Anda di halaman 1dari 4

MELA JULIA

MANAJEMEN
202110325045

TUGAS EKBIS
1. A. Keunggulan Komparatif
Dalam hal ini, suatu negara akan lebih efisien dan produktif dalam
memproduksi barang tertentu, sementara negara lain lebih efisien dan
produktif dalam memproduksi barang lainnya. Dengan demikian, perdagangan
internasional memungkinkan negara untuk memperoleh barang yang lebih
murah dan berkualitas tinggi dari negara lain yang mempunyai keunggulan
komparatif dalam memproduksinya.
B. Permintaan Global
Suatu negara akan mengekspor barang dan jasa tertentu yang
diproduksinya ke negara lain yang memerlukan barang tersebut. Sebaliknya,
negara tersebut akan mengimpor barang dan jasa tertentu yang tidak
diproduksinya dari negara lain.
C. Kemajuan Transportasi dan Teknologi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memudahkan
suatu negara untuk menjual dan membeli barang dan jasa secara online,
sementara kemajuan transportasi memungkinkan barang dan jasa untuk
diangkut dengan lebih cepat dan efisien ke negara lain.
D. Regulasi Perdagangan
Regulasi perdagangan internasional yang lebih terbuka dan
menghilangkan hambatan perdagangan seperti tarif dan kuota juga menjadi
faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional. Dalam hal ini,
negara-negara akan lebih mudah melakukan perdagangan tanpa adanya
hambatan yang menghambat.

2. Manfaat perdagangan internasional


a. Meningkatkan pilihan konsumen
b. Meningkatkan stabilitas politik dan sosial
c. Meningkatkan pendapatan pemerintah
d. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Tujuan ekonomi internasional
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
b. Meningkatkan efisiensi produksi
c. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
d. Meningkatkan hubungan internasional
e. Menstabilkan nilai tukar

3. - World Trade Organization (WTO)


Tujuan pendirian WTO adalah untuk mempromosikan perdagangan
internasional yang bebas dan adil di antara anggotanya. WTO membantu menjalin
kerja sama ekonomi antara negara-negara anggota dan memfasilitasi perundingan
perdagangan multilateral. Organisasi ini juga berupaya untuk mengurangi hambatan
perdagangan seperti tarif dan penghalang non-tarif. WTO juga menangani sengketa
perdagangan antara anggotanya dan berupaya untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut melalui penyelesaian sengketa.
-International Chamber of Commerce (ICC)
Tujuan pendirian ICC adalah untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi
global dan mengembangkan perdagangan internasional yang adil dan terbuka. ICC
memainkan peran penting dalam mendorong kerja sama bisnis dan perdagangan
antara negara-negara di seluruh dunia. Organisasi ini juga berfungsi sebagai forum
untuk mengatasi masalah perdagangan internasional dan memfasilitasi perundingan
bisnis dan perdagangan. ICC juga memiliki peran dalam pengembangan standar
perdagangan internasional dan praktik bisnis yang baik.

4. Teori Keunggulan Komparatif yang dikemukakan oleh ekonom asal Inggris, David
Ricardo. Teori ini mengemukakan bahwa perdagangan internasional akan terjadi jika
suatu negara memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi suatu barang atau
jasa tertentu.

Keunggulan komparatif dapat dijelaskan sebagai kemampuan suatu negara untuk


memproduksi suatu barang atau jasa dengan biaya produksi yang lebih rendah
dibandingkan negara lain. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara seharusnya
memproduksi dan mengekspor barang atau jasa yang mempunyai keunggulan
komparatif, sementara barang atau jasa yang memerlukan biaya produksi yang tinggi
harus diimpor dari negara lain.

5. Inti dari teori H-O adalah bahwa faktor produksi yang berlimpah di suatu negara akan
digunakan secara intensif dalam produksi barang yang membutuhkan faktor produksi
tersebut, dan negara tersebut akan mengekspor barang tersebut ke negara lain yang
membutuhkan faktor produksi tersebut secara intensif. Sebaliknya, faktor produksi
yang langka di suatu negara akan digunakan secara kurang intensif dalam produksi
barang yang membutuhkan faktor produksi tersebut, dan negara tersebut akan
mengimpor barang tersebut dari negara lain yang memiliki faktor produksi tersebut
berlimpah.

Teori H-O memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

- Tidak memperhitungkan adanya faktor produksi yang tidak identik di antara


negara-negara. Teori H-O hanya mempertimbangkan dua faktor produksi, yaitu
tenaga kerja dan modal, tetapi tidak mempertimbangkan faktor produksi lain
seperti teknologi, sumber daya alam, dan keahlian khusus.

- Tidak mempertimbangkan adanya perdagangan antara negara-negara yang


memiliki faktor produksi yang serupa. Dalam kenyataannya, ada perdagangan
antara negara-negara yang memiliki faktor produksi yang serupa karena terdapat
perbedaan dalam kualitas dan jenis dari faktor produksi tersebut.

6. Secara umum, perdagangan bebas dapat memberikan dampak positif bagi Indonesia
jika dilaksanakan dengan baik dan diimbangi dengan kebijakan nasional yang tepat.

Dampak positif dari perdagangan bebas bagi Indonesia adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan akses pasar. Dengan adanya perdagangan bebas, Indonesia dapat
mengekspor produk-produknya ke pasar internasional dengan lebih mudah dan
murah, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan meningkatkan kesempatan
ekspor.

- Mempercepat pertumbuhan ekonomi. Perdagangan bebas dapat mempercepat


pertumbuhan ekonomi Indonesia karena meningkatkan jumlah investasi dan
menciptakan lapangan kerja baru.

- Meningkatkan kualitas produk. Dalam persaingan global, Indonesia harus


meningkatkan kualitas produknya agar dapat bersaing dengan produk-produk dari
negara lain yang memiliki kualitas yang lebih baik. Hal ini dapat memberikan
dampak positif bagi konsumen Indonesia karena akan tersedia produk-produk
yang lebih berkualitas.

Namun, di sisi lain, perdagangan bebas juga dapat memberikan dampak negatif bagi
Indonesia, di antaranya:

- Penurunan harga produk. Dalam persaingan global, harga produk menjadi faktor
utama dalam memenangkan pasar. Oleh karena itu, produsen Indonesia harus
menurunkan harga produknya agar dapat bersaing dengan produk dari negara lain
yang lebih murah. Hal ini dapat merugikan produsen lokal dan menurunkan
kesejahteraan petani atau pengusaha kecil.

- Memperburuk defisit neraca perdagangan. Jika Indonesia terlalu banyak


mengimpor barang dari negara lain daripada mengekspor barang, maka neraca
perdagangan Indonesia dapat menjadi defisit, yang dapat berdampak pada
penurunan nilai tukar rupiah dan melemahkan perekonomian nasional.

- Terganggunya stabilitas ekonomi. Perdagangan bebas dapat meningkatkan tingkat


persaingan yang sangat tinggi, sehingga dapat menimbulkan keadaan yang tidak
stabil bagi pasar dan perekonomian nasional.

Sebagai kesimpulan, perdagangan bebas dapat memberikan dampak positif dan


negatif bagi Indonesia, tergantung pada bagaimana pemerintah mengelolanya dan
mengimbangi dengan kebijakan nasional yang tepat. Oleh karena itu, perlu ada
koordinasi dan kerjasama antara pemerintah, industri, dan masyarakat dalam
mengelola perdagangan bebas agar dapat memberikan dampak yang optimal bagi
Indonesia.
7. - Produktivitas relatif
- Harga Relatif
- Permintaan relatif
- Biaya Transportasi dan perdagangan

8. Tarif dan Kuota Impor: Tarif adalah pajak yang dikenakan pada barang impor dari
negara lain, sementara kuota impor adalah batas jumlah barang yang diizinkan untuk
diimpor ke suatu negara. Kebijakan ini dilakukan untuk melindungi produsen lokal
dari persaingan asing dan mendorong konsumen untuk membeli produk dalam negeri.
Dengan menerapkan tarif atau kuota impor, harga barang impor menjadi lebih mahal,
sehingga produsen lokal dapat bersaing dengan lebih mudah.

Subsidi Ekspor: Subsidi ekspor adalah bantuan finansial yang diberikan oleh
pemerintah kepada produsen dalam negeri untuk membantu mereka mengekspor
produk ke negara lain dengan harga yang lebih murah. Kebijakan ini bertujuan untuk
meningkatkan daya saing produk dalam negeri di pasar internasional dan
meningkatkan ekspor. Dalam jangka pendek, subsidi ekspor dapat memberikan
keuntungan bagi produsen dalam negeri, tetapi dalam jangka panjang kebijakan ini
dapat mengganggu pasar dan memicu terjadinya praktik dumping yang dapat
merugikan produsen lokal di negara lain.

9. Cost Comparative (Perbandingan Biaya): Konsep cost comparative didasarkan pada


perbedaan biaya produksi antara dua negara yang berbeda. Negara yang memiliki
biaya produksi yang lebih rendah akan mampu memproduksi barang dengan harga
yang lebih murah daripada negara yang memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.

Production Comparative (Perbandingan Produksi): Konsep production comparative


didasarkan pada perbedaan kemampuan produksi antara dua negara yang berbeda.
Negara yang memiliki keunggulan komparatif dalam produksi suatu barang akan
menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang lebih rendah daripada negara lain
yang tidak memiliki keunggulan komparatif dalam produksi barang tersebut.

10. - Kesetaraan Faktor produksi antar negara


- Ketidakadilan distribusi pendapatan
- Tidak mempertimbangkan faktor lingkungan

Anda mungkin juga menyukai