TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
l.
Dalam hubungan internasional, aspek
perdagangan internasional merupakan salah satu
aspek penting.
Banyak relasi hubungan internasional yang dijalin
atas dasar kepentingan ekonomi atau
perdagangan.
Memahami apa saja teori perdagangan
internasional adalah hal penting untuk memahami
interaksi hubungan internasional.
TEORI-TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori perdagangan internasional yang sampai saat ini
masih berkembang secara umumnya dapat dibagi 4
bagian, yaitu :
1. Teori Pra Klasik Merkantilisme, dipelopori oleh Sir
Josih Child, Thomas Mun, Jean Bodin dan
berkembang di negara-negara Eropa.
2. Teori Klasik, dipelopori oleh Adam Smith, David
Hume, David Ricardo dan John Locke
3. Teori Modern (Teori H-O), dipelopori oleh
Heckscher-Ohlin
4. Teori Keunggulan Kompetitif, dipelopori oleh
Michael E. Porter
TEORI PRAKLASIK MERKANTILISME
Ciri-ciri Teori Merkantilisme Klasik, antara lain :
Logam Mulia (LM) adalah ukuran kemakmuran
suatu negara, semakin banyak LM yang dimiliki
maka negara tersebut semakin kaya. Logam
mulia diperoleh dari surplus ekspor dari impor
(X>M)
Peranan pemerintah dominan dalam
perdagangan internasional, dengan kebijaksanaan
(policy) pemerintah maka akan diperoleh ekspor
lebih besar dari impor
LM banyak digunakan untuk membiayai armada
perang guna memperluas perdagangan luar negeri
Timbulnya kolonialisasi di Amerika latin, Afrika dan
Asia terutama abad 16 s.d 18.
Paham Merkantilisme menjalankan kebijakan
perdagangan sebagai berikut :
1. Mendorong ekspor sebesar-besarnya, kecuali
LM
2. Melarang/membatasi impor dengan ketat
kecuali LM
NEGARA KAYA
BILA X > M
Pm
TURUN
Qx TURUN
X – M atau M > X LM TURUN
Qm NAIK
NEGARA MENJADI
MISKIN
Kritik Adam Smith
BUKAN DIUKUR
DENGAN LM
KEMAKMURAN
DIUKUR DENGAN GDP +
PLN – PERANAN FREE TRADE
PEMERINTAH
PRODUKTIVITAS
SPESIALISASI
(ABSOLUTE PERSAINGAN
EFISIENSI ADVANTAGE)
Produk per
satuan TK/ hari Teh Sutra DTDN
Indonesia 12 kg 3m 4 kg = 1 m
1 kg = ¼ m
China 4 kg 8m ½ kg = 1m
1 kg = 2m
Keterangan:
DTDN : Dasar Tukar Dalam Negri
Hasil Analisis Perdagangan Indonesia-China:
Di Indonesia
1 kg teh dinilai sama dengan ¼ sutra
1 m sutra dinilai sama dengan 4 kg teh
Di Cina
1 kg teh dinilai sama dengan 2 m sutra
1 m sutra dinilai sama dengan ½ kg the
Kesimpulan 1:
o Harga 1 kg teh di indonesia lebih murah (hanya ¼ m
sutra) dibandingkan di Cina lebih mahal (2 m sutra)
o Harga 1 m sutra di Cina lebih murah ( hanya ½ kg teh)
dibandingkan dengan di Indonesia yang lebih mahal (4
kg teh)
Kesimpulan 2 :
o Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam
produksi the sehingga akan melakukan spesialisasi
produksi dan ekspor the ke China.
o China memiliki keunggulan absolute dalam produksi
sutra, sehingga akan melakukan spesialisasi
produksi dan ekspor sutra ke Indoensia, dan
sebaliknya China juga akan mengimpor teh dari
Indonesia.
Indonesia 1/3 kg ¼m 4 kg = 3m
1 kg = ¾ m
1 m = 4/3 kg
China 1/6 kg 1/5 m 5 kg = 6 m
1 kg = 6/5 m
1 m = 5/6 kg
.
Syarat Focus Strategy:
Adanya besaran pasar yang cukup (market size)
terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan
Memilih bisnis dimana pesaing tidak tertarik untuk
bergerak pada bisnis/ceruk tersebut
Contoh :
o Apple, yang berfokus kepada produknya selama
bertahun tahun tanpa terpengaruh pasar.
o BMW jerman yang secara eksklusif memfokuskan
pada pembuatan mobil-mobil mewah kelas atas.
o Motor Gede Harley Davidson
Resume Competitive Advantage
Soal Latihan
Pertemuan 2
1. Tokoh-tokoh dalam teori perdagangan klasik,
diantaranya…
a. Josin Child c. Heckscher-Ohlin
b. David Ricardo d. Michael Potter
e. Jean Bodin