Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dodi Hariyanto

NIM : 20120014
Kampus : Pertiwi Karawang
Semester :4

SOAL

1. Terdapat minimal 6 karakteristik yang membedakan antara bisnis domestik dengan bisnis
internasional,. Sebutkan dan berikan contohnya (Bobot 15 %)

Jawab :

Karakteristik Bisnis Internasional

 Menggunakan mata uang asing yang disepakati.


 Memiliki lingkup yang lebih luas dan tidak mengenal batas negara.
 Perselisihan perdagangan akan diselesaikan dengan hukum internasional.
 Memiliki stKitar mutu khusus yang harus dipenuhi, seperti ISO 4000, ISO 9000, dan lain-
lain.
 Barang yang diperdagangkan akan disesuaikan dengan keadaan alam, selera, dan
preferensi negara tujuan.
 Umumnya, pembeli dan penjual tidak bertatap muka langsung.
 Memiliki sistem distribusi tidak langsung.
 Tingkat persaingan lebih ketat karena bersaing dengan berbagai negara.
 Biaya jangkauan cenderung lebih mahal

Karakteristik Bisnis Domestik

 Menggunakan satu macam mata uang negara.


 Memiliki lingkup yang lebih sempit, hanya di dalam negeri.
 Perselisihan dalam perdagangan diselesaikan dengan hukum yang berlaku di negara
tersebut.
 Jika dibandingikan dengan barang ekspor, stKitar mutu produk cenderung lebih rendah.
 Memiliki biaya pengangkutan lebih murah.
 Umumnya pembeli dan penjual bertatap muka langsung.
 Sistem distribusi dilakukan secara langsung
 Tingkat persaingan tidak begitu ketat karena hanya bersaing dengan negara sendiri.
 Biaya jangkauan tidak ketat karena hanya bersaing dengan produsen dari dalam negeri.

Contoh Bisnis Domestik

Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014, pengertian perdagangan dalam
negeri adalah sebuah proses kegiatan jual beli barang maupun jasa dengan sistem perdagangan yang
hanya mencakup wilayah NKRI dan tidak termasuk ke perdagangan luar negeri.

Contoh Bisnis Internasional


Perdagangan Internasional adalah suatu kegiatan proses perdagangan barang dari kesepakatan masing-
masing negara secara bersama. Kegiatan ekonomi ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan masing-
masing negara.

Keterbatasan sumber daya alam yang dimiliki masing-masing negara menjadi latar belakang
perdagangan internasional terjadi. Perdagangan internasional terdiri atas dua macam, yakni ekspor dan
impor.

Kegiatan ekspor merupakan kegiatan dalam rangka menjual barang atau jasa dalam negeri ke luar
negeri. Sementara kegiatan impor merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan membeli
barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Tujuan dari kedua macam perdagangan internasional
tersebut tentu memperoleh keuntungan.

2. Beberapa faktor yang menjadi pendorong seseorang atau organisasi melakukan perdagangan
internasional , jelaskan alasannya? (Bobot 15 %)

Jawab :

a. Faktor perbedaan Sumber daya alam atau Sumber daya manusia

 Faktor Sumber daya alam


Hal ini biasanya di dorong karena terbatasnya pasokan Sumber Daya Alam di dalam Negeri
sehingga mengharuskan untuk melakukan Import atau mencari sumber yang berasal dari luar
negeri

 Faktor Sumber Daya Manusia


Hal ini biasanya di dorong atas kebutuhan tenaga Ahli yang mana ketersediaan di dalam Negeri
tidak ada atau terbatas, biasanya di perlukan untuk pekerjaan yang kritikal sehingga
membutuhkan tenaga ahli dari luar negeri atau teknologi dari luar negeri yang operasinya hanya
mampu di lakukan tenaga ahli dari luar negeri

b. Faktor Perbedaan produksi (misalnya Pengetahuan & teknologi)

 Pada Faktor Perbedaan produksi


Beberapa kasus membutuhkan hasil produksi luar negeri dikarenakan kualitas produk dirasa
lebih baik hal ini di sebabkan system atau teknologi yang di gunakan di luar negeri untuk
menghasilkan produk lebih baik.

c. Faktor kebutuhan terhadap suatu barang/jasa yang tidak tersedia pada negaranya

 Faktor kebutuhan Barang atau Jasa yang perlu di datangkan dari Luar Negeri
Hal ini di sebabkan beberapa factor
 Supply di dalam Negeri kurang atau tidak ada
 Harga yang lebih murah
 Penggunaan mesin yang canggih
 Pengetahuan teknologi lebih baik sehingga hasil yang di dapat dari penggunaan jasa luar
negeri lebih memuaskan

d. Faktor siklus ekonomi pada tahap memperluas jaringan pemasaran

 Faktor siklus ekonomi pada tahap memperluas jaringan pemasaran


Untuk mengembangkan bisnis lebih pesat kita perlu untuk mencoba memperluas jaringan bisnis
tidak hanya terpaku pada pasa global saja tapi hingga manca negara biasanya hal hal yang akan
kita dapat dengan mengembangkan bisnis hingga ke dunia Internasional adalah, Profit yang di
dapat lebih menarik, Pesaing masih tergolong aman, Ilmu pengetahuan yang di dapat lebih baik
dari dalam Negeri dan tentunya kita akan selalu up to date terkait issue bisnis yang ada di
negara lain.

e. Faktor Kerjasama dengan negara lain semakin erat

 Faktor Kerjasama dengan negara lain semakin erat


Untuk menjalin kersama di bidang ekonomi atau bidang tertentu biasanya di adakan Kerjasama
di dalam bisnis sangat efektif misalnya, investasi di sektor tertentu, pemenuhuan kebutuhan
produk yang hanya ada di dalam Negeri untuk di Export, hal ini biasanya dilakukan antar
Perintah Negara.

3. Apa yang dimaksud dengan Sistem Ekonomi, lalu jelaskan perbedaan antara sistem Ekonomi
Kapitalis dan Sosialis (Bobot 15 %)

 Sistem Ekonomi
sistem ekonomi adalah sarana di mana negara mendistribusikan sumber daya dan
memperdagangkan barang dan jasa. Sistem ini digunakan untuk mengendalikan lima faktor
produksi seperti tenaga kerja, modal, pengusaha, sumber daya fisik dan sumber daya informasi.

 Penjelasan perbedaan antara sistem Ekonomi Kapitalis dan Sosialis


 Ekonomi Kapitalis
Model ekonomi kapitalis memungkinkan kondisi pasar bebas untuk mendorong inovasi
dan penciptaan kekayaan. Liberalisasi kekuatan pasar ini memungkinkan kebebasan
memilih, yang menghasilkan keberhasilan atau kegagalan.
Dalam sistem kapitalis, properti dan bisnis dimiliki dan dikendalikan oleh individu.
Sebaliknya, dalam sistem sosialis, negara memiliki dan mengendalikan alat-alat produksi
utama. Dalam model sosialis tertentu, individu mungkin masih dapat memiliki
perusahaan dan properti, meskipun dengan kontrol ketat pemerintah dan pajak tinggi.

 Ekonomi Sosialis
Ekonomi berbasis sosialis memasukkan unsur-unsur perencanaan ekonomi terpusat,
digunakan untuk memastikan kesesuaian dan untuk mendorong kesetaraan peluang dan
hasil ekonomi.
Ekonomi kapitalis mengedepankan mekanisme pasar untuk menentukan ekuilibrium di
dalam perekonomian. Sistem ini tidak peduli tentang pengaturan yang adil. Argumennya
adalah bahwa ketimpangan adalah kekuatan pendorong yang mendorong inovasi, yang
kemudian mendorong pembangunan ekonomi.

4. Resiko potensial apa yang bisa terjadi akibat fluktuasi KURS (Nilai mata uang sebuah negara),
berikan contohnya, Bagaimana cara Big Mac menghadapi fluktuasi Kurs (Bobot 15 %)

 Resiko yang akan terjadi akibat Fluktuas KURS


Risiko perubahan kurs mata uang asing bagi perusahaan multinasional berdampak pada
tingkat profitabilitas, arus kas bersih, dan nilai pasar perusahaan. Atas risiko perubahan
kurs tersebut, perusahaan dapat melakukan lindung nilai dengan menggunakan
instrumen kontrak forward valas. Perusahaan yang melakukan transaksi lintas negara
(cross-border) terutama ekspor-impor pada umumnya akan dihadapkan pada risiko
perubahan kurs mata uang asing, atau memiliki eksposur mata uang asing (foreign
exchange exposure). Risiko perubahan kurs tersebut mempunyai dampak potensial
pada tingkat profitabilitas, arus kas bersih dan nilai pasar perusahaan.

 cara Big Mac menghadapi fluktuasi Kurs


 Lokalisasi Produk
 Menekan Import
 Meningkatkan Ekspor

5. Apa yang dimaksud dengan Kurs Riil, dan berikan contohnya (Bobot 15 %)

 Kurs Rill adalah


Kurs Riil (real exchange rate) adalah nilai tukar yang digunakan seseorang saat
menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lainnya

 Contoh nya :
Cara menghitung nilai tukar riil
Sebelum menghitungnya, Kita membutuhkan data nilai tukar nominal, indeks
harga domestik dan luar negeri. Kita menggunakan indeks harga untuk mewakili
tingkat harga agregat, di mana perubahannya dari waktu ke waktu mewakili
tingkat inflasi. Salah satu indeks harga yang banyak digunakan untuk mengukur
inflasi adalah indeks harga konsumen (IHK).
Asumsikan Kita menggunakan indeks harga konsumen. Untuk perhitungan, Kita
dapat menggunakan rumus nilai tukar riil di bawah ini.

Nilai tukar riil = Nilai tukar nominal x (IHK luar negeri/IHK domestik)

Atau, jika kita mengkonversi IHK menjadi persentase tingkat inflasi, maka rumus
nilai tukar riil di atas akan menjadi:
Nilai tukar riil = Nilai tukar nominal x [(1 + Tingkat inflasi luar negeri) / (1+ Ting
kat inflasi domestik)]

ambil contoh sederhana dan asumsikan Kita adalah orang Indonesia. Di tahun
2010, nilai tukar rupiah adalah sekitar Rp15.000/USD dan indeks harga
konsumen di Indonesia dan Amerika Serikat berada di 100. Di tahun 2019, nilai
tukar berubah menjadi Rp14.000/USD. Pada saat yang sama, inflasi di Indonesia
naik 5% karena indeks harga konsumen naik menjadi 105. Sementara itu, tingkat
inflasi di Amerika Serikat naik 10% karena indeks harga konsumen naik menjadi
110.
Terapkan kedua rumus di atas untuk menghitung nilai tukar riil. Hasilnya
seharusnya sebagai berikut:

 Rumus pertama = 14.000 x (110/105) = Rp14,666.67


 Rumus kedua = 14.000 x (1+10%)/(1+5%) = Rp14,666.67

Mengapa nilai tukar riil cenderung lebih tinggi daripada nilai tukar nominal?
Itu karena harga produk-produk di Amerika Serikat naik lebih tinggi daripada
kenaikan harga produk-produk domestik. Sehingga, pada nilai tukar nominal,
perekonomian domestik hanya dapat membeli sedikit produk-produk Amerika
Serikat. Pelemahan daya beli tersebut tercermin dari nilai tukar riil yang lebih
tinggi daripada nilai tukar nominal. Dengan kata lain, kita tidak bisa
mendapatkan produk Amerika lagi untuk jumlah yang setara dengan barang-
barang domestik.
Dari kasus tersebut, kita dapat mengambil beberapa kesimpulan berikut:

 Jika tingkat inflasi luar negeri lebih tinggi daripada tingkat inflasi domestik, nilai tukar riil akan
lebih tinggi daripada nilai tukar nominal.
 Jika tingkat inflasi luar negeri sama dengan tingkat inflasi domestik, nilai tukar riil akan sama
dengan nilai tukar nominal.
 Jika tingkat inflasi luar negeri lebih rendah daripada tingkat inflasi domestik, nilai tukar riil akan
lebih rendah daripada nilai tukar nominal.

6. Penyelesaian sengketa dalam piagam PBB, yaitu menjaga kedamaian dan keamanan
internasional yang tercantum dalam pasal 1 , bahwa kedamaian dan keamanan  internasional
hanya dapat diwujudkan apabila tidak ada kekerasan  yang digunakan  dalam menyelesaikan
sengketa pada pasal 2 ayat 4 selanjutnya dijelaskan lebih lanjut pada pasal 33 yang
mencantumkan beberapa cara damai  dalam memyelesaikan sengketa diantaranya : 

a. Negosiasi

b. Enquiry/penyelidikan
c. Mediasi

d. Konsiliasi

e. Arbiterase 

f. Judicial Settlement,

Kelompokkan menjadi 2 bagian, lalu jelaskan secara singkat. (Bobot 25 %)

Jawab :

Dewasa ini ada beberapa peran yang hukum internasional dapat mainkan dalam

menyelesaikan sengketa:

1) Pada prinsipnya hukum internasional berupaya agar hubungan-hubungan antar negara terjalin
dengan persahabatan (friendly relations among States) dan tidak mengharapkan adanya persengketaan;

2) Hukum internasional memberikan aturan-aturan pokok kepada negara-negara yang bersengketa


untuk menyelesaikan sengketanya;

3) Hukum internasional memberikan pilihan-pilihan yang bebas kepada para pihak

tentang cara-cara, prosedur atau upaya yang seyogyanya ditempuh untuk menyelesaikan sengketanya;
dan

4) Hukum internasional moderen semata-mata hanya menganjurkan cara penyelesaian secara damai;
apakah sengketa itu sifatnya antar negara atau antar negara dengan subyek hukum internasional
lainnya. Hukum internasional tidak menganjurkan sama sekali cara kekerasan atau peperangan. J.G.
Starke, pakar hukum internasional, mengemukakan bahwa metode-metode penyelesaian sengketa
internasional secara damai dan bersahabat dapat dibagi dalam klasifikasi berikut ini:

a) Arbitrase (arbitration).

b) Penyelesaian yudisial (judicial Settlement).

c) Negosiasi, jasa-jasa baik (good offices), mediasi, konsiliasi. dan penyelidikan (inquiry)

d) Penyelesaian di bawah naungan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Huala Adolf berpendapat bahwa metode atau cara penyelesaian sengketa Internasional secara damai
melalui cara penyelesaian sengketa internasional secara diplomatik dan Penyelesaian sengketa
internasional melalui lembaga peradilan, arbitrase dan organisasi internasional lainnya, meliputi:

a) Negosiasi.

b) Pencarian Fakta.

c) Jasa-Jasa Baik.

d) Mediasi

e) Konsiliasi
f) Arbitrase

g) Pengadilan Internasional

Perkembangan hukum internasional dalam mengatur cara-cara penyelesaian sengketa secara damai ini
secara formal pertama kali lahir sejak diselenggarakannya the Hague Peace Conference (Konfrensi
Perdamaian Den Haag) tahun 1899 dan 1907. Konfrensi perdamaian ini menghasilkan the Convention on
the PacificSettlement of Internationa1 Disputes tahun 1907. Konfrensi Perdamaian Den Haag yang
penting ini bermula dari inisiatif Tsar Rusia Nicholas II pada tahun 1898. Beliau mengusulkan perlunya
diselenggarakan suatu Konfrensi yang bertujuan untuk mengurangi persenjataan atau setidaknya akan
membahas kemungkinan mengakhiri perkembangan progresif persenjataan.”

Anda mungkin juga menyukai