Anda di halaman 1dari 6

19/05/2023

HUKUM PERNIAGAAN INTERNASIONAL

"Patria O Muerte"

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional dan apa manfaatnya
bagi negara-negara peserta perdagangan internasional! (skor 20)
Jawaban :
 Perdagangan internasional menurut Huala Adolf merupakan aktivitas dari tukar
menukar atau bahkan aktivitas dari jual beli yang terjadi antar negara sebagai salah
satu upaya untuk mendapatkan manfaat maupun keuntungan dari aktivitas
tersebut. Dengan kata lain perdagangan internasional merupakan kegiatan jual beli
skala besar yang melibatkan antara dua negara atau lebih yang saling bekerja sama
dengan kesepakatan yang telah disepakati oleh bersama baik yang sifatnya bilateral,
regional, maupun multilateral guna memperoleh keuntungan ekonomis serta
memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa negara yang bersangkutan.
 Manfaat Perdagangan Internasional
1. Memperoleh keuntungan finansial. Hal tersebut dikarenakan pasar internasional
dengan jangkauan sangat luas memungkinkan produsen memperoleh banyak
pelanggan dalam skala global. Sementara pihak konsumen juga diuntungkan
berkat banyaknya pilihan produk yang sesuai dengan kebutuhan serta keinginan
mereka.
2. Meningkatkan Kerja Sama Antar Negara dan Menggali Kerja Sama Dalam Bidang
Baru
3. Menaikkan Devisa Negara. Bila devisa ini meningkat, maka akan secara otomatis
kesejahteraan negara juga lebih baik.
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
5. Menjaga stabilitas harga barang ekspor
6. Meningkatnya lowongan/peluang akan suatu pekerjaan. Dengan demikian angka
pengangguran dapat ditekan dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
7. Kebutuhan Antara Negara dapat terpenuhi. Hal ini dikarenakan pada dasarnya
suatu negara dan penduduknya memiliki karakteristik dan spesialisasi tersendiri,
dengan adanya kerja sama berupa perdagangan internasional maka proses
pemenuhan kebutuhan maupun sarana penunjang aktifitas dapat terpenuhi.
8. Peluang emas bagi pihak pengekspor untuk memperluas pasar dan mengenalkan
produk kepada dunia internasional.
9. Memperoleh transfer teknologi modern. Dengan begitu, kegiatan produksi bisa
berlangsung secara efektif dan efisien. Ini dapat mendorong dunia industri yang
semakin berkembang

2. Jelaskan pendapat Saudara, terkait pencabutan status Indonesia dari daftar negara
developing dan least developed countries di WTO! (skor 20)
Jawaban :
 Berkenaan dengan pencabutan status Indonesia sebagai berkembang dan sudah
tentu memberikan konsekuensi tersendiri. Dengan demikian sudah saatnya negara
dan para eksportir lokal bersatu dan berdikari dalam memperkenalkan produk asli
Indonesia kepada Dunia Internasional. Dengan demikian fokus Indonesia berada
pada pengembangan kapasitas dan kualitas produk lokal agar dapat bersaing di
pasar global serta perlahan melepaskan diri dari ketergantungan terhadap negara
pengekspor, khusunya terkait insentif/pengurangan bea masuk sebagaimana ketika
Indonesia masih menyandang status negara berkembang. Mengingat ancaman
potensi timbulnya defisit neraca dagang akibat kebijakan pencabutan tersebut,
maka kesolidan, peningkatan mutu kualitas dan efisiensi terhadap produk Indonesia
dapat menjadi senjata dalam menghadapi perubahan kebijakan yang akan
diterapkan kepada Indonesia dalam perdangan internasional.

3. Dalam kegiatan perdagangan internasional dikenal beberapa prinsip perdagangan


internasional yakni Prinsip Most Favored Nation, National Treatment, dan Special and
Different Treatment. Jelaskan pengertian masing-masing dari prinsip tersebut beserta
contohnya! (skor 20)
Jawaban :
 Most Favoured Nation. Prinsip ini menekankan bahwa suatu kebijakan perdagangan
negara harus dilaksanakan atas dasar nondiskriminatif. Menurut prinsip ini, semua
negara anggota terikat untuk memberikan negara-negara lainnya perlakuan yang sama
dalam pelaksanaan dan kebijakan impor dan ekspor serta yang menyangkut biaya-
biaya lainnya. Contoh apabila Indonesia memberikan tarif bea masuk arloji mekanik
sebesar 10% untuk Jerman, Indonesia juga harus memberikan tarif yang sama pada
seluruh negara anggota WTO yang lainnya. Sehingga arloji-arloji mekanik lainnya
yang berasal dari negara lain dapat bersaing secara sehat karena diperlakukan sama di
perbatasan sebelum masuk ke dalam pasar.
 Prinsip National Treatment terdapat dalam Pasal III GATT. Menurut prinsip ini,
produk dari suatu negara yang diimpor ke dalam suatu negara harus diperlakukan
sama seperti halnya produk dalam negeri. Prinsip ini sifatnya berlaku luas. Prinsip ini
juga berlaku terhadap semua macam pajak dan pungutan-pungutan lainnya, selain itu
berlaku pula terhadap perundang-undangan, pengaturan dan persyaratan-persyaratan
(hukum) yang mempengaruhi penjualan, pembelian, pengangkutan, distribusi atau
penggunaan produk-produk di pasar dalam negeri. Prinsip ini juga memberikan
perlindungan terhadap proteksionisme sebagai akibat upaya-upaya atau kebijakan
administratif atau legislatif.
 Special and Differential Treatment adalah ketentuan-ketentuan perlakuan khusus
yang diberikan kepada negara berkembang dalam berbagai elemen perjanjian WTO
yang bertujuan untuk memperlakukan negara berkembang secara lebih ringan
dibandingkan negara maju. contohnya persentase pengurangan tarif, subsidi
domestik, dan subsidi ekspor.

4. Salah satu dampak dari praktek perdagangan internasional yakni mempengaruhi iklim
penanaman modal asing di suatu negara. Jelaskan pendapat saudara mengenai
penanaman modal asing yang terjadi di Indonesia sebagai salah satu hasil dari
keikutsertaan Indonesia di kancah perdagangan internasional! (skor 20)
Jawaban :
Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pengertian
Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing,
baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan
penanam modal dalam negeri.
Penanaman modal asing bagi Bangsa Indonesia berdampak positif yakni dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, mencakup menciptakan lapangan kerja
sehingga dapat menekan angka pengangguran, meningkatkan kemampuan daya saing
dunia usaha nasional, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional
khusunya berkaitan dengan industrialisasi, mendorong pengembangan ekonomi
kerakyatan termasuk UMKM sehingga menjadi peluang bagi produk lokal untuk bersaing
di pasar global, dan meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Tentunya
penanman modal asimg merupakan buah hasil dari jnteraksi ekonomi dan bisnis Bangsa
Indonesia dalam panggung perdagangan internasional.

5. Jelaskan beberapa alasan negara menerapkan dumping dan tindakan apa yang dapat
dilakukan suatu negara untuk dapat membalas tindakan dumping ini? (skor 20)
Jawaban :
Sejatinya penjual menginginkan adanya keuntungan atas produk yang dijualnya,
terlepas itu bertujuan untuk memperoleh pasar, memperluas sasaran dalam pasar
internasional, atau mengatasi permasalahan produk berlebih yang dimiliki. Ada
beberapa alasan pelaku usaha melakukan dumping diantaranya :
 Memperoleh keuntungan maksimal dengan adanya diskriminasi harga.
 Mencegah terjadinya penumpukan stok barang yang ada di pasar dalam negeri
karena kelebihan produksi sehingga harus diekspopr ke luar negeri dengan harga
yang lebih murah.
 Melakukan monopoli pasar dengan merusak harga pasar sehingga dapat menguasai
pasar dan lebih mudah memasang harga.
 Untuk mengalahkan kompetitor sejenis.
 Mendatangkan devisa bagi negara pengekspor

Strategi melawan dumping :
A. Strategi preventif dengan melakukan upaya pencegahan terhadap pelanggaran
penjual barang atau produk impor di dalam negeri sehingga merugikan industri
domestik yang memproduksi produk sejenis. Upaya pencegahan tersebut dapat
dilakukan melalui beberapa cara antara lain:
1. Melakukan sosialisasi, pendidikan dan training kepada para pelaku ekonomi
(suporter dan importir) tentang regulasi dan kebijakan ekspor-impor, baik terkait
dengan upaya peningkatan kualitas produk industri dalam negeri maupun dalam
mengantisipasi terhadap produk impor yang berindikasi menimbulkan kerugian
terhadap produk industri domestik, sehingga diharapkan produk industri dalam
negeri akan mampu bersaing di pasar bebas, baik domestik maupun
internasional.
2. Melakukan pembinaan terhadap para aparatur pada lembaga-lembaga yang
terkait dengan penyelesaian masalah perdagangan dan dumping.
3. Melakukan pengkajian terhadap mekanisme perizinan impor barang yang
berindikasi menimbulkan kerugian terhadap industri sejenis di dalam negeri.
B. Strategi represif
pengenaan sanksi balasan berupa pengenaan bea masuk tambahan yang disebut
dengan “bea masuk anti dumping (BMAD)”. Bea Masuk Anti dumping yang
dikenakan terhadap barang impor tersebut adalah bea setinggi-tingginya sebesar
selisih antara nilai normal dengan harga ekspor dari barang tersebut sebagaimana
yang dimaksud dalam Pasal 12 (1) dan pasal 19 UU Kepabeanan No. 10 Tahun 1995.

SUMBER HUKUP H. Pern. Intl

1. Perjanjian Internasional. Perjanjian internasional merupakan salah satu sumber hukum


yang terpenting. Secara umum, perjanjian internasional terbagi ke dalam tiga bentuk,
yaitu perjanjian multilateral, regional, dan bilateral. Perjanjian internasional atau
multilateral adalah kesepakatan tertulis yang mengikat lebih dari dua pihak (negara) dan
tunduk pada aturan hukum internasional. Beberapa perjanjian internasional
membentuk suatu pengaturan perdagangan yang sifatnya umum di antara para pihak.
Perjanjian regional adalah kesepakatan-kesepakatan di bidang perdagangan
internasional yang dibuat oleh negara-negara yang tergolong atau berada dalam suatu
regional tertentu. Misalnya, perjanjian pembentukan ASEAN Free Trade Area (AFTA) di
Asia Tenggara. Suatu perjanjian dikatakan bilateral ketika perjanjian tersebut mengikat
dua subjek hukum internasional. Termasuk dalam kelompok perjanjian ini adalah
perjanjian penghindaraan pajak berganda.
2. Huukum Kebiasaan Internasional. Dalam studi hukum perdagangan internasional,
sumber hukum ini disebut juga sebagai lex mercatoria atau hukum para pedagang (the
law of the merchants). Ketentuan lex mercatoria dapat ditemukan, antara lain di dalam
kebiasaan-kebiasaan yang berkembang dan dituangkan dalam kontrak-kontrak
perdagangan internasional, misalnya berupa klausul- klausul kontrak standar atau
kontrak-kontrak di bidang pengangkutan.
3. Prinsip-prinsip Hukum Umum. Sumber hukum ini akan mulai berfungsi ketika hukum
perjanjian dan hukum kebiasaan internasional tidak memberi jawaban atas sesuatu
persoalan. Beberapa contoh dari prinsip-prinsip hukum umum ini, antara lain: prinsip
iktikad baik, prinsip pacta sunt servanda, dan prinsip ganti rugi.
4. Putusan-Putusan Badan Pengadilan dan Doktrin. Sumber hukum ini dalam hukum
perdagangan internasional tidak memiliki kekuatan hukum yang kuat, seperti yang
dikenal dalam sistem hukum common law. Jadi, ada semacam kewajiban yang tidak
mengikat bagi badan-badan pengadilan untuk mempertimbangkan putusan- putusan
pengadilan sebelumnya.
5. Kontrak. Sumber hukum perdagangan internasional yang sebenarnya merupakan
sumber utama dan terpenting adalah perjanjian atau kontrak yang dibuat oleh para
pedagang sendiri. Kontrak tersebut ialah undang-undang bagi para pihak yang
membuatnya. Dengan demikian, kontrak berperan sebagai sumber hukum yang perlu
dan terlebih dahulu mereka jadikan acuan penting dalam melaksanakan hak dan
kewajiban mereka dalam perdagangan internasional.
6. Hukum Nasional. Signifikasi hukum nasional sebagai sumber hukum perdagangan
internasional tampak dalam uraian mengenai kontrak. Peran hukum nasional akan mulai
lahir ketika timbul sengketa sebagai pelaksanaan dari kontrak. Dalam hal demikian,
pengadilan (badan arbitrase) pertama-tama akan melihat klausul pilihan hukum dalam
kontrak untuk menentukan hukum yang akan digunakan untuk menyelesaikan
sengketanya.

Anda mungkin juga menyukai