Anda di halaman 1dari 4

1.

Bila melihat sistem ekonomi Indonesia, maka secara normatif sistem ekonomi Indonesia
adalah sistem ekonomi kerakyatan, namun pada perkembangannya, saat ini sistem ekonomi
Indonesia mulai bergeser menuju sistem ekonomi kapitalis, seiring dengan ikut sertanya
Indonesia menjadi anggota WTO. Dalam era-perdangan bebas, pemanfaatan teknologi lebih
difokuskan pada kekayaan intelektual sebagai alat untuk menjamin monopoli dan akses pasar.
Oleh karena itu, masalah alih teknologi antara Negara maju dan Negara berkembang menjadi isu
sentral dalam beberapa dasawarsa. Proses alih teknologi telah dikaji diberbagai belahan dunia, di
salah satu literatur dijelaskan bahwa ada enam tahapan dalam proses alih teknologi, yakni
Technology innovation, technology confirmation, targeting technology consumers, technology
marketing, technology application, technology evaluation. Penelitian terbaru menyebutkan,
bahwa untuk dapat menjalankan tahapan alih teknologi secara efektif dibutuhkan manajemen
pengetahuan yang mencakup : socialisasi, kombinasi, internalisasi,externalisasi. Peralihan dari
pengetahuan yang bersifat tacit menjadi produk atau teknologi yang bersifat eksplisit akan
membutuhkan rekaman-rekaman, dan hasil pengukuran merupakan salah satu rekaman penting
dalam pelaksanaan alih teknologi.

Proses Alih teknologi di era saat ini berhubungan dengan perkembangan teknologi pada
suatu Negara. Munculnya Supply Chain Management dalam proses alih teknologi ini dilatar
belakangi oleh Perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat dengan persaingan yang
semakin ketat. Kemajuan Teknologi yang juga berkembang pesat menjadi sebuah kekuatan
untuk diterapkan dalam iklim persaingan. Produk-produk yang dihasilkan dalam suatu bisnis
dimasa kini sudah berbasis customer oriented, sehingga perusahaan maupun tenant incubator
bisnis berlomba-lomba untuk menarik perhatian konsumen dengan teknologi-teknologi yang
telah mereka kembangkan.

SCM sesungguhnya bukan merupakan suatu konsep yang baru. Konsep ini menekankan
pada pola terpadu yang menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, distribusi,
hingga kepada konsumen. Dari sini aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah
dalam satu kesatuan tanpa sekat pembatas yang besar, sehingga mekanisme informasi antara
berbagai elemen tersebut berlangsung secara transparan.
SCM dalam proses alih teknologi perlu dilakukan secara berurutan sehingga dapat
menjaga efektif dan efisien dalam pelaksanaan anggaran. SCM ini sangat membantu dalam
proses alih teknologi kedepannya, karena setiap tenant yang melakukan proses produksi dimulai
dari teknologi yang diperoleh hingga mendapatkan end customer akan sangat diuntungkan
dengan system ini. Keuntungan yang dimaksud merupakan penurunan cost produksi hingga
distribusi, Pemanfaatan asset semakin tinggi, peningkatan pendapatan, hingga perusahaan
semakin berkembang dengan pesat.

SCM dalam alih teknologi ini mengantarkan teknologi yang dihasilkan oleh Peneliti
untuk di transferkan ke market yang berupa end customer. Konsumen akhir dan tenant akan
melakukan feedback terkait informasi-informasi yang terjadi selama proses berlangsung.
Informasi ini berupa jumlah order, ramalan permintaan, kapasitas produksi, dan status akhir
produk tersebut. Jika produk yang di hasilkan dapat diterima oleh konsumen (perusahaan), maka
Pusat Inovasi dalam hal ini yang merupakan pendamping tenant tersebut akan menerima Lisensi
ataupun royalty sesuai dengan perjanjian tersebut. Sedangkan tenant akan menerima keuntungan
penjualan dari produk-produk yang dihasilkan.

2.

Globalisasi ekonomi adalah suatu proses pengintegrasian ekonomi nasional ke dalam


suatu sistem ekonomi global. Salah satu bentuk globalisasi ekonomi ditandai dengan
meningkatnya keterbukaan perekonomian suatu negara terhadap perdagangan internasional.
Globalisasi ekonomi ini akan menciptakan hubungan ekonomi yang saling memengaruhi
antarnegara, serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antarnegara. Kontrol
pemerintah semakin memudar karena proses globalisasi digerakkan oleh kekuatan pasar global,
bukan oleh kebijakan atau peraturan yang dikeluarkan oleh suatu pemerintah secara individu.
Kegiatan perdagangan internasional akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara,
karena semua negara bersaing di pasar internasional.

Globalisasi ekonomi menghasilkan suatu kondisi perubahan yang cepat. Mulai dari
revolusi cyber, liberalisasi perdagangan, homogenisasi barang dan jasa di seluruh dunia hingga
ekspor yang berorientasi pertumbuhan merupakan komponen dari fenomena globalisasi.
Globalisasi ekonomi akan meningkatkan perdagangan internasional. Akan tetapi, seringkali
menimbulkan berbagai pengaruh yang kuat terhadap pola pendapatan di dalam suatu negara.
Perdagangan internasional diyakini memunculkan pihak-pihak yang diuntungkan dan pihak-
pihak yang dirugikan.

Globalisasi memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dari globalisasi seperti
peningkatan pendapatan nasional karena mempunyai keunggulan komparatif, jalan masuk
terhadap global capital, penyebaran teknologi, penyebaran human rights dan peningkatan
kesempatan kerja sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara. Atas
dasar pemikiran tersebut, organisasi perdagangan internasional dan banyak ekonom berpendapat
bahwa globalisasi mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan dan
ketimpangan pendapatan. Sedangkan dampak negatif dari globalisasi adalah melemahnya posisi
dari negara yang kekurangan keterampilan dan modal, pengelolaan yang lemah dalam
perdagangan internasional oleh negara miskin, eksploitasi pekerja di negara miskin, resiko pasar
modal global yang tidak stabil, melemahnya stabilitas budaya nasional, otonomi perekonomian
nasional dirusak oleh keterbukaan pasar modal, dan negara yang lebih miskin harus menerima
kebijakan yang dibuat negara yang lebih kaya

Ada perdebatan tentang keuntungan dan kerugian dari keterbukaan perdagangan.


Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukankan di berbagai negara, ditemukan bahwa
terdapat tiga pola hubungan antara keterbukaan perdagangan dengan kemiskinan suatu negera,
diantaranya; (1) keterbukaan perdagangan menyebabkan kemiskinan dan ketimpangan menurun,
(2) keterbukaan perdagangan menyebabkan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan meningkat,
(3) terdapat hubungan yang rumit antara keterbukaan ekonomi dan kemiskinan dan ketimpangan
pendapatan.

Perdagangan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kemiskinan di


negara-negara dunia. Sebagian besar ekonom dan organisasi ekonomi internasional menyatakan
hal yang sama. Posisi yang pro terhadap perdagangan internasional mengklaim bahwa
gelombang arus globalisasi sejak 1980-an sebenarnya telah mempromosikan kesetaraan ekonomi
dan mengurangi angka kemiskinan. Tetapi globalisasi perdagangan menurunkan ketimpangan
pendapatan. Globalisasi secara keseluruhan ditemukan mempunyai dam pak yang positif secara
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan dampak yang negatif terhadap ketimpangan
pendapatan. Globalisasi memungkinkan penduduk suatu negara dapat mengonsumsi produk dan
jasa dari negara lain, berinvestasi di negara lain, bekerja dan memperoleh pendapatan di negara
lain, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Aghion, P., dan J.G. Williamson. (1998). Growth, inequality and globalization: Theory, history,
and policy. New York: Cambridge University Press.

Agusalim, L. (2016). Pertumbuhan ekonomi, ketimpangan pedapatan dan desentralisasi di


Indonesia. KINERJA: Journal of Business and Economics, 20(1): 53-68. DOI:
10.24002/kinerja.v20i1.697.

Ben-Daya, Mohamed, Salih O Duffuaa, Abdul Raouf, Jezdimir Knezavic, Daoud Ait-Kadi.
2009. Handbook of Maintenance Management and Engineering. Springer

Bukhari, M., Munir, K. (2016). Impact of globalization on income inequality in selected Asian
Countries. MPRA Paper No. 74248. https://mpra.ub.uni-muenchen.de/74248/.

Chitale, A.K., R. C. Gupta. 2014. Materials Management: A Supply Chain Perspective 3rd
Edition. Delhi: PHI Learning Private Limited

Faustino, H.C., dan C, Vali. (2011). The effects of globalisation on OECD income inequality: A
static and dynamic analysis. Working Papers 12/2011/DE.
http://pascal.iseg.utl.pt/~depeco/wp/ wp122011.pdf.

Heizer, Jay., Barry Render. 2014. Operation Management: Sustainability and Supply Chain
Management 11th Edition. England: Pearson

Anda mungkin juga menyukai