Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD RIAN RAMADHAN

NIM : 041921241

TUGAS TUTORIAL KE-1


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Auditing 2


Kode Mata Kuliah : EKSI 4310
Jumlah sks : 3 sks
Nama : Siska Aprianti, SE. M.Si. Ak. CA. CSRS
Pengembang
Nama Penelaah : Nadhira Hardiana, SE. M. Ak
Status : Baru/Revisi*
Pengembangan
Tahun : 2020
Pengembangan
Edisi Ke- : Edisi 1

Skor Sumber Tugas


No Instruksi Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Menurut saudara, langkah- 35 Modul 2
langkah apa yang harus
dilakukan oleh seorang audtor
ketika melakukan penaksiran
risiko salah saji material.
2 Apa yang saudara ketahui 35 Modul 3
mengenai penyampelan klasik.
Ketika melakukan penyampelan
klasik, teknik – teknik apa yang
dapat digunakan oleh auditor
dalam penyampelan variabel
klasik?
3 Apabila tidak ada jawaban yang 30 Modul 4
diterima atas permintaan
konfirmasi positif kedua ataupun
ketiga dari pelanggan, auditor
dapat melakukan prosedur
alternatif lain. Menurut saudara
prosedur alternatif apa yang yang
dapat dilakukan oleh auditor
untuk konfirmasi yang tidak
dijawab.
* coret yang tidak sesuai
1. Langkah-langkah Menaksir Risiko Salah Saji Material:
a. Mengevaluasi Jenis Potensi Salah Saji yang Mungkin Terjadi
Aspek kritis proses audit meliputi pengenalan faktor-faktor risiko dan kemudian
menghubungkan faktor-faktor risiko tersebut dengan asersi yang berpotensi
mengalami salah saji. Faktor-faktor risiko memengaruhi potensi salah saji dalam
laporan keuangan dalam dua cara. Beberapa risiko memiliki efek yang luas pada
laporan keuangan serta memengaruhi banyak saldo rekening dan asersi
(misalnya level penarikan risiko laporan keuangan). Faktor-faktor lain bersifat
asersi spesifik (misalnya penaksiran level risiko).
b. Mengevaluasi Besarnya Potensi Salah Saji
Beberapa potensi salah saji lebih signifikan daripada yang lain. Dikarenakan
waktu dan sumber daya audit terbatas, maka auditor perlu mengalokasikan
perhatian lebih pada asersi yang memiliki potensi efek yang material secara
individu atau dalam kelompok pada laporan keuangan.
c. Mengevaluasi Kemungkinan Potensi Salah Saji
Sekali auditor telah mengidentifikasi kemungkinan risiko salah saji material,
auditor harus memikirkan seberapa besar kemungkinannya. Setelah berbagai
risiko bisnis, risiko bawaan, dan risiko kecurangan yang dapat memengaruhi
laporan keuangan teridentifikasi, auditor harus mempertimbangkan kelayakan
sistem pengendalian internal. Semaik efektif pengendalian yang diterapkan,
semakin sedikit kemungkinan salah saji material.
Sumber: BMP EKSI-4310/ Auditing 2, Edisi 3, Modul 2, Halaman 2.4 s.d. 2.8
2. Penyampelan Variabel Klasik
Dalam pendekatan ini, teori distribusi normal digunakan dalam pengevaluasian
karakteristik populasi berdasarkan hasil sampel yang digambarkan dari populasinya.
Sampling variabel klasik bermanfaat bagi auditor pada saat tujuan audit berkaitan
dengan kemungkinan kurang saji atau lebih saji dari saldo akun, dan keadaan lain
ketika sampling PPS tidak tepat atau tidak efektif.

Terdapat tiga teknik (atau metode) berikut yang dapat digunakan dalam
penyampelan variable klasik:
a. Rata-rata per unit (mean-per-unit/MPU)
Sampling estimasi MPU mencakup penentuan nilai audit untuk setiap item dalam
sampel. Rata-rata nilai audit ini kemudian dihitung dan dikalikan dengan jumlah
unit dalam populasi yang ditemukan pada estimasi total nilai populasi. Cadangan
risiko sampling yang berkaitan dengan estimasi ini juga dihitung untuk digunakan
dalam mengevaluasi hasil-hasil sampel tersebut.
b. Diferensiasi
Dalam sampling estimasi diferensiasi perbedaan dihitung untuk setiap item
sampel dari nilai audit item tersebut dikurangi nilai bukunya. Rata-rata perbedaan
ini kemudian digunakan untuk memperoleh estimasi nilai total populasi, dan
variabilitas perbedaan digunakan untuk menentukan cadangan resiko sampling
yang dicapai. Tiga kondisi berikut diperlukan dalam penggunaan estimasi
diferensiasi :
1) Nilai buku setiap item populasi harus diketahui
2) Total nilai buku populasi harus diketahui dan sesuai dengan jumlah nilai buku
item-item secaar individual
3) Terdapat perbedaan yang besar antara nilai audit dan nilai buku yang
diperkirakan
c. Rasio
Dalam sampling estimasi rasio, pertama auditor menentukan nilai audit untuk
setiap item dalam sampel. Berikutnya, rasio dihitung dengan membagi jumlah
nilai audit dengan jumlah nilai buku untuk item sampel tersebut. Rasio ini
dikalikan dengan total nilai buku untuk mendapatkan estimasi nilai populasi total.
Cadangan risiko sampling kemudian dihitung berdasarkan variabilitas rasio nilai
audit dan nilai buku item sampel secara individual.
Sumber: BMP EKSI-4310/ Auditing 2, Edisi 3, Modul 2, Halaman 3.55 s.d. 3.62
3. Untuk permintaan konfirmasi positif yang tidak dibalas, dilaksanakan prosedur tindak
lanjut alternatif sebagai berikut:
a. Menelusuri penerimaan kas berikutnya yang teridentifikasi dengan bagian-bagian
penyusun saldo rekening pada tanggal konfirmasi ke dokumentasi pendukung.
b. Menelusuri bagian-bagian penyusun saldo pada tanggal konfirmasi ke dokumen
pendukung seperti order penjualan dan dokumen pengiriman.
Sumber: BMP EKSI-4310/ Auditing 2, Edisi 3, Modul 2, Halaman 4.63

Anda mungkin juga menyukai