Anda di halaman 1dari 3

1.

Hajaja
2. Keuntungan perdagangan internasional
 Meningkatkan keuntungan perusahaan.
Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan internasional dapat meraih pertumbuhan yang
jauh lebih tinggi daripada perusahaan yang hanya berfokus pada pasar domestik. Berkat
perdagangan internasional, perusahaan dapat mengekspor produknya ke pasar-pasar yang
masih memiliki kompetisi rendah agar bisa menguasai pasar dan mendapatkan keuntungan
lebih.
 Menjadi basis pertumbuhan ekonomi negara.
Perdagangan internasional juga dapat menggenjot produksi barang suatu negara untuk
meningkatkan produk domestik bruto nya. Hal ini mungkin terjadi karena perdagangan
internasional membuka pasar-pasar baru di negara lain. Oleh karena itu, perdagangan
internasional memiliki peran besar dalam meningkatkan perekonomian suatu negara.
 Mendiversifikasi resiko perusahaan.
Perusahaan yang memiliki basis bisnis di berbagai tempat dapat lebih mudah menanggapi
bencana alam ataupun bencana sosial. Walaupun pasar domestik sedang dalam kondisi
buruk, pasar internasional dapat menopang perusahaan tersebut, ataupun sebaliknya.
 Meningkatkan tingkat kompetensi pasar.
Ketika terdapat banyak perusahaan yang saling berkompetisi pada suatu niche produk
tertentu, hanya kualitas, harga, dan nilai tambah yang dapat menjadi pembeda antar
perusahaan. Jika suatu perusahaan ingin produknya laku dalam kompetisi perdagangan
internasional, harus ada peningkatan dari segi kualitas dan nilai tambah, atau penurunan
dari segi harga.

Kerugian perdagangan internasional


 Risiko kurs mata uang.
Jika suatu perusahaan berdagang dengan negara berkembang yang belum memiliki sistem
ekonomi mumpuni, perusahaan tersebut akan terpapar dengan risiko kurs mata uang. Risiko
ini terjadi ketika nilai mata uang negara tersebut berfluktuasi secara drastis, sehingga
perusahaan tidak dapat memasukkan pergerakan nilai tukar mata uang kedalam
perencanaan bisnisnya.
 Perbedaan budaya membeli
Ketika perusahaan masuk ke dalam pasar yang berbeda, keinginan konsumen akan sebuah
produk juga cenderung akan berbeda. Jika perusahaan tidak dapat beradaptasi dan
mengubah produknya agar sesuai untuk pasar tersebut, perusahaan tidak akan bisa
mendapatkan untung.
 Resiko hutang dan gagal bayar
Ketika perusahaan bergerak di pasar asing, tidak ada jaminan yang bahwa mitra transaksinya
dapat membayar tepat waktu atau bahkan mampu membayar. Perusahaan dapat
kehilangan banyak uang ketika mitra transaksinya tiba-tiba bubar atau dianggap bangkrut
oleh sistem hukum yang berlaku di negara tersebut.
 Mengganggu industri lokal
Masuknya perusahaan asing kedalam pasar negara berkembang dapat mengganggu atau
bahkan menghancurkan industri lokal yang masih berkembang. Perusahaan asing yang
sudah besar dapat memanfaatkan aglomerasi dan economies of scale dalam memproduksi
suatu barang, sehingga harga produksinya jauh lebih murah dibanding perusahaan lokal.
Ketimpangan ini dapat membuat perusahaan lokal gagal bersaing di pasar, sehingga
perusahaan lokal tersebut gulung tikar.

3. Jenis-jenis perdagangan internasional antara lain:


 Ekspor
Ekspor adalah kegiatan menjual barang ke luar negeri. Contohnya saat Indonesia melakukan
ekspor pakaian ke Amerika Serikat. Hal itu berarti Indonesia menjadi negara yang melakukan
penjualan pakaian.
 Impor
Impor adalah kegiatan membeli barang dari luar negeri. Impor ini kebalikan dari ekspor. Hal
itu berarti jika Amerika Serikat membeli kelapa sawit dari Indonesia, dapat dikatakan bahwa
Amerika Serikat melakukan impor kelapa sawit.
 Barter
Barter merupakan transaksi dengan cara saling menukarkan barang satu sama lain. Barter
dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan nilai suatu barang, untuk kemudian dibayar
kembali dengan barang yang memiliki nilai yang sesuai dan disepakati.
 Konsinyasi
Konsinyasi merupakan transaksi dengan sistem menitipkan barang di suatu tempat. Dalam
lingkup internasional, barang-barang yang mau dijual dititipkan di pasar internasional dulu
menunggu adanya pembeli.
 Package deal
Package deal merupakan kegiatan perdagangan internasional yang berguna untuk
memperluas pasar suatu produk. Sistem ini dilakukan dengan cara membuat perjanjian
dagang (trade agreement) dengan suatu negara.

4. Ciri-ciri negara maju:


 Pendapatan per kapita penduduk tinggi.
 Tingkat pendidikan yang tinggi dan kesehatan fisik yang baik.
 Penduduknya lebih banyak bekerja pada sektor industri dan jasa daripada pertanian.
 Rata-rata usia hidupnya lebih baik dan persentase buta hurufnya rendah.
 Ekspor tidak bergantung pada produk primer.
 Jumlah penduduk relatif rendah karena tingkat kelahiran terkontrol.
 Berorientasi pada perdagangan dalam dan luar negeri.
 Kemajuan teknologi dan pembangunan ekonomi bergerak cepat.
 Negara maju lebih lama merasakan kemerdekaan.
 Standar hidup tinggi.

Ciri-ciri negara berkembang:

 Pendapatan yang rendah.


 Standar kehidupan yang masih rendah.
 Rendahnya produktivitas masyarakat.
 Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi.
 Angka ketergantungan pada pihak asing dan pengangguran tinggi.
 Mayoritas penduduk bergantung pada sektor produk primer dan pertanian.
 Lemah dalam aspek hubungan internasional.
 Minimnya modal yang digunakan untuk pembangunan.
 Ketersediaan lahan kerja dan tenaga kerja yang tidak seimbang.
 Penerapan teknologi yang tidak cocok dengan situasi dan kondisi di negara setempat.

5.

Anda mungkin juga menyukai