Anda di halaman 1dari 9

Nama : M.

Aufa Fakhry S
NIM/absen : 1931410052 / (12)
Kelas/Prodi : 2D - D3 Teknik Kimia
Mata Kuliah : Sistem Manajemen Mutu
Rangkuman bahasan Globalisasi dan Daya Saing
A. Apa itu Globalisasi
Definisi globalisasi dapat diartikan sebagai perpindahan orang, barang,
modal dan berfikir-berfikir yang sepadan dan mengakibatkan terjadinya
peningkatan ekonomi terpadu yang pada gilirannya dipicu oleh peningkatan
perdagangan dan investasi. Hal seperti ini terus menerus maju dalam kehidupan
di dunia tanpa batas. Perkembangan perdagangan yang pesat dan investasi di
dunia yang telah memulai pada akhir abad ke-sembilanbelas.
Telah diketahui bahwa dunia telah bersatu dan menghasilkan ketetapan
garis waktu internasional dan zona waktu dunia antara tahun 1875 dan tahun
1925. Pada masa itu standard internasional menyetujui penggunaan telegram
dengan menggunakan sinyal tertentu. Perluasan dan pengembangan
perusahaan multinasional memproduksi dan menjual produk mereka di pasar
domestik dan masyarakat di luar negeri
Sejarah perdagangan sejak lima ratus tahun lalu ditandai dengan
kecenderungan dan transaksi-transaksi yang telah menguatkan ikatan
hubungan dan ketergantungan yang mendalam. Baru-baru ini kegiatan
globalisasi meningkat secara dramatis. Pesawat terbang jet, pelayanan telepon
yang murah, e-mail, komputer, aliran permodalan yang cepat, semua ini telah
membuat dunia lebih saling bergantung kepada pihak lain dibandingkan
sebelumnya. Sebagai contoh perusahaan multinasional memproduksi produk
mereka dibeberapa negara dan menjual kepada konsumen di seluruh dunia.
Uang, teknolologi dan bahan mentah lebih mudah bergerak melintasi batas
negara.
Perubahan besar lainnya ditengarai sebagai hasil globalisasi, dimana
perusahaan yang sedang berusaha dalam membuka dan memperluas pasar
global dan cenderung menjadi trans-nasional (antar negara), investasi (langsung
atau tidak langsung) disesuaikan pada regional atau ekonomi nasional di negara
terpilih. Mereka juga merelokasi beberapa kegiatan mereka ke beberapa
regional yang berbeda untuk mencari pasar yang baru. Perbedaan yang paling
besar pada globalisasi masa lampau dan saat ini terletak pada masing-masing
sudut pandang dan kecepatan.
Diantara hal yang penting dari saluran global terpadu adalah perdagangan
internasional dan aliran modal. The global competitiveness Report (Laporan
daya saing global) tahun 1977 mencatat lima faktor utama dalam investasi
modal asing yaitu :
1. Seberapa besar pasar yang ditargetkan oleh negara
2. Pertumbuhan pasar yang diharapkan sesuai dengan yang ditargetkan
negara
3. Kemampuan modal pendamping dan keuntungan yang diperoleh
4. Produktivitas dan budaya kerja pekerja
5. Infastruktur

Kelebihan adanya globalisasi yaitu Kondisi ekonomi negara-negara erat


hubungannya dengan ekonomi internasional secara konsisten berkembang jauh
lebih cepat dibanding negaranegara yang mencoba melindungi diri. Ekonomi
terbuka yang diatur dengan baik telah berkembang dengan tingkat
pertumbuhan sekitar 2½ persen lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tertutup dari kekuatan globalisasi. Peningkatan pendapatan
global dan penurunan rintangan investasi telah memicu peningkatan investasi
luar negeri langsung dan mempercepat pertumbuhannya di berbagai Negara.
Peningkatan kesadaran lingkungan dan pertanggungjawabannya berkontribusi
pada hasil lingkungan yang positif dengan mendorong penggunaan teknologi
yang lebih efisien dan kurang mencemari serta memfasilitasi impor bahan-
bahan pengganti yang bisa diperbaharui untuk menggantikan sumber daya alam
yang mulai langka.
Adapun kerugian karena adanya globalisasi yaitu : Ada beban sosial dan
beban ekonomi pengaruh dari globalisasi. Liberalisasi perdagangan
menguntungkan bagi industri-industri yang mempunyai daya saing dan
merugikan industri-industri yang tidak mempunyai daya saing; globalisasi juga
mengharuskan negara-negara anggota untuk melakukan restrukturisasi dan
reformasi ekonomi. Meskipun hal ini bisa memberi keuntungan jangka panjang,
ada biaya-biaya dan beban-beban baru yang harus diselesaikan dan muncul
dalam jangka pendek, beban sosial untuk mereka yang terpengaruh sangat
tinggi. Meningkatnya saling ketergantungan antar negara dalam era globalisasi
membuat negara-negara tersebut lebih rentan terhadap masalah ekonomi
seperti krisis ekonomi Asia di akhir 1990-an.
• Sudut pandang berbeda tentang globalisasi
Para pemikir yang lain memiliki pandangan tentang globalisasi yang
hampir seluruhnya bertolak belakang yang dimunculkan dalam debat selama
beberapa tahun terakhir ini. Ada sejumlah sudut pandang terhadap batasan dan
kemungkinan yang dimiliki oleh komunitas ekonomi global.
1. Pandangan Liberal atau integrative
Pandangan kaum ini menyatakan bahwa negara-negara makin
terkait ke jaringan perdagangan, investasi dan perpindahan teknologi
melalui pasar global dan bahwa jaringan tersebut menguntungkan
karena jaringan-jaringan itu berkontribusi pada keseluruhan efisiensi
dan perkembangan ekonomi dunia, dengan demikian bisa
berkontribusi pada kesejahteraan materi penduduk dunia.
2. Pandangan Radikal
Kaum radikal menyatakan bahwa globalisasi tidak hanya sangat
nyata, tapi konsekuensinya juga bisa dirasakan dimana saja. Pasar
global, menurut mereka, jauh lebih berkembang dibanding pasar pada
dua atau tiga dekade lalu, dan tidak dibedakan dengan batas Negara.
3. Pandangan Nasionalis ekonomi
Pandangan ini menyatakan bahwa pengembangan ekonomi dan
sosial penting bagi kekuatan dan status sebuah Negara, dan negara-
negara boleh menggunakan kekuasaan mereka untuk memanipulasi
ekonomi dan mendorong perkembangan industri yang cepat.

B. Globalisasi dan strategi pengembangan bangsa


Globalisasi merupakan sebuah konsep luas yang mencakup proses-proses
dimana pasar sub nasional (misalnya pasar lokal, pasar provinsi, atau pasar
daerah) dan pasar nasional digabungkan ke dalam pasar lain pada dimensi
global. Dimensi ini mencakup tenaga kerja, keuangan, makanan dan bahan
mentah, jasa dan pasar lainnya.
Daya saing adalah isu hangat dalam globalisasi di banyak negara dan
perusahaan. OECD mendefinisikan daya saing sebagai “Batas tingkatan dimana
sebuah negara bisa, dengan persyaratan pasar bebas dan adil, memproduksi
barang dan jasa yang lulus dari ujian pasar internasional, sambil terus menerus
mempertahankan dan memperluas pendapatan nyata untuk masyarakatnya
dalam jangka panjang”. Hal ini hanya bisa dicapai melalui peningkatan
produktivitas. Faktor dan persyaratan kebersaingan Peningkatan daya saing,
internasionalisasi dan kerumitan pasar, globalisasi manufaktur dan peningkatan
kepedulian akan masalah-masalah sosial dan ekologi membuat peningkatan
produktivitas semakin penting.
Delapan faktor utama yang mempengaruhi kebersaingan suatu negara,
perusahaan multi nasional dan perusahaan bisnis:
1. Ekonomi daerah. Semakin banyak persaingan yang ada dalam
ekonomi daerah, semakin produktif dan semakin kompetitif lah
perusahaan domestik dan semakin tinggi juga kesejahteraan negara.
2. Internasionalisasi. Keterbukaan untuk kegiatan ekonomi internasional
meningkatkan kinerja ekonomi suatu negara. Kebersaingan
memimpin ekspor sering dihubungkan dengan pertumbuhan ekonomi
daerah.
3. Pemerintah. Kebijakan pemerintah berkonsentrasi pada penciptaan
lingkungan yang kompetitif bagi perusahaan-perusahaan dan pada
penyediaan kondisi makro ekonomi dan sosial yang bisa diprediksi dan
dengan demikian meminimalisir resiko eksternal bagi kegiatan
ekonomi.
4. Keuangan. Sektor keuangan yang berkembang baik, terpadu secara
internasional dalam sebuah negara mendukung kebersaingan
internasional negara tersebut.
5. Infrastruktur. Infrastruktrur yang baik mendukung kegiatan ekonomi.
Infrastruktur yang baik mencakup tersedianya sumber daya alam dan
sistem bisnis fungsional, teknologi informasi, transportasi, komunikasi
dan pendidikan serta perlindungan lingkungan yang efisien.
6. Manajemen. Produk dan jasa yang kompetitif mencerminkan
kemampuan manajerial, berorientasi jangka panjang, kemampuan
untuk beradaptasi pada perubahan dalam lingkungan kompetitif.
7. Ilmu pengetahuan dan teknologi. Keuntungan kompetitif bisa
dibangun dalam penerapan teknologi yang ada dengan inovatif dan
efisien.
8. Kualitas masyarakat. Tenaga kerja terlatih dengan sikap positif
meningkatkan produktivitas dan kebersaingan sebuah negara.
• Faktor produktivitas
Sejumlah tren penting telah terlihat dalam lingkungan bisnis yang akan
mengarah pada perubahan dramatis strategi dan pendekatan produktivitas saat
ini. Tren-tren tersebut dapat disampaikan sebagai berikut:
1. Globalisasi dan ekonomi yang terpadu;
2. Pengaruh pengembangan teknologi;
3. Kemunculan sistem kerja baru;
4. Pergeseran dari praktek pribadi secara tradisional ke Manajemen SDM
internasional.
5. Perubahan gaya kepemimpinan : dari birokrasi ke kewirausahaan.

• Paradigma baru pengembangan produktivitas


Kenyataan ekonomi saat ini memicu berfikir ulang tentang konsep
produktivitas. Secara tradisional, produktivitas dipandang sebagai konsep
efisiensi (jumlah hasil dikaitkan dengan usaha atau sumber daya yang
digunakan), sementara produktivitas dipandang sebagai sebuah konsep efisiensi
dan efektifitas, efisiensi berarti bagaimana perusahaan memenuhi perubahan
yang dibutuhkan untuk memenuhi harapan pelanggan, dengan kata lain
bagaimana perusahaan menciptakan dan menawarkan nilai pelanggan.
Produktivitas sekarang dipandang sebagai sesuatu yang tergantung pada
produk dan jasa (kegunaan, keunikan, kualitas, kenyamanan, ketersediaan, dsb)
dan efisiensi produksi dan distribusinya pada pelanggan.

C. Aliansi dan jaringan kerja


Tren-tren mengenai kebersaingan yang lebih tinggi melalui pertumbuhan
produktivitas dan pengembangan pasar secara paradoks mengharuskan
perusahaan membentuk aliansi kerjasama dan jaringan kerja agar mampu
bersaing dengan lebih baik melalui kerjasama.
1. Jenis-jenis aliansi
Ada banyak struktur aliansi berbeda yang bisa digunakan untuk
mencapai berbagai tujuan berbeda dan memenuhi perbedaan
kerangka waktu. Struktur-struktur yang paling umum akan dibahas
disini. Hampir semua aliansi bisa dikelompokkan dalam pengaturan
horizontal atau vertikal.
a. Aliansi horizontal mencakup perusahaan-perusahaan yang
bergerak di bidang bisnis yang sama. Perusahaan-perusahaan
tersebut jarang sekali bergerak di bidang jasa, tapi saat ada yang
demikian, perusahaan tersebut biasanya bertujuan untuk
mencapai skala tertentu, untuk menyesuaikan dengan
perubahan atau untuk menangani bidangbidang keahlian.
b. Aliansi vertikal adalah hubungan antara organisasi-organisasi
dari bidang bisnis yang berbeda. Aliansi ini adalah jenis aliansi
yang umum ditemukan diantara perusahaanperusahaan jasa
karena bisa diatur sebuah kolaborasi yang bisa memberikan
solusi lengkap pada pelanggan. Dengan sedikit kemungkinan
persaingan antar anggota aliansi, perusahaan-perusahaan
tersebut bisa menggabungkan kemampuan mereka untuk
bersaing dengan organisasi (perusahaan) lain.
c. Aliansi strategis, secara luas dijelaskan sebagai sebuah
perjanjian kontrak antara perusahaan-perusahaan untuk
bekerja-sama dalam mencapai satu tujuan tertentu tanpa
mempedulikan bentuk hukum atau organisasi aliansi tersebut.
Definisi ini mencakup teramat banyak perjanjian yang berkisar
mulai dari persetujuan dengan jabat tangan sampai ke merger,
dan join-venture.
2. Jaringan bisnis
Jaringan bisnis adalah sebuah kelompok yang terdiri dari
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah (UKM) yang sudah
berhasil dan bekerjasama serta bergabung untuk mencari peluang
bisnis baru. UKM-UKM ini bergabung bersama untuk membuat sebuah
massa kritis untuk mencapai keuntungan kompetitif dalam hal skala,
cakupan, dan kecepatan seperti yang dimiliki oleh organisasi yang
lebih besar dan lebih luas.
D. Pengembangan berkelanjutan

Pengembangan berkelanjutan terkait erat dengan proses globalisasi.


Masalah-masalah dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh dukungan
terhadap pengembangan berkelanjutan memiliki cakupan global
termasuk masalah-masalah dan tantangantantangan terkait dengan
keberlangsungan planet ini sebagai tempat tinggal bagi masyarakat
manusia.

1. Definisi pengembangan berkelanjutan: apakah yang dimaksudkan oleh


kita pengembangan berkelanjutan.
Dalam arti luas, keberlanjutan berarti bahwa masukan dalam arti
bahan mentah dan energi serta luaran misalnya sisa material dan panas
seharusnya dan mampu dimunculkan kembali (regeneratif) dan mampu
serap oleh ekosistem.. Istilah pengembangan berkelanjutan merujuk
pada kemampuan produsen dan pembuat barang untuk memenuhi
kebutuhan produk saat ini sekaligus pada waktu yang bersamaan
mempertahankan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut di
masa depan. Khususnya, jika tujuannya untuk menurunkan tingkat
penggunaan sumber daya alam, mengurangi jumlah polusi yang
diciptakan, dan menyediakan cukup banyak produk seperti makanan,
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Tonggak pengembangan berkelanjutan


Pengembangan berkelanjutan telah mencuat dalam debat-debat
beberapa tahun belakangan ini: meskipun demikian, berfikir tersebut
bukanlah hal yang baru. Sepanjang sejarah, berbagai budaya telah
menyadari perlunya keseimbangan antara lingkungan, masyarakat dan
ekonomi. Berfikir modern tentang pengembangan berkelanjutan
dibangun di atas berfikir ini, dan menempatkan berfikir tersebut dalam
konteks masyarakat saat ini.
Gerakan pengembangan berkelanjutan dimulai dari keprihatinan
yang diekspresikan pada tahun 1970-an dan 1980-an tentang pola
produksi dan konsumsi seperti yang terjadi pada masyarakat industri yang
tidak bisa mempertahankan dalam hal sumber daya dari planet ini.
Contoh pengembangan juga tidak bisa dipaksakan pada negara-negara
yang menyiratkan adanya jenis konsumsi yang dimanifestasikan oleh
negara-negara industri.

3. Mengapa pengembangan berkelanjutan penting

Di sejumlah daerah di dunia, pengaruh globalisasi mengancam


kelangsungan hidup masyarakat sekitar, khususnya kaum minoritas dan
lemah, dan juga mengancam hutan dan habitat lain yang menjadi
tumpuan hidup masyarakat. Tekanan-tekanan dan tujuan kritis bagi masa
depan umat manusia mungkin ada, dan tidak hanya sekedar memastikan
adanya peningkatan yang stabil dalam kualitas kehidupan untuk generasi
sekarang dan masa depan. Tekanan terjadi pada cara kita menghargai
warisan terutama pada planet yang kita tinggali. Hal ini terjadi karena
orang-orang mencari perubahan positif untuk diri kita, anak dan cucu kita;
kita harus melakukannya dengan cara saling menghormati hak semua
orang.

E. Implikasi globalisasi pada tingkat individu, daerah dan nasional

1. Saling ketergantungan dan sistem berfikir


Pada unit pelajaran ini kita telah beberapa kali bertemu dengan
konsep saling ketergantungan dan sistem berfikir. Tapi apa tepatnya arti
dua konsep utama ini dan bagaimana kita bisa menggunakannya untuk
bisa lebih memahami dunia di sekitar kita.
Dunia global merupakan bagian dari kehidupan lokal kita sehari-
hari. Kita terhubung ke sistem lain di tiap benua dalam hal:
a. Perekonomian melalui perdagangan;
b. Percaturan politik melalui hubungan internasional dan sistem
perundangundangan
c. Sosial melalui media dan telekomunikasi
d. Bidang budaya melalui perpindahan masyarakat
e. Lingkungan melalui berbagi satu planet yang sama.
Sebuah sistem adalah sekelompok komponen yang berinteraksi,
saling terkait dan saling tergantung yang membentuk keseluruhan
menjadi satu dan kompleks. Sistem ada dimana-mana—misalnya sistem
ekonomi, sistem politik, sistem sosio-kultural, sistem ekologi, sistem
aliran darah dalam tubuh, sistem penyalaan mobil, sistem sekolah, rumah
sakit, dsb. Sistem ekologi dan sistem sosial manusia adalah sistem hidup.
Sistem buatan manusia seperti mobil dan komputer adalah sistem tak
hidup.

2. Implikasi globalisasi pada level nasional

Globalisasi telah menjadi subjek perdebatan luas dalam tahun-


tahun belakangan ini utamanya karena konsekuensi-konsekuensi sosial
dan ekonominya. Menurut ILO (Organisasi buruh Internasional), negara-
negara menghadapi tantangan rangkap dua: mengeksploitasi potensi
keuntungan sekaligus mengurangi konsekuensi negatifnya sampai batas
minimum.

3. Implikasi globalisasi di tingkat lokal: berpikir global bertindak lokal

Konsep “Berpikir Global Bertindak Lokal” yang sudah sangat dikenal


ini adalah sebuah upaya untuk melampaui sentralisasi keseluruhan
dengan mengatakan bahwa hal tersebut, kalaupun memang harus terjadi,
harus dilakukan dalam konteks lokal. Berpikir global dan
mempertimbangkan tidak hanya faktor domestik, tapi juga faktor-faktor
internasional sebagai integral untuk membuat keputusan saat ini, dalam
pemerintahan, bisnis, dan organisasi tidak berarti kesamaan pikiran, atau
hanya satu pendekatan. Ada teramat banyak cara dimana kita bisa
berpikir dan bertindak secara global dan dengan melakukannya kita
memahami dan memperkuat keberagaman global.

Anda mungkin juga menyukai