Anda di halaman 1dari 31

PERTEMUAN 4

DASAR TUKAR
INTERNASIONAL
(TERMS OF TRADE)
DEFINISI TERM OF TRADE
❖ Term of trade (TOT) besaran statistik yang
mencerminkan daya tukar suatu barang lain antar dua
negara baik dalam bentuk harga maupun volume.

❖ Term of trade (TOT) adalah perbandingan kuantitatif


(jumlah atau nilai) antara ekspor dan impor yang
mencerminkan perkembangan posisi perdagangan
suatu negara untuk periode waktu tertentu.

❖ Term of Trade (TOT), adalah istilah yang dipakai untuk


mewakili harga ekspor suatu negara, relatif terhadap
harga impornya.
lanjutan…

Rasio dihitung dengan membagi harga ekspor menurut


impor, dengan hasilnya kemudian dikalikan dengan 100.
Bila TOT suatu negara kurang dari 100%, lebih banyak
modal keluar daripada masuk. Bila TOT lebih besar dari
100 %, negara ini mengumpulkan lebih banyak uang dari
ekspor daripada pengeluarannya
KONSEP PERHITUNGAN TERM OF TRADE

Pendekatan matematis dalam mengukur besaran Term of


Trade, yaitu:

1. Net Barter Terms of Trade


2. Income Terms of Trade
3. Gross Barter Terms of Trade
4. Income/Capacity Terms of Trade
5. Factorial Terms of Trade
NET BARTER TERMS OF TRADE

Net Barter Terms of Trade adalah perbandingan antara


indeks harga rata-rata barang ekspor dengan barang impor.

Rumusan :

Px
N= x 100
Pm

N = Net Barter Terms of Trade


Px = index harga ekspor
Pm= index harga impor
100= index tahun dasar
Contoh perhitungan (1)

Jika pada tahun 2017 (tahun dasar) harga indeks ekspor


Indonesia 100 dan tahun 2019 naik 10 persen atau 110.
kemudian harga indeks impor turun 10 persen dari tahun
dasar atau menjadi 95, berapa term of trade Indonesia?
Nilai tahun dasar = 100; Px = 110; Pm = 95

110
N= x 100 = 115,8%
95
Artinya pada 2019 harga/nilai ekspor naik sebanyak
15,8% (115,8 % - 100 %)
Contoh perhitungan (2)

Jika pada tahun 2017 (tahun dasar) harga indeks ekspor


Indonesia 100 dan tahun 2019 turun 10 persen atau 95.
kemudian harga indeks impor naik 10 persen dari tahun
dasar atau menjadi 110, berapa term of trade Indonesia?
Nilai tahun dasar = 100; Px = 90; Pm = 110

95
N= x 100 = 86,3%
110
Artinya pada 2019 harga/nilai ekspor turun sebanyak
13,7%. ( 86,3 % - 100 % = -13,7%)
INCOME TERMS OF TRADE

Konsep income term of trade ini lebih penting bagi negara-


negara berkembang, karena mencerminkan kemampuan
negara tersebut untuk mengimpor barang-barang dari hasil
ekspor.

Rumusan :
Px
I= x Qx
Pm
I = IncomeTerms of Trade
Px = index harga ekspor
Pm= index harga impor
Qx= index kuantitas ekspor
Contoh perhitungan

Tahun 2000 dijadikan sebagai tahun dasar. Jika pada


tahun 2018 indeks harga ekspor Indonesia 95, indeks
harga impor 105, dan indeks kuantitas ekspor 115, maka :
I 2000= 100; Qx = 110; Px = 95; Pm = 105

95
I 2018 = x 115 = 104,05%
105
Artinya untuk periode 1965 sampai 2005, kemampuan
mengimpor didasarkan pada penerimaan ekspor naik
sebesar 4.05%, meskipun Px/Pm turun.
lanjutan…

➢ Perubahan Income term of trade penting untuk negara-


negara berkembang karena berkaitan dengan
kemampuan untuk mengimpor (capasity to impor).
➢ Kenaikan Income term of trade menunjukkan bahwa suatu
negara dapat memperoleh jumlah impor dengan dasar
kenaikan nilai ekspornya. Kemampuan mengimpor akan
lebih besar lagi apabila dipertimbangkan adanya aliran
modal yang masuk serta penerimaan-penerimaan lain
selain ekspor.
GROSS BARTER TERMS OF TRADE

Gross barter term of trade adalah perbandingan antara indeks


kuantitas ekspor (Qx) dengan indeks kuantitas impor (Qm)

Rumusan :
Qx
G= x 100
Qm

Apabila G mengalami kenaikan berarti posisi perdagangan luar


negeri negara tersebut kurang baik atau kurang
menguntungkan karena diperlukan ekspor yang lebih besar
untuk mendapatkan sejumlah impor tertentu.
Contoh perhitungan

Jika pada tahun 2018 indeks kuatitas ekspor Indonesia 150


dan indeks kuantitas impor 125, maka :
Qx = 150; Qm = 125; 100 = indeks tahun dasar

150
G= x 100 = 120%
125

Gross barter TOT naik sebesar 20% dari tahun dasar ,


menunjukkan kondisi perdagangan yang kurang baik, karena
negara membutuhkan ekspor yang besar untuk
mendapatkan impor.
INCOME/ CAPACITY TERMS OF TRADE

Capacity Terms of Trade, yaitu perbandingan antara


indeks harga rata-rata ekspor dengan impor yang
dikalikan dengan volume ekspor.

Rumusan
Px
S= x Qx
Pm

Konsep ini sering disebut dengan “elastisitas Income”.


FACTORIAL TERMS OF TRADE
Factorial Terms of Trade yaitu perbandingan harga
indeks rata-rata barang ekspor dengan indeks harga rata-
rata barang impor yang dikaitkan dengan produktifitas dalam
memproduksi barang.

1. Single Factorial Term of Trade


Px
S= x Zx
Pm
Zx = Produktifitas barang ekspor
S = Single Factorial Term of Trade

Hanya memasukkan produktifitas ekspor atau


produktifitas domestik, tanpa melihat produktifitas sektor
luar negeri.
2. Double Factorial Terms of Trade
Px Zx
D= x
Pm Zm

Zm = Produktifitas barang-barang impor


D = Double Factorial Term of Trade
Px / Pm = Rata-rata indeks harga barang impor dan ekspor

Telah dimasukkan produktifitas impor atau sektor luar


negeri di samping sektor domestik.
Contoh perhitungan

Px = 110 berarti harga ekspor naik 10 %


Zx = 105 berarti produktivitas barang ekspor naik 5% per unit
input
Pm dan Zm = 100

110
S= x 105 = 115,5
100
Sehingga single factorial term of trade naik sebesar 15,5%
Contoh perhitungan

Apabila produktivitas barang impor (Zm) juga naik menjadi


110, maka :
110 105
D= x = 105
100 110

Doble factorial term of trade naik 5%

Dalam prakteknya factorial term of trade sulit dihitung dan


jarang sekali digunakan. Factorial term of trade biasanya
hanya ditujukan untuk menjelaskan bahwa kita harus
memperhatikan juga adanya beberapa faktor produksi, atau
adanya ketidak-seragaman (heterogonous) di dalam faktor
tenaga kerja.
TERM OF TRADE DAN KEBIJAKAN
PERDAGANGAN

Term of Trade, atau TOT, adalah istilah yang dipakai untuk


mewakili harga ekspor suatu negara, relatif terhadap harga
impornya. Rasio dihitung dengan membagi harga ekspor
menurut impor, dengan hasilnya kemudian dikalikan dengan
100. Bila TOT suatu negara kurang dari 100%, lebih banyak
modal keluar daripada masuk. Bila TOT lebih besar dari 100
%, negara ini mengumpulkan lebih banyak uang dari ekspor
daripada pengeluarannya.
lanjutan…

Suatu Term of Trade dikatakan baik, jika menunjukkan


untuk setiap unit ekspor yang dijual oleh negara, ia dapat
membeli lebih banyak unit barang yang diimpor. Ini berarti
bahwa peningkatan dalam Term of Trade berpotensi
menciptakan implikasi manfaat, karena jumlah ekspor yang
lebih tinggi harus dijual untuk membeli jumlah impor
tertentu.

Ketika kondisi perdagangan meningkat, hal itu mungkin juga


memiliki dampak positif pada inflasi dorongan biaya
domestik
lanjutan…
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TERM OF TRADE
▪ Term of Trade berfluktuasi sejalan dengan perubahan
harga ekspor dan impor. Nilai tukar dan tingkat
inflasi keduanya juga dapat mempengaruhi harga barang
impor dan ekspor.

▪ Saat rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS, harga


barang ekspor Indonesia akan lebih murah bagi pembeli
di Amerika Serikat. Sebaliknya, bagi warga Indonesia,
harga barang Amerika Serikat yang diimpor menjadi lebih
mahal.
Selain itu, beberapa faktor lain juga mempengaruhi
indikator ini dan beberapa di antaranya unik untuk sektor
tertentu. Ukuran dan kualitas barang adalah diantaranya.

Barang yang lebih besar dan berkualitas lebih tinggi


kemungkinan akan lebih mahal. Jika barang dijual dengan
harga lebih tinggi, penjual akan memiliki modal tambahan
untuk membeli lebih banyak barang (TOT positif)
IMPLIKASI TERM OF TRADE

▪ Suatu negara dapat membeli lebih banyak barang impor


untuk setiap unit ekspor yang dijualnya ketika TOT
meningkat.
▪ Peningkatan TOT dapat bermanfaat karena negara
tersebut membutuhkan lebih sedikit ekspor untuk membeli
sejumlah impor tertentu.
▪ Ini mungkin juga memiliki dampak positif pada inflasi
dorongan biaya (cost-push inflation) dalam negeri ketika
TOT naik. Ini karena kenaikan tersebut mengindikasikan
penurunan harga impor terhadap harga ekspor.
▪ Sebaliknya, sebuah negara harus mengekspor lebih
banyak unit untuk membeli jumlah impor yang sama
ketika TOT-nya memburuk.
Ilustrasi Kasus
❑ Sumbu X menunjukkan ekspor food oleh USA atau
impor food oleh UK.
❑ Sumbu Y menunjukkan ekspor cloth oleh UK atau
impor cloth oleh USA.
❑ Pada keadaan awal, offer-curve USA (OC - USA)
berpotongan dengan offer-curve UK (OC - UK) pada titik E,
sehingga terbentuk garis TOT.
❑ Bila UK melakukan kebijakan pembatasan impor pakaian dari
USA, maka OC akan bergeser menjadi OC’-USA dan
memotong OC-UK pada titik H.
❑ Pada pertukaran di titik H dengan TOT2, terjadi :
a. Penurunan ekspor food USA (X - USA) besarnya sama
dengan penurunan impor food UK (M - UK), yaitu dari OF0
menjadi OF1.
b. Penurunan ekspor cloth UK (X - UK) besamya akan sama
dengan penurunan impor cloth USA (M - USA), yaitu dari
OC0 menjadi OC1.
❑ Pada titik H atau TOT2, karena penurunan ekspor food USA
atau impor food UK lebih besar daripada penurunan
ekspor cloth UK atau impor cloth USA. F0F1> C0C1, ini berarti
TOT- USA menjadi memburuk, sedangkan TOT -UK membaik.
❑ Jika USA melakukan pembalasan dengan mengadakan
kebijakan pembatasan impor cloth dari UK sehingga
ekspor cloth dari UK menurun, maka pertukaran akan terjadi
pada titik G dengan TOT1 tetapi dengan volume perdagangan
yang lebih kecil.
❑ Dengan tindakan pembalasan ini, TOT-USA akan membaik
dan TOT-UK akan memburuk. Akan
tetapi, kebijakan proteksi yang dijalankan oleh USA dan UK ini
bukan hanya berpengaruh terhadap TOT masing-masing
negara. Lebih penting lagi adalah dampak negatifnya terhadap
perkembangan atau pertumbuhan perdagangan internasional
yang semakin menurun
Latihan
Pertemuan 4
1. Besaran statistik yang mencerminkan daya tukar
suatu barang lain antar dua negara baik dalam
bentuk harga maupun volume.
disebut…
a. Trade impor c. Term of trade
b. Export of trade d. Multinational trade
e. Custom of trade

2. Bila term of trade (ToT) suatu negara kurang dari


100%, maka
a. Ekspor lebih besar dari impor
b. Impor lebih besar dari ekspor
c. Modal masuk lebih besar dari modal keluar
d. Modal keluar lebih abesar dari modal masuk
e. Perdagangan surplus
3. Terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap terhadap
dolar AS, akan menyebabkan harga barang ekspor
Indonesia……
a. Mahal c. Defisit
b. BEP d. Murah
e. Surplus

4. Perbandingan antara indeks kuantitas ekspor (Qx)


dengan indeks kuantitas impor (Qm), disebut …
a. Gross barter term of trade
b. Net Barter Terms of Trade
c. Income Terms of Trade
d. Capacity Terms of Trade
e. Factorial Terms of Trade
5. Implikasi dari penurunan TOT pada tahun 2018,
adalah ….
a. Penurunan ekspor
b. Peminjaman modal asing
c. Peningkatan ekspor
d. Penurunan impor
e. Peningkatan investasi asing

Anda mungkin juga menyukai