Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

BISNIS INTERNASIONAL/ ADBI4432

Nama : Muhammad Wahyu Adhi Pratama


NIM : 044210328
UPBJJ : Universitas Terbuka Pangkalpinang

Kawasan perdagangan bebas atau Free Trade Area (FTA) merupakan salah satu bentuk integrasi
ekonomi di dunia dengan memberikan perlakukan khusus kepada negara mitra dagang yang masuk
dalam FTA. Salah satu peningkatan kerjasama ekonomi antar kawasan ASEAN yaitu ASEAN-
China Free Trade Area (ACFTA) yang diberlakukan sejak tahun 2004. Pemberlakuan FTA dapat
berdampak pada perdagangan Indonesia dengan negara-negara di kawasan ACFTA berupa trade
creation dan trade diversion, khususnya pada arus impor. Hasil empiris menunjukkan bahwa
setelah ACFTA diberlakukan, nilai impor Indonesia dari negara-negara anggota ACFTA
meningkat, terutama impor dari negara Cina. Nilai impor Indonesia secara signifikan dipengaruhi
secara positif oleh GDP per kapita Indonesia, GDP per kapita mitra dagang (negara ACFTA + 3),
jarak ekonomi, dan dummy kebijakan FTA. Sementara nilai tukar riil antar negara akan
memengaruhi negatif terhadap nilai impor Indonesia (Khamila dkk, 2009)

1. Jelaskan faktor penyebab berkembangnya perdagangan internasional berdasarkan kasus


tersebut !
2. Jelaskan dampak negatifnya terhadap Indonesia !
3. Jelaskan dampak positifnya terhadap Indonesia !

Jawab
1. Dalam kasus tersebut penyebab berkembangnya perdagangan internasional adalah
diterapkannya Free Trade Area (FTA). Wilayah perdagangan bebas (free trade area) adalah
blok/kelompok kerja sama ekonomi antarnegara yang terletak pada suatu kawasan tertentu.
Pembentukan FTA memiliki dua hal penting, yaitu trade creation (TC) dan trade diversion
(TD). Trade creation (TC) dapat terjadi sebagai dampak dari kebijakan perubahan tarif bea
masuk impor dalam suatu kerja sama integrasi ekonomi yang menyebabkan permintaan
impor dari negara anggota integrasi ekonomi tersebut meningkat. Pada sisi lain, TD terjadi
peralihan permintaan impor dari negara yang satu (bukan anggota blok ekonomi) ke negara
lain (anggota blok ekonomi) yang disebabkan oleh perubahan harga impor dari satu negara
yang menjadi anggota FTA. Pada tahap awal integrasi ekonomi diwujudkan dengan
penurunan dan pembebasan tarif bea masuk antar-anggota FTA. Negara-negara anggota
FTA memberikan tarif yang berbeda terhadap negara bukan anggota FTA.
Sumber : Trade Creation dan Trade Diversion Indonesia dengan AANZFTA pada
Komoditas Garam, Dwi Tjahya Nugraha, Tony Irawana, & Dedi Budiman Hakim
Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

2. Hal yang perlu diperhatikan dari perdagangan bebas adalah selain ada keuntungan, juga
terdapat kerugian yang terjadi dari penerapannya. Terutama jika suatu negara belum siap
atau kurang memiliki kompetensi untuk mengikuti dan bersaing dalam perdagangan bebas.
Berikut adalah beberapa kerugian yang bisa terjadi dari penerapan perdagangan bebas pada
suatu negara:
a. Menghambat Pertumbuhan Industri Dalam Negeri
Perdagangan bebas memang dapat meningkatkan kualitas produk suatu negara, namun
dengan catatan negara tersebut bisa dan siap untuk bersaing. Jika negara tersebut tidak
bisa bersaing dalam menciptakan produk yang inovatif dan berkualitas, maka tidak
menutup kemungkinan pelaku usaha dalam negeri malah akan jadi tersingkir. Dengan
adanya kemudahan keluar masuk produk dari luar negeri juga semakin mempersempit
pasar yang bisa dimasuki oleh para pelaku usaha dalam negeri. Kalau sudah begitu
maka industri dalam negeri pun akan mengalami kesulitan untuk tumbuh, dan lambat
laun bisa gulung tikar.
b. Banyak Tenaga Kerja yang Tidak Terserap
Adanya kemudahan untuk bekerja di pasar yang lebih luas memang memberikan
keuntungan bagi negara-negara tertentu, namun tidak bagi negara berkompetensi
rendah. Misalnya saja di negara berkembang yang tingkat pendidikannya masih
rendah, maka akan sulit bagi tenaga kerjanya untuk bisa terserap di negara lain. Bahkan
mungkin mereka akan kesulitan juga mendapatkan pekerjaan di negerinya sendiri
dengan kedatangan tenaga kerja yang lebih berkompetensi dari negara-negara lain. Hal
ini kemudian membuat meningkatkan jumlah pengangguran di suatu negara, yang
kemudian berpengaruh juga pada tingkat kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakatnya.
c. Mengurangi Pendapatan Negara
Ketika suatu negara kesulitan dalam bersaing di pasar global dan menciptakan produk
yang berkualitas, maka tidak menutup kemungkinan tingkat impor yang lebih tinggi
dibanding ekspor. Eskpor yang rendah berarti pendapatan negara ikut rendah juga,
sedangkan pengeluaran negara tetap atau bisa jadi meningkat. Kalau sudah begitu,
pendapatan nasional negara tersebut akan berkurang dan bisa menambah hutang
negara yang ada.
d. Ancaman terhadap kekayaan intelektual.
Produsen dapat dengan mudah menyalin produk negara anggota lainnya. Ketika
penegakan hukum lemah, ancaman terhadap kekayaan intelektual juga semakin tinggi.
e. Eksploitasi sumber daya alam.
Perdagangan bebas bisa saja memunculkan perilaku eksploitatif. Negara anggota
berusaha meningkatkan ekspor ke anggota lainnya demi memanfaatkan aliran bebas
barang dan jasa.
f. Industri baru sulit berkembang.
Sebelum menjadi kompetitif, beberapa industri membutuhkan proteksi pemerintah. Itu
tidak akan terjadi di area perdagangan bebas.
Sumber : https://cerdasco.com/area-perdagangan-bebas/
https://www.simulasikredit.com/inilah-keuntungan-dan-kerugian-dari-perdagangan-
bebas/

3. Berikut adalah keuntungan yang bisa didapat dengan menerapkan kebijakan perdagangan
bebas dalam perekonomian negara:
a. Memenuhi Kebutuhan Suatu Negara
Perdagangan bebas memungkinkan terpenuhinya kebutuhan suatu negara dari produk
yang dijual oleh pelaku usaha negara lain. Produk tersebut bisa saja selama ini tidak
tersedia di negaranya, namun produsen di negara lain membuat atau memilikinya lalu
menjualnya. Tentu saja tanpa adanya perdagangan bebas pun tetap bisa dilakukan jual
beli antar negara, namun dengan harga jual yang lebih mahal. Sedangkan dengan
diterapkannya perdagangan bebas, suatu negara bisa mendapatkan apa yang
dibutuhkan dengan harga yang lebih terjangkau.
b. Meningkatkan Kualitas Produk
Perdagangan bebas memicu para pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produksi
karena adanya persaingan yang lebih luas, yaitu pasar internasional. Agar bisa bersaing
dan bertahan di sektor tersebut, para pelaku usaha harus membuat terobosan yang
inovatif dan kreatif, serta meningkatkan kualitas. Dengan begitu, produk yang
dihasilkan oleh para pelaku dari suatu negara pun semakin tinggi kualitasnya dan siap
bersaing di pasar global.
c. Memperluas Lapangan Kerja
Seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa perdagangan bebas bukan
hanya terpaku pada barang atau jasa, namun juga tenaga kerja dan modal. Jadi
perusahaan luar yang mendirikan cabang di negara lain bisa menyerap tenaga kerja
yang ada di negara tersebut sehingga mengurangi jumlah pengangguran. Selain itu,
tenaga kerja yang kompeten juga bisa mendapatkan pekerjaan di negara lain dan tidak
terbatas hanya di negaranya saja.
d. Menstimulus pertumbuhan ekonomi.
Perusahaan memiliki akses pasar yang lebih besar. Mereka memiliki peluang yang
lebih besar untuk menjual produk, meningkatkan produksi dan menyerap lebih banyak
tenaga kerja. Sebagai hasilnya, ekonomi tumbuh lebih tinggi dan menciptakan lebih
banyak pekerjaan dan pendapatan.
e. Transfer teknologi.
Produsen dapat mengimpor teknologi dari negara anggota dengan lebih murah. Itu
secara tidak langsung berkontribusi terhadap transfer teknologi.
f. Menurunkan pengeluaran subsidi.
Seringkali, pemerintah mensubsidi industri mereka agar produk lebih kompetitif di
pasar internasional. Dengan menghapus subsidi, pemerintah lebih menghemat
anggaran belanja.
Sumber : https://cerdasco.com/area-perdagangan-bebas/
https://www.simulasikredit.com/inilah-keuntungan-dan-kerugian-dari-perdagangan-
bebas/

Anda mungkin juga menyukai