sekelompok negara-negara yang menghilangkan
semua hambatan untuk pergerakan barang dan faktor antara mereka
sendiri, dan yang juga, pada setiap produk, setuju untuk memungut tarif

18
yang sama pada impor dari luar kelompok. Setara dengan serikat
pabean ditambah mobilitas bebas dari faktor.
d. Sebuah serikat ekonomi adalah perjanjian antara dua atau lebih negara
berdaulat untuk mengkoordinasikan kebijakan perdagangan. Kemajuan
ke serikat ekonomi formal biasanya melibatkan beberapa tahapan
meningkatkan kerja sama antara negara-negara. Negara-negara anggota
dalam berbagai tahap umumnya berbagi perbatasan darat, meskipun
ada banyak pengecualian untuk ini. Serikat ekonomi meningkatkan
efisiensi perdagangan dengan menghilangkan hambatan perdagangan
dan kerja sama dalam kebijakan moneter.
e. Serikat Politik adalah ( political uniuon ) merupakan integrasi ekonomi
yanag terdiri dari dua hal atau lebih negara yang penuh politik, dengan
demikian secara efektif menjadikan negara-negara tersebut sebagai satu
negara. Contoh dari serikat politik adalah integrasi dari 13 koloni
terpisah yang beroperasi dibawah Articles Of Confederition menjadi
negara baru , yaitu Amerika Serikat

3. Dampak Integrasi Ekonomi Terhadap Perusahaan


Terberntuknya integrasi ekonomi tidak disangkal akan menciptakan
sejumlah manfaat dan kerugian. Kerugian dan manfaat tersebut antara lain:
1. Kerugian
Integrasi ekonomi internasional membatasi kewenangan suatu
Negara untuk menggunakan kebijakan fiscal, keuangan dan moneter untuk
mempengaruhi kinerja ekonomi dalam negeri. Hilangnya kedaulatan
Negara merupakan biaya atau pengorbanan terbesar yang ” diberikan ”
oleh masing-masing negara yang berintegrasi dalam satu kawasan.
Diperlukan kesadaran politik yang tinggi dari suatu Negara dalam
menentukan apakah bersedia untuk “melepas”sebagian kedaulatan
negaranya kepada badan supranasional di kawasan.

Kerugian lain dalah adanya kemungkinan hilangnya pekerjaan dan potensi


menjadi pasar bagi Negara yang tidak mampu bersaing. Tenaga kerja dan

19
produksi dari Negara lain dalam suatu kawasan akan masuk dengan
hambatan yang lebih ringan. Hal ini berpotensi menimbulkan
pengangguran di dalam negeri dan ketergantungan akan produk impor
yang lebih murah dan efisien.

2. Manfaat
Manfaat, berkaitan dengan signifikansi integrasi, integrasi ekonomi
menjanjikan manfaat ekonomi baik dari sudut pandang pelaku ekonomi
maupun dari manfaaat bagi perekonomian kawasan. Hal mendasar dalam
proses integrasi ekonomi adalah meningkatnya kompetisi actual dan
potensial diantara pelaku pasar, baik pelaku pasar yang berasal dari suatu
Negara, dalam sekelompok Negara, maupun pelaku pasar diluar kedua
kelompok tersebut. Kompetisi diantara pelaku pasar tersebut diharapkan
akan mendorong harga barang dan jasa yang sama lebih rendah,
meningkatkan variasi kualitas dan pilihan yang lebih luas bagi kawasan
yang terintegrasi. Selain itu, desain produk, metode pelayanan, system
produksi dan distribusi serta aspek lain menjadi tantangan bagi pelaku
pasar saat ini dan dimasa depan. Hal ini akan mendorong perubahan arah
dan intensitas dalam inovasi dan kebiasaan kerja dalam suatu
perusahaan.Selain kompetisi yang meningkat, integrasi ekonomi juga
meberikan manfaat lain yaitu tercapainya ekonomi melalui pasar yang
lebih luas yang akan mendorong peningkatan efisiensi perusahaan melalui
berkurangnya biaya produksi.
Sementara dilihat dari sudut pandang kawasan, integrasi ekonomi akan
menstimulasi aliran dan perdagangan intraregional yang lebih tinggi serta
munculnya perusahaan-perusahaan yang mampu berkonpetisi secara
global. Selain itu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berujung pada
peningkatan kesejahteraan diseluruh kawasan.

4. Alasan melakukan integrasi

Integrasi vertikal

20
Integrasi vertikal adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi
suatu perusahaan yang aktivitasnya berhubungan secara vertikal. Hubungan
vertikal meliputi pengadaan bahan baku dan sumber daya lain, proses produksi,
hingga pemasaran ke konsumen pengguna barang atau jasa.

Alasan adanya integrasi secara vertikal adalah karena Kondisi dimana


ketersediaan bahan baku perusahaan mengalami permasalahan dalam jumlah
maupun kualitas dan kondisi itu menjadi semakin buruk maka ini merupakan salah
satu indikasi dari perlunya dilakukan integrasi secara vertikal. Kemudian yang
berkaitan dengan proses distribusi produk dari perusahaan, jika kondisi dimana
proses distribusi ini terganggu oleh masalah pada pihak ketiga, baik dalam hal akses
serta komitmen kerja sama maka hal ini juga dapat menjadi salah satu indikasi
penting, perlu adanya integrasi vertikal.

Contohnya adalah apa yang dilakukan oleh perusahaan Indofood yang


memiliki perusuhaan yang menguasai bahan produk utamanya yaitu tepung,
dimana perusahaan tersebut adalah Bogasari, sehingga hal ini membuat dominasi
Indofood di persaingan menjadi semakin kuat karena supply bahan bagi yang selalu
tersedia dengan tentunya harga yang sangat murah karena kedua perusahaan
tersebut dibawah kepemilikan yang sama.

Keuntungan melakukan integrasi vertikal adalah perusahaan dapat


menguasai perusahaan yang memproduksi bahan baku utama perusahaan, tentu saja
yang utama keuntungannya ketersediaan bahan baku uatam dari perusahaan tentu
saja akan selalu tersedia dengan jumlah yang cukup, dan juga perusahana dapat
mengontrol kualitas dari bahan baku tersebut, sehingga bahan baku yang akan di
gunakan oleh perusahaan akan sangat baik dan juga biaya produksinya, hingga
biaya inventory mungkin akan bisa direduksi. perusahaan juga dapat menguasai
proses distribusi dalam hal ini retail dan wholesale perusahaan, maka
keuntungannya tentu saja perusahan akan dapat dengan jelas mengontrol sejauh
proses distribusi yang ada, perusahaan dapat mengurangi biaya pengiriman karena
distributor serta penjualnya juga milik satu perusahaan.

2. Integrasi horizontal

21
Integrasi horizontal adalah suatau kebijakan yang dilakukan perusahaan
Ketika perusahaan melakukan penguasaan atau kerja sama pada perusahaan yang
berada pada satu jenis industri yang sama.

Faktor yang sangat mempengaruhi terjadinya Integrasi horizontal adalah


faktor eksternal, dimana banyak perusahaan yang bersaing dalam industri tersebut
bersaing semakin ketat, dimana beberapa perusahaan yang ada saling berusaha
untuk menjadi leader market, sehingga salah satu dari beberapa perusahaan tersebut
melihat bahwa akan sangat lebih baik kinerjanya jika perusahaan tersebut
bergabung satu dengan lainnya atau setidaknya melakukan kerja sama untuk
meningkatkan kinerja dan penguasaan pasar yang ada.

Contohnya adalah seperti apa yang dilakukan Esia dan Flexi dimana mereka
bekerja sama dalam meningkatkan kinerja pelayanan mereka pada konsumen,
dimana seperti yang diketahui bahwa kedua perusahaan ini bergerak dalam bidang
yang sama, meskipun dengan kepimilikan yang berbeda antar
keduanyaKeuntungan bagi perusahaan adalah adanya penguasaan pangsa pasar
yang semakin meningkat, penguasaan serta penggunaan teknologi yang semakin
efisien, saling mengisi antar kedua perusahan tersebut, baik dari pelayanan, kinerja
produk hingga proses pendistribusianya serta bargaining power yang semakin
besar dalam menghadapi persaingan yang ada dalam industri tersebut.

5. Integrasi Ekonomi Regional di Seluruh Dunia

1. Integrasi Ekonomi Regional di Eropa

Eropa memiliki dua blok perdagangan, yakni UE (Uni Eropa) dan


EFTA (European Free Trade Association). Uni Eropa memiliki perbedaan yang
sangat signifikan daripada EFTA. Uni Eropa Eropa memiliki 28 anggota dan
tingkat integrasi dari Free Trade Area hingga Politic Union. Sedangkan EFTA
hanya memiliki 4 anggota dan berada pada tingkat Free Trade Area. Maka dari
itu, Uni Eropa saat ini merupakan negara adidaya yang memiliki daya saing
yang sangat kuat untuk melawan negara Amerika Serikat, serta pembahasan

22
berikutnya mengenai integrasi ekonomi regional di Eropa akan berpusat pada
Uni Eropa.

Uni Eropa

Komunitas yang dibangun oleh 6 negara Eropa (Belgia, Prancis, Jerman


Barat, Italian, Luksemburg, dan Belanda) pada tahun 1951 yang bertujuan
untuk menghilangkan hambatan antarnegara terkait pengiriman batu baru, besi,
baju, dan besi tua.

Pada tahun 1957, komunitas komoditas tadi menandatangani perjanjian


Traktat Roma (Treaty of Rome) dan mendirikan Komunitas Eropa. Perjanjian
Traktat Roma ini memiliki dua tujuan, yakni menghapiskan hambatan
perdagangan dan investasi dan menyelaraskan standar teknis dan hukum.
Dengan adanya perjanjian Traktat Roma diharapkan terciptanya pergerakan
faktor produksi bebas di antaranegara anggota dan difasilitasi oleh
penyelarasan hukum dan kebijakan umum terutama bidang pertanian dan
transportasi yang merupakan bidang terpenting pada saat itu.

Dengan berjalannya waktu, banyak negara sekitar Komunitas Eropa


yang bergabung seperti Britania Raya, Irlandia, Denmark, Yunani, Spanyol,
dan Portugal. Pada tahun 1986, dibuatlah perjanjian Undang-Udang Eropa
Tunggal (Single European Act). Perjanjian ini memiliki dua tujuan, yakni
menghapuskan semua kontrol perbatasan antara negara (Sumber Daya) dan
“Saling mengakui”. Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan tidak terjadinya
pembatasan transaksi yang menyebabkan penundaan dan pengurangan sumber
daya. Untuk mewujudkan harapan ini, Undang-Undang Eropa Tungal memiliki
prinsip “Saling mengakui” untuk standar produk dimana bila ada produk yang
dikembangkan pada salah satu negara Komunitas Eropa akan diterima oleh
anggota lainnya asalkan memenuhi syarat kesehatan dan keselamatan.

Setelah perjanjian Undang-Undang Eropa Tunggal diterapkan, Jerman


Timur reunifikasi dengan Jerman Barat. Pada tahun 1991, lahir sebuah
perjanjian yang merubah nama Komunitas Eropa menjadi Uni Eropa.

23
Perjanjian tersebut bernama Traktat Maastricht. Perjanjian ini memiliki dua
tujuan, yakni menandai pentingnya Undang-Undang Eropa Tunggal dan
mendorong pembentukan mata uang Euro.

Uni Eropa terus berkembang karena adanya penyatuan Ekonomi dan


Politik. Hal ini membuahkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat daripada
ekspetasi, meskipun terdapat kesamaan politik, tetap ada politik yang berbeda
dan memunculkan isu-isu. Hingga tahun 2007, Uni Eropa terdiri dari 27 negara
anggota. Sehingga jumlah penduduk Uni Eropa mencapai lebih dari 500juta
dan PDB hampir mencapai €11 Triliun lebih besar daripada Amerika Serikat
dimana Uni Eropa telah menjadi negara adidaya global.

2. Integrasi Ekonomi Regional Di Asia

Asean Free Trade Area (AFTA)

Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (Bahasa Inggris: ASEAN Free


Trade Area, AFTA) adalah sebuah persetujuan oleh ASEAN mengenai sektor
produksi lokal di seluruh negara ASEAN. Ketika persetujuan AFTA
ditandatangani resmi, ASEAN memiliki enam anggota, yaitu, Brunei,
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Vietnam bergabung
pada 1995, Laos dan Myanmar pada 1997 dan Kamboja pada 1999. AFTA
sekarang terdiri dari sepuluh negara ASEAN. Keempat pendatang baru tersebut
dibutuhkan untuk menandatangani persetujuan AFTA untuk bergabung ke
dalam ASEAN, namun diberi kelonggaran waktu untuk memenuhi kewajiban
penurunan tarif AFTA.

ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan


dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas
perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan
regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia
serta serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.

AFTA dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN


ke IV di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN

24
FreeTrade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-
negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam
rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia akan dicapai dalam waktu
15 tahun (1993-2008), kemudian dipercepat menjadi tahun 2003, dan terakhir
dipercepat lagi menjadi tahun 2002.

Asean-China Free Trade Area (ACFTA)

Kawasan Perdagangan Bebas China-ASEAN (ACFTA), mulai


diberlakukan pada awal Januari 2010 , dan arti dari kesepakatan ini, maka
barang-barang antar negara-negara di China dan ASEAN akan bebas masuk
antar negara dengan pembebasan tarif masuk.

Sejarah dan asal-usul dibentuknya ACFTA ini pertama sudah disepakati


sejak November 2001 dalam KTT ASEAN ke-7 di Bandar Sri Begawan-Brunei
Darussalam. Pada tanggal 4 November 2002, pemerintah Republik Indonesia
bersama negara-negara ASEAN menandatangani Framework Agreement on
Comprehensive Economic Co-operation between the Association of South East
Asian Nations and the People’s Republic of China . Melalui perjanjian China-
ASEAN Free Trade Area (CAFTA) ini, maka ASEAN mulai melakukan pasar
bebas di kawasan China-ASEAN. Dan khusus negara ASEAN seperti
Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina dan Brunai telah
menerapkan bea masuk 0% per Januari 2004 untuk beberapa produk
berkategori Early Harvest Program. Yang dimaksud dengan Early Harvest
Program adalah 14 item produk sektor pertanian yang dikeluarkan dari
perjanjian perdagangan bebas.

Ini berarti bahwa perpindahan barang, jasa, modal dan tenaga kerja
antara ASEAN dan China bebas hambatan. Tujuan dari kesepakatan ini adalah
untuk meningkatkan perdagangan yang akan meningkatkan efisiensi dalam
produksi dan konsumsi di dua wilayah ini. Tujuan akhirnya adalah masalah
kesejahteraan di dua kawasan.

Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)

25
ASIA-PACIFIC ECONOMIC COOPERATION (APEC) adalah satu-
satunya kelompok antar pemerintah di dunia operasi atas dasar komitmen yang
tidak mengikat, dialog terbuka, danm rasa hormat yang sama untuk dilihat dari
semua peserta. Artinya tidak seperti WTO atau badan-badan perdagangan
multilateral lainnya, APEC tidak memiliki kewajiban perjanjian yang
diperlukan dari peserta. Keputusan yang dibuat dalam APEC yang dicapai
dengan konsensus dan komitmen yang dilakukan atas dasar sukarela.

Tujuan negara anggota APEC adalah untuk meningkatkan kerja sama


multilateral dalam menaikkan ekonomi negara-negara pasifik dan
menumbuhkembangkan saling bergantungnya di kawasan ini.

Tujuan utama pencapaian visi APEC adalah apa yang disebut sebagai
"Bogor Goals" perdagangan bebas, terbuka, dan investasi di kawasan Asia-
Pasifik menjelang 2010 untuk ekonomi-ekonomi industrialisasi dan pada 2020
untuk negara berkembang. Tujuan ini diadopsi oleh para pemimpin APEC pada
pertemuan mereka tahun 1994 di Bogor, Indonesia.

APEC berdiri pada tahun 1989, Pada awalnya APEC bekerja untuk
pertumbuhan ekonomi selanjutnya dan kemakmuran untuk wilayah serta untuk
memperkuat komunitas Asia-Pasifik. Saat ini APEC memiliki 21 negara
anggota. Minat APEC meningkat pada November 1993 ketika para kepala
negara anggota APEC bertemu untuk pertama kalinya pada konferensi dua hari
di Seattle. Salah satu pandangan adaalah bahwa APEC harus berkomitmen
untuk pembentukan akhir dari kawasan perdagangan bebas. Langkah tersebut
akan mengubah Rim Pasifik ( Lempeng Pasifik ) dari ekspresi geografis
menjadi kawasan perdagangan terbesar di dunia.

South Asian Association For Regional Cooperation (SAARC)

SOUTH ASIAN ASSOCIATION FOR REGIONAL COOPERATION


(SAARC) adalah Asosiasi Asia Selatan untuk Kerja Sama Regional didirikan
pada tahun 1985 oleh Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan,

26
Sri Langka, dan Afghanistan bergabung pada tahun 2007. Selama bertahun-
tahun negara-negara SAARC telah berubah dari beberapa huubungan bilateral,
menuju terciptanya kesepakatan seluruh wilayah yang mencangkup
hubungannya dengan integrasi ekonomi regional, termasuk pajak ganda,
standar produk, pabean, dan arbitrase sengketa perdagangan. Sementara
negara-negara SAARC belum membuka perbatasan mereka, negara-negara
anggota bergerak menuju tujuan ini melalui sistem penurunan tarif dengan apa
yang dikenal sebagai Kawasan Perdagangan Bebas Asia Selatan (South Asian
Free Trade Area/ SAFTA)

1. INTEGRASI EKONOMI REGIONAL DI AMERIKA

Free Trade Area of the Americas (FTAA)

Wilayah perdagangan bebas Amerika (FTAA) adalah kesepakatan yang


diusulkan untuk menghilangkan atau mengurangi hambatan perdagangan di
antara semua negara di benua Amerika, termasuk Kuba.

Kawasan Perdagangan Bebas Amerika mulai dengan KTT Amerika di


Miami, Florida, pada 11 Desember 1994, tetapi FTAA datang ke perhatian
publik selama KTT Quebec City Amerika, diselenggarakan di Kanada pada
tahun 2001, sebuah pertemuan yang ditargetkan oleh anti-corporatization dan
protes anti-globalisasi. Negosiasi Miami pada tahun 2003 bertemu protes
serupa, meskipun mungkin tidak besar.

Di putaran terbaru perundingan, Menteri perdagangan dari 34 negara


bertemu di Miami, Florida, di Amerika Serikat, pada bulan November 2003
untuk mendiskusikan proposal. Perjanjian yang diusulkan adalah perpanjangan
dari perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA) antara Kanada,
Meksiko dan Amerika Serikat. Menentang proposal dari Kuba, Venezuela,
Bolivia, Ekuador, Dominika, dan Nikaragua (semua yang dimasukkan Bolivar
alternatif untuk Amerika dalam respon), dan negara-negara anggota Mercosur.
Diskusi telah gagal atas poin serupa sebagai perundingan Doha pengembangan
bulat dari organisasi perdagangan dunia (WTO); negara-negara maju mencari
diperluas jasa trading dan meningkatkan hak kekayaan intelektual, sementara

27
negara-negara kurang maju mencari mengakhiri subsidi pertanian dan
perdagangan bebas di pertanian barang. Mirip dengan pembicaraan WTO,
Brasil telah mengambil peran kepemimpinan di antara negara-negara kurang
berkembang, sementara Amerika Serikat telah mengambil peran serupa untuk
negara-negara maju.

Central American Common Market (CACM)

Central American Common Market (CACM) adalah sebuah asosiasi 5


negara Amerika Tengah dibentuk untuk memfasilitasi pembangunan ekonomi
regional melalui perdagangan bebas dan integrasi ekonomi. Didirikan oleh The
General Treaty on Central American Economic Integration dan ditandatangani
oleh Guatemala, Honduras, El Savador dan Nikaragua pada bulan Desember
1960. Keanggotaan perjanjian ini diperluas dengan masuknya Kosta Rika pada
bulan Juli 1962 Asosiasi ini memiliki kantor pusat di Guatemala.

2. INTEGRASI EKONOMI REGIONAL DI AFRIKA

East African Community (EAC)

Komunitas Afrika Timur (bahasa Inggris: East African Community,


disingkat EAC) adalah organisasi antar negara Afrika Timur yang terdiri dari
lima anggota: Burundi, Kenya, Rwanda, Tanzania, dan Uganda. Ketua
Komunitas Afrika Timur saat ini adalah Pierre Nkurunziza, yang juga menjabat
sebagai Presiden Republik Burundi. Organisasi ini didirikan pada tahun 1967,
jatuh pada tahun 1977, dan dipulihkan lagi pada 7 Juli 2000. Pada tahun 2008,
setelah bernegosiasi dengan Komunitas Pengembangan Afrika Selatan dan
Pasar Bersama untuk Afrika Timur dan Selatan, zona perdagangan bebas
Komunitas Afrika Timur akan diperluas ke negara anggota ketiga organisasi
tersebut. Komunitas Afrika Timur adalah bagian penting dari Komunitas
Ekonomi Afrika.

Komunitas Afrika Timur mungkin merupakan cikal bakal pendirian


Federasi Afrika Timur. Pada tahun 2010, Komunitas Afrika Timur telah
memberlakukan pasar bersama untuk barang, buruh, dan modal. Terdapat pula

28
rencana untuk menetapkan mata uang bersama dan federasi politik penuh
dalam tiga tahun kedepan.

29
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Investasi langsung luar negeri (Foreign Direct Investment/ FDI) terjadi
ketika sebuah perusahaan secara langsung berinvestasi dengan memfasilitasi
proses produksi ataupun dalam memasarkan produk di negara lain. Investasi
langsung luar negeri adalah arus modal internasional dimana perusahaan dari
suatu negara mendirikan atau memperluas perusahaannya di negara lain.

Integrasi ekonomi regional merupakan kerja sama negara-negara yang


saling berdektatan secara geografis dalam hal ekonomi. Perdagangan,
ketenagakerjaan, investasi asing umumnya merupakan hal-hal yang
dibebaskan dari hambatan untuk dilakukan antar negara-negara anggota.

30
DAFTAR PUSTAKA

1) Ekananda, Mahyus. 2014. Ekonomi Internasional. Jakarta:Erlangga

2) Griffin, Ricky W & Pustai , Michael W.2015. Bisnis Internasional.


Jakarta:Salemba Empat

3) Muttahara, indira. 2014. “integrasi ekonomi regional”.


https://www.slideshare.net/indiranadya/integrasi-ekonomi-regional. Di akses
pada tanggal 25 september 2017.

4) “memahami investasi langsung luar negeri”. http://www.downtoearth-


indonesia.org/old-site/fifdi.htm. Di akses pada tanggal 23 september 2017.

5) Zendrato, arman. 2015. “dampak kebijakan investasi”. http://arman-


zendrato.blogspot.co.id/2015/05/dampak-kebijakan-investasi-foreign.html. Di
akses pada tanggal 24 september 2017

6) Suprima, aldino. 2010. “integrasi ekonomi”.


http://aldinosuprima.blog.uns.ac.id/2010/05/26/integrasi-ekonomi/. Di akses
pada tanggal 24 september 2017

7) Asytuti, rinda. 2010. “pasar bebas dan kebijakan pemerintah tinjauan ekonomi
konvensional dan ekonomi islam.
https://rindaasytuti.wordpress.com/2010/06/29/pasar-bebas-dan-kebijakkan-
pemerintah-tinjauan-ekonomi-konvensional-dan-ekonomi-islam/. Diakses
pada tanggal 24 september 2017

8) “Brownfield Investment” Sumber :


http://www.investopedia.com/terms/b/brownfield.asp

9) “Investasi Lapangan Hijau”, sumber :


http://www.investopedia.com/terms/g/greenfield.asp

10) Ciptowiyono, Isharyanto; ”gaya amerika dalam membatasi investasi asing“;


https://www.kompasiana.com/isharyanto/gaya-amerika-dalam-membatasi-

31
investasi-asing_55295e79f17e613d678b4575; diakses pada tanggal 28 oktober
2017

11) http://exclusive-lanz.blogspot.co.id/2015/01/sejarah-singkat-wtonaftaafta-
dan-ue.html?m=1

12) https://en.wikipedia.org/wiki/Free_Trade_Area_of_the_Americas

13) https://michaelorstedsatahi.wordpress.com/2011/05/19/china-asean-free-
trade-area/#more-133

14) https://id.wikipedia.org/wiki/Komunitas_Afrika_Timur

32

Anda mungkin juga menyukai