Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN KEUANGAN II

MERGER DAN AKUISISI


1. Pengertian Kesulitan Keuangan
Kesulitan keuangan merupakan hal yang sulit
didefinisikan secara tetap sesuai ross, westerflied, dan
jaffe, 1999,

Lebih lanjut ross et. Al. menyebutkan bahwa


masalah kesulitan keuangan dapat diperluas dengan
menghubungkannya dengan masalah insolvensi
(insolvency),
2. Kemampuan memenuhi kewajiban (hutang) jangka pendek
 Analisis Kas
 Analisis kewajiban (hutang) jangka pendek
 Analisis arus dana jangka pendek

Analisis kewajiban (hutang) jangka pendek dilakukan


dengan membandingkan ratio kewajiban lancar
terhadap :
1. Total kewajiban
2. Modal (stockholders’ equaty)
3. Penjualan
4. Total asset
3. Kemampuan memenuhi kewajiban (hutang) jangka
pendek

1. Current ratio dan quick ratio


2. Umur dan tingkat perputaran (turnover) dari piutang dan persediaan
3. Modal kerja (working capital)
4. Interenst coverage ratio dan fixed charge coverage ratio
5. Ratio penjualan terhadap aktiva lancar
6. Ratio penjualan terhadap modal kerja
7. Ratio penjualan terhadap hutang dagang
8. Ratio modal kerja dari operasi terhadap laba bersih
9. Ratio modar kerja dari operasi terhadap laba kewajiban
 Kemampuan memenuhi kewajiban (hutang) jangka pendek

1. Ratio kas + surat-surat berharga terhadap kewajiban lancar


2. Ratio HPP (harga pokok penjualan) + beban operasi + pajak terhadap aktiva
lancar
3. Ratio laba bersih terhadap penjualan (net profil margin)
4. Ratio aktiva tetap terhadap hutang jangka pendek, dan ratio hutang jangka
pendek terhadap hutang jangka panjang
5. Accounts payable turnover
6. Periode pembayaran hutang dagang = 365 / accounts payable turnover
7. Ratio kewajiban lancar terhadap total kewajiban
8. Ratio perbedaan piutang dagang dan persediaan terhadap perbedaan hutang
dagang dan hutang biaya yang belum dibayar
9. Indeks likuiditis, yang menunjukan jumlah hari aktiva lancar berubah menjadi
kas
Arti Pentingnya Merger dan Akuisisi
 Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan melakukan
akuisisi biasanya adalah pada kinerja perusahaan dan penampilan
finansial perusahaan yang praktis membesar dan meningkat, serta
kondisi dan posisi keuangan yang mengalami perubahan

 Hal ini akan menimbulkan suatu reaksi pasar berupa peningkatan atau
penurunan harga saham maupun volume perdagangan saham yang
terjadi di sekitar tanggal pengumuman merger dan akuisisi tersebut.

 Akuisisi adalah cara untuk tumbuh yang relatif lebih cepat


dibandingkan dengan pilihan-pilihan lain. Dari perspektif manajer
puncak, akuisisi menggiurkan dan sering menguntungkan secara
finansial
Alasan Merger dan Akuisisi
 Keinginan untuk mengurangi kompetisi antar perusahaan atau
ingin memonopoli salah satu bidang usaha,
 Untuk memanfaatkan kekuatan pasar yang belum sepenuhnya
terbentuk,
 Untuk mencapai skala ekonomi tertentu sehingga dapat
menjadi lowest cost produce,
 Untuk memperoleh sumber bahan baku yang murah (dari hulu
ke hilir), dan
 Untuk mendapatkan akses pasar atau dana yang relatif murah
karena kapasitas utang yang semakin besar serta kemampuan,
baik dalam hal teknologi maupun manajerial
Dasar Pemikiran Merger
Efek sinergis dapat timbul dari sumber :
 Ekonomi operasi yang berasal dari skala keekonomian dalam
manajemen, pemasaran, produksi dan distribusi;
 Ekonomi keuangan termasuk biaya transaksi yang lebih rendah dan
cakupan yang lebih baik dari para analis sekuritas;
 Perbedaan efisiensi di mana maksudnya adalah manajemen dari
salah satu perusahaan lebih efisien daripada yang lain dan aktiva
dari perusahaan yang lebih lemah akan lebih produktif setelah
merger;
 Peningkatan kekuatan pasar akibat berkurangnya persaingan.
Keuntungan Merger dan Akuisisi
Jika perusahaan A mengakuisisi B maka manfaat akuisisi digambarkan
sebagai nilai gabungan perusahaan VAB dikurangi VA dan VB secara
matematis adalah :
V = VAB – (VA + VB)
Jika nilai V adalah positif maka akuisisi memberikan efek
sinergi.
Jika perusahaan A mengakuisisi B maka perusahaan A akan
mendapatkan nilai perusahaan B (VB) ditambah incremental gains ( V).
Jadi total nilai perusahaan B untuk A = V*B = V + VB
Keterangan :
V*B = nilai perusahaan B setelah bergabung dengan A, bukan nilai
perusahaan B sebagai entitas bisnis yang terpisah.
Contoh kasus

Perusahaan Aji dan Bayu memiliki aset dan resiko yang


sama. Keduanya mempunyai arus kas setelah pajak Rp
10.000.000,- per tahun dan keduanya mempunyai biaya
modal 10%. Perusahaan Aji ingin membeli perusahaan
Bayu. Setelah merger, maka arus kas setelah pajak akan
menjadi Rp 21.000.000,- per tahun. Apakah penggabungan
Aji dan Bayu mendatangkan sinergi?
Jawab
Aji dan Bayu akan membawa efek sinergi karena arus kas setelah merger :
CF = Rp 21.000.000,- lebih besar dari penjumlahan arus kas individual kedua perusahaan
yaitu Rp 20.000.000,- (Rp 10.000.000,- + Rp 10.000.000,-), maka :
VAB > VA + VB
21.000.000,- > 10.000.000,- + 10.000.000,-
Asumsi biaya modal adalah 10% maka :
Nilai setelah merger (VAB) adalah Rp 21.000.000,- / 10% = Rp 210.000.000,-
Perusahaan Aji (VA) adalah Rp 10.000.000,- / 10% = Rp 100.000.000,-
Perusahaan Bayu (VB) adalah Rp10.000.000,- / 10% = Rp 100.000.000,-
Total A + B adalah Rp 200.000.000,-
Incremental gains dari merger,
V = Rp 210.000.000,- - Rp 200.000.000,- = Rp 10.000.000,-
Total nilai perusahaan B untuk A, V*B
= V + VB
= Rp 10.000.000,- + Rp 100.000.000,-
= Rp 110.000.000,-
JENIS MERGER

MERGER

MERGER/ AKUISISI AKUISIS


KONSOLIDASI SAHAM ASET

Merger
Horizontal

Merger
VERTIKAL

Konglomerat
AKUNTANSI UNTUK AKUISISI ATAU MAGER

Purchase Method
Adalah metode akuntansi pembelian yang digunakan untuk melaporkan
akuisisi mensyaratkan bahwa aset perusahaan target dilaporkan pada
nilai pasar yang wajar pada buku perusahaan pengakuisisi. Dengan
metode purchase ini. Aset (goodwill) dibuat untuk tujuan akuntansi yaitu
perbedaan harga pembelian dan nilai pasar yang wajar yang
diestimasikan dari aset bersih perusahaan yang diakuisisi.
 Pooling of Interest
Aset dari perusahaan pengakuisisi dan yang diakuisisi digabung menjadi
satu, yang artinya neraca hanya digabung bersama. Akuntansinya lebih
sederhana dengan metode ini. Hanya menambahkan neraca lama menjadi
satu. Total aset tidak berubah dan tidak ada goodwill yang tercipta.
CONTOH
: Perusahaan A hendak mengakuisisi B menjadi AB.
Oleh karena itu perusahaan A membayar Rp 18
milyard untuk membeli B dengan utang. Fixed aset
perusahaan B dengan nilai buku Rp 8 milyard
dinilai pada nilai pasar saat ini sebesar Rp 14 Myrt.
Modal kerja B adalah Rp 2 milyard maka modal
kerja dalam neraca setelah marger bernilai Rp 6
milyard. Perusahaan A kemudian membayar Rp 2
milyard sebagai kelebihan dari aset bersih, ini
disebut goodwill.

JAWAB Purchase method (dalammilyard)


:
JAWAB Purchase method (dalammilyard)
Perusahaan A Perusahaan B
Modal kerja 4 Ekuitas 20 Modal kerja 2 Ekuitas 10

Fixed aset 16 Fixed aset 8


Total 20 Total 20 Total 10 Total 10
Perusahaan A dan B
Modal kerja 6 Utang 18
FA 30
Goodwill 2 Ekuitas 20
Total 38 Total 38
Keterangan :
 Market value dari fixed aset perusahaan B dinilai Rp
14 juta sehingga FA menjadi Rp 16 juta + Rp 14 juta
= Rp 30 juta
 Modal kerja adalah Rp 4 + Rp 2 = Rp 6
 Ekuitas yang ditulis adalah milik perusahaan akuisitor
yaitu Rp 20, karena membeli B dengan utang.
 Goodwill sebesar 2 juta untuk menyeimbangkan
neraca dan merupakan aset tidak berwujud seperti
bakat, pelanggan setia, peluang pertumbuhan, dll.
Pooling of Interest
Perusahaan A Perusahaan B
Modal kerja 4 Ekuitas 20 Modal kerja 2 Ekuitas 10

Fixed aset 16 Fixed aset 8


Total 20 Total 20 Total 10 Total
10

Perusahaan A dan B
Modal kerja 6 Ekuitas 30
FA 24
Total 30 Total 30

Keterangan :
 Hanya penggabungan dua neraca sehingga tidak ada goodwill yang tercipta.
 Lebih sederhana dan mudah.
JENIS MERGER
 Merger Horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya
sama), misalnya merger antara dua perusahaan Roti, merger perusahaan sepatu.

 Merger Vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang


saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya :
perusahaan permintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban
merger dengan perusahaan mobil.

 Konglomerat, ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan beberapa


produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu
merger dengan perusahaan elektronik, atau perusahaan mobil merger dengan
perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan
Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. . Caranya ialah
dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.
Akuisisi Saham
Cara kedua untuk mengakuisisi perusahaan lain adalah
membeli saham perusahaan tersebut dengan pertukaran kas,
saham atau sekuritas lain. Biasanya secara pribadi ditukar
dengan manajemen perusahaan satu dengan lainnya.
Akuisisi Aset
Sebuah perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain
dengan membeli sebagian atau semua aset perusahaan
tersebut. Jadi perusahaan target hanya menjual aset
perusahaan karena perusahaan membutuhkan transfer dari
aset perusahaan ke aset individu, cara ini sangat mahal.
ANALISIS MERGER YG POTENSIAL
Proyeksi Laporan Arus Kas Pasca Merger untuk Lowtech
per 31 Desember (dalam jutaan dolar)
Keterangan 2004 2005 2006 2007 2008
1. Penjualan bersih 105,0 126,0 151,0 174,0 191,0
2. Harga pokok penjualan 80,0 94,0 111,0 127,0 137,0
3. Beban penjualan dan
10,0 12,0 13,0 15,0 16,0
administrasi
4. Penyusutan 8,0 8,0 9,0 9,0 10,0

5. EBIT 7,0 12,0 18,0 23,0 28,0

6. Bunga 3,0 4,0 5,0 6,0 6,0


7. EBT 4,0 8,0 13,0 17,0 22,0

8. Pajak (40%) 1,6 3,2 5,2 6,8 8,8

9. Laba bersih 2,4 4,8 7,8 10,2 13,2

10. Penyusutan 8,0 8,0 9,0 9,0 10,0

11. Arus kas 10,4 12,8 16,8 19,2 23,2

12. ( - ) Laba ditahan 4,0 4,0 7,0 9,0 12,0

13. ( + ) Nilai terminal 150,2

14. Arus kas bersih 6,4 8,8 6,4 6,4


6,4
Lowtech
CONTOH METODE DISKONTO

Tahun Arus kas (dalam jutaan)


2001 100
2002 200
2003 300
2004 400
Data lain :
2005 500
Pada tahun ke-6 dan seterusnya pertumbuhan konstan dengan g = 5%, biaya
modal (ks) konstan 10%. Saham beredar perusahaan target adalah 1.000.000
lembar dan harga pasar saham saat ini adalah Rp 1.500,-/lembar. Hitunglah
harga yang tepat untuk mengakuisisi perusahaan Gerald!
Jawab :
Menghitung arus kas pada akhir tahun ke-5 atau arus kas tahun
ke-6 dengan Model Gordon = 500 (1 + 5%) = 525
PV arus kas awal tahun ke-6 :
= arus kas awal tahun ke-6/(ks – g)
= 525/ (10% - 5%)
= 1.050
PV arus kas tahun ke-6 sampai tak terhingga pada saat ini (t=0) :
= PV / (1 + ks)n = 10.050 / (1 + 10%) 5 = 651,95
Jawab :
sampai 5 :
PV (1) = 100 / (1 + 10%)1 = 90,91
PV (2) = 200 / (1 + 10%)2 = 165,29
PV (3) = 300 / (1 + 10%)3 = 229,01
PV (4) = 400 / (1 + 10%)4 = 277,58
PV (5) = 500 / (1 + 10%)5 = 315,45
Maka total nilai Perusahaan Gerald bagi Christa adalah :
Total PV = 90,91 + 165,29 + 229,01 + 277,58 + 315,45 + 651,95
= Rp 1.730,19 juta
Maka harga maksimal yang dapat ditawarkan akuisitor adalah :
= Rp 1.730,19 juta/1 juta lembar
= Rp 1.730,19 / lembar saham
Harga saham saat ini Rp 1.500 maka nilai perusahaan
target adalah :
1.000.000 x Rp 1.500 = Rp 1.500 juta
Kesimpulan :
Rentang harganya adalah antara 1.500 juta dan Rp
1.740,7 juta. Selisihnya merupakan efek sinergi yaitu
Rp 240,7 juta. Harga yang tepat adalah sesuai
negosiasi tapi yang jelas di interval Rp 1.500 juta
sampai Rp 1.740,7 juta.
Peranan Bank Investasi
Bank investasi terlibat dalam aktivitas merger dengan
beberapa cara :
 Membantu menyiapkan merger,
 Membantu perusahaan sasaran mengembangkan
serta menerapkan taktik defensif,
 Membantu menilai perusahaan sasaran,
 Membantu membiayai merger, dan
 Menginvestasikan dalam saham perusahaan calon
merger yang potensial.
Contoh :
PT “Maju” dan PT “Makmur” (dalam ribuan rupiah) Pengaruh
merger terhadap earning per share (EPS) :

Keterangan PT. Maju PT. Makmur

Total earning Rp 2.000,00 Rp 5.000,00


Jumlah lembar 5.000 10.000
saham
Laba per lembar Rp 400,00 Rp 500,00
saham
Price earning ratio 15 X 12 X
Harga pasar saham Rp 6.000,00 Rp 6.000,00
 Perusahaan “Maju” sepakat untuk melakukan merger dengan
Perusahaan “Makmur” dengan rasio pertukaran satu dibanding
satu atas dasar harga pasar
 Asumsinya, bahwa tidak akan ada kenaikan earning, maka
pengaruh merger terhadap earning per share adalah bahwa
earning per share Maju akan meningkat Rp 67,00 sedangkan
earning per share Makmur akan turun Rp 33,00. Lebih
jelasnya tampak sebagai berikut :

Laba Per Lembar Saham


Nama
Sebelum Merger Sesudah Merger
Perusahaan

Perusahaan “Maju” Rp 400,00 Rp 467,00


Perusahaan Makmur” Rp 500,00 Rp 467,00
 Kebijakan manajerial dalam kerangka kerja penilaian proses
merger meliputi langkah-langkah sebagai berikut : (1) memilih
alternatif calon merger, (2) estimasikan perspektif return dan
risiko dari berbagai alternatif kombinasi atas dasar data
historis, (3) analisa pasar produk perusahaan, (4) estimasi
koefisien beta untuk setiap kombinasi, (5) estimasi leverage
yang ditargetkan dan biaya modal, (6) penerapan
formula penilaian.
RESUME
Dasar pemikiran dibalik merger adalah sinergi, diversifikasi, biaya lebih murah dan insentif pribadi manajer.
Jenis-jenis merger dikelompokkan menjadi tiga yaitu merger horizontal, meregr vertikal dan merger
konglomerat.
Jenis akuisisi ada dua yaitu pengambilalihan paksa dan sukarela (hostile dan friendly merger).
Beberapa metodologi digunakan untuk menilai perusahaan sasaran yaitu arus kas yang didiskontokan dan
analisis multiple pasar.
Bank investasi terlibat dalam aktivitas merger dengan beberapa cara : (1) membantu menyiapkan
merger, (2) membantu perusahaan mengembangkan serta menerapkan taktik defensif, (3) membantu menilai
perusahaan sasaran, (4) membantu membiayai merger, dan (5) menginvestasikan dalam saham
perusahaan calon merger yang potensial.
Leveraged Buyout adalah suatu bentuk pembelian saham perusahaan oleh sekelompok investor.
Divestitur adalah penjualan sebagian aktiva operasi perusahaan. Ada tiga jenis divestitur yaitu (1) penjualan
satu unit operasi kepada perusahaan lain, (2) pemisahan unit bisnis tertentu untuk dijadikan
korporasi baru, dan kemudian membagikan saham-sahamnya kepada pemegang saham perusahaan, dan
(4) likuidasi aktiva secara langsung kepada masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai