Chapter 3
LO 3-1 Pasar Global dan Peran Keunggulan Komparatif serta Keunggulan Absolut
Dalam pasar global, istilah impor dan ekspor tidak lazim didengar. Impor adalah
membeli produk dari negara lain, sedangkan ekspor adalah menjual produk ke negara lain.
Kedua istilah tersebut menimbulkan kompetisi perdagangan global yang sangat kompetitif.
Alasan negara melakukan perdagangan global diakibatkan oleh kelangkaan
kebutuhan. Kondisi dimana suatu negara memproduksi produk yang mereka andalkan dan
membeli produk yang dibutuhkan dari negara lain sehingga kedua negara saling
mendapatkan keuntungan merupakan proses dari perdagangan bebas. Perdagangan
bebas adalah jasa antar negara dimana tidak ada peraturan ekonomi dan politik yang
membatasinya. Keunggulan dari perdagangan bebas antara lain menyediakan pelanggan
untuk barang dan jasa, produktivitas meningkat karena keunggulan komparatif, harga turun,
inovasi produk baru, dan suku bunga rendah. Dengan keuntungan tersebut perdagangan
bebas juga mempunyai kekurangan, antara lain Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi
pekerja pabrik, pemotongan gaji pekerja, turunnya angka pekerja penyedia jasa dan
meningkatnya pekerja kantoran, dan perusahaan local bisa kehilangan keunggulan
komparatif jika pesaing membangun produksi di negara berpendapatan rendah.
Alasan perdagangan bebas:
Biaya lebih murah
Produsen malah terpaksa buat, padahal murahan impor
Teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo menyatakan
bahwa suatu negara harus menjual produk yang bisa mereka produski paling efisien, lalu
membeli produk yang tidak mereka produksi secara efektif dan efisien. Suatu negara akan
mendapatkan keunggulan absolut jika bisa memproduksi produk lebih efisien dibandingkan
negara lain. Keunggulan absolut tidak berlangsung lama dikarenakan pasar global yang
sangat kompetitif.
Chapter 4
LO 4-6 Pengaruh bisnis di US terhadap perilaku beretika dan tanggung jawab sosial di
pasar global
Banyak bisnis di US menuntut perilaku bertanggung jawab secara sosial kepada
pemasok internasional mereka untuk memastikan mereka tidak melannggar standar hak
asasi manusia dan lingkungan. Perusahaan akan dikritis jika melanggar standar, seperti
eksploitasi pekerja di negara kurang berkembang.