Anda di halaman 1dari 21

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

DOSEN
RIZMAN RIFQIE

KULIAH 3

TEORI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
POKOK PEMBAHASAN

1. Pendahuluan
2. Teori Praklasik Merkantilisme
3. Pokok Pikiran Merkantilisme
4. Kritik dari David Hume
5. Kritik dari Adam Smith
6. Teori Klasik
1). Keunggulan Absolut (Absolute Advantage)
2). Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
1. PENDAHULUAN

Ilmu Ekonomi dapat dikatakan lahir sejak Publikasi Buku


The Wealth Of Nation karya Adam Smith pada tahun 1776.

Namun,tulisan-tulisan mengenai Perdagangan


Internasional sebetulnya telah bermunculan sebelumnya
di beberapa negara seperti Inggris, Spanyol, Perancis,
Portugal, dan Netherland ketika negara-negara tersebut
berkembang menjadi negara kebangsaan modern.
2. TEORI PRAKLASIK

Selama abad XVII dan XVIII, sekelompok pria (para


pedagang, pegawai pemerintah, bahkan para filsuf)
telah menulis esai dan panflet mengenai
Perdagangan Internasional yang memunculkan
filosofi ekonomi yang disebut dengan Merkantilisme.
Penulis Aliran Merkantilisme yang paling
berpengaruh yaitu, Thomas Munn (1571-1641)
bukunya berjudul “England’s Treasure by Foreign
Trade” merupakan karya yang sangat terkenal
mengenai pemikiran perdagangan.
3. POKOK PIKIRAN MERKANTILISME

1. Suatu negara / raja akan kaya/makmur dan


kuat apabila ekspor lebih besar dari impor (X>M).
2. Surplus yang diperoleh dari selisih (X-M) atau
ekspor netto yang positif tersebut diselesaikan
dengan pemasukan logam mulia (LM), terutama
emas dan perak dari luar negeri.
Dengan demikian, semakin besar ekspor netto,
maka akan semakin banyak LM yang dimiliki /
diperoleh dari luar negeri.
NEXT . . . . .

3. Pada waktu itu LM (emas maupun perak)


digunakan sebagai alat pembayaran (uang)
sehingga negara / raja yang memiliki LM yang
banyak akan kaya / makmur dan kuat.
4. LM yang banyak tersebut digunakan oleh raja
untuk membiayai armada perang guna
memperluas perdagangan luar negeri dan
penyebaran agama.
5. Penggunaan armada perang untuk memperluas
perdagangan luar negeri ini diikuti dengan
kolonisasi di Amerika latin, Afrika, dan Asia.
4. KRITIK DAVID HUME

1. Pokok pikiran dari merkantilisme mengatakan bahwa


negara/raja akan kaya makmur bila X>M, sehingga
LM yang dimiliki akan semakin banyak. LM pada
waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran maka
ini berarti Money Supply (MS) atau jumlah uang yang
beredar banyak.
2. Bila jumlah uang yang beredar naik, sedangkan
produksi tetap, tentu akan terjadi Inflasi atau
kenaikan harga.
3. Kenaikan harga di DN tentu akan menaikkan harga
barang-barang ekspor (Px).
Sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan menurun.
4. Akibatnya (Pm) turun sehingga (Qm) akan naik.
5. KRITIK ADAM SMITH

1. Ukuran kemakmuran suatu negara bukanlah


ditentukan oleh banyaknya LM yang dimiliki.
2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh
besarnya GDP dan sumbangan perdagangan
luar negeri terhadap pembentukan GDP
negara tsb.
3. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan
luar negeri maka pemerintah harus
mengurangi campur tangannya sehingga
tercipta perdagangan bebas/ free trade.
NEXT . . .

4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan


persaingan yang semakin ketat. Hal itu akan
mendorong masing-masing negara untuk melakukan
spesialisasi dengan berdasarkan kepada keunggulan
absolut yang dimiliki masing-masing negara.
5. Spesialisasi berdasarkan kepada absolute advantage
akan memacu peningkatan produktivitas dan
efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP.
6. Peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri ini
identik dengan peningkatan kemakmuran suatu
negara.
6. TEORI KLASIK

1) Keunggulan Absolut (Absolute Advantage)


Menurut Adam Smith, perdagangan antara dua negara
dapat terjadi didasarkan pada keunggulan absolut.
Jika sebuah negara lebih efisien atau memiliki keunggulan
absolut terhadap negara lain dalam memproduksi sebuah
komoditi, namun kurang efisien dibandingkan negara lain
dalam memproduksi komoditi lainnya, maka kedua negara
tersebut dapat memperoleh keuntungan dengan cara
masing-masing melakukan spesialisasi dalam
memproduksi komoditi yang memiliki keunggulan absolut,
dan menukarkannya dengan komoditi lain yang memiliki
kerugian absolut.
NEXT . . . . .

Melalui proses ini sumber daya di kedua negara


dapat digunakan dalam cara yang paling efisien.
Output kedua komoditi yang diproduksipun akan
meningkat.
Peningkatan dalam output ini akan mengukur
keuntungan dari spesialisasi produksi untuk kedua
negara yang melakukan perdagangan.
CONTOH

Berdasarkan iklim wilayahnya, negara Kanada


merupakan lahan yang efisien untuk menanam
gandum namun kurang efisien untuk menanam
pisang.
Dipihak lain Nikaragua merupakan tempat yang baik
untuk menanam pisang namun kurang baik untuk
menanam gandum.
Maka dalam situasi ini kedua negara akan
memperoleh keuntungan jika masing-masing
melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditi
yang memiliki keunggulan absolut.
ILUSTRASI KEUNGGULAN ABSOLUT

KOMODITI USA INGGRIS

Gandum
6 1
(Karung /Jam Kerja)

Kain
4 5
(meter / Jam Kerja)
KELEMAHAN TEORI ADAM SMITH

Perdagangan Internasional akan terjadi dan


menguntungkan kedua negara bila masing-masing
negara memiliki keunggulan absolut yang berbeda.
Dengan demikian apabila hanya satu negara yang
memiliki keunggulan absolut untuk kedua jenis
produk, maka tidak akan terjadi Perdagangan
Internasional.
TEORI KLASIK

2) Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)


Pada tahun 1817 David Ricardo menerbitkan buku
berjudul Principles of Political Economy and Taxation,
yang berisi penjelasan mengenai hukum keunggulan
komparatif.
Hukum ini merupakan salah satu hukum perdagangan
international yang paling penting dan merupakan hukum
ekonomi yang masih belum mendapat tantangan dari
berbagai aplikasi dalam praktek.
NEXT . . .

Menurut Hukum Keunggulan Komparatif,


Meskipun sebuah negara kurang efisien dibanding
negara lain dalam memproduksi kedua komoditi,
namun masih terdapat dasar untuk melakukan
perdagangan yang saling menguntungkan kedua
belah pihak.
Negara pertama harus melakukan spesialisasi
dalam memproduksi dan mengekspor komoditi yang
memiliki kerugian absolut lebih kecil dan
mengimpor komoditi yang memiliki kerugian
absolut lebih besar.
ILUSTRASI KEUNGGULAN KOMPARATIF

KOMODITI USA INGGRIS

Gandum
6 1
(Karung /Jam Kerja)

Kain
4 2
(Meter / Jam Kerja)
PENGECUALIAN
TERHADAP HUKUM KEUNGGULAN KOMPARATIF

Terdapat satu pengecualian terhadap hukum


keunggulan komparatif, meskipun hal ini jarang sekali
terjadi. Jika kerugian absolut yang dimiliki suatu negara
pada kedua komoditi sama besarnya.
Sebagai contoh, jika di Inggris satu jam kerja dapat
memproduksi 3G bukan 1G, maka produktivitas Inggris
dalam memproduksi kain dan gandum adalah
setengahnya dari produktivitas Amerika.
Maka tidak akan terjadi perdagangan yang dapat
menguntungkan kedua pihak.
NEXT . . .

Alasan mengapa hal ini terjadi adalah Amerika


hanya akan melakukan perdagangan hanya jika
negara ini dapat menukarkan 6G dengan lebih dari
4K.
Inggris tidak akan bersedia menukarkan 4K untuk
memperoleh 6G dari Amerika karena Inggris dapat
memproduksi sendiri sebesar 6G maupun 4K
dengan menggunakan dua jam kerja.
NEXT . . .

Oleh karenanya diperlukan sedikit modifikasi terhadap


pernyataan hukum Keunggulan Komparatif, yaitu :
meskipun sebuah negara memiliki kerugian absolut
terhadap negara lain dalam memproduksi kedua
komoditi, namun masih terdapat dasar untuk
melakukan perdagangan yang menguntungkan kedua
belah pihak, kecuali jika kerugian absolut (salah satu
negara) pada kedua komoditi tersebut memiliki proporsi
yang sama.
Pengecualian ini jarang sekali terjadi di dunia nyata.
Kalaupun terjadi, mungkin hanya bersifat kebetulan.
Oleh karena itu, kemampuan penerapan hukum
keunggulan komparatif tidak banyak terpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai