Kegiatan Belajar 1
Apa yang Anda ketahui dengan berdagang dan berdagang dengan negara
lain? Total volume perdagangan dunia mencapai lebih dari $9 triliun setiap
tahunnya. Berdagang merupakan usaha untuk menjual dan membeli produk,
baik berupa barang maupun layanan. Apabila banyak perusahaan terikat
dalam perdagangan internasional, perekonomian dunia secara cepat menjadi
satu sistem yang ada saling ketergantungan (interdependent system) maka
proses ini disebut dengan globalisasi. Berbagai macam produk yang
ditawarkan di seluruh dunia dan dapat kita beli secara bebas juga merupakan
dampak perdagangan internasional. Menurut Ferrell et al. (2011), bisnis
internasional menunjukkan pembelian, penjualan, dan perdagangan produk
(barang dan layanan) antarnegara. Tidak adanya hambatan politik dan
teknologi baru lebih memungkinkan perusahaan menjual produk ke negara
lain seperti halnya di negaranya sendiri.
2.8 Pengantar Bisnis
Lebih dari satu setengah abad, sejumlah institusi global telah dibentuk untuk
membantu melaksanakan pengelolaan globalisasi, seperti kesepakatan umum
mengenai tarif dan perdagangan (General Agreement Tariffs and Trade atau
GATT), dan diikuti oleh Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade
Organization atau WTO), Dana Moneter Internasional (International
Monetary Fud atau IMF), Bank Dunia (World Bank), dan Persatuan Bangsa-
Bangsa atau PBB (United Nations atau UN). Semua lembaga atau institusi
tersebut dibentuk dengan kesepakatan sukarela di antara individu di negara-
negara tersebut dan fungsi lembaga tersebut adalah melindungi kesepakatan
internasional.
Organisasi Perdagangan Dunia seperti juga Kesepakatan Umum dalam
Tarif dan Perdagangan terutama bertanggung jawab dalam mengatur
kebijakan sistem perdagangan dunia dan memastikan bahwa negara-negara
menaati peraturan yang dibuat dalam kesepakatan perdagangan oleh anggota
Organisasi Perdagangan Dunia tersebut. Sementara itu, Dana Moneter
Internasional dibentuk untuk mengawasi sistem moneter internasional. Bank
Dunia yang dibentuk bersamaan dengan pembentukan Dana Moneter
Internasional tahun 1944 didirikan untuk memromosikan pengembangan
ekonomi. Bank Dunia tidak terlalu kontroversial seperti Dana Moneter
Internasional. Bank Dunia memfokuskan pada pinjaman dengan bunga
rendah untuk mengurangi kas pemerintah di negara miskin untuk
membangun investasi dalam infrastruktur yang signifikan.
Selanjutnya, manajer yang terlibat dalam bisnis dan perdagangan
internasional membutuhkan pemahaman mengenai perekonomian global,
termasuk pasar sasaran utama di dunia. Berbagai kesepakatan legal dalam
perdagangan internasional di lingkungan bisnis global. Berbagai perserikatan
negara yang telah melakukan perdagangan bebas yaitu NAFTA (North
American Free Trade Agreement), EU (The European Union), ASEAN (The
Association of Southeast Asian Nations, GATT (The General Agreement on
Tariffs and Trade), WTO (World Trade Organization), APEC (Asia-Pacific
Economic Cooperation), World Bank, GATS (General Agreement on Tariffs
and Services) dan IMF (International Monetary Fund). NAFTA
menghilangkan semua tarif dan berbagai hambatan perdagangan lainnya
untuk barang manufaktur dan pertanian di antara negara-negara Amerika,
Kanada, dan Meksiko, termasuk kesepakatan mengenai isu lingkungan dan
eksploitasi tenaga kerja. NAFTA telah mencapai sasaran utama mereka yaitu
2.14 Pengantar Bisnis
internasional seperti kuota dan tarif. Hal ini dilakukan dengan mendorong
pemberian perlindungan bagi industri domestik dengan melakukan negosiasi
internasional. Untuk memromosikan globalisasi, banyak negara di dunia yang
tergabung dalam pembentukan WTO yang dimulai 1 Januari 1995. Terdapat
152 negara yang merupakan anggota yang menghendaki adanya pasar
terbuka tersebut. Ada tiga tujuan WTO, yaitu:
1. Memromosikan perdagangan dengan mendorong anggotanya
mengadopsi praktek perdagangan yang adil
2. Mengurangi hambatan perdagangan dengan memromosikan negosiasi
multilateral
3. Menyusun prosedur yang adil untuk menyelesaikan perbedaan pendapat.
APEC didirikan tahun 1989 yang memromosikan perekonomian dan
perdagangan bebas dan kerjasama teknik di antara negara-negara anggota
yang meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Indonesia, Jepang,
Korea, malaysia, New Zeland, Philipina, Singapura, Thailand, Amerika.
Negara yang masuk kemudian adalah Cina, Hongkong, Meksiko, Cina
Taipeh, Papua Timur, Chili, Peru, Rusia, dan Vietnam. APEC berbeda dari
aliansi perdagangan internasional lainnya dalam komitmennya untuk
membantu bisnis dan praktek bisnis sektor swasta untuk berpartisipasi secara
lebih luas dalam kegiatan APEC. Perusahaan-perusahaan di negara anggota
APEC mengalami peningkatan kemampuan bersaing dan superior dalam
bisnis global pada tiga dekade terakhir ini. Selanjutnya, world bank
merupakan organisasi yang didirikan oleh negara-negara industri di tahun
1946 untuk meminjamkan uang kepada negara-negara berkembang dan
negara yang kurang berkembang yang secara formal dikenal sebagai
International bank for Reconstruction and Development.
Sementara itu, IMF yang didirikan tahun 1947 merupakan organisasi
yang disusun untuk memromosikan perdagangan di antara negara-negara
anggota dengan mengurangi hambatan perdagangan dan meningkatkan
kerjasama keuangan. Organisasi ini juga memberikan dana pinjaman jangka
pendek bagi negara-negara anggota yang mengalami defisit dalam neraca
pembayarannya. IMF mencoba menghindarkan krisis keuangan dengan
membantu negara-negara yang tidak mampu membayar hutangnya. IMF
mirip dengan bank dunia yang membantu negara-negara yang mengalami
krisis perekonomian global.
2.16 Pengantar Bisnis
di negara lain secara langsung. Selain itu, pelanggan di negara lain akan
merasa aman dan mudah dalam mengajukan komplain atas produk yang
dibelinya.
Strategi aliansi mengatur perusahaan dalam menemukan perusahaan lain
sebagai rekan bisnis dari negara lain yang memberikan kontribusinya kira-
kira separuh dari sumber daya yang dibutuhkan dalam membangun dan
mengoperasionalkan bisnis baru di negara lain. Masing-masing pihak
membuat kesepakatan untuk mengivestasikan sumber daya dan modalnya ke
dalam bisnis baru tersebut atau saling bekerjasama untuk sama-sama
mendapatkan keuntungan. Investasi langsung dari negara lain merupakan
pembelian atau pendirian aset yang nyata di negara lain untuk mendukung
proses bisnis perusahaan tersebut.
2. Perusahaan Perdagangan
EKMA4111/MODUL 2 2.21
4. Kontrak Pemanufakturan
Kontrak pemanufakturan terjadi ketika suatu perusahaan menyewa
perusahaan asing untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu atau
melakukan sejumlah proses tertentu, sedangkan produk akhirnya tetap
dikelola dengan nama perusahaan domestik. Spalding misalnya, mengadakan
kontrak pemanufakturan khusus untuk peralatan olah raga, atau Reebok
menggunakan kontrak pemanufakturan dengan perusahaan di Korea untuk
beberapa produk sepatu olah raga. Dengan demikian, perusahaan yang
melakukan kontrak pemanufakturan tersebut akan mampu membangun bisnis
internasionalnya. Di Indonesia, PT Dirgantara Indonesia juga melakukan
kontrak pemanufakturan dengan beberapa perusahaan pesawat terbang di
dunia untuk memroduksi berbagai komponen pesawat terbang di negara
tersebut.
5. Outsourcing dan Offshoring
Dalam melakukan ekspansi internasional, perusahaan juga harus
mempertimbangkan apakah ada permintaan terhadap produk kita ke luar
negeri. Produk yang berhasil diterima dengan baik di satu negara adakalanya
tidak diperlukan oleh negara lain. Demikian pula dengan kebutuhan
periklanan untuk produk tertentu disesuaikan dengan kondisi pasarnya.
Selain itu, meskipun produk telah memiliki permintaan yang tinggi, namun
perusahaan tetap harus menentukan cara mengadaptasi produk tersebut agar
dapat lebih diterima dan sesuai dengan kondisi negara tersebut. Produk Coca-
Cola di Indonesia misalnya, telah mengalami penyesuaian mengenai rasa,
atau produk McDonald di Indonesia yang lebih laris menjual ayam goreng
tepung dibandingkan dengan burger yang sebenarnya menjadi core product-
EKMA4111/MODUL 2 2.23
Dibentuk oleh Toyota dan General Motors di tahun 1984 untuk membuat
kendaraan bagi kedua perusahaan.
7. Investasi Langsung
Perusahaan yang ingin lebih banyak mengontrol dan ingin
menginvestasikan dananya ke bisnis internasional pasti akan memilih
melakukan perdagangan internasional dengan mengadakan investasi
langsung atau memiliki fasilitas di negara lain. Investasi langsung juga dapat
dilakukan dengan terlibat dalam pengembangan dan operasi fasilitas baru
seperti pembukaan kantor cabang. Keterlibatan dalam bisnis internasional
pada tingkat yang paling tinggi adalah dengan mendirikan perusahaan
multinasional (multinational corporation atau MNC). MNC merupakan
korporasi yang beroperasi pada skala dunia tanpa ada keterikatan yang
signifikan dengan salah satu atau beberapa negara.
Setelah memutuskan untuk go international, perusahaan harus
menentukan tingkat atau level keterlibatan perusahaan tersebut. Level
keterlibatan tersebut merupakan pilihan perusahaan, apakah perusahaan akan
bertindak sebagai eksportir, importir, atau mengorganisasi sebagai pasar
internasional seperti kebanyakan pada industri besar, atau sebagai perusahaan
multinasional. Sebagai eksportir, perusahaan akan membuat produk
kemudian mendistribusikan dan menjualnya ke negara lain. Sementara itu,
sebagai importir, perusahaan akan membeli produk dari negara lain dan
menjualnya kembali ke perusahaan lain di negaranya. Baik ekspotir maupun
importir merupakan bentuk keterlibatan pada kegiatan operasi internasional
dan merupakan cara yang paling baik dalam mempelajari bisnis global.
Apabila level sebagai importir dan eksportir telah tumbuh dan berkembang,
perusahaan dapat berpindah pada tingkat keterlibatan yang lebih tinggi, yaitu
dengan perusahaan internasional. Perusahaan internasional melaksanakan
bisnis dengan negara lain dan di negara lain. Selanjutnya, perusahaan
multinasional merupakan perusahaan yang mendesain, menghasilkan atau
memroduksi, dan memasarkan produk di berbagai negara.
Perbedaan tingkat keterlibatan internasional juga akan berpengaruh pada
jenis atau bentuk struktur organisasi. Struktur yang digunakan harus dapat
membantu mengordinasi kegiatan eksportir dan bisnis yang bersifat
multinasional. Beberapa bidang atau bagian yang harus ada dalam organisasi
yang melakukan bisnis internasional antara lain agen yang independen,
EKMA4111/MODUL 2 2.25
L AT IH A N
R A NG KU M AN
Berbicara soal bisnis tidak lengkap bila tidak membahas masalah
perdagangan, baik perdagangan dalam satu negara maupun perdagangan
antarnegara. Dewasa ini perdagangan bebas antar negara telah
dipraktiekkan secara luas. Berbagai perserikatan negara-negara telah
melakukan perdagangan bebas yang membatasi atau mengurangi
berbagai hambatan dalam perdagangan tersebut. Berbagai strategi dalam
melaksanakan perdagangan bebas juga telah dilakukan. Mengapa
perdagangan dengan negara lain perlu dilakukan? Jawabannya adalah
ada pada teori keunggulan komparatif, teori keunggulan mutlak, dan
teori keunggulan kompetitif. Namun demikian, ada berbagai keuntungan
dan kerugian akibat adanya perdagangan bebas yang tampak pada defisit
atau surplusnya neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Oleh
karena itu, strategi perdagangan bebas harus disusun secara cermat dan
jitu agar keuntungan dapat dicapai.
Walaupun berbagai strategi dalam melaksanakan perdagangan bebas
telah disusun, namun pelaksanaannya masih belum sepenuhnya seperti
yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh masalah siap dan tidak siapnya
negara-negara menghadapi globalisasi dan perdagangan bebas tersebut.
Kerjasama antara Cina dan ASEAN misalnya, juga masih memicu
berbagai pertentangan. Perusahaan-perusahaan kecil di wilayah ASEAN
tentu akan bersiap untuk gulung tikar manakala negaranya melakukan
perdagangan bebas dengan Cina yang jauh lebi siap. Oleh karena itu,
pemerintah di negara-negara yang masih belum siap menghadapi
perdagangan bebas tersebut harus pandai melakukan negosiasi untuk
melindungi kehidupan masyarakatnya dalam memasuki perdagangan
bebas.
TE S F OR M AT IF 1
5) Perbedaan atau selisih antara ekspor dan impor disebut dengan ....
EKMA4111/MODUL 2 2.29
A. neraca perdagangan
B. neraca pembayaran
C. perdagangan internasional
D. perdagangan global
Kegiatan Belajar 2
teori siklus hidup produk, teori perdagangan baru, dan teori keunggulan
bersaing nasional yang dimiliki oleh Porter.
Teori perdagangan internasional yang juga banyak dikenal adalah Teori
Merkantilisme yang muncul di Inggris di pertengahan abad ke-16. Dalam
Merkantilisme ini, perhatian utama negara-negara adalah surplus
perdagangan dengan ekspor yang lebih besar daripada impor. Doktrin
Merkantilisme menyatakan bahwa intervensi pemerintah ditujukan untuk
mencapai surplus dalam keseimbangan perdagangan. Pemerintah juga
menyusun kebijakan untuk memaksimumkan ekspor dan meminimalkan
impor. Pembatasan impor dilakukan dengan menerapkan tarif dan kuota
impor, sementara ekspornya diberikan subsidi. Menurut merkantilisme,
perdagangan dipandang sebagai zero-sum game, yaitu satu negara akan
mendapatkan satu hasil sedangkan negara lain justru bisa kehilangan.
Teori Merkantilisme yang menyatakan bahwa perdagangan adalah zero-
sum game ini diserang oleh Adam Smith. Smith menyatakan bahwa negara-
negara memiliki perbedaan dalam kemampuannya menghasilkan produk
secara efisien. Inggris misalnya, memiliki keunggulan absolut dalam
menghasilkan tekstil sedangkan Perancis memiliki keunggulan absolut dalam
mneghasilkan anggur. Teori Keunggulan Absolut tersebut menyarankan
bahwa negara harus melakukan spesialisasi dalam menghasilkan produk di
negaranya dan mengimpor produk yang dihasilkan oleh negara lain yang
memiliki keunggulan absolut. Dengan kata lain, sebuah negara memiliki
keunggulan absolut dalam menghasilkan produk yang dapat diproduksi
secara efisien daripada negara lain yang menghasilkan produk yang sama.
Sementara itu, David Ricardo menemukan Teori Keunggulan Komparatif
dengan mengadakan spesialisasi dalam menghasilkan satu jenis produk yang
dapat diproduksi secara lebih efisien daripada negara lain dan membeli jenis
produk lain ke negara lain yang mampu menghasikannya secara lebih efisien.
Teori Keunggulan Komparatif juga menyatakan bahwa perdagangan bebas
tanpa batas akan meningkatkan produksi dunia atau disebut sebagai positive-
sum game. Teori tersebut juga menyatakan bahwa keterbukaan negara-negara
untuk melakukan perdagangan internasional dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi yang mampu menciptakan hasil yang dinamis dalam perdagangan.
Selanjutnya, Heckscher-Ohlin menjelaskan hal yang berbeda dari
keunggulan komparatif. Mereka menyatakan bahwa keunggulan komparatif
berasal dari perbedaan faktor pendukung dalam produksi dan perdagangan
EKMA4111/MODUL 2 2.39
seperti tanah, modal, dan tenaga kerja. Setiap negara memiliki faktor
pendukung yang berbeda-beda yang dapat memengaruhi perbedaan biaya.
Bila faktor pendukungnya berlebihan, maka biayanya akan lebih rendah.
Teori Heckscher-Ohlin menyatakan bahwa negara akan mengekspor produk
yang menggunakan faktor pendukung berlebihan dan akan mengimpor
produk yang menggunakan faktor pendukung yang kurang. Sama halnya
dengan teori dari David Ricardo, Teori Heckscher-Ohlin ini juga
berpendapat bahwa perdagangan bebas itu menguntungkan. Namun
demikian, berbeda dari teori dari David Ricardo, Teori Heckscher-Ohlin ini
menyatakan bahwa model perdagangan internasional ditentukan oleh
perbedaan faktor-faktor pendukung, bukan oleh perbedaan produktivitas.
Teori Siklus Hidup Produk menyatakan bahwa model perdagangan
dipengaruhi oleh produk baru yang diperkenalkan. Dalam perekonomian
yang terintegrasi, teori tersebut dinilai kurang dapat memrediksi perdagangan
bebas.
Teori perdagangan baru menyatakan bahwa perdagangan mendorong
negara-negara mengadakan spesialisasi dalam memroduksi barang-barang
tertentu, mendapatkan skala ekonomi, dan mengurangi biaya produksi, dan
membeli barang yang yang tidak dihasilkan oleh negara lain yang memiliki
spesialisasi yang sama. Dengan mekanisme tersebut, berbagai macam produk
yang tersedia bagi pelanggan akan mengalami peningkatan, sedangkan biaya
produksi rata-rata akan menurun. Teori perdagangan baru juga menyatakan
bahwa perusahaan atau negara akan mengekspor produk tertentu saja dan
mengimpor produk tertentu juga.
Teori perdagangan bebas menurut Michael Porter dijabarkan tentang
penentu keunggulan bersaing suatu negara yang meliputi faktor pendukung,
strategi, struktur, dan persaingan perusahaan, kondisi permintaan, serta
industri yang berhubungan dan yang mendukung. Faktor pendukung
merupakan faktor pendukung seperti tenaga kerja yang ahli atau infrastruktur
yang penting dalam persaingan pada industri tertentu. Strategi, struktur, dan
persaingan perusahaan merupakan kondisi yang mengatur carabagaimana
perusahaan diciptakan, diorganisasikan, dikelola, dan kondisi persaingan
domestik yang ada. Kondisi permintaan merupakan permintaan terhadap
produk atau jasa. Industri yang mendukung dan yang berhubungan adalah
adanya perusahaan pemasok dan perusahaan lain yang ada dalam persaingan
bisnis internasional. Teori-teori perdagangan internasional tersebut penting
2.40 Pengantar Bisnis
1. Hambatan Ekonomi
Ketika melakukan perdagangan dengan negara lain, sejumlah hambatan
ekonomi yang muncul antara lain perkembangan ekonomi, infrastruktur, dan
kurs atau nilai tukar. Selain itu, adanya perbedaan perekonomian di antara
negara-negara yang mengadakan perdagangan atau bisnis internasional.
Perbedaan kondisi perekonomian memengaruhi perencanaan perdagangan
internasional terutama dalam kepemilikan dan berbagai faktor dalam kegiatan
operasional. Menurut Hill (2009), kebijakan perdagangan internasional
meliputi tarif, subsidi, kuota impor, hambatan ekspor, persyaratan kandungan
lokal (local content), kebijakan administratif, dan kewajiban antidumping.
Namun demikian, hambatan tersebut dirasakan semakin berkurang dan
hampir semua negara memang sengaja menghilangkan hambatan ekonomi
karena perdagangan internasional atau perdagangan bebas dirasa lebih
EKMA4111/MODUL 2 2.41
a. Perkembangan Ekonomi
Yang dimaksud dengan perkembangan ekonomi sebagai hambatan
dalam perdagangan internasional adalah perkembangan ekonomi negara yang
kurang berkembang (less-developed country atau LDC). Negara yang kurang
berkembang ini ditunjukkan dengan rendahnya pendapatan per kapita.
Pendapatan per kapita dihitung dari pendapatan yang dihasilkan dari produksi
barang dan layanan negara tersebut dibagi dengan jumlah penduduk.
Rendahnya pendapatan per kapita menunjukkan rendahnya daya beli
masyarakat di negara tersebut. Namun demikian, melakukan perdagangan
internasional dengan negara kurang berkembang dengan penduduk yang
besar ini merupakan potensi bagi perdangngan barang konsumsi. Pada
umumnya, pemerintah di negara kurang berkembang ini akan membeli
teknologi baru untuk meningkatkan infrastrukturnya. Tingkat perkembangan
suatu negara ditunjukkan dengan infrastruktur yang dimiliki, sekolah, rumah
sakit, sistem komunikasi, sistem distribusi komersial, dan fasilitas fisik yang
mendukung kegiatan perekonomian seperti jalan raya, bandara, jalan kereta
api, dan dermaga.
Bank Dunia menggunakan pendapatan per kapita dalam membedakan
satu negara dengan negara lain. Menurut Ebert dan Griffin (2009),
pembagian negara tersebut adalah:
1. Negara dengan pendapatan tinggi (high-income countries), adalah
negara dengan pendapatan per kapita $ 11,115 per tahun.
2. Negara dengan pendapatan di atas rata-rata (upper middle-income
countries), adalah negara dengan pendapatan per kapita antara $
3,595 hingga $ 11,115 per tahun.
3. Negara dengan pendapatan di bawah rata-rata (lower middle-income
countries), adalah negara dengan pendapatan per kapita antara $ 905
hingga $ 3,595 per tahun.
4. Negara dengan pendapatan rendah (developing countries), adalah
negara dengan pendapatan per kapita di bawah $ 905 per tahun.
Pengelompokan negara menurut pendapatan per kapita tersebut
dimanfaatkan untuk menentukan pasar sasaran bagi negara yang akan
melakukan perdagangan internasional. Selain itu, perekonomian dunia juga
2.42 Pengantar Bisnis
Tabel 2.1
Jenis-Jenis Persaingan
Jenis Persaingan
Karakteristik Persaingan Persaingan Oligopoli Monopoli
Sempurna Monopolistik
Banyaknya Pesaing Banyak Beberapa Beberapa Tidak ada
hingga persaingan
banyak langsung
Kemudahan memasuki pasar Mudah Adakalanya Sulit Diatur oleh
atau industri bagi perusahaan sulit pemerintah
baru
Kesamaan produk atau jasa Mirip Berbeda Mirip atau Tidak ada
dengan produk atau jasa yang berbeda produk yang
ditawarkan pesaing menjadi
pesaing
langsung
Pengendalian harga oleh Tidak ada Beberapa Beberapa Dipertimbang
perusahaan individu kan dalam
monopoli
sempurna,
sedikit
peraturan
monopoli
Contoh Petani skala Pusat Perusahaan PLN
kecil kebugaran pesawat
terbang
Sumber: Boone & Kurtz (2005)
tarif ad valorem 10 persen pada impor beras ke suatu negara sebanyak seribu
ton setelah kuota 80 persen telah diberlakukan.
Sementara itu, persyaratan kandungan lokal merupakan persyaratan
yang merupakan bagian dari produk yang dihasilkan secara domestik.
Peraturan mengenai kandungan lokal ini digunakan untuk memberikan
perlindungan bagi para produsen domestik. Kebijakan perdagangan
administratif juga merupakan peraturan administratif untuk membatasi
impor dan meningkatkan ekspor. Dengan adanya kebijakan tersebut maka
masuknya barang impor lebih terbatas. Embargo juga merupakan
persyaratan perdagangan untuk produk tertentu. Embargo pada umumnya
disusun untuk produk tertentu atau negara tertentu untuk alasan politik,.
ekonomi, kesehatan, atau keagamaan.
Selanjutnya, Dumping merupakan tindakan yang dilakukan oleh suatu
negara atau bisnis dalam menjual produk pada harga yang lebih rendah
daripada biaya untuk menghasilkan produk tersebut. Ada beberapa alasan
dilakukannya dumping tersebut. Dumping dilakukan agar dapat lebih cepat
masuk ke pasar. Dumping kadang-kadang dilakukan bila pasar domestik
terlalu kecil untuk mendukung level produksi yang efisien. Namun demikian,
dumping ini relatif sulit dibuktikan tetapi seringkali mengganggu
pelaksanaan kuota dan tarif. Sementara itu, subsidi, merupakan pembayaran
yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu bisnis domestik bersaing
dengan negara-negara lain. Kebijakan antidumping disusun untuk
menghukum negara yang terikat dalam praktiek dumping. Praktiek
proteksionisme bisnis domestik dan harapan adanya persaingan pasar bebas
merupakan dua hal yang selalu menjadi perdebatan. Kuota dan tarif pada
dasarnya bertujuan melindungi perusahaan dan pekerjaan domestik, terutama
untuk perusahaan yang baru memasuki pasar internasional. Kritik terhadap
proteksionisme merupakan sumber perpecahan antarnegara.
Tidak seperti isu legal, pertimbangan politik jarang dituliskan dan pada
umumnya berubah sangat cepat. Berbagai negara yang mengalami hambatan
politk dalam perdagangan antara lain Kuba, Iran, Siria, dan Korea Utara, atau
negara yang relatif tidak stabil seperti Irak, Haiti, dan Venezuela, atau negara
yang tidak aman seperti Pakistan, Somalia, dan Republik Demokratik Kongo,
merupakan tujuan perdagangan internasional yang cukup berbahaya. Terkait
dengan hambatan politik tersebut, beberapa negara membentuk kartel, yaitu
sekelompok negara yang menyetujui untuk melakukan monopoli dan tidak
EKMA4111/MODUL 2 2.47
agar produksi barang dalam negeri semakin bagi negara yang tergantung pada produk impor
menguat Proteksionisme dapat membatasi inovasi produk
Proteksionisme dapat membantu industri baru karena perusahaan tidak memiliki insentif untuk
yang akan memulai bisnisnya dan industri yang memperbaiki kualitas dan meningkatkan teknologi
lemah akan menguat Proteksionisme dapat mencegah perusahaan
Proteksionisme dapat menjadikan teknologi bukan dalam pengembangan produksi dan distribusi serta
sebagai ancaman potensial skala ekonomi
Proteksionisme dapat melawan praktek dumping di Proteksionisme menyebabkan alokasi sumber daya
mana produk dijual dengan harga yang lebih internasional secara tidak efisien
rendah daripada harga di dalam negeri
Sumber: Bovee & Thill (2001); Boone & Kurtz (2005)
L AT IH A N
2) Ada empat orang yang ahli dalam pengembangan tiga teori perdagangan
bebas, yaitu Adam Smith, David Ricardo, serta Eli Heckscher dan Bertil
Ohlin. Keempat orang tersebut terkenal dengan Teori Smith, Teori
Ricardo, dan Teori Heckscher-Ohlin. Ketiga teori tersebut menyatakan
bahwa ada manfaat yang dapat diperoleh dalam perdagangan bebas.
Teori Merkantilisme menyatakan bahwa perhatian utama negara-negara
adalah surplus perdagangan dengan ekspor yang lebih besar daripada
impor. Oleh karena itu, intervensi pemerintah ditujukan untuk mencapai
surplus dalam keseimbangan perdagangan. Teori Merkantilisme yang
menyatakan bahwa perdagangan adalah zero-sum game ini dikritik oleh
Adam Smith. Smith menyatakan bahwa negara-negara memiliki
perbedaan dalam kemampuannya menghasilkan produk secara efisien.
David Ricardo menemukan Teori Keunggulan Komparatif dengan
mengadakan spesialisasi dalam menghasilkan satu jenis produk yang
dapat diproduksi secara lebih efisien daripada negara lain dan membeli
jenis produk lain ke negara lain yang mampu menghasikannya secara
lebih efisien. Teori Heckscher-Ohlin menyatakan bahwa negara akan
mengekspor produk yang menggunakan faktor pendukung berlebihan
dan akan mengimpor produk yang menggunakan faktor pendukung yang
kurang. Teori Siklus Hidup Produk menyatakan bahwa model
perdagangan dipengaruhi oleh produk baru yang diperkenalkan. Teori
perdagangan baru menyatakan bahwa perdagangan mendorong negara-
negara mengadakan spesialisasi dalam memroduksi barang-barang
tertentu, mendapatkan skala ekonomi dan mengurangi biaya produksi,
dan membeli barang yang yang tidak dihasilkan oleh negara lain yang
memiliki spesialisasi yang sama.
3) Teori Keunggulan Absolut menyatakan bahwa negara harus melakukan
spesialisasi dalam menghasilkan produk di negaranya dan mengimpor
produk yang dihasilkan oleh negara lain yang memiliki keunggulan
absolut. Dengan kata lain, sebuah negara memiliki keunggulan absolut
dalam menghasilkan produk yang dapat diproduksi secara efisien
daripada negara lain yang menghasilkan produk yang sama. Sementara
itu, David Ricardo menemukan Teori Keunggulan Komparatif
menyatakan bahwa dengan mengadakan spesialisasi dalam
menghasilkan satu jenis produk yang dapat diproduksi secara lebih
efisien daripada negara lain dan membeli jenis produk lain ke negara lain
2.50 Pengantar Bisnis
R A NG KU M AN
Perdagangan bebas merupakan perdagangan bebas hambatan
antarnegara yang dapat menciptakan ketergantungan antarnegara dan
dapat mencegah terjadinya peperangan. Perusahaan besar diperkirakan
akan lebih mampu menghadapi perdagangan bebas dibandingkan dengan
perusahaan kecil. Perdagangan bebas didasari oleh tiga teori yang
dimunculkan oleh Adam Smith, David Richardo, dan Hekscher-Ohlin.
Selain ketidaksiapan negara yang belum maju, ada beberapa hambatan
perdagangan internasional juga dapat muncul seperti hambatan ekonomi,
politik, legal, etika, dan sebagainya.
2.52 Pengantar Bisnis
TE S F OR M AT IF 2
8) Tarif yang dipungut sebagai proposri barang yang diimpor disebut ....
A. tarif khusus
B. tarif ad valorem
C. tarif ekspor
D. tarif gabungan
10) Tindakan yang dilakukan oleh suatu negara atau bisnis dalam menjual
produk pada harga yang lebih rendah daripada biaya untuk menghasilkan
produk tersebut disebut ....
A. tarif
B. kuota
C. dumping
D. subsidi
5) A 5) D
6) D 6) C
7) C 7) D
8) B 8) B
9) C 9) B
10) B 10) C
2.56 Pengantar Bisnis
Daftar Pustaka
Baron, D.P. (2000). Business and Its Environment, 3rd edition. New Jersey:
Prentice Hall, Upper Saddle River.
Boone, L.E. dan Kurtz, D.L. (2005). Contemporary Business, 11th edition.
Canada: Thomson.
Bovee, C.L. dan Thill, J.V. (2001). Business In Action; Step Into World of
Opportunity in The 21st Century. New jersey: Prontice Hall, Upper
Saddle River.
Ebert, R.J. dan Griffin, R.W. (2009). Business Essentials. 7th edition.
Singapore: Prentice Hall – Pearson Education International.
Ferrell, O.C.; Hirt, G.A.; dan Ferrell, L. (2011). Business: A Changing
World. 8th edition. United States: McGraw-Hill & Irwin.
Fry, F.L.; Stoner, C.R.; dan Hattwick, R.E. (2000). Business: An Integrative
Approach, 2nd edition. Singapore: Irwin-McGraw Hill.
Griffin, R.W. dan Pustay, M.W. (1999). International Business: A
Managerial Perspective, 2nd Edition. Sidney: Addison-Wesley
Publishing Company, Inc.
Hill, C.W.L. (2009). International Business: Competing In The Global
Marketplace, 7th edition. Toronto: McGraw Hill International Edition.
Madura, J. (2007). Introduction to Business, 4th edition. Australia: Thomson
South Western.
Nickels, W.G.; McHugh, J.M.; dan McHugh, S.M. (2005). Understanding
Business. Singapore, McGraw-Hill & Irwin.
Parker, B. (2005). Introduction To Globalization and Business: Relationship
and Responsibilities. New Delhi: Response Books, Sage Publications.
Tambunan, T.T.H. (2004). Globalisasi dan Perdagangan Internasional.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Worthington, I dan Britton, C. (2000). The Business Environment, 3rd edition.
Singapore: Prentice Hall & Pearson Education.