Anda di halaman 1dari 56

PERTEMUAN 2

TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
PENGERTIAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Fokus utama Ekonomi Internasional salah satunya


pada perdagangan internasional. Para ahli membagi
beberapa definisi perdagangan internasional, yaitu :
 Salah satu proses globalisasi ekonomi yang terjadi
dengan sistem tukar menukar barang/jasa melalui
uang internasional yang didasari atas kehendak dari
setiap individu yang berkaitan secara sukarela
tanpa adanya unsur keterpaksaan.
 Salah satu jenis perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara
lain atas dasar kesepakatan bersama.
 Perdagangan Internasional dapat terjadi antar
negara apabila memenuhi kriteria-kriteria, sebagai
berikut :
1. Barang yg diperdagangkan hrs berkualitas
tinggi
2. Adanya valuta asing sebagai alat tukar
3. Proses produksi harus ramah lingkungan
4. Adanya perdagangan bebas dan tidak adanya
proteksi di negara tujuan
5. Adanya perjanjian perdagangan dengan
negara tujuan
6. Adanya sistem transportasi antar negara

l.
 Dalam hubungan internasional, aspek
perdagangan internasional merupakan salah satu
aspek penting.
 Banyak relasi hubungan internasional yang dijalin
atas dasar kepentingan ekonomi atau
perdagangan.
 Memahami apa saja teori perdagangan
internasional adalah hal penting untuk memahami
interaksi hubungan internasional.
TEORI-TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori perdagangan internasional yang sampai saat ini
masih berkembang secara umumnya dapat dibagi 4
bagian, yaitu :
1. Teori Pra Klasik Merkantilisme, dipelopori oleh Sir
Josih Child, Thomas Mun, Jean Bodin dan
berkembang di negara-negara Eropa.
2. Teori Klasik, dipelopori oleh Adam Smith, David
Hume, David Ricardo dan John Locke
3. Teori Modern (Teori H-O), dipelopori oleh
Heckscher-Ohlin
4. Teori Keunggulan Kompetitif, dipelopori oleh
Michael E. Porter
TEORI PRAKLASIK MERKANTILISME
Ciri-ciri Teori Merkantilisme Klasik, antara lain :
 Logam Mulia (LM) adalah ukuran kemakmuran
suatu negara, semakin banyak LM yang dimiliki
maka negara tersebut semakin kaya. Logam
mulia diperoleh dari surplus ekspor dari impor
(X>M)
 Peranan pemerintah dominan dalam
perdagangan internasional, dengan kebijaksanaan
(policy) pemerintah maka akan diperoleh ekspor
lebih besar dari impor
 LM banyak digunakan untuk membiayai armada
perang guna memperluas perdagangan luar negeri
 Timbulnya kolonialisasi di Amerika latin, Afrika dan
Asia terutama abad 16 s.d 18.
 Paham Merkantilisme menjalankan kebijakan
perdagangan sebagai berikut :
1. Mendorong ekspor sebesar-besarnya, kecuali
LM
2. Melarang/membatasi impor dengan ketat
kecuali LM

 Kritik terhadap paham Merkantilisme diajukan


oleh
1. David Hume (Mekanisme Otomatis/Price
Specie Flow Mechanism); dan
2. Adam Smith (Keunggulan Absolut/Absolute
Advantage )
Mekanisme Otomatis (Price Specie Flow
Mechanism)-David Hume

NEGARA KAYA

BILA X > M

LM BANYAK MONEY SUPPLY Px NAIK


NAIK

Pm
TURUN

Qx TURUN
X – M atau M > X LM TURUN
Qm NAIK

NEGARA MENJADI
MISKIN
Kritik Adam Smith

Berdasarkan Price Specie Flow Mechanism- David Hume,


Adam Smith Mengkritik Aliran Merkantilisme :
1. Ukuran kemakmuran suatu negara tidaklah ditentukan
sepenuhnya oleh banyaknya LM yang dimilikinya.
2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya
Gross Domestic Product (GDP) dan sumbangan
perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP
negara tersebut.
3. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar
negeri, maka pemerintah harus mengurangi
campurtangannya sehingga tercipta perdagangan
bebas atau free trade.
4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan
persaingan atau competition yang semakin ketat. Hal ini
akan mendorong masing-masing negara untuk
melakukan spesialisasi dan pembagian kerja
internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan
absolute atau absolute advantage yang dimiliki masing-
masing negara.
5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang
didasarkan pada absolute advantage akan memacu
peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi
peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri.
6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini
identik dengan peningkatan kemakmuran suatu negara.
Pandangan Adam Smith

“Suatu negara akan memperoleh manfaat dari


perdagangan internasional dan meningkatkan
kemakmurannya” bila :

 Terdapat free trade


 Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan
absolut (Absolute Advantage)
Free Trade-Adam Smith

BUKAN DIUKUR
DENGAN LM
KEMAKMURAN
DIUKUR DENGAN GDP +
PLN – PERANAN FREE TRADE
PEMERINTAH

PRODUKTIVITAS
SPESIALISASI
(ABSOLUTE PERSAINGAN
EFISIENSI ADVANTAGE)

GDP NAIK + PERDAGANGAN LUAR KEMAKMURAN


NEGERI LUAS MENINGKAT
TEORI KLASIK (ADVANTAGE THEORY)
Teori Klasik dalam perdagangan internasional dibagi
menjadi 2 bentuk teori , antara lain :

 Teori Keunggulan Absolut (Absolut Advantage)


yang disampaikan oleh Adam Smith
 Teori Keunggulan Komparatif (Comparative
Advantage) yang disampaikan oleh David Ricardo
Absolut Advantage Theory-Adam Smith

Asumsi dasar dalam teori ini adalah:

Setiap negara akan memperoleh manfaat


perdagangan internasional karena melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika
negara tersebut memiliki keunggulan mutlak (absolute
advantage), serta mengimpor barang jika negara
tersebut memiliki ketidakunggulan secara mutlak.
Kasus :
Semisal Indonesia dan China sepakat untuk
melakukan perdagangan secara bilateral, Indonesia
memiliki keunggulan mutlak dalam menjual produk
teh, sementara China dengan produk sutranya.
Perhitungan Absolute Advantage Indonesia-China

Produk per
satuan TK/ hari Teh Sutra DTDN

Indonesia 12 kg 3m 4 kg = 1 m
1 kg = ¼ m

China 4 kg 8m ½ kg = 1m
1 kg = 2m

Keterangan:
DTDN : Dasar Tukar Dalam Negri
Hasil Analisis Perdagangan Indonesia-China:

 Di Indonesia
1 kg teh dinilai sama dengan ¼ sutra
1 m sutra dinilai sama dengan 4 kg teh

 Di Cina
1 kg teh dinilai sama dengan 2 m sutra
1 m sutra dinilai sama dengan ½ kg the

Kesimpulan 1:
o Harga 1 kg teh di indonesia lebih murah (hanya ¼ m
sutra) dibandingkan di Cina lebih mahal (2 m sutra)
o Harga 1 m sutra di Cina lebih murah ( hanya ½ kg teh)
dibandingkan dengan di Indonesia yang lebih mahal (4
kg teh)
Kesimpulan 2 :
o Indonesia memiliki keunggulan absolut dalam
produksi the sehingga akan melakukan spesialisasi
produksi dan ekspor the ke China.
o China memiliki keunggulan absolute dalam produksi
sutra, sehingga akan melakukan spesialisasi
produksi dan ekspor sutra ke Indoensia, dan
sebaliknya China juga akan mengimpor teh dari
Indonesia.

Keuntungan Perdagangan (Gain From Trade) :


o Indonesia mendapat keuntungan : 2m – ¼ m = 1 ¾ m
sutra
o Cina Mendapat keuntungan : 4 kg – ½ kg = 3 ½
kg teh
Kelemahan Teori Absolute Advantage
(Adam Smith)

 Perdagangan internasional akan terjadi dan


menguntungkan kedua negara bila masing-masing
negara memiliki keunggulan absolut yang berbeda.

 Bila hanya satu negara yang memiliki keunggulan


absolut, maka tidak akan terjadi perdagangan
internasional yang menguntungkan
Biaya Relatif (Comparative Advantage)-
David Ricardo

Teori Keunggulan Komparatif (Comparative


Advantage) terbagi menjadi dua bagian yaitu :
 Cost Comparative Advantage (Labor Efficiency),
asumsi pada teori ini :
1. Nilai atau harga suatu produk ditentukan oleh
jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan
untuk memproduksinya
2. Suatu negara akan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional jika melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang di
mana negara tersebut dapat berproduksi relatif
efisien
 Production Comparative Advantage (Labor
Productivity), asumsi pada teori ini yaitu :
Suatu negara akan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional jika melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang di
mana negara tersebut dapat berproduksi relatif
produktif
Perhitungan Comparative Advantage

Negara Produksi Produksi


1 kg gula 1 kg kain

Indonesia 3 hari kerja 4 hari kerja

China 6 hari kerja 5 hari kerja

Walaupun Indonesia memiliki keunggulan absolute


dibandingkan China, untuk kedua produk, namun
tetap dapat terjadi perdagangan internasional yang
menguntungkan kedua negara melalui spesialisasi
jika negara-negara tersebut memiliki cost
comperative advantage atau labor effeciency.
Perbandingan Cost Produksi Produksi
1 kg gula 1 kg kain

Indonesia 3/6 hari kerja 4/5 hari kerja


China
China 6/3 hari kerja 5/4 hari kerja
Indonesia
Kesimpulan :
 Tenaga kerja Indonesia lebih efesien dibandingkan
tenaga kerja Cina dalam reproduksi 1 kg gula (3/6
atau ½ hari kerja China dalam produksi 1 meter kain
(4/5 hari kerja). Hal ini akan mendorong Indonesia
melakukan spesialisasi produksi dan ekspor gula.
 Tenaga kerja China ternyat lebih efisien
dibandingkan tenaga kerja Indonesia dalam produksi
1 meter kain (5/4 hari kerja) daripada produksi 1
kg gula (6/3 atau 2/1 hari kerja). Hal ini mendorong
China melakukan spesialisasi produksi dan ekspor
kain.
Keuntungan Perdagangan (Gain of Trade)

Perbandingan Produksi Produksi DTDN


Produksi/TK/HK Gula Kain

Indonesia 1/3 kg ¼m 4 kg = 3m
1 kg = ¾ m
1 m = 4/3 kg
China 1/6 kg 1/5 m 5 kg = 6 m
1 kg = 6/5 m
1 m = 5/6 kg

o Indonesia mendapat keuntungan : 6/5 m – 3/4 m = 9/20 m


o China Mendapat keuntungan : 4/3 kg – 5/6 kg = ½ kg
Kelemahan Teori
Comparative Advantage
1. Perbedaan fungsi faktor produksi (tenaga kerja)
menimbulkan terjadinya perbedaan produktivitas
ataupun perbedaan efisiensi. Akibatnya, terjadi
perbedaan harga barang sejenis diantara dua
negara.
2. Jika fungsi faktor produksi (tenaga kerja) atau
produktivitas dan efisiensi di dua negarasama,
maka tentu tidak akan terjadi perdagangan
internasional karena harga barang sejenis akan
menjadi sama di dua negara.
3. Tidak dapat dijelaskan mengapa terjadi perbedaan
harga untuk barang atau produk sejenis walaupun
fungsi faktor produksi (produktivitas dan efisiensi)
di kedua negara sama.
4. Adanya perbedaan jumlah faktor produksi yang
dimiliki oleh masing-masing negara
TEORI MODERN (TEORI H-O)

 Teori H-O dicetuskan oleh Eli Heckscher dan Bertil


Olin, dinyatakan bahwa pola perdagangan negara-
negara cenderung mengekspor barang-barang
dengan faktor produksi yang relatif melimpah
secara intensif.
 Disebabkan adanya perbedaan produktivitas yang
terjadi akibat perbedaan proporsi faktor tenaga
kerja, modal, dan tanah yang dimiliki oleh suatu
negara.
Asumsi Teori H-O :

1. Negara dengan faktor produksi yang relatif tinggi


dan murah dalam biaya produksi akan melakukan
spesialisasi produksi untuk target ekspor.

2. Negara dengan faktor produksi yang relatif langka


dan mahal dalam biaya produksi, akan melakukan
impor.
Analisis Teori H-O

Analisis teori H-O menggunakan


 Kurva Isocost yaitu kurva yang menggambarkan total
biaya produksi sama
 Kurva isoquant yang melukiskan total kuantitas
produk yang sama.
Secara teori ekonomi, persinggungan antara kurva
isoquant dan kurva isocost akan ditemukan titik optimal.
Sehingga dengan menetapkan biaya tertentu suatu
negara akan memperoleh produk maksimal atau
sebaliknya dengan biaya yang minimal suatu negara
dapat memproduksi sejumlah produk tertentu.
Contoh: Perdagangan antara Indonesia yang padat labor
dengan Korea Selatan yang padat modal.
Keuntungan Perdagangan (Gain of Trade)

Asumsi : kedua negara memiliki nilai isoquant yang sama


Grafik Perbedaan Harga Faktor
Produksi
Analisis :
Produksi Sepatu :
 Indonesia  Isoquant 300 sepatu dengan proses produksi
labor intensif, di Indonesia menyinggung isocost $900
pada titik A. Sehingga proses produksi 300 unit sepatu
yang labor intesif akan lebih murah, karena jumlah faktor
produksi (labor) yang dimiliki oleh Indonesia relatif lebih
melimpah dan murah sehingga unit biaya hanya $2,66.
 Korea Selatan  Isoquant 300 sepatu dengan proses
produksi labor intensif, di Korea Selatan menyinggung
isocost $900 pada titik B. Sehingga proses produksi 300
unit sepatu yang labor intesif akan lebih mahal, karena
jumlah faktor produksi (labor) yang dimiliki oleh Korea
Selatan relatif lebih sedikit dan murah sehingga unit biaya
menjadi $10.
Produksi TV :
 Indonesia  Isoquant 90 unit televisi, di Indonesia
menyinggung isocost $900 pada titik C. Sehingga
proses produksi 90 unit televisi yang kapital intesif akan
lebih mahal, karena jumlah faktor produksi (kapital)
yang dimiliki oleh Indonesia relatif lebih langka dan
mahal sehingga unit biaya menjadi $10
 Korea Selatan  Isoquant 90 televisi dengan proses
produksi kapital intensif, di Korea Selatan menyinggung
isocost $800 pada titik D. Sehingga proses produksi 90
unit televisi yang kapital intesif akan lebih murah,
karena jumlah faktor produksi (kapital) yang dimiliki oleh
Korea Selatan relatif lebih sedikit dan murah sehingga
unit biaya menjadi $8,88.
Kesimpulan Teori H-O

1. Produksi barang ekspor di tiap negara naik,


sedangkan produksi barang impor di tiap negara
turun
2. Harga atau biaya produksi suatu barang kan
ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi
yang dimiliki masing-masing negara.
3. Harga labor di kedua negara cenderung sama,
harga barang A di kedua negara cenderung sama
demikian pula harga barang B di kedua negara
cenderumg sama.
4. Perdagangan akan terjadi antara negara yang
kaya Kapital dengan negara yang kaya Labor.
5. Masing-masing negara akan cenderung
melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang tertentu karena negara tersebut memiliki
faktor produksi yang relatif banyak dan murah
untuk melakukan produksi.
TEORI KEUNGGULAN KOMPETITIF
(COMPETITIVE ADVANTAGE-Michael E. Porter

Teori keunggulan kompetitif (Competitive Advantage)


atau dikenal juga dengan keunggulan bersaing ialah
kemampuan yang diperoleh sebuah perusahaan
melalui karakteristik dan sumber daya yang dimiliki
untuk dapat memiliki kinerja lebih tinggi dibandingkan
dengan perusahaan lain yang ada pada industri dan
pasar yang sama.
“Keunggulan kompetitif adalah jantung dari kinerja
perusahaan dalam pasar yang kompetitif , keunggulan
kompetitif adalah tentang bagaimana sebuah
perusahaan benar-benar menempatkan strategi-
strategi generik ke dalam praktik.” (Michael Eugene
Porter, 1985)
Asumsi Competitive Advantage :

1. Dibutuhkan nilai jual lebih agar dapat merebut


pasar internasional dan pasar global
2. Memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh pesaing
3. Fokus pada efektivitas operasional agar
memaksimalkan keunggulan yang diharapkan
Mengapa Competitive Advantage ?

1. Ancaman Pendatang Baru


2. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining
Power Of Supplier)
3. Ancaman Produk Pengganti / Subtitusi
4. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargainig
Power Of Buyer)
5. Persaingan Kompetitif Diantara Anggota Industri
Strategi Competitive Advantage

1. Strategi Biaya Rendah (cost leadership)


 Menekankan pada upaya memproduksi produk
standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya
per unit yang sangat rendah.
 Strategi ini amat sesuai dengan kebutuhan
pelanggan yang dengan perilaku low-involvement
 Konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan
merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan
produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen
memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.
Syarat Cost Leadership Strategy:
 Memiliki kekuatan modal
 Terampil pada rekayasa proses (process
engineering)
 Memiliki pengawasan yang ketat
 Barang mudah diproduksi
 Biaya promosi dan distribusi rendah
 Kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat
 Memiliki informasi pengendalian yang baik.
 Insentif berdasarkan target (alokasi insentif berbasis
hasil)
Contoh :
o Toyota, dilihat dari implementasi JIT (Just in Time)
sehingga proses produksi bisa dipotong, efisiensi
dapat tercapai.
o Beberapa contoh perusahaan yang terkenal kare
strategi keunggulan biaya adalah Wal-Mart, BIC,
Mc Donald’s, Black and Decker, Lincoln Electric,
dan Briggs and Sratton.
o Kemasan Isi ulang kecap bangau
2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)
 Mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan
keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi
sasarannya.
 Differentiation fokus pada kemudahan pemeliharaan,
features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan
berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan (pesaing)
Syarat Product Differentiation Strategy:
1. Memiliki kekuatan pemasaran produk
2. Menciptakan kreativitas dan bakat
3. Melakukan perekayasaan produk (product
engineering)
4. Keunggulan dalam riset pasar
5. Memiliki reputasi perusahaan, distribusi, dan
ketrampilan kerja.
6. Mampu melakukan: koordinasi antar fungsi
manajemen yang terkait, merekrut tenaga yang
berkemampuan tinggi, dan mengukur insentif yang
subyektif di samping yang obyektif.
Contoh:
• Starbuck dengan kopinya yang berbeda dengan
coffe shop lain, sehingga pengunjung betah
berlama-lama dan rela mengeluarkan harga yang
cukup mahal dari yang lain.
• PT. Indofood terutama produk mie instannya
memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang
mengusung tema nusantara.
• Jasa pengiriman cepat (overnight delvery ) dari
federal express.
3. Strategi Fokus (Focus)
 Digunakan untuk membangun keunggulan
bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih
sempit.
 Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani
kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil
(niche) dan dalam pengambilan keputusannya
untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh
harga.

.
Syarat Focus Strategy:
 Adanya besaran pasar yang cukup (market size)
 terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan
 Memilih bisnis dimana pesaing tidak tertarik untuk
bergerak pada bisnis/ceruk tersebut
Contoh :
o Apple, yang berfokus kepada produknya selama
bertahun tahun tanpa terpengaruh pasar.
o BMW jerman yang secara eksklusif memfokuskan
pada pembuatan mobil-mobil mewah kelas atas.
o Motor Gede Harley Davidson
Resume Competitive Advantage
Soal Latihan
Pertemuan 2
1. Tokoh-tokoh dalam teori perdagangan klasik,
diantaranya…
a. Josin Child c. Heckscher-Ohlin
b. David Ricardo d. Michael Potter
e. Jean Bodin

2. Dalam mengembangkan terori perdagangan,


Heckscher-Ohlin menggunakan pendekatan…..
a. Isoquant & Isocost c. Demand & supply
b. Deminishing of return d. Saving & capital
e. Government policy
3. Alasan mengapa tiap negara harus
mengedepankan competitive advantage, adalah …
a.Agar perdagangan terkendali
b.Investasi asing bertambah
c. Persaingan yang lemah
d.Memiliki produk pengganti
e.Ancaman para pesaing

4. Teori perdagangan internasional yang dipeloori


oleh Michael E. Porter adalah ….
a. Teori Klasik c. Merkantilisme
b. Teori H-O d. Competitive Advantage
e. Comparative Advantage
5. Salah satu kritik Adam Smith terhadap teori
perdagangan merkantilisme, yaitu ……
a. Negara harus memiliki cadangan emas
b. Kemakmuran ditinjau dari jumlah konsumsi
masyarakat
c. Campur tangan pemerintah harus dominan
d. Menciptakan perdagangan bebas/free trade
e. Perdagangan LN tidak perlu dilakukan

Anda mungkin juga menyukai