Anda di halaman 1dari 19

Bab III.

Arus Dinamis
Globalisasi
Beberapa ciri tantangan bisnis pada
awal abad ke-21 adalah lingkungan
bisnis global yang dinamis
(dynamic), kondisi antar pelaku
bisnis yang saling mempengaruhi
dan saling membutuhkan
(interdependent), kompleksitas
(complex) tantangan bisnis yang
cenderung meningkat.
Globalisasi
Definisi globalisasi yang paling umum digunakan dalam bisnis
internasional adalah globalisasi ekonomi yaitu integrasi barang-barang,
teknologi, tenaga kerja dan modal yang bersifat internasional; yaitu
perusahaan-perusahaan yang mengimplementasikan strategi-strategi
global yang menghubungkan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan
internasional mereka di seluruh dunia. Bisnis internasional mengalami
pertumbuhan yang cepat disebabkan karena pertama keharusan
strategis yang mendorong globalisasi dan yang kedua perubahan-
perubahan lingkungan yang memudahkannya (seperti perkembangan
teknologi informasi).

Keharusan-keharusan strategis tersebut meliputi:


▪ Meningkatkan kompetensi inti (core competency)
▪ Mendapatkan sumberdaya dan pasokan
▪ Mencari pasar yang baru
▪ Lebih mampu bertarung dengan pesaing
Proses globalisasi mengalami perkembangan yang amat cepat karena adanya
dorongan-dorongan sebagai berikut :

1. Dorongan Pasar
Pasar dunia merupakan pasar yang amat besar. Banyak perusahaan berlomba
untuk meperebutkannya. Perusahaan-perusahaan tersebut mengabaikan
batas-batas negara dalam operasinya. Banyak anak perusahaan, saluran
pemasaranglobal dan regional didirikan untuk ekspansi pasar. Upaya tersebut
didukung strategi pemasaran global untuk memenuhi permintaan pasar
global.

2. Dorongan Biaya
Perusahaan-perusahaan yang beroperasi secara global sudah tidak lagi
mempertimbangkan faktor geografis dalam bisnisnya. Mereka lebih tertarik
untuk mencari faktor-faktor produksi yang memberikan ongkos yang paling
murah. Penguasaan atas sumberdaya yang murah memungkinkan mereka
untuk bersaing dalam persaingan global.
3. Dorongan Pemerintah
Proses globalisasi semakin cepat dengan adanya perjanjian internasional untuk
melakukan liberalisasi perdagangan internasional, seperti ; General Agreement
on Tariffs and Trade (GATT), World Trade Organization (WTO), North American
Free Trade Agreement (NAFTA), Asean Free Trade Area (AFTA), Asia Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan Masyarakat Uni-Eropa, semakin
memberikan fasilitas bagi globalisasi. Pemerintah-pemerintah di dunia
memiliki kepentingan untuk memajukan perekonomiannya dan berupaya
untuk mengikuti trend perdagangan bebas agar perekonomiannya maju dan
tidak terkucil.

4. Dorongan Persaingan
Perluasan jaringan global antar industri terkait berlangsung sangat cepat.
Persaingan bisnis global dari tahun ke tahun semakin ketat. Perusahaan yang
berupaya memasuki bisnis global semakin bertambah banyak. Untuk tentang
“dunia” di luar negeri (asal) yang memiliki perbedaan dan kemauan untuk
mengembangkan kemampuan memasuki ekonomi global
Blok Dagang Dunia
Sebagian besar perdagangan antar negara di dunia terjadi pada tiga zona
perdagangan bebas Eropa, Asia dan Amerika Utara dengan mata uang
dominan masing-masing yaitu ; Euro, Yen dan Dollar Amerika Serikat.
Memasuki abad ke-21 ketiga zona perdagangan bebas ini melebarkan
batas wilayahnya dengan membuka keanggotaan baru yang berasal dari
negara-negara tetangga baik secara langsung maupun terpisah.

Manajer bisnis internasional di ketiga zona perdagangan bebas ini paling


tidak menghadapi dua pekerjaan besar yaitu ;
1. Pengambilan keputusan strategik; mencakup perumusan kebijakan
dalam pengelolaan pasar dalam zona perdagangan bebas tersebut
yaitu, antar keberpihakan pada pelaku pasar internal dan menjalin
hubungan dengan pelaku pasar eksternal
2. Masalah-masalah kebudayaan; bagaimana mengelola secara efektif
perbedaan budaya, tradisi maupun kebiasaan antar negara di dalam
zona perdagangan yang sama.
Salah satu fenomena umum pada hampir setiap negara yang memiliki
kebijakan perdagangan bebas adalah perubahan dalam pengelolaan
sistem pasar domestik yang cenderung bebas dan terdesentralisasi.
Pergeseran orientasi pengeloalaan pasar ini diduga kuat menjadi salah
satu strategi untuk menghadapi perekonomian global yang membawa
konsekuensi pada meningginya tingkat kompetisi domestik, proses
industrialisasi semakin berbasis teknologi tinggi serta meningkatnya
kebutuhan akan kebebasan kewirausahaan.

Tidak semua perkembangan dalam perdagangan global terlihat


menggembirakan. Perdagangan global tidak selalu menguntungkan bagi
negara-negara termasuk negara kurang berkembang (Less Developed
Countries, LDCs).

Permasalahan yang mengganggu perkembangan bisnis internasional


pada LDCs umumnya disebabkan ;
1. Rendahnya Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP);
2. Rendahnya pendapan perkapita;
3. Besarnya jumlah populasi yang tergolong tenaga kerja tak terdidik
(unskilled labor);
4. Tingginya hutang internasional.
Teknologi Informasi
Dari semua perkembangan yang mendorong maju bisnis global,
teknologi informasi adalah faktor yang paling banyak mentransformasi
lingkungan kerja manajer bisnis internasional. Tingkat kecepatan dan
keakuratan pengiriman informasi kini mengubah cara kerja manajer
bisnis internasional dengan mengurangi hambatan yang ditimbulkan
oleh jarak dan ruang geografis.

Dalam bisnis teknologi, yang paling paling sederhana sekalipun akan


tercermin dalam setiap produk dan jasa serta prosedur yang digunakan
atau dihasilkan. Tetapi dengan semakin tingginya tingkat persaingan
antar perusahaan atau industri membuat perusahaan harus melakukan
inovasi apabila ingin etap mendapatkan posisi yang kuat di pasar. Inovasi
merupakan perubahan metode dan teknologi yang bersifat positif dan
berguna dari cara lama yang digunakan untuk mengerjakan sesuatu.
Inovasi memiliki dua tipe dasar, yaitu:
1. Process Innovation : Perubahan yang mempengaruhi cara
memproduksi suatu output
2. Product Innovation : Perubahan yang mempengaruhi hasil output
yang berupa barang dan jasa.
Cepat atau tidaknya sebuah inovasi diterima dan diaplikasikan dalam
sebuah perusahaan tergantung dari lima atribut di bawah ini:
1. Inovasi ini memiliki keuntungan yang lebih di banding teknologi
sebelumnya
2. Inovasi ini sesuai dengan system, prosedur, infrastruktur dan cara
berfikir yang ada saat ini
3. Tidak lebih kompleks atau rumit di banding yang sebelumnya
4. Dapat di uji cobakan degan mudah tanpa biaya yang besar
5. Dapat diteliti dan dicontoh dengan mudah.
Keunggulan Teknologi Bagi Bisnis Internasional

Keunggulan teknologi tentunya merupakan tujuan kebanyakan


perusahaan, teknologi penting bagi perusahaan karena:
1. Keunggulan teknologi memungkinkan suatu perusahaan untuk
menjadi kompetitif atau bahkan memegang kepemimpinan di dalam
pasar dunia.
2. Keunggulan teknologi dapat dijual (dengan lisensi atau kontrak
manajemen) atau dapat dilembagakan dalam produk-produk
perusahaan
3. Keunggulan teknologi dapat memberikan kepercayaan kepada
perusahaan untuk memasuki pasar internasional
4. Keunggulan teknologi memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh syarat-syarat investasi luar negeri yang lebih baik dari
biasanya karena pemerintah tuan rumah menginginkan teknologi
yang hanya dimiliki perusahaan itu.
5. Keunggulan teknologi dapa mengubah pembagian kerja internasional
6. Keunggulan teknologi memungkinkan tiap-tiap mitra berbagi
teknologi
Dampak Teknologi Terhadap Bisnis Internasional

Perubahan teknologi dapat membawa dampak pada pengambilan


keputusan yang diambil dalam bisnis internasional. Perubahan teknologi
bisa saja terjadi dalam hal proses produksi dengan cara yang baru
ataupun dalam perubahan produk lama ke produk yang baru. Meski
kemajuan teknologi membawa dampak positif akan tetapi dalam
kenyataannya, kemajuan teknologi seringkali menimbulkan masalah baru
yaitu pemutusan hubungan kerja (PHK) yang karena tenaga manusia
digantikan dengan mesin atau system teknologi yang lain. Dalam hal
persaingan teknologi, bagaimanapun juga keunggulan teknologi
memberikan suatu keunggulan tersendiri dalam bisnis internasional.

Dengan data dan fakta di atas, membuktikan bahwa peran teknologi dan
segala perkembangannya sangat berpengaruh pada kemajuan bisnis
yang berkembang di Negara tersebut. Meski demikian, perlu diakui
adanya perkembangan teknologi juga membutuhkan kerjasama dunia
industri dengan dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi karena
teknologi dipelajari dan diteliti oleh ilmuwan-ilmuwan yang ada di
lingkungan universitas.
Globalisasi SDM
Secara turun temurun banyak perusahaan memulai tahapan bisnis
internasional dengan memindahkan operasi manufakturnya ke negara-
negara yang menawarkan biaya tenaga kerja murah. Proses pemindahan
operasi manufaktur serta jenis-jenis pekerjaan “kasar” (blue collar) lainnya
ke luar negeri atas dasar pertimbangan penekanan biaya tenaga kerja
masuk ke dalam kategori outsourching. Namun seiring perkembangan
dengan globalisasi menunjukkan semakin banyak perusahaan yang
melakukan outsourching untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat
pengisian data, pelayanan jasa, maupun analisis informasi yang tergolong
pekerjaan kerah putih (white collar).
Dalam konteks kecenderungan (trends) dan persaingan
(competition) global yang lebih luas, aturan main (rules of the
game) yang berlaku bagi manajer bisnis internasional
ditentukan sesuai negara tempat dia tinggal
Menjalankan operasinya, seperti ; agenda politik dan ekonomi,
ketersediaan sarana dan prasarana teknologi dan tingkat
perkembangannya, lingkungan hukum dan etika yang berlaku,
keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki negara
tersebut, serta budaya yang menjadi arus utama acuan
masyarakat.
Globalisasi e-Business
Dampak internet tidak dapat dipungkiri sebagai salah satu faktor
terpenting yang mempengaruhi bagaimana suatu perusahaan
melakukan pembelian maupunpenjualan dalam mengembangkan
bisnisnya.

Dengan bisnis berbasis elektronik (e-business) maka suatu tingkat


persaingan baru dalam bisnis global kini timbul.

E-business kini membukakan peluang dalam peningkatan efisiensi


melalui pengurangan jumlah pemasok (suppliers) serta memangkas
biaya-biaya administratif dari lini produksi pertambahan nilai (value
chain).
Istilah e-business merujuk pada konsep terintegrasinya sistem manejerial,
proses bisnis, mekanisme organisasi, lini produksi pertambahan nilai, serta
pengelolaan pasar yang berbasis internet, menerapkan teknologi
penunjang internet lainnya, serta pelaksanaan konsep bisnis berbasis
elektronik.

Sedangkan istilah e-commerce secara spesifik merujuk pada tahap


pemasaran serta penjualan melalui internet.

Dengan memahami dua konsep tersebut, maka dapat disimpulkan


bahwa perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis internasional
pada skala global menerapkan e-business untuk membangun hubungan
bisnis (business relationship) antar sesama perusahaan maupun dengan
pelanggan
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari
penerapan internet melalui e-business menurut
Rajesh (1999) adalah ;
1. Terwujudnya kemudahan (convenience) dalam
melaksanakan bisnis diberbagai belahan dunia;
2. Meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan
penjualan;
3. Memungkinkan penggabungan (merger) antara
informasi internal maupun eksternal untuk
pelaksanaan bisnis global;
4. Memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk
leluasa memilih produk dan layanan serta tingkat
harga yang sesuai dengan daya beli mereka, dan
5. Terjalinnya hubungan distribusi yang efisiensi.
Hambatan utama yang dihadapi oleh perusahaan-
perusahaan yang ingin mengadopsi atau
mengembangkan lebih lanjut konsep e-business
adalah ;
1. Ketidaksiapan mitra kerja pada lini produksi
pertambahan nilai;
2. Kesiapan konsumen untuk mengakses teknologi
yang memungkinkan mereka memperoleh manfaat
e-business juga dapat menghambat
pelaksanaannya.
Sehingga untuk mengoptimalkan e-business maka
perusahaan dituntut berinvestasi dalam meningkatkan
kesiapan mitra kerja serta kemampuan pelanggannya.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai