Anda di halaman 1dari 14

RESUME MODUL 2 DAN 3

“PENGANTAR BISNIS”

Tutorial Pendamping
MIRNA AMIRYA, SE., MSA

NAMA :
ARIEFFULLOH PUTRA MARHANDIKA (043837315)

KELAS 1D
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA SURABAYA
2021
MODUL 2

I. KONSEP DASAR BERDAGANG DAN PASAR BEBAS

1. MENJANGKAU PASAR BEBAS

1. 1. KONSEP DASAR GLOBALISASI


Pada dasarnya bisnis terdapat 2 macam yaitu Ekspor dan Impor.
Ekspor yaitu menjual produk dan memberikan layanan kepada negara lain.
Sedangkan Impor adalah ketika suatu negara membeli produk dari negara lain.
Kata “globalisasi” banyak digunakan di berbagai negara. Globalisasi dapat
diartikan sebagai tidak adanya batasan atau hambatan dalam perdagangan dengan
negara-negara lain. Bentuk globalisasi dapat dilakukan yaitu globalisasi ekonomi,
pemasara, produksi, sumber daya dan masih banyak lagi. Ada 4 karakteristik
globalisasi yaitu Tumbuhnya hubungan yang meliputi seluruh dunia,
Bertambahnya partisipan yang berbeda dan semakin besar kompleksitas
manajerial. Proses Globalisasi ekonomi juga meliputo proses perubahan
perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau struktural yang akan
berlangsung terus menerus. Indikator globalisasi disuatu negara didalam
perekonomian dapat dilihat dari dua indikator utama, Pertama, rasio perdagangan
internasional (Ekspor dan Impor) Kedua, kontribusi negara tersebut dalam
pertumbuhan investasi dunia, baik investasi langsung jangka panjang maupun
investasi tidak langsung jangka pendek. Setiap organisasi global dipengaruhi oleh
perubahan global yang terjadi pada enam lingkungan yang berbeda, yaitu
lingkungna bisnis dan industri, Lingkungan alam, lingkungan perekonomian,
lingkungan politik, lingkungan hukum, perkembangan teknologi terutama
perkembangan teknologi informasi dan perbedaan budaya. Ada lima karakteristik
perusahaan global yaitu perusahaan tersebut memperoleh sumber daya dari
berbagai tempat, perusahaan tersebut bergerak pada satu atau lebih bidang bisnis,
memandang dunia adalah tempat tinggalnya sendiri dan mencapai integrasi dalam
batas internal dan eksternal.
Selanjutnya ada empat tantangan yang dihadapi oleh organisasi global,
Pertama, organisasi global menangani permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan tetapi harus di kelola. Kedua, keberhasilan organisasi global berasal
dari hal-hal yang tidak berwujud yang tidak dimiliki organisasi tersebut. Ketiga,
pemimpin meningkatkan pengelolaan pada berbagai bentuk perbedaan. Keempat,
manajemen dan organisasi bisnis mengasymsikan peran baru yang belum
direncanakan di masa lalu.
Kenapa perusahaan harus melakukan globalisasi?
1. Untuk dapat memenangkan persaingan
2. Untuk dapat mengendalikan biaya
3. Untuk mendapatkan kesempatan memasuki pasar atau meningkatkan
pertumbuhan pasar
Pengaruh globalisasi merupakan satu dari beberapa faktor yang dapat
memengaruhi bagaimana bisnis beroperasi. Perusahaan Domestik adalah
perusahaan yang melakukan semua prosesnya di negaranya sendiri. Perusahaan
domestik terlibat dalam perekonomian dunia yang bersaing dengan produk impor.
Ada tiga jenis persaingan harga, Pertama, persaingan harga berdasarkan pada
biaya produksi yang lebih rendah daripada negara lain. Kedua, persaingan harga
yang terjadi karena nilai mata uang negara tersebut meningkat.Ketiga,
menurunnya harga produk impor yang disebabkan oleh praktik dumping.
1. 2. KONSEP DASAR BERDAGANG DAN BERDAGANG DENGAN
NEGARA LAIN

Berdagang merupakan usaha untuk menjual dan membeli produk, baik berupa
barang maupun layanan. Semakin banyak perusahaan yang terkait dalam perdagangan
internasional, perekonomian dunia secara cepat menjadi sistem yang saling
ketergantungan, proses tersebut bisa disebut Globalisasi.
Alasan suatu perusahaan atau negara harus melakukan perdagangan dengan negara
lain :
1. Tidak ada negara manapun yang memiliki teknologi yang dapat digunakan untuk
menghasilkan semua produk yang dibutuhkan
2. Apabila ada satu negara yang mampu memenuhi kebutuhannya, maka negara lain
akan berdagang dengannya untuk memenuhi kebutuhan orang-orang di negara
tersebut.
3. Perdagangan bebas merupakan perpindahan barang dan jasa di antara negara-
negara tanpa ada hambatan politik atau ekonomi.
Mengapa melakukan perdagangan internasional? Negara dan para pelaku
bisnis terikat dalam perdanganan internasional untuk mendapatkan bahan baku
maupun produk yang tidak tersedia di negaranya. Ada beberapa faktor yang
mendorong perusahaan melakukan perdagangan atau bisnis internasionalyaitu
mendapatkan permintaan atau pasar dari negara lain. Menurut Griffin dan Pustay
(1999) bisnis internasional berbeda dari bisnis domestik karana :
1. Negara-negara yang terlibat dalam bisnis internasional bisa menggunakan mata
uang yang berbeda
2. Sistem hukum negara berbeda-beda
3. Budaya setiap negara berbeda-beda
4. Ketersediaan sumber daya masing-masing negara berbeda-beda
Perusahaan berusaha masuk ke pasar internasional salahh satunya karena
pasar domestik telah mengalami kejenuhan atau karena banyaknya pesaing domestik
sehungga permintaan domestik juga mengalami penurunan. Beberapa negara
memiliki monopoli produksi dalam sumber daya atau produk. Monopoli ini ada, jika
negara hanya merupakan sumber satu produk tertentu, merupakan penghasil utama
produk tersebut atau merupakan produsen paling efisien dibanding negara lain.
Dalam perdagangan dikenal dengan defisit perdagangan. Apabila suatu
negara tersebut mengalami defisit neraca perdagangan maka hal itu disebabkan,
ekspor di negara tersebut lebih kecil daripada impornya. Sementara, jika ekspor lebih
besar dibandingkan impornya, maka negara tersebut mengalami surplus neraca
perdagangan. Neraca Pembayaran merupakan perbedaan anatara alirann uang ke
dalam dan keluar suatu negara. Neraca pembayaran ini meliputi investasi dari dan ke
negara lain, hutang dari dan ke negara lain, devisa negara, pembelanjaan militer, dan
neraca perdagangan. Perdagangan global merupakan pertukaran produk dan jasa atau
layanan antarnegara atau tidak mengenal batas antarnegara. Beberapa negara juga
dapat memilii keunggulan absolut dan mutlak jika dapat melakukan monopoli dalam
memroduksi produk tertentu secara efisien daripada negara-negara lain.
1. 3. KONSEP PASAR BEBAS

Pasar yang telah mengalami globalisasi dan meningkatnya proporsi kegiatan


bisnis yang memasuki batas antarnegara membutuhkan pengelolaan, peraturan,
kebijakan, pasar global. Sejumlah institusi global telah dibentuk untuk membantu
melaksanakan pengelolaan globalisasi, seperti :
1. Kesepakatan umum mengenai tarif dan perdagangan (General Agreement
Tariffs and Trade)
2. Organisasi perdagangan dunia (World Trade Organitation)
3. Dana Moneter Internasional (International Monitory Fud)
4. Bank Dunia (World Bank)
5. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)
Organisasi Perdagangan Dunia seperti juga kesepakatan umum dalam tarif
dan perdagangan terutama bertanggung jawabdalam mengatur kebijakan sistem
perdagangan dunia. Dana Moneter internasional dibentuk untuk mengawasi
sistem moneter internasional. Bank Dunia yang dibentuk bersamaan dengan
pembentukan dana moneter intenasional pada tahun 1944 didirikan untuk
mempromosikan pengembangan ekonomi. Bank Dunia memfokuskan pada
pinjaman dengan bunga rendah untuk menguranig kas pemerintah di negara
miskin untuk membangun investasi dalam infrastruktur yang signifikan.
Ada 3 tujuan Organisasi perdagangan dunia yaitu :
1. Memromosikan perdagangan dengan mendorong anggotanya mengadopsi
praktek perdagangan yang adil
2. Mengurangi hambatan perdagangan dengan memromosikan negosiasi
multilateral
3. Menyusun prosedur yang adil untuk menyelesaikan perbedaan pendapat.
Sementara itu Dana Moneter Internasional merupakan organisasi yang disusun
untuk memromosikan perdaganan di antara negara-negara anggota dengan
mengurangi hambatan perdagangan dan menungkatkan kerjasama keuangan.
Apabila perusahaan memilih melakukan perdagangan internasional, perlu
dikaji permintaan produk di negara lain. Setelah mengambil keputusan melakukan
bisnis internasional, perusahaan haruis menentukan tingkat keterlibatannya dalam
pasar internasional tersebut apakah sebagai eksportir atau importir. Selanjutnya,
perusahaan internasional melaksanakan kegiatan operasional bisnisnya di negara
lain. Tingkat keterlibatan di pasar internasional berpengaruh kuat pada jenis
struktur organisasi. Strategi aliansi mengatur perusahaan dalam menemukan
perusahaan lain sebagai rekan bisnis dari negara lain yang memberikan
kontribusinya kira-kira separuh dari sumber daya yang dibutuhkan dalam
membangun dan mengoperasionalkan bisnis baru di negara lain.

1. 4. STRATEGI MENJANGKAU PASAR BEBAS

Konsep dasar yang dikembangkan dalam manajemen bisnis internasional


selain keseimbangan ekspor dan impir dan kurs atau nilai tukar mata uang adalah
keunggulan bersaing. Keunggulan absolut ada ketika suatu negara dapat
menghasilkan sesuatu yang lebih murah dan atau lebih tinggi kualitasnya daripada
negara lain. Negara juga menggunakan keunggulan komparatif dalam produk
yang dapat dihasilkan secara lebih efisien daripada negara-negara lain.
Keunggulan kompetitif nasional dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu :
1. Kondisi faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal, kewirausahaan, sumber
daya fisik dan sumber daya informasi.
2. Kondisi permintaan yaitu konsumen domestik yang memromosikan permintaan
yang kuat terhadap produk inovatif
3. Industri-industri yang berhubungan dan yang mendukung, termasuk pemasok
lokal atau regional ataupun pelanggan suatu industri.
4. Strategi, struktur dan persaingan yang menunjukkan perusahaan dan industri
yang menekankan penguragnan biaya, kualitas produk, produktivitas yang lebih
tinggi dan produk inovatif.
Bisnis internasional merupakan suatu usaha yang menantang dan akan
berjalan baik jika dikelola dengan baik pula .

1.4.1. Ekspor dan Impor

Perusahaan dinyatakan telah melakukan perdagangan internasional apabila


mereka mengimpor atau membeli barang dari negara lain dan menjual kembali di
negaranya atau mereka menjual atau mengekspor barang yang dihasilkannya ke
negara lain. Ada faktor yang memengaruhi impor yaitu hambatan perdagangan
yang berasal dari pemerintah, yaitu tarif atau pajak dan kuota impor. Kuota ini
dinilai lebih menghambat perdagangan internasional dibandingkan dengan tarif
atau pajak karena membatasi secara eksplisit banyaknya produk yang boleh di
impor.

1.4.2. Perusahaan Perdagangan

Perusahaan perdagangan membeli barang dari satu negara dan menjualnya ke


negara-negara lain. Perusahaan perdagangan ini menangani semua kegiatan
pemindahan barang dari satu negara ke negara-negara lainnya termasuk
konsultasi, riset pemasaran, periklanan, asuransi, riset dan desain produk,
penggudangan, layanan perdagangann dengan negara lain yang tertarik dengan
penjualan produknya ke pasar bebas.

1.4.3. Lisensi dan Waralaba

Lisensi adalah kesepakatan perdagangan dimana satu perusahaan pemberi


lisensi mengijinkan negara lain memegang lisensi untuk menggunakan nama
produk, merek, paten, bahan baku dan atau proses produksi dengan membayar
sejumlah tertentu. Lisensi merupakan alternatif investasi langsung ketika stabilitas
politik negara lain dalam keragu-raguan atau tidak tersedianya sumber daya untuk
melakukan investasi langsung.
Waralaba merupakan salah satu bentuk lisensi dimana perusahaan pemilik
waralaba (Franchiser) menyediakan bagi pemegang waralaba berupa nama, logo,
metode operasi, periklanan, produk dan elemen-elemen lain yang terkait dengan
bisnis pemilik waralaba. Baik lisensi maupun waralabamemungkinkan perusahaan
memasuki pasar internasional tanpa membutuhkan dana yang besara atau
menyewa orang untuk menangani perdagangan ke orang lain.
1.4.4. Kontrak Pemanufakturan

Kontrak pemanufakturan terjadi ketika suatu perusahaan menyewa perusahaan


asing untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu atau melakukan sejumlah
proses tertentu, sedangkan priduk akhirnya tetap dikelola dengan nama
perusahaan domestik.

1.4.5. Outsourcing dan Offshoring

Dalam melakukan ekspansi internasional, perusahaan juga harus


mempertimbangkan apakah ada permintaan terhadap produk kita ke luar negeri.
Outsourcing merupakan praktik membayar pemasok dan distributor untuk
melakukan proses bisnis tertentu atau menyediakan bahan dan layanan,
Outsourcing menjadi populer karena dapat membantu perusahaan memfokuskan
pada core activity dan dapat mengurangi biaya dengan menempatkan fungsi
utama bisnis tertentu pada bidang yang relevan dengan biaya murah. Offshoring
merupakan relokasi proses bisnis oleh perusahaan ke negara lain. Kegiatan ini
menuntut perusahaan tetap melakukan pengendalian terhadap proses yang
direlokasi tersebut.

1.4.6. Kerjasama dan Aliansi

Ada kalanya perusahaan mengalami kekurangan sumber daya atau orang ahli
untuk melakukan kegiatannya di negara lain. Perusahaan dapat melakukan
kerjasama dengan partner lokal untuk berbagi biaya dan kegiatan operasi
bisnisnya. Kerjasama merupakan bentuk usaha bersama di antara dua perusahaan
atau lebih dengan teknologi yang saling melengkapi. Startegi aliansi merupakan
salah satu bentuk kerjasama partnership untuk menciptakan keunggulan bersaing
diduna bisnis.

1.4.7. Investasi Langsung

Perusahaan yang ingin lebih banyak mengontrol dan ingin menginvestasikan


dananya ke bisnis internasional pasti akan memilih perdagangan internasional
dnegnan mengadakan investasi langsung atau memilih fasilitas di negara lain.
Setelah memutuskan untuk Go internasional, perusahaan harus menentukan
tingkat atau level keterlibatan perusahaan tersebut. Apakah perusahaan akan
bertindak sebagai eksporti, importir atau mengorganisasi sebagai pasar
internasional seperti kebanyakan pada industri besar atau sebagai perusahaan
multinasional.
II. KEKUATAN DALAM PASAR BEBAS DAN PROTEKSI PERDAGANGAN

1. KONSEP DASAR GLOBALISASI

Perdagangan bebas dapat didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan dalam


perdagangan antar individual dan antar perusahaan yang berada di negara yang
berbeda. Di era perdagangan bebas ini semua pihak dapat saling menukarkan
kebutuhan dan keinginannya, baik berupa barang, jasa atau layanan dan ide-ide.
Perdagangan internasional seringkali dibatasi oleh beberapa negara dengan
memberikan biaya tambahan yang di terapkan pada barang ekspor dan barang impor.
Perdagangan internasional terjadi ketika perusahaan mengekspor atau mengimpor
produk atau layanannya kepada pelanggan di negara lain.
Di era globalisasi dalam lingkup perdagangan bebas antar negara, banyak para
ahli ekonomi yang berpendapat bahwa perdagangan bebas membawa dampak positif
dan negatif. Oleh sebab itu, perdagangan bebas dianggap mendorong negara-negara
untuk bergantung satu sama lain sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya
perang antarnegara.
Sejarah perdagangan bebas internasional adalah sejarah perdagangan
internasional yang memfokuskan perhatian dalam pengembangan pasar terbuka.
Kebijakan perdagangan bebas bertentangan dengan merkantilisme, proteksionisme,
isolasionisme, komunisme dan kebijakan lainnya sepanjang abad. Perdagangan bebas
dianggap mendorong negara-negara untuk bergantung satu sama lain, yang berarti
memperkecil kemungkinan perang.
Bisnis domestik diartikan sebagai suatu entitas kegiatan operasional yang pada
prinsipnya berada di satu negara. Kegiatan ini dapat di lakukan di kota-kota besar
maupun kecil dalam satu negara tersebut. Dalam perdagangan bebas juga dikenal
adanya permasalahan etika dan dilema yang berakar pada berbagai sistem politik,
hukum, ekonomi, dan budaya yang berbeda antara satu negara dengan negara lain.

2. TEORI DAN PROTEKSIONISME DALAM PERDAGANGAN

Bagian ini meninjau beberaoa teori yang menjelaskan alasan keterlibatan


dalam perdagangan internasional menguntungkan negara-negara yang melakukan
perdagangan internasional. Teori perdagangan internasional yang juga banyak dikenal
adalah Teori Merkantilisme yang muncul di inggris di pertengahan abad ke-16.
Teori Merkantilisme yang menyatakan bahwa perdagangan adalah zero sum game ini
diserah oleh adam smith. Teori keunggulan absolut tersebut menyarankan bahwa
negara harus melakukan spesialisasi dalam menghasilkan produk di negaranya dan
mengimpor produk yang dihasilkan oleh negara lain yang memiliki keunggulan
absolut. Teori perdagangan baru menyatakan bahwa perdagangan mendorong negara-
negara mengadakan spesialisasi dalam memroduksi barang-barang tertentu,
mendapatkan skala ekonomi dan mengurangi biaya produksi dan membeli barang
yang tidak dihasilkan oleh negara lain yang memiliki spesialisasi yang sama,

2.1. Hambatan Ekonomi

Ketika melakukan perdagangan dengan negara lain, sejumlah hambatan yang


muncul antara lain, perkembangan ekonomi, infrastruktur dan kurs atau nilai tukar.
2.2.1. Perkembangan Ekonomi
Yang dimaksud dengan perkembangan ekonomi adalah perkembangan
ekonomi negara yang kurang berkembang. Negara yang kurang berkembang ini
ditunjukkan dengan rendahnya pendapatan perkapita yang dihitung dari
pendapatan yang dihasilkan dari produksi barang dan layanan negara tersebut
dibagi dengan jumlah penduduk. Rendahnya pendapatan perkapita menunjukkan
rendahnya daya beli masyarakat di negara tersebut.

2.2.2. Kurs atau Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar mata uang adalah perbandingan antara nilai mata uang satu negara
dengan negara lain. Nilai tukar mata uang tersebut penting karena dapat
memengaruhi biaya ekspor dan impor. Dengan menurunnya nilai mata uang
tersebut akan mendorong penjualan produk domestik dan kepariwisataan.

2.2.3. Sistem Perekonomian Makro

Negara industri memiliki sistem pereknomian yang berdasarkan pada sistem


perdagangan swasta atau sistem perekonomian pasar.
Persaingan sempurna merupakan persaingan dengan jumlah pembeli dan penjual
yang banyak untuk menukarkan produk yang bersifat homogen, sehingga tidak
ada pihak manapun yang menguasai harga. Persaingan monopolistik merupakan
struktur psar dengan jumlah pembeli dan penjual dari beberapa hingga banyak
yang saling menukarkan produk yang bersifat heterogen sehingga masing-masing
pihak dapat mengendalikan harga. Oligopoli merupakan situasi pasar dimana
beberapa penjual bersaing. Struktur pasar monopoli merupakan perdagangan yang
didominasi oleh penjual tunggal dalam produk atau jasa dan tidak ada perusahaan
lain yang dapat menggantikannya.

2.2. Hambatan Etika, Hukum dan Politk

Perusahan atau negara yang memutuskan untuk berdagang dengan negara lain
di pasar internasional harus melihat hubugnan yang kompleks seperti hukum yang ada
di negara tersebut dan hukum internasional, hukum negara yang berdagang dengan
negara kita. Berbagai hambatannya yaitu Tarif Impor merupakan pajak yang
dikenakan oleh suatu negara pada barang yang diimpor dari negara lain. Tarif ekspor
merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang di ekspor ke negara lain. Tarif
transit merupakan pajak yang dinekan pada barang yang dalam perjalananya ke
negara lain melalui atau transit di negara tertentu. Ada 3 kategori tarif yaitu tarif
khusus yang dipungut secara tetap, tarif ad valorem yang dipungut sebagai proporsi
dari nilai barang yang diimpir dan tarif gabungan yang merupakan kombinasi kedua
jenis tarif tersebut.

2.3. Hambatan Sosial, Budaya, dan Teknologi

Hambatan sosial dan budaya ini bayak diabaikan orang. Perbedaan budaya
antarnegara meliputi perbedaan dalam bahasa baik yang diucapkan maupun yang
tertulis. Teknologi juga merupakan hambatan karena terkait dengan infrastruktur
suatu negara dalam melakukan perdagangan internasional.
MODUL 3

I. ETIKA BISNIS

A. PENGERTIAN ETIKA BISNIS

Etika bisnis merupakan prinsip standar yang menentukan perilaku dalam


organisasi bisnis. Dalam bisnis, seperti dalam kehidupan manusia, keputusan
mengenai benar atau salah pada situasi tertentu tidak selalu melibatkan pilihan yang
jelas. Penyusunan kepercayaan dan keyakinan tersebut sangat sulit dicapai oleh
organisasi yang mempunyai reputasi yang tidak etis.
Perilaku Etis menunjukkan keyakinan individual dan norma-norma sosial
mengenai hal yang baik dan hal yang benar. Kode Etik merupakan pernyataan tentang
kebijakan yang berfokus pada permasalahan benar atau salah dan bukan merupakan
standar perilaku. Kode etik tersebut diterapkan bagi individu dan seluruh warga atau
anggota organisasi dan memengaruhi kondisi internal organisasi dan para pemangku
kepentingan yang berada di luar organisasi.
Selanjutnya ada tiga jenis etika dalam organisasi dan pengelolaannya yaitu
etika organisasi, etika manajemen, dan etika bisnis. Etika organisasi adalah etika kerja
dalam organisasi yang meliputi tindakan, peran, kewajiban, dan tanggung jawab.
Etika manajemen yang mengatur hubungan antar manajer dan hubungan antara
manajer dan karyawan. Etika bisnis menunjukkan pada bisnsi tersebut sebagai entitas
yang berbeda dan bertindak secara kompetitif.

B. ISU-ISU ETIKA DALAM BISNIS

Mengenal isu-isu etika merupakan langkah yang penting dalam memahami


etika bisnis. Isu etika merupakan permasalahan, situasi dan kesempatan yang adpat
diidentifikasi yang menghendaki orang untuk memilih dari antara beberapa tindakan
yang dapat dinilai baik dan buruknya atau etis dan tidaknya.
Berbagai isu etika dalam bisnsi dikategorikan ke dalam konteks yang
berhubungan dengan perilaku mengintimidasi dan memaksa, konflik kepentingan,
keadilan dan kejujuran. Selanjutnya, alasan pentingnya perilaku yang etis dalam
bisnsi adalah semakin mendatarnya struktur organisasi maka semakin dekat jarak
hubungan anatara pelanggan dan karyawan dan semakin besar peran dan kewenangan
karyawan dalam mengambilan keputusan.

C. STANDAR ETIKA BISNIS

Etika bisnis merupakan pencairan dan komitmen untuk memenuhi standar


moral yang tepat dalam bisnis. Dalam praktik, etika bisnis berkaitan dengan dua isu,
yaitu kesulitannya dalam menentukan tindakan apakah yang paling tepat dari satu
situasi ke situasi yang lain dan kekuatan untuk selalu melakukan tindakan atau
perilaku etis.
Untuk mencegah kegiatan yang tidak etis dan illegal, organisasi atau
perusahaan memiliki langkah-langkah formal seperti menyusun kode etik.
Mengembangkan kejelasan posisi perilaku yang etis dan menunjukkan dukungan
manajemen yang lebih tinggi terhadap standar etika yang digunakan.

II. TANGGUNG JAWAB SOSIAL

A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Tanggung jawab sosial merupakan keseluruhan cara yang dilakukan bisnis


dalam usaha menyeimbangkan komitmen terhadap kelompok yang relevan dan
individu dalam lingkungan sosialnya. Tanggung jawab sosial menunjukkan tanggung
jawab organisasi sebagai entitas korporasi kepada masyarakat secara luas.
Bertanggung jawab secara sosial memberikan dampak pada peran ekonomi dalam
masyarakat. Organisasi atau perusahaan sendirilah yang mendorong para personilnya
untuk menjadi warga yang baik dengan melaksanakan tanggung jawab sosial.
Tanggung jawab sosial korporasi merupakan tindakan atau kegiatan perusahaan yang
dapat di pertanggung jawabkan dan yang memengaruhi banyak orang, masyarakat,
dan lingkungannya. Tanggung jawab sosial meliputi tanggung jawab pada pelanggan,
pada karyawan, investor, kreditur, dan pada lingkungan masyarakat.
Konsep tanggung jawab sosial dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda.
Sebagai contoh, hanya membuat keuntungan, menjalankan bisnis di luar pembuatan
laba, berbagai penyimpangan kegiatan korporasi untuk kesejahteraan sosial dan
memperbaiki kondisi lingkungan atau kondisi sosial.
Konsep lain terkait dengan tanggung jawab sosial adalah tanggapan sosial
yang menggambarkan tanggung jawab sosial yang ada di luar laba atau keuntungan
yang di peroleh yaitu melindungi dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

1. Tanggung Jawab Sosial pada Pelanggan

Tanggung jawab pada pelanggan merupaan tanggung jawab perusahaan dalam


menghasilkan produk, baik barang maupun layanan yang dilakukan ketika melakukan
produksi atau penjualan produk tersebut. Tanggung jawab sosial meliputi tanggung
jawab pada produksi dan penjualan produk, beserta berbagai hal yang terkait
dengannya. Maka perusahaan harus memberikan informasi secara lengkap tentang
produk tersebut kepada pelanggan, seperti manfaat dan efek sampingnya, bahan-
bahan pembuat barang tersebut, kadaluwarsa, dan informasi halal untuk produk
makanan, cara menggunakan barang tersebut dan sebagainya. Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menjamin tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan, yatu :
a. Menyusun kode tanggung jawab bisnis
b. Memantau komplain pelanggan
c. Mendapatkan dan menggunakan umpan balik dari pelanggan

2. Tanggung jawab sosial pada karyawan

Selanjutnya perusahaan juga memiliki tanggung jawab kepada karyawan yang


pada umumnya untuk menjamin keselamatan kerja karyawan dan keadilan bagi
seluruh karyawan. Tanggung jawabnya dapat ditunjukkan dengan menjaga
keselamatan kerja karyawan selama proses produksi di perusahaan. Ada beberapa
cara untuk menjamin tanggung jawab perusahaan pada karyawan, yaitu :
a. Menyusun tanggung jawab
b. Kebijakan mengkritik

3. Tanggung jawab sosial pada investor dan kreditur

Selain terhadap pelanggan dan karyawan, perusahaan juga harus bertanggung


jawab kepada pemilik perusahaan atau investor. Tanggung jawab utamanya yaitu
penggunaan dana untuk menghasilkan produk yang menguntungkan para pemangku
kepentingan.

4. Tanggung jawab pada lingkungan

Akhir-akhir ini terjadi peningkatan perhatian pada perubahaan iklim global


pada bisnis baik dari pemerintah maupun pelanggan untuk mengendalikan dampak
negatif lingkungan. Ada beberapa jenis polusi, seperti polusi udara, air, tanah dan
sebagainya. Yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagiaman perusahaan dan
pemerintah mencegah polusi tersebut.
Berikut ini berita tentang pencemaran limbah yang terjadi pada perusahaan susu di
kab. Blitar

https://www.youtube.com/watch?v=jfu8QPA7XG4

Tidak adanya perhatian dari pemerintah setempat terkait pengendalian limbah


terhadap perusahaan tersebut.

B. MENERAPKAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Satu bidang oenting untuk pengembangan kebijakan adalah tanggung jawab


sosial. Bertanggung jawab secara sosial bukan hanya terkait dengan permasalahan
perekonomian, melainkan peran perusahaan dalam masyarakat. Perusahaan
diharapkan memiliki peran dalam memenuhi kebutuhan dalam hal seni dan
pendidikan, kesehatan dan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat dan dalam
kesejahteraan sosial.
C. TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN BUDAYA ORGANISASIONAL

Budaya organisasional merupakan seperangkat nilai dan norma yang dianut


dan digunakan karyawan yang memberikan petunjuk dalam berinteraksi dengan rekan
kerja, manajemen, dan klien atau pelanggan. Walaupun sedikit penelitian empiris
mengenai hubungan antara karakteristik budaya dan berbagai ukuran kinerja
perusahaan, namun hasil penelitian gordon dan Di tomaso (1992) menyatakan bahwa
budaya kuat yang diukur dengan konsistensi persepsi terhadap nilai-nilai organisasi
merupakan prediktor bagi kinerja perusahaan jangka pendek. Apabila dikaitkan
dengan kinerja organisasi maka hanya sedikit budaya organisasi yang menyangkut
soal kinerja. Dari sisi mikro ekonomi, kinerja dapat dibagi menjadi kinerja normal,
superior dan dibawah norma. Kinerja keuangan normal adalah dari investasi
perusahaan cukup besar untuk memiliki asset untuk meakukan kegiatan bisnis yang
ada. Kinerja keuangan superior adalah yang lebih besar daripada daripada
pengembalian normal dan menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai prospek yang
baik. Kinerja keuangan dibawah normal adalah yang tidak cukup untuk membiayai
aset yang digunakan dalam kegiatan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai