GLOBALISASI EKONOMI,
LIBERALISASI PERDAGANGAN
DAN FAKTOR PRODUKSI
GLOBALISASI EKONOMI
1. Globalisasi Produksi
Perusahaan berproduksi di berbagai negara, agar
biaya produksi menjadi lebih rendah (upah buruh
rendah, tarif bea masuk yang murah,
infrastrukturyang memadai, iklim usaha dan politik
yang kondusif)
2. Globalisasi Pembiayaan
Perusahaan global mempunyai akses untuk
memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di
semua negara di dunia. (PT. Telkom atau PT. Jasa
Marga dalam memperluas jaringan bisnis dengan
kerjasama mitrausaha dari mancanegara).
3. Globalisasi Tenaga Kerja
Perusahaan global akan mampu memanfaatkan
tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf professional diambil dari
tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman
internasional atau buruh diperoleh dari negara
berkembang (tenaga kerja asing).
4. Globalisasi Jaringan Informasi
Masyarakat dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari negara-negara di
dunia karena kemajuan teknologi, antara lain
melalui: TV, radio, media cetak, Dengan jaringan
komunikasi yang semakin maju telah membantu
meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk
barang yang sama.
5. Globalisasi Perdagangan
Dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif
serta penghapusan berbagai hambatan non tarif.
Dengan demikian kegiatan perdagangan dan
persaingan menjadi semakin ketat dan fair.
Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat karena
less papers/documents dalam perdagangan, tetapi
dapat mempergunakan jaringan teknologi
telekomunikasi yang semakin canggih.
Tingkatan Globalisasi
21
Alasan Liberalisasi Perdagangan
27
Pertumbuhan produksi pada dasarnya
dipengaruhi oleh perkembangan (pertumbuhan)
faktor-faktor produksinya (modal, tenaga kerja,
tanah dan teknologi).
Proses perkembangan ekonomi sebagian besar
ditujukan untuk memperlebar (widening) dan
memperdalam (deepening) penggunaan dari
modal untuk menaikkan daya guna dari tenaga
kerja.
Peranan penting proporsi faktor-faktor produksi
dalam hukum keuntungan dan perdagangan luar
negeri, membuat proporsi faktor-faktor produksi
menjadi unsur pokok dalam proses perkembangan
ekonomi.
Tenaga Kerja (SDM)
29
Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkatan
partisipasi angkatan kerja adalah rasio antara jumlah
angkatan kerja dengan penduduk usia kerja, (Tingkatan
Partisipasi Angkatan Kerja)
Tenaga kerja dapat dikelompokkan berdasarkan
aspek lapangan kerja, jenis pekerjaan dan status
pekerjaan.
Berdasarkan lapangan pekerjaan, tenaga kerja
dikelompokkan atas tenaga kerja yang bekerja di
sektor :
pertanian, kehutanan, perburuan, perikanan,
pertambangan dan penggalian, industri manufaktur,
listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan
besar, eceran dan rumah makan, angkutan,
pergudangan dan komunikasi, keuangan, asuransi,
usaha persewaan bangunan, tanah dan jasa
perusahaan, jasa kemasyarakatan, dan lainnya
Berdasarkan jenis pekerjaan, tenaga kerja dibagi
atas:
tenaga profesional, teknisi dan sejenianya, tenaga
kepemimpinan dan ketatalaksanaan, tenaga tata
usaha dan tenaga sejenisnya, tenaga usaha
penjualan, tenaga usaha jasa, tenaga usaha
pertanian, kehutanan, perburuan,dan perikanan,
tenaga produksi, operator alat angkuatan dan
tenaga kasar, dan lainnya
Berdasarkan status pekerjaan, tenaga kerja dibagi
atas:
bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain, bekerja
dengan dibantu anggota rumah tangga/buruh tidak
tetap, berusaha dengan buruh tetap, buruh/
karyawan, pekerja keluarga
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi
menjadi :
a. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang
memerlukan pendidikan tertentu sehingga
memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter,
insinyur, akuntan, dan ahli hukum.
b. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang
memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang
keterampilan tertentu sehingga terampil di
bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir, tukang
las, dan sopir
.
c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak
terlatih adalah tenaga kerja yang tidak
membutuhkan pendidikan dan latihan dalam
menjalankan pekerjaannya. Misalnya tukang
sapu, pemulung, dan lain-lain
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi
menjadi:
a. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang
menggunakan pikiran, rasa, dan karsa.
Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara.
b. Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang
menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan
produksi. Misalnya tukang las, pengayuh becak,
dan sopir.
Modal (Capital)
1. Poftfolio investment
Arus modal internasional dalam bentuk
investasi aset finasial, seperti saham (stock),
obligasi (bond), dan commercial papers lainnya.
Arus portfolio investment inilah yang saat ini
paling banyak dan cepat mengalir ke suluruh
penjuru dunia melalui pasar uang dan pasar
modal di pusat-pusat keuangan internasional,
seperti New York, London, Paris,
Frankfurt,Tokyo, Hongkong dan Singapura.
2. Direct investment,
Investasi riil dalam bentuk pendirian perusahaan,
pembangunan pabrik, pemeblian barang modal,
tanah, bahan baku, dan persedian di mana
investor terlibat langsung dalam manajemen
perusahaan dan mengontrol penanaman modal
tersebut.
Bentuk investasi ini biasanya dilakukan oleh
perusahaan multinasional (MNC) dengan operasi
di bidang manafaktur, industri pengolahan,
ekstraksi sumber alam, industri jasa dan
sebagainya.
Teknologi
Kewirausahaan
Faktor kewirausahaan adalah keahlian atau
keterampilan yang digunakan seseorang dalam
mengkoordinir faktor-faktor produk
Perpindahan Faktor Produksi antar Dua
Negara